BISNIS
Afriani
Etika bisnis
Menurut Zimmerer, etika bisnis adalah : suatu kode etik
perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan
norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat
keputusan dan dalam memecahkan persoalan-persoalan
yang dihadapi.
Etika bisnis ini sangat berpengaruh bagi perusahaan
dalam upayanya untuk mempertahankan loyalitas
stakeholders berkenaan dengan upaya memecahkan
problem maupun membuat keputusan-keputusan
perusahaan
Stakeholders adalah semua individu ataupun kelompok
yang berkepentingan dan berpengaruh dalam pembuatan
keputusan perusahaan.
Stakeholders dibedakan menjadi dua, yaitu :
Internal stakeholders (investor karyawan, manajemen ataupun
pimpinan perusahaan).
Eksternal stakeholders ( pelanggan, asosiasi dagang, kreditor,
pemasuok, pemerintah, masyarakat umum dan kelompok
khusus)
Menurut Zimmerer kelompok stakeholders yg dapat
mempengaruhi keputusan bisnis mencakup:
Para pengusaha dan mitra usaha
Petani dan perusahaan pemasok bahan baku
Organisasi pekerja yang mewakili pekerja
Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha
Bank penyandang dana perusahaan
Investor penanam modal
Masyarakat Umum yang Dilayani
Pelanggan yang Memberi Produk
Menurut Zimmerer ada tiga tingkatan norma
etika, yaitu:
Hukum. Hukum berlaku bagi masyarakat secara umum
yang mengatur mana perbuatan yang boleh dilakukan dan
mana yang tidak boleh dilakukan.
Kebijakan dan Prosedur Organisasi. Kebijakan dan
prosedur organisasi memberi arahan khusus bagi setiap
orang dalam organisasi dalam mengambil keputusan
sehari-harinya.
Moral Sikap Mental Individual. Sikap Mental Individual
sangat penting untuk menghadapi suatu keputusan yang
tidak diatur oleh aturan formal.
Kerangka kerja etika dapat dikembangkan
melalui tiga tahap:
Manajemen Immoral
Manajemen immoral didorong oleh kepentingan
dirinya sendiri, demi keuntungan sendiri atau
perusahaannya, misalnya, pengusaha yang menggaji
karyawannya dengan gaji di bawah upah minimum
atau perusahaan yang meniru produk-produk
perusahaan lain, perusahaan percetakan yang
memperbanyak cetakannya melebihi kesepakatan
dengan pemegang hak cipta dan sebagainya.
Manajemen Amoral
Mereka tidak dengan sengaja melanggar
hukum atau norma etika. Yang terjadi, pada
manajemen amoral adalah bebas kendali dalam
mengambil keputusan, artinya mereka tidak
mempertimbangkan etika dalam mengambil
keputusan.
Manajemen Moral