TINJAUAN PUSTAKA
tindakan retoris masyarakat dalam skala yang lebih luas dari sekedar
pribadi dari dua atau lebih individu saling bertemu, saling mendekati
10
11
konvergensi sebagai suatu cara dimana dunia simbolik pribadi dari dua
atau lebih individu menjadi saling bertemu, saling mendekati satu sama
dalam teori ini dipandang sebagai susunan narasi atau cerita-cerita yang
12
kelompok.
Fungsi dari teori ini adalah menganalisa interaksi yang terjadi di dalam
dari satu orang ke orang lain dan dari satu kelompok ke kelompok lain
( Salwen & Stack, 1996: 373, Wood, 2000, Bormann, 1990). Sementara
1. Interaksi Simbolik
pemasaran.
lain atau manusia itu dianggap pasif dan dapat dikendalikan atau
diarahkan.
15
sepeti “garuda merah”, “aku rapopo”, “macan asia”, “salam dua jari”,
atau tema fantasi yang diberikan oleh guru secara terus menerus akan
yang kohesive.
bisa meliputi peristiwa di masa lalu atau yang akan terjadi, namun
disampaikan.
disampaikan oleh pengajar dapat berjalan secara efektif dan sesuai dengan
berperan sebagai komunikannya adalah siswa itu sendiri yang akan menerima
1979: 525),
berbagai variabel seperti strategi, proses, teknologi dan atau suatu sistem yang
bahan belajar atau materi yang disampaikan atau diajarkan oleh guru atau
bukan wadah mata pelajaran itu sendiri yang dinamakan pesan. Pesan adalah
bentuk ide, ajaran, fakta, makna, nilai, ataupun data. Jadi, informasi yang
Dalam hal ini, tentunya pesan belajar, pesan yang dirancang khusus
(Yusuf, 1990: 20). Kegiatan instruksional bisa berhasil dengan efektif hanya
apabila komunikasi bisa berjalan atau berproses dengan baik. Oleh karena itu,
yang ada, bukannya lebih banyak di tentukan oleh faktor guru dan para
Perubahan- perubahan yang diharapkan ini bertumpu pada tiga domain, yaitu
disebut belajar.
Perubahan ini terjadi pada seseorang atau individu akibat pengaruh dari
komunikasi yang memiliki kerangka yang sama yaitu adanya hubungan antar
dalam berbagai seni atau spesialisasi tertentu atau dapat berarti pula
yang baru disini bukan harus sama yang baru, tetapi dapat juga sebagai
gagasan.
22
keterampilan.
pribadi.
(2003:2).
23
Belajar tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Kita dapat belajar
kapan saja dan dimana saja, dalam pengalaman belajar akan menemui
yang artinya bahwa kita sendiri yang akan menentukan mau atau tidak
sebagai berikut:
berkreasi.
kanan.
membuat, orang kreatif mendapat stigma “gila”. Tetapi, stigma ini akan
orang.
pemenuhan kebutuhan.
1999 : 41-42) :
sekolah dan putus sekolah, dan masih ada hubungan teratur (tinggal)
keberadaan anak jalanan ada 3 macam, yakni faktor pada tingkat mikro
Faktor pada tingkat mikro ini yaitu faktor yang berhubungan dengan
pula bahwa pada tingkat mikro sebab yang bisa diidentifikasi dari anak
pemerintah.
30
2.5 Komunitas
suatu wilayah tertentu dengan batas-batas tertentu pula, dimana kelompok itu
dapat memenuhi kebutuhan hidup dan dilingkupi oleh perasaan kelompok serta
interaksi yang lebih besar di antara para anggotanya. Komunitas adalah sebuah
memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-
kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. (Wenger, 2002: 4).
yang akan terjadi pada anak - anak jalanan yang nanti akan dicerna dan
Kerangka Berfikir dari penelitian ini digambarkan pada bagan sebagai berikut:
teori ini adalah menganalisa interaksi yang terjadi di dalam kelompok kecil
yaitu komunitas satoe atap semarang. Jadi didalam komunitas satoe atap
satu sama lain untuk membentuk suatu tujuan dan membentuk wadah bagi
pendidikan mereka.
komunikan dan pesan yang akan disampaikan yang nantinya akan membentuk
komunikator adalah guru atau pengajar dari Komunitas Satoe Atap Semarang
berjalan secara efektif dan sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh
adalah siswa itu sendiri yang akan menerima apapun yang diinstruksikan oleh