Anda di halaman 1dari 15

POLA KOMUNIKASI FRESH TEEN COMMUNITY HIPHOP

PEKANBARU DALAM MENJAGA KOHESIVITAS

Robby Christian
Email: Robbychristian86@yahoo.com
Pembimbing : Genny Gustina Sari,
M.Si, M.Si, M.I.Kom

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas


Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau

Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Riau


Kampus Bina WidyaJl. H. R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293-
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract

The research to see how cohesiveness were build from communication perspective.
In this research, I have my focused to Fresh Teen Community. The intention of this
research are to reveal communication pattern thai done by The Fresh Teen Community to
build a cohesiveness. I using Grup Think theory from Irvin L. Janis as a basic of this
research. This theory said that ini cohesiveness were build by a high intensity
communication, high enthusiasm of the group members , and they always try to find a
consensus as a priority.
The method used in this research is descriptive qualitative. Researchers pointed to
four key informants and the informants support as resources. To compile the data,
researchers using interviews, observation, and documentation study. Be descriptive
presentation to answer questions that have been identified previously.
Results of this study indicate that the Fresh Teen Community always apply good
communication and intensively to build group cohesiveness. Group cohesiveness is evident
from the compactness and solidity that exists among the members of the group. The study
also revealed that communication had a big role in improving group cohesiveness.

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 1


Pendahuluan informasi yang baru dari anggota lain di
Komunikasi kelompok adalah suatu komunitas HipHop tersebut.
studi tentang segala sesuatu yang terjadi Kohesivitas adalah saling tertariknya
pada saat individu-individu berinteraksi atau saling senangnya anggota satu
dalam kelompok kecil dan bukan dengan yang lain dalam kelompok.
deskripsi mengenai bagaimana Dengan demikian, kesimpulannya adalah
seharusnya komunikasi terjadi, serta tingkatan kohesi akan dapat
bukan pula sejumlah nasehat tentang mempengaruhi saling hubungan atau
cara-cara bagaimana yang harus interaksi anggota dalam kelompok
ditempuh (Larson, 2006:6). Sedangkan bersangkutan (Walgito, 2007:47).
menurut Shaw (dalam Arni, 2002:182), Kohesivitas merupakan suatu hal yang
komunikasi kelompok adalah penting bagi kelompok karena kohesivitas
sekumpulan individu yang dapat dapat menjadi sebuah alat pemersatu
mempengaruhi satu sama lain, anggota kelompok agar dapat
memperoleh beberapa kepuasan satu terbentuknya sebuah kelompok yang
sama lain, berinteraksi untuk beberapa efektif (Fajar, 2014:1). Pada Fresh Teen
tujuan, mengambil peranan, terikat satu Community sendiri, mereka
sama lain dan berkomunikasi tatap muka. berkomunikasi dengan menggunakan
Jadi, dapat peneliti simpulkan bahwa istilah-istilah tertentu yang mereka maknai
komunikasi kelompok adalah bersama, dan komunikasi tersebut
sekumpulan dari beberapa individu yang berperan besar dalam menjaga kohesitivas
saling berinteraksi dan terikat satu sama kelompok mereka.
lain dengan maksud mencapai tujuan Dalam Teori Konvergensi Simbolik
tertentu secara bersama-sama, dan dalam Ernest G. Bormann (1986) menyatakan
penelitian ini tujuan yang dimaksud bahwa teori konvergensi simbolik adalah
adalah membentuk kohesivitas teori umum (general theory) yang
kelompok. mengupas tentang fenomena pertukaran
Komunikasi merupakan kebutuhan pesan yang memunculkan kesadaran
utama dalam kehidupan manusia. Karena kelompok yang berimplikasi pada
manusia sebagai individu sosial harus hadirnya makna, motif dan perasaan
melakukan komunikasi dengan individu bersama. Penjelasan Ernest G. Bormann
lain dalam lingkungannya untuk di atas tampanya masih agak sukar
memenuhi kebutuhannya memperoleh dicerna, tapi maksudnya sederhana saja
informasi. Seperti halnya komunitas , yakni teori ini berusaha menerangkan
komunitas tidak pernah lepas dari proses bagaiman orang-orang secara kolektif
komunikasi di dalamnya, tiap anggota di membangun kesadaran simbolik bersama
dalam komunitas tersebut harus melalui suatu proses pertukaran pesan.
melakukan komunikasi dalam Kesadaran simbolik yang terbangun dalam
mempertahankan kebersamaan di antara proses tersebut kemudian menyediakan
mereka, komunitas HipHop merupakan semacam makna, emosi, dan motif untuk
komunitas yang sangat berkembang di bertindak bagi orang-orang atau kumpulan
era sekarang ini. Komunitas ini adalah orang yang terlibat didalamnya.
wadah untuk mengekspresikan bakat Sekumpulan individu ini dapat berasal
anak-anak maupun dalam dunia dari kelompok orang yang telah saling
pergaulan remaja saat ini. Saat mengenal dan berinteraksi dalam waktu
mengekspresikan bakat mereka tentunya yang relatif lama atau orang-orang yang
individu dalam sebuah komunitas harus tidak saling mengenal dan memiliki cara
berkomunikasi dalam memperoleh berbeda dalam menafsirkan lambang yang

