Anda di halaman 1dari 6

Kisah Nabi Zulkifli.

AS
oleh : Mufida Asri

Nabi Zulkifli merupakan salah satu nama Rasul yang wajib diketahui. Ia
hidup pada saat raja Ilyasa berkuasa. Nabi Zulkifli adalah sosok yang sangat
gigih dan tidak mudah goyah. Memiliki budi yang luhur dan selalu menepati janji
yang dibuatnya. Dengan perangainya yang sangat baik tersebut, banyak orang
yang gemar bergaul dengan Nabi Zulkifli. Kisah Nabi Zulkifli sungguh sangat
penting untuk kita ketahui.
Nabi Zulkifli memiliki kisah yang cukup beragam. Ia pun pernah diangkat
menjadi raja yang menggantikan daha Ilyasa. Ia pun hidup dengan dipenuhi
kesederhanaan dan juga kesabaran di dalam menghadapi apapun. Banyak hal
yang pernah dialami oleh Nabi mulia ini selama hidupnya.
Nabi Zulkifli merupakan anak dari salah seorang Nabi yang bernama
Ayyub dengan seorang perempuan yang bernama Rahmah. Diangkatnya Nabi
Zulkifli sebagai rasul sesudah ayahnya diangkat. Artinya, Zulkifli adalah cucu dari
Nabi Ibrahim. Dari sini dapat dipahami bahwa Nabi Zulkifli adalah keturunan dari
para Nabi yang menjadi utusan Allah.
Di dalam Kisah Nabi Zulkifli, Ia diutus oleh Allah kepada suatu kaum
bernama Amoria di daerah Damaskus. Kemudian pada 1460 an sebelum Masehi, ia
diangkat menjadi rasul. Sehingga, sejak saat itu ia mengajarkan kepada sekalian
umat untuk bertauhid kepada Allah dan berhenti menyembah berhala. Ia juga
mengajarkan kepada manusia untuk membayar zakat dan taat beribadah.
Dikisahkan pada Nabi Zulkifli memiliki dua orang anak.
Pada suatu masa, rumah Nabi Ayyub pernah mengalami runtuh. Hal itu
menewaskan semua anaknya. Akan tetapi, ada satu anak bernama Basyar yang
berhasil selamat. Basyar sendiri maknanya adalah orang yang memiliki kesabaran.
Sejak kecil, Nabi Zulkifli diajarkan berbagai sifat yang mulia. Khususnya
kesabaran dirinya. Hingga, ia sangat terkenal sebagai sosok yang sabar, teguh dan
gigih dan segala hal.
Perjalanan hidup yang diceritakan pada kisah Nabi Zulkifli cukup panjang
dan mengesankan. Di antarnya adalah ketika ia dinobatkan sebagai raja. Ia mampu
membawa rakyat menuju kemakmuran hingga akhir hayatnya. Nabi Zulkifli wafat
di usianya yang ke 75 tahun. Meskipun ada versi lain yang menyebutkan 95
tahun. Ia kemudian dimakamkan di Kafel yang terletak 130 an km dari Baghdad
atau yang sekarang dikenal dengan Irak.
Meski demikian, ada yang berpendapat bahwa makam Nabi Zulkifli juga
terdapat di Palestina dan juga Suriah. Tepatnya ada di daerah Kifl yang
merupakan suatu kota kecil dengan jumlah penduduk yang tidak begitu banyak.
Letak kota ini ada di bagian selatan Baghdad tepi sungai Eufrat. Hingga hari ini,
kawasan tersebut sangat istimewa tidak hanya bagi umat islam, namun juga umat
Yahudi.
Raja Ilyasa adalah sosok raja yang tidak memiliki keturunan. Sehingga, figur
yang akan menggantikannya menjadi raja bukanlah keturunannya. Karena itu, pada
suatu ketika raja mengadakan sebuah sayembara untuk mencari penggantinya
kelak. Mengingat usianya yang sudah semakin tua. Ia berharap tahta kerajaan
setelah ia wafat nanti akan dipegang oleh orang yang tepat dan terbaik.
Raja Ilyasa, di dalam kisah Nabi Zulkifli, kebetulan adalah orang yang
sangat memperhatikan kesejahteraan dan juga kemakmuran negerinya. Sehingga,
semua rakyatnya pun bisa mencalonkan diri menjadi raja.
