Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PATOLOGI PADA NY.

:S “ G3 P2 AO
UMUR 37 TAHUN DENGAN RETENSIO PLASENTA
DI UPT PUSKESMAS BARAS 1 TANGGAL 17 NOVEMBER 2021

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI


LEMBAR PENGESAHAN

“Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Patologi Pada Ny. :S “ G3 P2 Ao Umur 37 Tahun Dengan
Retensio Plasenta Di Upt Puskesmas Baras 1 Tanggal 17 November 2021”

mahasiswa atas nama :

Nama : MARWAH
NIM : 0710391590202006090028

Telah disahkan pada tanggal :.............................................................................................

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

..................................................... Syamsiati, S.Tr.Keb


Nip.19880823 201503 2 004
TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus ke
dunia luar. Persalinan mencakup proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian perubahan
yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran
normal merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung 18 jam, tanpa
komplikasi baik ibu maupun janin (Nurul Jannah, 2017: 1).
Persalinan normal juga dapat dikatakan sebagai suatu fenomena alam yang mengarah pada
penciptaan kehidupan baru, hal tersebut merupakan momen paling menyentuh dan spesial dalam
kehidupan seorang wanita dan merupakan pengalaman unik yang bisa mereka dapatkan dan pada
persalinan normal ini seorang ibu dilatih untuk menghilangkan rasa takut dan kegelisahannya
dalam menghadapi persalinannya (Eun-Young Choi, dkk, 2015: 233).
B. Tanda gejala persalinan
1. Timbulnya his persalinan ialah his pembukaan dengan sifat-sifatnya sebagai berikut : Nyeri
melingkar dari punggung memancar ke perut bagian depan, teratur, makin lama makin pendek
intervalnya dan makin kuat intensitasnya, jika dibawa berjalan bertambah kuat, dan
mempunyai pengaruh pada pendataran atau pembukaan serviks
2. Bloody show (pengeluaran lendir disertai darah melalui vagina) Dengan his permulaan, terjadi
perubahan pada serviks yang menimbulkan pendataran dan pembukaan, lendir yang terdapat di
kanalis servikalis lepas, kapiler pembuluh darah pecah, yang menjadikan darah sedikit
3. Dengan pendataran dan pembukaan Lendir dari canalis servikalis keluar di sertai dengan
sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini disebabnya karena lepasnya selaput janin pada
bagian bawah segmen bawah rahim hingga beberapa kapiler terputus
4. Pengeluaran cairan Terjadi akibat pecahnya ketuban atau selaput ketuban robek. Sebagian
besar ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap tetapi kadang ketuban pecah pada
pembukaan kecil, hal ini di sebut dengan ketuban pecah dini
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
1. His (Kontraksi Uterus)
Merupakan kekuatan kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan
sempurna. Sifat his yang baik adalah kontraksi simetris, fundus dominial, terkordinasi dan
relaksasi. Kontraksi ini bersifat involunter karena berada dibawah saraf intrinsic.
2. Tenaga mengedan
Setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah atau dipecahkan, serta sebagaian presentasi
sudah berada di dasar panggul, sifat kontraksinya berubah, yakni bersifat mendorong keluar
dibantu dengan keinginan ibu untuk mengedan atau usaha volunteer. Keinginan mengedan ini
di sebabkan karena, kontraksi otot-otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan
intra abdominial dan tekanan ini menekan uterus pada semua sisi dan menambah kekuatan
untuk mendorong keluar, tenaga ini serupa dengan tenaga mengedan sewaktu buang air besar
(BAB) tapi jauh lebih kuat, saat kepala sampai kedasar panggul timbul reflex yang
mengakibatkan ibu menutup glotisnya, mengkontraksikan otot-otot perut dan menekan
diafragmanya kebawah, tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil bila pembukaan sudah
