Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AGAMA ISLAM

BIOGRAFI DAN KISAH – KISAH


NABI.

NAMA : NADIN AISYAH RANI

KELAS : 5A

PAI
KISAH NABI DAUD AS DAN BESERTA KETELADANANNYA.

28 januari

1. Punya keberanian besar karena selalu yakin pada pertolongan dan kuasa Allah SWT 
Pada masa kekuasaan Raja Thalut, Nabi Daud AS hanya seorang prajurit biasa yang ikut
berperang kala diperintah. Saat itu, Raja Thalut mengumumkan sayembara untuk
membunuh musuhnya, Jalut. Nabi Daud AS menerima tantangan itu dan berani maju ke
depan berhadapan dengan Jalut. Semua orang kaget, kedua kakaknya yang juga seorang
prajurit, melarang keras. Jalut yang bertubuh jauh lebih besar dan kekar, pasti akan
mengalahkan Nabi Daud AS dengan mudah Nabi Daud AS yakin, dengan izin Allah
SWT, semua hal mungkin terjadi. Bermodal keyakinan inilah Nabi Daud AS
mengeluarkan batu dan ketapel untuk membidik Jalut. Batu yang tepat mengenai dahi
Jalut, berhasil membuatnya ambruk. Kita memang perlu keberanian untuk mengarungi
terjalnya hidup. Saat kamu yakin langkahmu berada di jalan yang benar, tak perlu takut!
Yakinlah bahwa Allah SWT akan selalu membantumu.

2. Tak suka sanjungan manusia karena begitu rendah hati dan ikhlas dalam berjuang 
Keberhasilan Nabi Daud AS mengalahkan Jalut sekejap membuatnya dipuji banyak
orang. Tak hanya Raja Thalut yang ingin memberinya posisi penting di kerajaan,
rakyatpun ingin memberi hadiah padanya. Melihat maraknya sanjungan ini, Nabi Daud
AS malah mengasingkan diri ke gunung dan bermunajat pada Allah SWT.
Keberaniannya melawan Jalut hanya karena ingin memerangi kebatilan. Rida Allah SWT
adalah tujuannya. Saat berzikir di kesunyian itulah Allah SWT menurunkan kitab Zabur

3. Harta melimpah justru membuat ibadah semakin khusyu, salah satunya dengan puasa
Nabi Daud 

Nabi Daud AS yang menggantikan posisi Raja Thalut, berhasil menjadi pemimpin yang
dicintai rakyat. Tak heran, kerajaannya berkembang pesat. Harta dan tahta yang dimiliki,
semakin mendekatkan Nabi Daud AS pada Allah SWT sebagai wujud syukur. Siangnya
disibukkan dengan berdakwah dan urusan kerajaan, lalu malamnya dihabiskan untuk
ibadah.Nabi Daud AS sangat paham kalau harta itu hanya titipan. Begitulah seharusnya
kita bersikap. Jangan sampai kerja keras mengumpulkan harta, membuat kita lupa pada
Pencipta dan lalai beribadah kepada-Nya.

4. Meski bergelimang harta, Nabi Daud AS tetap bekerja keras dengan kedua tangannya 
Allah SWT telah memberikan kemampuan melunakkan besi kepada Nabi Daud AS.
Inilah mukjizat yang tak ingin disia-siakan oleh Nabi Daud. Meski hartanya bergelimang,
Nabi Daud tetap bekerja membuat baju besi dan menjadikan pekerjaan itu sebagai mata
pencahariannya.
Selain memperoleh banyak uang dari hasil penjualan baju besi, pasukan Nabi Daud AS
menjadi sulit terkalahkan karena perlindungan baju besi yang kuat. Harta memang
seharusnya gak bikin kita lalai, sebab waktu tetap harus diisi dengan pekerjaan yang
bermanfaat. 

5. Bijak membagi waktu dalam urusan dunia dan akhirat 


Menjadi Raja yang dicintai rakyat dan tetap khusyu dalam ibadah pada Allah SWT, tentu
membutuhkan manajemen waktu yang bijak. Nabi Daud AS menyampaikan nasehat agar
manusia tidak lalai dengan empat waktu yang dimilikinya.
Pertama, waktu untuk bermunajat kepada Tuhannya. Kedua, waktu untuk bermuhasabah.
Ketiga, waktu untuk berinteraksi dengan orang lain. Keempat, waktu untuk menikmati
hidup selama masih dalam batasan yang halal.Itulah beberapa pelajaran hidup yang bisa
kita teladani dari sosok Nabi Daud AS. Semoga uraian diatas bisa menambah keimanan
dan kecintaan kita kepada para Nabi.

Kisah Nabi Sulaiman, Raja dari Segala Makhluk


4 februari

"Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya
dia amat taat (kepada Tuhannya)," firman Allah SWT dalam Alquran surat Sad ayat 30.

Nabi Sulaiman AS adalah satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib diimani. Allah mengutus Nabi
Sulaiman untuk memperbaiki akhlak Bani Israil. Sulaiman berdakwah berdasarkan Taurat, kitab
yang diturunkan kepada Nabi Daud.
Selain menjadi nabi, Allah SWT juga menganugerahkan kerajaan yang besar yang pernah ada di
dunia untuk Sulaiman.

Dia menjadi raja untuk segala makhluk. Tak hanya manusia, Sulaiman merajai binatang serta
makhluk gaib seperti jin dan setan. Allah SWT menjadikan jin dan setan tunduk pada Nabi
Sulaiman pula

"Dan (Kami tundukkan kepada Sulaiman) segolongan setan-setan yang menyelam (ke dalam
laut) untuknya dan mereka mengerjakan pekerjaan selain itu; dan Kami yang memelihara mereka
itu," firman Allah dalam Alquran surat Al-Anbiya ayat 82.
Dalam surat Saba dijelaskan para jin itu bekerja untuk Nabi Sulaiman membuat gedung-gedung
yang tinggi, patung-patung, dan piring-piring besar. Nabi Sulaiman juga diberi mukjizat
melunakkan tembaga.

Alkisah, pada suatu hari Sulaiman mengumpulkan bala tentaranya yang terdiri dari jin, manusia,
dan burung yang berbaris dengan tertib.

Saat memeriksa kawanan burung, Sulaiman melihat burung Hud-Hud tak ada di tempat.

"Mengapa aku tidak melihat Hud-hud, apakah ia termasuk yang tidak hadir? Pasti akan kuhukum
ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan
alasan yang jelas," kata Sulaiman, sesuai dengan surat An-Naml ayat 20-21.

Tak lama, Hud-Hud pun datang dan langsung memberi kabar dari negeri Saba.

"Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari negeri
Saba membawa suatu berita yang meyakinkan," kata Hud-Hud

Hud-Hud memberi tahu bahwa dia menjumpai seorang perempuan dengan singgasana yang
besar. Perempuan itu adalah Ratu Balqis.

Hud-Hud menyebut Ratu Balqis dan pengikutnya menyembah matahari.

Sulaiman tak langsung percaya pada berita yang disampaikan burung Hud-Hud.

"Akan kami lihat, apa kamu benar, atau termasuk yang berdusta.

Sulaiman lalu memerintahkan Hud-Hud untuk membawa sebuah surat ke Negeri Saba.

Saat mendapati surat itu, Ratu Balqis tampak terkejut dan kebingungan.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, janganlah engkau berlaku
sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri," tulis
Sulaiman dalam surat itu.

