Anda di halaman 1dari 22

PANDUAN TATA CARA BERWUDHU

OLEH : UST. ADE ASMARI, M.PD.I


(KETUA HARIAN DKM ANNUR & BIMROHIS RSSA SERANG
DEFINISI WUDHU

• Salah satu cara mensucikan anggota tubuh dengan menggunakan air pada
anggota badan tertentu dengan cara tertentu yang dimulai dengan niat guna
menghilangkan hadats kecil.
DALIL TENTANG WUDHU

• Perintah wajib berwudhu bersamaan dengan perintah wajib Shalat lima waktu.
Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Maidah ayat 6
SYARAT-SYARAT WUDHU

1. Islam
2. Mumayiz.
3. Tidak berhadats besar.
4. Dengan air yang suci dan mensucikan.
5. Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit.
RUKUN WUDHU

1. Niat.
2. Membasuh dan meratakan air ke seluruh muka.
3. Membasuh dan meratakan air kedua tangan dari ujung jari hingga siku (dimulai dari tangan kanan
kemudian tangan kiri).
4. Mengusap (sebagian) Kepala.
5. Membasuh kedua kaki dari ujung jari hingga mata kaki (dimulai dari kaki kanan kemudian kaki kiri).
6. Tertib (melaksanakan rukun dengan berurutan)
BEBERAPA SUNNAH WUDHU

1. Membaca Basmallah.
2. Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan
3. Berkumur-kumur.
4. Memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya (al-Madzmadzah wal Istinsyaq)
5. Mengusap seluruh kepala.
6. Membasuh kedua telinga (luar-dalam).
7. Menyela/ mengusap janggut (yang tebal).
8. Menyela-nyela jari kedua tangan dan jari kedua kaki.
9. Mendahulukan yang kanan sebelum kiri.
10. Membasuh setiap anggota badan 3 kali.
11. Berturut-turut (sebelum kering anggota badan yang pertama, anggota badan kedua sudah dibasuh).
12. Tidak bercakap/ngobrol saat wuhdu.
HAL YANG MEMBATALKAN WUDHU
1. Keluar sesuatu dari kedua jalan/ pintu (qubul & dubur).
2. Hilang akal (sebab mabuk atau gila)
3. Bersentuhan kulit laki-laki dengan perempuan (bukan mahram)
4. Menyentuh kemaluan manusia dengan telapak tangan.
5. Tidur nyenyak (tidak dalam bentuk duduk bersila).
KAIDAH BERWUDHU DALAM KONDISI
SAKIT

1. PASIEN YANG MASIH MAMPU BERWUDHU SECARA NORMAL

• Bagi pasien dalam kondisi normal dan masih memungkinkan untuk berwudhu secara nomral, maka
dianjurkan untuk berwudhu seperti pada umumnya (ketika sehat).
• Bagi pasien yang tidak memiliki alasan syar'i atau halangan yang membolehkannya bersuci dengan cara
tayammum maka wajib baginya berwudhu seperti biasa sebelum menunaikan shalat.
2. PASIEN YANG TIDAK BISA BERWUDHU SECARA
NORMAL
• Bagi pasien yang tidak bisa mengambil air wudhu ke tempatnya (secara normal) maka bisa
menggunakan alat bantu botol spray yang telah disediakan oleh pihak rumah sakit. Botol Spray dapat
digunakan untuk memudahkan membantu orang sakit dalam berwudhu.
3. PASIEN YANG TIDAK MAMPU
BERWUDHU SENDIRI

• Pasien yang tidak mampu berwudhu sendiri dapat dibantu oleh orang lain (petugas Bimrohis,
perawat atau keluarga pasien) untuk membantu mewudhukan dirinya. Bagi petugas yang
bukan mahram (lawan jenis) dapat menggunakan sarung tangan ketika membantu wudhu
pasien.
PASIEN DENGAN KONDISI “DAWAMUL HADATS”

• Untuk pasien dalam kondisi “Dawamul Hadats” (kontinu berhadats) seperti pada pasien yang menggunakan
kateter, kolostomi, NGT, Pakai Pampers. Maka tetap harus berwudhu atau tayamum sesuai dengan
kemampunya baik sendiri maupun diwudhukan.
• Tetapi niat berwudhu untuk pasien “Dawamul Hadats” berbeda dengan pasien yang kondisi lainnya. Adapun
lafadz niatnya :
• ‫نويت الوضوء ألستباحة الصالة فرضا هلل تعالى‬
• Atau
• ‫ فرضا هلل تعالى‬.......‫نويت الوضوء للصالة‬
• Waktu niatnya ketika sudah tiba waktu shalat.
A. TATA CARA BERWUDHU SECARA NORMAL
• Membaca Bismillahirrahmanirrahim
• Melafadzkan niat berwudhu
• Membasuh kedua telapak tangan
• Berkumur – kumur sebanyak 3 kali
• Menghirup air dengan hidung dan mengeluarkannya (al-Madzmadzah wal Istinsyaq) sebanyak 3 kali
• Membasuh dan meratakan air ke seluruh muka sebanyak 3 kali (basuhan pertama sambil meniatkan
wudhu dalam hati)
• Membasuh dan meratakan air pada kedua tangan dari ujung jari sampai siku (dimulai dengan tangan
kanan ke kiri) sebanyak 3 kali.
• Mengusap (sebagian) kepala sebanyak 3 kali.
• Membasuh kedua telinga (luar-dalam) sebanyak 3 kali.
• Membasuh kedua kaki dari ujung jari hingga mata kaki, (dimulai dari kaki kanan) sebanyak 3 kali.
• Tertib (melaksanakan rukun dengan berurutan)
• Berdoa setelah berwudhu.
B. TATA CARA BERWUDHU BAGI PASIEN YANG TIDAK BISA
BERWUDHU KE TEMPATNYA (SECARA NORMAL) TETAPI MASIH
MAMPU BERWUDHU SENDIRI (MENGGUNAKAN BOTOL SPRAY)
• Membaca Bismillahirrahmanirrahim
• Pasien diminta Melafadzkan niat wudhu.
• Semprotkan air ke seluruh muka lalu ratakan dengan tangan atau Sapukan muka dengan tangan
sendiri yang sudah dibasahi air (sambil niat wudhu dalam hati)
• Semprotkan air ke tangan kemudian ratakan dari ujung jari sampai ke siku (dimulai dari tangan
kanan kemudian tangan kiri)
• Semprotkann air ke tangan, lalu usapkan ke sebagian kepala, atau langsung semprotkan air ke
sebagian kepala lalu diusap.
• Semprotkan air ke kaki dan ratakan dari ujung jari hingga ke mata kaki (mulai dari kaki kanan
kemudian kaki kiri)
• Tertib (Melaksanakan rukun dengan berurutan)
• Berdoa setelah berwudhu.
CONTOH GAMBAR PRAKTEK
C. TATA CARA BERWUDHU BAGI PASIEN YANG TIDAK BISA BERWUDHU SENDIRI
(DI WUHDUKAN)

• Petugas terlebih dahulu menyediakan alat botol spray yang sudah terisis air (petugas bisa memakai sarung
tangan ataupun langsung tanpa sarung tangan)
• Pasien diminta membaca Bismillahirrahmanirrahim
• Pasien dibimbing untuk melafadzkan niat wudhu
• Usapkan muka pasien dengan tangan kita yang sudah dibasahi air, atau langsung semprotkan air ke seluruh
muka pasien kemudian diratakan dengan tangan kita (sambil meniatkan wudhu dalam hati)
• Semprotkan air ke tangan pasien lalu ratakan dari ujung jari sampai ke siku (dimulai dari tangan kanan
kemudian tangan kiri)
• Semprotkan air ke tangan kita, lalu usapkan ke sebagian kepala pasien, atau langsung semprotkan air ke
sebagian kepala pasien lalu usap dengan tangan kita.
• Semprotkan air ke kaki pasien dan ratakan dari ujung jari hingga ke mata kaki (mulai dari kaki kanan
kemudian kaki kiri).
• Tertib (Melaksanakan rukun dengan berurutan)
• Berdoa setelah berwudhu.
CONTOH GAMBAR PRAKTEK

X
TATA CARA MEWUDHUKAN PASIEN
DENGAN ALAT LAP/TISU
 Basahi Lap kemudian usap ke muka pasien
 Basahai Lap kemudian usapkan ke tangan pasien dari ujung tangan hingga siku
 Basahi Lap kemudian usapkan kesebagian kepala pasien.
 Basahi Lap kemudian usapkan ke kaki pasien dari ujung kaki hingga mata kaki
CARA BERWUDHU BAGI PASIEN YANG
ADA BALUTAN PADA ANGGOTA WUDHU

• Ada banyak pendapat mengenai masalah ini dan kami mengambil pendapat yang
disebut oleh DR. Abdul Karim Zaidan dalam Kitabnya “Al-Mufassal Fil-Ahkam Al-
Mar'ah”. Pasien dibolehkan hanya menyapu atas balutan untuk melengkapi
wudhunya. Dan mereka tidak wajib untuk berwudhu dahulu sebelum memakai
balutan.
• Pendapat yang lain, mengharuskan berwudhu dahulu sebelum memakai balutan.
Jika balutan itu permanen (jangka waktu lama), maka wudhu berikutnya cukup
diusap bagian dari balutan tersebut.
CONTOH PASIEN YANG DIBALUT PADA
BEBERAPA TEMPAT BAGIAN ANGGOTA WUDHU :
KAIDAH BERWUDHU BAGI MEREKA YANG SEBAGIAN
ANGGOTA WUDHUNYA TERDAPAT BALUTAN ADALAH
SEBAGAI BERIKUT :

• Dibasuh pada bagian yang tidak terbalut dan disapukan air (sekedar
sapuan) pada bagian yang terbalut jika dinilai tidak menimbulkan
mudharat atau menyulitkan.
• Jika dianggap menimbulkan mudharat atau menyulitkan pasien, maka air
cukup disapukan di sekitar anggota wudhu yang tidak terbalut (tidak perlu
menyapu di atas balutan).

Anda mungkin juga menyukai