Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN SYOK ANAFILATIK

No. : SPO/BPM/XVI/2021
SPO Dokumen
No Revisi : 00
Tanggal :
terbit
Halaman : 1/3
PRAKTEK Alamat : JL Lingkar Selatan Rt 003 Rw 006 Nisa Mardiawati Sholihat, Amd.Keb
MANDIRI Kelurahan Jaya Mekar Kecamatan Baros No. SIPB : 440/SIP/86/SIPB/Dinkes-
KSi/VII/18-22
BIDAN Kota Sukabumi

1. Pengertian Suatu Syndrome kompleks berupa reaksi terhadap substansi asing dimana
individu tersebut sebelumnya sensitif terhadap substansi asing tersebut.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah- langkah untuk penanganan syok anafilatik.
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Puskesmas
4. Referensi  Pedoman Pengobatan dasar di Puskesmas, 2007
5. Prosedur a. Persiapan Alat
1) Alat bantu pernafasan (naso)
2) ECG monitor dan atau tensimeter dan stetoskop.
3) Alat therapi Oksigen (nsal, maske, kanule)
4) Oksigen
5) Cairan Infus
6) Obat Emergensi
b. Pelaksanaan
1) Segera baringkan pasien pada alas yang keras, kaki diangkat lebih tinggi
dari kepala untuk meningkatkan aliran darah balik vena dalam usaha
memperbaiki curah jantung dan menaikkan tekanan darah.
2) Segera berikan adrenalin 0,3-0,5 mg larutan 1:1000 untuk penderita
dewasa atau 0,01 mikro/kg BB untuk penderita anak-anak, im. Pemberian
ini dapat diulang tiap 15 menit sampai keadaan membaik.
3) Dalam hal terjadi spasme bronkus dimana pemberian adrenalin kurang
memberi respons, dapat ditambahkan aminofilin 5-6 mg/kg BB i.v dosis
awal yang diteruskan 0,4-0,9 mg/kgBB/menit dalam cairan infus.
4) Dapat diberikan kortikosteroid, misalnya hidrokortison 100mg atau
deksametason 5-10 mg intravena sebagai terapi penunjang untuk
mengatasi efek lanjut dari syok anafilaktik atau syok yang membandel.
5) Penilaian A,B,C dari tahapan resusitasi jantung paru, yaitu :
A : Airway (penilaian jalan napas)
Jalan nafas harus dijaga tetap bebas, tidak ada sumbatan sama sekali
untuk penderita yang tidak sadar, posisi kepala dan leher diatur agar lidah
tidak jatuh ke belakang menutupi jalan nafas, yaitu dengan melakukan
ekstensi kepala tarik mandibula kedepan dan buka mulut.
B : Breathing support
Segera memberikan bantuan nafas buatan bila tidak ada tanda-tanda
bernafas, baik melalui mulut ke mulut atau mulut kehidung.
PENANGANAN SYOK ANAFILATIK
PRAKTEK No. Dokumen : SPO/BPM/XVI/2021 Nisa Mardiawati Sholihat, Amd.Keb
MANDIRI SPO No Revisi No. SIPB : 440/SIP/86/SIPB/Dinkes-
: 00
KSi/VII/18-22
BIDAN Tanggal terbit :
Halaman : 2/3

Pada syok anafilaktik yang disertai udem laring & dapat mengakibatkan
terjadinya obstruksi jalan napas total atau parsial. Penderita yang
mengalami sumbatan jalan napas parsial selain ditolong dengan obat-
obatan & juga harus diberikan bantuan napas dan oksigen. Penderita
dengan sumbatan jalan napas total & harus segera ditolong dengan lebih
aktif & melalui intubasi endotrakea & krikotirotomi & atau trakeotomi.
C : Circulation Support
Circulation support yaitu bila tidak teraba nadi pada arteri besar karotis &
atau femoralis segera lakukan kompresi jantung luar penilaian A,B,C ini
merupakan penilaian terhadap kebutuhan bantuan hidup dasar yang
penatalaksanaanya sesuai dengan pertolongan resusitasi jantung paru.
6) Bila tekanan darah tetap rendah, diperlukan pemasangan jalur i.v untuk
koreksi hipovolemia akbat kehilangan cairan ke ruang ekstravaskular
sebagian tujuan utama dalam mengatasi syok anafilatik.
7) Dalam keadaan gawat, sangat tidak bijaksana bila penderita syok
anafilatik dikirim ke rumah sakit, karena dapat meninggal dalam
perjalanan. Kalau terpaksa dilakukan, maka penanganan penderita
ditempat kejadian sudah harus semaksimal mungkin sesuai dengan
fasilitas yang tersedia dan transportasi penderita harus dikawal oleh
dokter. Posisi waktu dibawa harus tetap dalam posisi telentang dengan
kaki lebih tinggi dari jantung.
8) Jika syok sudah teratasi, penderita harus diawasi / diobservasi dulu
selama kurag lebih 4 jam. Sedangkan penderita yangtelah mendapatkan
terapi adrenalin lebih dari 2-3 kali suntikan, harus dirawat dirumah sakit
semalam untuk observasi.
PENANGANAN SYOK ANAFILATIK
PRAKTEK No. Dokumen : SPO/BPM/XVI/2021 Nisa Mardiawati Sholihat,
MANDIRI Amd.Keb
SPO No Revisi : 00
No. SIPB : 440/SIP/86/SIPB/Dinkes-
BIDAN Tanggal terbit : KSi/VII/18-22
Halaman : 3/3

6. Diagram Alir Penilaian


pemberian Dapat A,B,C dari
Barigkan berikan adrenalin kurang diberikan tahapan
pasien, posisi adrenalin memberi respons, kortikosteroid resusitasi
kaki lebih dapat hidrokortison jantung paru .
tinggi dari ditambahkan atau
kepala
aminofilin 5-6 deksametason
mg/kg BB i.v

Kondisi Pasien sudah Penderita dibawa ke rumah Bila tekanan


membaik, tetap di sakit dalam posisi kaki darah tetap
observasi lebih tinggi dari kepala rendah,
diperlukan
pemasangan
jalur i.v

7. Unit Terkait Ruang Tindakan


8. Dokumen Lembar Inform Consent, Buku Laporan, Surat Rujukan
Terkait

9. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

PENANGANAN SYOK ANAFILATIK


No. Dokumen : Daftar Tilik/BPM/XVI/2021
No. Revisi : 00
DAFTAR Tgl. terbit :
TILIK Halaman : 1/1

PRAKTEK
MANDIRI BIDAN

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku
1. Apakah petugas membaringkan pasien dalam posisi kaki lebih tinggi
dari kepala ?
2. Apakah petugas memberikan adrenalin ?
3. Apakah petugas melakukan penilaian ABC ?
4. Apakah petugas membawa pasien ke rumah sakit dalam kondisis kaki
lebih tinggi dari kepala ?

CR = …….................%
Sukabumi, ..........................
Auditor / Pelaksana

(………...........................)

Anda mungkin juga menyukai