Anda di halaman 1dari 27

MATA KULIAH

KEWIRAUSAHA
AN
(ETIKA BISNIS)

DYAH ETHIKA NOEHDIJATI


SOSIAL EKONOMI
FAKULTAS PERTANIAN- UNSOED
2015

KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah
kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari
peluang menuju sukses.
Menurut drucker (1959) adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif
demi terciptanya peluang.
Proses kreatif dan inovatif tersebut biasanya
diawali dengan munculnha ide-ide dan pemikiranpemikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda.
Sedangkan dalam organisasi perusahaan, proses
kreatif dan inovatif dilakukan melalui kegiatan
penelitian dan pengembangan untuk meraih

PENGERTIAN ETIKA
Etika (Yunani Kuno: ethikos, berarti timbul dari kebiasaan) adalah
cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah,
baik, buruk, dan tanggung jawab.
St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di
dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy).
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam
pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan
kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang
berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika,
yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh
manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat
dikatakan sebagai etika.
Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam
melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu.
Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia.
Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga
tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif.
Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap

ETIKA BISNIS
Menurut Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu
kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai nilai
moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam
membuat keputusan dan memecahkan persoalan.
Menurut Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (200:80),
etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk
menunjukkan perilaku dari etika seseorang manajer
atau karyawan suatu organisasi.
Etika bisnis adalah keseluruhan dari aturan-aturan etika,
baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang
mengatur hak-hak dan kewajiban produsen dan
konsumen serta etika yang harus dipraktekkan dalam
bisnis.

Semua keputusan perusahaan sangat


mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pemilik
kepentingan.
Pemilik kepentingan adalah semua individu
atau kelompok yang berkepentingan dan
berpengaruh terhadap keputusan
perusahaan.
Ada dua jenis pemilik kepentingan yang
berpengaruh terhadap perusahaan yaitu
pemilik kepentingan internal dan eksternal.

Pemilik
kepentingan
internal meliputi :

Investor
Karyawan
Manajemen
Pimpinan

Pemilik
kepentingan
eksternal meliputi :
Pelanggan
Asosiasi dagang
Kreditor
Pemasok
Pemerintah
Masyarakat umum
Kelompok khusus
yang berkepentingan
terhadap perusahaan

PELANGGAN
KELOMPOK

SERIKAT PEKERJA
KARYAWAN

INVESTOR

PERUSAHAAN

DEWAN DIREKSI

MANAJEMEN

KREDITOR

PEMASOK

PEMERINTAH

MASYARAKAT

GAMBAR : PEMILIK KEPENTINGAN KUNCI

MENURUT ZIMMERER (1996:21) YANG TERMASUK KELOMPOK PEMILIK KEPENTINGAN YANG


MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BISNIS:

Para pengusaha dan mitra usaha


Petani dan perusahaan pemasok bahan baku
Organisasi pekerja yang mewakili pekerja
Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas
usaha
Bank penyandang dana perusahaan
Investor penanaman modal
Masyarakat umum yang dilayani
Pelanggan yang membeli produk

Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan


orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan
konsumen, pegawai, kreditur dan pesaing.
Orang yang menanam uang atau investor menginginkan manajemen
dapat mengelola perusahaan secara berhasil, sehingga dapat
menghasilkan keuntungan bagi mereka.
Konsumen menginginkan agar perusahaan menghasilkan produk
bermutu yang dapat dipercaya dan dengan harga yang layak.
Para karyawan menginginkan agar perusahaan mampu membayar
balas jasa yang layak bagi kehidupan mereka, memberi kesempatan
naik pangkat atau promosi jabatan.
Pihak kreditur mengharapkan agar semua hutang perusahaan dapat
dibayar tepat pada waktunya dan membuat laporan keuangan yang
dapat dipercaya dan dibuat secara teratur.
Pihak pesaing mengharapkan agar dalam persaingan dilakukan
secara baik, tidak merugikan dan menghancurkan pihak lain.
Orang-orang bisnis diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai
aktivitasnya di masyarakat. Harus ada etik dalam menggunakan
sumber daya yang terbatas di masyarakat, apa akibat dari
pemakaian sumber daya tersebut dan apa akibat dari proses
produksi yang dilakukan.

ETIKA BISNIS MENURUT ISLAM

Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan


timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.(Q.S. al-Isra: 35).
Bisnis dilakukan dengan suka rela, tanpa paksaan. Firman Allah, Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan cara yang batil, kecuali dengan jalan bisnis yang
berlaku dengan suka-sama suka di antara kamu (QS. 4: 29).
Firman Allah:Celakalah bagi orang yang curang, yaitu orang yang
apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi,
dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain,
mereka mengurangi ( QS. 83: 112).
Bahwa bisnis yang dilaksanakan bersih dari unsur riba. Firman Allah,
Hai orang-orang yang beriman, tinggalkanlah sisa-sisa riba jika
kamu beriman(QS. al-Baqarah:: 278)Pelaku dan pemakan riba
dinilai Allah sebagai orang yang kesetanan(QS. 2: 275). Oleh karena
itu Allah dan Rasulnya mengumumkan perang terhadap riba.
Nabi Muhammad Saw bersabda, Berikanlah upah kepada
karyawan, sebelum kering keringatnya.

TIGA TINGKATAN NORMA ETIKA :


ZIMMERER (1996:22)
1. Hukum, berlaku bagi masyarakat secara umum yang mengatur
perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
Hukum hanya mengatur standar perilaku minimum.
2. Kebijakan dan prosedur organisasi, memberi arahan khusus
bagi setiap orang dalam organisasi dalam mengambil
keputusan sehari hari. Para karyawan akan bekerja sesuai
dengan kebijakan dan prosedur perusahaan.
3. Moral sikap mental individual, sangat penting untuk
menghadapi suatu keputusan yang tidak diatur oleh aturan
formal. Nilai moral dn sikap mental individual biasanya berasal
dari keluarga, agama, dan sekolah. Sebagian lain yang
menentukan etika perilaku adalah pendidikan, pelatihan, dan
pengalaman. Kebijakan dan aturan perusahaan sangat penting
terutama untuk membantu, mengurangi, dan mempertinggi
pemahaman karyawan tentang etika perilaku.

KERANGKA KERJA ETIKA DAPAT DIKEMBANGKAN MELALUI


TIGA TAHAP :

1. Mengakui dimensi dimensi etika yang ada


sebagai suatu alternatif atau keputusan. Artinya,
sebelum wirausaha menginformasikan suatu
keputusan etika yang dibuat, terlebih dahulu ia
harus mengakui etika yang ada.
2. Mengidentifikasi pemilik kepentingan kunci yang
terlibat dalam pengambilan keputusan. Setiap
keputusan bisnis akan mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh berbagai pemilik kepentingan.
3. Membuat pilihan alternatif dan membedakan
antara tanggapan etika dan bukan etika.

Ketika membuat pilihan alternatif tanggapan etika dan bukan etika


serta mengevaluasi dampak positif dan negatifnya, manajer akan
menemukan beberapa hal berikut :

Prinsip prinsip dan etika perilaku


Hak hak moral
Keadilan
Konsekuensi dan hasil
Pembenaran publik
Intuisi dan pengertian / wawasan.

Memilih tanggapan etika yang terbaik dan


mengimplementasikannya.
Pilihan tersebut harus konsisten dengan tujuan,
budaya, dan sistem nilai perusahaan serta
keputusan individu.

Etika bisnis menyangkut usaha membangun


kepercayaan antara masyarakat dengan
perusahaan, dan ini merupakan elemen sangat
penting buat suksesnya suatu bisnis dalam jangka
panjang.
Jadi prinsipnya seorang wirausaha lebih baik
merugi daripada melakukan perbuatan tidak
terpuji.
Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat
penting untuk melindungi reputasi perusahaan.
Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer
dalam keseharian kegiatan bisnis, namun harus
dijaga terus menerus, sebab reputasi sebuah
perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu
pendek tapi akan terbentuk dalam jangka panjang.
Dan ini merupakan aset tak ternilai sebagai good
will bagi sebuah perusahaan. Suatu trademark
istimewa dalam competitive advantage.

TIGA TIPE MANAJER DILIHAT DARI SUDUT ETIKANYA :

Manajemen Tidak Bermoral. Manajemen tidak bermoral


didorong oleh kepentingan dirinya sendiri, demi keuntungan
sendiri atau perusahaan. Kekuatan yang menggerakan
manajemen immoral adalah kerakusan/ketamakan yaitu
berupa prestasi organisasi atau keberhasilan personal.

Manajemen Amoral.

Tujuan utamanya adalah laba,


akan tetapi tindakannya berbeda dengan manajemen immoral.
Yang membedakannya yaitu mereka tidak dengan sengaja
melanggar hukum atau norma etika. Yang terjadi pada
manajemen amoral adalah bebas kendali dalam pengambilan
keputusan, artinya mereka tidak mempertimbangkan etika
dalam mengambil keputusan.

Manajemen bermoral.

Bertujuan untuk meraih


keberhasilan, tetapi menggunakan aspek legal dan prinsip
prinsip etika. Filosofi manajer bermoral selalu melihat hukum
sebagai standar minimum untuk beretika dalam perilaku.

10 PRINSIP ETIKA YANG MENGARAHKAN PERILAKU :


1. Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh sungguh, terus terang, tidak curang,
tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak berbohong.

2. Integritas, yaitu memegang prinsip melakukan kegiatan yang terhormat, tulus hai, berani dan
penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat, dan dapat dipercaya.

3. Memelihara janji,

yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, patuh, tidak
menginteprestasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistic dengan dalih ketidakrelaan.

4. Kesetiaan,

yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan Negara, tidak
menggunakan atau memperlihatkan informasi rahasia, begitu juga dalam suatu konteks professional,
menjaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, dan
menghindari hal yang tidak pantas serta konflik kepentngan.

5. Kewajaran/ keadilan,

yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia mengakui kesalahan,


memperlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan toleran terhadap perbedaan,
serta tidak bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan professional yang bebas dan
teliti, dan menghindari hal yang tidak pantas serta konflik kepentingan.

6. Suka membantu orang lain,

yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan, tolong


menolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan orang lain.

7. Hormat kepada orang lain,

yaitu menghormati martabat orang lain, kebebasan dan hak


menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, tidak merendahkan dan
memperlakukan martabat orang lain.

8. Warga Negara yang bertanggung jawab,

yaitu selalu menaati hukum/aturan, penuh


kesadaran social, dan menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.

9. Mengejar keunggulan,

yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam pertemuan


personal maupun pertanggungjawaban professional, tekun, dapat dipercaya/diandalkan, rajin penuh
komitmen, melakukan semua tugas dengan kemampuan terbaik, dan mengembangkan serta
mempertahankan tingkat kompetensi yang tinggi.

10.Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki dan menerima tanggung jawab atas keputusan
dan konsekuensinya serta selalu memberi contoh

FUNDAMENTAL ETIKA YANG BERLAKU PADA SEMUA ETNIS MENURUT ZIMMERER


(1996) TERDIRI ATAS:

1. Sopan santun, yaitu selalu bicara benar, terus terang, tidak menipu dan tidak
mencuri.
2. Integritas, yaitu memiliki prinsip, hormat dan tidak bermuka dua.
3. Manjaga janji, yaitu dapat dipercaya bila berjanji, tidak mau menang sendiri
4. Kesetiaan, ketaatan, yaitu benar dan loyal pada keluarga dan teman, tidak
menyembunyikan informasi yang tidak perlu dirahasiakan
5. Kejujuran, kewajaran (fairness), yaitu berlaku fair dan terbuka, berkomitmen
pada kedamaian, jika bersalah cepat mengakui kesalahan, perlakuan yang sama
terhadap setiap orang dan memiliki toleransi yang tinggi
6. Menjaga satu sama lain (caring for others), yaitu penuh perhatian, baik budi, ikut
andil, menolong siapa saja yang memerlukan bantuan.
7. Saling menghargai satu sama lain (respect for others), yaitu menghormati hakhak orang lain, menghormati kebebasan dan rahasia pribadi (privasi),
mempertimbangkan orang lain yang dianggap bermanfaat dan tidak
berprasangka buruk.
8. Bertanggung jawab (responsible), yaitu patuh terhadap undang-undang dan
peraturan yang berlaku, jika menjadi seseorang pimpinan maka harus bersikap
terbuka dan menolong.
9. Pengejaran keunggulan (pursuit of excellence), yaitu berbuat yang terbaik di
segala kegiatan, bertanggung jawab, rajin, berkomitmen, bersedia untuk
meningkatkan kompetensi dalam segala bidang.
10.Dapat dipertanggungjawabkan (accountability), yaitu bertanggungjawab dalam
segala perbuatan terutama dalam mengambil keputusan

CARA CARA MEMPERTAHANKAN STANDAR ETIKA


1. Ciptakan kepercayaan perusahaan. Kepercayaan perusahaan dalam menetapkan nilai
nilai perusahaan yang mendasari tanggung jawab etika bagi pemilik kepentingan.
2. Kembangkan kode etik. Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar tingkah laku
dan prinsip prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan.
3. Jalankan kode etik secara adil dan konsisten. Manajer harus mengambil tindakan
apabila mereka melanggar etika. Bila karyawan mengetahui bahwa yang melnggar etika
tidak dihukum, maka kode etik menjadi tidak berarti apa apa.
4. Lindungi hak perorangan. Akhir dari semua keputusan setiap etika sangat begantung
pada individu. Melindungi seseorang dengan kekuatan prinsip moral dan nilainya
merupakan jaminan terbaik untuk menghindari penyimpangan etika.
5. Adakan pelatihan etika. Workshop merupakan alat untuk meningkatkan kesadaran para
karyawan.
6. Lakukan audit etika secara periodic. Audit merupakan cara terbaik untuk mengevaluasi
efektivitas system etika.
7. Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku, tidak hanya aturan. Standar
tingkahb laku sangat penting untuk menekankan betapa pentingnya etika dalam organisasi.
8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat dan etika diawali dari atasan. Atasan
harus memberi contoh dan menaruh kepercayaan kepada bawahannya.
9. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah
sangat penting, yaitu untuk menginformasikan barang dan jasa yang kita hasilkan dan
menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan.
10.Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Para karyawan diberi
kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaiman standar etika
dipertahankan.

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN

1. Tanggung jawab terhadap lingkungan. Perusahaan


harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus
memerhatikan, melestarikan, dan menjaga lingkungan,
misalnya tidak membuang limbah yang mencemari
lingkungan, berusaha mendaur ulang limbah yang merusak
lingkungan, dan menjalin komunikasi dengan kelompok
masyarakat yang ada di lingkungan sekitarnya.
2. Tanggung jawab terhadap karyawan. Tanggung jawab
perusahaan terhadap karyawan dapat diakukan dengan
cara:
Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan
Meminta input kepada karyawan
Memberikan umpan balik positif maupun negative
Selalu menekankan tentang kepercayaan kepada karyawan
Membiarkan karyawan mengetahui apa yang sebenarnya
mereka harapkan
Memberikan imbalan kepada karyawan yang bekerja dengan
baik
Memberi kepercayaan kepada karyawan

.
.

.
.

3. Tanggung jawab terhadap pelanggan. Tanggung jawab sosial perusahaan juga

termasuk melindungi hak hak pelanggan yaitu:


a. Hak mendapatkan produk yang aman
b. Hak mendapatkan informasi segala aspek produk
c. Hak untuk didengar
d. Hak memilih apa yang akan dibeli
e. Sedangkan menurut Zimmerer(1996), hak hak pelanggan yang harus dilindungi
meliputi:
f. Hak keamanan. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan harus berkualitas
dan memberikan rasa aman, demikian juga kemasannnya
g.Hak mengetahui. Konsumen berhak untuk mengetahui barang dan jasa yang mereka
beli, termasuk perusahaan yang menghasilkan barang tersebut.
h.Hak untuk didengar. Komunikasi dua arahh harus dibentuk, yaitu untuk menyalurkan
keluhan produk dan jasa dari konsumen dan untuk menyampaikan berbagai informasi
barang dan jasa dari perusahaan.
i. Hak atas pendidikan. Pelanggan berhak atas pendidikan, misalnya pendidikan
tentang bagaimana menggunakan dan memelihara produk
j. Hak untuk memilih. Tanggung jawab social perusahaan adaalah tidak mengganggu
persaingan dan mengabaikan undang undang antimonopili (antitrust)

4. Tanggung jawab terhadap investor. Tanggung jawabnya yaitu menyediakan


pengembalian investasi yang menarik, seperti memaksimumkan laba dan juga
melaporkan kinerja keuangan seakurat dan setepat mungkin.

5. Tanggung jawab terhadap masyarakat. Perusahaan harus bertanggung jawab


terhadap masyarakat sekitarnya, misalnya menyediakan pekerjaan dan menciptakan
kesehatan serta kontribusi terhadap masyarakat.

Prinsip etika adalah sebagai berikut:

Usaha membangun kepercayaan antara anggota


masyarakat dengan perusahaan atau pengusaha.
Hal tersebut merupakan elemen penting buat
suksesnya bisnis jangka panjang
Menjaga etika adalah hal penting untuk
melindungi reputasi perusahaan.
Kejujuran merupakan barang langka dan mata
uang yang berlaku di mana-mana
Etika adalah standar perilaku dan nilai-nilai moral
menyangkut tindakan yang benar dan salah yang
terjadi di dalam lingkungan kerja

ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL:


Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
bentuk tanggung jawab dari setiap perusahaan
terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi
masyarakat.
Pelanggaran etika akan mengakibatkan:
Masalah citra publik
Tuntutan hukum yang mahal
Tingginya tingkat pencurian oleh karyawan.

KEUNTUNGAN MENJAGA ETIKA

Jika jujur dalam berbisnis, maka bisnisnya akan


maju
Timbulnya kepercayaan
Kemajuan terjaga, jika perilaku etis terjaga
Perolehan laba akan meningkat
Bisnis akan terjaga eksistensi dan
kesinambungannya

Dasar Etika adalah MoralApa yang dimaksud dengan etika? Menurut kamus ada
banyak arti dari etika diantaranya adalah :
Prinsip prinsip yang digunakan untuk mengatur prilaku individu atau kelompok
Pelajaran tentang moral

Definisi Moralitas adalah :


Aturan-aturan yang dimiliki perorangan atau kelompok tentang apa-apa yang benar
dan apa-apa yang salah, atau apa-apa yang baik dan yang jahat.
Sedangkan yang dimaksud dengan standar moral adalah :
Norma-norma yang kita miliki tentang jenis-jenis tindakan yang kita percaya secara
moral benar atau salah.

Moral Lebih ke Arah Individu


Organisasi perusahaan akan eksis bila :
Ada individu individu manusia dengan hubungan dan lingkungan tertentu.
Karena tindakan perusahaan dilakukan oleh pilihan dan tindakan individu-individu di
dalamnya. Maka individu-individu tadi yang harus dilihat sebagai penghalang dan
pelaksana utama dari tugas moral, tanggung jawab moral perusahaan.
Individu-individu manusia tadi bertanggung jawab pada apa yang dilakukan oleh
perusahaan, karena tindakan perusahaan berlangsung karena pilihan-pilihan mereka
dan prilaku individu-individu tadi. Sehingga perusahaan mempunyai tugas moral untuk
melakukan sesuatu bila anggota perusahaan tersebut mempunyai tanggung jawab
moral untuk melakukan sesuatu.

Pencapai Tetinggi dari Etika adalah Berorientasi pada Prinsip Etika Universal
Tingkat final, tindakan yang benar dilakukan berdasarkan prinsip moral karena logis,
universality dan konsistensi.
Universality artinya suara hati, di dalam istilah ESQ disebut anggukan universal yang
mengacu kepada God Spot.