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 2


digunakan tapi mereka kemudian saling lanjutan dari tema fantasi. Isyarat simbolik
berkomunikasi sehingga terjadi ini biasanya menjadi ungkapan (kode)
konvergensi yang pada gilirannya yang hanya dipahami oleh orang-orang
menciptakan realitas simbolik bersama. yang sudah lama terlibat dalam interaksi
Dengan demikian proses konvergensi kelompok. Apabila kode tersebut
dapat muncul bukan hanya dalam diungkapkan, maka anggota komunitas
kelompok kecil yang relative saling akan langsung memaknai kode tersebut
mengenal, tapi juga dapat terjadi dalam sesuai dengan pemahaman yang telah
rapat akbar, atau saat seseorang dibangun terkait dengan tema fantasinya.
mendengarkan ceramah atau ketika kita Isyarat simbolik inilah yang kemudian
menikmati film dan iklan politik di menjadi petunjuk pada suatu tema fantasi.
televisi (Littlejohn, 2002:163-165). Kesimpulan dari penerapan fantasi di
Bormann menyatakan bahwa metode dalam interaksi suatu kelompok adalah
yang digunakan untuk untuk mencairkan suasana dan
mengoperasionalkan teori konvergensi mempermudah dalam hal pengambilan
simbolik disebut dengan istilah Fantasy keputusan. Keterbukaan tiap-tiap individu
Theme Analysis (FTA) atau Analisis dalam kelompok juga mendukung
Tema Fantasi, sebagaimana konsep terjadinya fantasi dalam konvergensi
“fantasi” menjadi kata kunci dalam teori simbolik. Fenomena konvergensi simbolik
ini(dalam Suryadi, 2010:432-434). inilah yang terjadi di dalam komunikasi
Menurut Miller (2002:231), tema fantasi kelompok komunitas Fresh Teen
diartikan sebagai proses dramatisasi Pekanbaru. Pemahaman bersama dalam
pesan dapat berupa lelucon, analogi, kelompok mampu meningkatkan
permainan kata, cerita dan sebagainya kesadaran sosial serta memelihara
yang memompa semangat berinteraksi. kohesivitas kelompok. Apalagi anggota
Tema fantasi merupakan hasil reaksi komunitasnya adalah orang-orang yang
berantai berbentuk rantai fantasi yang memiliki selera humor yang baik.
dibagi bersama di dalam kelompok. Sehingga mereka lebih kreatif dan
Fantasi dalam hal ini lebih diartikan imajinatif dalam mendramatisir cerita
sebagai cerita, pengalaman, suatu kejadian, peristiwa, tindakan,
perumpamaan, kenangan masa lalu, lambang, maupun simbol-simbol lainnya
bayangan masa depan, atau lelucon yang saat berinteraksi. Kemampuan tersebut
memiliki muatan emosi. Fantasi menjadikan interaksi di antara mereka
mencakup persitiwa masa lalu anggota dipenuhi dengan upaya dramatisasi pesan
kelompok maupun kejadian yang yang menarik. Kekompakan yang dijaga
mungkin terjadi pada masa yang akan melalui interaksi antar anggota
datang. Selanjutnya, menurut Cragan dan menjadikan komunitas itu dapat bertahan
Shields (1995), tema fantasi hingga saat ini.
diekspresikan dalam sebuah ungkapan,
kalimat, atau sebuah paragraf. Biasanya Rumusan Masalah
anggota kelompok yang telah Berdasarkan latar belakang
berinteraksi dalam waktu yang cukup permasalahan di atas, maka dapat
lama telah mengembangkan isyarat dikemukakan perumusan masalah dalam
simbolik (Symbolic clue), yang mana penelitian ini adalah sebagai berikut
merupakan sebuah kode, ungkapan, “Bagaimana Komunikasi Kelompok pada
slogan, atau sebuah tanda verbal atau Fresh Teen Community HipHop
gestur (Arianto, 2012:4). Pekanbaru dalam membangun
Isyarat simbolik merupakan produk kohesivitas”.

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 3


Tujuan Penelitian yang esensil bagi lahirnya “kesadaran”
Berdasarkan rumusan masalah diatas dan “pikiran” dari dunia obyek-obyek
maka tujuan penelitian dalam pengkajian manusia sebagai organisma yang memiliki
ini adalah: selves dan kelakuan manusia dalam
1. Untuk mengetahui bagaimana pola bentuk “tindakan” yang dibuat.
komunikasi pada Fresh Teen
Community HipHop Pekanbaru dalam Pola Komunikasi
menjaga kohesivitas. Istilah pola komunikasi biasa disebut
2. Untuk mengetahui apa saja faktor- juga sebagai model tetapi maksudnya
faktor yang mempengaruhi keefektifan sama, yaitu system yang terdiri atas
komunikasi kelompok pada Fresh berbagai komponen yang berhubungan
Teen Community HipHop Pekanbaru satu sama lain untuk mencapai tujuan
dalam menjaga kohesivitas. pendidikan keadaan masyarakat.

Manfaat Penelitian Komunikasi Kelompok


Dalam melakukan penelitian ini, Komunikasi kelompok adalah suatu
penulis mengklasifikasikan kegunaan studi tentang segala sesuatu yang terjadi
dari penelitian ini sebagai berikut: pada saat individu-individu berinteraksi
1. Manfaat Akademis dalam kelompok kecil dan bukan
Penelitian ini diharapkan dapat berguna deskripsi mengenai bagaimana seharusnya
sebagai bahan pemikiran bagi para komunikasi terjadi, serta bukan pula
pengkaji masalah ilmu komunikasi yang sejumlah nasehat tentang cara-cara
berminat untuk meneliti masalah yang bagaiman yang harus ditempuh (Larson,
sama dan sebagai bahan perbandingan 2006:6).
penelitian ini diharapkan juga sebagai
pengembangan ilmu pengetahuan tentang Kohesivitas
kegiatan komunitas dan manfaat serta Kekompakan didefinisikan sebagai
tujuan yang jelas dalam membangun hal tingkat sejauh mana anggota kelompok
yang positif tanpa ada perbedaan. bersedia bekerja sama. Kelompok
2. Manfaat Praktis mempunyai rasa kebersamaan. Kohesi
Penelitian ini diharapkan dapat kelompok timbul dari sikap, nilai, dan
bermanfaat bagi pembaca khususnya pola perilaku para anggota yang sangat
mahasiswa yang dapat menjadi panutan tertarik kepada anggota lain. Sikap, nilai,
dalam suatu sistem sosial agar lebih kritis dan perilaku lebih cenderung disebut
memahami setiap unsur yang ada di kohesi. Kohesi adalah perekat yang
sekitar kita, terutama pemahaman membuat sebuah kelompok utuh.
terhadap komunitas-komunitas yang
berdampak pada diri sendiri maupun Musik Hiphop
orang lain. Hip Hop merupakan salah satu aliran
musik yang berasal dari Kota Bronx di
Tinjauan Pustaka New York dan terus berkembang dengan
Teori Interaksi Simbolik pesat hingga ke seluruh dunia. Hip Hop
Gagasan utama tentang teori interaksi pertama kali diperkenalkan oleh seorang
simbolik awalnya dikemukakan oleh Afro-Amerika, Grandmaster Flash dan
George Herbert Mead, dia menempatkan The Furious Five. Musik Hip Hop hanya
masyarakat pada kedudukan sangat diisi dengan musik dari Disk Jockey
penting. Dalam artian, bahwa kehidupan dengan membuat variasi dari putaran disk
kelompok manusia merupakan kondisi hingga menghasilkan bunyi-bunyi yang

