Anda di halaman 1dari 5

ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA

KEHAMILAN

No. Dokumen : 440/ /SOP/VII/2022


No. Revisi : 01
SOP Tanggal Terbit : 29 JULI 2022
Halaman : 1/5
Kepala
UPTD Puskesmas
UPTD Sikarakara
PUSKESMAS
SIKARAKARA
Winni Wahyuni, SKM
NIP : 198611012010012009

Anemia dalam kehamilan adalah kelainan pada ibu hamil dengan kadar
hemoglobin < 11g/dl pada trimester I dan III atau <10,5 g/dl pada trimester II.
1. Pengertian
Penyebab tersering anemia pada kehamilan adalah defisiensi besi, perdarahan
akut, dan defisiensi asam folat.
Dapat melakukan pengelolaan penyakit yang meliputi:
1. Anamnesa (Subjective)
2. Tujuan 2. Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective)
3. Penegakkan Diagnosa (Assessment)
4. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sikarakara Nomor 440/ /SK/VII/2022
3. Kebijakan
Tentang Pelayanan Klinis di UPTD Puskesmas Sikarakara
Direktorat Bina Kesehatan Keluarga. 2008. Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri
4. Referensi
dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Jakarta: Depkes RI
5. Prosedur / 1. Persiapan
Langkah- - Memakai APD level 1 (masker, handscoon, penutup kepala)
langkah 2. Anamnesa (Subjective)
Keluhan
1. Badan lemah, lesu
2. Mudah lelah
3. Mata berkunang-kunang
4. Tampak pucat
5. Telinga mendenging
6. Pica: keinginan untuk memakan bahan-bahan yang tidak lazim

Faktor Risiko : -
Faktor Predisposisi
1. Perdarahan kronis
2. Riwayat keluarga
3. Kecacingan
4. Gangguan intake (diet rendah zat besi,)
5. Gangguan absorbsi besi

3. Melakukan Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana


(Objective)
Pemeriksaan Fisik Patognomonis
1. Konjungtiva anemis
2. Atrofi papil lidah
3. Stomatitis angularis (cheilosis)
4. Koilonichia: kuku sendok (spoon nail),

Pemeriksaan Penunjang
1. Kadar hemoglobin
2. Apusan darah tepi

4. Penegakan Diagnosa (Assessment)


Diagnosis Klinis
Kadar Hb < 11 g/dl (pada trimester I dan III) atau < 10,5 g/dl (pada trimester
II). Apabila diagnosis anemia telah ditegakkan, lakukan pemeriksaan apusan
darah tepi untuk melihat morfologi sel darah merah.

Diagnosis Banding
 Anemia akibat penyakit kronik
 Trait Thalassemia
 Anemia sideroblastik
5. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
1. Lakukan penilaian pertumbuhan dan kesejahteraan janin dengan memantau
pertambahan ukuran janin
2. Bila pemeriksaan apusan darah tepi tidak tersedia, berikan tablet tambah
darah yang berisi 60 mg besi elemental dan 250 μg asam folat.Pada ibu
hamil dengan anemia, tablet besi diberikan 3 kali sehari.
3. Bila tersedia fasilitas pemeriksaan penunjang, tentukan penyebab anemia
berdasarkan hasil pemeriksaan darah perifer lengkap dan apus darah tepi.
Bila tidak tersedia, pasien bisa di rujuk ke pelayanan sekunder untuk
penentuan jenis anemia dan pengobatan awal.
4. Anemia mikrositik hipokrom dapat ditemukan pada keadaan:
a. Defisiensi besi: lakukan pemeriksaan ferritin. Apabila ditemukan kadar
ferritin < 15 ng/ml, berikan terapi besi dengan dosis setara 180 mg besi
elemental per hari. Apabila kadar ferritin normal, lakukan pemeriksaan
SI dan TIBC.
b. Thalassemia: Pasien dengan kecurigaan thalassemia perlu dilakukan
tatalaksana bersama dokter spesialis penyakit dalam untuk perawatan
yang lebih spesifik
c. Anemia normositik normokrom dapat ditemukan pada keadaan:
Perdarahan: tanyakan riwayat dan cari tanda dan gejala aborsi, mola,
kehamilan ektopik, atau perdarahan pasca persalinan infeksi kronik
d. Anemia makrositik hiperkrom dapat ditemukan pada keadaan:
Defisiensi asam folat dan vitamin B12: berikan asam folat 1 x 2 mg dan
vitamin B12 1 x 250 – 1000 μg

Konseling dan Edukasi


1. Prinsip konseling pada anemia defisiensi besi adalah memberikan
pengertian kepada pasien dan keluarganya tentang perjalanan penyakit dan
tata laksananya, sehingga meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam
berobat serta meningkatkan kualitas hidup pasien untuk mencegah
terjadinya anemia defisiensi besi.
2. Diet bergizi tinggi protein terutama yang berasal dari protein hewani
(daging,ikan,susu, telur,sayuran hijau)
3. Pemakaian alas kaki untuk mencegah infeksi cacing tambang

Kriteria Rujukan
1. Pemeriksaan penunjang menentukan jenis anemia yang ibu derita
2. Anemia yang tidak membaik dengan pemberian suplementasi besi selama
3 bulan
3. Anemia yang disertasi perdarahan kronis, agar dicari sumber perdarahan
dan ditangani.
5. Petugas memakai APD level 1 (masker, handscoon, penutup kepala)
6. Petugas menganjurkan pasien untuk tirah baring di ruang bersalin
7. Petugas melakukan informed consent kepada keluarga / suami pasien
8. Petugas mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir, kemudian
dikeringkan dengan handuk bersih
9. Petugas memakai sarung tangan DTT
10. Petugas melakukan pemeriksaan :
a. Petugas melakukan anamnesa tentang perdarahan pasien
b. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah, mengukur Tinggi Fundus
Uteri, mendengarkan Denyut Jantung Janin (jika sudah berusia kehamilan
12 minggu – 20 minggu)
c. Petugas mengevaluasi tanda-tanda syok, bila terjadi syok perdarahan
6. Petugas melakukan kolaborasi dengan dokter jaga
7. Petugas memberitahukan hasil pemeriksaan dan melakukan konseling
kepada keluarga / suami pasien, bahwa pasien akan dirujuk ke RSUD
Tangerang Selatan / RS Swasta
8. Petugas melakukan pemasangan infus Ringer Laktat (RL) dan petugas
melakukan kolaborasi dengan laboratorium yaitu Test kehamilan, Hb,
Protein Urine, Golongan Darah (apabila riwayat pasien belum melakukan
pemeriksaan laboratorium, apabila sudah ada tidak perlu)
9. Petugas merapikan alat dan melepaskan sarung tangan DTT secara terbalik
kemudian membuangnya ke tempat sampah medis
10. Petugas mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir, kemudian
dikeringkan dengan handuk bersih
11. Petugas melakukan pencatatan rujukan di Buku Rujukan dan Blangko
Rujukan
12. Petugas menelpon RSUD Tangerang Selatan / RS Swasta
13. Petugas merujuk pasien
a. Rekam Medik
b. Loket Pendaftaran
c. UGD
6. Unit Terkait
d. Poli KIA
e. Poli Umum
f. Laboratorium
a. Rekam Medis
b. Buku KIA / KMS
c. Kartu Ibu
7. Dokumen d. Register KIA
Terkait e. Buku Rujukan
f. Kohort ANC
g. Blangko Rujukan
h. Blangko Laboratorium
8. Rekaman No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai