Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PAIBP ( Nabi dan Rasul )

Kelompok 4

Nama anggota : 1.) Eko Priyanto

2.) Ferano Yudysia

3.) Gimnastiar Maulana Bahri

1.) Kisah Nabi Zulkifli A.S

Kisah Nabi Zulkifli dimulau ketika raja dari kerajaan Syam tidak mempunyai keturunan, dan suatu hari
dia merasa tua dan dia mencoba mencari pengganti untuk memimpin kerajaan Syam. Ia berjanji akan
menyerahkan kekuasaan kepada siapa pun yang sanggup dalam mengemban amanah rakyat dan orang-
orang yang selama ini sudah bertakwa kepada Allah SWT.

Di sana berdiri seorang pemuda bernama Bashar (Nabi Zulkifli), yang berkata, "Hamba bisa, tuanku".
Tidak ada satu orang pun yang menjawab saat itu, kecuali Basyar (Nabi Zulkifli). Maka pada akhirnya ia
diangkat menjadi raja menggantikan raja lama untuk memimpin negeri Syam. Sejak saat itu, Bashar
mengubah namanya menjadi Zulkifli, yang berarti orang yang menepati janji.

Setelah menjadi raja, kisah Nabi Zulkifli As tidak luput dari berbagai cobaan, termasuk yang datang dari
kaumnya sendiri. Ada banyak orang datang ke kerajaan yang memiliki niat untuk menghancurkan
kepemimpinan Nabi Zulkifli As.

Saat itu, Nabi Zulkifli memerintahkan kaumnya untuk ikut berperang melawan pasukan pemberontak
yang datang ke kerajaan. Namun, orang-orang yang dia perlakukan dengan baik menolaknya dengan
alasan takut mati.

Mereka ingin berperang, tapi ada syarat yaitu dengan jaminan bahwa mereka tidak akan mati di medan
perang. Alhasil, Nabi Zulkifli AS berdoa kepada Allah SWT supaya umatnya diselamatkan ketika
peperangan berlangsung.

Doa ini kemudian secara langsung dikabulkan oleh Allah SWT sehingga semua pasukan dari Nabi Zulkifli
AS yang terdiri dari rakyat biasa bisa berhasil memenangkan peperangan dan kembali ke kerajaan
dengan kondisi selamat tanpa ada yang gugur.
Baru pada akhir kepemimpinan Nabi Zulkifli As rakyatnya merasakan kehidupan yang damai dan
sejahtera. Peninggalan dari Nabi Zulkifli masih bisa dilihat di kota kecil Kirf, selatan Bagdad. Ada sebuah
makam di antara kota Shira dan Nazab di kedua sisi sungai Efrat. Makam tersebut diyakini oleh warga
sekitar sebagai makam Nabi Zulkifli.

2.) Kisah Nabi Daud A.S

Nabi Daud lahir dari salah satu keturunan dari Nabi Ibrahim. Ia lahir dari kalangan Bani Israil setelah
masa kenabian Musa dan Harun. Daud bin Yisya adalah salah seorang dari tiga belas saudara. Ia tinggal
di kota Baitlahem.

Pada masa pemerintahan raja Thalut, seluruh warga yang tak punya ikatan rumah tangga dan
perdagangan mengajak ke medan perang. Dengan memilih orang terbaik, ia berharap mereka dapat
memusatkan diri pada pertempuran dan tidak menghiraukan urusan rumah tangga dan perdangangan.
Terdapat salah satu anak muda yang ikut dalam barisan tersebut, remaja tersebut bernama Daud. Ia
diperintahkan ayahnya untuk menyertai kedua kakanya yang maju ke medan perang. Namun Daud tidak
diperkenankan maju ke garis depan, ia hanya disuruh melayani kedua kakanya di garis belakang.

Dalam melawan pasukan Jalut, Allah memberikan kemampuan kepada Daud untuk mengolah besi
menjadi alat perang. Tentara Thalut sebenarnya tidaklah banyak untuk melawan tentara Jalud. Namun
Thalut berdoa kepada Allah agar diberi kesabaran dan dikokohkan pendirian terhadap orang-orang kafir.
Dengan izin Allah tentara Thalut dapat mengalahkan tentara Jalut. Dan hanya tersisa Jalut seorang.

Lalu diumumkan oleh Thalut siapa saja yang dapat menaklukan Jalut, maka akan diambil sebagai
menantunya. Tak disangka Daun yang masih remaja tampil terdepan meminta izik kepada Thalud untuk
menghadapi. Daun maju untuk meminta untuk melawan Jalut dan tidak memperdulikan iming-iming
tersebut. Awalnya Thalut ragu, namun setelah didesak Daud ia mengizinkan anak muda ini maju ke
medan perang mengalahkan Jalud.

Jalud merupakan seorang yang sombong, ia telah berkali-kali menantang orang-orang dari Bani Israil
untu berperang melawannya. Tiba-tiba Daud muncul di hadapannya. Jalud tertawa terbahak-bahak
melihat seorang anak muda menantangnya.

Daud maju membawa tongkat, lima buah batu, serta ketapel. Jalud maju dan tetap mengejek dan
merendahkan Daud serta menertawakan kekafiran dan kelemahannya. Kemudian Daud meletakkan
batu yang kuat di atas ketapelnya.

Ia melepaskan batu di ketapel di udara, sehingga batu itu meluncur keras. Angin menjadi sahabat Daud,
karena kecintaannya kepada Allah SWT, sehingga angin itu membawa batu ke arah dahi Jalut. Batu itu
pun membunuh Jalut yang sudah dibekali dengan senjata lengkap. Setelah mengalahkan Jalud, Daud
menikahi putri Thalut dan menjadi seorang raja untuk kaum Bani Israil yang sangat dihormati.
Saat Daud berusia 40 tahun, ia mendapat risalah kenabian serta Allah memberinya kitab Zabur dan
menjadikannya sebagai salah satu rasul Allah. Nabi Daud dikaruniai hikmah kesempurnaan ilmu serta
kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.

Nabi Daud merupakan seorang yang sangat pencemburu. Ketika ia berbergian, seluruh rumah ia
mengunci seluruh pintu agar tidak ada seorang lelaki pun yang dapat masuk ke rumahnya. Ketika Nabi
Daud pergi, istrinya melihat dan memeriksa keadaan rumahnya. Ia melihat seorang laki-laki berdiri tegak
di tengah rumah.

Istri Nabi Daud tersebut terhedan-heran, bagaimana orang ini bisa masuk padahal rumahnya terkunci.
Dia takut akan kemarahan Nabi Daud jika memergoki ada seorang laki-laki ada di rumahnya. Tak
berselang lama, Nabi Daud pulang sementara laki-laki itu tetap ada di keadaan semula tanpa rasa takut
dan khawatir.

Nabi Daud bertanya kepada laki-laki tersebut. dia menyebutkan jati dirirnya yang langsung dikenali oleh
Nabi Daud. Dia berkata “Aku adalah orang yang tidak takut pada raja, tidak ada menghalangiku.” Maka
Nabi Daud mengenal ciri-cirinya. Nabi Daud berkata, “Jadi kamu (demi Allah) adalah malaikat maut.
Selamat datang keputusan Allah.” kemudian Nabi Daud diambil nyawanya dan beliau wafat.

Nabi Daud dimandikan, dikafani, dan disiapkan. Namun matahari menyinari dengan teriknya. Nabi
Sulaiman memerintahkan burung agar memayungi dengan sayapnya, maka jasad Nabi Daud terpayungi,
begitu pula para penghantar, sehingga matahari tidak sampai menyinari para pengantar. Akibatnya bumi
menjadi gelap.

3.) Kisah Nabi Sulaiman A.S

Nabi Sulaiman adalah putra dari Nabi Daud, yang kemudian mengambil alih kepemimpinan kerajaan
setelah ayahnya wafat. Dikisahkan Nabi Sulaiman merupakan seorang raja yang bijak dan adik dalam
memberikan sebuah keputusan pada suatu perkara.

Di samping itu, Nabi Sulaiman juga diberi karunia yang mampu berdialog dengan hewan, seperti burung
dan semut, sekaligus menjadikannya pasukan. Selain hewan, pasukan Nabi Sulaiman juga terdiri dari
makhluk gaib seperti jin.

Alhasil, Nabi Sulaiman dikenal sebagai raja untuk segala makhluk. Tidak hanya manusia, Allah SWT
menjadikan hewan dan makhluk gaib seperti jin tunduk pada Nabi Sulaiman.

Waktu Nabi Sulaiman AS berkuasa ada seorang Ratu yang bernama Ratu Balqis. Ratu Balqis dari
Kerajaan Negeri Saba, Ratu Balqis tersebut dan rakyatnya menyembah Matahari. Mengetahui akan hal
itu, Nabi Sulaiman mengirim surat dan surat itu dibawa langsung oleh burung Hudhud dan disampaikan
kepada Ratu Balqis. Ratu Balqis menjawab surat Nabi Sulaiman, aku akan menghadap sendiri kata Ratu
Balqis. Setelah menghadap ia sangat kagum melihat istana yang besar dan indah dan ia juga kagum
melihat Nabi Sulaiman mengatur Kerajaannya dengan bijaksana. Akhirnya Ratu Balqis mau beriman, ia
mengakui Nabi Sulaiman sebagai Rasul. Nabi Sulaiman wafat pada usia 180 tahun, ia wafat setelah
melaksanakan tugas Kenabian dan Kerasulannya.

3.) Kisah Nabi Ilyas A.S

Nabi Ilyas adalah keturunan keempat Nabi Harun a.s dengan nama lengkap Ilyas bin Finhash bin Azar bin
Harun bin Imran bin Qahits bin Aziz bin Laway bin Ya’kub bin Ishaq bin Ibrahim. Nabi Ilyas diutus oleh
Allah SWT untuk mengingatkan kaum Bani Israil yang membangkang karena menyembah berhala dan
tidak mau menyembah Allah SWT.

Nabi Ilyas berdakwah agar umatnya meninggalkan kebiasaan buruknya yaitu menyembah berhala.
Kaumnya tidak pernah menghiraukan ajakan Nabi Ilyas padahal Nabi Ilyas sudah berulang kali
mengingatkan. Kaum tersebut tidak peduli dengan ajakan yang disampaikan Nabi dan rasulnya.

Mereka tetap hidup berfoya-foya, bermewah-mewahan dan menghamburkan harta, bahkan terang-
terangan menciptakan tuhan baru. Mereka menyembah berhala yang terbuat dari emas dan diberi
nama Ba’al. Ba’al dianggap oleh mereka sebagai tempat perlindungan, tempat meminta serta memohon
pertolongan. Kaumnya ini rela mendaki gunung demi memohon kepada Ba’al karena mereka
menempatkan Ba’al di atas gunung Karmal.

Maka Nabi Ilyas pun mendatangi mereka tetapi mereka tetap saja membangkang dan malah
mengatakan Nabi Ilyas si pengacau. Nabi Ilyas pun menjawab “Saya bukan pengacau, justru kalianlah,
mengapa menyembah berhala Ba’al? kalian telah melanggar perintah Allah SWT”. Nabi Ilyas langsung
berdoa kepada Allah SWT “Ya Allah hentikan musibah kekeringan ini”. Musibah pun berhenti dan Allah
menurunkan hujan kepada Bani Israil.

Berhari-hari kaum Bani Israil hidup bahagia karena mendapatkan anugerah hujan setelah sekian lama
kekeringan. Perekonomian mereka pun kembali pulih. Dengan adanya kenikmatan yang diberikan Alllah
tersebut, justru mereka tidak bersyukur, mereka kembali durhaka kepada Allah SWT dan kembali
melakukan kemaksiatan.

Kaum Bani Israil kembali menyembah Ba’al. Akhirnya kaum Bani Israil pun kembali ditimpa musibah
yang lebih berat yaitu gempa bumi yang dahsyat. Mereka pun gelimpangan dan tidak bernyawa lagi.

Nabi Ilyas a.s dan orang-orang beriman selamat dari musibah tersebut karena sudah terlebih dahulu
meninggalkan negeri tersebut. Nabi Ilyas menunjukkan sikap sabar dalam menghadapi umatnya yang
pembangkang dan durhaka. Nabi Ilyas tidak menyerah dan selalu mengajak kebaikan. Sudah
sepantasanya sikap teladan ini kita teladani dan menirunya.

Hingga saat ini, Nabi Ilyas AS diyakini masih hidup dan terus berzikir kepada Allah SWT. Dahulu
diceritakan bahwa ia sebenarnya sudah didatangi oleh malaikat Izrail saat sedang beristirahat. Namun
ketika didatangi, Nabi Ilyas bersedih sehingga membuat sang malaikat pencabut nyawa bertanya
kepadanya. Ternyata ia bersedih lantaran waktu untuk berdzikir dan beribadah kepada Allah telah usai.
Mendengar hal tersebut, Izrail menunda tugasnya dan membiarkan Nabi Ilyas terus berdzikir.

Anda mungkin juga menyukai