SENI TARI
BANDUNG
2019
I. LATAR BELAKANG KEGIATAN
Kehidupan manusia tidak akan terlepas dari masalah kebudayaan.
Selama manusia masih menggunakan kemampuan berfikir dan
ketajaman rasanya, proses budaya akan terus berlangsung. Salah satu
unsur budaya yang berfungsi untuk memuaskan naluri manusia pada
keindahan adalah kesenian. Seni merupakan wujud ekspresi jiwa dan
pikiran manusia yang dilahirkan secara estetis. Semua orang dapat
menikmati seni ( penikmat seni ) tapi tidak semua orang dapat
mewujudkannya atau menguasai seni tersebut ( pelaku seni ). Hal ini
erat kaitanya dengan kemampuan seseorang yang dibawa sejak lahir
atau yang disebut dengan bakat.
Pendidikan Seni merupakan sebuah Mata Pelajaran yang didalamnya
terdiri dari berbagai jenis seni, diantaranya Seni Rupa, Seni Kerajinan,
Seni Musik, Seni tari dan Seni Drama.
Seni tari merupakan bentuk dari sebuah kesenian budaya yang harus
dilestarikan dan diperkenalkan sejak dini. Tari sendiri memiliki
nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Tari juga
berfungsi untuk keperluan upacara, pertujukan atau ritual tertentu.
Menari sendiri adalah dorongan jiwa manusia sejak anak-anak
dalam mengekspresikan diri manakala mendengar atau merasakan
suatu irama tertentu baik yang datang dari dalam maupun dari luar
dirinya (Heny Rohayani, 2006: 5).
Naluri alamaiah anak di usia dini sangat baik untuk belajar
dan mengekspresikan dalam wujud tindakan yang seharusnya
mendapat perhatian namun sebagian masyarakat cenderung
mengabaikannya. Dewasa ini lebih mengarah pada kesenian
yang datang dari barat. Anak–anak sebagai generasi penerus
dalam berkesenian cenderung tidak kenal dengan kesenian tradisi.
Mereka lebih suka tarian yang berjingkrak-jingkrak dengan iringan
musik lagu-lagu barat. Dengan busana yang seronok tidak sesuai
dengan etika ketimuran. Jika ada sajian tari tradisi mereka
memalingkan muka dan pergi meninggalkan area pertunjukan. Hal
tersebut disebabkan kurangnya pengetahuan dan pemahaman
mereka akan kesenian tradisi bangsanya. Oleh karena itu
untuk mengantisipasi hal tersebut, maka dorongan minat serta
bakat menari pada anak harus dibina dan dipelihara sejak dini.
Maka dari itu untuk dapat mengenal, mencintai, sekaligus melestarikan
nilai-nilai seni budaya lokal yang kita miliki di daerah, untuk
mengimbangi semakin maraknya budaya asing yang masuk ke
Indonesia seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang
pesat saat ini, Unit Kegiatan Siswa (UKS) di Sekolah. Berdasar atas
kepentingan dan pemikiran yang sama, berkumpul dan membentuk
suatu organisasi siswa dalam bidang seni tari, sehingga pada tanggal
20 Mei 2011 pukul 21.00 (ini ganti aja ) bertempat di Sekolah SMK
Kesehatan Rajawali dibentuklah suatu organisasi Seni Tari .
II. NAMA, WAKTU DAN TEMPAT
Organisasi ini di bentuk pada tanggal 20 Mei 2011 pukul 21.00 (ini
ganti aja ) bertempat di Sekolah SMK Kesehatan Rajawali.
IV. ANGGOTA
Para anggota merupakan siswa(i) SMK Kesehatan Rajawali yang
masih aktif sekolah.
V. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan yang dilakukan berupa:
1. Pemberian materi tentang jenis jenis seni tari hari Sabtu pukul
15.00 sampai dengan 18.00 WIB di Sekolah SMK Kesehatan
Rajawali.
2. Latihan dasar seni tari sampai mahir
3. Mengisi acara kegiatan disekolah maupun diluar sekolah.
2. Peralatan
Dibutuhkan beberapa tambahan alat musik sebagai pendukung
kegiatan seni tari yang akan dilakukan, antara lain:
a. Speaker 1 set
b. Baju Tari Adat
c. Alat Make Up
d. Kaset Tari dari berbagai adat
IX. PENUTUP
Di buat di : Bandung
Pada tanggal : (Isi aja )
LEMBAR PENGESAHAN
SENI TARI
Deklarator,
LAMPIRAN
SUSUNAN PANITIA KEGIATAN
Penanggung Jawab :? (isi aja)
Penasihat :? (isi aja)
Panitia Pelaksana :
Ketua Umum :
Wakil Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Sie. Konsumsi :
Sie. Perlengkapam :
Sie. Humas :
Pelatih :