Anda di halaman 1dari 6

Memiliki misi pemerataan ekonomi melalui teknologi, Tokopedia saat ini menjadi salah satu

perusahan perintis (startup) berstatus unicorn dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar.[1] Tak
hanya itu, Tokopedia juga berhasil menyabet berbagai penghargaan baik dari dalam negeri
maupun luar negeri. Baru-baru ini misalnya Tokopedia berhasil meraih Android Excellence
Apps sebagai aplikasi terbaik pilihan Google di Play Store.[2]

Keberhasilan Tokopedia mengantarkan William sebagai salah satu pengusaha muda sukses tanah
air. Setidaknya selama 9 tahun terakhir, William memperoleh berbagai penghargaan salah
satunya adalah Young Global Leaders pada tahun 2016, sebagai salah seorang pemimpin muda
yang berpengaruh di dunia

Karir
Setelah menyelesaikan kuliah pada tahun 2003, William ingin mengikuti kecintaannya pada
dunia digital dengan bekerja di perusahaan internet seperti Google dan Facebook. Ketiadaan
kantor dua perusahaan internet raksasa tersebut kemudian membuatnya bekerja di beberapa
perusahaan pengembang piranti lunak di beberapa perusahaan seperti TelkomSigma dan Sqiva
Sistem setelah sebelumnya bekerja sebagai pengembang Game di Bolehnet. Kemudian di 2006
bekerja sebagai IT & Business Development Manager di Indocom Mediatama. Dari sini
kemudian timbul idenya untuk mempunyai perusahaan internet sendiri.

Tahun 2007, ide untuk membangun Tokopedia muncul. Sayangnya, ia tidak memiliki modal
untuk mewujudkan ide tersebut. Dia mengajak temannya Leontinus Alpha Edison untuk
mendirikan Tokopedia, sebuah startup jual beli online yang menghubungkan penjual dan
pembeli di seluruh Indonesia dengan biaya gratis

Terinspirasi dari perusahaan internet dunia, William memberanikan diri untuk mulai mencari
pemodal. Usaha ini terbilang sulit karena ia harus menerima penolakan dari banyak pihak. Dua
tahun mencoba meyakinkan banyak orang, William harus menerima kenyataan bahwa
perusahaan internet belum memiliki kepercayaan saat itu. Apalagi, saat itu ayahnya divonis
penyakit kanker kronis. William pun dituntut menjadi tulang punggung keluarga.

William tidak putus asa. Ia terus berusaha meyakinkan orang-orang tentang potensi sebuah
perusahaan internet. Maka pada tahun 2009, Tokopedia akhirnya dapat dijalankan setelah
mendapat kepercayaan dari salah seorang pemodal. Ia mengumpulkan talenta-talenta terbaik
negeri untuk bergabung di Tokopedia, meyakinkan para mahasiswa di berbagai universitas
terkemuka.

Tokopedia
Pada tanggal 6 Februari 2009, Tokopedia resmi berdiri. Pada tanggal 17 Agustus di tahun yang
sama Tokopedia resmi diluncurkan ke publik. Oktober 2014, Tokopedia mendapatkan suntikan
dana US$100 juta dari Softbank Internet and Media dan Sequoia Capital. Ini merupakan titik
awal prestasi William sebagai seorang pengusaha[4]. Pada tahun 2016, William terpilih mewakili
Indonesia sebagai Young Global Leader, World Economic Forum[5]. Tokopedia kembali
mengumumkan babak investasi baru pada 17 Agustus 2017. Pendanaan senilai USD 1,1 miliar
atau sekitar Rp14,7 triliun ini berasal dari Alibaba Group, yang sekaligus menjadikan perusahaan
asal Tiongkok tersebut sebagai pemegang saham minoritas di Tokopedia [6].

Kini, Tokopedia telah bertransformasi menjadi sebuah e-commerce unicorn terkemuka di tanah
air dengan valuasi diatas US$ 1 miliar. Memiliki 4 juta penjual dan dikunjungi oleh lebih dari 73
juta pengunjung pada Mei 2018 lalu saat mereka meluncurkan promo bertajuk “Ramadan
Ekstra”.[7]

William merupakan salah satu pendiri Asosiasi eCommerce Indonesia, (idEA) dan menempati
posisi sebagai Ketua Dewan Pengawas

William Tanuwidjaya, yang sekaligus CEO Tokopedia, mengatakan dana itu bakal digunakan untuk
mengembangkan kualitas dan produk lokal yang dihadirkan Tokopedia sebagai perusahaan kelas dunia.