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 4


unik. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di basecamp
Kerangka Pemikiran anggota Fresh Teen Community HipHop
Kerangka peemikiran dalam yang berlokasi di lapangan air mancur
penelitian ini mengenai fenomena/realita Mal SKA Pekanbaru yang beralamat di
dari penelitian ini yaitu berkembangnya jalan Soekarno-Hatta, Tampan Pekanbaru.
aliran HipHop di Pekanbaru yang
memicu terbentuknya Fresh Teen Jadwal Penelitian
Community HipHop. Komunitas ini No Rencana Bulan
cukup aktif dalam melibatkan diri Kegiatan 1 2 3 4 5 6
maupun mengadakan event-event besar Penelitian
di kota Pekanbaru yang banyak diminati 1 Penulisan
para remaja. Keefektifan komunitas Proposal
tersebut tentunya berasal dari kohesivitas 2 Ujian
kelompok yang baik sehingga ikatan Seminar
anggota didalamnya tetap solid. Proposal
Hal ini membuat peneliti tertarik 3 Observasi,
untuk merumuskan masalah agar wawancara &
penelitian ini dapat lebih terfokus pada Analisis data
“Komunikasi Kelompok pada Fresh 4 Penulisan
Teen Community HipHop Pekanbaru skripsi
dalam menjaga kohesivitas”. 5 Ujian Skripsi
Berdasarkan hasil observasi sementara
peneliti melalui pra-riset, peneliti
merangkum teori dan konsep yang dapat Subjek Penelitian
menggambarkan fenomena yang terjadi Pengambilan subjek didasarkan pada
pada subjek dan objek penelitian, yang metode purposive sampling, dimana
terdiri dari: Komunikasi Kelompok, subjek pengambilan elemen-elemen yang
Teori Konvergensi Simbolik, Analisis dimasukkan dalam informan dilakukan
Tema Fantasi, Pengertian Kohesivitas, dengan sengaja, dengan catatan bahwa
dan Pengertian Komunitas. informan berdasarkan pada karakteristik
yang telah ditentukan (Ruslan, 2010 :
Metode Penelitian 157). Dalam penelitian ini, peneliti
Desain Penelitian mengetahui bahwa anggota Fresh Teen
Desain yang digunakan dalam Community HipHop terdiri dari 45 orang.
penelitian ini melakukan pendekatan Namun, tidak semuanya yang merupakan
secara deskriptif. Dalam penelitian ini anggota aktif melakukan kegiatan dan
peneliti menggunakan tipe deskriptif memiliki pengalaman yang memadai
kualitatif, dimana peneliti untuk dijadikan sampel. Untuk
mendeskripsikan atau mengkonstruksi mendapatkan sampel yang ideal, peneliti
wawancara mendalam terhadap subjek menentukan kriteria sebagai berikut:
penelitian. Disini peneliti bertindak 1. Menjadi anggota Fresh Teen
selaku fasilitator dan realitas Community HipHop sejak pertama
dikonstruksi oleh subjek penelitian. didirikan.
2. Merupakan anggota yang aktif dalam
kegiatan komunitas (minimal 2 kali
Lokasi Penelitian dan ikut kegiatan komunitas dalam 1
Jadwal Penelitian bulan)
JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 5
Alasan pemilihan narasumber Teknik Pengumpulan Data
tersebut karena mereka lebih Adapun teknik-teknik pengumpulan
berkompeten untuk memberikan data yang digunakan adalah sebagai
informasi mengenai komunikasi berikut :
kelompok yang dilakukan dalam
menjaga kohesivitas. Penentuan Observasi
informan dipilih berdasarkan Pengumpulan data melalui observasi
kemampuan dari informan dalam dilakukan dengan melihat dan mengamati
memberikan informasi yang dibutuhkan secara langsung peristiwa atau kejadian
peneliti. melalui cara sistematik. Dalam penelitian
ini, penulis melakukan observasi langsung
Sumber Data dengan mengamati komunitas Tapak
Ada dua jenis data yang digunakan Koper dan proses komunikasi yang
yaitu: dilakukan dalam memperoleh data yang
relatif lebih akurat.
Data Primer
Data primer adalah data yang Wawancara
dikumpulkan dan diolah sendiri oleh Wawancara yang dilakukan oleh
organisasi yang menerbitkan atau penulis dengan para subjek penelitian
menggunakannya. Data primer ini terkait memberikan hasil mengenai
peneliti dapatkan dari lapangan, antara keterangan yang telah diamati. Melalui
lain mengenai tanggapan informan wawancara penulis dapat lebih leluasa
terhadap permasalahan yang ingin diteliti mengetahui dan mendapatkan berbagai
sehingga mampu memberikan informasi informasi terkait mengenai yang diteliti.
yang peneliti butuhkan. Adapun Penulis melakukan wawancara dengan
informan pada penelitian ini adalah komunitas Tapak Koper yang ada di kota
orang–orang yang menjadi subjek pada Pekanbaru.
penelitian ini melalui observasi
(Soeratno, 2003: 76). Dokumentasi
Penelitian kualitatif tidak Dokumen merupakan catatan peristiwa
dipersoalkan jumlah informan, jumlah yang sudah berlalu. Dokumen bisa
informan dapat diambil dengan jumlah berbentuk tulisan, gambar, atau karya-
yang sedikit ataupun dengan jumlah yang karya monumental dari seseorang.
banyak, terutama tergantung dari tepat Dokumentasi merupakan upaya untuk
tidaknya pemilihan informan kunci dan memperdalam data-data yang
kompleksitas serta keragaman fenomena berhubungan dengan penelitian yang
sosial yang diteliti. Sampai berakhirnya berasal dari majalah, artikel, company
pengumpulan informasi (Bungin, 2003: profile dan lain-lain. Setiap data yang
53). telah terkumpul akan digunakan sebagai
bahan penunjang di dalam penelitian.
Data Sekunder Peneliti telah mengumpulkan beberapa
Pada penelitian ini, data sekunder informasi melalui literature-literatur dan
peneliti ambil dari beberapa literatur, data perusahaan bersangkutan (Sugiyono,
catatan–catatan, ataupun dokumentasi 2012:240).
yang dimiliki oleh komunitas yang sesuai
dan berhubungan dengan permasalahan
yang akan peneliti teliti.

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 6


Teknik Analisis Data adalah penarikan kesimpulan dan
Analisis data adalah proses mencari verifikasi. Kesimpulan awal yang
dan menyusun secara sistematis data dikemukakan masih bersifat sementara,
yang telah diperoleh dari hasil dan akan berubah bila tidak ditemukan
wawancara, catatan lapangan dan bukti-bukti yang kuat yang mendukung
dokumentasi dengan cara pada tahap pengumpulan data
mengorganisasikan data ke dalam berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan
kategori menjabarkan kedalam unit-unit, yang dikemukakan pada tahap awal,
menyusun kedalam pola, memilih mana didukung oleh bukti-bukti yang valid
yang penting dan membuat kesimpulan dan konsisten saat peneliti kembali ke
sehingga mudah dipahami oleh diri lapangan mengumpulkan data, maka
sendiri maupun orang lain (Sugiyono, kesimpulan yang dikemukakan
2008 :89). Adapun prosedur dalam merupakan kesimpulan yang
menganalisis data kualitatif, menurut kredibel(Sugiyono, 2008:91-99).
Miles danHuberman (1984) adalah
sebagai berikut : Hasil Penelitian dan Pembahasan
a. Pengumpulan data, pengumpulan data Hasil Penelitian
peneliti dilakukan dengan studi Pola Komunikasi Kelompok Fresh Teen
dokumentasi, yaitu mengumpulkan Community Pekanbaru
berupa data-data yang terkait tentang Besarnya pengaruh komunikasi juga
penelitian, selanjutnya observasi ke disadari kelompok Fresh Teen
lapangan memperhatikan gejala-gejala Community. Oleh karena itu, mereka
yang berkaitan dengan objek selalu berusaha untuk menjaga pola
penelitian, dan terkahir melakukan komunikasi agar maksud dan tujuan
wawancara langsung kepada informan masing-masing anggota bisa tersampaikan
yang merupakan subjek dari dengan baik. Selain itu, komunikasi juga
penelitian. berguna untuk menyambung tali
b. Reduksi Data, mereduksi data berarti silaturahmi dan menjaga keutuhan
merangkum, memilih hal-hal yang kelompok. Atas alasan itulah, Fresh Teen
pokok, memfokuskan pada hal-hal Community selalu berusaha menjaga
yang penting, dicari tema dan polanya. kualitas komunikasi dalam kelompok
Dengan demikian data yang telah dengan sangat baik.
direduksi akan memberikan gambaran Berdasarkan hasil pengamatan di
yang lebih jelas, dan mempermudah lapangan, peneliti menemukan fakta
peneliti untuk melakukan bahwa Fresh Teen Community memang
pengumpulan data selanjutnya, dan selalu berusaha menerapkan komunikasi
mencarinya bila diperlukan. dengan baik. Salah satunya saat mereka
c. Penyajian Data, setelah data direduksi, tengah mengadakan kumpul bareng di
maka langkah selanjutnya adalah Mal SKA Pekanbaru. Tempat itu dipilih
mendisplaykan data. Dalam penelitian sebagai markas karena cukup representatif
kualitatif, penyajian data bisa untuk menampung para anggota,serta
dilakukan dalam bentuk uraian memiliki fasilitas memadai untuk
singkat, bagan, hubungan antar keperluan kelompok seperti diskusi, atau
kategori,flowchart dan sejenisnya sekadar nongkrong-nongkrong.
dengan menggunakan teks yang Dalam diskusi tersebut, seluruh
bersifat naratif. anggota saling bertukar pikiran dan ide.
d. Kesimpulan atau Verifikasi, langkah Bukan hanya itu, mereka juga saling
ketiga dalam analisis data kualitatif mengungkapkan keluhan masing-masing

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 7


terhadap keberlangsungan kelompok. bahwa komunikasi punya peran besar
Semua itu dilakukan agar konsep dalam membangun kohesivitas yang telah
keterbukaan antar anggota yang terjalin dalam kelompok Fresh Teen
diterapkan dalam kelompok tersebut bisa Community. Keempat indikator tersebut
berjalan dengan baik. Tujuannya adalah seperti menjadi bagian dari keseharian
agar keutuhan hubungan antar anggota kelompok. Tanpa sadar, para anggota
kelompok terjaga dengan baik. menjalankan sejumlah indikator
Dalam hal ini, peneliti juga melihat komunikasi tersebut di dalam kelompok
semua anggota kelompok Fresh Teen yang kohesiv tersebut.
Community berusaha mengaplikasikan Pertama, peneliti menemukan pola
beberapa fungsi penting dari komunikasi. interaksi yang ditunjukkan para anggota
Seperti yang telah dibahas pada Bab II, sangat kompleks. Kompleks dalam hal ini
menurut Sean MacBride, komunikasi berarti mengandung beberapa unsur yg
punya fungsi yang jauh lebih banyak dari pelik, rumit, sulit, dan saling
sekadar sarana penghubung kegiatan berhubungan. Dalam hal ini, peneliti
sosial, ekspresi diri, sarana ritual, dan melihat komunikasi yang diterapkan
sebagai hiburan. Ketiga fungsi tersebut dalam Fresh Teen Community disusun
jelas terlihat dalam keseharian kelompok dengan jelas agar pesan yang ingin
Fresh Teen Community. MacBride disampaikan oleh ketua kelompok kepada
menjelaskan bahwa komunikasi punya para anggota bisa disampaikan dengan
delapan fungsi penting, yang terdiri dari baik. Namun, unsur kompleksitas itu
fungsi Informasi, sosialisasi, motivasi, terdapat pada proses dan isi dari
pendidikan, diskusi, memajukan komunikasi tersebut. Salah satunya bisa
kebudayaan, dan integrasi. dilihat dari proses diskusi yang dilakukan
Pola interaksi yang diterapkan dalam kelompok ini.
kelompok Fresh Teen Community juga
sejalan dengan pendapat Gordon I. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Zimmerman. Gordon menilai bahwa Kohesivitas Kelompok Fresh Teen
sebagian besar anggota kelompok saling Community Pekanbaru
berkomunikasi untuk menyelesaikan Sesuai dengan teori berpikir
tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan kelompok, peneliti mencoba menemukan
seluruh anggota. Selain itu, komunikasi indikator-indikator kohesivitas kelompok
yang diterapkan dalam Fresh Teen yang telah dielaskan di atas dalam
Community juga merupakan salah satu kelompok Fresh Teen Community. Lewat
upaya untuk menciptakan dan memupuk wawancara dan observasi, peneliti dapat
hubungan baik dengan sesama anggota menemukan fenomena tersebut dalam
kelompok. Fakta ini berkaitan erat kelompok Fresh Teen Community. Meski
dengan fungsi komunikasi sebagai sarana tidak semua anggota mengalami fenomena
sosial, yaitu untuk membentuk konsep tersebut, setidaknya indikator-indikator di
diri, aktualisasi diri, dan menjaga atas telah menunjukkan fakta yang
kelangsungan hidup, caranya antara lain sebenarnya.
dengan memupuk hubungan dengan Pertama, hubungan antar anggotanya
orang lain. terjalin dengan sangat baik. Hal itu jelas
Berdasarkan hasil pengamatan terlihat dalam keseharian Fresh Teen
peneliti di lapangan, peneliti menemukan Community. Mereka selalu menjalin
keempat indikator tersebut dalam komunikasi baik dengan pertemuan rutin
keseharian kelompok Fresh Teen secara tatap muka atau lewat telepon,
Community. Hal ini cukup menandakan sms, atau melalui sosial media seperti

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 8


Whatsapp, Line, Instagram, dan lainnya. mengutamakan konsensus membuat pola
Mereka juga berusaha untuk pikir para anggota menjadi tidak kritis.
mengakrabkan diri antara satu dengan Mereka kerap kesulitan atau bahkan tidak
yang lainnya. Terutama kepada mereka mau untuk menentang hasil pemikiran
yang merupakan anggota baru. Semua itu yang merupakan pendapat umum setiap
dilakukan untuk menjaga hubungan yang anggota.
baik di antara para anggota kelompok Peneliti menemukan fakta-fakta
agar keutuhan kelompok bisa terus tersebut dalam kelompok Fresh Teen
terbina dengan baik. Selain itu, mereka Community. Sebagian anggota kelompok
juga selalu berusaha menjaga tali mengakui bahwa mereka sering tak sadar
silaturahmi antar anggota. bahwa mereka selalu berusaha menyetujui
Dalam kelompok yang kohesif, pendapat umum kelompok. Menurut
masing-masing anggota juga punya mereka, perdebatan panjang bukan
soliditas yang kuat. Mereka merasa menyelesaikan masalah, namun justru
saling memiliki terhadap sesama anggota mengurangi nilai persaudaraan. Meski
atau kelompok itu sendiri. Berdasarkan mengerti bahwa perdebatan adalah bagian
hasil wawancara yang peneliti lakukan, dari dinamika kelompok, namun mereka
soliditas itu terbentuk dari kesadaran tetap berusaha memperkecil kemungkinan
setiap anggota untuk menjaga dan munculnya perdebatan tersebut.
membangun kelompok itu sendiri. Saat peneliti ikut ambil bagian dalam
Mereka sama-sama berusaha menjalin diskusi kelompok di mal SKA Pekanbaru,
kebersamaan agar saling mengenal satu peneliti melihat pola interaksi yang terjadi
sama lain. Dengan saling mengenal satu sangat dinamis. Setiap anggota saling
sama lain, mereka bisa semakin akrab mengungkapkan pendapatnya masing-
dan berjuang bersama menjaga keutuhan masing ketika Ian memberikan bahan
kelompok. diskusi. Salah satu pokok pembahasan
Soliditas itu juga bisa dilihat saat saat itu adalah pembuatan spanduk dan
sesama anggota saling bahu-membahu seragam baru. Semua anggota saling
membangun kelompok. Misalnya saat mengutarakan pendapatnya masing-
mereka berusaha memperkenalkan masing tentang desain, warna atau corak
identitas kelompok kepada masyarakat baju dan spanduk. Mereka menjelaskan
umum. Mereka berbagi tugas untuk alasan masing-masing terhadap pilihan
menyebar brosur perekrutan anggota baru desain dan warnanya.
di mal-mal di kota Pekanbaru. Seperti Diskusi berjalan sangat dinamis.
yang telah dijelaskan sebelumnya, setiap Namun, tak jarang juga sebagian anggota
anggota juga telah menyadari tugas dan mengugurkan sendiri pendapatnya saat
fungsinya masing-masing, sehingga pemikirannya terasa sangat berbeda
kebutuhan kelompok bisa terpenuhi dengan anggota lainnya. Agung misalnya,
dengan baik. ia lebih memilih mengalah dan
Teori berpikir kelompok juga membatalkan pendapatnya daripada harus
menjelaskan bahwa dalam kelompok berdebat panjang dengan anggota
yang kohesif seluruh anggota selalu kelompok lain. Meski sangat berharap
bertindak dengan mengutamakan desain baju yang dia usulkan bisa diterima
konsensus, atau kesepakatan bersama. anggota kelompok yang lain, namun
Hal itu dilakukan untuk menjaga Agung tak ingin perbedaan pendapat
keutuhan serta soliditas antar anggota tersebut justru menimbulkan perdebatan
kelompok. Namun, terkadang konsep panjang.
berpikir yang selalu berusaha Indikator kohesivitas kelompok yang

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 9


lain menyebutkan bahwa dalam anggota tinggi dan interaksinya
kelompok yang kohesif biasanya para berorientasi positif. Sedangkan antar
anggotanya punya persepsi yang keliru anggota dalam kelompok dengan kohesi
terhadap makna soliditas dan rendah kurang komunikasif dan
kebersamaan. Sebagian dari mereka interaksinya lebih berorientasi negatif.
menerjemahkan hal tersebut dalam Anggota kelompok dengan kohesi tinggi
persepsi yang negatif. Persepsi yang bersifat kooperatif dan pada umumnya
negatif itu juga membuat anggota mempertahankan dan meningkatkan
kelompok sering kali keliru dalam integritas kelompok, sedangkan pada
mengungkapkan rasa saling memiliki kelompok dengan kohesi rendah lebih
mereka. Salah satunya dengan independen dan kurang memperhatikan
primordialisme, yaitu anggapan bahwa anggota lain.
kelompoknya sebagai yang terbaik dan Intinya, kohesi berkaitan erat dengan
kelompok lain adalah golongan yang kualitas dan kuantitas komunikasi.
buruk dan salah. Peneliti juga melihat anggota kelompok
Dari hasil penelitian ini, peneliti yang kohesif lebih siap untuk
mencoba memberikan kesimpulan berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan
singkat tentang kohesivitas dalam kelompok. Mereka lebih setuju terhadap
kelompok Fresh Teen Community. tujuan kelompok, lebih siap menerima
Dengan kohesivitas yang terjalin antar tugas-tugas dan peranan serta lebih
anggota kelompok, mereka mengaku menaati norma-norma kelompok. Mereka
memiliki rasa saling memiliki yang juga memelihara dan mempertahankan
sangat tinggi. Rasa saling memiliki itu norma-norma serta menolak orang lain
juga membuat mereka merasa semakin yang merasa tidak sesuai dengan norma
kompak dan berusaha sebaik mungkin kelompok. Kelompok yang kohesif
untuk saling menjaga keutuhan memiliki anggota yang loyal terhadap
kelompok. Bagaimana pun, mereka telah kelompok, mempunyai rasa tanggung
dipertemukan bersama dengan kelompok jawab kelompok, mempunyai motivasi
atas dasar sama-sama mencintai Fresh tinggi untuk melaksanakan tugas
Teen Community dan Hiphop. Mereka kelompok dan merasa puas atas pekerjaan
berharap keutuhan kelompok tetap kelompok. Ciri-ciri tersebut dapat
terjaga untuk jangka waktu yang lama. menyebabkan meningkatnya produktivitas
Berdasarkan pengamatan yang kelompok. Anggota kelompok tersebut
peneliti lakukan, peneliti pemahaman lebih efektif dibandingkan dengan
peneliti mengenai dinamika dalam kelompok yang kohesivitasnya rendah.
kelompok Fresh Teen Community mulai Kelompok yang kohesivitasnya tinggi
terbuka lebar. Sekarang peneliti merupakan sumber rasa aman bagi para
mempunyai cukup pemahaman mengenai anggotanya. Keberadaan kohesivitas
penerapan komunikasi dalam kelompok dalam kelompok juga dapat mengurangi
tersebut. Peneliti mencoba untuk rasa khawatir dan dapat meningkatkan
membuat kesimpulan tentang hubungan rasa harga diri. Dengana danya rasa
fenomena komunikasi kelompok dengan kebersamaan, saling pengertian, dan
kohesivitas kelompok, khususnya dalam memahami, kesadaran antar anggota
tubuh Fresh Teen Community, tempat kelompok untuk menjaga keutuhan dan
peneliti melakukan penelitian secara keberlangsungan kelompoknya semakin
mendalam. tinggi. Mereka siap berjuang menjaga
Peneiti melihat pada kelompok keutuhan keompok dengan baik. Selain
dengan kohesi tinggi, komunikasi antar itu, dengan adanya penerimaan dari satu

