Anda di halaman 1dari 40

Assalamualaikum akhwat dan ikhwan sekalian...

Mau share sedikit hasil baca2 sebuah e-book yang nemu di jagat maya.. Semoga bisa ngasih motivasi ke temen2 yg lagi dilanda badai tubes, ujian, praktikum, dan sebagainya.. Mereka para Rasul Allah pernah mengalami cobaan yang jauh lebih berat lho.. Tapi berujung pada keberkahan.. :) Selamat membaca :) ADAM Nabi Adam diyakini sebagai manusia pertama yang menginjakkan kaki di bumi. Sebagai pasangannya, Hawa diciptakan dari tulang rusuk kirinya. Mereka diturunkan ke bumi karena telah berbuat kesalahan akibat godaan iblis. Adam dan Hawa dikaruniai dua pasang putra-putri, yaitu Qabil dan Iklima, kemudian Habil dan Labuda. Qabil bersifat kasar, sedangkan Habil bersifat lembut. Kedua sifat inilah yang akhirnya menjadi cikal bakal sifatsifat dasar manusia. AYUB Keluarga Nabi Ayub dikenal kaya raya dan sangat dermawan. Namun kesejahteraan ini tidak membuatnya sombong. Ini yang mendorong iblis untuk menggodanya. Allah pun menentang iblis sekiranya ia dapat meruntuhkan iman Ayub. Ujian itu pun tiba. Seluruh hartanya terbakar. Setelah itu Nabi Ayub terserang penyakit kulit hingga 80 tahun lamanya. Namun ia dan istrinya yang setia, Rahmah, tetap bertawakkal kepada Allah. Sampai akhirnya Allah berfirman agar Ayub menapakkan kakinya di tanah. Kemudian dari tanah tersebut keluar air yang dapat menyembuhkan penyakitnya. DAUD Figur nabi Daud memuncak saat ia berhasil membunuh Jalut, pemimpin kamu pemberontak di Palestina. Daud kemudian menjadi raja dan berlaku sangat adil. Di masanya, kerajaan tumbuh kuat dan masyarakat menjadi makmur. Suatu saat nabi Daud melarang para nelayan untuk melaut di hari Sabtu. Namun peringatan tersebut dilanggar sehingga terjadi bencana gempa yang menewaskan seluruh penduduk. DZULKIFLI Sejarah menyebutkan bahwa Nabi Dzukifli adalah putra Nabi Ayub. Dikisahkan pula bahwa ia mewarisi sifat sabar ayahnya. Suatu saat beliau ditunjuk menjadi raja setelah dapat memenuhi persyaratan yang diminta, yaitu calon pengganti haruslah seorang yang sanggup berpuasa di siang hari, beribadah di malam hari, dan bukan seorang yang pemarah. HARUN Harun disebut sebagai partner nabi Musa. Ia adalah sosok yang cakap berdakwah, pandai berdiplomasi, dan penuh perhatian. Harun selalu mendampingi Musa dalam berdakwah, hingga suatu saat Musa memutuskan untuk beruzlah dan menitipkan pembinaan umatnya

kepada Harun. Harun juga sempat berjuang untuk memberantas penyembahan berhala yang dipimpin oleh Samiri, salah seorang tukang sihir kerajaan Firaun. HUD Nabi Hud tergolong dalam kaum Ad yang terhormat. Kehidupan mereka serba maju berkecukupan. Namu sayangnya mereka selalu berfoya-foya dan tenggelam dalam kehidupan fana. Nabi Hud mengingatkan mereka untuk bersyukur dan selalu memohon kepada Allah, namun mereka menolak. Akhirnya murka Allah datang dengan menurunkan azab berupa badai gurun selama 7 hari 7 malam. Kaum yang mendengarkan himbauan nabi Hud selamat dengan berpindah ke kota Hadramaut. IBRAHIM Ibrahim dikenal sebagai bapak para nabi. Ia dihormati oleh pemeluk 3 agama, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. Ibrahim-lah yang membangun Kabah di kota Mekkah. Keyakinannya yang kuat terhadap Islam dimulai dari pencariannya akan Tuhan. Ia sangat tidak menerima orang-orang di sekitarnya yang menyembah berhala, sampai akhirnya ia dibakar hiduphidup. Namun Allah SWT menurunkan mukjizatnya dengan menyelamatkannya dari kobaran api. IDRIS Idris diyakini sebagai nabi pertama yang menulis dengan pena. Masyarakat terdahulu mempercayai pula bahwa ia dibawa ke surga tanpa mengalami kematian. Peristiwa itu terjadi ketika beliau berusia 82 tahun. ILYAS Nabi Ilyas tinggal di lembah sungai Yordan dimana penduduknya menyembah berhala. Ilyas menyeru kepada mereka untuk meninggalkan berhala, namun mereka tidak mengindahkannya, bahkan menantang agar Tuhan yang disembah Ilyas menurunkan bencana. Akhirnya kekeringan melanda daerah tersebut. Setelah beberapa tahun, Nabi Ilyas dapat meyakinkan kaum tersebut untuk menyembah Allah. ILYASA Ilyasa merupakan kerabat dekat nabi Ilyas. Setelah Ilyas meninggal, beliau melanjutkan perjuangan Ilyas untuk menghalau penyembahan berhala yang kembali merebak di lembah sungai Yordan. Namun kaum tersebut tidak mau mendengarkan sehingga bencana kekeringan kembali melanda mereka. ISA Isa adalah putra dari Maryam yang dilahirkan tanpa memiliki suami. Hal ini menimbulkan kontroversi dan hujatan bertubi-tubi kepada Maryam. Secara ajaib, Isa yang saat itu masih bayi tiba-tiba berbicara menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, bahwa penciptaan dirinya diawali dari kedatangan malaikat Jibril kepada ibunya. Isa juga memperlihatkan banyak mukjizat lainnya ketika ia dewasa, diantaranya membentuk seekor burung hidup dari tanah

liat, menghidupkan orang mati, menyembuhkan kebutaan, dan mendatangkan makanan yang semula tidak ada. Penyelamatan Nabi Isa dari penyaliban juga merupakan salah satu bentuk mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT. ISHAQ Ishaq banyak menemani bapaknya, Ibrahim dalam berdakwah menyebarkan Islam. ISMAIL Ismail dan keluarganya merupakan orang-orang yang terdahulu melaksanakan haji. Suatu saat Ismail haus dan ibunya bolak-balik dari bukit Safa-Marwah untuk mencari air, hingga akhirnya keluar sebuah mata air yang saat ini dikenal sebagai air zamzam. Dalam perjalanan menuju tempat penyembelihan, Ismail digoda oleh syaitan agar membatalkan niatnya. Namun Ismail tidak goyah dan melempar syaitan tersebut dengan batu, yang saat ini menjadi ritula ibadah haji, yaitu lempar jumrah. Seperti yang kita tahu, saat akan disembelih jasad Nabi Ismail digantikan oleh seekor kambing, yang akhirnya menjadi cikal bakal ibadah Idul Adha. LUTH Perjuangan nabi Luth adalah menyeru kaum Sodom untuk kembali ke jalan yang benar, yaitu meninggalkan homoseksual, kemudian menyembah Allah. Pada akhirnya Allah berfirman agar Luth segera meninggalkan pemukimannya dan kemudian Ia menurunkan azab yang pedih kepada kaum tersebut. MUSA Kisah pertarungan nabi Musa dengan Firaun merupakan salah satu kisah yang tersohor. Dikisahkan bahwa Firaun merasa terancam dengan keberadaan Musa yang menyebarkan ajaran untuk mengesakan Allah. Mereka bertarung dan Musa memenangkannya dengan bantuan tongkatnya. Kemudian ia dan kaumnya dikejar oleh pengikut Firaun, namun mereka berhasil lolos dengan bantuan tongkat Musa yang dapat membelah lautan. Nabi Musa mendapat mukjizat kitab Taurat, yang dikenal dengan Perjanjian Lama yang berisi ajaran pokok 10 Perintah Allah. NUH Nabi Nuh menyebarkan ajaran untuk menyembah Allah SWT. Namun masyarakat menolak dan menganggapnya gila. Nuh kemudian diberikan peringatan oleh Allah bahwa akan ada banjir besar yang melanda daerahnya, oleh karena itu Nuh diperintahkan untuk membuat sebuah kapal. Masyarakat sekitar tetap tidak mengindahkan peringatan yang disampaikan oleh Nuh, sehingga mereka akhirnya hanyut dalam banjir tersebut. SHALIH Mukjizat nabi Shalih yang paling dikenal adalah unta betina yang keluar dari batu setelah ia memukulkan telapak tangannya. Shalih meminta penduduk setempat untuk tidak menganggu unta tersebut dan susunya boleh diperah untuk memenuhi kebutuhan

penduduk miskin. Namun kaum yang tidak menyukainya berusaha membunuh unta itu dan pada akhirnya mereka dijatuhi azab petir dan gempa. SULAIMAN Salah satu keahlian Sulaiman yang paling menonjol adalah kemampuannya berkomunikasi dengan binatang. Ia juga merupakan raja yang sangat bijaksana. Kekuasaannya bahkan mencakup bangsa jin. SYUAIB Nabi Syuaib menyebarkan ajaran Islam di daerah Madyan. Namun masyarakat Madyan menolak ajaran tersebut hingga akhirnya Allah menurunkan azab berupa petir dan kilat yang menghanguskan mereka. YAHYA Nabi Yahya mengajarkan bahwa kebenaran harus ditegakkan dengan resiko apapun. Pada riwayatnya dicontohkan saat ia bersikeras melarang pernikahan antara seorang paman dengan kemenakannya sendiri. YAKUB Ya'kub adalah kakek moyang para rasul sebelum masa Muhammad. Sikap dan cara berpikirnya tentu berpengaruh pada para rasul keturunannya serta kaum Yahudi dan kemudian Nasrani penegak panji keesaan Allah sebelum era Muhammad. YUNUS Nabi Yunus berusaha menyebarkan ajaran Allah, namun ia tidak mendapat sambutan baik dari masyarakat. Dalam perjalanannya menjauhi daerah tersebut karena khawatir akan dibunuh, kapal yang ia tumpangi diguncang topan dan diputuskan bahwa Yunus akan dikorbankan untuk ditenggelamkan ke laut demi keselamatan penumpang lainnya. Namun mukjizat Allah tiba. Nabi Yunus dimakan oleh seekor ikan (kemungkinan paus) dan ditemukan masih hidup di perut ikan tersebut. Ia pun melanjutkan dakwahnya kembali. YUSUF Yusuf dikisahkan dalam riwayatnya sebagai seorang pria yang sangat tampan dan sangat piawai dalam memimpin negaranya. Sejak kecil ia mendapat mimpi yang tidak biasa dan ketika besar ia dapat mentakwilkan mimpi tersebut, sehingga ia sangat dihormati oleh masyarakat sekitarnya. ZAKARIA Nabi Zakaria dan istrinya, Isya, membaktikan diri untuk menjaga Baitul Maqdis -rumah ibadah peninggalan Sulaiman di Yerusalem. Zakaria dikaruniai keturunan oleh Allah SWT di saat usianya sudah cukup uzur, yaitu sekitar 100 tahun. Anak tersebut adalah nabi Yahya. MUHAMMAD SAW

Nabi Muhammad SAW adalah rasul terakhir,sekaligus sebagai penutup rasul-rasul sebelumnya. Ia-lah yang menyempurnakan ajaran-ajaran Islam. Mukjizat yang diturunkan Allah kepadanya sangatlah banyak, salah satunya yang paling besar adalah Al-Quran, yang menjadi pedoman utama kehidupan manusia. Selain itu ada pula peristiwa Isra Miraj yang membawanya bertemu dengan Allah SWT.

Nabi Luth adalah anak saudara dari Nabi Ibrahim. Ayahnya yang bernama Hasan bin Tareh adalah saudara sekandung dari Nabi Ibrahim. Ia beriman kepada bapa saudaranya Nabi Ibrahim mendampinginya dalam semua perjalanan dan sewaktu mereka berada di Mesir berusaha bersama dalam bidang perternakan yang berhasil dengan baik binatang ternaknya berkembang biak sehingga dalam waktu yang singkat jumlah yang sudah berlipat ganda itu tidak dapat ditampung dalam tempat yang disediakan . Akhirnya perkongsian Ibrahim-Luth dipecah dan binatang ternakan serta harta milik perusahaan mereka di bahagi dan berpisahlah Luth dengan Ibrahim pindah ke Yordania dan bermukim di sebuah tempat bernama Sadum. Nabi Luth Diutuskan Oleh Allah Kepada Rakyat Sadum Masyarakat Sadum adalah masyarakat yang rendah tingkat moralnya,rusak mentalnya, tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Kemaksiatan dan kemungkaran bermaharajalela dalam pergaulan hidup mrk. Pencurian dan perampasan harta milik menrupakan kejadian hari-hari di mana yang kuat menjadi kuasa sedang yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang. Maksiat yang paling menonjol yang menjadi ciri khas hidup mereka adalah perbuatan homoseks {liwat} di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya. Kedua-dua jenis kemungkaran ini begitu bermaharajalela di dalam masyarakat sehinggakan ianya merupakan suatu kebudayaan bagi kaum Sadum. Seorang pendatang yang masuk ke Sadum tidak akan selamat dari diganggu oelh mrk. Jika ia membawa barang-barang yang berharga maka dirampaslah barang-barangnya, jika ia melawan atau menolak menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan dan berparas elok maka ia akan menjadi rebutan di antara mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya dan sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda maka ia menjadi mangsa bagi pihak wanitanya pula. Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan sedemikian paras penyakit sosialnya diutuslah nabi Luth sebagai pesuruh dan Rasul-Nya untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan ,kejahilan dan kesesatan serta membawa mereka alam yang bersih ,bermoral dan berakhlak mulia. Nabi Luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah meninggalkan kebiasaan mungkar menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan yang diilhamkan oleh iblis dan syaitan. Ia memberi penerang kepada mereka bahwa Allah telah mencipta mereka dan alam sekitar mrk tidak meredhai amal perbuatan mrk yang mendekati sifat dan tabiat kebinatangan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan bahwa Allah akan memberi ganjaran setimpal dengan amal kebajikan mereka. Yang berbuat baik dan beramal soleh akan diganjar dengan syurga di akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan di balaskannya dengan memasukkannya ke dalam neraka Jahanam. Nabi Luth berseru kepada mrk agar meninggalkan adat kebiasaan iaitu melakukan perbuatan homoseks dan lesbian karena perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung didalam penciptaan manusia menjadi dua jenis iaitu lelaki dan wanita. Juga kepada mereka di beri nasihat dan dianjurkan supaya menghormati hak dan milik masing-masing dengan

meninggalkan perbuatan perampasan, perompakan serta pencurian yang selalu mrk lakukan di antara sesama mrk dan terutama kepada pengunjung yang datang ke Sadum. Diterangkan bahwa perbuatanperbuatan itu akan merugikan mrk sendiri, karena akan menimbulkan kekacauan dan ketidak amanan di dalam negeri sehingga masing-masing dari mereka tidak merasa aman dan tenteram dalam hidupnya. Demikianlah Nabi Luth melaksanakan dakwahnya sesuai dengan tugas risalahnya.Ia tidak henti-henti menggunakan setiap kesempatan dan dalam tiap pertemuan dengan kaumnya secara berkelompok atau secara berseorangan mengajak agak mrk beriman dan percaya kepada Allah menyembah-Nya melakukan amal soleh dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar. Akan tetapi keruntuhan moral dan kerusakan akhlak sudah berakar sgt di dalam pergaulan hidup mereka dan pengaruh hawa nafsu dan penyesatan syaitan sudah begitu kuat menguasai tindak-tanduk mereka, maka dakwah dan ajakkan Nabi Luth yyang dilaksanakan dengan kesabaran dan ketekunan tidak mendapat tanah yang subur di dalam hati dan fikiran mereka dan berlalu laksana suasana teriakan di tengah-tengah padang pasir .Telingatelinga mereka sudah menjadi pekak bagi ajaran-ajaran Nabi Luth sedang hati dan fikiran mereka sudah tersumbat rapat dengan ajaran -ajaran syaitan dan iblis. Akhirnya kaum Luth merasa dan kesal hati mendengar dakwah dan nasihat-nasihat Nabi Luth yang tidak putus-putus itu dan minta agar ia menghentikan aksi dakwahnya atau menghadapi pengusir dirinya dari sadum bersama semua keluarganya. dari pihak Nabi Luth pun sudah tidak ada harapan lagi masyarakat Sadum dapat terangkat dari lembah kesesatan dan keruntuhan moral mereka dan bahawa meneruskan dakwah kepada mereka yang sudah buta-tuli hati dan fikiran serta mensia-siakan masa. Ubat satusatunya, menurut fikiran Nabi Luth untuk mencegah penyakit akhlak itu yang sudah parah itu menular kepada tetangga-tetangga dekatnya, ialah dengan membasmikan mereka dari atas bumi sebagai pembalasan ke atas terhadap kekerasan kepala mrk juga untuk menjadi ibrah dan pengajaran umat-umat disekelilingnya. beliau memohon kepada Allah agar kepada kaumnya masyarakat Sadum diberi pengajaran berupa azab di dunia sebelum azab yang menanti mereka di akhirat kelak. Para Malaikat Tamunya Nabi Ibrahim Bertamu Kepada Nabi Luth. Permohonan Nabi Luth dan doanya diperkenankan dan dikabulkan oleh Allah s.w.t. Dikirimkanlah kepadanya tiga orang malaikat menyamar sebagai manusia biasa. Mrk adalah malaikat yang bertamu kepada Nabi Ibrahim dengan membawa berita gembira atas kelahiran Nabi Ishaq, dan memberitahu kepada mrk bahwa dia adalah utusan Allah dengan tugas menurunkan azab kepada kaum Luth penduduk kota Sadum. Dalam kesempatan pertemuan mana Nabi Ibrahim telah mohon agar penurunan azab keatas kaum Sadum ditunda ,kalau-kalau mereka kembali sedar mendebgarkan dan mengikuti ajakan Luth serta bertaubat dari segala maksiat dan perbuatan mungkar. Juga dalam pertemuan itu Nabi Ibrahim mohon agar anaksaudaranya, Luth diselamatkan dari azab yang akan diturunkan keatas kaum Saum permintaan mana oleh para malaikat itu diterima dan dijamin bahwa Luth dan keluarganya tidak akan terkena azab. Para malaikat itu sampai di Sadum dengan menyamar sebagai lelaki remaja yang berparas tampan dan bertubuh yang elok dan bagus. Dalam perjalanan mrk hendak memasuki kota, mrk berselisih dengan seorang gadis yang cantik dan ayu sedang mengambil dari sebuah perigi. Para malaikat atau lelaki remaja itu bertanya kepada si gadis kalau-kalau mrk diterima ke rumah sebagai tetamu. Si gadis tidak berani memberi keputusan sebelum ia beruding terlebih dahulu dengan keluarganya. Maka ditngglkanlah para lelaki remaja itu oleh si gadis seraya ia pulang ke rumah cepat-cepat untuk memberitahu ayahnya. Si ayah iaitu Nabi Luth sendiri mendengar lapuran puterinya menjadi binggung jawapan apa yang harus ia berikan kepada para pendatang yang ingin bertamu ke rumahnya untuk beberapa waktu, namun menerima tamu-tamu remaja yang berparas tampan dan kacak akan mengundang risiko gangguan

kepadanya dan kepada tamu-tamunya dari kaumnya yang tergila-gila oleh remaja-remaja yang mempunyai tubuh bagus dan wajah elok. Sedang kalau hal yang demikian itu terjadi ia sebagai tuan rumah harus bertanggungjawab terhadap keselamatan tamunya, padahal ia merasa bahwa ia tidak akan berdaya menghadapi kaumnya yang bengis-bengis dan haus maksiat itu. Timbang punya timbang dan fikir punya fikir akhirnya diputuskan oleh Nabi Luth bahwa ia akan menerima mrk sebagai tamu di rumahnya apa pun yang akan terjadi sebagai akibat keputusannya ia pasrahkan kepada Allah yang akan melindunginya. Lalu pergilah ia sendiri menjemput tamu-tamu yang sedang menanti di pinggir kota dan diajaklah mrk bersama-sama ke rumah pada saat kota Sadum sudah diliputi kegelapan dan manusianya sudah nyenyak tidur di rumah masing-masing. Nabi Luth berusah dab berpesan kepada isterinya dan kedua puterinya agar merahsiakan kedatangan tamu-tamu, jangan sampai terdengar dan diketahui oleh kaumnya. Akan tetapi isteri Nabi Luth yang memang sehaluan dan sependirian dengan penduduk Sadum telah membocorkan berita kedatangan para tamu dan terdengarlah oleh pemuka-pemuka mereka bahwa Luth ada tetamu terdiri daripada remajaremaja yang tampan parasnya dan memiliki tubuh yang sangat menarik bagi para penggemar homoseks. Terjadilah apa yang dikhuatirkan oleh Nabi Luth. Begitu tersiar dari mulut ke mulut berita kedatangan tamu-tamu remaja di rumah Luth, berdatanglah mereka ke rumahnya untuk melihat para tamunya dan memuaskan nafsunya. Nabi Luth tidak membuka pintu bagi mrk dan berseru agar mrk kembali ke rumah masing-masing dan jgn menggunggu tamu-tamu yang datangnya dari jauh yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan .Mrk diberi nasihat agar meninggalkan adat kebiasaan yang keji itu yang bertentangan dengan fitrah manusia dan kudrat alam di mana Tuhan telah menciptkan manusia berpasangan antara lelaki dengan perempuan untuk menjaga kelangsungan perkembangan umat manusia sebagai makhluk yang termulia di atas bumi. nabi Luth berseru agar mereka kembali kepada isteri-isteri mrk dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar yang tidak senonoh, sebelum mrk dilanda azab dan seksaan Allah. Seruan dan nasihat-nasihat Nabi Luth dihiraukan dan dipedulikan ,mrk bahkan mendesak akan menolak pintu rumahnya dengan paksa dan kekerasan kalau pintu tidak di buka dengan sukarela. Merasa bahwa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan arus orang-orang penyerbu dari kaumnya itu yang akan memaksakan kehendaknya dengan kekerasan berkatalah Nabi Luth secara terus terang kepada para tamunya: Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu menyerbu ke dalam .Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan fizikal yang dapat menolak kekerasan mereka , tidak pula mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani mrk yang dapat aku mintai pertolongannya, maka aku merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak dapat menghalaukan gangguan terhadap tamu-tamuku dirumahku sendiri. Begitu Nabi Luth selesai mengucapkan keluh-kesahnya para tamu segera mengenalkan diri kepadanya dan memberi identitinya, bahawa mereka adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia yang bertamu kepadanya dan bahwa mereka datang ke Sadum untuk melaksanakan tugas menurunkan azab dan seksa atas rakyatnya yang membangkang dan enggan membersihkan masyarakatnya dari segala kemungkaran dan kemaksiat yang keji dan kotor. Kepad Nabi Luth para malaikat itu menyarankan agar pintu rumahnya dibuka lebar-lebar untuk memberi kesempatan bagi orang -orang yang haus homoseks itu masuk. Namun malangnya apabila pintu dibuka dan para penyerbu menindakkan kaki untuk masuk, tiba-tiba gelaplah pandangan mrk dan tidak dapat melihat sesuatu. mrk mengusap-usap mata, tetapi ternyata sudah menjadi buta. Sementara para penyerbu rumah Nabi Luth berada dalam keadaan kacau bilau berbentur antara satu dengan lain berteriak-teriak menanya-nanya gerangan apa yang menjadikan mereka buta dengan mendadak para berseru kepada Nabi Luth agar meninggalkan segera perkampungan itu bersam

keluarganya, karena masanya telah tiba bagi azab Allah yang akan ditimpakan. Para malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya agar perjalanan ke luar kota jangan seorang pun dari mereka menoleh ke belakang. Nabi Luth keluar dari rumahnya sehabis tengah malam, bersama keluarganya terdiri dari seorang isteri dan dua puterinya berjalan cepat menuju keluar kota, tidak menoleh ke kanan mahupun kekiri sesuai dengan petunjuk para malaikat yang menjadi tamunya.Akan tetapi si isteri yang menjadi musuh dalam selimut bagi Nabi Luth tidak tergamak meninggalkan kaumnya. Ia berada dibelakang rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan tidak secepat langkah suaminya dan tidak henti-henti menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas kaumnya, seakan-akan menragukan kebenaran ancaman para malaikat yang telah didengarnya sendiri. Dan begitu langkah Nabi Luth berserta kedua puterinya melewati batas kota Sadum, sewaktu fajar menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki rakyat Sadum, tidak terkecuali isteri Nabi Luth yang munafiq itu. Getaran itu mendahului suatu gempa bumi yang kuat dan hebat disertai angin yang kencang dan hujan batu sijjil yang menghancurkan dengan serta-merta kota Sadum berserta semua pemghuninya .Demikianlah mukjizat dan ayat Allah yang diturunkan untuk menjadi pengajaran dan ibrah bagi hamba-hamba-Nya yang mendatang. Kisah Nabi Luth Di Dalam Al-Quran Kisah Nabi Luth dalam Al-Quran terdapat pada 85 ayat dalam 12 surah diantaranya surah Al-Anbiyaa ayat 74 dan 75 , surah Asy-Syuara ayat 160 sehingga ayat 175 , surah Hud ayat 77 sehingga ayat 83 , surah Al-Qamar ayat 33 sehingga 39 dan surah At-Tahrim ayat 10.

BAB 18 - Mukjizat Nabi Terakhir


Al-Qur'an Suci adalah mukjizat abadi Nabi terakhir saw. Mukjizat para nabi sebelumnya seperti Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as dan Nabi Isa as masing-masing Nabi ini mendapat Kitab suci dan juga memiliki mukjizat tidak identik dengan Kitab-kitab suci mereka. Mereka melakukan perbuatan mukjizat seperti mengubah api yang berkobar menjadi "dingin dan damai", mengubah tongkat kayu menjadi ular besar, dan menghidupkan orang mati. Jelaslah mukjizat-mukjizat ini sementara sifatnya. Namun untuk Nabi terakhir saw, Kitab sucinya itu sendiri merupakan mukjizatnya. Kitab sucinya merupakan bukti kenabiannya. Dengan demikian, mukjizat Nabi terakhir saw, tak seperti mukjizat yang lain, abadi sifatnya, bukan dimaksudkan hanya untuk sementara waktu. Fakta bahwa Kitab suci (Al-Qur'anpen.) merupakan mukjizat Nabi terakhir saw, sungguh selaras dengan zamannya, zaman kemajuan ilmu pengetahuan, budaya dan pendidikan. Keabadian Al-Qur'an Suci juga sesuai dengan keabadian pesannya yang tak akan pernah dicabut.

Dalam beberapa ayat Al-Qur'an dengan tegas disebutkan aspek supramanusiawi dan luar biasa ini. Salah satunya mengatakan: Dan jika hamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang Kami wahyukan hepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surah (sajaj yang semisal Al-Qur'an itu. (QS. al-Baqarah: 23) Al-Qur'an juga dengan jelas menyebutkan beberapa mukjizat lain Nabi terakhir saw. Al-Qur'an Suci berbicara panjang lebar mengenai sejumlah masalah yang berkaitan dengan mukjizat. Al-Qur'an menyatakan bahwa risalah Allah SWT harus disertai mukjizat, bahwa mukjizat merupakan bukti kuat dan pasti, bahwa nabi dapat melakukan perbuatan mukjizat atas kehendak Allah dan untuk membuktikan kebenaran pernyataannya, dan bahwa nabi tidak harus mengabulkan setiap permintaan orang akan mukjizat. Dengan kata lain, nabi tidak diharapkan memamerkan mukjizat atau memproduksi mukjizat. Di samping membahas soal-soal ini, Al-Qur'an Suci juga dengan jelas menceritakan kisah mukjizat banyak Nabi seperti Nuh as, Ibrahim as, Luth as, Saleh as, Hud as, Musa as dan Isa as, dan memperkuat kisah-kisah itu. Sebagian orientalis dan pendeta Nasrani, berdasarkan ayat-ayat yang menolak permintaan kaum musyrik agar Nabi Muhammad saw memperlihatkan mukjizat yang mereka minta, mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw menyatakan kepada kaumnya bahwa mukjizatnya tak lain adalah Al-Qur'an Suci, dan kalau mereka tak mau menerimanya, maka dia tak dapat berbuat apa-apa lagi. Beberapa penulis Muslim yang "berpandangan terbuka" juga menerima pandangan ini, dan ketika menjelaskan pandangan ini, mereka mengatakan bahwa mukjizat merupakan argumen yang hanya dapat meyakinkan manusia yang belum matang yang mencari sesuatu yang luar biasa dan fantastis. Manusia yang sudah matang tak akan terkesan dengan hal-hal seperti itu. Yang menjadi perhatian manusia yang sudah matang hanyalah hal-hal yang rasional. Mengingat zaman Nabi Muhammad saw adalah zaman rasionalitas, bukan zaman mitos dan fantasi, maka dia, dengan kehendak Allah, tak mau menerima permintaan akan mukjizat selain Al-Qur'an Suci. Seorang penulis mengatakan, "Nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad saw mau tak mau harus menggunakan mukjizat, karena pada zaman itu nabi-nabi nyaris mustahil dapat meyakinkan orang dengan menggunakan argumen rasional. Ketika Nabi Muhammad saw datang, manusia sudah melewati periode kanak-kanak (belum matang)-nya. Manusia sudah sampai pada tahap kematangan pikirannya. Yang kemarin anak, sekarang sudah tak lagi bergantung pada ibunya dan sudah mampu berdiri

sendiri serta menggunakan otaknya. Dalam kondisi seperti itu pantaslah kalau Nabi Muhammad saw menentang tekanan kaum kafir, dan lawan-lawannya yang menghendaki mukjizatnya. Untuk membuktikan kebenaran misinya, Nabi Muhammad saw hanya bersandar pada argumen rasional dan bukti sejarah. Kendatipun kaum kafir bersikeras, namun Nabi Muhammad saw, atas perintah Allah, tak mau memperlihatkan tindakan mukjizat seperti yang dilakukan para nabi sebelumnya. Nabi Muhammad saw hanya bersandar pada Al-Qur'an Suci sebagai mukjizat yang tiada taranya. Bahwa Al-Qur'an Suci tak ada tandingannya itu sendiri sudah merupakan bukti nnalitas kenabian. Mukjizat tersebut adalah sebuah kitab yang berisi kebenaran, ajaran dan petunjuk yang sungguh cocok dengan semua aspek kehidupan. Kitab tersebut merupakan mukjizat yang cocok untuk manusia yang sudah matang, bukan untuk manusia yang masih kanak-kanak yang mempercayai mitos dan dongeng. Apa yang disebut penulis Muslim "berpandangan terbuka" itu menambahkan, "Asmosfer kehidupan manusia purba selalu penuh dengan mitos, cerita kosong dan pikiran supranatural." Karena itu, yang mengesankan manusia purba hanyalah hal-hal yang tak dapat diterima akal sehat dan yang tak dapat dimengerti. Itulah sebabnya sepanjang sejarahnya umat manusia menyukai hal-hal yang aneh dan mencari hal-hal yang supranatural. Sikap emosional terhadap apa yang tak dapat dimengerti dan yang tak dapat diterima akal sehat ini lebih kuat di kalangan manusia yang semakin tidak beradab. Bila manusia semakin dekat dengan alam, maka dia semakin menyukai hal-hal yang supranatural. Mitos merupakan produk situasi seperti ini. Manusia gurun selalu mencari keajaiban. Dunianya penuh dengan roh dan misteri besar. Itulah sebabnya bukan saja nabi, namun juga raja, pahlawan dan orang arif setiap bangsa, menggunakan sesuatu yang supranatural untuk memperkuat klaim mereka. Dalam keadaan seperti ini, nabi yang misinya didasarkan pada hal yang nyata (kasat mata), kemudian lebih menggunakan mukjizat, karena pada periode sejarah ini kejadian supranatural lebih efektif ketimbang logika, ilmu pengetahuan dan fakta yang tak terbantahkan." Namun, kehidupan Nabi Muhammad saw merupakan kekecualian. Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa mukjizatnya adalah Al-Qur'an. Pernyataan ini dilontarkan di tengah masyarakat, di sebuah kota perdagangan yang terbesar, di kota ini orang yang tahu seni menulis tak lebih dari tujuh orang. Yang jadi pikiran masyarakat ini hanyalah berbual, bersombong diri, berbesar mulut, pedang, onta dan anak laki-laki. Bahwa di tengah masyarakat ini Nabi Muhammad saw memaklumkan mukjizatnya adalah Al-Qur'an, ini

sendiri sudah merupakan mukjizat. Nabi Muhammad saw memaklumkan ini di sebuah negara yang belum pernah ada Kitab samawinya. Tuhannya, Allah, Sang Pencipta bersumpah dengan tinta, pena dan tulisan kepada kaum yang memandang pena sebagai alat bagi segelintir orang lemah tak berdaya. Ini sendiri sudah merupakan mukjizat. Dan mukjizat yang senantiasa dapat dilihat hanyalah kitab samawi itu. Tidak seperti mukjizat lainnya, Al-Qur'an Suci merupakan satu-satunya mukjizat yang karakternya yang luar biasa dapat lebih diapresiasi dan dipahami dengan lebih tepat oleh orang-orang yang lebih arif dan lebih berpengetahuan dalam masyarakat yang maju dan berbudaya. Al-Qur'an Suci merupakan satu-satunya mukjizat yang bukan saja dipercaya oleh orang-orang yang mempercayai hal-hal yang supranatural. Kesupranaturalan Al-Qur'an Suci diakui oleh orang yang berpengetahuan luas. Kemukjizatan Al-Qur'an Suci bukan saja bagi orang biasa. Kemukjizatan Al-Qur'an Suci juga bagi kaum cerdik cendekia. Tidak seperti mukjizat lainnya, Al-Qur'an Suci tidak dimaksudkan untuk menggugah decak kagum orang yang membacanya, dan juga tidak dimaksudkan untuk meyakinkan mereka agar, setelah mengaguminya, menerima pesannya. Al-Qur'an Suci dimaksudkan untuk mendidik orang-orang yang mau menerimanya. Al-Qur'an Suci merupakan pesan (risalah) itu sendiri. Mukjizat Nabi Muhammad saw, meskipun bukan produk manusia, bukanlah sesuatu yang tak ada kaitannya dengan umat manusia. Tidak seperti mukjizat sebelumnya, Al-Qur'an Suci bukanlah alat yang digunakan sekadar untuk membuat orang percaya dan tak ada manfaat lainnya. Namun mukjizat Nabi Muhammad saw ini merepresentasikan semacam manifestasi kecakapan dan kekuatan tertinggi manusia. Juga merupakan sebaik-baik model untuk praktik dan pendidikan, dan karena itu sebuah model yang selalu dapat diakses. Nabi Muhammad saw mencoba mengalihkan rasa ingin tahu manusia, dari masalah-masalah yang luar biasa dan supranatural ke masalah-masalah yang logis, rasional, intelektual, sosial dan moral. Tugas beliau saw tidaklah ringan, khususnya kalau melihat kenyataan bahwa kaum yang dihadapinya hanya mau menerima hal-hal yang supranatural. Sungguh mengherankan bagaimana dia menyebut dirinya Nabi, mengajak orang untuk menerima risalah Ilahiah-nya dan sekaligus mengakui secara formal bahwa dia tidak mengetahui hal-hal yang "gaib". Terlepas dari nilai manusiawi pengakuan ini, yang mencolok adalah kebenaran luar biasa yang terasakan dalam perbuatannya dan yang memaksa setiap had untuk hormat dan kagum kepadanya. Sebagian orang meminta dia untuk meramalkan harga yang

dapat dicapai barang mereka agar mereka dapat membuat rencana sehingga dapat memperoleh untung. Al-Qur'an Suci menyuruh Nabi untuk mengatakan: Aku tidak berkuasa menarik manfaat bagi diriku dan tidak (pula) menolak mudarat kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang gaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa mudarat. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman. (QS. al-A'rf: 188) Seorang nabi yang tak dapat membuat ramalan, yang tidak bicara dengan roh, peri dan jin, dan yang tidak berbuat mukjizat setiap hari, tak ada gunanya di mata orang gurun. Nabi Muhammad saw mengajak mereka untuk memperhatikan alam semesta, takwa, lurus dan beriman, untuk mencari pengetahuan dan untuk memahami makna kehidupan dan takdir, namun mereka selalu saja meminta dia untuk memperlihatkan mukjizat dan membuat ramalan. Di lain pihak Allah mendorong dia untuk mengatakan: Mahasuci Tuhanku, bukankah aku ini hanyalah seorang manusia yang menjadi Rasul? (QS. Al-Isr': 93) Orang-orang yang menafikkan kejadian-kejadian mukjizat terutama bersandar pada ayat-ayat yang mengatakan: Dan mereka berhata: "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami, atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya, atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikatmalaikat berhadapan muka dengan kami. Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari etnas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah Kitab yang kami baca." Katakanlah: "Mahasuci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi Rasul?" (QS. al-Isr': 90-93) Mereka mengatakan bahwa ayat-ayat ini menunjukkan bahwa kaum musyrik meminta Nabi Muhammad saw untuk memperlihatkan mukjizat selain Al-Qur'an, namun Nabi saw menolak permintaan mereka. Sayangnya, teori ini tak dapat kami terima, khususnya kalau melihat poinpoin yang disebutkan di atas, dan kalau melihat paparan kami mengenai

keunggulan Al-Qur'an Suci terhadap mukjizat-mukjizat lainnya. Menurut kami, poin-poin yang dapat dipertanyakan itu adalah: (1) Mukjizat Nabi Muhammad saw hanyalah Al-Qur'an Suci. Nabi saw tak mau memenuhi permintaan kaum musyrik yang menghendaki Nabi saw memperlihatkan beberapa mukjizat lainnya. Ayat-ayat surah al-Isr' itu membuktikan poin ini. (2) Adapun nilai dan efektivitas mukjizat, dapat dikatakan bahwa mukjizat cocok untuk periode ketika umat manusia belum matang, yaitu ketika nalar dan logika belum jalan. Bahkan orang arif dan raja harus menggunakan halhal supranatural untuk menjustifikasi diri mereka. Para nabi juga menggunakan hal-hal supranatural untuk meyakinkan kaum mereka. Nabi Muhammad saw, yang mukjizatnya adalah Al-Qur'an Suci, merupakan kekecualian. Nabi saw menjustifikasi dirinya dengan menggunakan Al-Qur'an Suci atau dengan nalar dan logika. (3) Nabi Muhammad saw mencoba mengalihkan perhatian kaumnya dari masalah-masalah supranatural ke masalah-masalah rasional dan logika, dan mencoba mengalihkan kepekaan mereka dari hal-hal yang ajaib ke hal-hal yang aktual dan faktual. Mari kita bahas satu persatu poin-poin yang diajukan oleh para penentang mukjizat. Betulkah Nabi Muhammad saw mukjizatnya hanya Al-Qur'an saja? Terlepas dari kenyataan bahwa pandangan ini tak dapat diterima bila dilihat dari segi sejarah dan hadis-hadis yang diriwayatkan oleh sumber-sumber tepercaya, pandangan ini justru bertentangan dengan Al-Qur'an sendiri. Mukjizat terbelahnya bulan disebutkan dalam Al-Qur'an Suci itu sendiri. Misal saja seseorang memandang remeh arti ayat yang menyebutkan mukjizat ini, sekalipun tak dapat dijelaskan, lantas bagaimana menjelaskan kisah mi'rj Nabi Muhammad saw yang disebutkan dalam Surah al-Isr'? Dengan tegas Al-Qur'an Suci mengatakan: Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari al-Masjidil Haram ke al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. (QS. al-Isr': 1) Apakah peristiwa ini bukan peristiwa supranatural dan bukan mukjizat? Dalam Surah at-Tahrm disebutkan bahwa Nabi Muhammad saw mengemukakan sebuah rahasia kepada salah seorang istrinya. Istrinya ini

kemudian membuka rahasia itu kepada istri Nabi saw yang lain. Nabi saw bertanya kepada istri pertamanya, kenapa membuka rahasia kepada istri keduanya, dan kenapa menceritakan sebagian pembicaraan yang terjadi antara keduanya. Istri pertama ini terkejut, lalu bertanya kepada Nabi saw bagaimana Nabi saw bisa tahu semua itu. Nabi Muhammad saw menjawab bahwa Allah memberitahukan kepadanya tentang kejadian itu. Ketika Nabi saw menceritakan sebuah rahasia kepada salah seorang istrinya, dan ketika istrinya itu kemudian membeberkan rahasia itu, dan Allah memberitahukan kepada Nabi saw tentang kejadian itu, dan Nabi saw memberitahukan kepada istrinya itu sebagiannya saja. Dan ketika Nabi saw menceritakannya kepada istrinya. Si istri berkata, "Kata siapa?" Nabi saw berkata, "Yang Mahatahu yang telah memberitahuku." Bukankah ini berarti Nabi saw menceritakan hal yang gaib? Bukankah ini mukjizat? Apa yang disebutkan dalam surah al-Isr': 90-93, dan beberapa ayat lainnya sama sekali tidak menunjukkan apa yang disimpulkan dari ayat itu. Kaum musyrik tidak minta bukti kenabian dan ayat dengan tujuan mendapatkan kepuasan. Sesungguhnya mereka minta sesuatu yang lain. Ayat-ayat ini dan juga surah al-Ankabt: 50, banyak menjelaskan mentalitas khas kaum musyrik yang rupanya meminta mukjizat. Ayat-ayat ini juga menjelaskan filosofi Al-Qur'an Suci tentang mukjizat para nabi. Dalam surah al-Isr, kaum musyrik mengawali pembicaraannya dengan mengatakan, "Kami sekali-kali tak akan mempercayaimu sampai kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami." Ini cuma sebuah transaksi. Kemudian mereka mengatakan, "Atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya, ataukamu mempunyai sebuah rumah yang penuh emas, sehingga kami bisa berbagi denganmu." Ini lagi-lagi merupakan transaksi, karena mereka menginginkan semua ini untuk kepentingan mereka sendiri. Mereka mengatakan, "Atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana menurutmu akan jatuh pada Hari Kiamat." Ini adalah meminta hukuman dan akhir segalanya, sekalipun rupanya mereka meminta mukjizat. "Atau kamu naik he langit, atau kamu bawa Allah dan para malaikat ke hadapan kami." (QS al-Isr: 90-93) Ini lagi-lagi adalah transaksi, kendatipun kali ini mereka tak meminta kekayaan, melainkan minta sesuatu yang dapat mereka banggakan. Namun mereka mengabaikan fakta bahwa mustahil mengabulkan per-mintaan mereka. Kata-kata yang digunakan kaum musyrik itu sesungguhnya luar biasa. Mereka tidak mengatakan, "Lan nu'mina bika", yaitu kami tak akan mempercayaimu. Yang mereka katakan adalah, "Lan nu'mina laka", yang artinya adalah kami tak akan bergabung denganmu yang akan

menguntungkanmu. Perbedaan makna ini sudah disebutkan oleh ahli-ahli ushul fiqih ketika menjelaskan ungkapan-ungkapan yang sama dalam surah at-Taubah: 61. Dari bagaimana kaum musyrik itu mengajukan permintaan terlihat jelas niat mereka. Mereka minta Nabi saw untuk memancarkan mata air dari bumi untuk mereka sebagai imbalan untuk dukungan dan kepercayaan mereka kepada Nabi saw. Jelaslah ini adalah meminta upah dan bukan meminta bukti dan mukjizat. Nabi saw datang untuk membuat orang jadi beriman, bukan untuk membeli pandangan dan iman mereka. Penulis yang kami kutip di atas itu sendiri mengatakan, "Kaum musyrik itu meminta Nabi saw untuk meramalkan harga yang dapat dicapai oleh barang mereka, sehingga mereka dapat memperoleh untung." Jelaslah permintaan akan mukjizat ini bukan untuk mengetahui kebenaran. Mereka ingin memanfaatkan Nabi saw sebagai sarana untuk mendapatkan uang. Tentu saja jawaban Nabi saw adalah, "Kalau saja aku tahu hal gaib, tentu aku sudah menggunakannya untuk mendapatkan banyak keuntungan di dunia ini." Jelaslah mukjizat tidak dimaksudkan untuk tujuan-tujuan seperti itu. "Aku adalah seorang Nabi. Aku hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita baik kepada orang-orang yang beriman." Kaum musyrik itu menganggap Nabi saw akan memperlihatkan mukjizat kalau diminta kapan pun dan untuk tujuan apa pun. Itulah sebabnya mereka menginginkan Nabi memancarkan mata air dari bumi, memiliki rumah emas, dan meramalkan harga pasar. Namun, faktanya adalah bahwa mukjizat tak ubahnya seperti wahyu. Terjadinya mukjizat bergantung pada "sana", bukan pada "sini". Wahyu tidak mengikuti kemauan Nabi. Wahyu merupakan proses yang mempengaruhi kehendak Nabi. Begitu pula dengan mukjizat. Mukjizat juga merupakan proses yang berasal dari "sana" dan mempengaruhi kehendak Nabi, kendatipun yang melakukan aksi mukjizat tersebut adalah Nabi. Itulah arti kata "atas kehendak Allah" dalam kaitannya dengan wahyu dan mukjizat: Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang nyata. (QS. al-Ankabt: 50) Ayat ini telah disalahtafsirkan oleh misionaris Kristen. Begitu pula dengan pengungkapan hal gaib secara mukjizat. Sejauh menyangkut personalitas Nabi saw, dia tidak tahu hal gaib. Al-Qur'an Suci mengatakan, "Katakanlah:

Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat, juga aku tidak tahu hal gaib." Namun ketika dalam pengaruh supranatural, Nabi saw menuturkan hal gaib, dan ketika ditanya dari mana dia tahu, dia menjawab bahwa Allah Yang Mahatahu telah memberitahunya. Ketika Nabi saw mengatakan tidak tahu hal gaib, dan kalau dia tahu tentu dia akan mendapat banyak uang dengan memanfaatkan pengetahuannya tentang yang gaib, dia ingin menyangkal dugaan keliru kaum musyrik. Dia menjelaskan bahwa pengetahuan tentang yang gaib merupakan bagian dari mukjizat, dan dia menerima pengetahuan seperti itu hanya melalui wahyu Allah. Seandainya pengetahuannya tentang yang gaib itu otomatis dan seandainya dapat memanfaatkannya untuk tujuan yang dikehendakinya, tentu dia sudah memanfaatkannya untuk keuntungannya sendiri, dan tak akan menyebutkan harga pasar ke depan kepada orang lain yang akan menguntungkan mereka saja. Dalam ayat lain disebutkan pula, yang artinya: (Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak mempertihatkan kepada seorang pun tentang yang gaib itu, kecuati kepada Rasul yang dipilih-Nya. (QS. al-Jin: 26-27) Nabi Muhammad saw tentu saja adalah Rasul pilihan-Nya. Kemudian, AlQur'an Suci menceritakan banyak mukjizat nabi-nabi sebelumnya seperti Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as dan Nabi Isa as. Lantas mana mungkin Nabi saw, ketika diminta memperlihatkan mukjizat seperti mukjizat nabi-nabi sebelumnya, mengatakan bahwa dirinya hanyalah seorang manusia yang diutus sebagai Rasul? Apakah kaum musyrik itu tidak berhak menjawab, "Anda sendiri dengan fasih menguraikan mukjizat nabi-nabi sebelumnya. Apakah mereka itu bukan manusia atau apakah mereka itu bukan Nabi?" Mungkinkah kontradiksi yang mencolok seperti itu ada dalam Al-Qur'an Suci? Apakah dapat dibayangkan bahwa kaum musyrik itu tidak melihat kontradiksi yang mencolok seperti itu? Seandainya pikiran orang-orang yang "berpandangan terbuka" ini benar, tentu yang dikatakan Nabi saw bukan "Mahasuci Allah, aku hanyalah seorang manusia yang menjadi Rasul", tetapi "Mahasuci Allah, karena aku Nabi terakhir, maka aku tak termasuk dalam norma yang berlaku pada nabi-nabi lain. Karena itu jangan suruh aku melakukan apa yang nabi-nabi lain diminta

untuk melakukannya." Namun Nabi saw tidak mengatakan begitu. Nabi saw justru mengatakan, "Aku adalah seorang Rasul seperti rasul-rasul lainnya." Ini menunjukkan bahwa yang diminta kaum musyrik dari Nabi Muhammad saw bukanlah mukjizat dengan tujuan untuk menemukan kebenaran. Mereka meminta sesuatu yang lain, dan permintaan mereka itu sedemikian rupa sehingga Nabi saw tak mengabulkannya. Itulah sebabnya Nabi saw tak mau mengabulkan permintaan arogan dan egois mereka. Sebenamya mereka meminta sesuatu yang mustahil. Memang orang biasa suka merekayasa cerita<erita mukjizat, kemudian mengaitkan cerita-cerita itu bukan saja dengan para nabi dan imam, namun bahkan juga dengan kuburan, batu atau pohon. Namun itu bukan alasan kita untuk menolak kalau Nabi saw memiliki mukjizat selain Al-Qur'an Suci. Kemudian, ada bedanya antara mukjizat nabi dan mukjizat wall. Mukjizat nabi merupakan mukjizat dari Allah dan bukti adanya misi dari Allah. Mukjizat nabi selalu ada kaitannya dengan tantangan. Mukjizat nabi ada kondisi khusus tertentunya, dan terjadi untuk tujuan khusus. Adapun mukjizat wali, itu merupakan kejadian supranatural yang murni hasil dari kekuatan spiritual dan kesucian pribadi seorang yang sempurna atau semi sempurna, dan kejadiannya bukan untuk membuktikan kebenaran adanya misi dari Allah. Mukjizat wali hampir merupakan urusan yang tak ada kondisi khususnya. Mukjizat nabi merupakan suara Allah yang mendukung orang tertentu. Sedangkan mukjizat wali bukan begitu. Nilai dan Efek Mukjizat Apa nilai mukjizat? Ahli logika dan ahli filsafat membagi materi yang digunakan untuk memperdebatkan urusan menjadi beberapa jenis. Sebagian argumen ada nilai tahkiknya. Argumen-argumen tersebut sangat kuat, seperti yang terjadi pada data yang digunakan ahli matematika. Sebagian argumen lainnya hanya memiliki nilai persuasif, seperti yang terjadi pada argumenargumen yang diajukan ahli retorika. Namun sepanjang tidak dianalisis, argumen-argumen seperti itu ternyata sangat mengesankan. Sebagian argumen lainnya semata-mata emosional atau ada nilainya yang lain. Nilai Mukjizat Menurut Al-Qur'an Al-Qur'an Suci menggambarkan mukjizat para nabi sebagai tanda dan bukti yang kuat, dan memandangnya sebagai bukti yang meyakinkan dan logis tentang eksistensi Allah. Al-Qur'an Suci juga menganggap alam semesta

sebagai bukti eksistensi-Nya yang tak terbantahkan. Al-Qur'an Suci membicarakan dengan saksama masalah mukjizat. Al-Qur'an memandang permintaan orang akan mukjizat dan ketaksudian mereka menerima nabi kecuali kalau mereka sudah menyaksikan mukjizatnya, dapat dibenarkan dan masuk akal, asalkan permintaan tersebut bukan untuk maksud-maksud tersembunyi atau sekadar iseng. Dengan fasih Al-Qur'an Suci membawakan banyak kisah tentang jawaban praktis para nabi terhadap permintaanpermintaan seperti itu. Al-Qur'an Suci tak pernah menunjukkan bahwa mukjizat hanyalah argumen persuasif yang cocok untuk orang bodoh dan untuk periode ketika manusia masih belum matang. Al-Qur'an Suci justru menyebut mukjizat sebagai bukti yang nyata. Karakter Petunjuk Nabi saw Mukjizat "Nabi terakhir" yang berupa Al-Qur'an, sebuah Maha-karya sastra dan sebuah khazanah budaya dan ilmu pengetahuan, merupakan mukjizat yang abadi. Banyak di antara segi-segi mukjizat Al-Qur'an berangsur-angsur mulai terungkap. Sebagian segi luar biasa dari Al-Qur'an yang kini telah diketahui oleh manusia di zaman kita, di masa lalu tidak diketahui dan tak dapat diketahui. Nilai mukjizat-Al-Qur'an lebih dimengerti oleh pemikir ketimbang orang biasa. Memang mukjizat ini, berkat nilai-nilai khususnya, cocok untuk periode akhir kenabian. Namun apakah juga benar bahwa mukjizat ini memiliki karakter sebuah kitab lantaran antara lain dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian manusia dari masalah gaib ke masalah nyata, dari masalah yang tidak rasional ke masalah yang rasional dan logis, dan dari masalah supranatural ke masalah natural? Apakah Nabi Muhammad saw berupaya mengalihkan rasa ingin tahu orang dari masalahmasalah yang luar biasa dan supranatural ke masalah-masalah yang rasional, logis, intelektual, ilmiah, sosial dan moral, dan berupaya mengalihkan rasa ingin tahu mereka dari masalah yang luar biasa ke realitas? Kelihatan itu tidak benar. Andaikata benar, berarti para nabi lainnya mengajak orang untuk memperhatikan masalah-masalah gaib, dan hanya Nabi Muhammad saw sajalah yang mengajak orang untuk memperhatikan masalah-masalah nyata. Kalau memang begini, kenapa sampai ratusan ayat Al-Qur'an Suci memaparkan tentang mukjizat? Memang benar, salah satu karakter pokok Al-Qur'an Suci adalah mengajak orang untuk mengkaji alam dan memaparkan fenomena alam sebagai ayat-ayat Allah. Namun ajakan untuk mengkaji alam tidak berarti mengalihkan perhatian orang dari segala sesuatu yang tak ada hubungannya dengan alam. Ajakan untuk mengkaji fenomena alam sebagai ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaanpen.) Allah SWT justru berarti melangkah dari alam

menuju yang di luar alam, dan dari yang kasat mata ke yang dapat dimengerti akal. Arti penting karya Nabi Muhammad saw terletak pada fakta bahwa di samping mengajak orang untuk mengkaji alam, sejarah dan masyarakat, Nabi Muhammad saw juga meyakinkan orang-orang yang hanya mau menerima yang supranatural untuk mau menerima akal, logika dan ilmu pengetahuan juga. Nabi saw juga berupaya membuat orang-orang yang keranjingan akal dan logika, dan maunya hanya menerima yang natural dan yang lahiriah saja untuk mengenal logika yang lebih tinggi juga. Perbedaan pokok antara dunia yang dikemukakan oleh agama sebagai keseluruhan, dan khususnya Islam, dan dunia yang digambarkan filsafat dan ilmu pengetahuan murni, adalah bahwa, seperti dikatakan William James, dalam konstruksi dunia agama, unsur-unsur lain tertentu hilang di samping unsur-unsur material dan hukum-hukum yang lazim dikenal manusia. Al-Qur'an Suci tak mau mengalihkan perhatian orang dari hal-hal alamiah dan lahiriah ke hal-hal supranatural dan non-lahiriah. Nilai penting Al-Qur'an Suci terletak pada fakta bahwa di samping memperhatikan hal-hal yang alamiah atau, dalam kata-kata Al-Qur'an Suci, nyata, Al-Qur'an juga menempatkan iman kepada yang gaib di garis terdepan ajarannya. Al-Qur'an memfirmankan: Kitab (Al-Qur'an) ini tak ada keraguan padanya. Petunjuk bagi mereka yang takwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib. (QS. al-Baqarah: 2-3) Mana mungkin Al-Qur'an Suci mengalihkan perhatian orang dari yang supranatural padahal Al-Qur'an itu sendiri adalah mukjizat (yang juga supranaturalpen.), dan sedemikian banyak mukjizat lainnya dipaparkan dalam lebih dari seratus ayatnya. Kami tak dapat memahami apa maksud perkataan bahwa Al-Qur'an adalah satu-satunya mukjizat yang bukan saja diimani oleh orang-orang yang mempercayai hal-hal yang supranatural. Percaya yang bagaimana? Apakah maksud si penulis adalah percaya bahwa Al-Qur'an adalah sebuah kitab yang isinya sangat bemilai dan tinggi, atau percaya bahwa Al-Qur'an adalah mukjizat? Percaya bahwa sesuatu itu mukjizat, dalam pengertian bahwa itu adalah mukjizat Allah, berarti

mempercayai kesupranaturalannya. Mana mungkin seseorang mempercayai mukjizat dan sekaligus tidak mempercayai sesuatu yang supranatural? Sudah disebutkan bahwa mukjizat Nabi Muhammad saw bukan bagian dari masalah-masalah non-manusiawi, sekalipun mukjizat Nabi saw itu merupakan suatu karya non-manusiawi. Bagi kami, makna pernyataan ini juga tidak jelas, karena dapat ditafsirkan dengan dua cara: pertama, bisa berarti bahwa Al-Qur'an yang merupakan kitab wahyu, yang penyusunnya bukan Nabi Muhammad saw, merupakan suatu karya non-manusiawi. Namun, sekalipun Al-Qur'an merupakan firman Allah, bukan kata-kata manusia, namun Al-Qur'an termasuk dalam kategori masalah-masalah manusiawi dan merupakan suatu karya biasa, seperti karya-karya manusiawi lainnya. Kelihatannya mustahil kalau ini yang dimaksud si penulis, karena kalau pandangan ini diterima, maka Al-Qur'an tak ada bedanya dengan kitab-kitab wahyu lainnya. Kitab-kitab wahyu lainnya juga berasal dari sumber wahyu yang sama. Namun karena kitab-kitab tersebut tak ada aspek supranaturalnya, maka tidak termasuk dalam kategori karya supra-manusiawi. Ada kategori sabda Nabi Muhammad saw yang dikenal dengan sebutan hadis Qudsi. Sabda-sabda ini merupakan wahyu Allah meski tidak mukjizat dan juga tidak supra-manusiawi. Al-Qur'an Suci beda dengan kitab-kitab wahyu lainnya dan beda dengan hadis Qudsi karena Al-Qur'an supramanusiawi. Al-Qur'an adalah wahyu, supra-manusiawi dan supranatural. Itulah sebabnya Al-Qur'an menyebutkan: Katqkanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." (QS. al-Isr: 88) Interpretasi lain mengenai wahyu tersebut di atas bisa berupa, bahwa tak seperti mukjizat nabi-nabi lainnya seperti mengubah tongkat menjadi ular besar dan menghidupkan mayatdan kedua perbuatan ini bukan tergolong perbuatan manusiamukjizat Nabi Muhammad saw, yang berupa kepiawaian berbicara, tergolong perbuatan manusia, meski tetap supra-manusia, karena sumbernya adalah sumber supranatural. Kalau interpretasi ini yang dimaksud, maka paparan ini sendiri merupakan pengakuan bahwa ada yang supranatural dan yang luar biasa, dan bahwa ada hal-hal yang gaib. Kemudian mengapa kita menganggap mukjizat seakan-akan sesuatu yang bersifat mitos dan irasional. Keriapa dari awal kita tidak membedakan saja

antara mukjizat di satu pihak dan mitos serta takhayul di lain pihak, sehingga orang-orang yang kurang tahu, kesannya tentang mukjizat jangan sampai seperti yang tidak kita kehendaki. Kenapa bukannya mengatakan dengan jelas dan apa adariya bahwa kitabnya Nabi Muhammad saw (Al-Qur'an pen.) adalah sebuah mukjizat, tetapi malah secara tak langsung mengatakan bahwa mukjizat Nabi Muhammad saw adalah Al-Qur'an? Dalam salah satu karya terakhir penulis ini juga dimuat sebuah artikel dengan judul "Al-Qur'an dan Komputer". Artikel ini dapat dianggap sebagai koreksi atas pandangannya sebelumnya mengenai kemukjizatan Al-Qur'an Suci dan sebagai tanda perkembangan gradual pemikirannya. Dalam artikel ini dia mengusulkan supaya huruf-huruf Al-Qur'an diganti saja dengan karakter-karakter komputer, dan supaya digunakan manifestasi luar biasa dari budaya manusia ini (komputerpen.) untuk menggali ilmu pengetahuan yang terkandung dalam Al-Qur'an. Ini merupakan usulan yang bagus dan tepat waktu. Penulis menyinggung upaya-upaya yang telah dan tengah dilakukan oleh beberapa sarjana Mesir dan Iran di bidang ini. Penulis juga berwacana dengan menarik dalam Bab "Bagaimana Membuktikan Bahwa Al-Qur'an Tak Dapat Ditiru." Dalam artikel ini penulis merujuk sebuah buku berharga yang berjudul "Proses Perkembangan Al-Qur'an", yang belakangan ini telah terbit. Dalam buku itu, sang penulis membuktikan bahwa ukuran dan panjang ayat dan kata-kata yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw dalam dua puluh tiga tahun membentuk suatu garis lengkung yang akurat dan teratur. Mengomentari temuan yang digali dari AlQur'an, penulis mengatakan, "Adakah di dunia ini orang yang kalimatkalimatnya dapat diketahui kapan diucapkan dengan melihat panjang kalimatnya, khususnya bila kalimat-kalimat ini tidak berupa teks buku sastra atau ilmiah, yang dibuat oleh seorang penulis dengan cara yang konsisten? Namun, itu merupakan kalimat-kalimat yang dari waktu ke waktu keluar dari mulut seseorang dalam periode panjang dua puluh tiga tahun kehidupannya yang sibuk. Kalimat-kalimat itu tidak membentuk sebuah buku yang ditulis dengan pokok masalah khusus, juga bahkan tidak ada kaitannya dengan bidang yang sudah dikonsepsikan sebelumnya. Kalimat-kalimat itu meliput beragam persoalan yang mencuat dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Sebagiannya menjawab pertanyaan-pettanyaan tertentu yang diajukan, dan sebagiannya lagi membahas problem-problem yang muncul selama suatu perjuangan panjang. Kalimat-kalimat itu diwahyukan kepada seorang pemimpin besar, lalu di kemudian hari dihimpun serta disusun."
Kisah Nabi dan Tokoh Islam category

Tsamud adl nama suatu suku yg oleh sementara ahli sejarah dimasukkan bahagian dari bangsa Arab dan ada pula yg menggolongkan mereka ke dalam bangsa Yahudi. Mereka bertempat tinggal di suatu dataran bernama Alhijir terletak antara Hijaz dan Syam yg dahulunya termasuk jajahan dan dikuasai suku Aad yg telah habis binasa disapu angin taufan yg di kirim oleh Allah sebagai pembalasan atas pembangkangan dan pengingkaran mereka terhadap dakwah dan risalah Nabi Hud A.S. Kemakmuran dan kemewahan hidup serta kekayaan alam yg dahulu dimiliki dan dinimati oleh kaum Aad telah diwarisi oleh kaum Tsamud.Tanah-tanah yg subur yg memberikan hasil berlimpah ruah binatang-binatang perahan dan lemak yg berkembang biak kebun-kebun bunga yag indahindah bangunan rumah-rumah yg didirikan di atas tanah yg datar dan dipahatnya dari gunung.Semuanya itu menjadikan mereka hidup tenteram sejahtera dan bahgia merasa aman dari segala gangguan alamiah dan bahawa kemewahan hidup mereka akan kekal bagi mereka dan anak keturunan mereka. Kaum Tsamud tidak mengenal Tuhan. Tuhan Mereka adl berhala-berhala yg mereka sembah dan puja kepadanya mrk berqurban tempat mrk minta perlindungan dari segala bala dan musibah dan mengharapkan kebaikan serta kebahagiaan.Mrk tidak dpt melihat atau memikirkan lbh jauh dan apa yg dpt mrk jangkau dgn pancaindera. Nabi Saleh Berdakwah Kepada Kaum Tsamud Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang tidak akan membiarkan hamba-hamba_Nya berada dalam kegelapan terus-menerus tanpa diutusnya nabi pesuruh disisi-Nya utk memberi penerangan dan memimpin mrk keluar dari jalan yg sesat ke jalan yg benar. Demikian pula Allah tidak akan menurunkan azab dan seksaan kepada suatu umat sebelum mrk diperingatkan dan diberi petunjukkan oleh-Nya dgn perantara seorang yg dipilih utk menjadi utusan dan rasul-Nya. Sunnatullah ini berlaku pula kepada kaum Tsamud yg kepada mrk telah diutuskan Nabi Saleh seorang yg telah dipilih-Nya dari suku mrk sendiri dari keluarga yg terpandang dan dihormati oleh kaumnya terkenal tangkas cerdik pandai rendah hati dan ramah-tamah dalam pergaulan. Dikenalkan mrk oleh Nabi Saleh kepada Tuhan yg sepatut mrk sembah Tuhan Allah Yang Maha Esa yg telah mencipta mrk menciptakan alam sekitar mrk menciptakan tanah-tanah yg subur yg menghasilkan bhn-bhn keperluan hidup mrk mencipta binatang-binatang yg memberi manfaat dan berguna bagi mrk dan dgn demikian memberi kepada mrk kenimatan dan kemewahan hidup dan kebahagiaan lahir dan batin.Tuhan Yang Esa itulah yg harus mrk sembah dan bukan patung-patung yg mrk pahat sendiri dari batu-batu gunung yg tidak berkuasa memberi sesuatu kepada mrk atau melindungi mrk dari ketakutan dan bahaya. Nabi Saleh memperingatkan mrk bahwa ia adlah seorang drp mrk terjalin antara dirinya dan mereka ikatan keluarga dan darah. Mrk adl kaumnya dan sanak keluarganya dan dia adl seketurunan dan sesuku dgn mrk.Ia mengharapkan kebaikan dan kebajikan bagi mrk dan sesekali tidak akan menjerumuskan mrk ke dalam hal-hal yg akan membawa kerugian kesengsaraan dan kebinasaan bagi mrk. Ia menerangkan kepada mrk bahwa ianya adl pesuruh dan utusan Allah dan apa yg diajarkan dan didakwahkan kepada mrk adl amanat Allah yg harus dia sampaikan kepada

mrk utk kebaikan mrk semasa hidup mrk dan sesudah mrk mati di akhirat kelak. Ia mengharapkan kaumnya mempertimbangkan dan memikirkan sungguh-sungguh apa yg ia serukan dan anjurkan dan agar mrk segera meninggalkan persembahan kepada berhala-berhala itu dan percaya beriman kepada Allah Yang Maha Esa seraya bertaubat dan mohon ampun kepada-Nya atas dosa dan perbuatan syirik yg selama ini telah mrk lakukan.Allah maha dekat kepada mrk mendengarkan doa mrk dan memberi ampun kepada yg salah bila dimintanya. Terperanjatlah kaum Saleh mendengar seruan dan dakwahnya yg bagi mrk merupakan hal yg baru yg tidak diduga akan datang dari saudara atau anak mrk sendiri.Maka serentak ditolaklah ajakan Nabi Saleh itu seraya berkata mereka kepadanya:Wahai Saleh! Kami mengenalmu seorang yg pandai tangkas dan cerdas fikiranmu tajam dan pendapat serta semua pertimbangan mu selalu tepat. Pada dirimu kami melihat tanda-tanda kebajikan dan sifat-sifat yg terpuji. Kami mengharapkan dari engkau sebetulnya utk memimpinkami menyelesaikan hal-hal yg rumit yg kami hadapi memberi petunjuk dalam soal-soal yg gelap bagi kami dan menjadi ikutan dan kepercayaan kami di kala kami menghadapi krisis dan kesusahan.Akan tetapi segala harapan itu menjadi meleset dan kepercayaan kami kepadamu tergelincir hari ini dgn tingkah lakumu dan tindak tandukmu yg menyalahi adat-istiadat dan tatacara hidup kami. Apakah yg engkau serukan kepada kami? Enkau menghendaki agar kami meninggalkan persembahan kami dan nenek moyang kami persembahan dan agama yg telah menjadi darah daging kami menjadi sebahagian hidup kami sejak kami dilahirkan dan tetap menjadi pegangan utk selama-lamanya.Kami sesekali tidak akan meninggalkannya krn seruanmu dan kami tidak akan mengikutimu yg sesat itu. Kami tidak mempercayai cakap-cakap kosongmu bahkan meragukan kenabianmu. Kami tidak akan mendurhakai nenek moyang kami dgn meninggalkan persembahan mrk dan mengikuti jejakmu. Nabi Saleh memperingatkan mereka agar jangan menentangnya dan agar mengikuti ajakannya beriman kepada Allah yg telah mengurniai mrk rezeki yg luas dan penghidupan yg sejahtera. Diceritakan kepada mrk kisah kaum-kaum yg mendapat seksa dan azab dari Allah krn menentang rasul-Nya dan mendustakan risalah-Nya. Hal yg serupa itu dpt terjadi di atas mrk jika mrk tidak mahu menerima dakwahnya dan mendengar nasihatnya yg diberikannya secara ikhlas dan jujur sebagai seorang anggota dari keluarga besar mrk dan yg tidak mengharapkan atau menuntut upah drp mrk atas usahanya itu. Ia hanya menyampaikan amanat Allah yg ditugaskan kepadanya dan Allahlah yg akan memberinya upah dan ganjaran utk usahanya memberi pimpinan dan tuntutan kepada mrk. Sekelompok kecil dari kaum Tsamud yg kebanyakkannya terdiri dari orang-orang yg kedudukan sosial lemah menerima dakwah Nabi Saleh dan beriman kepadanya sedangkan sebahagian yg terbesar terutamanya mrk yg tergolong orang-orang kaya dan berkedudukan tetap berkeras kepala dan menyombongkan diri menolak ajakan Nabi Saleh dan mengingkari kenabiannya dan berkata kepadanya: Wahai Saleh! Kami kira bahwa engkau telah kerasukan syaitan dan terkena sihir.Engkau telah menjadi sinting dan menderita sakit gila. Akalmu sudah berubah dan fikiranmu sudah kacau sehingga engkau dgn tidak sedar telah mengeluarkan kata-kata ucapan yg tidak masuk akal dan mungkin engkau sendiri tidak memahaminya. Engkau mengaku bahwa engkau telah diutuskan oleh Tuhanmu sebagai nabi dan rasul-Nya. Apakah kelebihanmu drp kami semua

sehingga engkau dipilih menjadi rasul padahal ada orang-orang di antara kami yg lbh patut dan lbh cekap utk menjadi nabi atau rasul drp engkau. Tujuanmu dgn bercakap kosong dan kata-katamu hanyalah utk mengejar kedudukan dan ingin diangkat menjadi kepala dan pemimpin bagi kaummu.Jika engkau merasa bahwa engkau sihat badan dan sihat fikiran dan mengaku bahwa engkau tidak mempunyai arah dan tujuan yg terselubung dalam dakwahmu itu maka hentikanlah usahamu menyiarkan agama barumu dgn mencerca persembahan kami dan nenek moyangmu sendiri.Kami tidak akan mengikuti jalanmu dan meninggalkan jalan yg telah ditempuh oleh orangorang tua kami lbh dahulu. Nabi Saleh menjawab: Aku telah berulang-ulang mengatakan kepadamu bahwa aku tidak mengharapkan sesuatu apapun drpmu sebagai imbalan atas usahaku memberi tuntunandan penerangan kepada kamu. Aku tidak mengharapkan upah atau mendambakan pangkat dan kedudukan bagi usahaku ini yg aku lakukan semata-mata atas perintah Allah dan drp-Nya kelak aku harapkan balasan dan ganjaran utk itu. Dan bagaimana aku dapat mengikutimu dan menterlantarkan tugas dan amanat Tuhan kepadaku padahal aku talah memperoleh bukti-bukti yg nyata atas kebenaran dakwahku.Jgnlah sesekali kamu harapkan bahawa aku akan melanggar perintah Tuhanku dan melalaikan kewajibanku kepada-Nya hanya semata-mata utk melanjutkan persembahan nenek moyang kami yg bathil itu. Siapakah yg akan melindungiku dari murka dan azab Tuhan jika aku berbuat demikian? Sesungguhnya kamu hanya akan merugikan dan membinasakan aku dgn seruanmu itu. Setelah gagal dan berhasil menghentikan usaha dakwah Nabi Saleh dan dilihatnya ia bahkan makin giat menarik orang-orang mengikutinya dan berpihak kepadanya para pemimpin dan pemuka kaum Tsamud berusaha hendak membendung arus dakwahnya yg makin lama makin mendpt perhatian terutama dari kalangan bawahan menengah dalam masyarakat. Mrk menentang Nabi Saleh dan utk membuktikan kebenaran kenabiannya dgn suatu bukti mukjizat dalam bentuk benda atau kejadian luar biasa yg berada di luar kekuasaan manusia. Allah Memberi Mukjizat Kepada Nabi Saleh A.S. Nabi Saleh sedar bahawa tentangan kaumnya yg menuntut bukti drpnya berupa mukjizat itu adl bertujuan hendak menghilangkan pengaruhnya dan mengikis habis kewibawaannya di mata kaumnya terutama para pengikutnya bila ia gagal memenuhi tentangan dan tuntutan mrk. Nabi Saleh membalas tentangan mrk dgn menuntut janji dgn mrk bila ia berhasil mendatangkan mukjizat yg mrk minta bahwa mrk akan meninggalkan agama dan persembahan mrk dan akan mengikuti Nabi Saleh dan beriman kepadanya. Sesuai dgn permintaan dan petunjuk pemuka-pemuka kaum Tsamud berdoalah Nabi Saleh memohon kepada Allah agar memberinya suatu mukjizat utk membuktikan kebenaran risalahnya dan sekaligus mematahkan perlawanan dan tentangan kaumnya yg masih berkeras kepala itu. Ia memohon dari Allah dgn kekuasaan-Nya menciptakan seekor unta betina dikeluarkannya dari perut sebuah batu karang besar yg terdpt di sisi sebuah bukit yg mereka tunjuk.

Maka sejurus kemudian dgn izin Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pencipta terbelahlah batu karang yg ditunjuk itu dan keluar dari perutnya seekor unta betina. Dengan menunjuk kepada binatang yg baru keluar dari perut batu besar itu berkatalah Nabi Saleh kepada mrk: Inilah dia unta Allah janganlah kamu ganggu dan biarkanlah ia mencari makanannya sendiri di atas bumi Allah ia mempunyai giliran utk mendptkan air minum dan kamu mempunyai giliran utk mendptkan minum bagimu dan bagi ternakanmu juga dan ketahuilah bahwa Allah akan menurunkan azab-Nya bila kamu sampai mengganggu binatang ini. Kemudian berkeliaranlah unta di ladang-ladang memakan rumput sesuka hatinya tanpa mendpt gangguan. Dan ketika giliran minumnya tiba pergilah unta itu ke sebuah perigi yyang diberi nama perigi unta dan minumlah sepuas hatinya. Dan pada hari-hari giliran unta Nabi Saleh itu datang minum tiada seekor binatang lain berani menghampirinya hal mana menimbulkan rasa tidak senang pada pemilik-pemilik binatang itu yg makin hari makin merasakan bahwa adanya unta Nabi Saleh di tengah-tengah mereka itu merupakan gangguan laksana duri yg melintang di dalam kerongkong. Dengan berhasilnya Nabi Saleh mendtgkan mukjizat yg mrk tuntut gagallah para pemuka kaum Tsamud dalam usahanya utk menjatuhkan kehormatan dan menghilangkan pegaruh Nabi Saleh bahkan sebaliknya telah menambah tebal kepercayaan para pengikutnya dan menghilang banyak keraguan dari kaumnya. Maka dihasutlah oleh mrk pemilik-pemilik ternakan yg merasa jengkel dan tidak senang dgn adanya unta Nabi Saleh yg merajalela di ladang dan kebun-kebun mrk serta ditakuti oleh binatang-binatang peliharaannya. Unta Nabi Saleh Dibunuh Persekongkolan diadakan oleh orang-orang dari kaum Tsamud utk mengatur rancangan pembunuhan unta Nabi Saleh. Dan selagi orang masih dibayangi oleh rasa takut dari azab yg diancam oleh Nabi Saleh bila untanya diganggu di samping adanya dorongan keinginan yg kuat utk melenyapkan binatang itu dari atas bumi mrk muncullah tiba-tiba seorang janda bangsawan yg kaya raya menawarkan akan menyerah dirinya kepada siapa yg dpt membunuh unta Saleh. Di samping janda itu ada seorang wanita lain yg mempunyai beberapa puteri cantik-cantik menawarkan akan menghadiahkan salah seorang dari puteri-puterinya kepada orang yg berhasil membunuh unta itu. Dua macam hadiah yyang menggiurkan dari kedua wanita itu di samping hasutan para pemuka Tsamud mengundang dua orang lelaki bernama Mushadda bin Muharrij dan Gudar bin Salif berkemas-kemas akan melakukan pembunuhan bagi meraih hadiah yg dijanjikan di samping sanjungan dan pujian yg akan diterimanya dari para kafir suku Tsamud bila unta Nabi Saleh telah mati dibunuh. Dengan bantuan tujuh orang lelaki lagi bersembunyilah kumpulan itu di suatu tempat di mana biasanya di lalui oleh unta dalam perjalanannya ke perigi tempat ianya minum. Dan begitu untaunta yg tidak berdosa itu lalu segeralah dipanah betisnya oleh Musadda yg disusul oleh Gudar dgn menikamkan pedangnya di perutnya.

Dengan perasaan megah dan bangga pergilah para pembunuh unta itu ke ibu kota menyampaikan berita matinya unta Nabi Saleh yg mendpt sambutan sorak-sorai dan teriakan gembira dari pihak musyrikin seakan-akan mrk kembali dari medan perang dgn membawa kemenangan yg gilang gemilang. Berkata mrk kepada Nabi Saleh: Wahai Saleh! Untamu telah amti dibunuh cubalah datangkan akan apa yg engkau katakan dulu akan ancamannya bila unta itu diganggu jika engkau betul-betul termasuk orang-orang yg terlalu benar dalam kata-katanya. Nabi Saleh menjawab: Aku telah peringatkan kamu bahwa Allah akan menurunkan azab-Nya atas kamu jika kamu mengganggu unta itu. Maka dgn terbunuhnya unta itu maka tunggulah engkau akan tibanya masa azab yg Allah talah janjikan dan telah aku sampaikan kepada kamu.Kamu telah menentang Allah dan terimalah kelak akibat tentanganmu kepada-Nya.Janji Allah tidak akan meleset .Kamu boleh bersuka ria dan bersenang-senang selama tiga hari ini kemudian terimalah ganjaranmu yg setimpal pada hari keempat. Demikianlah kehendak Allah dan taqdir-Nya yg tidak dpt ditunda atau dihalang. Ada kemungkinan menurut sementara ahli tafsir bahwa Allah melalui rasul-Nya Nabi Saleh memberi waktu tiga hari itu utk memberi kesempatan kalau-kalau mrk sedar akan dosanya dan bertaubat minta ampun serta beriman kepada Nabi Saleh kepada risalahnya. Akan tetapi dalam kenyataannya tempoh tiga hari itu bahkan menjadi bahan ejekan kepada Nabi Saleh yg ditentangnya utk mempercepat datangnya azab itu dan tidak usah ditangguhkan tiga hari lagi. Turunnya Azab Allah Yang Dijanjikan Nabi Saleh memberitahu kaumnya bahwa azab Allah yg akan menimpa di atas mrk akan didahului dgn tanda-tanda iaitu pada hari pertama bila mrk terbangun dari tidurnya akan menemui wajah mrk menjadi kuning dan berubah menjadi merah pada hari kedua dan hitam pada hari ketiga dan pada hari keempat turunlah azab Allah yg pedih. Mendebgar ancaman azab yg diberitahukan oleh Nabi Saleh kepada kaumnya kelompok sembilan orang ialah kelompok pembunuh unta merancang pembunuhan atas diri Nabu Saleh mendahului tibanya azab yg diancamkan itu.Mrk mengadakan pertemuan rahsia dan bersumpah bersama akan melaksanakan rancangan pembunuhan itu di waktu malam di saat orang masih tidur nyenyak utk menghindari tuntutan balas darah oleh keluarga Nabi Saleh jika diketahui identiti mrk sebagai pembunuhnya. Rancangan mrk ini dirahsiakan sehingga tidak diketahui dan didengar oleh siapa pun kecuali kesembilan orang itu sendiri. Ketika mrk datang ke tempat Nabi Saleh bagi melaksanakan rancangan jahatnya di malam yg gelap-gulita dan sunyi-senyap berjatuhanlah di atas kepala mereka batu-batu besar yg tidak diketahui dari arah mana datangnya dan yg seketika merebahkan mrk di atas tanah dalam keadaan tidak bernyawa lagi. Demikianlah Allah telah melindingi rasul-Nya dari perbuatan jahat hambahamba-Nya yg kafir.

Satu hari sebelum hari turunnya azab yg telah ditentukan itu dgn izin Allah berangkatlah Nabi Saleh bersama para mukminin pengikutnya menuju Ramlah sebuah tempat di Palestin meninggalkan Hijir dan penghuninya kaum Tsamud habis binasa ditimpa halilintar yg dahsyat beriringan dgn gempa bumi yg mengerikan. Kisah Nabi Saleh Dalam Al-Quran Kisah Nabi Saleh diceritakan oleh 72 ayat dalam 11 surah di antaranya surah Al-Araaf ayat 73 hingga 79 surah Hud ayat 61 sehingga ayat 68 dan surah Al-Qamar ayat 23 sehingga ayat 32. Pengajaran Dari Kisah Nabi Saleh A.S. Pengajaran yg menonjol yg dpt dipetik dari kisah Nabi Saleh ini ialah bahwa dosa dan perbuatan mungkar yg dilakukan oleh sekelompok kecil warga masyarakat dpt berakibat negatif yg membinasakan masyarakat itu seluruhnya. Lihatlah betapa kaum Tsamud menjadi binasa hancur dan bahkan tersapu bersih dari atas bumi krn dosa dan pelanggaran perintah Allah yg dilakukan oleh beberapa gelintir orang pembunuh unta Nabi Saleh A.S. Di sinilah letaknya hikmah perintah Allah agar kita melakukan amar makruf nahi mungkar. Karena dgn melakukan tugas amar makruf nahi mungkar yg menjadi fardu kifayah itu setidak-tidaknya kalau tidak berhasil mencegah kemungkaran yg terjadi di dalam masyarakat dan lindungan kita kita telah membebaskan diri dari dosa menyetujui atau merestui perbuatan mungkar itu Bersikap pasif acuh tak acuh terhadap maksiat dan kemungkaran yg berlaku di depan mata dapat diertikan sebagai persetujuan dan penyekutuan terhadap perbuatan mungkar itu. sumber : file hlp kisah para nabi dan tokoh islam

SEMBILAN MUKJIZAT NABI MUSA AS Umat di masa Nabi Musa AS mudah terpengaruh hal-hal yang berhubungan dengan ilmu gaib atau sihir. Oleh karenanya Allah SWT menganugerahkan sembilan mukjizat kepada Musa AS untuk meyakinkan orang-orang di masa itu atas keberadaan dan kekuatan Musa AS. Dari sembilan mukjizat yang diberikan Allah SWT itu hanya dua yang terkenal sementara tujuh mukjizat yang lain seringkali terlupakan. Sebelum kita membahas peristiwa-peristiwa menarik ini, seyogyanya kita uraikan terlebih dahulu perbedaan antara mukjizat dengan sihir. Sebuah mukjizat adalah suatu aksi atau perbuatan luarbiasa dan lain daripada yang lain dan tidak dapat dilakukan oleh orang biasa. Terjadinya mukjizat hanya diberikan oleh Allah SWT melalui para Nabi-Nya yang terpilih. Tanda-tanda suatu mukjizat yang lain adalah:

Pelaku mukjizat selalu berakhlak mulia dan tidak mepertontonkan mukjizatnya kepada umat hanya untuk sekedar main-main. Masing-masing Nabi hanya dapat menunjukkan mukjizat-mukjizat yang ditentukan Allah SWT bagi dirinya. Wewenang atas mukjizat semata-mata ada pada Allah SWT. Mukjizat dengan jelas menunjukkan bahwa terjadinya karena ada kekuatan yang lebih tinggi yang membuat hal itu bisa terjadi. Pribadi-pribadi pilihan yang menjadi perantara untuk melakukan mukjizat tidak pernah menganggap bahwa yang dilakukannya itu karena kekuatan luar biasa yang dimilikinya. Mereka percaya bahwa Allah SWT yang telah mengijinkan terjadinya mukjizat itu demi memperlihatkan Keberadaan-Nya dan Kekuatan-Nya, dan untuk menumbuhkan Iman kepada-Nya. Bukan berupa tipu daya kebendaan yang nampak seolah-olah istimewa bagi yang melihatnya. Berlangsungnya mukjizat terlihat jelas oleh semua yang menyaksikannya, tidak seperti pertunjukkan sulap atau sihir yang hanya nampak sungguhan bagi penontonnya saja namun tidak demikian bagi pemainnya. Para Nabi yang diberi mukjizat tidak pamer ataupun menyombongkan kemampuan anugerah Allah SWT itu. Para Nabi tidak mengharapkan perhargaan, imbalan uang, maupun ketenaran pribadi atas mukjizatnya.
Disisi lain, sihir adalah pekerjaan tipuan-mata yang dipertunjukkan oleh orang-orang yang berkepribadian lemah atau bahkan tak berkepribadian sama sekali. Hidup mereka (tukang-tukang sihir itu) penuh dengan dosa. Sebaliknya dengan para Nabi yang memperoleh mukjizat, bahkan penentang-penentangnya pun meyakini bahwa para Nabi itu adalah orang-orang yang baik pribadinya. Karena sihir hanyalah tipu daya kebendaan semata, maka dapat dengan mudah dikacaukan. Tidaklah demikian halnya dengan mukjizat, karena adalah murni perbuatan Allah SWT semata. Sebagai contoh, didalam Surat Al-Anfal Ayat 17, Allah SWT berfirman kepada Rasulullah SAW, , sesungguhnya, bukanlah kamu yang melempar ketika kamu melempar, adalah Allah yang melempar mereka. Segenggam debu bercampur kerikil yang dilemparkan oleh Rasulullah SAW ke arah pasukan musuh di Perang Badar berubah menjadi badai debu atas campur tangan Allah SWT sehingga membuyarkan barisan pasukan musuh. Akibatnya, pasukan kaum kafir menderita kekalahan telak dari pasukan Muslim yang berjumlah lebih kecil dibandingkan mereka. Sihir biasanya dikerjakan untuk keperluan mencari uang ataupun mendongkrak popularitas. Sihir juga bisa dilakukan untuk menimbulkan perselisihan antara seseorang dengan yang lain, bahkan untuk merusak hubungan suami-istri. Begitulah sihir, disatu sisi nampaknya bisa menghibur, namun bila disalahgunakan bisa berakibat sangat menghancurkan. Kini, marilah kita kembali membahas Mukjizat Nabi Musa AS. Kapan saja Nabi Musa AS mengeluarkan tangan beliau dari balik jubah, telapak tangan beliau nampak putih bercahaya, ini bukan karena suatu penyakit. Firaun, penguasa pada waktu itu, mengumpulkan para penyihir handal dan merancang adu kepiawaian dengan Musa AS. Para penyihir bertanya kepada Musa AS, Kamikah yang akan memulai menunjukkan kebolehan kami, ataukah kamu mau lebih dahulu? Musa menjawab, Silahkan kalian memulai. Maka mulailah para penyihir itu melemparkan tali-tali mereka ke tanah, dimata para penonton nampak bahwa itu adalah ular-ular yang berkeliaran. Kemudian, Nabi Musa AS melemparkan tongkat beliau ke tanah. Tidak hanya sekedar berubah menjadi seekor ular,

tetapi bahkan ular ini terus bergerak menelan ular jadi-jadian buah tipu-daya para penyihir itu. Maka Firaun pun menderita kekalahan yang menyakitkan. Terinspirasi oleh dua mukjizat di atas, banyak orang-orang yang tidak beriman sepanjang hidupnya berubah menerima Islam. Maka Firaun berkata kepada kaum Muslim ini, (sebagaimana diwahyukan Allah SWT kepada Rasulullah SAW didalam Al-Quran Surat Al-Araaf Ayat 124-125) Akan kupotong tangan dan kaki kalian pada sisi yang berlainan sebagai hukuman. Dan aku salib kalian bersamasama. Maka merekapun (Ahli-ahli sihir) menjawab, (Tidak menjadi masalah bagi kami) Sesungguhnya bagaimanapun juga kami akan menemui Rabb (Tuhan) kami. Mereka yang baru saja menjadi muslim inipun memanjatkan sebuah doa yang indah.(Surat Al-Araaf Ayat 126) Wahai Tuhan kami, tambahkanlah kesabaran dalam diri kami, dan wafatkanlah kami sebagai Muslim (orang yang berserah-diri (kepada Allah)). Nabi Musa AS berdakwah menyeru orang-orang kafir selama duapuluh tahun di Mesir. Namun orang-orang kafir berulang-kali melanggar janji-janji mereka, dan terus mengganggu dan menganiaya orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya, Allah SWT telah menurunkan banyak tanda-tanda yang terang sebagai hidayah/petunjuk bagi Firaun dan rakyatnya. Berikut adalah uraian ringkas perihal tanda-tanda itu: Rakyat Firaun telah mengalami kekurangan pangan (paceklik) dan bahkan kekurangan buah-buahan selama beberapa tahun. Firaun dan para pengikutnya pun berjanji kepada Musa AS, bahwa jika Tuhannya Musa menghilangkan kesulitan ini maka mereka akan mengikuti Jalan Allah SWT. Dan Musa AS pun memanjatkan doa, maka paceklik pun berlalu.Tetapi orang-orang kafir itu ingkar janji dengan mengatakan, Paceklik itu pasti berlalu setelah sekian lama berlangsung. Allah SWT pun menurunkan hujan badai yang berakibat banjir sebagai hukuman atas kedurhakaan mereka. Maka mereka berjanji akan menerima Islam jika banjir berhenti. Musa AS kembali memohon kepada Allah SWT agar menghentikan hujan. Banyaknya air hujan yang membasahi bumi menyuburkan tanah sehingga hasil pertanianpun jadi sangat melimpah. Pemandangan indah berlimpahnya hasil pertanian membuat orang-orang kafir merasa aman dan mapan, dan tidak lagi mempedulikan janji yang telah mereka ucapkan kepada Nabi Musa AS. Akibatnya, Allah SWT mengirimkan hama belalang yang dengan ganasnya memakan semua tanaman pertanian yang tengah tumbuh subur. Alhasil, ladang pertanian yang telah membesar-hatikan orang-orang kafir itupun sirna dalam sekejap mata. Lagi-lagi mereka minta tolong kepada Musa AS untuk berdoa kepada Allah SWT agar mereka terbebas dari kemalangan ini. Mereka berjanji lagi, Kali ini, kami pasti menepati janji. Musa AS kembali lagi memohon kepada Allah SWT. Hama belalang pun tidak lagi dikirimkan Allah SWT. Ladang pertanian mereka pulih kembali. Begitu masa panen tiba, mereka menuai hasilnya dan menyimpannya di rumah-rumah mereka. Dan sekali lagi, mereka pun melupakan janji mereka. Selanjutnya, Allah SWT menurunkan hama pengerat (kutu dsb) untuk memakan hasil panen yang mereka simpan di rumah. Lagi-lagi, orang-orang kafir ini bergegas kepada Nabi Musa AS dengan permintaan dan janji yang sama. Dengan penuh kesabaran, Nabi Musa pun memenuhi permintaan mereka dan sekali lagi memohon pertolongan Allah SWT. Sekali lagi siksaan dihentikan, sekali lagi pula orang-orang kafir ini mengulangi perbuatan mereka. Merasa cukup pangan, bisa makan enak dan menikmati hidup, mereka tidak lagi membutuhkan Allah SWT sama sekali. Allah menghukum mereka dengan mengirimkan beribu-ribu katak ke lahan mereka. Katak pun menyebar kemanamana, di rumah-rumah mereka, di teko pemasak air, di dalam tempat penyimpanan makanan, juga didalam air minum mereka. Orang-orang kafir ini menangis sejadi-jadinya penuh keputus-asaan, lalu meminta Musa kembali berdoa, dan berjanji lagi untuk berserah-diri (ber-Islam) segera setelah mereka terbebaskan dari masalah. Musa AS yang baik hati pun kembali lagi memohon pertolongan Allah, dan Allah pun mengabulkan, katak-katak itupun disingkirkan dari mereka. Lagi-lagi pula, orang-orang kafir ini tidak hanya mengingkari janji mereka, bahkan menjadijadi kesombongan mereka dengan berkata, Musa benar-benar seorang penyihir yang sangat piawai.

Allah SWT mengirimkan lagi satu hukuman yang lain, kali ini dalam bentuk darah. Ketika orang-orang kafir mengambil air minum dari sumur, air yang diambil berubah menjadi darah. Makanan yang mereka makan pun berisi darah. Jika mereka mencoba memasak makanan, juga berubah menjadi darah. Atas mukjizat Allah SWT, orangorang mukmin terhindar dari keadaan ini. Kejadian ini hanya berlangsung di rumah-rumah orang-orang kafir. Kemudian, jika orang-orang kafir meminta air kepada orang-orang mukmin, air itupun berubah menjadi darah begitu akan dimanfaatkan oleh orang-orang kafir. Lagi-lagi para pengikut Firaun ini bergegas kepada Nabi Musa AS dengan janji-janji yang selanjutnya mereka ingkari lagi ketika hukuman telah diangkat dari mereka. Oleh karena perilaku mereka yang demikian itulah Allah SWT berfirman, Mereka itu amat sombong dan adalah pelaku dosa-pelaku dosa kambuhan (keras kepala dalam keburukannya). Setelah itu, orang-orang kafir itu dihukum dengan wabah penyakit sejenis cacar. Sekitar tujuh puluh ribuan orang tewas akibat penyakit ini. Mereka pun datang lagi kepada Musa AS agar mendoakan mereka. Dengan janji, bahwa pasti kali ini mereka akan mengikuti petunjuk Allah SWT setelah mereka terbebaskan dari penderitaan ini. Namun, kemudian mereka bukannya sekedar ingkar janji, bahkan mereka melemparkan tuduhan bahwa keberadaan Musa di tengah-tengah merekalah yang mengakibatkan terjadinya kemalangan demi kemalangan itu. Maka, orangorang kafir mengusir Nabi Musa AS dan para mukminin dari rumah mereka, selanjutnya kaum kafir itupun mengikuti kemana mereka pergi untuk kemudian membunuh mereka. Akhir pelarian kaum Muslim pengikut Musa AS, sampailah mereka di tepi laut. Allah SWT membelahkan air laut untuk mereka, sehingga mereka bisa selamat sampai ke seberang. Adapun Firaun dan para pengikutnya; yang mengejar Musa AS dan orang-orang mukmin dengan penuh amarah; ditenggelamkan oleh Allah SWT di dalam laut. Ulama telah menyimpulkan bahwa masa paceklik dan kekurangan buah-buahan itu berlangsung selama tujuh tahun. Adapun hukuman yang lain, masing-masing berlangsung selama seminggu. Diantara satu hukuman dengan yang lain mereka mempunyai waktu pembebasan selama tiga minggu. Namun tak satupun dari peringatan-peringatan itu menjadi penolong bagi mereka untuk keluar dari kegelapan kekufuran. Hal diatas diceritakan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui firman-Nya yang terdapat didalam Al-Quran Surat Al-Araaf Ayat 130~133, Dan Sesungguhnya Kami telah menghukum para pengikut Firaun dengan paceklik dan kekurangan pangan sebagai peringatan (agar mereka mengambil pelajaran). Namun ketika kebaikan (kemakmuran) datang kepada mereka, mereka berkata, Ini hasil kerja keras kami. Namun ketika kemalangan mendera mereka, mereka lemparkan sebab kemalangan itu kepada Musa dan para pengikutnya. Ketahuilah! bahwa sesungguhnya kemalangan itu dari Allah (karena kekufuran mereka), namun kebanyakan mereka tidak mengetahui. Mereka berkata, Bagaimanapun yang kamu datangkan tanda-tanda untuk menyihir kami, sekali-kali kami tidak akan beriman kepadamu. Maka Kami turunkan kepada mereka; hujan badai, belalang, kutu, katak, dan darah (secara berturut-turut) sebagai tanda bukti yang terang, namun tetap saja mereka berlaku sombong, dan mereka adalah kaum mujrimun (jahat perangainya, penyembah berhala, pelaku dosa). Sejauh pembahasan kita, sampai disini kita dapat menarik beberapa kesimpulan: Orang sangat mudah melupakan Allah SWT ketika mereka dalam kemakmuran, meskipun seharusnya kenikmatan yang diperoleh hendaknya menjadikannya lebih bersyukur. Sayangnya, kebanyakan kita berbuat sebaliknya. Misalnya, Walaupun kita telah berkecukupan sarana dan prasarana yang bagus-bagus, sangat sedikit dari kita yang menghadiri shalat berjamaah ke masjid secara teratur. Allah SWT tetap berkehendak untuk memberikan petunjuknya walaupun kepada para pelaku dosa kambuhan. Allah SWT memberikan pengampunan lagi dan lagi (hingga waktu yang ditetapkan-Nya) Nabi-nabi memiliki sifat kesabaran dan ketulusan yang tiada tara, sehingga oleh karena itu mereka menjadi orangorang pilihan Allah SWT. Barangsiapa mendapatkan petunjuk hendaklah sadar-diri bahwa ia sangat beruntung, dan karenanya haruslah ia bersyukur kepada Allah SWT. Bahwasanya kita memiliki mukjizat yang tetap hidup di tengah-tengah kita, yakni Kitabullah Al-Quran. Maka

hendaklah kita mengikuti petunjuk-petunjuk yang terkandung didalam Al-Quran agar kita dapat menikmati keberhasilan dalam hidup kita sekarang dan hidup kita di masa yang kemudian. Saya berdoa, Semoga Allah SWT selalu melimpahkan barakah-Nya kepada kita. Amiin.

mukjizat nabi Nuh a.s Kisah Nabi Nuh 1


Kisah Nabi Nuh. Salam kami untukmu wahai Nabi Nuh. Nabi Nuh sudah sangat terkenal dengan perahunya. Hingga sekarang para ilmuwan masih mencari tempat pendaratan dan juga perahunya. Konon, usia Nabi Nuh ini mencapai 1000 tahun. Karena kekafiran bangsanya sudah keterlaluan, dan berbagai upaya mengembalikan mereka menjadi bangsa yang beriman tidak berhasil, akhirnya Nabi Nuh putus asa juga. Selanjutnya Allah memerintahkan Nabi Nuh membuat kapal. Washnail fulka bi ayuninaa wa wahyinaa (buatlah perahu/kapal dengan pengawasan dan wahyu Ku) Dalam Al-Quran tidak disebutkan model kapalnya, seberapa besar, berapa tingkat, muat berapa orang, muat berapa binatang dan seterusnya. Namun jelas bahwa dari ayat di atas menunjukkan, bahwa keselurunnya dalam pengawasan dan wahyu / tuntunan Allah. Memang tidak disebutkan seberapa besar kapal itu, tetapi pasti cukup besar, karena muat berpuluh atau beratus pasang binatang untuk diselamatkan, dan yang pasti untuk umatnya yang beriman, yang akan naik di dalamnya. Pembuatan kapal di dataran tinggi dan jauh dari laut menjadi bahan tertawaan dan ejekan kaumnya. Bahkan konon ada bagian tertentu dari kapal tersebut yang dijadikan tempat buang kotoran, alias WC umum. Namun Nabi Nuh dan pengikutnya yang beriman tetap melanjutkan pembuatan kapal hingga selesai. Setelah selesai pembuatan kapal, bagaimana caranya membersihkan WC umum karya umatnya yang kafir? Apakah dicuci oleh Nabi Nuh dan pengikutnya? Tentu tidak! Nabi Nuh berdoa pada Allah. Lalu terjadilah mukjizat itu. Ada orang sakit yang terjatuh di WC umum tadi, tetapi sakitnya malah sembuh. Berita menyebar dengan cepat ke pelosok negeri. Para penderita berbagai penyakit berbondong-bondong mengambil kotoran dari tempat itu untuk pengobatan, dan memang terbukti dapat menyembuhkan. Selanjutnya, kotoran di kapal Nabi Nuh menjadi bersih, bahkan para penyandang sakit masih kekurangan kotoran untuk menyembuhkan penyakit-penyakit mereka. Kesimpulan: - Bapak perkapalan pertama adalah Nabi Nuh AS (alaihissalam). - Mukjizat Nabi Nuh salah satunya adalah dapat menyembuhkan berbagai penyakit, meski dari kotoran manusia.

Cari Artikel:

Siapa Anne Ahira

Beranda

Agama & Kepercayaan

Islam

Mukjizat

Mukjizat Nabi Nabi

Mukjizat Nabi Nabi Ulul Azmi


Oleh: AnneAhira.com Content Team
Biasa

Diantara nabi nabi Allah ada yang memiliki kedudukan yang berbeda di sisi Allah SWT, nabi yang memiliki kedudukan lebih di sisi Allah ini disebut dengan Ulul Azmi. Dan ulul azmi inipun diberikan mukjizat oleh Allah SWT. Mukjizat nabi nabi ulul azmi dan mukjizat nabi yang lainnya diberikan oleh Allah untuk mendukung risalah yang mereka bawa. Adapun yang termasuk dalam ulul azmi adalah nabi Muhammad saw, nabi Ibrahim as, nabi Nuh as, nabi Musa as dan nabi Isa as. Meskipun demikian Allah tetap memerintahkan orang mukmin untuk tidak membedabedakan antara nabi yang satu dan yang lainnya. Orang mukmin harus tetap beriman kepada semua nabi tanpa harus melihatkedudukan nabi tersebut di sisi Allah.

Mukjizat Nabi Muhammad saw

Diantara mukjizat nabi nabi ulul azmi, mukjizat nabi Muhammad saw-lah yang memiliki jumlah yang sangat banyak mulai dari sebelum dan sesudah kelahiran hingga sampai akhir hidupnya. Ada yang mengatakan mukjizat nabi Muhammad yang pertama adalah mukjizat yang terdapat pada kepribadian dan pemikiran beliau. Itulah yang menjadikan mukjizatnya yang terbesar setelah Al Quran, dimana beliau mampu menahan penderitaan di jalan Allah SWT, hal itu merupakan bangunan rohani yang sangat tinggi. Mukjizat setelah diutusnya beliau sebagai Rasul adalah mukjizatmembebaskan akal beliau, yaitu tidak memikirkan hal yang lain apalagi keduniawian selain hanya tertuju kepada kalimat Allah SWT. Dalam perjalanan hidupnya sering mendapatkan banyak hal luar biasa yang bagi manusia biasa adalah sesuatu hal yang mencengangkan dan mengherankan bahkan bagi yang tidak beriman mukjizat yang dialami nabi Muhammad adalah sesuatu yang mustahil menurut mereka, salah satunya adalah ketika peristiwa Isra dan miraj.

Mukjizat Nabi Isa as Banyak pula Allah SWT memberikan mukjizat kepada nabi Isa as, dan diantara mukjizat tersebut adalah :

Sewaktu baru lahir beliau dapat berbicara menjelaskan bahwa dirinya adalah nabi yang diutus oleh Allah. Beliau diajari Taurat, Taurat yang diturunkan kepada nabi Musa telah tersembunyi dan sudah banyak mengalami perubahan yang dilakukan oleh orang orang cerdik dari kaum yahudi Membuat burung dari tanah kemudian meniupkan roh hinggaburung itu memiliki kehidupan dan bisa terbang Dapat menghidupkan orang yang meninggal Dapat menyembuhkan orang buta dan orang yang mempunyai penyakit belang. Turunnya makanan dari langit karena permintaan kaum Hawariyin. Mampu melihat hal-hal yang gaib, oleh karena itu beliau dapat memberitahu kaumnya tentang apa yang mereka simpan dirumah mereka tanpa terlebih dahulu beliau masuk ke rumah mereka. Diangkat ke langit ketika penguasa yang lalim akan menyalibnya.

Mukjizat Nabi Musa as dan Nabi Ibrahim as Mukjizat nabi Musa as berupa tongkat yang dapat berubah menjadi ulardan dapat membelah lautan. Sedangkan mukjizat Nabi Ibrahim adalah tubuhnya tidak terbakar oleh api pada saat beliau dibakar oleh kaum yang menentangnya.

Mukjizat Nabi Nuh as Nabi Nuh mengalami sesuatu yang sangat luar biasa dimana kaumnya tertimpa angin topan yang sangat dahsyat juga banjir yang melanda, ombak bergulunggulung meninggi dan terus meninggi bersama perahu nabi Nuh hingga tidak terlihat sesuatupun kecuali air. Hujan pun turun dengan deras tak henti-hentinya. Hanya berlalu beberapa saat kehidupan bumi telah musnah dan tertutup air, kecuali nabi Nuh dan kaum yang turut serta dalam perahunya. Berdasarkan kisah, topan yang dialami nabi Nuh berlanjut hingga beberapa zaman, dan hanya Allah saja yang mengetahui berapa lama badai ini melanda. Adapun umur nabi Nuh dikisahkan oleh Allah dalam QS. Al Ankabut: 14 yaitu seribu tahun kurang lima puluh tahun.
Beri rating untuk artikel di atas

Tolong SHARE halaman ini

facebook

Twitter

Linkedin

Google +1

Nama

Email

Komentar

Catatan : Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, jangan menggunakan terlalu banyak singkatan seperti SMS. Setiap komentar memerlukan persetujuan moderator.

addinaaminanurfitriani
16-10-2011

Bagus kok,, tpi aku btuhnya 25 nabi... tlong yah!!! mksih :-)

Muhammad Luthfi
13-10-2011

Saya sangat menyukai cerita nabi ini, di sd saya sering mendapat kan nilai tertiggi di sd tentang pelajaran pai

arbain
24-09-2011

Saya sangat berterima kasih karena adanya alamat web inikarena dapat membantu orang-orang yang memerlukan. dan artikel diatas sangat bagus sekali

agoes
24-09-2011

Mukjizatnya para rasul kok masih kurang lengkapya... tolong dilengkapi soale saya buth bahan materi ajar... thank's....

ray
16-09-2011

Good,.!!! good!!!

Ratna Suminar
14-09-2011

Artikel ini sangat lengkap sekali dan saya membutuhkannya untuk melengkapi tugas agama islam. tolong dikirimkan ke alamat email saya. terima kasih

apriyadi
22-08-2011

Maha suci allah ,

lalha
16-08-2011

Subhanallah dengan membaca website disini mampu menambah pemahaman saya tentang mukjizat nabi yang sungguh tiada taranya,, wallahu a'lam bisshawab.. :)

angel
05-08-2011

Wah gila y seru banget dasyat

anggi
03-08-2011

Iya nich informasinya kux gak lengkap

dariman
23-07-2011

Sangat puas

raihan
19-06-2011

Mukjizat nabi adalah benar

andika
24-05-2011

mukjizat nya g lengkap

teguh
20-05-2011

inovatif

kasmidawati
08-05-2011

dgn kemajuan tekhnologi informasi kta bsa mengetahui semua yg blm kta ketahui/mempelajari hal2 baru/mengingat kembali ksh2 teladan nabi/rasul kta utk bsa ttp d jln_a

farrel
20-04-2011

manfaat banget nih.. mumpung lagi mau UN. hahah makasih ya !

yuns
16-04-2011

kurang lengkap

marshananda
16-04-2011

saya salut dengan anda masih muda tapi peduli dengan hal-hal yg sifatnya untuk pengetahuan umat islam . smoga anda tidak berhenti untuk melakukan syiar agama islam. good luck

waki
10-04-2011

alhamdulillah dengan mengetahui mukjizat para nabi ulul azmi hati kita semua sebagai makhluk yang paling mulia disisi Allah akan menjadi lebih yakin akan kebesaran kekuasaan Allah swt...

dayat
01-04-2011

hal seperti ini sangat baik untuk di telusuri dan di pelajari

soleh mahmud
01-04-2011

baik banget nich orang

cpa ja.....;\'bleh yg pntnggg hppy


23-03-2011

kurang lengkapyhaaaa jdi nya kan ng"Asykkk

djaina abidin
05-03-2011

mengenal dan mengingat nabi yang dikasih mujizat Allah. dengan kegigihan, kesabaran dalam menerima cobaan dll,untuk kita tauladani.

nabila
20-02-2011

cerita" ne gk lengkap ya ????

[1]

Anne Ahira - Asian Brain on Facebook

Artikel Terkait
Mukjizat Nabi Muhammad Yang Terbesar Mukjizat Para Nabi Allah Budaya, Mukjizat Nabi Idris Mukjizat al-Quran: Bukti Kenabian Rasulullah Mukjizat Itu Nyata Bagi Yang Beriman Beberapa Mukjizat Nabi Isa Mengenal Mukjizat Nabi Daud

Share

facebook

Twitter

Linkedin

Beranda | Kontak Kami | Privacy | Artikel Sitemap | Sitemap | RSS Feeds | Bisnis Online
Kantor Pusat : Jl. Bojong Sereh No.668 Bandung 40376 Jawa Barat - INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai