Kelas : V.B
Mata : Pendidikan Agama Islam
Pelajaran
Nabi Daud a.s adalah putra dari Yisya, ia tinggal di kota Baitlehem. Ia tinggal dengan ayah dan 13
saudaranya. Nabi Daud a.s. adalah keturunan Nabi Ishaq a.s. bin Ibrahim a.s. beliau dijadikan oleh
Allah seorang Nabi dan Raja atas Bani Israil. Sejak kecil Nabi Daud a.s. sudah memiliki jiwa
pemberani. Beliau memiliki keinginan untuk ikut berperang, tetapi Raja Thalut yang merupakan Raja
negeri itu tidak mengizinkan karena umurnya masih muda. Tapi keinginan kuat meminta izin terus
menerus hingga akhirnya beliau diizinkan ikut perang. Saat itu Raja Thalut berperang dengan
Raja Jalut yang dikenal kuat, kejam, dan ditakuti semua orang. Nabi Daud a.s yang hanya
bersenjatakan batu kecil dan alat pelemparnya berhasil mengenai dahi Raja Jalut di antara
kedua matanya. Hingga tiga lemparan Raja Jalut tersungkur. Nabi Daun dan Raja Thalut
pulang dengan hati gembira karena memenangkan peperangan.
Ketika sudah dewasa Nabi Daud a.s menjadi panglima perang dan dinikahkan dengan
salah satu putri Raja Thalut. Selalu mendapatkan kemenangan dalam perang membuat Nabi
Daud a.s semakin terkenal dan dicintai banyak orang. Hal ini ternyata membuat iri Raja
Thalut sehingga berencana membunuh Nabi Daud a.s. Istri Nabi Daud a.s. yang mengetahui
rencana itu memberitahukan untuk meninggalkan istana. Raja Thalut yang mengetahui
tempat persembunyiannya segera menyusul. Diperjalanan ketika Raja Thalut sedang
beristrirahat tertidur dan terkejut saat mengetahui baju nya sudah terpotong. Nabi Daud
sudah ada dihadapannya dan berkata "Seandainya aku ingin membunuhmu, aku mampu
melakukannya, tetapi aku tidak ingin mengingkari janji dan menipu." Raja Thalut pun
meminta maaf dan Nabi Daud a.s. memaafkan dengan lapang dada. Raja Thalut pun kembali
ke Baitul Maqdis. Raja Thalut meninggal dalam peperangan, saat itu Bani Israil mengalami
kekalahan. Nabi Daud a.s. menjadi raja menggantikannya atas keputusan musyawarah Bani
Israil. Nabi Daud a.s adalah sosok teladan dalam beribadah, beliau rajin beribadah dan
berserah diri kepada Allah swt.
Mukzizat Nabi Daud a.s yaitu diberi kitab Zabur, beliau memiliki suara yang sangat
merdu dan syahdu. Sehingga ketika beliau membaca kitab Zabur, alam semesta hening
karena mendengar syahdu nya lantunan kitab Zabur. Allah juga memberi mukjizat
kecerdasan akal, mengerti bahasa burung, dan dapat melelehkan besi hanya dengan tangan
kosong. Nabi Daud a.s meninggal di usia 100 tahun di Baitul Maqdis yang sekarang lebih dikenal
sebagai Masjidil Aqsa. Nabi Daud a.s dikenal dengan puasanya, yaitu puasa Daud. Sehari puasa
sehari tidak.
Artinya: Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. dan
Sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan
Zabur kepada Dāūd. (Q.S. al-Isra'/17: 55) Kitab Zabur adalah mu’jizāt bagi Nabi Dāūd a.s. Selain
Zabur, keistimewaan Nabi Dāūd a.s. lainnya adalah setiap pagi dan senja gunung-gunung bertasbih
mengikuti tasbih Nabi Dāūd a.s. Ia juga memahami bahasa burung-burung. Binatang juga mengikuti
tasbih Nabi Dāūd a.s. Selain itu, kerajaannya yang kuat belum pernah sekalipun dapat terkalahkan.
Sebaliknya, Nabi Dāūd a.s. selalu mendapat kemenangan dari semua lawannya. Ia menduduki takhta
kerajaan selama 40 tahun.
Di antara mu’jizāt Nabi Dāūd a.s. adalah dapat melunakkan besi seperti lilin, kemudian ia dapat
mengubah-ubah bentuk besi itu tanpa memerlukan api atau peralatan apa pun. Dari besi itu, ia
dapat membuat baju besi yang dikukuhkan dengan tenunan dari bulatanbulatan rantai yang saling
menjalin secara berkesinambungan. Jenis baju ini membuat pemakainya lebih bebas bergerak,
karena tidak kaku seperti baju besi biasa yang dibuat dari besi lembaran. Tentang mu’jizāt-nya ini
disebutkan dalam Surat Saba‘/34: 10-11 dan Surat al-Anbiyâ’/21: 80. Allah Swt. memberi baju besi
sebagai mu’jizat kepada Nabi Dāūd guna melindungi prajurit dari serangan musuh Allah. Nabi Dāūd
a.s. adalah seorang Nabi yang amat taat kepada Allah, mempunyai kekuatan di dalam beribadah
terutama salat malam dan berpuasa separuh tahun, yaitu sehari berpuasa dan sehari berbuka,
berselang seling, serta banyak beramal £ālih. Keberaniannya luar biasa, dia tidak melarikan diri ketika
bertemu musuh. Keistimewaan Nabi Dāwūd a.s lainnya, ia mempunyai suara yang sangat merdu
yang tidak ada bandingannya dari dahulu hingga sekarang. Apabila ia bernyanyi melagukan isi kitab
Zabur, maka gununggunung dan burung-burung ikut bertasbih bersama Nabi Dāūd a.s.