Bukan karena ajarannya tentang agama Allah, namun lebih pada keberadaannya saat ini. Nabi
Ilyas tidak jauh berbeda dengan Nabi Khidir yang konon sampai sekarang sebenarnya belum
dicabut nyawanya. Mekera masih disembunyikan Allah hingga kelak hari kiamat dan
mengalami kematian. Untuk mengetahui kisah lengkap perjalanan hidup beliau, yuk kita
Ternyata benar, tak berapa lama, kemarau panjang pun datang. Kekeringan dan kelaparan
melanda di mana-mana. Banyak orang yang mati, begitu juga dengan hewan-hewan ternak.
Bahkan, tanaman yang awalnya subur kini kering tak memberikan hasil panen. Mereka
kemudian mencari Nabi Ilyas untuk meminta maaf, mohon ampun, dan bertaubat kepada
Allah.
Mereka meminta Nabi Ilyas untuk memintakan hujan kepada Allah. Dan, benar saja, atas
seijin Allah, tak berapa lama setelah Nabi Ilyas berdoa, hujan pun datang di negeri tersebut.
Kehidupan kembali ada di negeri ini. Sayangnya, mereka kembali terlena dan menyembah
berhala hingga Allah mengirimkan azab yang kedua kalinya.
Nama Ilyas sendiri disebut dalam al-Qur’an hanya sebanyak empat kali, yaitu di Surat al-
An’am (ayat 85) dan ash-Shaaffaat (ayat 123, 129, dan 130). Sedangkan, kisah tentang
perjuangan Nabi Ilyas dalam memperingatkan kaumnya termuat dalam surat ash-Shaaffaat
ayat 124 hingga 128. Memang, tidak banyak ayat yang menceritakan tentang Nabi Ilyas.
Namun, keberadaannya sebagai Rasul Allah sangat jelas disebutkan dalam surat ash-
Shaaffaat ayat 123 tersebut. Oleh karena itu, sebagai umat muslim kita wajib meyakininya.
Kisah Nabi Muhammad SAW dari Lahir sampai
Wafat
Siapa yang tidak tahu tentang Nabi Muhammad SAW? Kisah Rasul yang penuh
dengan hikmah ini bukan hanya sekedar menjadi bacaan saja tetapi justru
seharusnya dapat dijadikan contoh dalam kehidupan kita sehari-hari.
Nabi Sulaiman AS adalah utusan Allah SWT yang di beri amanah menjadi raja untuk
menuntun para kaum Bani Israel di Palestina. Sebagai seorang rasul dan nabi,
tentunya Nabi Sulaiman AS memiliki banyak keistimewaan dan kisah yang menarik
untuk kita pelajari. Penasaran? Baca artikel ini sampai selesai.
Tahukah anda siapa Nabi Sulaiman AS? Beliau adalah raja yang menguasai atas
manusia dan mahluk allah yang lainya, seperti halnya jin dan hewan. Dikisahkan
pula, Nabi Sulaiman AS juga memiliki istana yang indah yang dibangun oleh
pasukan bangsa jin dalam satu malam.
Selain itu, Nabi Sulaiman AS juga memiliki kisah menarik dengan seekor semut,
burung hud-hud, dan ratu bilis dari Negeri Saba. Setelah membaca kisah-kisahnya,
mungkin kamu langsung mendadak kagum dan mengidolakan para nabiyallah.
Semoga kita tidak hanya mengagumi dan mengidolakanya, akan tetapi bisa
mengambil hikmah dari semua cerita.
Tanda-tanda kenabian Nabi Sulaiman sudah nampak sejak kecil, di usianya yang
baru menginjak sebelas tahun, beliau telah menunjukkan kecerdasan dan
kematangan berpikir. Hal itu juga nampak ketika nabi sulaiman ikut dengan ayahnya
menghadiri sidang peradilan antara dua orang yang sedang bersengketa.
Salah seorang mengatakan bahwa, ladangnya telah dimasuki oleh kambing milik
tetangganya. Oleh karna itu, Kebun yang sebentar lagi panen rusak karna ulah para
kambing. Setelah menimbang-nimbang, nabi daud pun memutuskan agar si pemilik
kambing menyerahkan hewan peliharanya sebagai ganti rugi atas rusaknya lahan.
Lalu Nabi Sulaiman merasa keputusan sang ayah kurang tepat. Maka dari itu beliau
mengusulkan kepada ayahnya agar kebun yang telah rusak diserahkan kepada
pemilik kambing untuk diperbaiki. Sedangkan kambing-kambing tersebut diserahkan
kepada pemilik ladang untuk dipelihara dan diambil manfaatnya hingga kebunnya
kembali seperti semula.
Sehingga, tidak ada pihak yang merasa terlalu dirugikan atau diuntungkan.
Pendapat Nabi Sulaiman AS pun disambut dengan baik oleh kedua belah pihak dan
para hadirin. Begitulah kisah Nabi Sulaiman saat remaja dalam menunjukan
ketajaman berpikir dan kebijaksanaanya.
Selain itu, dalam Alquran Surat Saba’ ayat 12 disebutkan bahwa Nabi Sulaiman AS
juga mampu mengalirkan cairan tembaga yang ada di perut bumi. Beliau
memanfaatkan cairan itu untuk keperluan rakyatnya, seperti membangun gedung-
gedung, benteng pertahanan dan lain sebagainya.
Beliau pun pernah menggatakan kepada rakyatnya akan datangnya nabi sekaligus
rasul terakhir yang bernama Ahmad atau Muhammad dan akan munculnya Dajjal di
akhir zaman. Selain itu, masih banyak mukjizat-mukjizat yang dimiliki oleh nabi
Sulaman AS.
Pada suatu hari, diceritakan bahwa istana itu bangun oleh bangsa manusia, jin, dan
hewan. Merekapun saling berkerjasama untuk menyelesaikan kediaman Nabi
Sulaiman AS yang sangat luas, mulai awal pembangunan sampai jadilah istana
yang indah dan megah.
Keindahan istana nabi sulaiman ini memang tak tertandingi. Dindingnya saja terbuat
dari batu pualam, sedangkan pintu dan tiangnya berasal dari bahan emas, atapnya
dari perak, sedang hiasan serta ukirannya berasal dari bahan intan, berlian, dan
mutiara. Bahkan lantainya pun terbuat dari emas dan kaca.
Kisah Nabi Sulaiman AS dengan Pasukan Semut
Pada waktu itu, Nabi Sulaiman AS beserta rombongannya melakukan perjalanan ke
desa Thaif. Ketika di perjalanan, Nabi Sulaiman mendengar suara seekor semut
yang sedang kepanikan. Karena ada pasukan Nabi Sulaiman yang hendak
melintasinya.
Melihat pristiwa ini, raja semut pun memerintahkan kepada semut lainnya untuk
berlindung ke sarangnya masing-masing, agar tidak terinjak-injak. Mendengar
kepanikan sang raja semut, Nabi Sulaiman pun langsung tertawa, kemudian beliau
meminta rombongannya untuk berhenti sejenak. Pengikutnya pun jadi kebingungan
dan bertanya-tanya kenapa tiba-tiba mereka harus berhenti mendadak sedangkan
perjalanan masih jauh.
Nabi Sulaiman pun menjelaskan kepada pengikutnya apa yang telah beliau dengar
dari raja semut dan pasukannya. Atas perintah beliau, akhirnya para pasukan itu pun
menunggu sampai para semut itu masuk ke sarangnya lalu melanjutkan
perjalanannya lagi.
Karena merasa jengkel dengan ketidakhadiran hud-hud, beliau pun berencana ingin
menghukum hud-hud. Hal tersebut tertulis dalam Surah An-Naml ayat 21 yang
berbunyi,
“Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-
benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan
alasan yang terang.”
Setelah ditunggu lama oleh Nabi Sulaiman AS kemudian hud-hud pun datang. Karna
burung hud-hud datang dengan membawa sebuah kabar yang penting, maka Nabi
Sulaiman pun tak jadi menghukumnya.
Hewan bersayap itu mengaku melihat sebuah negeri subur yang diperintah oleh
seorang perempuan. Perempuan tersebut memiliki kerajaan dan singgahsana yang
besar, akan tetapi dia dan rakyatnya tidak menyembah Allah SWT, melainkan
menyembah matahari.
“Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, surat ini
kusampaikan dariku, Sulaiman. Janganlah kamu bersikap sombong terhadapku dan
menganggap dirimu lebih tinggi darku. Datanglah kalian kepadaku untuk berserah
diri.”
Sebagai bentuk iktikad baik, Ratu Balqis memutuskan untuk mengirim hadiah
kepada Nabi Sulaiman. Setibanya utusan-utusan ratu di kerajaan Nabi Sulaiman AS,
mereka diperintahkan untuk membawa pulang hadiah itu kepada ratunya.
Beliau pun meminta agar sang ratu untuk mendatangi kediaman Nabi Sulaiman dan
mengancam akan mengusir mereka dari Negeri Saba, ketika tak bersedia untuk
datang. Ratu Balqis pun setuju, lalu Nabi Sulaiman AS merintahkan salah satu
pengikutnya (jin Ifrit) untuk memindahkan singgasana ratu Negeri Saba ke hadapan
beliau. Dengan hanya satu kedipan mata saja istana negri saba sudah ada di
hadapan Nabi Sulaiman.
Sesampainya di kerajaan Nabi Sulaiman AS, Ratu Balqis pun terkagum-kagum akan
megahnya istana yang dilihatnya. Ratu Bilqis pun tak menyangka jika ada istana
yang menyerupai miliknya karena selama ini dia berpikir hanya dialah yang memiliki
singasana yang indah dan megah.
Setelah memandangi para tamu, lalu tatapan si pemuda ini berakhir dan tertuju pada
seseorang. Kemudian tamu tak diundang itu pun langsung pergi entah ke mana.
Sementara itu, orang yang ditatap tadi merasa ketakutan dan ngeri.
Setelah itu, orang yang terakhir di pandang bertanya kepada Nabi Sulaiman
mengenai pemuda tersebut. Lalu nabi sulaiman pun menjawab, dia adalah malaikat
maut yang akan mencabut salah satu tamu yang hadir di tempat ini.
Mendengar jawaban tersebut, tamu yang bertanya tadi langsung merasa jika
dirinyalah yang hendak dicabut nyawanya. Dia kemudian meminta tolong kepada
nabi sulaiman agar segera memindahkan tubuhnya dari tempat jamuan. Kemudian
Nabi sulaiman pun mengutus angin untuk membawa orang itu ke India.
Setelah tamu tadi dipindahkan, pria misterius tadi datang kembali dan menanyakan
keberadaan orang tadi yang akan dicabut nyawanya kepada Nabi Sulaiman AS.
Beliau pun menceritakan kejadian sebenarnya kepada malaikat.
Mengetahui hal itu, malaikat izroil langsung menuju India untuk menjalankan
perintah Allah SWT, yakni mencabut nyawa. Kedatangannya pun membuat tamu
yang dipindahkan angin tadi kaget bukan main, Meski berusaha menghindar,
ternyata datangnya ajal tak bisa dihentikan atau di tunda.
Nabi Sulaiman wafat dalam keadaan berdiri yang disanggah oleh tongkatnya. Para
Jin-jin yang tengah sibuk bekerja tak mengetahui jika rajanya telah wafat.
Selanjutnya, Allah SWT memerintahkan rayap-rayap untuk menggerogoti tongkat
Nabi sulaiman AS, sehingga tubuh beliau tersungkur ke tanah.
Mengetahui hal tersebut, para jin pun berhenti bekerja, lalu menghampiri Nabi
Sulaiman AS sudah dalam keadaan tak bernyawa. Innalillahi wainnailaihi roji’un.
Kisah Nabi Daud AS Diuji Allah SWT
Takwa (ilustrasi).
Foto: blog.science.gc.ca
Nabi Daud terkenal sebagai sosok panutan yang disiplin.
Nabi Daud terkenal sebagai sosok panutan yang disiplin. Ia membagi waktu sehari-
harinya menjadi empat bagian. Satu hari khusus untuk mengkaji ilmu bersama Bani
Israil, sehari lainnya untuk beribadah di mihrab, sehari lagi untuk pengadilan, dan
sehari lainnya untuk para istri.
Merasa terhindar dari ungkapan itu, Daud tebersit di hatinya untuk sedikit berbangga
hati. Bahwa dia tidak termasuk dari apa yang disangkakan oleh umatnya. Tetapi, hal
itu justru mendapat teguran dari-Nya. “Hai Daud, waspadalah, hingga cobaan
mendatangimu,' firman Allah.
Syahdan, saat Daud tengah khusyuk berada di mihrab, atau tempat ibadahnya dan
membaca Zabur, tiba-tiba seekor burung hinggap persis di depannya. Tubuh burung
itu terbuat dari emas dan sepasang sayapnya dari sutra halus dan bermahkotakan
mutiara. Paruhnya terbuat dari permata zamrud dan sepasang kakinya pun terbuat
dari permata pirus. Daud terkesima dengan burung itu, ia yakin, burung tersebut
datang dari surga.
Hingga, tibalah Daud pada sebuah celah. Tanpa sengaja, ia melihat sosok
perempuan dengan kondisi terbuka auratnya, tengah mandi. Merasa diawasi, sang
perempuan bergegas menutupi tubuhnya dengan ribuan helai rambutnya.
Nabi Daud segera bergegas menuju mihrabnya dengan rasa membara di hati.
Ia penasaran, siapakah gerangan wanita itu. Dan ternyata, usut punya usut, ia
bernama Tasyayu, putri Hanana. Suaminya bernama Uriya bin Shura, yang tengah
berjihad di Balqa' bersama keponakan Nabi Daud. Singkat kata, Daud bersiasat
mengirim Uriya ke garis depan medan pertempuran, dan akhirnya Uriya meninggal
syahid.
Ketika masa idah istri Uriya telah habis, Daud mengutus seseorang meminang
Tasyayu'. Selanjutnya menikahlah mereka. Saat berada di mihrab, tiba-tiba ada
suara keras dua lelaki yang tengah terlibat perkara. Salah satu dari mereka telah
berbuat zalim kepada saudaranya. Mereka meminta keputusan pengadilan.
Nabi Daud berkata, “Sesungguhnya dia telah berbuat zalim dengan meminta
kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya
kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim
kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh, dan amat sedikitlah mereka ini.” (QS Shaad: 24)
Tetapi, jawaban ini malah direspons dengan gelak tawa kedua orang tersebut. Nabi
Daud terheran dan merasa aneh. “Engkau berbuat zalim, mengapa justru tertawa,
rupanya kau perlu kapak untuk menghancurkan ini dan inimu?” Yang dimaksud
kening dan mulutnya. “Saya kira Andalah yang perlu diperlakukan begitu,” jawab pria
yang ternyata adalah malaikat dan tengah menjelma. Keduanya lantas menghilang.
Nabi Daud sadar bahwa kedua orang misterius tadi adalah peringatan dari Allah. Ia
akhirnya bertaubat dan bersujud selama 40 hari. Selama bersujud, ia tidak pernah
mengangkat kepala, kecuali untuk keperluan mendesak. Ia menahan diri dari makan
dan minum. Air mata berderai. Berbagai doa pengampunan pun dipanjatkan. Ia
bertaubat sebenar-benar taubat. Buah 'bisikan' hatinya itu, telah menjadikannya
bersalah.
“Mahasuci Sang Pencipta cahaya! Tuhanku, hanya kepada Engkaulah aku lari
dengan membawa segala dosaku dan aku mengaku atas segala kesalahanku. Oleh
karena itu, janganlah Engkau jadikan aku orang-orang yang berputus asa dan
jangan pula Engkau susahkan aku pada hari Kiamat nanti,” kata Daud dalam sebuah
doanya. Dengan ketulusan dan kesungguhan bertaubat itulah, akhirnya Allah
mengabulkan permintaan Daud AS.