Anda di halaman 1dari 3

RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

Adrianus Kusmiran
UPTD PUSKESMAS
KEMANGAI NIP. 19770330 199602 1 001

Resusitasi bayi baru lahir adalah suatu intervensi yang dilangsungkan saat lahir
1. Pengertian
untuk menyokong penetapan pernafasan dan sirkulasi pada bayi baru lahir.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah resusitasi bayi baru lahir.

3. Kebijakan

World Health Organization. Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit :


4. Referensi Pedoman bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota.
Jakarta : Depkes RI. 2009
1. Petugas menilai kondisi bayi baru lahir, meliputi :
a. Bayi cukup bulan/tidak,
b. Kondisi cairan amnion (jernih/tidak),
c. Pernapasan (menangis/tidak)
d. Tonus otot (baik/tidak)
2. Apabila terdapat kelainan pada salah satu aspek diatas, petugas melakukan
langkah awal resusitasi :
a. Berikan kehangatan dengan menempatkan bayi di bawah pemancar
panas.
b. Posisikan kepala bayi sedikit tengadah agar jalan napas terbuka.
c. Keringkan bayi dan rangsang taktil
5. Prosedur/
3. Petugas melakukan penilaian pernapasan, frekuensi jantung (FJ) dan warna
langkah
kulit.
4. Apabila kondisi bayi bernapas, FJ > 100 x/menit dan berwarna kemerahan,
dilakukan perawatan observasi.
5. Apabila bayi sianosis, diberikan oksigen 0,5 liter/menit via nasal kanul.
6. Apabila kondisi bayi apnu, FJ < 100 x/menit dan tetap sianosis sentral setelah
diberikan oksigen, petugas melakukan ventilasi tekanan positif (VTP). VTP
dengan balon-sungkup diberikan selama 30 detik dengan kecepatan 40 – 60
x/menit. Setelah VTP 30 detik, dilakukan penilaian ulang.
7. Apabila setelah tindakan VTP selama 30 detik, FJ < 60 detik maka lakukan
kompresi dada yang terkoordinasi dengan ventilasi selama 30 detik dengan
kecepatan 3 kompresi : 1 ventilasi selama 2 detik
8. Apabila setelah pemberian VTP dan kompresi dada selama 30 detik,
frekuensi jantung tetap < 60 kali/menit, dilakukan intubasi endotrakea (bila
memungkinkan) dan pemberian epinefrin (1 : 10.000) melalui vena
umbilikalis atau pipa endotrakea dengan dosis :
a. Melalui vena umbilikalis : 0,1 – 0,3 ml/kgBB
b. Melalui pipa endotrakea : 0,3 - 1 ml/kgBB
9. Jika resusitasi telah dilakukan selama 10 menit, bayi tidak bernapas dan tidak
ada denyut jantung, pertimbangkan untuk menghentikan resusitasi.

Petugas menilai kondisi bayi baru lahir

- Cukup bulan?
- Cairan amnion jernih?
- Bernapas atau menangis?
- Tonus otot naik?

Tidak Ya

- Berikan kehangatan dengan


menempatkan bayi di bawah pemancar
panas.
- Posisikan kepala bayi sedikit tengadah
agar jalan napas terbuka.
- Keringkan bayi dan rangsang taktil

Nilai pernapasan, FJ dan Perawatan


warna kulit rutin

Bayi bernapas, FJ > Sianosis Apnu atau FJ <


6. Bagan alir 100 x/menit, warna 60 x/menit
kulit kemerahan
Oksigen via nasal
canule 0,5 lpm
Perawatan
observasi

Kemerahan Sianosis

VTP selama 30 detik dengan


kecepatan 40 – 60 x/detik.
Perikulang setelah

FJ < 60 x/menit

- Kompresi dada yang terkoordinasi


dengan VTP selama 30 detik
dengan kecepatan 3 kompresi : 1
ventilasi selama 2 detik

FJ < 60 x/menit
- Intubasi (bila memungkinkan)
- Pemberian epinefrin (1 : 10.000) melalui vena
umbilikalis atau pipa endotrakea dengan dosis :
o Melalui vena umbilikalis : 0,1 – 0,3 ml/kgBB
o Melalui pipa endotrakea : 0,3 - 1 ml/kgBB

Resusitasi dapat dihentikan jika telah


dilakukan selama 10 menit dan bayi tidak
memberikan respon (tidak bernapas dan
tidak ada denyut jantung)

1. UGD
7. Unit terkait
2. Ruang bersalin

Anda mungkin juga menyukai