Kasus WorldCom dan Enron


4.1 Kasus WorldCom
Di dalam laporan keuangan WorldComs, Scott Sulivan memindahkan $ 400 juta dari reserved account ke income. Dia
juga selama bertahun-tahun melaporkan trilyunan dolar biaya operasi sebagai capital expenditure.
Dia bisa melakukan ini dengan bantuan firm accounting dan auditor terkenal Arthur Andersen. Padahal Scott Sullivan,
pernah mendapat penghargaan sebagai Best CFO oleh CFO Magazine tahun 1998.
4.2 Kasus Enron
Pada terbitan April 2001, majalah Fortune menjuluki Enron sebagai perusahaan paling innovative di Amerika Most
Innovative dan menduduki peringkat 7 besar perusahaan di Amerika. Enam bulan kemudian (Desember 2001) Enron
diumumkan bangkrut.
Kejadian ini dijuluki sebagai Penipuan accounting terbesar di abad ke 20. Dua belas ribu karyawan kehilangan
pekerjaan. Pemegang saham-saham Enron kehilangan US$ 70 Trilyun dalam sekejap ketika nilai sahamnya turun
menjadi nol.
Kejadian ini terjadi dengan memanfaatkan celah di bidang akuntansi. Andrew Fastow, Chief Financial officer
bekerjasama dengan akuntan public Arthur Andersen, memanfaatkan celah di bidang akuntansi, yaitu dengan
menggunakan special purpose entity, karena aturan accounting memperbolehkan perusahaan untuk tidak
melaporkan keuangan special purpose entity bila ada pemilik saham independent dengan nilai minimum 3%.
Dengan special purpose entity tadi, kemudian meminjam uang ke bank dengan menggunakan jaminan saham Enron.
Uang hasil pinjaman tadi digunakan untuk menghidupi bisnis Enron.
4.3 Bahasan Kasus
Dari kasus WorldComs dan Enron diatas, dapat diamati bahwa walaupun sudah ada aturan yang jelas mengatur system
accounting, tetapi kalau manusia yang mengatur tadi tidak bermoral dan tidak beretika maka mereka akan
memanfaatkan celah yang ada untuk kepentingan mereka.
4.4 Pandangan Velasquez tentang Etika Bisnis di Arab Saudi
Menurut Velasquez, Arab Saudi adalah tempat kelahiran Islam, yang menggunakan landasan Islam Suni sebagai hukum,
kebijakan dan system sosialnya. Tetapi di Arab Saudi tidak dikenal basic right (keadilan dasar, seperti tidak ada
demokrasi, tidak ada kebebasan berbicara, tidak ada kebebasan pers, tidak mengenal peradilan dengan system juri,
tidak mengenal kebebasan beragama dan diskriminasi terhadap wanita. Sehingga menurut Velasquez, di Arab Saudi
tidak mengenal hak azazi manusia.

BAHASAN
Velasquez menyatakan, Arab Saudi adalah contoh Etika Islam, dengan alasan sederhana karena Islam lahir disana.
Tetapi dia lupa bahwa Agama Kristen dan Yahudi juga tidak lahir di Eropa atau di Amerika. Dia mengeneralisir bahwa
Arab Saudi adalah Islam.
Padahal Arab Saudi bukan merupakan penggambaran negara Islam yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Dalam
jaman Rasul dan empat sahabat penerusnya dikenal istilah demokrasi dan kebebasan beragama.

HAL HAL MENARIK MENJADI BAHAN DISKUSI

Bagaimana pendekatan etika yang harus out-in atau in-out


Out- in adalah proses pengawasan dari luar ke dalam, harus ada aturan main
atau bisnis proses yang jelas dan transparan sehingga etika bisnis bisa berjalan,

misalnya ada good corporate governance, balance scorecard, atau


Malcolm baldrige
In- out adalah pendekatan dari sisi individu pelaku bisnis, pelaku dari etika
adalah individu dan setiap individu harus menjalankan etika bisnis.
Dalam kasus Enron dan WorldComs, walaupun sudah ada system yang sangat
baik dan well defined is organized, masih saja oknum manusia mencari celah
diantara aturan main tersebut.
Bagaimanakah sebaiknya implementasi etika bisnis yang baik, dengan
pendekatan in-out, out-in, atau ambivalent dengan menerapkan keduanya.


Apakah etika itu pesan universal horizontal kewajiban
vertical
Dasar dari etika adalah kajian terhadap moralitas, dan moralitas tadi mengaju
kepada individu.
Sedangkan pencapai tertinggi dari moral adalah Orientasi Prinsip Etis Universal
Velasquez menyatakan etika itu lebih abstrak daripada Ten Commandements
Apakah etika itu pesan universal horizontal (manusia ke manusia) minus nilai
kewajiban vertical (Agama) ?

KESIMPULAN

Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha


berdasarkan nilai nilai moral dan norma yang dijadikan
tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan
persoalan (Zimmerer).
Kelompok pemilik kepentingan yang memengaruhi
keputusan bisnis adalah Para pengusaha dan mitra
usaha, Petani dan perusahaan pemasok bahan baku,
Organisasi pekerja, pemerintah, bank, investor,
masyarakat umum, pelanggan.
Setiap perusahaan harus memiliki tanggung jawab
terhadap semua pihak yang bersangkutan dengan
perusahaannya seperti tanggung jawabnya terhadap
lingkungan, karyawan, investor, pelanggan, masyarakat.
Karena dengan beretika bisnis yang baik selain dapat
menjamin kepercayaan dan loyalitas dari semua unsur
yang berpengaruh pada perusahaan, juga sangat
menentukan maju / mundurnya suatu perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai