Anda di halaman 1dari 34

MINI WEBINAR

BREAKING THE STIGMA:

TALKING ABOUT MENTAL HEALTH

Team 4 Bersatu batch IV supported by UBAH STIGMA


OVERVIEW MATERI
8 OKTOBER 2023

01 Kesehatan Mental 101

Pertolongan Pertama
02 pada Kesehatan Mental

Perawatan Diri Kesehatan


03 Mental
INTRODUCTION
Bersatu atau Bersama Stigma Runtuh merupakan sebuah program pelatihan untuk
menjadi agen perubahan kesehatan mental. Rangkaian program Bersatu mencakupi
sesi pelatihan dengan para pakar kesehatan mental, sesi sharing bersama agen
perubahan sosial dan aktivis inspiratif dan latihan advokasi untuk para peserta.

Ubah Stigma merupakan organisasi non-profit yang bertujuan untuk mematahkan


persepsi negatif masyarakat (stigma) terhadap kesehatan mental melalui
serangkaian program preventif dan promotif.
ASAELIA AZEELA
(CO-FOUNDER)
PROFILE Nasiem (@nasiemdgl) berasal dari Bogor.

Social Media Officer at :


@teruntuk.project
@helpme.konselor
@universwandering
@ubahstigma

NASIEM GAHTAN DEGEL


(SPEAKER)

Manda (@elokkae_) seorang mahasiswi jurusan


Psikologi Islam UIN Raden Intan Lampung .

Anggota organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi


di UIN Raden Intan Lampung

Volunteer
Senyum Anak Nusantara Chapter Lampung
(@san.lampung.2020)
BAIQ ELOK MANDALIKA
Peduli Remaja Indonesia (@peduliremaja_id)
(MC)
Ubah Stigma (@ubahstigma)
01. Kesehatan Mental 101
Tentang Kesehatan Mental

Jadi, Kesehatan mental itu kondisi


optimal seseorang dalam menghadapi
tantangan / hal-hal yang membuat
stressdisetiapharinya.

Menurut Institutes of Health US National Menurut World Health


Library of Medicine (2014), Kesehatan Organization (WHO), Mental
Mental: Health Conditions juga termasuk
“Kondisi seseorang dapat berfungsi secara gangguan mental & disabilitas
optimal pada setiap peran yang ia psikososial
jalankan, serta mempunyai kapasitas diri serta kondisi mental lainnya yang
untuk dapat menyelesaikan masalah yang terkait dengan tekanan yang
dihadapi”. signifikan, gangguan fungsi, atau
resiko melukai diri sendiri.
Spektrum Kesehatan Mental

Illness Normal Thrive


(sakit) : (Sehat) : (Bugar) :
kondisi kesehatan mental kondisi kesehatan mental kondisi dimana kita dapat
di saat mengalami di saat stabil bisa berkembang, berdaya,
gangguan / masalah menjalani kehidupannya berkontribusi ke
sehari-hari tapi tetap bisa lingkungan sosial
memiliki masalah
Rentang Kesehatan Mental

Sehat:
Mental stabil Bermasalah Gangguan
Bisa menghadapi masalah Mental kurang stabil Mental tidak stabil
Beraktivitas secara optimal Menunjukkan adanya distress Distress signifikan & tidak mampu
Aktivitas sehari-hari kurang optimal menghadapi masalah
Fungsi dan aktivitas sehari-hari
terhambat

Kesehatan Memtal bersifat kontinum (rangkaian) & dinamis (berubah-ubah).


Spektrum setiap orang berbeda-beda, tidak bisa disamaratakan.
Selain rentang kesehatan mental di atas, berikut ini juga hal-hal yang perlu
diperhatikan untuk mulai mempertimbangkan dalam mencari bantuan profesional:

A. Frekuensi - Seberapa sering?


B. Intensitas - Seberapa berat?
C. Durasi - Seberapa lama?
D. Faktor Lainnya

Permasalahan yang dialami, kepribadiannya, kejadian tertentu yang dialami,


pengalaman, kondisi, dll.
DIAGNOSIS PERLU DITEGAKKAN DARI SEJUMLAH INFORMASI YANG
KOMPREHENSIF TIDAK HANYA GEJALA YANG TERLIHAT MATA

Semakin banyak orang yang sadar dengan isu kesehatan mentalnya, semakin banyak aware yang muncul
terhadap kesehatan mental nya masing-masing. Sehingga secara kuantitas dan kualitas semakin banyak, tapi
belum tentu juga selesai. Karena isu kesehatan mental bersifat kontinum dan dinamis sehingga ada
spektrumnya masing-masing.

Jika semua orang sadar Tidak setiap masalah itu berupa gejala atau diagnosis,
bisa juga masalah yang ada merupakan bentuk
dengan isu kesehatan adaptasi kita terhadap suatu
kondisi / masalah / navigasi terhadap langkah yang
mentalnya, apakah isu akan dilakukan selanjutnya.

kesehatan mental akan


selesai? Atau semakin
banyak?
Gangguan Mental
Gejala Umum

1. Sering merasa sedih 11. Kebiasaan makan berubah


2. Hilang kemampuan konsentrasi 12. Gairah dan dorongan seksual berubah
3. Anxiety berlebih / perasaan bersalah menghantui 13. Marah berlebihan dan rentan lakukan kekerasan
4. Mood swings drastis 14. Sering merasa putus asa dan tak berdaya
5. Menarik diri dari lingkungan sosial 15. Berpikir bunuh diri
6. Kelelahan, energi menurun, sulit tidur
7. Tidak mampu atasi stress / masalah sehari-hari
8. Paranoid, delusi, halusinasi
9. Tidak mampu memahami situasi dan orang-orang
10. Kebiasaan merokok / minum alkohol berlebih atau pakai narkoba
Macam Diagnosis
Gangguan Mental

a. Gangguan Organik: c. Gangguan Psikologis:


gangguan pada otak (bagian yang gangguan yang disebabkan oleh faktor
mengatur kendali diri) atau cacat otak. psikologis, apabila kedua gangguan
Ex: Orang yang mengalami kondisi cacat sebelumnya tidak terdeteksi maka
otak sejak lahir tidak dapat dikatakan dianjurkan untuk cek gangguan psikologis
memiliki gangguan mental. seseorang lewat konseling atau therapy.

b. Gangguan Fisik / Medis: fungsi tubuh


tertentu menyebabkan reaksi mental
Ex: Orang yang mengalami sakit kanker
dapat saja mengalami moodswings
berlebih dan dapat dikatakan gangguan
mental tapi tidak tunggal.
Sebab Gangguan Mental

Riwayat keluarga dengan kondisi kesehatan serupa / faktor genetik


Paparan zat kimia selama dalam kandungan
Gangguan kesehatan pada otak
Pengalaman traumatik
Penggunaan alkohol / obat-obatan terlarang
Tidak memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan sosial
Kemiskinan
Jenis Gangguan Mental

Major Depressive Disorder (Depresi Klinis)


Depression (Depresi)
Anxiety (Gangguan Cemas)
Bipolar (Kepribadian Ganda)
Schizophrenia
Eating Disorder
Post Traumatic Stress Disorder
Somatic Symptom Disorder
dll.
Dampak Gangguan Mental yang dialami
seorang penyintas pada orang di sekitarnya:

Sulit memahami situasi dan kondisi mereka


Kehilangan kesabaran
Merasa kesepian / kehilangan sosok yang sebelumnya dikenal tidak demikian
Rad takut dan cemas (tidak bisa memprediksi perilaku penyintas)
Frustasi utuk mengusahakan jalan yang terbaik
Sedih / bingung / ragu-ragu
Stress pada perilaku penyintas
Beban emosional
Tingginya beban ekonomi untuk membantu pengobatan penyintas
Takut dihakimi lingkungan sosial
Takut penyintas melakukan hal yang membahayakan
Perlu peningkatan kesadaran dan keterampilan
02. Pertolongan Pertama
Pada Kesehatan Mental
Apa itu Psychological First Aid?

Menurut World Health Organization (2011), Psychological First Aid merupakan tindakan humanis dan mendukung
dalam membantu seseorang yang menderita dan membutuhkan bantuan akibat bencana alam atau krisis.