Balqis lalu mengutus anak buahnya untuk mengirimkan hadiah berupa harta benda yang
berlimpah untuk Nabi Sulaiman.Nabi Sulaiman menolak hadiah itu dan mengancam bakal
berperang melawan kerajaan Ratu Balqis.
"Apa yang Allah berikan kepadaku lebih baik daripada apa yang Allah berikan kepadamu; tetapi
kamu merasa bangga dengan hadiahmu. Kembalilah kepada mereka! Sungguh, Kami pasti akan
mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak mampu melawannya, dan akan kami
usir mereka dari negeri itu secara terhina dan mereka akan menjadi (tawanan) yang hina dina,"
kata Sulaiman.

Sulaiman lalu menanyakan kepada bala tentaranya siapa yang sanggup membawa singgasana
Ratu Balqis ke hadapannya sebelum mereka datang menyerahkan diri.

Ifrit dari golongan jin berkata bahwa ia sanggup membawa singgasana itu sebelum Nabi
Sulaiman bangkit berdiri dari tempat duduknya. Seorang yang lain berkata bahkan dia sanggup
membawa singgasana itu sebelum Nabi Sulaiman sempat mengedipkan mata.

Seketika, singgasana Ratu Balqis terlihat di hadapan Nabi Sulaiman. Balqis pun tiba di Kerajaan
Nabi Sulaiman. Balqis kagum dengan kemewahan kerajaan Sulaiman.

Saat diminta masuk ke dalam istana, Balqis menyingkapkan pakaiannya karena mengira sedang
melewati kolam air yang besar.

"Sesungguhnya ini hanyalah lantai istana yang dilapisi kaca," kata Sulaiman.

Balqis lalu berserah diri kepada Allah SWT.

"Ya Tuhanku, sungguh, aku telah berbuat zalim terhadap diriku. Aku berserah diri bersama
Sulaiman kepada Allah, Tuhan seluruh alam," ucap Balqis.

Tunduknya Ratu Balqis membuat kerajaan Nabi Sulaiman semakin luas.

Nabi Sulaiman juga diberikan Allah mukjizat yang dapat menundukkan angin. Dengan angin itu,
Nabi Sulaiman bisa melakukan perjalanan dengan cepat.

"Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya pada waktu pagi sama dengan
perjalanan sebulan dan perjalanannya pada waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula),"
surat Saba ayat 12.
Nabi Sulaiman lalu wafat di usia 66 tahun. Nabi Sulaiman meninggal dengan cara yang berbeda
dibandingkan manusia lainnya. Nabi Sulaiman meninggal saat duduk di atas kursi. Kematiannya
baru diketahui setelah tongkat milik Nabi Sulaiman dimakan oleh rayap.
"Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang
menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka
ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentu
mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan," firman Allah dalam surat Saba ayat 13.

Dari kisah Nabi Sulaiman terdapat sejumlah pelajaran yang dapat dipetik. Nabi Sulaiman selalu
memperhatikan kehadiran dan kerja bala tentaranya. Dia mampu mengatur dengan baik.

Saat burung Hud-Hud tak ada, Nabi Sulaiman bersikap bijak dengan tidak langsung
menghukumnya. Namun, Nabi Sulaiman mendengarkan alasan burung Hud-Hud terlebih dahulu.

Nabi Sulaiman juga tidak pernah menyombongkan diri walaupun memiliki banyak keahlian dan
memimpin banyak pasukan. Nabi Sulaiman juga menunjukkan kebijaksanaannya saat
menyadarkan Ratu Balqis.

Kisah Nabi Ilyasa AS, Murid yang Melanjutkan Tugas Sang Guru
11 februari

Sumber lain menyebut, saking sayangnya, Ilyas mengangkat Ilyasa sebagai anak angkat.

Di tengah pelarian Nabi Ilyas dari kejaran penduduk Ba'lebak yang marah, dipertemukanlah ia
dengan Ilyasa yang sedang sakit keras. Dari perjumpaan itu, hubungan mereka bermula. Ilyas
mendoakan dan memohon Allah untuk menyembuhkan Ilyasa. Doa itu dikabulkan, Ilyasa sehat.
Sejak itu Ilyasa diangkat menjadi murid Nabi Ilyas AS. Pelbagai ajaran kebaikan dan ilmu-ilmu
agama. Nabi Ilyasa beriman kepada Allah SWT dan jadi kawan setia mengiringi Nabi Ilyas
berdakwah.

Selain hubungan bapak-anak, guru-murid, keduanya digambarkan pula seperti sahabat, Ilyasa tak
absen mendampingi Ilyas menyerukan ajaran kebaikan. Termasuk ke Bani Israil di negeri
Ba'lebak.
Diceritakan dalam buku "The Prophets; Hikmah Kisah 25 Nabi Allah", dalam bahasa Ibrani,
Ilyas atau Elia bermakna Yahweh--sebutan Tuhan bagi Bani Israil. Sedangkan Ilyasa atau Elisa
bermakna Allah--Elohim-ku yang berarti keselamatan.
"Nama tersebut merupakan gelar sekaligus menjadi penanda bahwa Ilyasa meneruskan tugas
kenabian Ilyas. Ilyas mendatangi Ilyasa menyampaikan kabar dari Allah, kemudian Ilyasa
mengikuti bimbingan Ilyas," demikian ditulis dalam buku karya Dian Noviyanti.

Setelah Nabi Ilyas wafat, Ilyasa meneruskan tugas sebagai Nabi untuk menyebarkan ajaran Allah
SWT dan mengajak ke kebaikan.
Dalam Alquran, nama Nabi Ilyasa disebut dua kali dalam surat Al-Anam dan surat Shad. Allah
berfirman dalam surat Al-An'am ayat 86 dan 87 bahwa Ilyasa termasuk dalam manusia-manusia
pilihan.

٨٧ ‫ص ٰ َر ٖط ُّم ۡستَقِ ٖيم‬ ۡ ‫ َو ِم ۡن َءابَٓاِئ ِهمۡ َو ُذ ِّر ٰيَّتِ ِهمۡ وَِإ ۡخ ٰ َونِ ِهمۡۖ َو‬٨٦ َ‫وط ۚا َو ُكاّٗل فَض َّۡلنَا َعلَى ۡٱل ٰ َعلَ ِمين‬
ِ ‫ٱجتَبَ ۡي ٰنَهُمۡ َوهَد َۡي ٰنَهُمۡ ِإلَ ٰى‬ َ ُ‫َو ۡٱليَ َس َع َويُون‬
ٗ ُ‫س َول‬

Artinya:
"Dan Ismail, Ilyasa', Yunus dan Luth. masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di
masanya). Dan Kami lebihkan (pula) derajat sebahagian dari bapak-bapak mereka, keturunan
dan saudara-saudara mereka. dan Kami telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan
rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus."

Tak lama setelah meninggalnya Nabi Ilyas AS, penduduk Bani Israil kembali mengingkari
Allah. Karena terlena keadaan dan sumber alam yang kembali normal, jauh dari bencana
kekeringan, Bani Israil di negeri Ba'labak itu kembali menyembah berhala.

Sebagaimana Nabi Ilyas, Nabi Ilyasa juga kembali memperingatkan Bani Israil dan mengajak
mereka kembali ke ajaran Allah. Namun ajakan itu diabaikan dan tak luput dari hinaan. Nabi
ilyasa tetap gigih dan sabar seraya mengajak Bani Israil beriman kepada Allah SWT.

Nabi Ilyasa pun meminta petunjuk kepada Allah SWT atas kondisi tersebut. Pertanyaan Ilyasa
dijawab dengan penduduk di negeri Ba'labak itu yang kembali dilanda bencana kekeringan.
Ilyasa kembali memperingatkan kaumnya untuk bertobat, tapi lagi-lagi, tak dipedulikan.

Bencana kekeringan seperti saat masa Nabi Ilyas pun kembali datang. Penduduk menderita
kelaparan, kehausan bahkan ada yang sampai busung lapar. Satu demi satu meninggal lantaran
tak kuat menanggung derita.

Negeri Ba'labak pun diceritakan hancur karena bencana kekeringan. Tak ada yang tersisa dari
wilayah itu, binasa. Yang ada hanya tinggal Nabi Ilyasa dan pengikutnya yang setia. Ia kemudian
memutuskan untuk hijrah atau berpindah.
Dalam perjalanan bersama pengikutnya, saat melewati reruntuhan negeri Ba'labak, Nabi Ilyasa
mengingatkan ke pengikutnya untuk senantiasa beriman kepada Allah.
Salah satu hikmah dari kisah Nabi Ilyasa, adalah sifat sombong dan takabur penduduk Ba'labak
yang mengingkari nikmat Allah SWT. Setelah diberikan kembali kemakmuran, hujan dan
sumber daya alam yang hilang, mereka lupa lantas mengingkari Allah.

Lalu Allah mendatangkan pelajaran dengan melenyapkan segala nikmat dan kesenangan hidup
mereka. Akhirnya, kesengsaraan yang didapat.
Teladan lain dari Nabi Ilyasa adalah sikap pantang menyerah dan pemaaf sekalipun mendapat
perlakuan tak mengenakan. Ia juga memegang amanah untuk meneruskan dakwah ke umat Nabi
Ilyas dan mengimani, taat terhadap Allah hingga akhir hayat. 

Tak lama setelah meninggalnya Nabi Ilyas AS, penduduk Bani Israil kembali mengingkari
Allah. Karena terlena keadaan dan sumber alam yang kembali normal, jauh dari bencana
kekeringan, Bani Israil di negeri Ba'labak itu kembali menyembah berhala.

Sebagaimana Nabi Ilyas, Nabi Ilyasa juga kembali memperingatkan Bani Israil dan mengajak
mereka kembali ke ajaran Allah. Namun ajakan itu diabaikan dan tak luput dari hinaan. Nabi
ilyasa tetap gigih dan sabar seraya mengajak Bani Israil beriman kepada Allah SWT.

Nabi Ilyasa pun meminta petunjuk kepada Allah SWT atas kondisi tersebut. Pertanyaan Ilyasa
dijawab dengan penduduk di negeri Ba'labak itu yang kembali dilanda bencana kekeringan.
Ilyasa kembali memperingatkan kaumnya untuk bertobat, tapi lagi-lagi, tak dipedulikan.
Bencana kekeringan seperti saat masa Nabi Ilyas pun kembali datang. Penduduk menderita
kelaparan, kehausan bahkan ada yang sampai busung lapar. Satu demi satu meninggal lantaran
tak kuat menanggung derita.

Negeri Ba'labak pun diceritakan hancur karena bencana kekeringan. Tak ada yang tersisa dari
wilayah itu, binasa. Yang ada hanya tinggal Nabi Ilyasa dan pengikutnya yang setia. Ia kemudian
memutuskan untuk hijrah atau berpindah.
Dalam perjalanan bersama pengikutnya, saat melewati reruntuhan negeri Ba'labak, Nabi Ilyasa
mengingatkan ke pengikutnya untuk senantiasa beriman kepada Allah.

Salah satu hikmah dari kisah Nabi Ilyasa, adalah sifat sombong dan takabur penduduk Ba'labak
yang mengingkari nikmat Allah SWT. Setelah diberikan kembali kemakmuran, hujan dan
sumber daya alam yang hilang, mereka lupa lantas mengingkari Allah.

Lalu Allah mendatangkan pelajaran dengan melenyapkan segala nikmat dan kesenangan hidup
mereka. Akhirnya, kesengsaraan yang didapat.

Teladan lain dari Nabi Ilyasa adalah sikap pantang menyerah dan pemaaf sekalipun mendapat
perlakuan tak mengenakan. Ia juga memegang amanah untuk meneruskan dakwah ke umat Nabi
Ilyas dan mengimani, taat terhadap Allah hingga akhir hayat. 

Anda mungkin juga menyukai