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 10


anggota terhadap anggota yang lainnya Lapisan kedua ini mencakup berbagi
bisa membuat partisipasi anggota dalam pengalaman seputar dunia vespa mulai
kelompok meningkat. Dengan demikian, dari mengobrol tentang perkembangan
kohesi-kohesi kelompok yang tinggi hiphop, hingga obrolan mengenai
dapat menghasilkan kelompok yang lebih informasi pribadi.
baik di mana para anggotanya lebih 3) Tahapan Pertukaran Afektif
kooperatif dalam mengerjakan tugas- Melakukan pendekatan-pendekatan
tugas dan dapat mengatasi kesulitan- seperti kegiatan rutin yaitu kopdar, ngopi,
kesulitan dalam bekerja. makan bersama dan kegiatan lainnya.
4) Tahapan Pertukaran Stabil
Pembahasan Memahami kebiasaan-kebiasaan dari
Pola Komunikasi Kelompok Fresh masing-masing anggota, mengetahui
Teen Community Pekanbaru urusan pribadi dari anggota mulai dari
Komunikasi yang dilakukan oleh keluarga bahkan kehidupan sehari-
anggota berjalan dengan sendirinya atau harinya, curhat mengenai masalah pribadi,
spontan. Keterbukaan yang diterapkan dan berkumpul diluar kegiatan komunitas
dalam komunitas mempengaruhi semua seperti bermain game.
anggota untuk tetap menjaga komunikasi Melalui empat tahapan tersebut telah
yang terjalin diantara anggota. menggambarkan bagaimana proses
Komunikasi antarpribadi yang dilakukan keintiman dalam komunitas terjalin,
secara terus-menerus menyebabkan sehingga anggota dari komunitas merasa
kedekatan hubungan antarpribadi nyaman dan enggan untuk berpindah ke
diantara anggota terjalin semakin erat. komunitas lainnya. Untuk semakin
Keakraban Fresh Teen Community memelihara hubungan interpersonal dalam
ditunjukkan dengan sesama anggota komunitas, anggota Fresh Teen
saling mendukung dalam hal apapun. Community juga melakukan komunikasi
Komunikasi antarpribadi sangat efektif yang mendorong terjadinya
berperan penting dalam menjalin hubungan yang positif terhadap orang
keakraban khususnya pada Fresh Teen lain. Hal ini sesuai dengan konsep yang
Community. Hubungan antar rpribadi dikemukakan oleh Devito (1997).
yang terjalin pada Fresh Teen Fresh Teen Community memiliki
Community dapat di analisis melalui seorang admin untuk membantu
teori penetrasi sosial. Tahapan tersebut menyebarkan informasi seperti halnya
akan menunjukkan kemajuan sebuah pada media sosial instagram, namun
hubungan yang dapat dianalogikan inisiatif untuk berkomunikasi bias
sebagai struktur kepribadian seperti dilakukan oleh siapa saja, seperti berasal
lapisan kulit bawang. dari pengurus kepada anggota atau
Hubungan inilah yang juga terjadi sebaliknya dari anggota kepada pengurus.
pada komunitas Fresh Teen Community Komunikasi pada komunitas Fresh Teen
yang dapat dijelaskan sebagai berikut : Community dilakukan baik secara
1) Tahapan Orientasi langsung maupun melalui media.
Mengarah pada seperti Penyampaian pesan yang dilakukan
mempertanyakan nama, kesukaan dengan ketua kepada anggotanya seperti pada saat
hiphop, kesibukan yang dilakukan sehari- memberikan tugas kepada anggotanya
hari, dan alasan bergabung ke dalam untuk saling membantu di saat terdapat
Komunitas Fresh Teen Community. event-event. Dalam hal ini terjadi karena
2) Tahapan Pertukaran Penjajakan komunikasi dalam komunitas diberikan
Afektif kebebasan untuk berpendapat,

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 11


memberikan ide, dan memiliki setiap anggota akan saling berusaha
kedudukan yang sama dalam komunitas. mengenal satu sama lain melalui proses
Fresh Teen Community komunikasi antarpribadi untuk belajar
menggunakan media sosial untuk bagaimana dapat saling bekerjasama satu
menghilangkan perbedaan jarak yang ada sama lain. Kemudian dengan adanya
diantara anggota. Instagram dijadikan kedekatan yang lebih intim akan
sebagai wadah untuk anggota komunitas mempermudah kelompok menjalankan
maupun di luar komunitas Fresh Teen proses komunikasi dalam kelompok yang
Community sendiri. Selain menggunakan akan mendukung bertahannya solidaritas.
media sosial Instagram, aplikasi line, dan Dalam tahapan pengembangan
whatssapp juga digunakan oleh Fresh kelompok yang terdiri dari lima bagian,
Teen Community dalam berkomunikasi. kelompok akan melewati proses
Dalam komunitas Fresh Teen komunikasi terlebih dahulu sehingga
Community yang berperan sebagai mendorong kelompok mengalami
komunikan adalah pengurus atau perkembangan. Proses awal atau pada
anggota. Seluruh bagian dari komunitas tahap forming yang dilewati oleh Fresh
Fresh Teen Community terlibat aktif Teen Community diawali dengan
dalam mempertahankan kemajuan dan memberikan pengenalan mengenai Fresh
juga solidaritas komunitas. Teen Community mulai dari tujuan, visi
Efek yang ditimbulkan dari adanya dan misi, struktur kebijakan yang
proses komunikasi pada Fresh Teen diterapkan, hingga kepentingan bersama
Community adalah adanya rasa akrab dalam kelompok. Tahapan kedua yaitu
dan kebersamaan antar anggota tahap storming ditunjukkan dengan
komunitas. Komunitas Fresh Teen anggota komunitas Fresh Teen
Community dalam menjaga keutuhan Community sudah mulai mengeluarkan
komunitasnya selalu mengedepankan pendapat untuk memberikan ide kegiatan
untuk saling berbagi pengalaman yang akan dilaksanakan dan memberikan
bersama, saling membantu sama lain. masukan kepada kelompok. Tahapan
Pola komunikasi pada komunitas norming pada Fresh Teen Community
Fresh Teen Community dapat dilihat dapat dilihat dari anggota kelompok sudah
pada saat berdiskusi dan pada saat mulai terbiasa untuk selalu menerapkan
melaksanakan kegiatan. Dalam kerjasama dalam menyelesaikan tugas
melakukan kegiatan komunitas Fresh yang ada dalam kelompok. Tahapan
Teen Community melalui beberapa keempat adalah performing, pada tahap ini
proses dari perkumpulan kecil tanpa Fresh Teen Community rutin melakukan
sengaja biasanya suatu ide atau gagasan kegiatan untuk semakin memupuk
suatu acara didapatkan saat mereka kerjasama dan kebersamaan diantara
berkumpul dan membicarakan suatu hal. anggota komunitas.
Setelah mendapatkan suatu gagasan Berdasarkan hasil temuan mengenai
kegiatan barulah tercipta suatu konsep. pola komunikasi Fresh Teen Community
Pola komunikasi berikutnya juga Bali, terdapat satu pola komunikasi yang
terjadi pada saat komunitas Fresh Teen digunakan yaitu pola komunikasi
Community sedang berdiskusi atau berstruktur semua saluran atau bintang.
kopdar. Kopdar biasanya dilakukan Pola komunikasi berstruktur semua
dengan posisi melingkar agar setiap saluran atau bintang digunakan pada saat
anggota dapat bertatap muka langsung. kegiatan yang bersifat informal. Keadaan
Adanya interaksi tersebut mendorong yang berlaku pada saat pola ini adalah
terbentuknya kelompok. Pada awalnya, santai dan tidak memandang struktur

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 12


dalam komunitas. Seperti halnya pada mempengaruhi timbulnya kepercayaan
komunikasi media sosial Line yang dalam menjalankan tugas.
berlaku juga pada pola semua saluran. Kepercayaan yang diberikan tersebut
Line sendiri merupakan salah satu media tentu saja mempengaruhi rasa
sosial yang digunakan Fresh Teen solidaritasnya untuk menjalankan
Community sebagai wadah dimana kewajiban yang telah dipercayakan. Fresh
semua anggota komunitas dalam Teen Community tidak memiliki agenda
berkomunikasi, baik itu informasi yang khusus untuk merekrut anggota, namun
sifatnya mengenai komunitas ataupun kapan pun setiap orang yang ingin
komunikasi sehari-hari mereka. menjadi anggota Fresh Teen Community
dapat bergabung secara langsung.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dengan demikian, dapat dikatakan
Kohesivitas Kelompok Fresh Teen bahwa dengan adanya pertemuan yang
Community Pekanbaru intens, keterbukaan komunikasi yang
Interaksi antar anggota tersebut dilakukan melalui kegiatan rutin, dan
ditujukan untuk menjaga kekompakan upaya-upaya dalam mengalami kendala
dan solidaritas yang terjalin dalam dalam komunitas, dapat membangun rasa
komunitas Fresh Teen Community. solidaritas antar anggota kelompok.
Selain menjaga hubungan diantara Sehingga dengan hal tersebut dapat
anggotanya, dalam membangun membangun rasa solidaritas kelompok
kekompakan Fresh Teen Community yang mempengaruhi kelompok ini solid
juga mewujudkan dalam bentuk kegiatan dan tetap bertahan hingga saat ini.
seperti kopdar, dan kegiatan lainnya. Hal
ini dikarenakan dengan rutinnya suatu Penutup
komunitas mengadakan kegiatan yang Kesimpulan
sifatnya bersama akan melatih 1) Berdasarkan penelitian ini, peneliti
kekompakan dan kerjasama yang terjalin dapat menyimpulkan bahwa
dalam komunitas. komunikasi memang memiliki peran
Kekompakan dalam kelompok sangat besar dalam membentuk kohesivitas
dibutuhkan, karena agar bisa menjalin kelompok. Hal itu bisa dilihat langsung
kerja sama yang baik dibutuhkan dari aktivitas keseharian Fresh Teen
kesadaran dari setiap anggota untuk Community. Mereka selalu berusaha
dapat mempertahakan kelompok tersebut. untuk menjaga silaturahmi antar
Kekompakan pada Fresh Teen anggota dengan berkomunikasi. Mereka
Community diawali dengan membina juga selalu berusaha untuk menjaga
komunikasi yang baik diantara kualitas komunikasi dengan intensitas
anggotanya. pertemuan yang rutin, minimal
Semakin sering komunitas bertemu seminggu sekali. Dengan demikian
dan berkumpul maka akan terbangun rasa intensitas yang baik tersebut,
kebersamaan dan rasa kekeluargaan kekompakkan dan soliditas kelompok
diantara anggota yang akan membuat bisa terus dijaga, bahkan ditingkatkan.
setiap anggota memiliki ikatan yang kuat Penulis juga menemukan fakta bahwa
dengan anggota lainnya. Adanya komunikasi yang baik menjadi salah
kedekatan dalam hubungan antar pribadi satu kunci sukses ketahanan sebuah
semakin memupuk anggota untuk hubungan, baik secara interpersonal,
mengembangkan Fresh Teen ataupun secara massal, seperti dalam
Community. Keakraban antara anggota kelompok. Untuk itu, kualitas
yang satu dengan yang lainnya komunikasi hendaknya selalu dijaga

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 13


untuk mempertahankan bahkan kelompok akan semakin kuat. Begitu
meningkatkan kualitas sebuah pula dengan intensitas komunikasi.
hubungan. Semakin tinggi intensitasnya, semakin
2) Kohesivitas kelompok Fresh Teen tinggi pula kohesivitasnya. Dengan
Community bisa dilihat dari pola demikian, dapat disimpulkan bahwa
perilaku mereka dalam aktivitas komunikasi dan kohesivitas menjadi
sehari-hari. Seperti telah disebut dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari
sebelumnya, kohesivitas itu terbentuk kehidupan berkelompok. Kedua hal
dari kualitas komunikasi yang baik, tersebut saling memengaruhi satu sama
yang diterapkan dalam kelompok lain, sehingga berpengaruh langsung
tersebut. Kohesivitas yang tinggi terhadap kehidupan berkelompok.
menimbulkan rasa nyaman di antara Saran
para anggota kelompok. Kenyamanan 1) Meski pola komunikasi yang terjalin di
tersebut memberikan dampak besar antara para anggota Fresh Teen
bagi kelompok, misalnya timbul rasa Community bisa dibilang berjalan
memiliki yang sangat besar dalam diri dengan baik, namun
anggota kelompok. Sehingga, setiap keberlangsungannya wajib dijaga,
anggota selalu berusaha menjaga bahkan kalau perlu ditingkatkan. Setiap
keutuhan kelompok, menjaga nama anggota kelompok diharapkan bisa
baik kelompok, dan mereka selalu saling menjaga intensitas komunikasi
berupaya memberikan peran yang dalam kelompok. Hal ini dilakukan
besar untuk kelompok. Kendati dengan tujuan agar keutuhan kelompok
demikian, kohesivitas juga bisa tetap terjaga dengan baik.
memberikan dampak yang tidak selalu Sehingga, visi dan misi serta tujuan
positif. Tingginya tingkat kohesivitas kelompok bisa tercapai dengan baik.
kelompok tak jarang membuat para 2) Meski keutuhan kelompok menjadi hal
anggota menjadi tidak kritis. Mereka utama yang diperjuangkan setiap
cenderung berpikir positif untuk selalu anggota, hendaknya setiap anggota
menjaga keutuhan kelompok sehingga kelompok tidak memandang
tidak bersedia mengungkapkan kelompoknya sebagai yang terbaik dan
perbedaan pendapat yang berpotensi kelompok lain sebagai musuh. Peneliti
menimbulkan bentrok. Peneliti juga beralasan bahwa perbedaan merupakan
menemukan fakta tersebut dalam bagian dari dinamika kehidupan.
kelompok Fresh Teen Community. Sehingga, setiap manusia termasuk
Besarnya soliditas antar anggota anggota kelompok tertentu bisa
membuat mereka tak ingin menghargai perbedaan yang datang dari
bertentangan dengan kelompok karena kelompok yang lain. Peneliti juga
mereka berpikir hal tersebut bisa menyarankan agar para anggota bisa
menjadi salah satu pemicu perpecahan. tetap menghidupkan nilai kritisnya
3) Komunikasi yang diterapkan Fresh sebagai alat kontrol keberlangsungan
Teen Community terbukti menjadi kelompok itu sendiri. Dengan
salah satu upaya terbaik untuk menghidupkan budaya kritis,
membangun kohesivitas kelompok. kekurangan-kekurangan kelompok bisa
Besar dan kecilnya kekuatan diperbaiki.
kohesivitas kelompok ini dipengaruhi 3) Penelitian ini diharapkan menjadi salah
oleh intensitas dan efektivitas pola satu sumber pengetahuan tambahan dan
komunikasi. Jika komunikasi berjalan acuan bagi akademisi yang ingin
secara efektif, maka kohesivitas melakukan penelitian lanjutan baik

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 14


mengenai perkembangan komunikasi Humanika.
kelompok, maupun tentang Fresh Teen Moleong, L J. 2010. Metodologi Penelitian
Community. Peneliti juga berharap Kualitatif. Bandung: PT Remaja
penelitian ini bermanfaat sebagai salah Rosdakarya.
satu referensi tambahan bagi Muhammad, Arni. 2012. Komunikasi
kelompok Fresh Teen Community Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
untuk lebih memahami kelompoknya Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi
sendiri. Kualitatif. Yogyakarta: Pelangi
Aksara.
Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Psikologi
DAFTAR PUSTAKA Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Arikunto. 2007. Prosedur Penelitian: Rosdakarya.
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Riswandi. 2009. Ilmu Komunikasi.
Rineka Aksara. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arni, Muhammad. 2002. Komunikasi Ruslan, Rosady. 2010. Manajemen Public
Organisasi. Jakarta: PT Bumi Relations&Media Komunikasi.
Aksara. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bungin, Burhan H.M. 2007. Sosiologi Sears, Freedman Peplau. 2004. Psikologi
Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Sosial, Edisi kelima, Jilid-5. Jakarta:
Diskursus Teknologi Komunikasi di Erlangga.
Masyarakat. Jakarta: KencanA. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Fajar. 2014. Kohesivitas Kelompok dan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Kinerja Kelompok : Versus atau Bandung: Alfabeta.
Featuring?. Diakses dari Internet: Suryadi, Israwati. 2010. Teori Konvergensi
http://www.biropsikologi.com, Simbolik. Jurnal Fisip Unlad Vol.2
tanggal 10 April 2017. No.2 Oktober 2010.
Iriantara, Yosal. 2010. Community Venus, Antar. 2007. Ernest Bormann dan
Relations; Konsep dan Aplikasinya. Teori Konvergensi Simbolik. Jurnal
Bandung: Simbiosa Rekatama ISKI Bandung Vol.1 No.1 Agustus
Media. 2007.
Jasmadi & E-Media Solusindo. 2008. West, Richard & Turner, Lynn. 2014.
Membangun Komunitas Online Introducing Communication Theory,
Secara Praktis dan Gratis. Jakarta: Fifth Edition. Singapore: McGraw-
Elex Media. Hill Education.
Larson, Carl E & Alvin A.Gordberg. Skripsi:
2006. Komunikasi Kelompok Proses Arifuddin, Muhammad. 2016. Komunikasi
Diskusi dan Penerapannya. Jakarta: Kelompok Pada 234 Solidarity
Universitas Indonesia Press. Community Pekanbaru Dalam
Littlejohn, Stephen W. 2002. Theories of Membangun Kohesivitas. Pekanbaru:
Human Communication (edisi Universitas Riau.
ketujuh). Belmont: Thomson Gurning, Fina Fratini. 2015. Komunikasi
Learning, terj. (Jakarta: Rajawali Kelompok Pada Komunitas Kompas
Press, 2004). Muda Bandung.
Maryani, Eni. 2011. Media dan Perubahan Lainnya:
Sosial. Bandung: PT Remaja www.Pekanbaru.Tribunnews.com . diakses
Rosdakarya. pada 10 April 2017),
McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi
Massa McQuail. Jakarta: Salemba

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 15

Anda mungkin juga menyukai