Anda di halaman 1dari 15

TUGAS BAHASA INDONESIA

MAKALAH PEMANAS

AN GLOBAL

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2 :
SALMA
ITA
FATIR
IKHSAN
RAMDHANI

KELAS : IX A

MTs Al-Musthofa
Kota Sukabumi
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha bijaksana yang
telah memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-
Nya. Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW
yang membimbing umat nya degan suri tauladan-Nya yang baik. 
Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugrah,
kesempatan dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini membahas tentang “Pemanasan Global”, semua ini di rangkum dalam
makalah ini, agar pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah di pahami dan
lebih singkat dan akurat.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, untuk
menjadi lebih sempurna lagi kami membutuhkan kritik dan saran dari pihak lain
untuk membagikannya kepada kami demi memperbaiki kekurangan pada makalah
ini. Semoga makalah ini bermanfaaat bagi siswa-siswi yang ingin memperluas
pemahamannya mengenai “Pemanasan Global”.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
  

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pemanasan global................................................................................4
B. Efek Rumah Kaca.................................................................................5
C. Dampak Terjadinya Pemanasan Global ...............................................6
D. Hal-Hal Yang Harus Dilakukan Untuk Mengurangi Pemanasan Global Di
Muka Bumi...........................................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Akhir-akhir muncul berbagai pemberitaan melalui media massa, baik cetak
maupun elektronik tentang peristiwa alam yang sering terjadi. Peristiwa alam itu
terjadi hampir di seluruh wilayah tanah air kita, mulai dari badai topan, air laut
pasang yang menyebabkan banjir di daerah-daerah yang dekat dengan pantai,
curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan banjir, angin puting beliung yang
merobohkan rumah-rumah warga, dan masih benyak peristiwa-peristiwa alam
lainnya yang menyebabkan sebagian besar warga merasa resah. Oleh karena itu,
pemerintah menyebutnya sebagai bencana nasional dan juga merupakan bencana
internasional, karena peristiwa tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan
juga terjadi di mancanegara. Peristiwa-peristiwa alam tersebut diyakini sebagai
dampak dari adanya pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim
dunia.
Dikutip dari laporan terakhir Panel PBB untuk Perubahan Iklim atau United
Nations Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) yang diumumkan di
Valencia, sabtu (19/11) yang menyatakan bahwa pemanasan global merupakan
sesuatu yang tak terbantahkan lagi dan dapat menimbulkan dampak yang
mengerikan. Pernyataan tersebut membawa seluruh pemerintah negara-negara
dunia di bawah pimpinan sekretaris jenderal PBB Ban Kin Moon mengambil
kebijakan untuk merespon terjadinya peristiwa tersebut dalam konferensi (KTT)
perubahan iklim yang telah berlangsung awal desember lalu.
Menurut laporan dari IPCC tersebut mengungkapkan bahwa manusia
merupakan penyebab utama terjadinya pemanasan global di muka bumi ini. Emisi
gas rumah kaca mengalami kenaikan hingga mencapai 70% antara tahun 1970
sampai dengan 2004. konsentrasi gas karbondioksida di atmosfer jauh lebih tinggi
dari kandungan alaminya dalam 650 ribu tahun terakhir. Rata-rata temperatur
global telah naik mencapai 1,3 derajat Fahrenheit (setara 0,72 derjat Celcius)
dalam 100 tahun terakhir. Naiknya temperatur global tersebut mengakibatkan

1
naiknya permukaan air laut hingga mencapai rata-rata 0,175 cm setiap tahun sejak
1961. sekitar 20 hingga 30 persen spesies tumbuh-tumbuhan dan hewan berisiko
punah jika temperatur terus naik hingga mencapai 2,7 derajat Fahrenheit (1,5
derajat Celcius). Jika kenaikannya mencapai 3 derajat Celcius, maka diperkirakan
ada 40 hingga 70 persen spesies yang musnah.
Meskipun negara-negara miskin yang akan merasakan dampak sangat buruk,
akan tetapi perubahan iklim juga melanda negara-negara maju sebagai
penyumbang emisi gas terbesar. Pada tahun 2020 diperkirakan 75 juta hingga 250
juta penduduk Afrika akan kekurangan sumber air, sedangkan penduduk kota-kota
besar di Asia akan berisiko terlanda banjir dan rob. Di Eropa, kepunahan spesies
akan ekstensif, sementara di Amerika Utara gelombang pans makin lama dan
menyengat sehingga perebutan sumber air akan semakin tinggi. Kondisi cuaca
ekstrim akan menjadi peristiwa rutin, dengan adanya badai tropis yang sering
terjadi dan semakin besar intensitasnya. Gelombang panas dan hujan lebat akan
melanda area yang semakin luas. Resiko terjadinya kebakaran hutan dan
penyebaran penyakit semakin meningkat. Sementara itu, kekeringan akan
menurunkan produktivitas lahan dan kualitas air. Kenaikan permukaan air laut
akan memicu terjadinya banjir yang lebih luas sehingga mengasinkan air tawar
dan menggeruskan kawasan pesisir.
Kejadian-kejadian tersebut sangat mengerikan bagi seluruh penduduk dunia.
Hal itu telah dibuktikan dengan terjadinya peritiwa-peristiwa alam dimana-mana
yang sebelumnya tidak pernah kita duga dan menimbulkan banyak korban.
Sebagai penduduk dunia kita harus memperkecil kemungkinan terjadinya
peristiwa-peristiwa akibat pemanasan global tersebut dengan mengambil beberapa
langkah, yakni ikut serta dalam mengembalikan keseimbangan lingkungan mulai
dari sekarang.

B.     Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa masalah,
antara lain:

2
1. Apakah penyebab dari pemanasan global yang sedang terjadi di permukaan
bumi ini?
2. Apakah dampak akibat pemanasan global bagi kehidupan di bumi?
3. Bagaimana cara mengurangi pemanasan global di muka bumi ini?

C.    Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengungkap hal-hal yang menyebabkan pemanasan global di muka bumi.
2. Mengungkap dampak negatif akibat pemanasan global bagi kehidupn di
bumi.
3. Memaparkan cara-cara untuk mengurangi terjadinya pemanasan global di
muka bumi.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi
akibat peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer. Pemanasan global
akan diikuti dengan perubahan iklim, seperti menungkatnya curah hujan
dibeberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan
dibelahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan
disebabkan oleh kenaikan suhu.
Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa
sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak abad ke-20
kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah
kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah
dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua
akademi sains nasional dan negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat
beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan IPCC tersebut.
Ada beberapa yang masih diragukan oleh para ilmuwan yakni mengenai
jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana
pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari
satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih sering terjadi perdebatan
politik dan publik di dunia mengenai hal-hal yang harus dilakukan untuk
mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi
terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintah negara-
negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto yang
mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemanasan global yang
berakibat pada perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama yang
berhubungan dengan pengunaan bahan baker fosil (minyak bumi dan batu bara)
serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, dan peternakan.
Aktivitas manusia dengan kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung maupun

4
tidak langsung menyebabkan perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu
meningkatnya jumlah gas rumah kaca secara global.

B. Efek Rumah Kaca


Efek rumah kaca dapat divisualisasikan sebagai sebuah proses. Rumah
kaca adalah analogi atas bumi yang dikelilingi oleh gelas kaca, yakni selimut gas
pada atmosfer. Panas matahari yang mausk dengan menembus gelas kaca tersebut
berupa radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya
dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang. Namun
panas yang sejarusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh
permukaan gelas dan terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses dalam rumah
kaa di pertanian dan perkebunan, gelas kaca memang berfungsi sebagai penahan
panas untuk menghangatkan rumah kaca. Masalah timbul ketika aktivitas manusia
menyebabkan konsentrasi selimut gas di atmosfer (gas rumah kaca) sehingga
melebihi konsentrasi yang seharusnya. Dengan demikian panas matahari tidak
dapat dipantulan ke angkasa dan semakin lama semakin meningkat.
Efek rumah kaca terjadi secara alami karena memungkinkan
berlangsungnya kehidupan semua makhluk di bumi. Tanpa adanya gas rumah
kaca, seperti karbodioksida (CO2), metana (CH4), atau dinitro oksida (N2O), suhu
permukaan bumi akan 33 derajt Celcius lebih dingin. Sejak awal industrialisasi,
pada abad ke-17 konsentrasi gas rumah kaca meningkat drastis. Diperkirakan
tahun 1880 temperatur rata-rata bumi meningkat 0,5-0,6 derajat Celcius akibat
emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Gas yang termasuk dalam kelompok gas rumah kaca adalah karbodioksida
(CO2), metana (CH4), dinitro oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFC),
perfluorokarbon (PFC), sampai sulfur heksafluorida (SF6 ). Jenis gas rumah kaca
memberikan yang sumbangan terbesar bagi emisi gas rumah kaca adalah
karbondioksida, metana dan dinitro dioksida. Sebagian besar gas tersebut
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, (minyak bumi dan batu bara)
disektor energi dan transportasi, penggundulan hutan, dan pertanian.

