Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KOMUNITAS TENTANG PROGRAM HIV/AID

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARAJA

Disusun oleh:
SITI NURUL FAUZIAH
029PA18031

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang berjudul program Puskesmas HIV/AIDS di Wilayah Kerja
Puskesmas Sukaraja.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen Pembimbing atas
bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga kami
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan insya
Allah sesuai yang kami harapkan. Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan
sumbang pemikiran sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya. Amin.

Sukabumi, Desember 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1


A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan................................................................................................2
C. Ruang Lingkup...................................................................................................3
D. Metode Penulisan...............................................................................................3
E. Sistematika Penulisan.........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................4


A. Visi Misi ............................................................................................................4
B. Geografis ..........................................................................................................4
C. Demografi .........................................................................................................5
D. Ketenagakerjaan ................................................................................................7
E. Sarana Pelayanan Kesehatan ............................................................................7
F. Tenaga Non Formal/ Pemberdayaan Masyarakat..............................................8
G. Perusahaan Industri............................................................................................8
H. Data Keuangan Puskesmas Terkait dengan Program KIA.................................9

BAB III ANALISA ..............................................................................................10

BAB IV PENUTUP .............................................................................................15


A. Kesimpulan......................................................................................................15
B. Saran ................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
HIV/AIDS telah menimbulkan kekhawatiran di berbagai belahan bumi.
HIV/AIDS adalah salah satu penyakit yang harus diwaspadai karena Acquired
Immunodeficiency Syndrome (AIDS) sangat berakibat pada penderitanya.
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) merupakan sekumpulan gejala
penyakit yang menyerang tubuh manusia setelah sistem kekebalannya dirusak
oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) [9]. Penelitian sebelumnya
telah dilakukan oleh evina yang membahas pemodelan matematika pada
penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) transmisi vertikal berkaitan
dengan pembuatan model SEIA.
Cara penularan HIV dapat melalui hubungan seksual, penggunaan obat
suntik, ibu ke anak-anak dan lain-lain. Mengenai penyakit HIV/AIDS,
penyakit ini telah menjadi pandemi yang mengkhawatirkan masyarakat dunia,
karena disamping belum ditemukan obat dan vaksin pencegahan penyakit ini
juga memiliki “window periode” dan fase asimtomatik (tanpa gejala) yang
relatif panjang dalam perjalanan penyakitnya. Hal tersebut menyebabkan pola
perkembangannya seperti fenomena gunung es (iceberg phenomena). Jumlah
kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun di seluruh bagian dunia terus meningkat
meskipun berbagai upaya preventif terus dilaksanakan. Dari beberapa cara
penularan tersebut, masing-masing penularan memiliki resiko penularan
cukup besar. Oleh karena itu, penularan HIV harus diberi pengobatan agar
penyebaran mengalami perlambatan.
HIV tidak dapat disembuhkan karena tidak ada obat yang dapat
sepenuhnya menyembuhkan HIV/AIDS. Perkembangan penyakit dapat
diperlambat namun tidak dapat dihentikan sepenuhnya. Kombinasi yang tepat
antara berbagai obat-obatan antiretroviral dapat memperlambat kerusakan
yang diakibatkan oleh HIV pada sistem kekebalan tubuh dan menunda awal
terjadinya AIDS. Pengobatan dan perawatan yang ada terdiri dari sejumlah

1
unsur yang berbeda, yang meliputi konseling dan test mandiri (VCT),
dukungan bagi pencegahan penularan HIV, konseling tidak lanjut, saran-saran
mengenai makanan dan gizi, pengobatan IMS, pengelolaan efek nutrisi,
pencegahan dan perawatan infeksi oportunistik (IOS), dan pemberian obat-
obat antiretroviral.
Penyakit AIDS disebabkan karena melemah atau menghilangnya sistem
kekebalan tubuh yang karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak
dirusak oleh virus HIV. HIV dapat menular dari ibu yang terinfeksi HIV
kepada bayinya. Tanpa upaya pencegahan, kurang-lebih 30 persen bayi dari
ibu yang terinfeksi HIV menjadi tertular juga. Ibu dengan viral load tinggi
lebih mungkin menularkan HIV kepada bayinya. Namun tidak ada jumlah
viral load yang cukup rendah untuk dianggap “aman”.
Infeksi dapat terjadi kapan saja selama kehamilan, namun biasanya
terjadi beberapa saat sebelum atau selama persalinan. Bayi lebih mungkin
terinfeksi bila proses persalinan berlangsung lama. Selama persalinan, bayi
yang baru lahir terpajan darahibunya. Meminum air susu dari ibu yang
terinfeksi dapat juga mengakibatkan infeksi pada si bayi.
Penularan HIV dari ibu ke bayi dapat dicegah melalui tiga cara, dan bisa
dilakukan mulai saat masa kehamilan, saat persalinan, dan setelah persalinan.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang bagaimana memberikan asuhan
keperawatan pada ibu hamil dengan HIV/AIDS sehingga kita sebagai
mahasiswa keperawatan diharapkan nantinya bisa memberikan asuhan
keperawatan dengan baik.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk menganalisa Program
Puskesmas tentang HIV/AIDS Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja.

2
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan laporan ini dibatasi hanya pada menganalisa
Program Puskesmas tentang HIV/AIDS Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sukaraja.
Proses analisa dilaksanakan selama masa praktik pada tanggal 10-30
Desember 2020

D. Metode Penulisan
Metode penulisan laporan menggunakan metode wawancara serta
observasi data sekunder yang didapat dari data laporan Puskesmas Sukaraja
maupun pengamatan secara langsung.

E. Sistematika Penulisan
1. Bab 1 Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Ruang
Lingkup, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan
2. Bab 2 Gambaran Umum Puskesmas berisi tentang profil Puskesmas serta
beberapa capaian program yang sudah dilakukan oleh Puskesmas
3. Bab 3 Analisa SWOT berisi tentang analisa dari kasus yang dibahas dalam
makalah ini
4. Bab 4 Penutup berisi kesimpulan dan saran dari permasalahan yang
dibahas dalam makalah ini

3
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

A. Visi dan Misi


1. Visi
Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Sukaraja yang Sehat, Religius dan
Mandiri
2. Misi
a. Meningkatkan Mutu pelayanan kesehatan
b. Mewujudkan tenaga kesehatan yang professional, sehat, religious dan
mandiri
c. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan

B. Geografis
Luas wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sukaraja setelah dibagi dua
dengan Puskesmas Limbangan adalah 18.510 Km2/ 1851 ha dengan
ketinggian mencapai + 600 m di atas permukaan laut, lokasi terletak 5 km
dari Pusat Kota Sukabumi kemudian 96 Km dari Ibu Kota Propinsi Jawa
Barat dan 120 Km dari Ibu Kota Negara Republik Indonesia, dengan
tofografi pada umumnya terdiri dari tanah darat. pesawahan, perbukitan
(pegunungan), sungai serta kolam ikan
Dengan batas –batas wilayah sebagai berikut :
 Sebelah utara berbatasan dengan Desa Sukamekar Puskesmas Limbangan
 Sebelah timur dengan Kecamatan Sukalarang dan Kecamatan Cireunghas.
 Sebelah Barat dengan Kota Sukabumi.
 Sebelah Selatan dengan Kecamatan Kebonpedes
Wilayah kerja Puskesmas Sukaraja terdiri dari 70 RW dan 247
RT terbagi atas 5 ( lima ) Desa, yaitu :
1. Desa Pasirhalang
2. Desa Sukaraja
3. Desa Selaawi

4
4. Desa Selawangi
5. Desa Margaluyu

C. Demografi
Berdasarkan data kependudukan tahun 2018, jumlah penduduk yang
berada diwilayah kerja Puskesmas Sukaraja sampai dengan bulan Desember
tahun 2018 adalah “48.107” jiwa yang terdiri dari laki-laki “24.422” Jiwa,
perempuan “23.685” jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1
dibawah ini.

Tabel 2.1, Keadaan Jumlah Penduduk


JUMLAH
No. Desa Penduduk
KK RT RW
L P JML
1 Pasirhalang 7284 7065 14.349 3672 56 13
2 Sukaraja 7470 7245 14.715 3702 86 24
3 Selaawi 3856 3741 7597 2139 35 8
4 Selawangi 2702 2619 5321 1726 30 12
5 Margaluyu 3110 3015 6125 2079 40 12
Jumlah 24.422 23.685 48.107 14.174 247 69
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Sukabumi. Penduduk sasaran Program
Pembangunan
Kesehatan Kab. Sukabumi Tahun 2018

Tabel 2.2, Jumlah Penduduk Kelompok Rentan


Tahun 2018
Bumil Bayi Balita
No Desa Usila
0-12 Bln 1-5 th
1. Pasirhalang 287 246 1048 1435
2. Sukaraja 294 252 1074 1472
3. Selaawi 152 130 555 760
4. Selawangi 107 92 289 533
5. Margaluyu 123 105 447 612
Puskesmas 963 825 3513 4812

5
Tabel 2.3, Keadaan Ekonomi dan Pendidikan
Tahapan Keluarga Sejahtera ( Ekonomi)
Keluarga
Keluarga Keluarga
Pra
No. Nama Desa Sejahtera Sejahtera II Jml
Sejahtera
I s/d KS III
1. Pasirhalang 1303 1236 604 3652
2. Sukaraja 1194 1184 1613 4358
3. Selaawi 1051 290 580 2039
4. Selawangi 825 190 274 1706
5. Margaluyu 755 282 314 2059
Jumlah 5.128 3182 3385 13.814

Berdasarkan data pada Tabel 2.3 dapat disimpulkan bahwa mayoritas


penduduk Sukaraja memiliki tahapan keluarga Pra sejahtera. Dimana hal ini
menunjukkan sosial ekonomi Kecamatan Sukaraja sebagian besar masih
rendah.

Tabel 2.4, Status Tingkat Pendidikan Berdasarkan Jumlah


Kepala Keluarga
Jumlah KK Menurut
Status Tingkat Pendidikan
No. Nama Desa Tidak Tamat Tamat Tamat Jumlah
Tamat SD, SLTA Akademi/PT
SD SLTP
1 Pasirhalang 407 2.716 362 167 3.652
2 Sukaraja 227 2.661 1.167 454 4.358
3 Selaawi 403 1.226 353 39 2.039
4 Selawangi 443 981 251 24 1.706
5 Margaluyu 509 1.325 146 45 2.059
Jumlah 1989 8.909 2.279 821 13.814

Berdasarkan data pada tabel 2,4, tingkat pendidikan kepala keluarga sebagian
besar tamat SD & SLTP yang paling sedikit tamat Akademi/PT, sehingga
dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan KK di wilayah Kecamatan
Sukaraja masih rendah.

D. Ketenagaan Puskesmas

6
UPTD Puskesmas Sukaraja mempunyai karyawan dengan rincian sebagai
berikut :
a. Tenaga Medis
- Dokter Umum : 3 orang
- Dokter Gigi : 2 orang
b. Tenaga Keperawatan
- Tenaga Bidan : 25 orang
- Perawat : 13 orang
- Perawat Gigi : 1 orang
c. Tenaga Farmasi
- Apoteker : 1 orang
d. Tenaga Sanitarian : 1 orang
e. Tenaga Gizi : 2 orang
f. Tenaga laboratorium : 1 orang
g. Tenaga Non Kesehatan
- Sarjana (S1) : 2 orang
- D3 : 2 orang
- SMA : 4 orang

E. Sarana Pelayanan Kesehatan


1. Sarana dan Prasarana
UPTD Puskesmas Sukaraja dilengkapi dengan Rumah Dinas dan
peralatan medis laboratorium yang mendukung kegiatan operasional
Puskesmas yang juga ditunjang dengan alat transportasi berupa 3 buah mobil
Pusling dan 4 buah motor untuk kegiatan di lapangan.
Adapun sarana kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sukaraja
adalah sebagai berikut :
1. Rumah sakit : 1 buah
2. Dr. Praktek Swasta : 4 buah
3. Bidan Praktek Swasta : 10 buah
4. Poskesdes : 4 buah

7
5. Pustu : 1 buah
Adapun jumlah Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sukaraja
sebanyak 64 Posyandu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 2.6, Data Posyandu Tahun 2018


Jumlah
STRATA POSYANDU
No Jml Kader
Desa
. Posyandu Ad Mady
Aktif Pratama Purnama Mandiri
a a
1 Pasirhalang 16 87 73 - 2 6 8
2 Sukaraja 23 114 94 - - 7 16
3 Selaawi 8 42 41 - - - 8
4 Selawangi 8 27 23 - - - 8
5 Margaluyu 9 38 38 - - 2 7
Jumlah 64 308 269 0 2 15 47

F. Tenaga Non Formal/ Pemberdayaan Masyarakat


No. Desa Kader Dukun Posyandu Kepala FSDS
Posyandu Bayi Desa
1. Pasirhalang 73 7 16 1 1
2. Sukaraja 94 5 23 1 1
3. Selaawi 41 6 8 1 1
4. Selawangi 23 1 8 1 1
5. Margaluyu 38 4 9 1 1
Jumlah 269 23 64 5 5

G. Perusahaan Industri
Tabel 2.7, Data Industri Tahun 2018
No. Jenis Industri Jumlah
1. Industri Besar 0
2. Industri Sedang 5
3. Industri Kecil 15
4. Industri Tangga 19
Sumber : Profil Kecamatan Sukaraja, 2018

8
H. Data Keuangan Puskesmas Terkait dengan Program KIA
Biaya yang terkait dengan Pelaksanan Kegiatan program pembangunan
Kesehatan Ibu Anak (bayi) dan pelayanan medik KB di Puskesmas Sukaraja
dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 2.8, Data Keuangan Tahun 2018


No Sumber Keuangan Jumlah (Rp)
1 APBD
1. APBD I

2. APBD II
a. Retribusi Rawat Jalan KIA + 17.635.000
Jamkesmas
2 Persalinan - BPJS
a. Umum 10.000.000
b. Dana non kapitasi 154.100.000
c. Jampersal 6.300.000
d. Jamkesda -
e. Tindakan umum 1.230.000
3 BOK
Jumlah 158.430.000

9
BAB III
ANALISA

Analisa SWOT
1. Strength
a. Puskesmas Sukaraja memiliki program penanggulangan HIV AIDS yang
lengkap dan terintegrasi
b. Memiliki beberapa kader yang tersebar di beberapa desa di wilayah kerja
Puskesmas Sukaraja.
c. Di Puskesmas Sukaraja memiliki sumber daya manusia yang sudah
terlatih dalam program penanggulangan HIV AIDS.
2. Weakness ( kelemahan )
a. Tingginya mobilitas penduduk dipuskesmas Sukaraja.
b. Masih ada stigma di internal Puskesmas Sukaraja
c. Masih ada anggota TIM yang memegang program lain
3. Opportunity ( peluang )
a. Memiliki kerjasama yang baik dengan LSM dalam program
penanggulangan HIV AIDS.
b. Adanya kebijakan tentang Harm Reduction
c. Adanya dukungan dari lembaga donor seperti PMI dll.
4. Treat ( ancaman )
a. Fenomena pada kasus HIV terutama akibat dari IMS sehingga
memungkinkan terjadinya peningkatan kasus baru yang tidak terdeteksi.
b. Warga masyarakat semakin kritis sehingga dibutuhkan penanganan tepat
pada kasus IMS atau HIV untuk menghindari pemberitaan yang negatif.
c. Dalam berlakunya undang – undang perlindungan konsumen, sehingga
perawat perlu mengembangkan diri untuk dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang benar – benar profesional.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
AIDS adalah suatu penyakit retrovirus epidemik menular, yang
disebabkan oleh infeksi HIV, yang pada kasus berat bermanifestasi sebagai
depresi berat imunitas seluler, dan mengenai kelompok risiko tertentu,
termasuk pria homoseksual atau biseksual, penyalahgunaan obat intravena,
penderita hemofilia, dan penerima transfusi darah lainnya, hubungan seksual
dari individu yang terinfeksi virus tersebut.

B. Saran
Diharapkan untuk semua masyarakat terutama yang berada di Wilayah
kerja Puskesmas Sukaraja untuk terus mentaati protokol kesehatan sesuai
dengan anjuran pemerintah pusat dengan menerapkan perilaku 3M yaitu
mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Hindari keramaian dan
selalu jaga kesehatan dan imun.

11
DAFTAR PUSTAKA

Aminlari, A., Singh, R., liang, D., 2010. Management of Pterydium 37–38.

Erry, Mulyani, U.A., Susilowati, D., 2011. Distribusi dan Karakterisitik Pterigium
di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 14, 84–49.

Depkes RI, 2004. Modul Pelatihan Konseling dan Tes Sukarela HIV (Voluntary
Counselling and Testing = VCT). Jakarta.

Depkes RI, 2008. Pedoman Pelayanan Konseling dan Testing HIV/AIDS secara
Sukarela (Voluntary Counselling and Testing). Jakarta.

Kusniati, N dkk. Modul 4 : PMS & HIV/AIDS. Jakarta : PKBI, IPPF, UNFBA

Price SA, Wilson LM, 2003. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
edisi 6 volume 1. Jakarta : EGC. pp. 225-239.

Ilyas, S., 2009. Ikhtisar Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta.

Inascrs, 2011. Panduan Penatalaksanaan Medis.

Khurana, A.K., 2007. Comprehensive Ophthalmology Fourth Edition. New Age


International (P) Limited, New Delhi.

Laszuarni, 2010. Prevalensi Pterigium di Kabupaten Langkat.


LAMPIRAN

BULAN JUNI
BUKAN JULI 2020
BULAN AGUSTUS 2020

Anda mungkin juga menyukai