Salah satu ajaran Nabi Isa as adalah kabar tentang adanya nabi
sesudahnya yaitu Ahmad atau Muhammad. Allah memberikan
Mukjizat kepada nabi Isa untuk menguatkan ajarannya antara
lain: Nabi Isa membuat mainan burung dari tanah liat, setelah
ditiup, burung itu hidup dan terbang atas seizin Allah. Beliau
dapat menyembuhkan orang buta. Beliau dapat menyembuhkan
orang yang terkena sakit kusta, dan dapat menghidupkan orang
mati. Bisa menceritakan jenis makanan yang di makan orang –
orang di rumah mereka dan juga makanan yang mereka simpan
dan dapat menurunkan makanan dari langit untuk menuruti
kaumnya yang minta hidangan dari surga.
Nabi Yunus pun marah kepada kaumnya karena tidak mau menerima
petunjuk dari Allah. Maka, Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi
Yunus untuk disampaikan bahwa Allah akan memberikan azab kepada
mereka. Setelah menyampaikan wahyu itu, Nabi Yunus bergegas pergi dari
daerah tersebut. Mengetahui kepergian Nabi Yunus, kaumnya pun meyakini
bahwa Nabi Yunus merupakan utusan Allah. Mereka pun bertaubat dan
menyesali perbuatan. Namun, Nabi Yunus tetap meninggalkan kampung
tersebut karena marah terhadap kaumnya. Padahal Allah SWT belum
mengizinkannya untuk pergi.
Kisah Nabi Yunus dimulai ketika pergi ke tepi laut dan menaiki kapal.
Sayang, cuaca saat itu tidak bersahabat sehingga membuat kapal oleng
sehingga hampir membuat semua di atas kapal tenggelam. Maka, atas
keputusan bersama semua barang yang berat dibuang ke laut untuk
meringankan kapal. Namun, masih dibutuhkan satu orang yang dibuang ke
laut maka dibuat lah undian dan ternyata undian jatuh kepada Nabi Yunus.
Semua orang tak menginginkan Nabi Yunus untuk dibuang ke laut. Maka
diulangnya lagi undian tetapi hasilnya tetap sama sehingga Nabi Yunus pun
melempar dirinya ke laut. Pada saat yang bersamaan, Allah SWT
mengirimkan ikan paus untuk menelan dirinya tanpa merobek daging atau
mematahkan tulangnya. Di dalam perut ikan paus Nabi Yunus berdoa
memohon ampun kepada Allah.
Nabi Ilyasa AS (Rizky 4C)
Dalam kisah Nabi Ilyasa AS mengandung nilai yang patut
diteladani yakni hendaknya kita menjadi orang yang selalu
bersikap untuk pantang menyerah dan selalu berusaha. Selama
Nabi Ilyasa AS melakukan dakwah, kaum Bani Israil yang
menyakitinya selalu dimaafkan. Selama sisa hidupnya, dakwah
untuk umat nabi Ilyas AS juga menjadi misinya untuk diteruskan
dan selalu beriman serta berada di jalan Allah SWT. Hikmah yang
Terkandung dalam Kisah Nabi Ilyasa AS Berdasarkan kisah Nabi
Ilyasa AS yang sudah diceritakan di atas terdapat beberapa
hikmah yang dapat diambil dan dijadikan sebagai teladan oleh
umat Islam sebagai berikut: Nabi Ilyasa AS adalah sosok
pemimpin yang baik dan biaksana karena mampu menciptakan
tatanan masyarakat yang rukun, damai, makmur dan sejahtera
dengan berada di bawah lindungan Allah SWT Mengajarkan kita
betapa pentingnya untuk mematuhi pemimpin. Hal itu bisa terlihat
dari kaum Bani Israil yang selalu patuh dan taat pada segala
perintah yang diserukan. Sehingga Allah SWT memberikan
mereka hidup yang aman dan makmur. Mengingatkan kita untuk
selalu percaya bahwa Allah akan memberikan azab bagi setiap
umat yang durhaka kepada Allah SWT. Itulah kisah Nabi Ilyasa
AS yang perlu diketahui oleh umat Islam dan menjadi teladan.
Dengan kisah ini semga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua
dan senantiasa meneladani kisah-kisah nabi dan rasul. Semoga
tulisan ini bermanfaat dan dapat membantu kamu yang ingin
mengetahui tentang kisah dari Nabi Ilyasa AS.
Nabi Ilyas AS (Zahwa 4C)
Nabi Ilyas As adalah nabi yang diutus Allah pada masa
pemerintahan Raja Ahab sekitar abad 9 SM. Dalam Al-Qur'an
dikisahkan perjuangan gigih Ilyas melawan penyembahan berhala
Baal. Berdasarkan nasab, Nabi Ilyas As masih keturunan Nabi
Harun As. Kisah Nabi Ilyas memperingatkan kaumnya tercantum
dalam Surah Ash-Shaffat ayat 123 hingga 132. Peringatan
pertama Nabi Ilyas adalah upaya menyadarkan mereka, dengan
ucapan, "Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu
menyembah Ba’l dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta,
(yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang
terdahulu?". Peringatan dari Nabi Ilyas itu tidak digubris. Bahkan
kaumnya justru mendustakan Nabi Ilyas. Setelah itu, sang nabi
berkata, bahwa tidak akan terjadi hujan pada tahun-tahun ke
depan. Kecuali, jika Ilyas terlebih dahulu menyampaikannya.
Ucapan Nabi Ilyas As terbukti benar. Terjadilah bencana
kekeringan dan kelaparan untuk kaumnya, yang berlangsung
selama 3,5 tahun. Setelah kejadian itu, atas petunjuk Allah, Nabi
Ilyas kembali ke kaumnya. Beliau menyebutkan, usai kekeringan
yang sangat panjang, akan turun hujan. Berkat bantuan Allah,
doa Nabi Ilyas terkabul. Namun, kaum beliau tetap abai akan
perintah hanya menyembah kepada-Nya. Hujan yang membuat
pangan kembali didapatkan tidak membuat Bangsa Israel kala itu
bertobat. Sebaliknya, mereka tetap menyembah Baal. Akhirnya,
kaum tersebut mendapatkan musibah yang lebih berat, yaitu
gempa bumi yang dahsyat. Nabi Ilyas dan orang-orang yang
beriman kepada Allah selamat karena telah terlebih dahulu pergi
dari negeri tersebut.
Nabi Sulaiman AS (Fatih 4D)
Nabi Sulaiman adalah seorang nabi dan raja yang dianugerahi
Allah dengan banyak kenikmatan, seperti kekayaan, kekuasaan,
kebijaksanaan, dan kemampuan berbicara dengan hewan dan
jin. Ia adalah anak dari nabi Daud, yang juga seorang nabi dan
raja. Nabi Sulaiman mewarisi kerajaan ayahnya setelah ia wafat.
Nabi Musa ditemukan oleh istri Firaun, Asiyah, yang sedang mandi
di Sungai Nil. Ia pun memerintahkan seorang wanita Israil untuk
menyusui sang bayi, yang di mana adalah ibunya sendiri.
Karena sudah terlanjur sayang, istri fir'aun pun mengangkat Nabi
Musa a.s menjadi anaknya dan memberinya nama "Musa" yang
artinya "Karena aku telah menariknya dari air atau diangkat dari
air".
Tahun demi tahun ia dan Bani Israil melewati kekejaman Firaun
dengan sabar. Puncak kesabaran mereka habis saat Firaun yang
sombong mengaku sebagai Tuhan. Akhirnya, Nabi Musa a.s dan
pengikutnya pergi dari Mesir untuk menuju Syam.
Mendengar kabar ini, Firaun marah dan memerintahkan
pasukannya untuk mengejar Musa. Saat itu, Musa dan
pengikutnya dihadang oleh lautan, sementara Firaun dan
pasukannya sudah hampir menyusul mereka.
Pada saat itu, Allah memerintahkan Musa untuk memukul lautan
dengan tongkatnya. Musa pun menuruti perintah Allah, ia
memukul lautan dengan tongkatnya dan saat itu lautan mulai
terbelah. Hal ini merupakan mukjizat yang didapat oleh Nabi Musa
a.s.
Akhirnya, Nabi Musa dan pengikutnya langsung bergegas untuk
melewati lautan. Di belakang mereka, Firaun dan pasukannya
mengikuti. Namun saat mereka lewat, lautan kembali seperti
semula. Akhirnya, Firaun dan pasukannya mati tenggelam.