Menurut Everly dkk. (2006), Psychological First Aid merupakan serangkaian keterampilan yang bertujuan untuk
mengurangi dampak negatif stres dan mencegah timbulnya gangguan kesehatan mental yang lebih buruk yang
disebabkan oleh bencana atau situasi krisis mendengarkan, membuat penyintas merasa nyaman membantu
seseorang untuk terhubung dengan orang lain, dan menyediakan informasi serta dukungan praktis untuk memenuhi
kebutuhan penyintas.
Tujuan Professional
First Aid:

Mengurangi dampak negatif dari pengalaman traumatis


Menguatkan fungsi adaptif jangka pendek dan jangka panjang penyintas
Mengakselerasi proses pemulihan penyintas

Kerangka Kerja & Prinsip Professional First Aid


Kerangka Kerja: Safety, Function, & Actio berfungsi untuk membantu kita dalam melakukan PFA

Safety (Aman) Memenuhi rasa aman individu yang memerlukan dukungan

Function (Fungsi) Mendorong keberfungsian individu yang memerlukan


dukungan

Memfasilitasi individu yang memerlukan dukungan untuk


Action (Aksi) bertindak dan berpartisipasi dalam proses pemulihan diri dan
penyintas lain
Peer Helpers (Penolong Orang yang menggunakan keterampilan konseling
sebagai bagian dari proses membantu secara
Tipe-tipe professional Sebaya)
kelompok sebaya / mempertahankan suatu ikatan

helpers: kelompok

Informal Siapapun yang dalam tujuan menolong sesama,


Helpers teman, rekan kerja, dan lainnya
contoh: Agent of Change Program BERSATU

Peserta Individu yang mendapatkan pelatihan konseling di


pelatihan/pendidikan bawah supervisi
konseling, dan psikoterapi contoh: Mahasiswa

Konselor Profesional Orang yang mendapatkan pelatihan khusus /


akreditasi, dan memang dibayar secara profesional
dan Psikoterapis
dari layanan konseling yang mereka lakukan

Konselor Orang yang mendapatkan pelatihan konseling tetapi


Paraprofesional tidak mendapatkan akreditasi atau kualifikasi
psikoterapis
contoh: Pekerja Sosial

Konselor Orang yang mendapatkan pelatihan konseling dan


bekerja sebagai konselor tanpa mendapatkan upah
Relawan
(relawan)
Prinsip PFA

mengacu pada : mengacu pada : mengacu pada :


situasi saat ini Memulai percakapan Mengakses informasi
Siapa yang mencari bantuan Pemberi layanan memperkenalkan Menghubungkan dengan
Apa saja resiko yang dihadapi diri orang tercinta dan
klien/penyintas memberikan perhatian dan dukungan sosial
kebutuhan dari orang yang mendengarkan secara aktif menangani masalah
terdampak menerima perasaan atau emosi praktis
reaksi emosi yang wajar muncul menenangkan seseorang yang ada mengakses layanan dan
dalam situasi distress bantuan lain
Langkah Persiapan
Melakukan PFA

Memahami Situasi.
Gimana sih situasi orang yang mau kita tolong?
Memulai Kontak
a. Empati – skill untuk mencoba memahami dari
sudut pandang orang lain
b. Hadir (presence) – benar-benar ada dan
mendengarkan penyintas
Pertolongan Pertama pada
Situasi Krisis

Jenis situasi krisis


1. Social withdrawal: menarik diri dari
interaksi sosial normal
2. Self-Harm: melukai tubuh dengan
sengaja untuk mengatasi penderitaan
emosional
3. Suicidal: pikiran untuk mengakhiri hidup
Pertolongan Pertama
Secara Umum

1. Observasi & mendengarkan


Mengamati untuk memahami
Aspek non-verbal (Fisik, pakaian, ekspresi, bahasa tubuh,
nada suara, dll)
Aspek verbal (Pemilihan kata, alur dan isi pembicaraan)
Hadir dan memberikan perhatian secara utuh
Beri ruang untuk mereka bercerita dan mengekspresikan
perasaannya
Pertolongan Pertama
Secara Umum

2. Stabilitas Emosi (jika diperlukan)


Membantu individu untuk mengelola emosinya & menjadi lebih stabil

a. Teknik relaksasi: Deep breathing

Tarik nafas Hembuskan nafas


seacara Tahan nafas secara perlahan
perlahan melalui mulut

4 detik 4 detik 6 detik


b. Grounding Techniques: Teknik 5 - 4 - 3 - 2 - 1

Perhatikan sekitarmu!
5 hal yang dapat kamu lihat
4 hal yang dapat kamu rasakan (Touch)
3 hal yang kamu dapat dengar
2 hal yang dapat kamu baui
1 hal yang dapat kamu rasakan (Taste)
3. Tetap Tenang
Wajar jika kita merasa kaget, bingung, sedih,
khawatir atau takut.
Take a few deep breaths :)
Berupaya untuk tetap tenang, sehingga dapat
memberikan pertolongan yang optimal
4. Hindari Membuat Asumsi

Gunakan Pertanyaan Terbuka

“Bagaimana perasaanmu?”
“Apa yang kamu perlukan saat ini?”
“Apa yang bisa aku bantu?”
dst

Berikan Respon yang Memvalidasi & Empatik

“Tampaknya ini berat sekali ya untukmu”


“Iya. Ga nyaman banget pasti rasanya”
“Aku amati sepertinya kamu cemas sekali, ya”
dst
03. Perawatan Diri
Kesehatan Mental
Cara Maintain
Mental Health

Stabilkan Emosi
Analisa Masalah

sharing dengan keluarga / kerabat /


“Jika ini alasannya, situasi apa yang
teman yang dipercaya
aku harapkan? Jika ini solusinya, apa
Memberi jeda untuk berpikir &
aku akan membaik? Apa ada
merenung dengan Me Time
konsekuensinya? Apa yang masih
Self-Talk lewat VN
kurang?”
Journaling / private blog
“Jika ini yang aku lakukan, apakah
Pergi dari sumber stress
akan lebih baik? Secara kondisi mana
Menangis
yang lebih bijak?”
Alasan Mental Health
itu Penting

Karena untuk menjadi manusia yang bahagia, selain membutuhkan tubuh yang sehat,
kita juga perlu pikiran / mental yang sehat.

Healthy Healthy Happy


Body Mind Human!
Self-Care & CBT

Self- Care merupakan cara kita untuk mengelola perilaku, emosi dan pikiran.

CBT merupakan salah satu metoda terapis untuk mengelola masing-masing perilaku,
emosi dan pikiran di saat sedang merasa insecure. Misalnya:

a. Pikiran, dengan Afirmasi Positif


Di saat sedang merasa insecure dengan diri sendiri, usaha menenangkan
pikiran dengan memberikan kata-kata positif kepada diri sendiri agar diri menjadi
lebih bersemngat, bahagia dan percaya diri.

b. Emosi, dengan Butterfly Hug


Cara menenangkan emosi dengan mememeluk diri sendiri sambil memejamkn mata
sembari mengucap terima kasih dan menyampaikan afirmasi-afirmasi positif kepda
diri sendiri.

c. Perilaku, dengan Self-Care


Mengubah gaya hidup menjadi lebih baik dengan konsumsi makanan bergizi, tidur
cukup, olah raga, keluar rumah,dll.
The Circle of Control

Ada hal-hal yang dapat kita kontrol dan ada juga hal-hal yang tidak dapat kita kontrol di sekitar kita. Semakin banyak
kita fokus dengan hal-hal yang tidak dapat kita kontrol di sekitar kita. Semakin banyak kita fokus dengan hal-hal yang
tidak bisa kita kontrol, kita akan semakin frustasi. Cukup fokus dengan hal-hal yang bisa kita kontrol saja.

u cannot co
Things yo ntr
ol Kemampuan untuk mengendalikan
ng
s yo
u can influ
e diri adalah yang terpenting.
nc
i
Th

Things you
can control Circle of Concern: cuaca, kondisi orang, perang, kebiasaan orang.
Circle of Influence: relasi pekerjaan / keluarga, pertemanan, perilaku
orang-orang yang sedang bersama kamu .
Circle control: kebiasaan self-care, personal goala, boundaries, prioritas,
pikiranmu, how you react
Hidup itu dinamis, lingkungan
berubah - diri sendiri juga berubah,
terus belajar & berubah
THE CREW

LIZA…………………………………………………OUR
BUDDY
MANDA…………………………………………………….……MC
NASIEM……………………………………………….SPEAKER
SHINTYA&ZAHRA………………………KONTEN MATERI
JESSICA…………………………………………….OPERATOR
DINDA,NASIEM,SHINTYA………………….DESIGNER

Anda mungkin juga menyukai