Anda di halaman 1dari 2

Kisah Nabi Daud melawan Raja Jalut dengan ketapel dan batu kerikil

Kisah Nabi Daud dan ketapel miliknya yang berhasil melawan Raja Jalut berikut dikutip dari
buku Kisah-kisah Teladan dalam Al-Qur’an, penerbit Noktah (2018).
Nabi Daud dan Ketapel
Nabi Daud dikenal sangat pemberani. Sewaktu kecil, Nabi Daud ingin sekali menjadi prajurit.
Saat itu, raja yang berkuasa adalah Raja Thalut. Ia dikenal sebagai raja yang sangat baik hati
dan saleh.
Namun ada seorang raja yang zalim dan berbadan kuat. Namanya adalah Raja Jalut. Raja Jalut
selalu berbuat jahat dan suka berperang. Ia selalu mencari musuh. Hingga suatu hari Raja Jalut
menantang Raja Thalut untuk berperang.
Raja Jalut beserta pasukannya sudah siap menghadang pasukan Raja Thalut. Pasukan Raja
Thalut ketakutan ketika melihat sosok Raja Jalut yang berbadan sangat besar seperti raksasa.
Pasukannya pun jumlahnya sangat banyak.
“Ayo kalian! Majulah satu per satu melawanku!” tantang Raja Jalut.
Tidak ada satupun pasukan Raja Thalut yang berani untuk maju melawan Raja Jalut. Namun
tiba-tiba terdengar suara anak kecil yang tidak lain adalah Nabi Daud. “Aku bisa melawannya!”
Raja Thalut dan pasukannya kaget mendengar hal tersebut. Seorang anak kecil bernama Daud
memegang sebuah ketapel dan berdiri di dekat Raja Thalut.
“Dia terlalu kuat. Kamu tidak akan bisa mengalahkannya.” ucap Raja Thalut.
“Izinkan saya melawannya, wahai Raja.” pinta Nabi Daud.
Nabi Daud yang masih kecil lalu melangkah menuju ke arah Raja Jalut. Tubuh Nabi Daud
terlihat sangat kecil ketika berhadapan dengan Raja Jalut.
“Hahaha… Siapa kamu sehingga berani melawanku, anak kecil? Kamu tidak akan bisa menang
melawanku.” kata Raja Jalut.
Nabi Daud hanya diam. Ia telah bersiap dengan ketapel miliknya. Senjata Nabi Daud hanyalah
sebuah ketapel. Sementara Raja Jalut memegang pedang dan tameng. Nabi Daud lantas
mengarahkan ketapelnya ke arah Raja Jalut.
Kerikil Nabi Daud ternyata melesat tepat dan mengenai kepala Raja Jalut. Raja Jalut nampak
kesakitan. Ia mencoba melawan dengan pedangnya. Namun, Nabi Daud tidak berhenti
memainkan ketapelnya.
Hal tersebut membuat Raja Jalut menjadi kewalahan. Ia kemudian terjatuh ke tanah karena tidak
sanggup melawan serangan kerikil dari ketapel milik Nabi Daud. Raja Thalut dan pasukannya
sangat senang ketika melihat keberanian Nabi Daud yang berhasil mengalahkan Raja Jalut.

Cerita Nabi Daud dan seekor ulat merah yang bisa berbicara
Si Ulat Merah
Nabi Daud sedang beribadah di mihrabnya. Setelah beribadah, Nabi Daud membaca kita Zabur.
Lalu pandangan Nabi Daud tertuju kepada seekor ulat merah di lantai yang berdebu.
“Apa yang Allah SWT kehendaki dari ulat ini?” ucap Nabi Daud kepada diri sendiri. Nada ucapan
Nabi Daud terdengar menyepelekan ulat merah itu.
Tiba-tiba si ulat merah berkata, “Wahai Nabi Daud, Allah SWT telah memerintahkan kepadaku
untuk membaca subhaanallaah walhamdulillaah walaa ilaaha illallaah wallaahu akbar sebanyak
1.000 kali dalam sehari. Pada malam hari, Allah SWT memerintahkanku membaca allaahumma
shalli ‘alaa muhamadin annabiyyil ummiyi wa’alaa aalihi wa shahbihi wa sallim sebanyak 1.000
kali.”
Nabi Daud lantas terkejut mendengar perkataan ulat merah. Allah SWT telah memerintahkan
ulat merah berbicara kepada Nabi Daud.
“Wahai Nabi Daud, apakah yang dapat kamu katakan kepadaku agar aku dapat mengambil ilmu
dan manfaat darimu?” tanya si ulat merah.
Nabi Daud mengangguk lemah. “Maafkan aku, ulat merah, aku sudah meremehkanmu. Sungguh
tak ada yang bisa kukatakan padamu sebab pengetahuan dan ilmu sangat sedikit.” kata Nabi
Daud penuh sesal.
Nabi Daud segera bertobat dan menyesali perbuatannya. Tak ada yang tidak bermanfaat di
alam semesta ini, walaupun hanya seekor ulat merah.

Hikmah cerita dari kisah Nabi Daud untuk diajarkan kepada anak
Berdasarkan dua kisah Nabi Daud di atas, banyak pelajaran dan hikmah yang
didapatkan. Keberanian dan sifat rendah hati dari Nabi Daud melawan Raja Jalut yang bertubuh
besar patut menjadi teladan.
Ajarkan anak untuk melatih sifat berani sejak dini dimulai dari hal-hal kecil misalnya percaya diri
tampil di depan umum, berani perpendapat, dan masih banyak lagi. Tak hanya itu, yakinlah
bahwa Allah SWT akan selalu menolong umat-Nya.
Selain itu, melalui kisah Nabi Daud dan seekor ulat merah Bunda dapat mengajarkan anak untuk
selalu bersyukur dan tidak sombong dengan apa yang sudah dimiliki karena itu semua hanyalah
titipan dari Allah SWT. Sebagaimana si ulat merah yang meskipun bertubuh kecil dan terlihat
lemah namun ia tak perlu membuktikan dirinya hebat dengan menyombongkan diri. Sejatinya
semua makhluk akan sama derajatnya di hadapan Allah SWT.

Mukjizat Nabi Daud dalam Al-Quran


Sebagai salah satu utusan nabi Allah SWT, Nabi Daud diberikan kemampuan istimewa yang
tidak dimiliki oleh manusia lain. Mukjizat Nabi Daud banyak diceritakan dalam ayat-ayat Al-
Qur’an. Keistimewaan atau mukjizat yang diterima Nabi Daud di antaranya adalah :
1. Saat masih kecil, Nabi Daud berhasil mengalahkan Raja Jalut yang bertubuh besar hanya
dengan menggunakan ketapel dan kerikil.
2. Mukjizat terbesar Nabi Daud ialah diturunkannya kitab Zabur dari Allah SWT kepadanya.
3. Nabi Daud memiliki suara yang sangat merdu yang dipergunakannya untuk membaca kitab
Zabur dan bertasbih kepada Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai