NPM: 210310200037
Humas Multi Budaya A
H&M yang merupakan salah satu merek busana paling terkenal asal Swedia, belakangan ini
terjerat skandal rasisme dalam salah satu iklan di situsnya. Iklan yang diketahui muncul
pertama kali di situs resmi H&M Inggris tersebut menampilkan sebuah foto seorang anak
berkulit hitam yang memakai hoodie berwarna hijau dengan tulisan "Coolest Monkey in the
Jungle" atau "Monyet Terkeren di Hutan", sedangkan hoodie oranye dengan tulisan “Official
Survival Expert” dikenakan oleh anak berkulit putih.
Hal tersebut menimbulkan kemarahan dan kecaman besar dari berbagai kalangan masyarakat
khususnya bagi sebagian orang yang berkulit hitam atau ras Afrika. Beberapa netizen di
dunia maya pun turut berpendapat bahwa iklan tersebut sangat rasis dan menilai pihak H&M
tidak peka, dengan memberikan komentar negatif dan kritikan melalui akun media sosialnya.
Bintang NBA LeBron James menunjukkan kemarahannya di Instagram pada 9 Januari 2018,
beberapa jam setelah H&M mencabut iklan itu, disertai foto iklan yang sama dengan mahkota
di kepala anak laki-laki tersebut, dan teks lain di jaket yang dikenakannya. Selain itu, Musisi
R&B Kanada The Weeknd yang pernah berkolaborasi dengan H&M pun merasa tersinggung
dan memutuskan kontrak kerjasamanya dengan perusahaan tersebut.
Setelah banyak kecaman dan kritikan yang ditujukan kepada H&M, akhirnya pihak
perusahaan langsung memberikan klarifikasi permintaan maaf dan berjanji akan melakukan
investigasi lebih lanjut mengenai kasus ini.
"Kami memahami bahwa banyak orang yang kecewa terhadap foto itu. Kami, yang bekerja di
H&M, menyetujuinya. Kami sangat meminta maaf dan kami juga menyesal atas adanya
gambar itu. Oleh karena itu, kami tak hanya menghapus foto itu dari situs-situs kami, tapi
juga menarik kembali produk tersebut dari toko kami secara global," ungkap H&M
kepada The Washington Post.
Seseorang yang mengaku bekerja di H&M Swedia pun mengutarakan pendapatnya melalui
media sosial. "Aku bekerja untuk mereka selama bertahun-tahun dan terkadang mereka
kurang memiliki pengetahuan. Head office di Swedia tak mengetahui isu rasisme, budaya,
dan perubahan sosial. Mereka sungguh berpikir bahwa ini lucu," tulis akun@HasaniReyes.
ANALISIS
Isu multikultural tersebut menunjukkan kasus rasisme perbedaan ras antara orang berkulit
hitam dan berkulit putih yang terdapat dalam salah satu iklan produk dari perusahaan busana
terkenal yaitu H&M.
Bila dilihat melalui kode etik, menurut saya, iklan dari perusahaan tersebut sudah
sangat melenceng dari ketentuan serta pasal-pasal kode etik yang sudah ada.
- Melanggar kode etik dan kode perilaku menurut IPRA terkait Integritas pribadi dan
profesional, ‘reputasi yang sehat, ketaatan pada konstitusi dan kode IPRA’.
- Melanggar kode etik dan kode perilaku menurut IPRA terkait Perilaku terhadap publik
dan media yaitu ‘Memperhatikan kepentingan umum dan harga diri seseorang’. Dalam iklan
tersebut, pihak perusahaan (PR) sudah jelas tidak sensitif terhadap kepentingan dan harga diri
dari sekelompok orang yang berhubungan dengan iklannya yang dianggap menjatuhkan
martabat suatu ras meskipun sifatnya tidak disengaja. Seharusnya pihak perusahaan menelaah
lebih lanjut dan melakukan cross-check terhadap iklan yang akan disebarkan kepada publik
terkait dengan kesesuaian nilai moral, kebudayaan, sosial, maupun kebutuhan public itu
sendiri.
- Melanggar kode etik menurut APPRI Pasal 1 Norma-norma Perilaku Profesional yang
menyatakan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan profesionalnya, praktisi wajib menghargai
kepentingan umum dan menjaga harga diri setiap anggota masyarakat. Menjadi tanggung
jawab pribadinya untuk bersikap adil dan jujur terhadap klien, dan terhadap sesama anggota
asosiasi anggota media komunikasi serta masyarakat luas.
- Melanggar kode etik menurut APPRI Pasal 2 Penyebarluasan Informasi. Iklan tersebut
secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan pandangan informasi yang
menyesatkan kepada publik tentang orang berkulit hitam sebagai “monyet paling keren di
hutan” lewat hoodie yang dipakai oleh model dalam iklan. Hal tersebut dapat mencerminkan
bahwa pihak perusahaan dinilai tidak menjaga integritas dan ketepatan informasi karena tidak
berusaha untuk mencegah kasus miskonsepsi tersebut sebelum iklan disebarluaskan.
- Bila pesan rasisme tersebut disisipkan secara sengaja, maka iklan tersebut telah melanggar
kode etik menurut APPRI Pasal 4 Kepentingan yang Tersembunyi. Akan ada sebagian
orang yang berpendapat bahwa pihak perusahan secara sengaja bermaksud memecah belah
atau menyesatkan, dengan cara seolah-olah ingin memajukan suatu kepentingan tertentu,
padahal sebaliknya justru ingin memajukan kepentingan lain yang tersembunyi.
Namun disamping itu, dalam menghadapi kasus tersebut setelah mendapat kecaman
dan protes dari publik, pihak perusahaan (PR) sudah sangat tanggap dengan segera
memberikan klarifikasi merupakan permintaan maaf dihadapan pers maupun melalui media
sosial, menghapus foto iklan dari seluruh situs H&M, menarik kembali produk tersebut dari
toko di seluruh dunia, membentuk sebuah jabatan baru dalam perusahaannya, yaitu Diversity
Leader (Pemimpin Keberagaman), dan berjanji akan melakukan investigasi lebih lanjut serta
me-review ulang kebijakan internal perusahaan agar masalah serupa tidak akan terulang
kembali di kemudian hari.
REFERENSI
Zuhri, Syaifuddin. 2007. ETIKA PROFESI PUBLIC RELATIONS. Jurnal Buku. 8 Maret
2021. Diakses dari https://core.ac.uk/download/pdf/12218205.pdf
Romeltea.com. 2013. Kode Etik Humas: Etika Profesi Public Relations. Artikel. 8 Maret
2021. Diakses dari https://romeltea.com/kode-etik-humas-etika-profesi-public-
relations/#:~:text=Kode%20Etik%20Humas%20IPRA,-Berikut%20ini
%20etika&text=Perlakuan%20yang%20adil%20terhadap%20klien,klien%20lain
%20atau%20majikan%20lain
Ambar. 2017. Kode Etik Public Relations – Nasional – Internasional. Web. 8 Maret 2021. Diakses
dari https://pakarkomunikasi.com/kode-etik-public-relations
Voaindonesia.com. 2018. Skandal Rasisme dalam Iklan Perusahaan Pakaian “H&M”. Artikel
Berita. 9 Maret 2021. Diakses dari https://www.voaindonesia.com/a/skandal-rasisme-
dalam-iklan-h-and-m-/4207905.html
Idntimes.com. 2018. Gara-gara Hoodie Ini, H&M Dianggap Rasis. Artikel Berita. 9 Maret
2021. Diakses dari https://www.idntimes.com/news/world/rosa-folia/hm-dianggap-
rasis/3