Nama Kelompok 2:
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Kode Etik
Profesi Humas. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan
dalam mata kuliah Public Relations di Universitas Negeri Padang. Dalam Penulisan
makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………..........…..
DAFTAR ISI……………………………………………………...............…
BAB I PENDAHULUAN……………………………………..................….
A. Latar Belakang………………………………………………………..................
B. Rumusan Masalah…………………………………………...............................
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………….....................
D. Manfaat Penulisan……………………………………………………...................
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….................
C. Perbandingan Kode Etik Profesi Humas dengan Etika Profesi Seorang Humas..
Kesimpulan……………………………………………………………………............…
Saran ………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
D. Manfaat penulisan
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi tentang Kode
Etik Profesi Humas
BAB II
PEMBAHASAN
Secara bahasa, kode etik adalah norma dan asas yang diterima oleh kelompok
tertentu sebagai landasan atau acuan tingkah laku (KBBI)
Dengan adanya kode etik tentunya sangat berkaitan dengan hasil kerja para praktisi
dalam profesi humas. Praktisi humas yang bijaksana tidak akan memberikan kemudahan
terhadap penyelewengan kerja, yang mana tindakan tersebut akan berdampak negatif baik
terhadap dirinya sendiri maupun terhadap perusahaan.
B. Pasal UU Yang Melandasi Humas
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Dijiwai oleh Pancasila maupun UUD 1945 sebagai landasan tata kehidupan na
sional; Diilhami oleh Piagam PBB sebagai landasan tata kehidupan internasional; Dila
ndasi oleh Deklarasi Asean (8 Agustus 1967) sebagai pemersatu bangsa-bangsa Asia
Tenggara; dan dipedomi oleh cita-cita, keinginan dan tekad untuk mengamalkan sikap
dan perilaku kehumasan secara professional; kami para anggota Perhimpunan Hubung
an Masyarakat Indonesia – PERHUMAS INDONESIA sepakat untuk mematuhi Kode
ETik Kehumasan Indonesia, dan bila terdapat bukti-bukti diantara kami dalam menjal
ankan profesi kehumasan ternyata ada yang melanggarnya, maka hal itu sudah tentu
mengakibatkan diberlakukannya tindak organisasi terhadap pelanggarnya.
Pasal 1
KOMITMEN PRIBADI
1. Memiliki dan menerapkan standar moral serta reputasi setinggi mungkin dala
m menjalankan profesi kehumasan
2. Berperan secara nyata dan sungguh-sungguh dalam upaya memasyarakatan ke
pentingan Indonesia
3. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan antar warga Negara Indonesia
yang serasi daln selaras demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa
Pasal II
Pasal III
PERILAKU TERHADAP MASYARAKAT DAN MEDIA MASSA
Pasal IV
1. Tidak dengan sengaja merusak dan mencemarkan reputasi atau tindak professi
onal sejawatnya. Namun bila ada sejawat bersalah karena melakukan tindakan
yang tidak etis, yang melanggar hukum, atau yang tidak jujur, termasuk melan
ggar Kode Etik Kehumasan Indonesia, maka bukti-bukti wajib disampaikan ke
pada Dewan Kehormatan PERHUMAS INDONESIA
2. Tidak menawarkan diri atau mendesak klien atau atasan untuk menggantikan k
edudukan sejawatnya
3. Membantu dan berkerja sama dengan sejawat di seluruh Indonesia untuk menj
unjung tinggi dan mematuhi Kode Etik Kehumasan ini.
Etika profesi merupakan sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan
professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai
pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.
Masyarakat dituntut sepenuhnya harus sadar akan etika, karena kita akan lebih
dihormati jika dalam diri kita memiliki etika yang baik terhadap sesama. Dengan
adanya etika, masyarakat dapat hidup rukun, damai, dan tentram. Sedangkan,
Kode Etik merupakan sebuah peraturan tertulis, mengikat, dan memiliki sanksi. Kode
etik hanya mengikat kepada sekelompok profesional tertentu saja, tidak berdasarkan
hukum yang berlaku untuk seluruh masyarakat.
Etika profesi penting dalam organisasi karena memiliki berbagai fungsi. Fungsi-
fungsi etika profesi yaitu:
Sebagai alat kontrol sosial bagi masyarakat umum terhadap profesi tertentu.
Sebagai sarana untuk mencegah campur tangan dari pihak lain di luar
organisasi, terkait hubungan etika dalam keanggotaan suatu profesi.
Biggs dan Blocher (1986) mengemukakan tiga fungsi dari kode etik:
Hal ini menjadi sangat penting, karena dengan terjalinya hubungan baik dengan pihak
pemerintah sebagai pemangku kebijakan suatu daerah tentunya sangat berpengaruh
terhadap jalanya perusahaan, sehingga adanya kode etik ini dapat meminimalisir
tindak semena-mena pemerintah terhadap perusahaan.
Dengan adanya kode etik akan memberikan penjelasan tentang bagaimana cara
menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja, yang tentunya akan sangat
berpengaruh terhadap performa dan motivasi kerja dari masing-masing aggota humas.
Dengan adanya kode etik tentunya sangat berkaitan dengan hasil kerja para praktisi
dalam profesi humas. Praktisi humas yang bijaksana tidak akan memberikan
kemudahan terhadap penyelewengan kerja, yang mana tindakan tersebut akan
berdampak negatif baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap perusahaan.
Praktisi humas yang baik, yang taat terhadap kode etik adalah mereka yang
meminimalisir sekecil apapun kesalahan dalam berkeja serta menjaga nama baik
profesinya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kode Etika kehumasan sangatlah penting, dengan adanya etika dalam humas
menjadikan kontrol bagi pribadi humas maupun industri kehumasan itu sendiri. Etika
juga dapat berperan untuk mengukur dan melihat profesionalisme yang dimiliki
pribadi humas. Oleh karena itu dalam industri kehumasan sikap atau etika yang baik
wajib dimiliki oleh seorang humas. Maka bagi seseorang dalam industri kehumasan
sangatlah penting untuk memiliki pemahaman mengenai etika. Karena industri humas
meliputi pengertian dan menuju kepada kemauan baik, dan reputasi yang tergantung
pada kepercayaan. Berlaku jujur adalah jalan yang terbaik karena hubungan
masyarakat tidak akan berjalan tanpa adanya kepercayaan. Selain itu pula etika dapat
berperan dalam pembuktian profesionalitas yang dimiliki oleh pribadi humas itu
sendiri.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, tentunya masih banyak kekurangan
dan kesalahan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun bagi para pembacanya sebagai kesempurnaan makalah ini. Dan
semoga makalah ini bisa menjadi acuan untuk meningkatkan makalah-makalah
selanjutnya dan bermanfaat bagi para pembaca dan terkhusus kami.
DAFTAR PUSTAKA
Jeffkins, Frank. 1995. Public Relation edisi keempat (terjemahan oleh Drs. Haris
Munandar). Jakarta: Erlangga
Ruslan, Rosady. 2001. Etika Kehumasan Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Soemirat, Soleh. Elvinaro Ardianto. 2005. Dasar-Dasar Public Relation. Bandung:
Rosda.
Firly, A.H. (2012). Etika Humas. Diakses pada 01 Desember 2021 dari
https://giantwage.wordpress.com/2012/07/14/etika-humas/
Candra, K. (2010). Diakses pda 01 Desember 2021 dari http://candra-
tugasetikaprofesi.blogspot.co.id/2010/04/etika-dan-etiket.html
http://tutiaselina.com/etika/etika-norma-kaidah-dan-etiket/
Perhumasan. Diakses pada 1 Desember dari https://www.perhumas.or.id/kode-etik-
perhumas/
Romeltea. (2013). Kode Etik Humas. Diakses pada 1 Desember 2021 dari
https://romeltea.com/kode-etik-humas-etika-profesi-public-relations/
Karyatulisku. (2020). Pengertian Etika Profesi dan Kode Etik. Diakses papda 1
Desember 2021 dari https://karyatulisku.com/pengertian-etika-profesi-dan-kode-etik/
Rumahkomunikasi. (2021). Kode Etik Humas. Diakses pada 1 Desember 2021 dari
https://rumahkomunikasi.com/kode-etik-humas/