1. Integritas.
2. Objektivitas.
3. Kompetensi profesional dan kehati-hatian
4. Profesional.
5. Kerahasiaan.
6. Perilaku Profesional.
Situasi-situasi dimana akuntan bisa mengungkapkan
informasi atau pengungkapan yang bisa diterima :
Peran etika bisnis untuk membentuk perusahaan yang kokoh, mempunyai daya
saing yang tinggi dan mempunyai kemampuan dalam menciptakan nilai yang
tinggi diperlukan suatu landasan yang kuat. Pada dasarnya etika bisnis selalu
menguntungkan perusahaan. Hal penting bagi keberhasilan manajemen etis dengan
mengetahui sifat risiko etika dan mengidentifikasi orang – orang yang paling
memungkinkan mempengaruhi organisasi.
Dalam memutuskan untuk menggunakan informasi yang bersifat
rahasia, akuntan profesional harus mempertimbangkan :
- Apakah pihak pihak yang dirugikan atas ijin klien / pemberi kerja untuk
mengungkap informasi rahasia tersebut.
- Apakah seluruh informasi yang relevan diketahui dan memiliki bukti.
- Jenis media komunikasi yang akan digunakan dan pihak yang dituju .
Dalam memasarkan dan mempromosikan diri , akuntan profesional tidak
boleh merendahkan martabat profesi .
Akuntan profesional harus jujur dan berketa benar serta tidak boleh :
• Ancaman Advokasi
• Ancaman Kedekatan
• Ancaman Intimidasi
Pengamanan :
- Pengamanan yang diciptakan oleh profesi, undang- undang atau pemerintah
Persyaratan pendidikan, pelatihan dan pengalaman untuk menjadi anggota profesi
Persyaratan pendidikan berkelanjutan
Peraturan mengenai tata kelola perusahaan
Standar profesi
Pemantauan dan prosedur disiplin dari organisasi profesi atau regulator
Review eksternal terhadap laporan, surat pemberitahuan pajak, komunikasi dan
informasi yang dihasilakan oleh akuntan profesional oleh lembaga yang memiliki kekuatan
hukum
- Pengamanan lingkungan kerja
Penyelesaian Konflik Etika
Manajer harus bertanggung jawab untuk mengungkap dan menilai kegiatan dari risiko bisnis yang dijalankan. Sedangkan
banyak organisasi lain lebih terfokus pada risiko bencana namun kesalahan etika sering diabaikan. Banyak pimpinan yang
takut menemukan kesalahan mereka dan menyembunyikan kesalahan karena khawatir akan menggunakan informasi itu
untuk merusak reputasi perusahaan. Sehingga banyak organisasi yang memilih untuk mengelola bagaimana perusahaan
dirasakan masyarakat atau disebut manajemen reputasi.
Reputasi dalam lingkungan bisnis:
Menempatkan kepentingan sendiri diatas organisasi
Diskriminasi atas ras, warna kulit, gender, usia, dll
Perubahan catatan keuangan
Pencurian
Penyalahgunaan internet
Bujukan penawaran
Berbohong pada pemangku kepentingan
Berbohong pada karyawan
Part C Code of Ethics-IFAC– Professional
Accountants in Business
Etika Akuntansi Profesional dalam Bisnis dan Profesi.
Potensi konflik
Persiapan dan pelaporan informasi
Bujukan
Bisnis: Sebuah Profesi Etis?
Tidak sepenuhnya bisnis merupakan profesi yang kotor. Profesi memerlukan keahlian,
keterampilan, dan komitmen moral yang tinggi. Jika pekerjaan berkeahlian rendah dan
merugikan orang lain itu bukan profesi. Bisnis merupakan profesi mulia, profesi luhur
karena dapat memberikan kesejahteraan ekonomi kepada masyarakat.
Hartman (2008) juga menjelaskan hubungan dengan para pemasok dan subkrontraktor harus
berdasarkan rasa saling menghormati, oleh karena itu perlu adanya tanggung jawab untuk: mencari
keadilan dan kejujuran dalam semua aktivitas (penetapan harga, lisensi, dan hak untuk menjual),
memupuk stabilitas hubungan jangka panjang dengan pemasok dengan imbalan nilai, kualitas, daya
A
saing dan keandalan, berbagi informasi dengan para pemasok dan mengintegrasikan dalam proses
B D
perencanaan, pembayaran yang tepat waktu sesuai kesepakatan
C
Etika Bisnis Terhadap Konsumen atau Pelanggan
Menurut Keraf (2012) beberapa hak konsumen yang harus dipenuhi produsen antara lain:
pertama, konsumen berhak mendapat informasi yang lengkap dan benar, Kedua, konsumen berhak
mendapat ganti rugi atas produk barang atau jasa yang cacat bahkan kalaupun tidak disengaja oleh
produsen, Ketiga, konsumen berhak mengkonsumsi barang dan jasa secara aman, Keempat,
A
konsumen berhak untuk secara bebas menentukan pilihannya dalam membeli produk tertentu tanpa
dipaksa baik secara halus maupun terangterangan. Kelima, konsumen berhak mendapat pelayanan
B D
yang memadai baik selama maupun setelah membeli produk tertentu
C
Etika Korporasi Terhadap Lingkungan dan Masyarakat
Keraf (2012) mengungkapkan sebagai salah satu bentuk dan wujud tanggungjawab sosial
perusahaan, perusahaan diharapkan untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang terutama
dimaksudkan untuk memajukan dan meningkatkan kesejahterahan masyarakat.Jadi, tanggung jawab
sosial dan moral perusahaan di sini terutama terwujud dalam bentuk ikut melakukan kegiatan tertentu
yang berguna bagi masyarakat.perusahaan dalam hal ini diharapkan untuk tidak hanya melakukan
kegiatan bisnis demi mencari keuntungan, melainkan juga ikut memikirkan kebaikan, kemajuan, dan
kesejahterahan masyarakat, dengan ikut melakukan berbagai kegiatan sosial yang berguna bagi
masyarakat.
Etika Bisnis Terhadap Pekerja
Menurut Keraf (2012) perusahaan memiliki tanggung jawab kepada pekerja, sebagai berikut:
1. Hak atas perlindungan keamanan dan kesehatan,dasar dari hak atas perlindungan keamanan,
keselamatan, dan kesehatan kerja adalah hak atas hidup
2. Hak untuk diperlakukan secara sama.
3. Hak atas kebebasan suara hati. Ia harus dibiarkan bebas mengikuti apa yang menurut suara
hatinya adalah hal yang baik. Konkretnya, pekerja tidak boleh dipaksa untuk melakukan tindakan
tertentu yang dianggapnya tidak baik.
Lingkungan Bisnis yang tidak Beretika
( Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Etika Bisnis yang Buruk )
Kerusakan lingkungan hidup tidak lain merupakan dampak langsung dari kejahatan
lingkungan . Hal ini terjadi dimana-mana dan oleh siapa saja, terutama dilakukan oleh para
pelaku usaha yang tidak memperdulikan lingkungan hidup dan peraturan pemerintah.
Akibatnya kejahatan lingkungan ini terus berkembang hingga merusak lingkungan hidup di
sekitarnya.
Contoh Kasus Lingkungan Bisnis yang Tidak Beretika
Berdampak Pada Lingkungan Hidup Bisnis
PT. Kelian Equotor Mining (KEM) di Kalimantan Timur yang merupakan perusahaan tambang besar
dengan kantor pusat di London. PT KEM menggunakan lebih dari 6 juta meter kubik air bersih dari
Sungai Kelian untuk operasi tambang mereka. Hanya 4 juta meter kubik yang didaur ulang dalam
tambang tersebut. Limbah air yang mengandung ion logam tingkat tinggi seperti mangan, sianida dan
lumpur dibuang begitu saja ke dalam Sungai Kelian. Dampak yang ditimbulkan berupa perubahan
bentangan alam dan ratusan danau buatan. Implikasinya, puluhan perkampungan kehilangan akses atas
tanah adat mereka yang kemudian terjadilah banjir. Serta masyarakat sekitar pun berhubungan
langsung dengan limbah racun yang setiap saat menjadi ancaman pula bagi flora dan fauna di
sekitarnya.
Kasus lingkungan yang tidak beretika di perusahaan
Kasus Lippo Bank tahun 2002
Dari ketiga versi laporan keuangan tersebut yang benar-benar telah diaudit dan mencantumkan
”opini wajar tanpa pengecualian” adalah laporan yang disampaikan pada 6 Januari 2003. Dimana
dalam laporan itu disampaikan adanya penurunan AYDA (agunan yang diambil alih) sebesar Rp
1,42 triliun, total aktiva Rp 22,8 triliun, rugi bersih sebesar Rp 1,273 triliun dan CAR sebesar 4,23
%. Untuk laporan keuangan yang diiklankan pada 28 November 2002 ternyata terdapat kelalaian
manajemen dengan mencantumkan kata audit. Padahal laporan tersebut belum diaudit, dimana
angka yang tercatat pada saat diiklankan adalah AYDA sebesar Rp 2,933 triliun, aktiva sebesar Rp
24,185 triliun, laba bersih tercatat Rp 98,77 miliar, dan CAR 24,77 %.
Alasan Bisnis Harus Etis
Bisnis merupakan bidang khusus dari kondisi manusia pada umumnya. Dasar aktivitas bisnis perlu
mempertimbangkan faktor agama, kepentingan sosial, dan perilaku pebisnis sebagai keutamaan.
Dalam agama bahwa sesudah kehidupan jasmani manusia akan hidup dalam dunia baqa dimana
Allah akan menghukum kejahatan yang dilakukan dan mengganjar kebaikannya. Dalam berbisnis
pastinya memiliki kontrak sosial dengan masyarakat untuk selalu menciptakan kesejahteraan dalam
bidang bisnisnya. Setiap kegiatan dilakukan bersama – sama masyarakat, menuntut adanya norma –
norma dan nilai - nilai moral, sehingga dalam bermasyarakat menjadi lebih sejahtera. Keutamaan
sebagai ukuran melakukan bisnis terbaik sebagai penyempurnaan tertinggi kodrat manusia, dimana
manusia yang bertindak etis itu baik dalam materi maupun spiritual.
Peran Akuntan dalam Membentuk Lingkungan
Bisnis yang Beretika .
C. Mempertahankan dan memperluas pengetahuan dari peraturan perundang-undangan, pajak dan subs
idi yang dapat diterapkan dunia usaha termasuk ketentuan yang terkait dengan kewajiban penyediaan i
nformasi lingkungan dan sosial perusahaan yang relevan.
Tanggung Jawab Moral
Artinya: “Sesungguhnya orang yang adil berada dekat dengan Allah di atas
mimbar dari cahaya, disebelah kanan Allah, dan tangan keduaNYA adalah
kanan, yaitu mereka yang adil di dalam hukum mereka dan kepada keluarga
mereka dan segala yang diamanahkan kepada mereka.” (HR. Muslim)
THANK YOU
ANY QUESTION?