Anda di halaman 1dari 15

BUKU PANDUAN KESEHATAN MENTAL

MEMAHAMI KESEHATAN DAN GANGGUAN MENTAL

SEBAGAI UPAYA MENUJU REMAJA SEHAT, AKTIF DAN PRODUKTIF

Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta


Magister Psikologi Pofesi Universitas Gadjah Mada
Bidang Klinis Angkatan XIV
PENDAHULUAN

Pengaruh perubahan zaman yang dialami masyarakat menimbulkan berbagai dampak positif
maupun negatif. Namun pada dasarnya, masyarakat yang tidak siap dan tidak mampu beradaptasi
dengan perubahan ini akan sangat rawan mengalami permasalahan-permasalahan khususnya
masalah kesehatan mental. Sampai saat ini hampir seluruh masyarakat lebih mementingkan masalah
fisik dibandingkan masalah mental, padahal permasalahan mental cukup berdampak bagi kehidupan.
Dampak kesehatan mental yang mungkin terjadi antara lain: tindak kekerasan dan
kriminal, pengangguran, depresi, tawuran antar suku dan golongan serta
masalah kesehatan mental lainnya.

Remaja merupakan kelompok masyarakat yang rentan mengalami permasalahan karena


berada dalam tahap perkembangan. Dampak kesehatan mental yang mungkin terjadi pada remaja
antara lain: melakukan tindak kekerasan (bullying, tawuran antar pelajar) ,
melanggar peraturan dan norma masyarakat (bolos sekolah, tidak
mengerjakan tugas, seks di luar nikah, penyalahgunaan narkoba, merokok
dan minum-minuman keras), kecemasan, fobia sosial dan lain sebagainya.

Masalah-masalah tersebut dapat terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat mengenai


kesehatan mental. Harapannya, siswa dapat mengenal apa itu kesehatan mental dan gejala-gejala
gangguan mental serta penanganan yang tepat ketika menemui gejala-gejala gangguan mental di
lingkungan.
Apa itu Sehat Mental???
“Suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan
fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari
seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras
dengan keadaan orang lain (WHO, 2010).”

Negara kita juga sudah menyadari pentingnya kesehatan mental loh...

Menurut UU No. 18 th. 2014 Pasal 1

Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik,
mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat
mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya

Ciri seseorang sehat mental


 Mampu belajar dan berkonsentrasi dengan baik.
 Mampu mengatasi kekecewaan dalam kehidupan.
 Mampu menghadapi berbagai perasaan seperti perasaan marah, takut, cemas, cinta,
iri, rasa bersalah, rasa senang dan lainnya.
 Merasa puas dengan kehidupan segari-hari.
 Mampu berteman dan bersahabat dengan banyak orang serta mampu menjaga
hubungan baik dengan keluarga dan saudara.
 Mampu beradaptasi dengan baik dengan lingkungan
 Mengenali diri dan memahami potensi yang dimiliki
 Bebas dari permasalahan dan gangguan psikologis
Ternyata secara tidak sadar kita sering
mengalami permasalahan mental loh...
Permasalahan mental itu ada 2 jenis yakni,

1. Tekanan mental
2. Gangguan mental

Tekanan mental : perubahan suasana perasaan dari senang,


ceria, bangga menjadi perasaan negatif, seperti perasaan sedih,
marah, bingung, cemas, kecewa, iri, dan benci. Perubahan suasana
ini biasanya tidak berlangsung lama dan terjadi karena suatu kondisi
(perubahan) yang tidak nyaman.

Seseorang yang mengalami tekanan mental terus menerus dan tidak mampu mengatasinya bisa
mengalami gangguan mental loh..

Gangguan mental : masalah emosi, pikiran dan perilaku


yang berlangsung lama dan mempengaruhi fungsi seseorang
sebagai individu. Terjadi secara spontan, tidak selalu muncul
karena adanya tekanan situasi. Gangguan mental sifatnya
merusak diri dan berperilaku tidak sesuai dengan aturan, norma
dan nilai di masyarakat.
Terus gimana cara mengatasi
tekanan mental ???

1. Kenali perasaanmu, marah, takut, sedih, iri, cemas, senang dan lainnya pada setiap situasi

2. Coba untuk mencari tahu penyebab munculnya perasaan-perasaan tersebut.


3. Coba perhatikan, apa yang biasa kamu lakukan kepada orang lain dan dirimu ketika timbul
perasaan tersebut
4. Ketahui kemampuan dan keterbatasanmu dalam menghadapi situasi
5. Tanyakan pada dirimu terkait dengan perasaan-perasaan yang muncul
 kenapa saya sedih?
 Siapa yang membuat saya sedih?
 Apa yang biasanya saya lakukan ketika sedih?
 Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa sedih?
6. Cari cara untuk memuaskanmu mengatasi perasaan tersebut yang tidak
merugikan diri sendiri dan orang lain (misal bertemu dengan teman, curhat
dengan teman, bermain bersama, membaca novel, menulis atau mendengarkan
musik)
Kalo STRES itu Apa???

Stres adalah reaksi seseorang baik secara fisik dan psikologis ketika menghadapi tuntutan-tuntutan
dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan.

Reaksi seseorang terhadap stres tidak selalu negatif, tergantung bagaimana seseorang memandang
tuntutan-tuntutan tersebut,

 Reaksi positif dari tuntutan dapat menjadikan motivasi seseorang berusaha, sehingga
mendorong menjadi lebih baik.
 Reaksi negatif dari tuntutan dapat merugikan bahkan membuat seseorang tidak berfungsi
baik di lingkungan. Seseorang yang tidak mampu menghadapi tuntutan dan berpandangan
negatif biasanya menimbulkan permasalahan-permasalahan yang merugikan (mengalami
kecemasan, nilai turun, tidak mengerjakan tugas).

Faktor yang menyebabkan stres disebut stresor. Ada beberapa macam stresor antara lain:

1. Stresor fisik 2. Stresor psikologis


 Lingkungan yang tidak memadai  Masalah dengan keluarga
(ruangan sempit, panas/dingin,  Tuntutan kurikulum yang tinggi di
berisik) sekolah
 Kelelahan, sakit fisik  Kegagalan

Apa dampak dari stres?

1. Fisik 2. Psikologis
 Jantung berdebar-debar  Kecemasan
 Otot tegang  Mudah tersinggung
 Sakit kepala, migrain  Tidak dapat konsentrasi
 Sakit perut  Sensitif (mudah menangis, mudah
 Letih, lelah marah)
 Tidak bisa tidur  Merasa rendah diri
 Tidak nafsu makan  Ragu-ragu dalam bertindak
 Mudah Berkeringat  Merasa kecewa
Stres dalam kehidupan tak dapat dihindari, yang penting adalah bagaimana
cara menghadapi stres tanpa terkena dampak yang merugikan.

Beberapa cara untuk menghindari stres dan


mencapai jiwa yang sehat
1. Peliharalah kesehatan

Pelihara kesehatan dengan mengatur pola makan yang sehat. Makan gizi seimbang, tidur cukup,
olahraga teratur. Hindari rokok dan narkoba.

2. Rencanakan masa depan dengan baik

Belajar hidup tertib dan teratur. Menetapkan tujuan hidup yang dapat dijangkau (tidak berlebihan),
mendahulukan mana yang lebih penting

3. Hindari membuat beberapa keputusan besar sekaligus


Berikan waktu untuk menyesuaikan diri pada setiap
perubahan, jangan berusaha melaksanakan tujuan hidup
sekaligus.

4. Ubah sesuatu yang dapat diubah dan terima sesuatu


yang tak dapat diubah
Setiap orang memiliki kekurangan dan kelemahan.
Terimalah diri sebagaimana adanya. Jika anda merasa
kurang pintar berusahalah dengan rajin belajar, namun
jika memiliki kelemahan (tinggi badan, wajah kurang
menarik, berusahalah menerima dengan memaksimalkan
kelebihan yang kamu punya)
5. Bertindak sesuai minat dan kemampuan
Fokuslah dengan apa yang kamu sukai dan kamu mampu lakukan, jangan memaksakan apa yang
tidak kamu sukai dan tidak bisa kamu lakukan hanya untuk menyenangkan orang lain.

6. Berfikir positif
Berusahalah untuk tidak membesar-besarkan masalah dan mudah menyalahkan orang/ situasi.
Upayakan untuk mengatasinya dan percayalah bahwa kamu mampu menghadapinya.

7. Relaksasi (santai, menenangkan pikiran)

Luangkan waktu untuk relaksasi selama 10-15 menit dengan berbaring dan menarik nafas untuk
mengendurkan otot-otot yang tegang.

8. Melakukan pekerjaan yang disukai


Pergi menikmati hiburan, mendengarkan musik, menyanyi, rekreasi dll

9. Bicarakan masalah dengan seseorang yang dipercaya


Jangan menanggung sendiri beban, lebih baik bicarakan apa yang mengganggu
pikiran anda, dan dapatkan pemikiran atau solusi dari orang lain sehingga
mendapatkan pencerahan. Carilah seseorang yang kamu percaya dan kamu
rasa aman dan nyaman.

10. Belajar dari pengalaman untuk memecahkan masalah


Cari cara yang tepat menghadapi permasalahan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang
pernah kamu alami sebelumnya.

11. Bersosialisasi

Sebagai makhluk sosial sudah seharusnya kita saling berinteraksi dengan orang lain. mengobrol,
tertawa dan pergi bersama seseorang akan mampu mengurangi dampak negatif dari stres.

12. Tingkatkan iman


Rutin beribadah atau mengikuti kegiatan keagamaan, serta selalu mengingat tuhan.
Gangguan mental itu contohnya apa aja sih????

1. Skizofrenia
Gangguan mental kronis yang menyebabkan penderitanya mengalami delusi, halusinasi,
pikiran kacau, dan perubahan perilaku. Penderita biasanya sulit membedakan antara
kenyataan dengan pikiran sendiri. Seseorang dikatakan mengalami skizofrenia ketika
mengalami gejala tersebut selama 6 bulan.
 Delusi adalah keyakinan terhadap suatu hal yang tidak nyata .
 Halusinasi adalah persepsi sensori (biasanya merasa ada suara, merasa ada bau-
bauan dll.

2. Depresi
Kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat sangat, perasaan
tidak berarti dan bersalah, menarik diri dari orang lain, dan tidak dapat tidur, kehilangan selera
makan, hasrat seksual, dan minat serta kesenangan dalam aktivitas yang biasa dilakukan.
Gejala-gejala harus muncul setiap hari selama dua minggu. Gejala-gejalanya antara lain:
a. Suasana/ Perasaan
• Merasa “tertekan”, “sedih”, “tidak bahagia”
• Merasa kehilangan kesenangan atau ketidaktertarikan yang ditandai dalam semua
atau hampir semua kegiatan
• Perasaan tidak berharga, putus asa atau rasa bersalah yang berlebihan dan tidak
pantas
b. Pikiran
• Kemampuan yang berkurang untuk berpikir atau berkonsentrasi atau keraguan
yang substansial
• Pikiran / rencana bunuh diri atau keasyikan dengan kematian dan kematian
c. Sensasi Tubuh
• Keletihan berlebihan atau kehilangan energi
• Masalah tidur yang signifikan (kesulitan tidur atau tidur berlebihan)
• Kelambatan fisik atau dalam beberapa kasus kegelisahan yang berlebihan
• Penurunan nafsu makan yang signifikan yang dapat menyebabkan penurunan
berat badan yang nyata
3. Kecemasan
Keadaan suasana hati yang ditandai oleh afek negatif dan gejala-
gejala ketegangan fisik dimana seseorang mengantisipasi
kemungkinan datangnya bahaya atau kemalangan di masa yang
akan datang dengan perasaan khawatir.
Kecemasan dapat dibagi menjadi empat kategori:
a. Emosi, yaitu merasa takut, khawatir, tegang, atau waspada.
b. Fisik, yaitu peningkatan jantung tingkat, berkeringat, dan gemetar, sesak napas,
ketegangan otot dan sakit perut (somatisasi).
c. Pikiran, yaitu pemikiran tentang sesuatu yang buruk yang mungkin akan terjadi.
d. Perilaku, yaitu tindakan untuk berusaha menghindari situasi yang ditakuti, orang atau
tempat.
Contoh kecemasan yang sering terjadi antara lain:
o Fobia : Ketakutan terhadap sesuatu yang berlebihan. Biasanya bukan karena hal-hal
yang berbahaya, misal fobia balon, fobia bulu, fobia sosial, fobia sekolah.
o Kecemasan berbicara di depan umum : Perasaan cemas berlebihan ketika harus
berbicara di depan umum, biasanya terjadi karena tidak percaya diri.

4. OCD
Obsesive Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan obsesi
dan / atau kompulsi. Obsesi adalah pikiran yang terus-menerus, mengganggu, tidak diinginkan,
gambar atau impuls yang orang tersebut anggap irasional, tidak masuk akal, mengganggu atau
tidak pantas tetapi tidak dapat dicontrol. Kompulsi adalah perilaku berulang, yang dilakukan oleh
orang tersebut melakukan untuk mengurangi kecemasan yang terkait dengan obsesi. Contohnya
adalah menghitung, menyentuh, mencuci dan memeriksa.
Obsesi:
• Pikiran, impuls atau gambar berulang dan terus-menerus yang dialami sebagai mengganggu
dan tidak tepat dan menyebabkan distress atau kecemasan yang signifikan
• Gejala-gejala ini tidak bisa hanya kekhawatiran berlebihan tentang kehidupan sehari-hari
• Orang dengan gejala-gejala ini mencoba untuk menekan atau mengabaikannya. Orang itu
mungkin mencoba menetralkan, menurunkan atau menekan pikiran dengan beberapa
pemikiran atau tindakan lain.
• Orang itu tahu bahwa pikiran berasal dari pikirannya sendiri
Kompulsi:
• Perilaku berulang (seperti memeriksa, mencuci, memesan) atau tindakan mental (seperti
menghitung, berdoa, mengulangi kata-kata diam-diam) bahwa orang tersebut merasa
didorong untuk melakukan dalam menanggapi obsesi atau menurut untuk aturan kaku
• Perilaku-perilaku atau tindakan mental ini bertujuan untuk mencegah atau mengurangi
tekanan atau mencegah beberapa hal yang ditakuti.
5. Gangguan perilaku
Pola perilaku yang menetap dan berulang, ditunjukkan dengan perilaku yang tidak sesuai
dengan nilai kebenaran yang dianut oleh masyarakat atau tidak sesuai dengan norma sosial
untuk rata-rata seusianya.
Gejala-gejala remaja yang mengalami gangguan perilaku adalah..
 Suka melakukan intimidasi pada  Menyulut pertengkaran
orang lain  Berbohong
 Suka berkelahi  Suka keluar malam
 Menggunakan senjata  Suka minggat dari rumah
 Melakukan kekerasan  Bolos dari sekolah
seksualMerusak barang milik diri  Fisik pada orang lain atau hewan
sendiri dan orang lain  Mencuri dan melakukan kekerasan

Gangguan perilaku yang sering terjadi pada remaja


a. Bullying
Bullying adalah sebuah tindakan atau perilaku agresif
yang disengaja, yang dilakukan oleh sekelompok orang
atau seseorang secara berulang-ulang dan dari waktu
ke waktu terhadap seorang korban yang tidak dapat
mempertahankan dirinya dengan mudah atau sebagai
sebuah penyalahgunaan kekuasaan/kekuatan secara
sistematik (Olweus, 2005).

Kapan sebuah tindakan bisa dikatakan Bullying??


“Ketika terdapat dua pihak yang saling bercanda namun salah satu
pihak merasakan tertekan, ketakutan dan tidak menerima candaan
tersebut sebagai bentuk respon yang menyenangkan.”
Korban Bullying akan mengalami : Pelaku Bullying akan mengalami :
 Perasaan rendah  Perasaan bersalah
 Ketakutan  Bisa mengalami tindak pidana
 Enggan untuk kesekolah bila korban melaporkan.
 Prestasi belajar menurun  Tidak mendapatkan manfaat
 Trauma fisik dan psikologis apapun

 Cara mengatasi bullying :


a. Bagi korban :
1. Katakan kepada pihak yang mem-bully bahwa perilaku mereka menyakiti
diri.
2. bisa melaporkan kondisi yang dialami kepada orang terdekat.
b. Bagi yang melihat terjadinya bullying :
1. Bela teman yang menjadi korban, dan membawa teman ketempat yang
aman.
2. Laporkan kepada orang terdekat seperti guru.
b. Kecanduan rokok, minuman keras, narkoba, game
Kecanduan adalah perilaku ketagihan terhadap sesuatu hingga tidak memperdulikan
lingkungan sekitar. Kecanduan bisa berupa kecanduan zat seperti narkoba, rokok,
minuman keras ataupun kecanduan game.
 Kecanduan narkoba akan mempengaruhi fungsi tubuh, terutama otak sehingga
dapat berpengaruh terhadap kerja otak dan mengubah perilaku pemakainya
menjadi tidak normal.

Orang yang kecanduan narkoba memiliki ciri sebagai berikut :


 Jalan sempoyongan
 Agresif
 Apatis (acuh tak acuh)
 Berusaha melakukan segala cara untuk
mendapatkan narkoba (termasuk melanggar
aturan dan norma di masyarakat)
 Prestasi menurun

Alasan remaja menggunakan narkoba?


1) Untuk membuktikan keberanian melakukan tindakan berbahaya seperti balap,
berkelahi, bergaul dengan lawan jenis.
2) Sebagai tindakan menentang orang tua, guru dan norma sosial;
3) Untuk melepaskan diri dari kesepian dan memperoleh pengalaman-
pengalaman emosional;
4) Mencari dan menemukan arti hidup;
5) Untuk mengisi kekosongan dan kesepian;
6) Untuk menghilangkan kegelisahan, frustasi dan ketapan hidup;
7) Untuk mengikuti kemauan kawan dalam membina solidaritas;
8) Didorong oleh rasa ingin tahu
 Perilaku bermain game dengan gigih dan berulang sehingga meninggalkan
kepentingan hiudp lainnya seperti sekolah, bersosialisasi dengan teman dan bermain.
Kondisi ini ditandai dengan :
 Bermain game secara berlebihan baik dari segi frekuensi, durasi dan
intensitas contoh main game selama 23 jam perhari
 Memprioritaskan game dalam kehidupan.
 Tetap melanjutkan bermain game meskipun sadar jika hal ini berdampak
negatif pada tubuh.

c. Perilaku pacaran tidak sehat (seks diluar nikah)


Sifat remaja adalah rasa ingin tahu yang besar serta mudah terpengaruh oleh lingkungan.
Banyak remaja pacaran yang menunjukkan kecenderungan yang mengkhawatirkan.
 Tanda-tanda pacaran yang tidak sehat antara lain :
 Pasangan posesif dan merasa tidak aman dengan tingkah kita
 Merasa ketakutan kalau si pacar marah saat kita punya teman baru, berada
di lingkungan baru dan bergaul sana-sini
 Mulai mengambil keuntungan dari kita, seperti mengintimidasi tentang seks
 Melakukan kekerasan fisik maupun verbal

 Bagaimana tips pacaran sehat?


 Saling mendukung satu sama lain
 Saling berbagi pengetahuan
 Bersaing sehat dalam prestasi
 Mendekatkan diri pada tuhan
 Terbuka dengan orang tua

Ayo Semangat
Belajar
YUK PEDULI DENGAN KESEHATAN MENTAL...

1) Lakukan pendekatan kepada teman sekelas


2) Lakukan komunikasi terapeutik
a. Duduk berhadapan
b. Menanyakan kabar dan perasaan yang dirasakan
c. Mendengarkan tanpa menghakimi
d. Mempertahankan kontak mata
e. Empati
3) Lakukan pengamatan
a. Kondisi diri (kesehatan dan perawatan diri, ekspresi wajah (senang, sedih, tertekan),
perilaku (cara bicara, sikap, interaksi dengan orang lain), suara, dan reaksi fisik (sakit
perut, deg-degan, berkeringat tanpa sebab).
b. Lingkungan sosial (hubungan dengan keluarga dan lingkungan pertemanan)
4) Mengisi lembar deteksi kesehatan mental
a. Tuliskan data diri siswa
b. Beri tanda centang pada kolom kategori (merah/kuning/hijau) sesuai hasil deteksi
c. Tuliskan gejala yang muncul pada kolom keterangan
5) Bantu mencarikan pertolongan

Ajak untuk berbicara, dan dengarkan


permasalahannya

a. Jika tidak merasa mampu, minta bantuan guru


BK untuk menangani permasalahannya

Rujuk ke puskesmas untuk mendapatkan


bantuan dari profesional (psikolog)
KATEGORI BERDASARKAN
GEJALA-GEJALA GANGGUAN MENTAL
Kategori MERAH 1. Sedih berlebihan dan berlangsung lama
2. Menyendiri dan tidak berbaur dengan teman lain
3. Sering marah-marah tanpa sebab
4. Sering merasa putus asa
5. Mengamuk (melempar barang-barang)
6. Wajah terlihat pucat, mata sayu, terdapat kantung mata
7. Tidak mengikuti berbagai kegiatan
8. Prestasi menurun
9. Suka tertawa sendiri
10. Suka berbicara sendiri
Kategori KUNING 1. Masalah fisik
 Sering pusing
 Mudah berkeringat
 Jantung sering berdebar
 Sering merasa sesak nafas
2. Masalah dengan keluarga/ orangtua
 Orang tua sibuk dan tidak memperhatikan
 Orangtua terlalu mengekang
 Keluarga tidak harmonis/ orangtua bercerai
 Mengalami kekerasan fisik/ verbal di rumah
3. Masalah dengan lingkungan sekolah
 Di bully teman
 Tidak naik kelas
 Guru melakukan kekerasan verbal/ fisik
4. Masalah dengan sosial/ pergaulan
 Tidak punya teman dekat
 Putus dengan pacar
 Ikut genk
 Konsumsi rokok/ alkohol
 Konsumsi narkoba
5. Masalah hukum (terlibat dengan kepolisian)
6. Masalah ekonomi (kemiskinan)
7. Penyakit fisik kronis
 TBC
 Penyakit jantung
 Kanker
 Asma
 Maag
8. Korban bencana alam (trauma)
9. Kecemasan dalam diri
 Takut berbicara di depan umum
 Fobia
 Kompulsif (mengulang-ulang kegiatan)
Kategori HIJAU Tidak ditemukan gejala-gejala

Anda mungkin juga menyukai