Anda di halaman 1dari 5

SOP IBU HAMIl ANEMIA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

H. ROFINGI, SKM
UPTD Puskesmas
NIP: 19680110 199003 1 013
Jereweh

1. Pengertian Anemia dalam kehamilan adalah kelainan pada ibu hamil dengan
kadar haemoglobin < 11 g/dl pada trimester II dan III atau < 10,5
g/dl pada trimester II. Penyebab terserang anemia pada kehamilan
adalah defisiensi besi, perdarahan akut, dan defisiensi asam folat.
2. Tujuan mendeteksi adanya faktor resiko yang dapat menganggu proses
kehamilan dan persalinan
3. Kebijakan Pemeriksaan anemia harus mengikuti langkah-langkah yang
tertuang
dalam intruksi kerja dan harus sesuai dengan SOP
4. Refrensi Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. 2008
5. Alat dan bahan Tensi , stetoskop, termometer
Handscoen
HB stik
6. Prosedur dan  Melakukan anamnesa
langkah Sapa klien dengan ramah
Tanyakan Keluhan : badan lemah, lesu, mudah lelah, mata
berkunang-kunang, tampak pucat, telinga mendenging, pica :
keinginan untuk memakan bahan-bahan yang tidak lazim.
 Pemeriksaan fisik
 memeriksa TTV
 konjungtiva anemis
 atrofi papil lidah
 stomatitis angularis ( cheilosis )
 koilonicha : kuku sendok ( spoon nail )
 Pemeriksaan penunjang
 Kadar HB dan apusan darah tepi ( dilaksanakan di lab )
 Penatalaksaan
a. Diet bergizi tinggi protein terutama yang berasal dari protein
hewani (daging, ikan, susu, telur, sayuran hijau)
b. Pemakaian alas kaki untuk mencegah infeksi cacing tambang
c. Lakukan penilaian pertumbuhan dan kesejahteraan janin
dengan memantau pertambahan ukuran janin
d. Bila pemeriksaan apusan darah tepi tidak tersedia, berikan
tablet tambah darah yang berisi 60 mg besi elemental dan
250 mg asam folat. Pada ibu hamil dengan anemia, tablet
besi diberikan 3 kali sehari.
e. Bila dalam 90 hari muncul perbaikan, lanjutkan pemberian
tablet sampai 42 hari pasca persalinan
f. Apabila setelah 90 hari pemberian tablet besi dan asam
folat, kadar hemoglobin tidak meningkat makan pasien
dirujuk.
g. Bila tersedia fasilitas pemeriksaan penunjang, tentukan
penyebab anemia berdasarkan hasil pemeriksaan darah
perifer lengkap dan apus darah tepi
h. Anemia mikrositik hipokrom dapat ditemukan pada keadaan
:
1) Defisiensi besi : lakukan pemeriksaan ferritin. Apabila
ditemukan kadar ferritin < 15 ng/ml, berikan terapi besi
dengan dosis setara 180 mg besi elemental per hari.
Apabila kadarferritin normal, lakukan pemeriksaan SI
dan TIBC
2) Thalassemia : Pasien dengan kecurigaan thalasemia
perlu dilakukan tatalaksana bersama dokter spesialis
penyakit dalam untuk perawatan yang lebih spesifik.
i. Anemia normositik normokrom dapat ditemukan pada
keadaan : Perdarahan : tanyakan riwayat dan cari tanda dan
gejala aborsi, mola, kehamilan ektopik, atau perdarahan
pasca persalinan infeksi kronik.
j. Anemia makrositik hiperkrom dapat ditemukan pada
keadaan : defisiensi asam folat dan vitamin B12 ; berikan
asam folat 1 x 2 mg dan vitamin B12 1 x 250 – 1000 µg.
k. Konseling dan Edukasi
l. Kriteria rujukan : anemia yang tidak membaik dengan
pemberian suplementasi besi selama 3 bulan dan anemia
yang disertai perdarahan kronis , agar dicari sumber
perdarahan dan ditangan
7. Bagan alur

8. Hal yang perlu Ibu hamil yang mengagalami haemoglobin < 11 g/dl pada trimester
diperhatikan II dan III atau < 10,5 g/dl pada trimester II.
9. Unit terkait Poli KIA
Poskesdes
PONED
10. Dokumen terkait Rekam medis
Catatan tindakan
11. Rekaman historis
perubahan No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal mulai
dilakukan

Anda mungkin juga menyukai