Anda di halaman 1dari 20

Etika Wirausaha

Mila Febrina P3.73.20.1.19.107


Muhammad Dwiki Ananda P3.73.20.1.19.108
Nadiyah Putri Aurilya P3.73.20.1.19.109
Putri Imelda P3.73.20.1.19.110
2 Reguler C
Pokok
Bahasan

Definisi Etika Etika dan Norma-Norma


1 2 Wirausaha

Prinsip-Prinsip Etika dan


3 4 Cara-Cara Mempertahankan
Perilaku Wirausaha
Standar Etika
1

Definisi Etika
Definisi Etika

Etika berasal dari bahasa perancis Etiquette yang berarti kartu


undangan.

Dalam arti luas etika adalah tata cara berhubungan


dengan manusia lain. Etika sering disebut sebagai
tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku manusia
dengan masyarakat.
2

Etika dan Norma-Norma


Wirausaha
Definisi Etika
Bisnis

Menurut Zimmerer (1996:20)

Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku


pengusaha berdasarkan pada nilai-nilai moral dan
norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat
keputusan dan memecahkan persoalan. Etika, pada
dasarnya adalah komitmen untuk melakukan apa yang
benar dan menghindari apa yang tidak benar.
Pengertian Stakeholder

Stakeholder adalah sekelompok orang Stakeholder Internal dan Eksternal


(individu, organisasi, asosiasi dan atau  
bagian terkecil lainnya) yang memiliki Stakeholder di dalam sebuah organisasi
keterikatan di dalam sebuah proyek atau dibagi menjadi dua, yaitu stakeholder internal
program perusahaan dan juga memberi dan stakeholder eksternal. Stakeholder
kontribusi dan dampak pada hasil akhir internal maupun eksternal memiliki pengaruh
proyek. besar dalam berjalanya sebuah kebijakan.
Berikut ini adalah daftar stakeholder internal beserta dengan fungsi dan perannya:
1. Organisasi / perusahaan itu sendiri

Organisasi atau perusahaan merupakan bagian dari stakeholder yang memiliki hubungan terkait dengan
kepentingan semua stakeholder. Pihak perusahaan itu sendiri memegang peranan penting dalam hal
pengambilan keputusan manajerial.

2. Pemegang saham atau pemilik bisnis


Pemegang saham dan pemilik bisnis bertindak sebagai individu yang menyediakan modal untuk
menjalankan perusahaan. Selain itu, mereka juga bertindak sebagai pengawas di perusahaan untuk
mengamati kinerja karyawan serta kondisi keuangan dalam perusahaan.

3. Karyawan
Karyawan sebagai stakeholder internal memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja sebuah bisnis.
Mereka merupakan orang-orang yang secara langsung terlibat di dalam proses produksi.

Kondisi yang nyaman dan harmonis di antara karyawan akan menghasilkan kerja sama yang baik sehingga
kinerja perusahaan akan semakin baik.
Sedangkan stakeholder eksternal meliputi:

1. Konsumen 3. Pesaing (competitor)

Konsumen bertindak sebagai pengguna Competitor atau pesaing sebagai stakeholder


dan pengamat hasil produk dari suatu ektersernal merupakan perusahaan yang memiliki
perusahaan. Produk terlaris yang dipasarkan produk / layanan yang sama di industri tertentu.
sangat bergantung pada selera orang Contohnya adalah Toyota dan Honda yang
sehingga saran konsumen sangat penting merupakan sama-sama bergerak di bidang
bagi kemajuan perusahaan. automotive.

2. Supplier 4. Bank (Creditor)


Supplier atau pemasok merupakan Individu atau lembaga keuangan yang
pihak yang menyediakan bahan baku yang memberikan pinjaman kepada pengusaha. Secara
akan digunakan untuk proses produksi. Jika umum, kreditor memberikan pinjaman dengan
supplier mengalami kendala seperti kondisi tertentu untuk menjamin bahwa uang
keterlambatan dalam memasok bahan baku, mereka akan dikembalikan tepat waktu.
itu akan mengganggu proses produksi yang
akan berdampak pada supply chain 5. Pemerintah
management (SCM) atau rantai pasok Pihak-pihak yang memiliki wewenang dan
Dengan demikian konsumen sebagai kekuasaan untuk mengeluarkan izin yang
pelanggan akan kesulitan mencari barang dilakukan.
hasil produksi perusahaan.
Menurut Zimmerer (1996:22) ada tiga
tingkatan norma etika, yaitu :

Kebijakan dan prosedur Moral sikap mental


Hukum
organisasi. individual
Berlaku bagi masyarakat Memberikan arahan khusus Moral sikap mental individual
secara bagi setiap orang dalam sangat penting untuk
umum yang mengatur organisasi menghadapi suatu keputusan
perbuatan dalam mengambil keputusan yang tidak diatur oleh
yang boleh dilakukan sehari-hari aturan formal. Sumber nilai
dan tidak boleh dilakukan. moral dan sikap mental
individual berasal dari
keluarga, agama, sekolah
serta pengalaman.
Etika atau norma yang harus ada dalam
benak dan jiwa setiap pengusaha adalah
sebagai berikut:
• Kejujuran
• Bertanggung Jawab
• Menepati Janji
• Disiplin

• Taat hukum
• Suka Membantu
• Komitmen dan Menghormati
1 2 3 4 • Mengejar Prestasi
3

Prinsip-Prinsip Etika dan Perilaku


Wirausaha
Ada beberapa prinsip dalam etika bisnis yang perlu
diperhatikan oleh para pelaku bisnis. Berikut adalah
beberapa contoh dan pengertiannya:

Prinsip Kejujuran
Prinsip Otonomi

Prinsip otonomi mengharuskan pelaku bisnis


Key words
Kejujuran adalah kunci utama dalam kesuksesan bisnis.
Prinsip ini harus diterapkan dalam segala kegiatan
mengambil keputusan dengan tepat dan baik,
Prinsip Loyalitas bisnis misalnya jujur terhadap konsumen,
serta mempertanggung jawabkan keputusan
tersebut.
Loyalitas adalah salah satu hal penting
dalam menjalankan sebuah bisnis. Loyalitas Prinsip Integritas
Prinsip Keadilan dalam perusahaan biasanya dapat dilihat dari Moral
kerja keras dan keseriusan dalam menjalani
bisnis sesuai dengan visi dan misi. Setiap perusahaan harus memiliki
Dalam prinsip ini berarti setiap orang yang melakukan integritas moral yang baik. Dengan begitu,
bisnis meiliki hak untuk mendapatkan perlakuan yang perusahaan lebih dapat dipercaya masyarakat.
sama. Sehingga semua pihak yang terkait dalam bisnis Menerapkan prinsip ini, berarti seluruh pelaku
harus memberikan kontribusi baik secara langsung atau bisnis, baik karyawan hingga manajemen harus
tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis. selalu menjaga nama baik perusahaan.
Menurut pendapat Michael Josephson (1988)
yang dikutip oleh Zimmerer (1996: 27-28),
secara universal, ada 10 prinsip etika yang
mengarahkan perilaku yaitu:

• Kejujuran
• Integritas
• Memelihara janji,
• Kesetiaan,
• Kewajaran/keadilan

• Suka membantu orang lain


• Hormat kepada orang lain
• Warga Negara yang bertanggung jawab
• Mengejar keunggulan
1 2 3 4 • Dapat dipertanggungjawabkan
4

Cara-Cara Mempertahankan
Standar Etika
Cara mempertahankan standar etika antara
lain adalah sebagai berikut:

1. Ciptakan kepercayaan perusahaan.


Kepercayaan perusahaan dalam menetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari tanggung
jawab etika bagi stakeholder.
2. Kembangkan kode etik.
Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang
diharapkan perusahaan dari karyawan. Topik-topik khas yang ada pada suatu kode etik biasanya
memuat tentang:
• Kegiatan berpolitik.
• Ketulusan hati secara fundamental dan • Pelaporan finansial.
ketaatan pada hukum. • Hubungan dengan pemasok.
• Kualitas dan keamanan produk. • Penentuan harga, pengajuan rekening,
• Kesehatan dan keamanan tempat kerja. dan kontrak.
• Konflik kepentingan (conflict of • Jaminan dagang / insider information.
interest) • Pembayaran untuk mendapatkan
• Praktik dan latihan karyawan. usaha.
• Praktik pemasaran dan penjualan. • Perlindungan lingkungan.
• Keamanan / kebebasan. • Informasi kepemilikan.
• Keamanan kemasan.
3. Jalankan kode etik 4. Lindungi hak perorangan. a) Komitmen etika, yaitu tekad
secara adil dan Akhir dari semua seseorang untuk bertindak
secara etis dan melakukan
konsisten. keputusan setiap etika sangat
sesuatu yang benar.
Manajer harus tergantung pada individu. b) Kesadaran etika, yaitu
mengambil tindakan Melindungi seseorang dengan kemampuan untuk
apabila mereka kekuatan prinsip prinsip moral merasakan implikasi etika
melanggar etika. Bila dan nilai-nilainya merupakan dari suatu situasi.
karyawan mengetahui, jaminan yang terbaik untuk c) Kemampuan kompetensi,
bahwa yang melanggar menghindari penyimpangan yaitu kemampuan untuk
menggunakan suara pikiran
etika tidak dihukum, etika. Untuk membuat
moral dan mengembangkan
maka kode etik menjadi keputusan etika, seseorang strategi pemecahan masalah
tidak berarti apa-apa. harus memiliki: secara praktis.
5. Adakan pelatihan etika.
Balai kerja (workshop) merupakan alat untuk
meningkatkan kesadaran para karyawan.

6. Lakukan audit etika secara periodik.


Audit merupakan cara yang terbaik untuk
mengevaluasi efektivitas sistem etika. Hasil
evaluasi tersebut akan memberikan suatu sinyal
kepada karyawan bahwa etika bukan sekedar
bercanda.

7. Pertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku,


jangan hanya aturan.
Tidak ada seorangpun yang dapat mengatur etika dan moral. Akan
tetapi, manajer bisa saja membolehkan orang untuk mengetahui
tingkat penampilan yang mereka harapkan. Standar tingkah laku
sangat penting untuk menekankan bahwa betapa pentingnya etika
dalam organisasi. Setiap karyawan harus mengetahui bahwa etika
tidak bisa dinegosiasi atau ditawar tawar.
10. Libatkan karyawan
9. Ciptakan budaya yang
8. Hindari contoh dalam mempertahankan
menekankan komunikasi dua
etika yang tercela standar etika.
arah.
setiap saat. Para karyawan diberi
Komunikasi dua arah sangat
Etika diawali dari penting, yaitu untuk kesempatan untuk
atasan. Atasan harus memberikan umpan balik
menginformasikan barang dan
memberi contoh dan jasa yang kita hasilkan dan tentang bagaimana standar
menaruh kepercayaan untuk menerima aspirasi untuk etika dipertahankan.
kepada bawahannya. perbaikan perusahaan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai