Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

OTOMATISASI TATA KELOLA HUMAS DAN KEPROTOKOLAN

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF ADANYA REGULASI HUMAS


DI INDONESIA

OLEH :
ARGI SYANDANA HAND

XI ADMINISTRASI 1
SMK NEGERI 2 SINGKAWANG
2018 / 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Singkawang, 9 September 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................... 2

BAB I
Pendahuluan ........................................................................................... 4
a. Latar Belakang ............................................................................
b. Rumusan Masalah .......................................................................
c. Tujuan utama ...............................................................................
BAB II
Pembahasan ............................................................................................. 5
a. Dampak Regulasi dan Perilaku Praktisi humas........................
b. Kode Etik Profesi Humas.............................................................
c. Pengaruh Positif dan Negatif Kode Etik Profesi Humas............ 6

BAB III
Penutup ..................................................................................................... 7
a. Kesimpulan

Daftar Pustaka ......................................................................................... 8

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Regulasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah mengedalikan


perilaku manusia atau masyarakat dengan aturan atau pembatasan. Regulasi dapat
dilakukan dengan berbagai bentuk termasuk dalam profesi humas.

Perilaku adalah sinonim dari aktifitas, aksi, kinerja, respons, atau reaksi.
Dengan kata lain, perilaku adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakan oleh
manusia yang disadari maupun tidak disadari.

Dari pengertian diatas mengenai regulasi dan perilaku yang telah


dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa regulasi public relations adalah
upaya pemabatasan yang dilakukan untuk mengatur humas agar bekerja sesuai
dengan peraturan dan kode etik yang telah ditentukan. Sedangkan perilaku public
relation adalah respon terhadap segala sesuatu yang dilakukan oleh praktisi public
relation sebagai tanggung jawabnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud regulasi ?


2. Apa dampak regulasi dan perilaku praktisi humas?
3. Apa itu kode etik humas?
4. Apa pengaruh positif dan negatif kode etik profesi humas?

C. Tujuan Utama

1. Dapat memahami regulasi.


2. Dapat memahami dampak regulasi dan perilaku praktisi humas.
3. Memahami peran kode etik humas.
4. Memahami pengeruh positif dan negatif kode etik profesi humas.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dampak Regulasi dan Perilaku Praktisi humas

Dampak yang terjadi dengan adanya regulasi dan perilaku praktisi humas
mungkin akan membuat kualitas dan kinerja praktisi public relation untuk
menjadi baik lagi dan ketika humas bekerja dibidang yang dinamis regulasi akan
menjadi sangat penting dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh praktisi
public relation. Dengan adanya regulasi yang menjadi sangat penting dalam
setiap perubahan – perubahan yang terjadi di masyarakat. Jadi, regulasi berperan
sangat aktif dan merupakan bagian hal penting dalam setiap kegiatan yang
dilakukan oleh peraktisi humas.

B. Kode Etik Profesi Humas

Setiap penyandang profesi tertentu harus dan bahkan mutlak mempunyai


kode etik sebagai acuan bagi perilaku dalam pelaksanaan peran dan fungsi 
profesinya masing_masing kode etik bersifat mengikat, baik secara normatif dan
etis, maupun sebagai tanggung jawab dan kewajiban moral bagi para anggota
profesi bersangkutan dalam menjalankan aktivitas kehidupannya di masyarakat.

Pemahaman tentang pengertian kode etik, etis profesi dan etika


kehumasan serta aspek – aspek hukum dalam aktivitas komunikasi penting bagi
praktisi atau profesional humas dalam melaksanakan peran dan fungsinya untuk
menciptakan citra baik bagi dirinya sebagai penyadang profesional humas dan
citra baik bagi suatu lembaga atau organisasi yang diwakilinya.

5
C. Pengaruh Positif dan Negatif Kode Etik Profesi Humas

Pengaruh Positif

1.    Humas dapat mempraktekkan profesionalisme dengan memberikan kode


etik dan memberdayakan prilaku dan kinerja yang bersifat etis dan standar.

2.    Humas mampu meningkatkan prilaku dari suatu organisasi dengan


menekankan pada kebutuhan aspirasi masyarakat.

3.    Humas mampu melayani kepentingan masyarakat dengan menyerap aspirasi


yang tengah berkembang dimasyarakat.

4.    Humas melayani kelompok masyarakat tertentu dan masyarkat lainnya


dengan menggunakan komunikasi dan media untuk mengubah informasi yang
tidak benar menjadi sebenarnya.

Pengaruh Negatif

1.    Humas yang ingin mendapatkan keuntungan dengan mendukung


kepentingan tertentu, kadang – kadang sampai mengorbankan kepentingan
masyarakat.

2.    Humas ada kalanya membuat kekacauan dalam saluran – saluran


komunikasi dengan membuat informasi menjadi lebih rumit dan
membingungkan dari pada bersifat klarifikasi.

3.    Humas dapat mengakibatkan rusaknya kredibilitas dan saluran komunikasi


karena dinodai oleh rasa kebncian dan sinisme.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari semua materi yang telah saya sampaikan dan mengkutip dari
beberapa sumber di internet maka dapat disimpulkan bahwa semua kegitan
praktisi public relation tidak dapat lepas dari yang namanya kode etik dan rambu
– rambu bagi setiap praktisi public relation untuk tugas dan kewajibannya.
Dengan adanya kode etik tersebut praktisi public relation bisa mengontrol
perilaku diri sendiri, sehingga dalam melaksanakan tugas tidak akan melanggar
hak azasi orang lain. Untuk itu bagi setiap praktisi public relation harus
mematuhi kode etik kehumasan dan hukumnya wajib.

Oleh karena itu humas berperan serta nyata dan sungguh – sungguh
dalam upaya memasyarakatkan kepentingan lembaga atau institusi tempat
kerjanya. Sebagai tenaga yang profesional bekerja atas nama lembaga yang
menaunginya. Sedangkan untuk regulasi dan perilaku praktisi public reations
harus dapat memberikan batasan setiap respon dan merespon agar tidak
berdampak negative baik bagi diri sendiri ataupun kepada perusahaan yang
menaungi praktisi public relation.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://yondra0765.blogspot.com/2009/05/kode-etik-dan-
profesi.html

http://yezaksa201012103.student.esaunggul.ac.id/2012/11/2
0/kode-etik-profesi/

http://reeqhelicious.wordpress.com/2008/05/16/etika-
kehumasan-sebagai-pencipta-hubungan-baik-dengan-klien/

http://www.scribd.com/doc/54012277/Definisi-perilaku

http://shintaambarwaty.blogspot.com/2012/05/peraturan-
dan-regulasi-bagian-1.html

Anda mungkin juga menyukai