lengkap dan paling efektif sewaktu ada his dan tanpa tenaga mengedan bayi tidak akan lahir
3. Passage (Jalan Lahir) Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga
panggul, dasar panggul, serviks, dan vagina. Syarat agar janin dan plasenta dapat melalui jalan
lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut harus normal
4. Passenger (Janin, Plasenta, dan Air Ketuban)
a. Janin Passenger atau janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi
beberaapa faktor, yakni kepala janin, presentasi, letak, sikap dan posisi janin
b. Plasenta Plasenta juga harus melewati jalan lahir maka dia di anggab sebagai bagian dari
passenger yang menyertai janin. Namun plasenta jarang menghambat proses persalinan
normal
c. Air ketuban Amnion pada kehamilan aterm merupakan suatu membran yang kuat dan ulet
tetapi lentur. Amnion adalah jaringan yang menentukan hampir semua kekuatan regangan
membran janin, dengan demikian pembentukan komponen 19 amnion yang mencegah
ruptur atau robekan. Penurunan ini terjadi atas 3 kekuatan yaitu salah satunya adalah
tekanan dari cairan amnion dan juga saat terjadinya dilatasi serviks atau pelebaran muara
dan saluran serviks yang terjadi di awal persalinan, dapat juga karena tekanan yang
ditimbulkan oleh cairan amnion selama ketuban masih utuh
5. Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar terjadi realitas,
“kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa bangga bisa melahirkan atau memproduksi anak.
D. Tahapan Persalinan
1. Kala I
Persalinan kala I meliputi fase pembukaan 1-10 cm, yang di tandai dengan penipisan dan
pembukaan serviks, kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi
minimal 2 kali dalam 10 menit), cairan lendir bercampur darah (show) melalui vagina. Darah
berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler serta kanalis servikalis karena pergeseran
serviks mendatar dan terbuka Kala I dibagi menjadi 2 fase yaitu:
a. Fase laten, dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, dimulai sejak awal kontraksi
yang menyebabkan penipisan dan pembukaan secara bertahap sampai 3 cm, berlangsung
dalam 7-8 jam.
b. Fase aktif (pembukaan serviks 4-10 cm), berlangsung selama 6 jam
2. Kala II
Kala II persalinan disebut juga kala pengeluaran yang merupakan peristiwa terpenting dalam
proses persalinan karena objek yang dikeluarkan adalah objek utama yaitu bayiKala III
3. Kala III
Kala III dimulai sejak bayi bayi lahir sampai lahirnya plasenta atau uri. Partus kala III disebut
juga kala uri. Kala III merupakan periode waktu dimana penyusutan volume rongga uterus
setelah kelahiran bayi. Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat
perlengketan plasenta. Oleh karena tempat perlengektan menjadi kecil, sedangkan ukuran
plasenta tidak berubah, maka plasenta menjadi berlipat, menebal dan kemudian lepas dari
dinding uterus
4. Kala IV
Kala IV ditetapkan sebagai waktu dua jam setelah plasenta lahir lengkap, hal ini dimaksudkan
agar dokter, bidan atau penolong persalinan masih mendampingi anita setelah persalinan
selama 2 jam (2 jam post partum). Dengan cara ini kejadiankejadian yang tidak diinginkan
karena perdarahan postpartum dapat dikurangi atau dihindarkan
E. Retensio Plasenta
1. Pengertian
Retensio plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama setengah jam setelah
persalinan bayi. Pada beberapa kasus terjadi retensio berulang (habitual rentensio plasenta),
plasenta harus dikeluarkan karena dapat menimbulkan perdarahan, infeksi karena sebagai
benda mati dapat terjadi plasenta incarserata, polip plasenta, degenerasi ganas khorio
karsinoma (Rukiyah dkk, 2009).
Retensio plasenta adalah keadaan dimana plasenta belum lahir dalam waktu 30 menit setelah
bayi lahir (Nugroho, 2012).
2. Etiologi
Menurut Nugroho (2012), penyebab retensio plasenta, yaitu:

a. Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena vili chorialis tumbuh melekat
lebih dalam,
b. Plasenta sudah lepas tetapi belum keluar karena atonia uteri dan akan
menyebabkan perdarahan yang sangat banyak atau karena adanya lingkaran
konstriksi pada bagian bawah rahim akibat kesalahan penanganan kala 3 (plasenta
inkarserata).
3. Faktor predisposisi
Menurut Rukiyah dkk (2009), kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta
melekat erat pada dinding uterus oleh sebab villi corialis menembus desidua sampai
miometrium bahkan sampai di bawah peritonium (plasenta akreta-perkreta), plasenta yang
sudah keluar dari dinding rahim belum keluar disebabkan oleh tidak adanya usaha untuk
melahirkan atau salah dalam penanganan kala III sehingga terjadi lingkaran konstriksi pada
bagian bawah uterus.
4. Diagnosis
Menurut Nugroho (2012), diagnosis yang selalu ada, yaitu plasenta belum lahir setelah 30
menit, perdarahan segera dan kontraksi uterus baik.
5. Jenis retensio plasenta
Menurut Saifuddin (2009), jenis retensio plasenta, yaitu:

a. Plasenta adhesiva adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga
menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologi. Plasenta akreta adalah
implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian lapisan miometrium.
b. Plasenta inkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai atau
memasuki miometrium.
c. Plasenta perkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan
otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus.
d. Plasenta inkarserata adalah tertahannya plasenta di dalam kavum uteri disebabkan
oleh kontriksi ostium uteri.
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PATOLOGI PADA NY. :S “ G3 P2 AO UMUR 37
TAHUN DENGAN RETENSIO PLASENTA
DI UPT PUSKESMAS BARAS 1 TANGGAL 17 NOVEMBER 2021

Ruang : Bersalin UPT PKM Baras 1

Tanggal Masuk : 17 November 2021

No Registrasi :-

1. PENGKAJIAN

a. IDENTITAS PASIEN

Tanggal: 17 November 2021 pukul: 09.30 WITA

Nama : Ny. S Nama Suami : Tn. T

Umur : 37 tahun Umur : 40 tahun

Suku/Bangsa : Jawa, Indonesia Suku/Bangsa : Jawa, Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat rumah : Ling.Pantai Batu Kel.Baras

b. ANAMNESA (Data Subjektif) :

Tgl : 17 November 2021 Pukul: 09.35 WITA

1. Alasan utama pada waktu masuk

Ibu mengatakan telah melahirkan anak ketiga pada tanggal 17

November 2021 pukul 07.14 Wita di tolong oleh dukun beranak dan

ibu mengatakan merasa cemas karena ari- arinya belum dapat lahir,

ibu juga merasa lemah dan pusing.


2. Tanda-tanda persalinan

Ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng sejak tanggal: 02 April

2016 pukul 23.30 WITA. Frekuensi 2x setiap 10 menit, lamanya 20

detik, kekuatan lemah, lokasi nyeri perut bagian bawah menjalar ke

pinggang.

3. Riwayat Menstruasi

Ibu mengatakan,

a) Menarche : + 13 tahun

b) Siklus : 28-30 hari

c) Banyaknya : 2-3x ganti pembalut perhari

d) Teratur/tidak : Teratur

e) Lamanya : 6-7 hari

f) Sifat darah : Encer, warna merah

g) Dismenorhoe : Tidak ada nyeri

4. Riwayat Perkawinan

a) Status perkawinan : Ibu mengatakan perkawinannya sah dan

menikah 1 kali

b) Kawin I : Ibu mengatakan menikah umur 20 tahun dengan suami

umur 25 tahun,

Lamanya: 17 tahun, anak : 3 orang.

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu


Ibu mengatakan ini kelhiran yang ke tiga dan tidak pernah keguguran

6. Riwayat Hamil ini

a) HPHT : 10/01/2021

b) HPL : 17/11/2021

c) Keluhan-keluhan pada
Trimester I : Ibu mengatakan mual dan muntah

Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluahan

Trimester III : Ibu mengatakan pegal-pegal

d) ANC

Ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya 7 kali di RB

secara teratur :

Trimester I : (1 kali), uk : 10 minggu

Trimester II : (2 kali), uk : 16+2 minggu dan 20+4 minggu

Trimester III : (3 kali), uk : 29 minggu, 31+1 minggu, 35+5 minggu

dan 37 minggu

e) Penyuluhan yang pernah didapat

Ibu mengatakan pernah mendapatkan penyuluhan tentang gizi ibu

hamil dan senam hamil.


f) Imunisasi TT

Ibu mengatakan 2 kali, Trimester I : uk : 16 +2 minggu

Trimester II: uk : 20+4 minggu

7. Riwayat Keluarga Berencana :

Ibu mengatakan hanya menggunakan KB pil saja semenjak kelahiran

anak pertama selama + 12 tahun dan tidak ada keluhan.

8. Riwayat Kesehatan

a) Riwayat penyakit yang lalu

Ibu mengatakan tidak sedang sakit seperti flu, batuk, demam

ataupun diare.

b) Riwayat Penyakit sistemik

(1) Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah

merasakan nyeri pada dada sebelah kiri

(2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan

sakit pada pinggang sebelah kiri maupun

kanan

(3) Asma :Ibu mengatakan tidak pernah merasakan

sesak nafas

(4) TBC :Ibu mengatakan tidak pernah batuk > 2

minggu

(5) Hepatitis :Ibu mengatakan tidak pernah menderita

penyakit kuning dan pada mata,kuku,kulit

tidak pernah terlihat kuning


(6) DM :Ibu mengatakan tidak pernah BAK <5 kali /hari

dan tidak sering merasa haus dan lapar pada

malam hari

(7) Hipertensi :Ibu mengtakan tensinya tidak pernah >140/90

mmHg

(8) Epilepsi :Ibu mengatakan tidak pernah kejang sampai

mengeluarkan busa dari mulutnya

(9) Lain-lain :Ibu mengatakan tidak pernah menderita

penyakit lain seperti HIV / AIDS dan PMS

c) Riwayat penyakit keluarga :

Ibu mengatakan dari keluarganya maupun keluarga suami tidak ada

yang menderita penyakit menurun ( asma, DM ), menular (TBC,

Hepatitis ) menurun (hipertensi, jantung)

d) Riwayat keturunan kembar :

Ibu mengatakan dari keluarga maupun keluarga suaminya tidak ada

yang memiliki keturunan kembar

e) Riwayat operasi :

Ibu mengatakan belum pernah melakukan operasi apapun

9. Pola kebiasaan sehari-hari

a) Nutrisi :

Makan dan minum terakhir : Ibu mengatakan makan terakhir


tanggal 02 April 2016 pukul 20.00

Wita dan minum terakhir tanggal 17

November 2021

Jenis makanan dan minuman : Ibu mengatakan makan terakhir

sebanyak 1 porsi jenis nasi, lauk,

sayur, dan minum terakhir sebanyak

1 gelas teh manis

b) Personal hygiene :

Selama hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali/ hari,

gosok gigi 2 kali

c) Pola Eliminasi :

1) BAB terakhir pukul : Ibu mengatakan tanggal 02 April

2016 pukul 21.00 Wita warna

kuning kecoklatan, lembek, bau

khas feses

2) BAK terakhir pukul : Ibu mengatakan tanggal 03 April

2016 pukul 04.00 Wita warna

kuning jernih, bau khas urine

d) Aktifitas :

Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakuakan

pekerjaan rumah sendiri

Sesudah hamil : Ibu mengatakan pekerjaan rumah

dibantu suami dan anaknya


e) Istirahat :

Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur siang + 2 jam

dan tidur malam 7 – 8 jam

Selama hamil : Ibu mengatakan tidur siang + 2 jam

dan tidur malam 7 – 8 jam

Tidur terakhir : Ibu mengatakan tidak bisa tidur

sejak tanggal 02 April 2016 pukul

23.30 Wita

f) Psikososial Budaya :

(1) Perasaan menghadapi persalinan ini :

Ibu mengatakan senang dengan kehamilan ini

(2) Kehamilan ini direncanakan / tidak :

Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan

(3) Jenis kelamin yang diharapkan :

Ibu mengatakan laki-laki atau perempuan sama saja

(4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini :

Ibu mengatakan keluarganya mendukung

(5) Keluarga lain yang tinggal serumah :

Ibu mengatakan hanya tinggal bersama suami dan anak-anak

(6) Pantangan makanan :

Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun


(7) Kebiasaan adat-istiadat dalam kehamilan :

Ibu mengatakan ada acara pengajian pada usia kehamilan 7

bulan

g) Penggunaan obat-obatan, jamu / rokok :

Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan selain

dari bidan, tidak minum jamu, tidak merokok tetapi suami merokok

a. Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)

1. Status Generalis

a. Keadaan umum : sedang

b. Kesadaran : composmentis

c. TTV :TD: 120/70 mmHg , S: 36,6 0c

N : 82 x/ menit . R: 20 x/ menit

d. TB : 150 cm

e. BB Sebelum hamil : 46 kg

f. BB Sekarang : 57 kg

g. LILA : 24 cm

2. Pemeriksaan Sistematis

a. Kepala dan Muka

1) Rambut : hitam, bersih, tidak mudah rontok,

tidak ada benjolan

2) Muka : simetris pucat, tidak oedema, tidak

ada cloasma gravidarum


3) Mata :

a) Oedema : tidak ada

b) Conjungtiva : merah muda

c) Sklera : putih

4) Hidung : simetris, tidak ada benjolan, tidak

ada secret

5) Telinga : simetris, tidak ada benjolan, tidak

ada serumen

6) Mulut / gigi / gusi : tidak stomatitis / tidak caries / tidak

berdarah

b. Leher

1) Kelenjar gondok thyroid : tidak ada pembesaran

2) Tumor : tidak ada benjolan

3) Pembesaran Kelenjar Limfe : tidak ada pembesaran

c. Dada dan Axilla

1) Dada : simetris

2) Mammae

a) Membesar : normal

b) Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada

c) Tumor : tidak ada benjolan

d) Simetris : simetris kanan kiri

e) Areola : hiperpigmentasi

f) Putting susu : menonjol


g) Kolostrum : sudah keluar kanan kiri

3) Axilla

a) Benjolan : tidak ada

b) Nyeri : tidak ada

4) Ekstremitas

a) Varices : tidak ada

b) Oedema : tidak ada

c) Reflek patella : tidak dilakukan

d) Betis merah/ lembek/ keras: normal

e) Kuku : bersih, warna merah muda

3. Pemeriksaan Khusus Obstetri (Status Lokalis)

a. Abdomen

1) Inspeksi

a) Membesar : normal

b) Pelebaran vena : memanjang

c) Striae albican/livide: linea nigra

d) Linea nigra/alba : striae albicam

e) Kelainan lain : tidak ada

2) Palpasi

a) Pergerakan janin : tidak ada

b) Kontraksi : keras

c) TFU : setinggi pusat

d) Kandung kemih : penuh


3) Auskultasi : tidak ada

b. Pemeriksaan Panggul

1) Kesan Panggul : tidak dilakukan

2) Distantia Spinarum : tidak dilakukan

3) Distantia Kristarum : tidak dilakukan

4) Conjungtiva eksterna : tidak dilakukan

5) Lingkar panggul : tidak dilakukan

c. Anogenital

1) Vulva vagina

a) Varices : tidak ada

b) Luka : tidak ada

c) Kemerahan : tidak ada

d) Nyeri : tidak ada

e) Pengeluaran pervaginam : + 200 cc

f) Vulva : Tali pusat terjulur keluar +

30 cm

2) Perineum

a) Bekas Luka : Laserasi derajat II

b) Lain-lain : tidak ada

3) Anus

a) Haemoroid : tidak ada

b) Lain-lain : tidak ada


4) Inspekulo

a) Vagina : tidak dilakukan

b) Portio : tidak dilakukan

5) Vaginal Toucher

a) Pembukaan : tidak dilakukan

b) Ketuban : tidak dilakukan

c) Presentasi : tidak dilakukan

d) Posisi : tidak dilakukan

e) Penurunan : tidak dilakukan

f) Kesan panggul : tidak dilakukan

4. Pemeriksaan laboratorium

a. Pemeriksaan Laboratorium : tidak dilakukan

b. Pemeriksaan Penunjang lain : tidak dilakukan

5. Pemberian injeksi

a. Injeksi pertama setelah bayi lahir pukul 07.15 Wita

b. Injeksi kesua 15 menit setelah injeksi pertama pukul 07.30 Wita

2. INTERPRETASI DATA

a. Diagnosa Kebidanan

Tanggal : 17 November 2021 Pukul : 07.40 Wita

Ny. S umur 37 tahun G3P2A0 inpartu kala III dengan retensio plasenta

Data Dasar :

DS : 1. Ibu mengatakan bernama Ny. S dan berumur 37 tahun

2. Ibu mengatakan telah melahirkan anak ketiga tanggal 17-11 2021


pukul 07.14 Wita dan tidak pernah keguguran

3. Ibu mengatakan ari-arinya belum dapat keluar

4. Ibu mengatakan merasa cemas karena ari-arinya belum

lahir sampai saat ini

6. Ibu mengatakan merasa Lemah dan pusing

DO : 1.Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3.TTV : TD: 120/70 mmHg , S: 36,6 0c

N : 82 x/ menit , R: 20 x/ menit

4. Kontraksi : Keras

5. TFU : Setinggi pusat

6. PPV : + 200cc

7. Vulva : Tali pusat terjulur + 30 cm

8.Pemberian injeksi : Pemberian oksitosin ke 2 pukul

07.30 Wita

b. Masalah

Ibu mengatakan merasa cemas karena ari-arinya belum dapat lahir

c. Kebutuhan

Beritahu ibu tentang keadaannya dan tindakan yang akan dilakukan

Beri dukungan moril pada ibu

3. DIAGNOSA POTENSIAL

Potensi terjadi syok haemorrhage dan infeksi puerperium


4. ANTISIPASI

Pasang infus drip oksitosin 20 unit dalam 500 ml NS

5. RENCANA TINDAKAN

Tanggal : 17 November 2021 Pukul : 07.42 Wita

1. Kosongkan kandung kandung kemih dengan kateterisasi

2. Beritahu ibu tentang keadaannya saat ini

3. Beritahu ibu dan keluarga tindakan yang akan dilakukan

4. Lakukan inform consent dengan suami pasien atau persetujuan ibu

5. Memasang infus RL

6. Lakukan manual plasenta

7. Pemeriksaan keadaan umum ibu, TTV, kontraksi , TFU, perdarahan

dan laserasi

6. PELAKSANAAN

Tanggal :17 November 2021 Pukul : 07.44 Wita

1) Pukul 07.45 Wita Mengosongkan kandung kemih dengan

menggunakan kateter nelaton

2) Pukul 07.47 Wita Memberitahu ibu tentang keadaannya saat ini

bahwa ari-ari ibu belum dapat lahir setelah 30 menit lebih bayi lahir

dan harus segera dilakukan dengan tindakan agar tidak terjadi

perdarahaan

3) Pukul 07.48 Wita Memberi tahu ibu dan keluarga tentang tindakan

yang akan dilakukan yaitu dengan cara memasukan tangan kedalam


rahim ibu untuk melahirkan ari-ari agar tidak terjadi perdarahan dan

infeksi

4) Pukul 07.49 Wita Informed consent dengan suami pasien atas

persetujuan ibu

5) Pukul 07.50 Wita Memasang infus RL 40 tpm drip oksitosin 20 unit

dalam 500 cc untuk rmengatasi syok hipovolemia dengan

memberikan asupan minum pada ibu

6) Pukul 07.51 Wita Melakukan manual plasenta

a) Menjepit tali pusat dengan kelm 5-10 cm dari vulva,

menegangkan dengan satu tangan sejajar lantai

b) Memasukan tangan kanan secara obstetrik (punggung tangan

menghadap kebawah ) kedalam vagina dengan menelusuri sisi

bawah tali pusat

c) Memindahkan tangan kiri untuk menahan fundus uteri

d) Memasukkan tangan kanan hingga ke kavum uteri hingga

mencapai tempat implantasi plasenta sambil menahan fundus

uteri

e) Membentangkan tangan obstetri menjadi datar ( ibu jari merapat

kejari telunjuk dan jari-jari lainnya merapat )

f) Menentukan tempat implantasi plasenta, mencari sisi yang

sudah terlepas dengan menyisipkan ujung-ujung jari tangan

diantara plasenta dan dinding uterus


g) Memperluas perlepasan plasenta dengan jalan menggeser dari

kanan ke kiri hingga seluruh plasenta terlepas dari dinding

uterus dengan menggunakan sisi ulna

h) Melakukan eksporasi untuk menilai tidak ada plasenta yang

tertinggal

i) Memindahkan tangan kiri ke supra simpisis untuk menahan

segmen bawah uterus ( dorsokranial ) sambil tangan kanan

membawa plasenta keluar

j) Melakukan massase uterus secara sirkuler selams 15 detik

k) Mengecek kelengkapan plasenta kemudian menaruh

plasenta pada tempatnya

7) Pukul 08.30 Wita Melakukan pemeriksaan keadaan umum ibu, TTV,

kontraksi, TFU, perdarahaan

7. EVALUASI

Tanggal : 17 November 2021 Pukul : 09.00 Wita

1) Ibu sudah mengetahui tentang keadaannya sehingga sedikit merasa

tenang dan ibu serta keluarga telah setuju dengan tindakan yang akan

dilakukan dengan menandatangani lembar inform consent yang

diwakili oleh suami

2) Telah terpasang infus RL 40 tpm drip oksitosin 20 unit dalam 500 cc

pada tangan kiri ibu


3) Pukul 08.05 Wita plasenta lahir lengkap secara manual, berbentuk

cakram, berat + 500 gram, kotiledon lengkap, selaput ketuban utuh,

insersi tali pusat sentralis, panjang tali pusat + 45 cm,

4) Hasil pemeriksaan pasca tindakan

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c.TTV : TD: 120/70 mmHg

S: 37 0c

N : 82 x/ menit

R: 24 x/ menit

d.TFU : 2 jari dibawah pusat

e.Kontraksi : keras

f. Kandung kemih : kosong

g.PPV : perdarahan + 60 cc

h. Perineum : Laserasi derajat 2

Anda mungkin juga menyukai