Asalkan sesuai dengan syarat yang diajukan. Akhirnya, raja Ilyasa membuat
kriteria dan syarat khusus bagi siapapun rakyatnya yang mampu memenuhi syarat
tersebut. Jika setuju dengan syaratnya, maka akan menggantikannya.
Adapun syarat yang diberikan oleh raja Ilyasa adalah siapapun calon
penggantinya sebagai raja, maka ia adalah orang yang sanggup untuk berpuasa saat
siang hari kemudian melakukan ibadah saat malam hari. Kabar mengenai
sayembara beserta syaratnya ini akhirnya menyebar ke semua penjuru negeri.
Akhirnya, segenap rakyat berbondong-bondong menuju ke istana.
Semua orang berkumpul menjadi satu, mulai dari kalangan pejabat
hingga rakyat jelata. Selain itu, sayembara ini juga dihadiri oleh para pemuka
suku.
Sementara Nabi Zulkifli pun tidak ketinggalan untuk ikut serta. Raja pun akhirnya
menyapa rakyatnya yang berada di halaman depan istana. Kedatangan raja
disambut oleh sekalian rakyat dengan suka cita.
Sesudah raja menyapa dan memberikan bocoran tentang syarat yang
diajukan, tidak ada satupun rakyatnya yang bersedia mengangkat tangan mereka.
Salah satu alasannya adalah karena syarat yang ditawarkan oleh sang raja
terbilang sangat berat. Tujuan dari raja memberikan syarat yang demikian adalah
agar yang menggantikan kekuasaannya kelak bukanlah sosok yang sembarangan.
Setelah diam beberapa saat, akhirnya sosok lelaki yang terletak di bagian
tengah kerumunan masyarakat mengangkat tangan. Hal ini serentak membuat
rakyat merasa heran. Dan ternyata sosok pemuda tersebut adalah Nabi Zulkifli. Ia
pun bersuara dengan sangat lantang di tengah-tengah kerumunan bahwa ia sanggup
untuk memenuhi syarat yang diajukan oleh raja.
Karena Nabi Zulkifli saat ini terbilang masih sangat mudah, rakyat
merasa bahwa Nabi main-main dengan perkataannya. Namun, ia pun berusaha
sepenuh hati meyakinkan sang raja. Raja yang awalnya merasa ragu dan
khawatir pada akhirnya menjadi percaya dan bersedia menerima Nabi Zulkifli
sebagai penggantinya.
Raja hanya menaruh kepercayaan bahwa anak muda bernama Zulkifli
tersebut akan mampu membawa sekalian rakyat kepada kesejahteraan dan
kemakmuran. Ia pun akan berhasil menjadi seorang raja yang adil dan
bijaksana. Kisah Nabi Zulkifli ini pun menjadi kisah yang sangat penting
bagi pembelajaran kehidupan.
Di dalam Al Quran, Kisah Nabi Zulkifli menceritakan bagaimana sifat
beliau. Saat menjadi raja, Nabi Zulkifli tidaklah selalu hidup bahagia dan
sejahtera. Ia juga pernah mengalami cobaan dari Allah. Salah satunya adalah
cobaan yang berasal dari kaum atau rakyatnya.
Dimana, beberapa orang kaum mencoba menentang kekuasaan Nabi
Zulkifli bahkan berniat untuk memporakporandakan kerajaan tersebut. Dengan
demikian, sudah pasti berharap Nabi Zulkifli turun dari jabatannya sebagai raja.
Kala itu, ia memberikan perintah kepada segenap rakyatnya untuk ikut
berperang melawan kalangan pemberontak yang berniat jahat. Akan tetapi,
sebagian besar dari rakyat yang dinaunginya enggan untuk mengikuti perintah
tersebut. Alasannya adalah karena mereka takut untuk mati saat peperangan.
Bahkan, yang mustahil adalah rakyatnya memberi syarat agar saat tempur
mereka ada jaminan tetap hidup.
Di dalam kondisi yang sedemikian rumit, akhirnya Nabi Zulkifli pun
memohon pertolongan kepada Allah atas ujian yang menimpa negerinya. Ia
berdo’a agar segenap kaumnya diberi keselamatan saat melawan para
pemberontak. Doa tersebut akhirnya dikabulkan oleh Allah. Bahkan, diabadikan
sebagai salah satu mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Zulkifli.
Akhirnya, pertempuran yang cukup menegangkan tersebut berlangsung
beberapa saat. Pasukan yang ada pada pihak Nabi Zulkifli terdiri dari para
pasukan rakyat jelata. Meskipun demikian, ternyata kemenangan diraih oleh
pasukan dari Nabi Zulkifli. Dan anehnya, semua pasukan rakyat Nabi Zulkifli
selamat dan tidak ada satupun anggota pasukan yang gugur di dalam pertempuran.
Sejak saat itu, kondisi kerajaan Nabi Zulkifli merasa sangat tenteram dan
bahagia. Terlebih dipimpin oleh seorang pemimpin yang adil dan bijaksana
seperti Nabi Zulkifli.
Di suatu hari, kebetulan Nabi sedang sibuk mengurusi rakyatnya.
Sementara waktunya untuk tidur harus dipakai untuk melakukan ibadah kepada
Allah. Hal ini membuatnya merasa amat lelah dan capek, Tepat pada kesempatan
tersebut, iblis pun memberi perintah kepada para pasukannya untuk menggoda
Nabi Zulkifli yang sedang kelelahan.
Kebetulan, segerombolan syetan yang diperintah oleh iblis untuk
mengganggu Nabi Zulkifli tersebut datang ke kerajaannya dengan menyamar
sebagai lelaki jelata. Tujuan kedatangan tersebut tidak lain adalah untuk memohon
adanya keadilan hukum kepada sang raja. Saat itu, para pengawal istana
sesungguhnya sudah memberitahukan bahwa raja tengah istirahat. Namun, mereka
tetap memaksakan untuk menemui raja.
Sesudah mendengar hal itu, Nabi Zulkifli pun meminta kepada salah seorang
rekannya untuk datang ke ruang pengadilan untuk menemui segerombolan setan
berwujud manusia. Beberapa saat setelah istirahat sebentar, Nabi Zulkifli pun
datang ke ruang pengadilan. Namun, ketika sudah sampai di ruang pengadilan
istana, segerombolan setan tidak ada di sana. Beberapa saat ditunggu juga tidak
datang juga.
Kejadikan yang serupa akhirnya terulang ketika esok hari. Namun, karena
merupakan sosok yang gigih dan sabar, sang Nabi Zulkifli yang juga seorang raja
sama sekali tidak merasa terpancing amarahnya. Ia benar-benar bisa
mengendalikan amarahnya. Melihat hal ini, setan masih saja belum menyerah dan
tetap ingin menggoda Nabi Zulkifli di esok hari.
Kemudian, untuk hari yang ketiga setan berniat langsung mengetuk pintu
rumah Nabi Zulkifli di saat ia sedang istirahat. Akhirnya, mereka mengetuk pintu
kamar tempat raja istirahat. Menanggapi hal tersebut, Nabi Zulkifli tetao saja
sabar dan tidak terpancing amarahnya sama sekali. Akhirnya, segerombolan setan
menyerah kemudian membuat pengakuan bahwa mereka dikirim oleh iblis untuk
memancing emosinya. Akhirnya, setan pun gagal dalam menggoda Nabi. Karena
Nabi sama sekali tidak marah dan emosi. Itu berarti, Nabi Zulkifli sama sekali
tidak mengingkari janji yang telah ia buat. Ia benar-benar berhasil menjadi
seorang raja yang adil, bijaksana dan tidak pernah mengingkari janji yang ia buat
sendiri.
Hal ini patut untuk dicontak banyak orang sehingga tidak akan ada lagi orang yang
akan mengingkari janji.
Sesudah diterima sebagai calon pengganti raja, Nabi Zulkifli langsung diajak
untuk tinggal di istana dan menemani sang raja. Malam hari sesudah dinobatkan
sebagai penggantinya, raja bahkan bisa tidur dengan sangat tenang dan nyaman. Ia
bahagia karena berhasil mendapatkan putra mahkota yang akan bertanggung jawab
atas kerajaan dan istananya kelak.
Hidup di istana, Nabi Zulkifli diberi fasilitas yang sangat mewah.
Namun, berbagai permata, permadani, ranjang tidur yang sangat nyaman dan
lain sebagainya sama sekali tidak membutakan hati Zulkifli. Ia bahkan gigih
dan memilih menjadi diri sendiri dan apa adanya seperti yang sebelumnya.
Hingga, saat ia dinobatkan sebagai raja, Zulkifli diberi pesan agar tetap
menjalankan syaratnya menjadi raja.
Akhirnya, raja pun wafaf dan menyisakan duka yang sangat mendalam
kepada kaumnya. Nabi Zulkifli pun memilih untuk bersumpah akan menjaga
amanat yang diberikan oleh raja kepadanya sampai ia wafat nanti. Semua orang
berbondong-bondong mengatarkan sang raja kepada peristirahatan yang
terakhir. Tidak lama kemudian, jabatan raja akhirnya diberikan kepada Nabi
Zulkifli.
Sesudah dilantik menjadi raja, rakyat memiliki harapan besar kepada raja
Zulkifli agar ia mampu membawa rakyatnya menuju kepada kemakmuran dan
kebahagiaan. Tak lama setelah itu, Nabi Zulkifli membagi jadwal. Dimana ia harus
melayani rakyat, berpuasa dan beribadah kepada Allah. Semua itu ia buat dengan
sepenuh jiwa dan raga.
Nabi Zulkifli pun mengabdi kepada rakyat tanpa kenal waktu sama sekali.
Baik itu di pagi hari, siang ataupun malam hari. Semua keperluan yang
berhubungan dengan rakyat benar-benar dipenuhi olehnya. Ia pun mampu
mengatasi segala urusan dengan adil dan bijaksana. Dengan sikapnya yang
demikian, tidak ada gejolak dan konflik baru sama sekali dari kalangan
rakyat.
Ia adalah raja yang menyamaratakan rakyatnya. Semua dikasihi dengan
baik dan sabar. Bahkan, ketaqwaannya semakin tinggi kepada Allah sejak
diangkat sebagai seorang raja. Karena itulah, ia sangat disegani dan dihormati oleh
rakyatnya.
Nabi Zulkifli dikenal sebagai seorang raja yang memiliki sifat mulia.
Sebagaimana pendapat dari Ibnu Jarir Al-Tabari yang memandang Zulkifli
sebagai sosok figur yang baik hati, senantiasa membela kebenaran dan sabar
dalam menolong kaumnya, Akan tetapi, bagi al-Tabari Zulkifli bukanlah seorang
nabi.
Sekalipun banyak mufassir lain yang menganggap bahwa ia adalah nabi.
Karena ia adalah putra dari Nabi Ayyub, maka banyak yang berpandangan
bahwa ia mewarisi sifat-sifat yang dimiliki oleh ayahnya. Di antaranya adalah sifat
adil, sabar serta memiliki suatu pendirian yang teguh. Sebagaimana yang
diungkap di dalam QS al-Anbiya yang menceritakan bahwa Isma’il, Idris dan juga
Zulkifli adalah sosok-sosok yang sabar. Karenanya, mereka mendapatkan rahmat.
Sejak masa kecilnya, Zulkifli yang awalnya bernama Basyar sama sekali
tidak perlu membohongi siapapun. Bahkan, semua janji yang dibuat selalu ditepati.
Hingga, ia dikenal oleh masyarkat sebagai sosok yang mulia dan berakhlak baik.
Hal itu lantaran ia tidak pernah berbuat buruk dan jahat kepada masyarakat.
Kebaikan perilakunya juga ia terapkan ketika diangkat menjadi raja
menggantikan raja Ilyasa yang bijaksana. Ia senantiasa berlaku adil kepada semua
rakyatnya tanpa memandang derajat dan membeda-bedakan. Semua diperlakukan
dengan adil dan sewajarnya, Hal ini dibuktikan saat ia mengatasi suatu perkara
tidak pernah menimbulkan suatu gejolak tersendiri.
Karena ia adalah raja yang sangat adil dan bertanggung jawab atas
rakyatnya, wilayah Syam yang menjadi kekuasaannya menjadi sangat makmur
dan berjaya. Bahkan, efeknya dirasakan sampai kepada negeri tetangga. Karena
kemakmuran kerajaannya terdengar di mana-mana, pernah suatu ketika wilayah
Nabi Zulkifli akan diserang oleh kerajaan yang merasa iri dengannya.
Kisah Nabi Zulkifli merupakan kisah yang luar biasa dan jarang ditemui di
era seperti sekarang ini. Terlebih, ia mampu menjadi seorang raja yang tidak
kenal putus asa dan menjadi sosok yang sangat mulia. Ada banyak pelajaran
berharga yang bisa didapatkan dari berbagai kisah Nabi Zulkifli. Manusia harus
meneladani kisah-kisah terbaiknya di kehidupan sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai