Anda di halaman 1dari 42

SOSIALISASI

KELURAHAN SIAGA
JIWA
LATAR BELAKANG

DEFINISI KESEHATAN
MENTAL/ KESWA

JENIS GANGGUAN
Bahan Diskusi KESEHATAN MENTAL

KELURAHAN SIAGA JIWA

PENUTUP
Pendahuluan
 Kesehatan jiwa  salah satu masalah kesehatan di dunia
termasuk di Indonesia
 Kondisi kesehatan jiwa  salah satu isu yang belum
mendapatkan perhatian yang optimal. Padahal secara Jumlah,
penderita gangguan jiwa terus meningkat
 Karakteristik gangguan jiwa secara umum yaitu kombinasi pikiran
yang abnormal, emosi, persepsi, perilaku dan hubungan dengan
orang lain.
 Gangguan jiwa dapat terjadi pada anak sampai lanjut usia.
Determinan kesehatan dan gangguan jiwa

Faktor Politik,
01. Ekonomi, Sosial,
Budaya dan
02. Faktor Psikologis

kegagalan, kekecewaan,
Lingkungan trauma yang
mengakibatkan stress
Kebijakan Nasional,
Perlindungan Sosial,
dan Dukungan
Komunitas
03. Faktor Biologis
Genetik, gizi dan infeksi
perinatal serta kondisi
lingkungan yang buruk.
Latar Belakang
● 50% gangguan jiwa berawal pada usia 14
tahun namun sebagian besar tidak terdeteksi
dan diobati
● Beban akibat gangguan jiwa terus bertambah
dan berdampak signifikan terhadap
kesehatan, sosial, hak asasi manusia dan
konsekuensi ekonomi di berbagai negara
(WHO, 2019).
● Sistem Kesehatan dan Kesenjangan
pengobatan masih cukup besar, di negara
berpendapatan rendah dan menengah
berkisar antara 76% - 85% penderita
gangguan jiwa yang tidak mendapatkan
pengobatan
Jumlah ODGJ di Kota Mojokerto sebesar 320
kasus
1. Kondisi dimana seorang individu dapat Apa itu
Kesehatan
berkembang secara fisik, mental,
spiritual, dan sosial sehingga individu

Mental ?
tersebut menyadari kemampuan sendiri,
dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja
secara produktif, dan mampu memberikan
kontribusi untuk komunitasnya. Kondisi
perkembangan yang tidak sesuai pada
individu akan menimbulkan gangguan
jiwa.
(UU No.18 tahun 2014)
2. SEHAT JIWA bukan sekedar bebas dari
Apa itu
gangguan jiwa, tetapi juga
Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu
memiliki
Kesehatan
mengatasi tantangan hidup. Sikap yang
dapat menerima orang lain sebagaimana Mental ?
adanya. Sikap positif terhadap diri sendiri
dan orang lain (WHO)
3. Kondisi dimana batin kita berada dalam
keadaan tentram dan tenang, sehingga
memungkinkan kita untuk menikmati
kehidupan sehari-hari dan menghargai
orang lain disekitar kita
Gejala
Gejala Mental/ Jiwa Tidak Sehat
Perubahan sifat
Merasa cemas atau
(Awalnya ceria Sering sakit/
ketakutan akan
berubah menjadi imunitas tubuh lebih
sesuatu hal tanpa
pendiam dan mudah menurun
alasan
menyendiri)

Perubahan Pola
Menjadi pribadi yang
Tidur. Bisa Insomnia
Moody-an (Mood
atau bahkan terlalu
tidak teratur)
banyak tidur
Jenis Gangguan Kesehatan
Mental/ Kesehatan Jiwa
GANGGUAN ORANG
MENTAL DENGAN
EMOSIONAL GANGGUAN
(ODMK) JIWA BERAT
(ODGJ)
Gangguan Mental Emosional (ODMK)
mengindikasikan seseorang perubahan dalam pikiran,
mengalami perubahan perasaan dan perilaku yang
psikologis yang mungkin dapat mengganggu aktivitas
merupakan sebuah kondisi sehari-hari, tapi tidak dijumpai
normal, tetapi dapat juga tanda dan gejala gangguan
merupakan kondisi dalam daya nilai realita
patologis

bukan diagnosa tekanan emosional atau


gangguan jiwa masalah kesehatan jiwa
Gangguan Mental Emosional (ODMK)
DISEBUT JUGA SEBAGAI Individu yang mempunyai
ODMK (ORANG DENGAN masalah fisik, mental,
MASALAH KEJIWAAN) atau sosial, pertumbuhan dan
Gangguan Jiwa Ringan
perkembangan, dan atau
kualitas hidup sehingga
memiliki resiko mengalami
gangguan jiwa
6% (14 Juta
Jiwa)
>> 15-24 Tahun
Contoh – contoh ODMK : DEPRESI,
ANSIETAS, PSIKOSOMATIS, Gangguan
Mental & Perilaku akibat Zat Psikoaktif dll

1 2 3
KEKERASAN PENYALAHGU
FISIK/ NAAN NAPZA
PENYEBAB PSIKOLOGIS :

ODMK (ORANG TRAUMA DIKUCILKAN, Gangguan


DIRUNDUNG otak kronis
DENGAN AKIBAT
BENCANA ALAM
(BULLYING),
TEKANAN
kambuhan

MASALAH MAUPUN
BENCANA NON
PEKERJAAN,
KEKERASAN
EMOSIONAL
ALAM
KEJIWAAN)

HARUS Mendapatkan Layanan Kesehatan :

PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF DAN REHABILITATIF


Orang yang mengalami gangguan
dalam pikiran, perilaku, dan 0,17%
perasaan yang bermanifestasi
ODGJ dalam bentuk sekumpulan gejala
atau perubahan perilaku yang atau
(ORANG bermakna.
450.000
DENGAN Jiwa

GANGGUAN  Gejala – gejala yang


JIWA ditemukan dapat
menimbulkan penderitaan
dan menghambat aktivitas
dan fungsi penderitanya
sebagai individu
 Ditemukan gangguan dalam
daya nilai Realita (Loss 1
8
Sense of Reality)
 EKONOMI MASALAH
 SOSIAL
 KESEHATAN (FISIK & KESEHATAN
DAMPAK MENTAL) JIWA
BENCANA
NON ALAM Kelompok Rentan Infeksi :
(PANDEMI  Lansia,
 Penyakit Kronik (komorbid :
COVID-19 Penyakit Paru dan penyakit RESIKO
pernafasan lainnya, Jantung,
Hipertensi, Ginjal, Diabetes, KEMATIAN
Autoimun, kanker)
MENINGKAT
 Anak dan Ibu Hamil
 Disabilitas fisik 1
9
 Disabilitas Mental : ODMK
dan ODGJ
Jumlah Kasus Kesehatan Jiwa di Kota
Mojokerto
114,2% 128,51% 0,42% 0,4%

KASUS ODMK KASUS ODMK


KASUS ODGJ KASUS ODGJ
Tahun 2020 s.d November 2021
Tahun 2020 s.d November 2021
SRQ 20 untuk Kasus
usia > 18 penderita GME
tahun  Deteksi
Penemua Penemua Dini
n
n Kasus
Kasus

instrumen SDQ
untuk usia 15
– 18 tahun
Pelayanan Pelayanan
Dalam Luar
Gedung gedung  Masyarakat (Posyandu
Posbindu PTM )
 Sekolah
 Panti/Lembaga Sosial
 Layanan Umum  Tempat Kerja
Upaya  Lembaga
 Layanan Pemasyarakatan/
Penemua  Lem baga Pembinaan
Khusus Anak, dll)
penyakit kronis
n Kasus
 Kesehatan Ibu
 PKPR
Oleh NAKES dan /atau
 dll Non NAKES (Kader
Kesehatan, Toma)
terlatih, TPKJM Tk
Kelurahan - Kota
Lingkup Kelompok Berisiko

Fasyankes
1. Pasien penyakit kronis: DM, Hipertensi
(FKTP &
FKRTL (stroke, gagal ginjal, penyakit jantung)
TBC, Kanker, HIV-AIDS, dll
2. Pasien dengan penyakit fisik yang tidak
membaik setelah diobati dengan adekuat.
3. Ibu hamil dan post partum
4. Diharapkan pasien di RS dilakukan
Kelompok deteksi dini GME dengan SDQ dan

Berisiko SRQ 20 dan masuk dalam akreditasi


RS
GME/ ODMK
1. Siswa baru di SMP/SMA dan sederajat
Lembaga
(usia > 15 tahun) serta perguruan tinggi
Pendidikan 2. Siswa korban dan pelaku perundungan
Lingkup Kelompok
Berisiko
Masyarakat 1. Masyarakat pra sejahtera atau rawan
sosial ekonomi
2. Pekerja migran
3. Pengungsi
4. Keluarga pasien ODGJ dan penyakit kronis
5. Orang dengan disabilitas dan keluarganya
6. Korban tindak kekerasan
7. Pekerja seks komersial (Tuna Susila)
8. Anak jalanan/anak & balita
terlantar/gelandangan dan pengemis usia remaja
9. Anak yang memerlukan perlindungan
Kelompok khusus (Anak Berhadapan dengan
Hukum/ABH, pengungsi, pencari suaka
Berisiko 10.
dsb)
Kelompok minoritas
GME/ ODMK 11.
12.
Korban trafficking
Korban dan penyintas bencana alam/non alam
dan bencana sosial
13. Masyarakat terpencil
14. Orang dengan variasi preferensi seksual
15. Lansia yang tinggal sendiri/hanya
dengan pasangannya
16. Lansia yang membutuhkan perawatan
jangka panjang dan keluarganya
Lingkup Kelompok Bermasalah
Lapas/ Rutan/ Warga binaan pemasyarakatan
LPKA (WBP) di Lapas/Rutan/ LPKA dan
keluarganya

Kelompok Panti sosial Penghuni panti (warga


binaan) Penjaga panti
Berisiko
GME/ ODMK
Klien/pasien di lembaga rehabilitasi
Lembaga
penyalahgunaan Napza dan keluarganya
rehabillitasi
penyalahgunaan
Napza
KELURAHAN SIAGA
SEHAT JIWA
01
Terbentuknya Tim Pembina
Kesehatan Jiwa Masyarakat
(TPKJM) Tk Kelurahan (SK
Kepala Kelurahan)
TPKJM Tingkat
Kelurahan
• Melaporkan setiap Kasus Jiwa Baru di
masyarakat ke Puskesmas setempat
• Melakukan koordinasi dengan Puskesmas
setempat terkait Kasus Jiwa di Masyarakat
yang memerlukan Rujukan ke RS
• Melakukan pendampingan rujukan kasus jiwa
di Masyarakat ke RS
• Kelurahan Mengalokasikan Anggaran untuk
pendampingan Rujukan Kasus Jiwa di
Masyarakat ke RS (TPKJM)
• Anggota : Kelurahan, Tokoh Masyarakat,
Kader, 3 Pilar (TNI, POLRI, POL PP)
02
ADANYA KADER
KESEHATAN JIWA
DI MASYARAKAT
Kader Kesehatan Jiwa
• Adanya Kader terlatih terkait Kesehatan Jiwa
oleh Puskesmas setempat
• Melaksanakan Skreening Kesehatan Jiwa di
Masyarakat ----penemuan ODMK (Orang
dengan Masalah Kejiwaan) baru
• Sasaran Skreening KESWA adalah Penduduk
usia ≥ 15 Tahun
• Melakukan pendampingan dan pemantauan
pengobatan kasus ODGJ (Orang Dengan
Gangguan Jiwa Berat) di masyarakat
• Melaksanakan Keg di Posyandu JIWA
03
ADANYA
POSYANDU JIWA
DI MASYARAKAT
POSYANDU Jiwa
• Sebagai UKBM untuk pemantauan Kesehatan
ODGJ yang ada di masyarakat
• Sebagai tempat untuk melakukan pembinaan/
Rehabilitasi sosial ODGJ yang ada di
masyarakat
• Meningkatkan kesadaran & kemandirian ODGJ
dan Keluarganya
Kesehatan
Mental Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri dari kepala keluarga serta beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap
dalam keadaan saling bergantungan (Depkes,
1988)

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang


dibertuk berdasarkan ikatan perkawinan yang
sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual
dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan,
memiliki hubungan yang selaras dan seimbang
antara anggota keluarga dan masyarakat serta
lingkungannya (BKKBN, 1999)

KELUARGA Unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari:


suami istri, atau; suami istri dan anaknya, atau;
ayah dan anak, atau; ibu dan anak (UU 52 Tahun
2009).

