Anda di halaman 1dari 2

Pengelolaan Preeklampsia

Berat/Eklampsia
No. Dokumen : /C/SOP/VI/2016

Tanggal Terbit : 20 Juni 2016


SOP
No. Revisi : 00

Halaman : 1/2
TTD KEPALA PUSKESMAS
UPTD. PUSKESMAS FATIMAH,A.Md.Kep
POTO TANO NIP.196604121986032022

1. Pengertian Preeklampsia berat adalah timbulnya hipertensi ≥160/110 mmHg yang


disertai proteinuria dengan atau tanpa edema setelah usia kehamilan 20
minggu (SMF Obgin RSUP NTB, 2008 ).
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan
preeklampsia berat.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD. Puskesmas Poto Tano No....Tahun 2016 tentang
Layanan Klinis.
4. Referensi Buku Paket PONED
5. Prosedur 1. Alat :
 bengkok
 cairan infus RL
 abocat
 selang infus
 MgSO4
 Aquades
 Spuit 20 cc atau spuit 10 cc 2 buah
2. Bahan
 Kasa steril
 plester

6. Langkah – 1. Pastikan bahwa jalan nafas ibu terbuka/bebas


langkah 2. Mulai lakukan tindakan resusitasi, bila diperlukan
3. Berikan oksigen 4-6 liter/menit melalui sungkup atau kanula
4. Pasang infus intravena dengan menggunakan larutan ringer laktat
atau glukosa 5%
5. Lakukan pemeriksaan pembekuan darah
6. Cuci tangan menggunakan sabun, air mengalir dan keringkan
7. Beritahu ibu akan merasakan panas pada saat magnesium sulfat
diberikan
8. Berikan 4 g mgSO4 (10 ml) larutan 40% IV secara perlahan-lahan
selama 5 menit
9. Segera dilanjutkan dengan 6 g (15 ml) mgSO4 larutan 40% dalam
larutan ringer asetat/ringer laktat selama 6 jam
10. Jika kejang berulang setelah 15 menit, berikan mgSO4 (40%) 2 g IV
selama 5 menit
11. Dosis pemeliharaan mgSO4 masukkan 6 g mgso4 40% (15 ml)
melalui infus ringer asetat/ringer laktat untuk 6 jam yang diberikan
sampai 24 jam post partum
7. Hal - hal yang
perlu Observasi
diperhatikan
8. Unit terkait Kamar bersalin

9. Dokumen terkait Kartu inventaris ruangan

10. Rekam historis


perubahan
Yang Tgl mulai diberlakukan
No Isi perubahan
diubah perubahan

2/2

Anda mungkin juga menyukai