"Jadi kalau kita bicara tentang nasionalisme, kita jangan hipokrit. Jangan hanya kencang bicara pakai
produk lokal saja," ujar dia ditemui tak lama setelah berita itu beredar.

William Tanuwijaya lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 11 November 1981. Ia mengenyam


pendidikan sekolah dasar hingga menengah di kampung halamannya. Ia baru meninggalkan tempat
kelahirannya saat meneruskan kuliah di Jakarta.

Inilah pertama kali William meninggalkan kampung halamannya, diberikan kesempatan oleh ayah dan
pamannya untuk melanjutkan kuliah di Jakarta. William sangat bersemangat dan dengan hati yang
penuh rasa penasaran itu ingin segera sampai di Jakarta. Waktu itu, ia menaiki kapal selama 4 hari 3
malam untuk sampai ke Jakarta. Ia mengambil kuliah di Universitas Bina Nusantara.

Datang ke Jakarta, tak hanya untuk kuliah. Namun, bagi pria yang cukup ulet ini mengisi waktu
senggangnya dengan bekerja sambilan sebagai operator di warung internet (warnet) setiap harinya dari
jam 9 malam hingga 9 pagi. Walaupun sibuk kuliah sambil bekerja, ia berhasil meraih gelar sarjana
Teknik Informasi pada tahun 2003.

Saat lulus kuliah, ia memilih untuk bekerja kantoran di beberapa perusahaan yang bergerak dalam
industri pengembangan sowftware. Pertama ia bekerja selama 4 bulan PT Boleh Net Indonesia, terus
pindah ke PT Signet Pratama selama 9 bulan, dan berlanjut masih sebagai software developer di PT.
Sqiva Sistem hingga Maret 2005.

Berbekal dengan keahliannya dan pengalaman yang ia miliki William dipercaya menjabat menjadi IT and
Business Development Manager di PT Indocom Mediatama selama kurang lebih 2 tahun. Pada tahun
2007, ia mendapatkan ide untuk membangun Tokopedia dengan konsep mal online.

Walaupun William bukan berlatar belakang dari keluarga berbisnis, ia memiliki tekad yang kuat untuk
membangun bisnis mall online ini. Saat sedang membangun bisnisnya, ayahnya divonis kanker, ia tak
pulang, karena ia tidak bisa meninggalkan pekerjaanya karena ia satu-satunya pencari nafkah di
keluarganya. Hasil kerjanya inilah yang membantu biaya orangtuannya.
Selama dua tahun berusaha akhirnya atasan dari tempat ia bekerja memberikan modal sebesar sepuluh
persen dengan menggandeng Leontinus Alpha Edison rekan kerjanya. Kini, hasil buah tangannya toko
online bernama Tokopedia, makin besar. Semua barang ada di sini, penjualnya banyak.

PENDIDIKAN

SD-SMA di Pematang Siantar, Sumatera.


Universitas Bina Nusantara, Teknik Informasi

KARIER

Game Developer, PT Boleh Net Indonesia, Juni 2003 – September 2003 (4 bulan)
Software Developer, PT Signet Pratama, September 2003 – Mei 2004 (9 bulan)
Software Developer, PT Sqiva Sistem, Mei 2004 – Maret 2005 (11 bulan)
IT and Business Development Manager, PT Indocom Mediatama, Oktober 2006 – Desember 2008 (2
tahun 3 bulan)
Co-founder, CEO PT Tokopedia, Januari 2009 – Saat ini (6 tahun 10 bulan)

Masa Kecil William Tanuwijaya

William Tanuwijaya adalah sosok entrepreneur Indonesia yang berasal dari


kota Pematang Siantar, Sumatera Utara. William Tanuwijaya dilahirkan
pada tanggal 11 November 1981. Setelah tamat SMA, Beliau merantau ke
ibukota untuk melanjutkan pendidikan. William Tanuwijaya mengenyam
pendidikan di Universitas Bina Nusantara (Binus), di jurusan Teknik
Informatika.

Selama kuliah, tepatnya saat semester II, William juga bekerja sebagai
penjaga warnet. William mengatakan pekerjaan sebagai penjaga warnet
banyak memberikan keuntungan, selain tambahan uang saku juga akses
internet gratis. Dari sinilah William Tanuwijaya mengenal lebih dalam
mengenai internet. Setelah lulus kuliah, William sempat bekerja di
beberapa perusahaan software developer dan game developer, bahkan di
perusahaan jual beli online KafeGaul.

Awal Mula William Tanuwijaya Saat Mendirikan


Tokopedia
William mengajak salah satu rekannya bernama Leontinus Alpha Edison,
merintis Tokopedia.com pada tanggal 6 Februari 2009. Waktu
pengembangan Tokopedia, membutuhkan waktu kurang lebih 6 bulan.
Tepat pada ulang tahun Indonesia yang ke 64 (17 Agustus 2009), William
Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison merilis Tokopedia.

Tokopedia boleh dibilang memiliki perkembangan jumlah penjual dan


pembeli yang cukup bagus. Pada tahun pertamanya, Tokopedia
mendapatkan suntikan investasi. Prestasi di tahun pertamanya, Tokopedia
mendapatkan penghargaan dari Bubu Awards sebagai startup e-
commerce terbaik di Indonesia.

Selama kuliah, tepatnya saat semester II, William juga bekerja sebagai
penjaga warnet. William mengatakan pekerjaan sebagai penjaga warnet
banyak memberikan keuntungan, selain tambahan uang saku juga akses
internet gratis. Dari sinilah William Tanuwijaya mengenal lebih dalam
mengenai internet. Setelah lulus kuliah, William sempat bekerja di
beberapa perusahaan software developer dan game developer, bahkan di
perusahaan jual beli online KafeGaul.

Model bisnis yang ditawarkan Tokopedia adalah menghubungkan antara


penjual dan pembeli dengan aman, nyaman dan praktis. Tokopedia
memberikan rasa aman kepada pembeli dan penjual, sehingga bisnis ini
dapat meminimalkan angka kriminalitas di bisnis online.

Bagi Anda yang sering membeli barang di Tokopedia, Anda pasti tahu kan
uang Anda ditransfer terlebih dahulu ke Tokopedia. Uang Anda baru akan
ditransfer ke pembeli apabila, barang pesanan Anda sudah dikirim. Boleh
dibilang Tokopedia berhasil menjadi perantara perdagangan bisnis online
di Indonesia.

Selain keamanan, Tokopedia juga menawarkan sebuah harapan “Hope”,


kepada masyarakat di Indonesia. Saat ini Anda tidak memerlukan banyak
uang, untuk membangun toko online. Anda cukup memiliki email dan
membuka toko online di Tokopedia. Salah satu pandangan hebat dan luar
biasa dari William adalah: Tokopedia akan sukses, jika para penjualnya
juga sukses. Sudah banyak cerita penjual (seller) Tokopedia yang sukses.
William Tanuwijaya Sempat Kesulitan Mencari
Modal

William Tanuwijaya sempat sharing bahwa saat awal mendirikan


Tokopedia, Beliau banyak diremehkan orang.

Saya dianggap punya mimpi ketinggian. Apa yang mau saya capai dibilang
muluk-muluk, ujar William Tanuwijaya.

Banyak orang yang menolak ide bisnis yang disodorkan William


Tanuwijaya. Modal pertamanya dijalankan dengan cara mencari modal
sendiri dan suntikan dana dari bos.

Selama dua tahun saya mencari modal, akhirnya bos saya sendiri yang
memberi modal 10 persen, lanjutnya.

Dengan modal seadanya, Tokopedia berjalan dengan usaha yang


maksimal.Tak lama investor mulai berdatangan, salah satunya East
Ventures. Sejak tahun 2010, Tokopedia selalu mendapat investasi dari
asing, seperti East Ventures (pada 2010), CyberAgent Ventures (2011),
Beenos (2012), dan SoftBank (2013).

Pelajaran Berharga dari William Tanuwijaya Pendiri


Tokopedia

Banyak hal dapat kita pelajari dari kisah sukses William Tanuwijaya antara
lain:

1. Memulai dengan ide sederhana, mengatasi permasalahan langsung


(bisnis online yang rawan penipuan) dan didukung dengan riset.
2. Pantang menyerah saat mengalami kesulitan, terlebih saat fase-fase
mengumpulkan pendanaan (funding).
3. Mau memperjuangkan mimpinya. Pada tahun-tahun awal Tokopedia,
William berusaha mendanai bisnisnya sendiri. Walaupun hal ini tidak
mudah, tetapi bukan tidak mungkin untuk dijalankan.
4. Mampu memberikan rasa aman kepada pemangku
kepentingan(stake holder), seperti penjual, pembeli dan investor.
Buktinya William dipercaya oleh investor, dengan pendanaan setiap
tahun.
5. Memberikan solusi yang baik untuk Bangsa Indonesia. Tokopedia
memberikan harapan kepada masyarakat Indonesia untuk dapat
meningkatkan pendapatannya. Mempermudah akses untuk menjual
barang-barang secara online

Anda mungkin juga menyukai