 Kesehatan jiwa tidak bisa diabaikan


 Perlu sinergi semua pihak, terutama keluarga
agar kondisi gangguan jiwa tidak makin
parah
 Kebanyakan pasien diterapi sudah dalam
kondisi parah
MENJAGA KESEHATAN MENTAL
KELUARGA

Menerapkan Perilaku Hidup Sehat : Diet


Mengubah Seimbang, Olahraga Rutin, Istirahat Cukup dan
Kelola Stress dg BAIK
GAYA HIDUP
jadi Lebih Interaksi SOSIAL yang BAIK dengan semua
orang (KELUARGA, MASYARAKAT, TEMPAT
BAIK KERJA, ORGANISASI, KOMUNITAS dll)
“ GAYA
Pendidikan AGAMA yang baik sesuai dengan
HIDUP Kepercayaan masing-masing
SEHAT “
Terus Belajar dan selalu Berpikir POSITIF

Selalu BERSYUKUR atas Nikmat yang diberikan


oleh Tuhan Yang Maha Esa
Sadari bahwa merasa khawatir merupakan
Hal yang Normal, asalkan Tidak Berlebihan
Berikan Pemahaman untuk menjaga
kesehatan diri sendiri & keluarga
Buatlah Rutinitas untuk mempertahankan
perasaan NORMAL dan NYAMAN
Menjaga
Kesehatan Mencari Pengalihan yang bersifat POSITIF
(Empati dan Dukungan Orang Tua)
Mental
Keluarga Berbaik Hati/ Bersikap POSITIF kepada diri
sendiri dan Orang Lain
Pada Masa Tetap Berkomunikasi/ Interaksi SOSIAL yang
Pandemi BAIK dengan semua orang (KELUARGA,
TEMAN, MASYARAKAT, TEMPAT KERJA,
COVID- ORGANISASI, KOMUNITAS dll)

19NPJAGA Tetap Jaga Kesehatan (Perilaku Hidup Bersih


TA dan Sehat)
Cari Sumber Informasi terpercaya jika ingin
tahu situasi terkini. Batasi penggunaan
media jika dirasa terlalu banyak memberikan
informasi Negatif
Adaptasi Kebiasaan Baru : Misal Meskipun
Belajar di Rumah Tetap Semangat
PENUTUP
 Masyarakat mengetahui kasus
kegawatdaruratan psikiatri dan Prosedur
Rujukan kasus ODGJ
 Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat tentang Kesehatan Jiwa
KELURAHAN  Masyarakat menerapkan Perilaku Hidup
SIAGA Sehat
SEHAT JIWA

Terwujudnya KELURAHAN SIAGA


SEHAT JIWA Untuk Mendukung
KOTA SEHAT
 Keluarga adalah harta yang paling berharga.
 Keluarga juga menjadi ‘sekolah’ pertama bagi
tumbuh kembang manusia
 Keluarga merupakan tempat pertama
ditanamkannya nilai moral dan spiritual, hingga
manusia menemukan jati dirinya sebagai orang
KESEHATAN dewasa
 Kesehatan mental adalah kemampuan diri
MENTAL sendiri untuk mengelola perasaan dan
KELUARGA menghadapi kesulitan sehari-hari
 Keterbukaan dan dukungan antar anggota
Keluarga dalam menjaga kesehatan mental
keluarga sangat dibutuhkan
 Keluarga yang Harmonis memberikan
lingkungan yang NYAMAN untuk terwujudnya
Kesehatan Mental Keluarga yang Baik
Gangguan
Mental bisa
dicegah mulai
dari kita !!
Reference
● WHO
● Riskesdas
● Pusdatin
● UU 18 Tahun 2008
Terima kasih!
Jika Ada Pertanyaan Hubungi

Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana
Kota Mojokerto
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai