Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN PRE EKLAMPSIA BERAT

No. Dokumen : SPO/BPM/XI/2021


SPO No Revisi :
Tanggal terbit :
Halaman : 1/2

Alamat : JL. Lingkar Selatan Rt 003 Rw 006 Nisa Mardiawati Sholihat,


PRAKTEK Kelurahan Jaya Mekar Kecamatan Baros Kota Amd.Keb
MANDIRI Sukabumi
No. SIPB :
BIDAN 440/SIP/86/SIPB/Dinkes-KSi/V
II/18-22

1. Pengertian Preeklamsi adalah timbulnya hipertensi disertai ptoteinuria untuk kehamilan,


setelah umurkehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan > TD 160/110
mmHg, Proteinuria +2.
2. Tujuan SPO ini disusun sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan
preeklamsi berat di RSUD R Syamsudin,S.H. Kota Sukabumi.
3. Kebijakan 3.1. Surat keputusan Direktur No. 65 tahun 2014 tentang kebijakan pelayanan
pasien Rumah Sakit
3.2. Surat keputusan Direktur No.114 tahun 2014 tentang panduan komunikasi
Efektif RSUD  R. Syamsudin,S.H.  Kota Sukabumi.
3.3. Surat keputusan Direktur NO   tahun   tentang Pelayanan PONEK Rumah
Sakit
3.4. Surat Keputusan Direktur No    tahun   tentang Rumah Sakit Sayang Ibu dan
Anak Rumah Sakit.     
4. Referensi - Pelatihan Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Terpadu berbasis
Kinerja Bagi Petugas Kesehatan …………….. Modul-1, Widodo JP
5. Prosedur 5.1. Alat
5.2. bahan
6. Langkah- 1. Beri penjelasan tindakan yang akan dilakukan pada pasien dan
langkah
keluarga  (Informed Consent).
2. Cuci tangan sesuai SPO kebersihan tangan.
3. Persiapan pasien rawat di kamar yang cukup terang.
4. Lakukan Pemeriksaan Fisik.
5. Berikan oksigen 3-5 liter/ menit.
6. Pasang infus pasien dengan cairan Rinnger Laktat, Berikan Cairan ditambah
MgSO4 20% sebanyak 4 gr dalam 100 cc ringer laktat. Habiskan dalam 10-15
menit, lanjutkan dengan dosis pemeliharaan 10 gr (50 cc MgSO4 20%) dalam
500 cc cairan Ringer Laktat diberikan dengan kecepatan 1-2 gr/jam atau 20-
30 ltr/menit.
7. Ambil sampel laboratorium 1 dan II.
8. Pasang Dower catheter dan ambil urine untuk cek laboratorium urine lengkap.
9. Berikan Obat anti hipertensi bila tekanan darah sistolik > 180 mmHg dan
diastolik > 110 mmHg, seperti nifedipin 5 mg per oral.
10. Berikan Metildopa 3x 250-500 mg/hari.
11. Lakukan pemeriksaan dalam sesuai SOP pemeriksaan dalam
12. Rencanakan EKG dan konsul IPD.
13. Pengelolaan Konservatif dilakukan pada kehamilan preterm < 37 minggu
dengan keadaan janin baik.
14. Penelolaan terminasi / pengakhiran kehamilan pada kehamilan aterm> 37
minggu, bila:
15. Belum inpatu lakukan terminasi kehamilan (lakukan pemecahan ketuban lalu
induksi persalinan dengan oksitosin). Pertimbangan secio saesarea bila 8 jam
sejak dimulainya tetes oksitosin tidak masuk fase aktif.
16. Bila sudah inpartu : kala I (amniotomi+ tetes oksitosin ) bila 6 jam setelah
amniotomi  pembukaan tidak lengkap pertimbangkan seksio saesarea.
17. Dokumentasikan hasil pemeriksaan pada setatus rekam medis pasien dan
asuhan kebidanan.
PENANGANAN PRE EKLAMPSIA BERAT
No. Dokumen : SPO/PMB/II/2021
SPO No Revisi :
Tanggal terbit :
Halaman : 2/2

Alamat : JL. Lingkar Selatan Rt 003 Rw 006 Nisa Mardiawati Sholihat,


PRAKTEK Kelurahan Jaya Mekar Kecamatan Baros Kota Amd.Keb
MANDIRI Sukabumi
No. SIPB :
BIDAN 440/SIP/86/SIPB/Dinkes-KSi/V
II/18-22

7. Diagram Alir

setelah menyelesaikan Semua Lalu bersihkan


tindakan medis, barang instrumen/alat dengan sabun,
habis pakai yang yang habis sikat dan bilas
terkontaminasi dibuang dipakai di dengan air
ke kantong plastik tahan dekontaminasi mengalir
bocor, benda tajam dengan larutan kemudian
dimasukan ke safety box klorin 0,5% dikeringkan

Alat yang setelah Instrument/alat


Bila wadah sudah di DTT disterilisasi/D yang kontak
terbuka atau dapat disimpan TT lalu dengan darah atau
lebih 1 minggu dalam wadah dinginkan bersentuhan
harus dilakukan tertutup dan siap dengan jaringan
sterilisasi ulang sampai 1 digunakan bawah kulit harus
atau DTT ulang minggu disetrlisasi/DTT

8. Unit Terkait Klinik


9. Dokumen buku laporan PMB
Terkait

10. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
PENANGANAN PRE EKLAMPSIA BERAT
No. Dokumen : Daftar Tilik/PMB/XVIII/2021
No. Revisi :
DAFTAR Tgl. terbit :
TILIK Halaman : 1/1

PRAKTEK
MANDIRI BIDAN

DAFTAR TILIK UNTUK PENGELOLAAN PREEKLAMPSIA BERAT /


EKLAMPSIA
LANGKAH / TUGAS PENILAIAN
PENGELOLAAN SEGERA 1 2 3 4
1. Pastikan bahwa jalan nafas ibu terbuka / bebas
2. Mulai lakukan tindakan resusitasi, bila diperlukan
3. Berikan oksigen 4-6 liter / menit melalui sungkup
4. Pasang infus intravena dengan menggunakan larutan Ringer
laktat
5. Lakukan pemeriksaan pembekuan darah
KETERAMPILAN / KEGIATAN DIKERJAKAN SESUAI
STANDAR
PENGOBATAN ANTI KEJANG (MAGNESIUM SULFAT)
Pemberian Dosis Awal Magnesium Sulfat
1. cuci tangan menggunakan sabun, air mengalir dan keringkan
2. Beri tahu bahwa ibu akan merasakan panas saat magnesium
sulfat diberikan
3. Berikan 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 40%) dan
larutkan dengan 10 ml akuades
4. Berika larutan tersebut secara perlahan IV selama 20 menit
5. Jika akses intravena sulit, berikan masing-masing 5 g MgSO4
(12,5 ml larutan MgSO4 40%) IM di bokong kiri dan kanan
Pemberian Dosis Rumatan Magnesium Sulfat
6. Berikan 6 g MgSO4 40% (15 ml larutan MgSO4 40%) dan
larutkan dalam 500 ml larutan Ringer Laktat/Ringer Asetat
7. Berikan secara IV dengan kecepatan 28 tetes/menit selama 6 jam, dan
diulang hingga 24 jam setelah persalinan atau kejang
berakhir (bila eklamsia)
Pemantauan
8. Lakukan pemeriksaan fisik tiap jam (TD, Nadi, Pernapasan,
Refleks patella, dan jumlah urin)
9. Bila frekuensi pernapasan < 16 x/menit, dan/atau tidak didapatkan
refleks tendon patella, dan/atau terdapat oliguria (produksi urin < 0,5
ml/kgBB/jam), segera hentikan pemberian
MgSO4
10. Jika terjadi depresi napas, berika Ca glukonas 1 g IV (10 ml
larutan 10%) bolus dalam 10 menit
11. Selama ibu dengan preeklamsia dan eklamsia di rujuk, pantau dan
nilai adanya perburukan preeklamsia.
12. Apabila terjadi eklamsia, lakukan penilaian awal dan tatalaksana
kegawatdaruratan. Berikan kembali MgSO4 2g IV perlahan (15-20 menit).
13. Bila setelah pemberian MgSO4 ulangan masih terdapat kejang, dapat
dipertimbangkan pemberian diazepam 10 mg IV selam 2 menit.
10. Bereskan alat setelah tindakan, bila digunakan alat suntik sekali pakai
buang dalam tempat sampah yang tahan tusukan
11. Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, keringkan dengan
handuk kering / pengering udara
SKOR NILAI
TANGGAL

CR = …….................%
Sukabumi, ..........................
Auditor / Pelaksana

(………...........................)

Anda mungkin juga menyukai