5
Emisi karbondioksida dihasilkan dari pembakaran bahan baker fosil
(minyak bumi dan batu bara) pada sektor industri dan transportasi. Sumber utama
penghasil emisi karbondioksida secara global ada dua macam.
a.       Pembangkit listrik bertenaga batu bara.
b.      Pembakaran kendaraan bermotor .
Dalam hal ini, penghasil emisi karbondioksida terbesar adalah Amerika Serikat,
Kanada, Jerman, Inggris, dan Jepang. Sedangkan negara penyumbang emisi gas
rumah kaca terbesar adalah Amerika Serikat. Amerika Serikat merupakan
penyumbang 720 ton gas rumh kaca setara karbodioksida.

C. Dampak Terjadinya Pemanasan Global Bagi Kehidupan Makhluk Di Bumi


Efek rumah kaca memnyebabkan terjadinya akumulasi panas (energi) di
atmosfer bumi. Dengan adanya akumulasi yang berlebihan tersebut, iklim global
melakukan penyesuaian. Penyesuaian yang dimaksud adalah dengan
meningkatnya temperatur bumi yang emudian disebut dengan pemansan global.
Pemanasan global akan berdampak dengan adanya perubahan iklim global.
Perubahan iklim seperti yang sedang terjadi pada saat ini berdampak negatif
bagi kehidupan makhluk di muka bumi. Dampaknya antara lain sebagai berikut :
a.       Musnahnya berbagai keanekaragaman hayati.
b.      Meningkatnya cuaca ekstrem yang saat ini tengah dirasakan negara-negara tropis,
misalnya kota-kota di Indonesia yang dulu terkenal sejuk dan dingin makin hari
makin panas. Contohnya kota-kota di Jawa Timur (Malang, Batu, Kawasan
Prigen, Kaki Gunung Semeru), Bogor, Ruteng Nusa Tenggara, adalah daerah
yang dulunya dikenal dingin tetapi sekarang tidak lagi.
c.       Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir.
d.      Mencairnya es dan gletser di kutub yang menyebabkan naiknya permukaan air
laut.
e.       Meningkatnya jumlah tanah kering yang berpotensi menjadi gurun karena
kekeringan yang berkepanjangan.
f.        Kenaikan permukaan air laut yang menyebabkan banjir. Pada tahun 2100
diperkirakan kenaikan permukaan air laut mencapai 15-95 cm.

6
g.      Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral
bleaching) dan kerusakan terumbu karang di seluruh dunia.
h.      Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan.
i.        Meningkatnya wabah penyakit tropis, seperti malaria ke daerah-daerah baru
karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk).
j.        Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian.
Hal-hal di atas merupakan dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh
terjadinya pemanasan global yang sangat merugikan bagi kehidupan makhluk
bumi.

D. Hal-Hal Yang Harus Dilakukan Untuk Mengurangi Pemanasan Global Di


Muka Bumi
Perubahan iklim akibat pemanasan global (global warming), pemicu
utamanya adalah meningkanya emisi karbon akibat  penggunaan energi fosil
(bahan baker minyak, batu bara, dan sejenisnya yang tidak dapat diperbaharui).
Penghasil terbesarnya adalah negara-negara industri seperti Amerika Serikat,
Inggris, Rusia, Kanada, Jepang, China, dll. Ini diakibatkan oleh pola konsumsi
dan gaya hidup masyarakat negara-negara utara yang 10 kali lipat lebih tinggi dari
penduduk negara selatan. Sedangkan untuk negara berkembang meski tidak besar,
juga ikut berkontribusi dalam menyumbangkan emisi gas tersebut. Industri
pengasil karbon terbesar seperti Indonesia adalah perusahaan tambang, sehingga
Indonesia tercatat dalam “Guinnes Book of Record” sebagai negara tercepat
dalam kerusakan hutannya.
Dengan dampak yang ditimbulkan karena perubahan iklim akibat pemanasan
global, maka kita sebagai penduduk dunia harus segera bertindak untuk
mengurangi pemanasan global seperti yang sedang terjadi pada saat ini, dan
diprediksikan akan terus berlangsung. Hal yang dibutuhkan adalah dengan
mengadakan REVOLUSI GAYA HIDUP, yakni dengan mengurangi penggunaan
energi baik listri, bahan baker, air yang memang menjadi sumber utama makin
berkurangnya sumber kehidupan.

7
Selain itu perlunya melahirkan konsensus yang membawa komitmen dari
semua negara untuk menegakkan keadilan iklim. Seperti yang telah dilakukan
oleh ustralia yang mempunyai instrument keadilan iklim dengan membentuk
pengadilan iklim. Dimana sebuah instrument yang mengacu pada isi Protokol
Kyoto yang menekankan kewajiban pada negara-negara Utara untuk membayar
dari hasil pembuangan emisi karbon untuk perbaikan mutu lingkungan hidup bagi
negara-negara Selatan.
Hal lain yang harus dilakukan adalah dengan memulai untuk menggunakan
energi bahan baker alternatif yang tidak hanya dari bahan energi fosil, misalnya
untuk kebutuhan memasak. Menggunakan energi biogas (gas dari kotoran ternak)
seperti yang dilakukan komunitas merah putih di Kota batu. Desenralisasi energi
dan melepas ketergantungan pada sentralisasi energi yang pada akhirnya dapat
menaikkan harganya.
Sedangakan untuk para pengambil kebijakan harus mengeluarkan policy yang
jelas orientasinya untuk mengurangi pemanasan global. Misalnya dengan
menetapkan jeda tebang hutan di seluruh Indonesia agar tidak mengalami
kepunahan dan wilayah kita makin panas. Menghentikan pertambangan mineral
dan batubara seperti di Papua, Kalimantan, Sulawesi. Selanjunya kebijakan
peogressive dengan mempraktekkan secara nyata jeda tebang dan kedauatan
energi harus dilakukan jika kita tidak mau menjadi kontributor utama pemanasan
global.
Melakukan penanaman pohon kembali sebagai salah satu cara yang bisa
memperbaiki paru-paru dunia. Selain itu meminimalkan dalam penggunaan
kertas, karena semakin banyak kertas yang dgunakan maka semakin banyak pula
pohon yang ditebang.
Hal-hal tersebut dilakukan demi keberlanjutan kehidupan sosial yang tanpa
kita sadari telah dirusak oleh adanya pemanasan global akibat ulak manusia
sendiri. Oleh karena itu, sebagai manusia hal yang terpenting adalah kita mulai
dari diri sendiri untuk mencintai lingkungan hidup dengan melakukan hal-hal
yang positif.

8
  

9
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai sebagai berikut :
1.      Pemanasan global disebabkan oleh emisi gas rumah kaca akibat terlalu banyak
dan terlalu sering penggunaan bahan bakar fosil pada bidang industri dan
transportasi di seluruh dunia.
2.      Dampak pemanasan global bagi kehidupan makhluk bumi antara lain sebagai
berikut :
a.       Musnahnya berbagai keanekaragaman hayati.
b.      Meningkatnya cuaca ekstrem yang saat ini tengah dirasakan negara-negara tropis,
misalnya kota-kota di Indonesia yang dulu terkenal sejuk dan dingin makin hari
makin panas. Contohnya kota-kota di Jawa Timur (Malang, Batu, Kawasan
Prigen, Kaki Gunung Semeru), Bogor, Ruteng Nusa Tenggara, adalah daerah
yang dulunya dikenal dingin tetapi sekarang tidak lagi.
c.       Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir.
d.      Mencairnya es dan gletser di kutub yang menyebabkan naiknya permukaan air
laut.
e.       Meningkatnya jumlah tanah kering yang berpotensi menjadi gurun karena
kekeringan yang berkepanjangan.
f.        Kenaikan permukaan air laut yang menyebabkan banjir. Pada tahun 2100
diperkirakan kenaikan permukaan air laut mencapai 15-95 cm.
g.      Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral
bleaching) dan kerusakan terumbu karang di seluruh dunia.
h.      Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan.
i.        Meningkatnya wabah penyakit tropis, seperti malaria ke daerah-daerah baru
karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk).
j.        Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian.
3.      Untuk mengurangi terjadinya pemanasan global di bumi ini, maka kita sebagai
penduduk dunia dapat melakukan revolusi gaya hidup yang dimulai dari diri

10
sendiri untuk memanfaatkan energi alternate dan mengurangi ketergantungan
terhadap bahan bakar fosil dalam kegiatan industri dan transportasi. Selain itu
yang lebih penting adalah dengan mencintai lingkungan dengan menjaga
kelestarian hutan. Karena hutan merupakan paru-paru dunia yang dapat
mengurangi emisi gas rumah kaca.

B.     Saran
Cintailah diri dan lingkungan kita dengan mencintai hutan kita, serta dengan
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil atau barang tambang yang terkandung
dalam bumi kita.

  

11
DAFTAR PUSTAKA

Kompas, 2007. Dampak Pemanasan Global Mengerikan. Tersedia pada


http://www.kompas.com. Diakses pada tanggal 2 Januari 2008.
Wikipedia, 2007. Pemanasan Global. Tersedia pada http://id.wikipedia.org. Diakses pada
tanggal 2 Januari 2008.
Witagama, Dedi. 2007. Pemanasan Global, TRAGEDI. Tersedia pada
http://dediwitagama.wordpress.com. Diakses pada tanggal 2 Januari 2008.
WWF, 2007. Tanya-Jawab Pemanasan Global dan Perubahan Iklim. Tersedia pada
http://www.wwf.or.id. Diakses pada tangga 2 Januari 2008.

12

Anda mungkin juga menyukai