Anda di halaman 1dari 5

KODE ETIK IPRA

DAN CONTOH PENERAPAN KODE ETIK

Kode Etik IPRA

Kode etik IPRA yang disahkan pada tahun 2011, merupakan penegasan etika profesional dari
anggota the International Public Relations Association dan direkomendasikan kepada praktisi
public relations di seluruh dunia.

Kode etik ini merupakan penyempurnaan dari Code of Venice tahun 1961, Code of Athens tahun
1965 dan Code of Brussels tahun 2007.

(a) MENGINGAT Piagam Perserikatan Bangsa Bangsa yang menentukan “untuk menegaskan
kembali iman dalam hak asasi manusia, martabat dan nilai pribadi manusia”;

(b) MENGINGAT “Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia “ tahun 1948 khususnya mengingat
Artikel Nomor 19;

(c) MENGINGAT bahwa public relations, dengan mendorong terciptanya informasi terbuka,
memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan;

(d) MENGINGAT bahwa pekerjaan public relations dan public affairs merupakan ungkapan
kebebasan berpendapat kepada pejabat publik;
(e) MENGINGAT bahwa praktisi public relations melalui kemampuan komunikasinya dapat
memberikan pengaruh yang luas perlu mematuhi kode etik profesi dan prilaku yang beretika;

(f) MENGINGAT bahwa saluran komunikasi seperti internet dan media digital lain dapat
menimbulkan informasi yang menyesatkan yang dapat disebarluaskan dan tidak tertandingi,
diperlukan perhatian khusus dari praktisi public relations untuk tetap menjaga kepercayaan dan
kredibilitas;

(g) MENGINGAT bahwa internet dan digital media lain perlu mendapat perhatian khusus yang
berkenaan dengan kerahasiaan pribadi dari seseorang, klien, majikan dan rekan sejawat;

Dalam tindakannya, praktisi public relations harus:

1. Ketaatan
Mentaati prinsip prinsip dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia;
2. Integritas
Bertindak secara jujur dengan penuh integritas setiap saat untuk menyakinkan dan
mempertahankan kepercayaan mereka dengan siapa saja praktisi berhubungan;
3. Dialogue
Berusaha membentuk moral, kultural dan intelektual untuk melakukan dialog, dan
mengakui hak semua pihak yang terlibat untuk mengemukakan pendapatnya;
4. Keterbukaan
Berlaku Jujur dan terbuka dalam mengungkapkan nama, organisasi dan kepentingan yang
diwakili;
5. Konflik
Menghindari konflik kepentingan dan mengungkapkan konflik tersebut kepada pihak
pihak yang terkait jika diperlukan;
6. Kerahasiaan
Menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan kepada mereka;
7. Ketepatan
Melakukan langkah langkah yang wajar untuk meyakinkan kebenaran dan ketepatan dari
semua informasi yang diberikan;
8. Kebohongan
Mengupayakan dengan segala cara untuk tidak menyampaikan berita yang salah atau
menyesatkan, melakukan secara hati-hati untuk menghindari hal tersebut dan
memperbaiki secepatnya jika ternyata terdapat kesalahan;
9. Penipuan
Dilarang mendapatkan informasi dengan cara menipu atau tidak jujur;
10. Pengungkapan
Dilarang membentuk atau menggunakan organisasi apapun sebagai suatu wahana terbuka
yang sebenarnya mengandung kepentingan tersembunyi;
11. Keuntungan
Dilarang menjual dokumen kepada pihak ketiga salinan dokumen yang diperoleh dari
pejabat publik;
12. Remunerasi
Dalam memberikan jasa professional, dilarang menerima imbalan dalam bentuk apapun
yang berkaitan dengan jasa dari seseorang selain dari pihak yang terkait;
13. Pembujukan
Dilarang baik secara langsung atau tidak langsung menawarkan atau memberikan
imbalan dalam bentuk uang atau yang lain kepada pejabat pemerintah atau media, atau
pihak lain yang berkepentingan;
14. Pengaruh
Dilarang menawarkan atau melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum untuk
hal yang dapat mempengaruhi pejabat publik, media dan pihak lain yang berkepentingan;
15. Persaingan
Dilarang melakukan hal hal yang secara sengaja untuk merusak reputasi praktisi yang
lain;
16. Pemburuan
Dilarang mengambil klien dari praktisi lain dengan cara cara yang tidak jujur;
17. Pekerjaan
Ketika mempekerjakan seseorang dari pejabat publik atau pesaing perlu memperhatikan
aturan dan kerahasiaan yang disyaratkan oleh organisasi tersebut;
18. Rekan sejawat
Mengamati Kode etik ini dengan sikap hormat terhadap anggota IPRA dan praktisi public
relations di seluruh dunia.

Anggota IPRA harus menjunjung tinggi Kode etik ini, setuju mematuhi dan menegakkan
tindakan disiplin terhadap setiap pelanggaran kode etik dari the International Public Relations
Association ini.

Kode Etik Praktisi PR

1. Code of Conduct
Etika perilaku sehari-hari terhadap integritas pribadi, klien dan majikan, media dan
umum, serta perilaku terhadap rekan seprofesi.
Dengan menerapkan standard moral yang tinggi, reputasi yang sehat, ketaatan pada
konstitusi dan Kode Etik IPRA
Contoh :
Tidak merusak reputasi profesional/ anggota lain, tidak berupaya mengganti anggota lain
dengan karyawan/klien lain dan bekerja sama dengan anggota lain

2. Code of profession
Etika dalam melaksanakan tugas/profesi humas.
Contoh :
Kode Etik Profesi – Perhumas Indonesia
Dijiwai oleh Pancasila maupun UUD 1945 sebagai landasan tata kehidupan nasional;
diilhami oleh Piagam PBB sebagai landasan tata kehidupan internasional; dilandasi oleh
Deklarasi ASEAN tanggal 8 Agustus 1967 sebagai pemersatu bangsa-bangsa Asia
Tenggara; dan dipedomani oleh cita-cita, keinginan, dan tekad untuk mengamalkan sikap
dan perilaku kehumasan secara professional; Kami para anggota Perhimpunan Hubungan
Masyarakat Indonesia – PERHUMAS INDONESIA sepakat untuk mematuhi Kode Etik
Kehumasan Indonesia, dan bila terdapat bukti-bukti diantara kami dalam menjalankan
profesi kehumasan ternyata ada yang melanggarnya, maka hal itu sudah tentu
mengakibatkan diberlakukannya tindak organisasi terhadap pelanggarnya.

3. Code of publication
Etika dalam kegiatan proses dan teknis publikasi.
Contoh :
Tidak menyebarluaskan informasi yang tidak benar atau yang menyesatkan sehingga
dapat menodai profesi kehumasan

4. Code of enterprise
Menyangkut aspek peraturan pemerintah seperti hukum perizinan dan usaha, hak cipta,
Merk, dll.
Contoh :
Menaati UUD 1945, perundang-undangan, dan lain-lain.

Sumber :

https://pakarkomunikasi.com/kode-etik-public-relations diakses pada Selasa, 5 Desember 2017


Pukul 13.42

http://romeltea.com/kode-etik-humas-etika-profesi-public-relations/ diakses pada Selasa, 5


Desember 2017 Pukul 13.50

https://www.ipra.org/static/media/uploads/code_of_conduct/indonesian.pdf

Anda mungkin juga menyukai