Anda di halaman 1dari 12

KISAH DAKWAH NABI DAUD A.

S
Nama: Alaya Neva Tabrieza

Kelas: VIII-D

Logo tanjungkerta
Hapusnya bagaimana

KORBAN LINK

https://id.wikipedia.org/wiki/Daud_dalam_Islam
https://pekanbaru.tribunnews.com/2023/09/07/kisah-nabi-daud-lengkap-dari-lahir-sampai-wafat-
dan-mukjizat-nabi-daud

https://www.detik.com/hikmah/kisah/d-6723886/kisah-nabi-daud-diangkat-menjadi-raja-yang-adil-
dan-bijaksana
Daftar isi

Halaman judul

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 2 BIOGRAFI NABI DAUD

BAB III TANTANGAN DAN GODAAN NABI DAUD AS DALAM MENGAJAK UMAT

Penutupan

Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar belakang

Nabi dan rasul adalah manusia-manusia pilihan Allah SWT yang


mengemban tugas mulia yakni untuk menuntun ummatnya kepada cahaya
kebenaran, tentu tak mudah menjalani tugas mulia nan sulit ini. Berbagai
rintangan dalam berdakwah mereka hadapi demi menjaga kesucian agama Allah
SWT yang haqq.

Allah tidak membiarkan tantangan itu dapat melemahkan mereka, oleh


sebab itu Allah menurunkan mu’jizat agar para Nabi dan Rasul tetap
melanjutkan da’wahnya serta kuat menghadapi tantangan dari umat. Mulai dari
nenek moyang umat manusia yaitu nabi Adam a.s yang lahir tanpa ayah dan ibu,
diciptakan Hawa dari laki-laki tanpa wanita, dan Allah ciptakan seluruh
keturunannya dari laki-laki dan wanita, kecuali Isa a.s yang diciptakan dari
wanita tanpa laki-laki. Dan salah satunya ialah Nabi Daud a.s yang akan saya
bahas dalam makalah ini.

b. Tujuan Penulisan Makalah


Untuk menambah pengetahuan dan menceritakan kisah Nabi Sulaiman
yang tidak banyak diketahui oleh remaja kekinian dan mengingatkannya
kembali, agar lebih mengenal sifat-sifat keteladanannya dalam memegang
amanah dan menjaga lingkungan agar dapat menginspirasi dan dapat
diaplikasikan dalam kehidupan keseharian, terutama dalam zaman yang penuh
fitnah ini.
II
BIOGRAFI NABI DAUD

a. Kelahiran dan asal usul


Nabi Daud a.s. adalah keturunan ke 12 dari Nabi Ibrahim a.s. dari anaknya
Nabi ishaq. Nabi Daud merupakan seorang Bani Israil (Bangsa Israel) dari suku
Yehuda. Nabi Daud AS hidup di kota Bethlehem yang dipimpin oleh seorang
Raja bernama Thalut. Raja Thalut ini nantinya akan digantikan oleh nabi Daud
AS berkat kecerdikannya melawan musuh yakni raja Jalut.

b. kehidupan awal
Kisah Nabi Daud ini tercatat dalam Al-Quran. Namanya disebutkan
sebanyak 16 kali dalam Al-Quran karena tidak hanya dipandang sebagai nabi
saja melainkan sebagai pemimpin atau raja yang adil dan saleh. Ada satu kisah
unik mengenai umur dari Nabi Daud. Pada kisah Nabi Daud AS diceritakan
kalau awalnya umur Nabi Daud tertulis di Lauhul Mahfudz hanya sampai umur
60 tahun saja. Namun Nabi Adam AS menghibahkan umurnya kepada Nabi
Daud sehingga beliau wafat pada usia 100 tahun 6 bulan. Makam beliau
terdapat di Baitul Maqdis. Nabi Daud membagi keseharian waktunya menjadi
empat bagian, yakni untuk mengkaji ilmu bersama dengan Bani Israil, untuk
beribadah di mihrab, untuk pengadilan. Sejak kecil, Nabi Daud tumbuh menjadi
sosok yang sangat pemberani. Di usianya yang masih kecil, dirinya sudah
berani untuk mengusir hewan buas yang mengganggu hewan ternaknya.
Nyalinya yang besar tersebut didengar oleh Raja Thalud yang sombong. Raja
Thalud pun memanggil Nabi Daud muda untuk ikut berperang melawan Raja
Jalut. Awalnya, Nabi Daud ini hanya diperkenankan untuk menyertai dua
kakaknya yang maju di garis depan medan perang. Tapi Raja Thalud melihat
kecerdikan dari Nabi Daud. Ia pun diperbolehkan berhadapan langsung dengan
Raja Jalut. Nabi Daud berperang dengan Raja Jalut hanya berbekal tongkat,
lima buah batu, dan ketapel. Tentu saja Raja Jalut mengejek dan merendahkan
Nabi Daud karena dianggap lemah. Lalu Nabi Daud meletakkan batu di atas
ketapelnya dan melepaskannya ke udara sehingga batu tersebut meluncur degan
sangat keras. Lalu atas izin Allah SWT, batu tersebut terbawa angin dan
mengarah ke dahi Raja Jalut. Seketika Raja Jalut mati dikarenakan terkena
pukulan batu yang sangat keras tersebut.
c. Panggilan sebagai Nabi
Genap berusia 40 tahun nabi Daud AS mendapatkan risalah kenabian dari
Allah SWT. Nabi Daud AS menerima kitab suci Zabur untuk Bani Israil. Kitab
Zabur merupakan salah satu bentuk iman ummat Islam terhadap kitab-kitab
yang diturunkan Allah SWT kepada para Rasul. Akhlak Bani Israil yang kala itu
porak poranda membutuhkan pedoman hidup agar menjalankan kehidupan yang
berbudi luhur dan tiada menyekutukan Allah SWT. Secara urutan, kitab Zabur
diturunkan setelah kitab Taurat yang diturunkan kepada nabi Musa AS. Kitab
yang diturunkan kepada nabi Daud AS menggunakan bahasa Qibti.
Turunnya kitab Zabur untuk Bani Israil disinggung dalam firman Allah
SWTpada surah Al Isra ayat 55 dan surah Annisa ayat 163. Keterangan tentang
Zabur ditemukan pula pada surah Ali Imran ayat 184, Al Anbiyaa’ ayat 105, dan
Saba’ ayat 10

“Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan
sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian Nabi-nabi atas
sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.“ (QS. Al-Isra: 55)

“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami


telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan
Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Ya’qub
dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan
Zabur kepada Daud.” (QS Annisa: 163)
BAB III
TANTANGAN DAN GODAAN NABI DAUD AS DALAM
MENGAJAK UMAT
Setiap para nabiullah dalam menjalankan tugasnya kepada manusia,
terutama dalam mengajak umatnya untuk beribadah kepada Allah SWT dan
meninggalkan thaghut selalu mendapat tantangan. Tantangan atau cobaan
tersebut masing-masing nabi berbeda-beda, baik tantangan itu berasal dari
syaitan, jin maupun dari manusia, dengan tujuan supaya manusia tidak
mengikuti ajaran para nabi yang diterima dari Allah SWT. Tentang tantangan
bagi nabi tersebut dijelaskan oleh Allah SWT antara lain dalam Surah al-An’am
ayat 10:
Artinya: ”Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa Rasul sebelum
kamu,
maka turunlah kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka
balasan (azab) olok-olokan mereka. (QS. al-An’am: 10).
Dalam Surah al-An’am ayat 112 Allah SWT juga berfirman:
Artinya: ”Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu
syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka
membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-
indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka
tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-
adakan.
(QS. al-An’am: 112). Khusus tentang godaan atau fitnah yang ditujukan kepada
Nabi Daud AS
merupakan kisah Israiliyyat dan palsu yang berasal dari keturunan Bani Israil
atau Yahudi, dengan cara mereka menafsirkan al-Qur’an menurut akal pikiran
mereka, antara disebutkan dalam al-Qur’an Surat Shad ayat 21-25:
Artinya:. Dan adakah sampai kepadamu berita orang-orang yang berperkara
ketika mereka memanjat pagar? Ketika mereka masuk (menemui) Daud lalu ia
terkejut karena kedatangan mereka. Mereka berkata:"Janganlah kamu merasa
takut; (kami) adalah dua orang yang berperkara yang salah seorang dari kami
berbuat zalim kepada yang lain; Maka berilah keputusan antara kami dengan
adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke
jalan yang lurus. Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh
sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja, maka dia
berkata:
"Serahkanlah kambingmu itu kepadaku dan dia mengalahkan aku dalam
perdebatan". Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu
dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambing-nya, dan
PENUTUP

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan, antara lain:


1. Nabi Daud AS merupakan keturunan bin Isya bin Ubaid bin Bu’az bin
Salmun
bin Hasyun bin Aminadab bin Aram bin Hashrun bin Farish bin Yahudza bin
Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim al-Khalil, bermukim di kota Baitlehem, kota
kelahiran Nabi Isa AS. Beliau diutus oleh Allah SWT sebagai Nabi dan Rasul
diperkirakan pada tahun 1041–971 SM (1010 SM) di Palestina, dan wafat di
Baitul Maqdis, dengan mempunyai seorang anak yaitu Nabi Sulaiman AS yang
juga sebagai pelanjut missi kerasulannya.
2. Nabi Daud AS merupakan manusia pilihan Allah SWT, dengan tujuan utama
diutus kepada kaumnya pada umumnya sama dengan pengutusan para rasul dan
nabiullah lainnya, yaitu menyeru manusia untuk beribadah kepada Allah SWT
dan menjauhkan diri dari thaghut (sesembahan kepada selain-Nya).

47 Sayyid Quthb, Op. Cit., hal. 186.


3. Nabi Daud AS adalah salah seorang yang tergolong di antara lima orang nabi
dalam kelompok ”ulul azmi” (orang yang tabah dan teguh prinsip).
4. Nabi Daud AS juga diberikan kelebihan dan mukjizat yang tidak dimiliki
oleh
para nabi lain, yaitu diturunkan kitab ”Zabur”, dicintai oleh Allah karena
ketinggian ibadahnya, menjadi raja dan hakim yang bijaksana atas Bani Israil
saat umur 30 tahun, melunakkan besi dengan tangannya sendiri tanpa
menggunakan alat lainnya guna dibuatkan baju dan parang dan lainnya, gunung
dan burung tunduk dan bertasbih kepadanya, dan suaranya merdu.
5. Semoga ada manfaatnya bagi kita semua, dan terima kasih. Wallahu a’lam
Bish
Shawab.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur'an dan Terjemahannya, Arab Saudi: Khadim al-Haramain asy-Syarifain
Raja
Fahd Ibn 'Abd Al-Azis Al- Sa'ud, 1413 H.
Ahmad Bahjat, Ensiklopedi Nabi-nabi Allah, Penerjemah: Khalifurrahman Fath,
Cet.
Kedua, Yogyakarta: Al-Manar, 2008.
Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, juzu’ II, Bandung: Dahlan, t.t.
Hafizh Azhari AZ, dkk., Ensiklopedi Islam, Jilid 5, Jakarta: PT.Ikhtiar Baru Van
Hoeve,
1996.
Jihad Muhammad Hajjaj, Umur & Silsilah Para Nabi, Penerjemah: Muhammad
Yusuf
Shandy, Cetakan ke-13, Jakarta: Qisthi Press, 2010.
Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an (Di Bawah Naungan Al-Qur’an), Jilid 2,
Penerjemah: S. Riyanto, Cet. I, Jakarta: Gema Insani Press, 2000.
Sami bin Abdullah al-Maghluts, Atlas, Sejarah Para Nabi & Rasul, Menggali
Nilainilai Kehidupan Para Utusan Allah, Penerjemah: Qasim Shaleh dan Dewi
Kournia Sari, Cet, I, Jakarta: Almahira, 2008.
Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam, Edisi Senior, Bogor: Cahaya
Salam,
Cet. XVI, 2005.
Syaikh Ahmad At-Thahir Al-Basyuni, Kisah-kisah dalam Al-Qur’an,
Penerjemah:
Muhyiddin Mas Rida dan Muhammad Khalid Al-Sharih, Cet. I, Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar, 2008.
Umar Shihab, Kontekstualitas Al-Qur’an, Kajian Tematik Atas Ayat-ayat
Hukum
dalam Al-Qur’an, Cet. III, Jakarta: Penamadani, 2005.
Zaid Husein Alhamid, Kisah 25 Nabi dan Rasul, Edisi Revisi, Cet. I, Jakarta:
Pustaka
Amani, 1416 H./1995 M.

Anda mungkin juga menyukai