Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 6

Anggota :
1. Nilla Sonia (1111170199)
2. Restu Lestari (1111170100)
3. Yoga Bakti Permana (1111170232)
4. Yohana Febriyanti (1111170078)
Pengertian, Macam, dan Syarat Lisensi
Lisensi secara umum dapat diartikan pemberian izin, hal ini termasuk dalam
sebuah perjanjian. Definisi lain, pemberian izin dari pemilik barang/jasa kepada
pihak yang menerima lisensi untuk menggunakan barang atau jasa yang
dilisensikan. Tanpa adanya izin yang diberikan pihak pemberi lisensi (Licensor)
kepada pihak penerima lisensi (Licensee) maka tindakannya merupakan tidakan
melawan hukum. Pemberian izin ini bertujuan untuk menjalankan usaha dengan
lancar karna didapatkan dengan cara legal.
Dalam lisensi yang dijadikan objek adalah apa yang diperjanjikannya baik
berupa jasa maupun benda, maka objek lisensi pun berbeda-beda berdasarkan
objeknya. Sedangkan yang menjadi subjek dalam lisensi adalah pemberi lisensi
yang disebut licensor dan menerima lisensi yang disebut licensee. gar tidak ada
masalah untuk depannya.
HAK LISENSOR
• Melakukan pengawasan jalannya pelaksanaan dan penggunaan atau pemanfaatan oleh
penerima lisensi;
• Memperoleh laporan secara berkala atas jalannya kegiatan usaha penerima lisensi
yang menggunakan HKI yang dilisensikan tersebut;
• Melaksanakan inspeksi pada daerah kerja penerima lisensi guna memastikan bahwa
HKI yang dilisensikan telah dilaksankan sebagaimana mestinya;
• Menerima bayaran royalty dalam bentuk, jenis dan jumlah yang dianggap layak
olehnya;
• Mewajibkan penerima lisensi untuk menjaga kerahasiaan HKI yang di lisensikan.
HAK LISENSEE
• Memperoleh segala macam informasi yang berhubungan HKI yang
dilisensikan, yang diperlukan olehnya untuk melaksanakan lisensi yang
diberikan tersebut;
• Memperoleh bantuan dari pemberi lisensi atas segala macam cara
pemanfaatan dan atau pengunaan HKI yang dilisensikan tersebut.
KEWAJIBAN LISENSOR KEWAJIBAN LISENSEE

• Memenuhi apa yang menjadi • Memenuhi apa yang menjadi


hak penerima lisensi. hak pemberi lisensi.
Macam-macam Lisensi

1. Lisensi atas hak kekayaan intelektual


2. Lisensi massal
3. Lisensi merek barang / jasa
4. Lisensi hasil seni dan karakter
5. Lisensi bidang pendidikan
Syarat Perjanjian Lisensi

Perjanjian lisensi harus dibuat secara tertulis dan harus ditandatangani oleh kedua pihak.
Perjanjian lisensi sekurang-kurangnya memuat informasi tentang:
(a) tanggal, bulan dan tahun tempat dibuatnya perjanjian lisensi;

(b) nama dan alamat lengkap serta tanda tangan para pihak yang mengadakan perjanjian
lisensi;
(c) obyek perjanjian lisensi;
(d) jangka waktu perjanjian lisensi;
(e) dapat atau tidaknya jangka waktu perjanjian lisensi diperpanjang;
(f) pelaksanaan lisensi untuk seluruh atau sebagian dari hak ekslusif;

(g) jumlah royalti dan pembayarannya;


(h) dapat atau tidaknya penerima lisensi memberikan lisensi lebih lanjut kepada
pihak ketiga;
(i) batas wilayah berlakunya perjanjian lisensi, apabila diperjanjikan; dan
(j) dapat atau tidaknya pemberi lisensi melaksanakan sendiri karya yang telah
dilisensikan.
Kedudukan Lembaga Managemen Kolektif
dalam Perlindungan Hak Cipta
Lembaga Managemen Kolektif menurut UU No. 28 Tahun 2014 didefinisikan
sebagai institusi yang berbentuk badan hukum nirlaba yang diberi kuasa oleh
Pencipta, Pemegang Hak Cipta, dan/atau pemilik Hak Terkait guna mengelola hak
ekonominya dalam bentuk menghimpun dan mendistribusikan royalti. Undang-
undang ini untuk mengutamakan kepentingan nasional dan memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan pencipta, pemegang hak cipta, atau pemilik hak
terkait dengan masyarakat Ibid, Pasal 1 angka 22.
Akibat dari Pelanggaran Hak Cipta
Berdasarkan Undang-Undang Hak Cipta
Pelanggaran hak cipta adalah penggunaan karya berhak cipta yang melanggar hak
eksklusif pemegang hak cipta, seperti hak untuk mereproduksi, mendistribusikan,
menampilkan atau memamerkan karya berhak cipta, atau membuat karya turunan,
tanpa izin dari pemegang hak cipta, yang biasanya penerbit atau usaha lain yang
mewakili atau ditugaskan oleh pencipta karya tersebut.
Akibat yang ditimbulkan oleh pelanggaran hak cipta bagi sang pencipta
karya menimbulkan beberapa dampak yaitu salah satunya menimbulkan
kerugian secara materiil maupun immateriil. Bentuk kerugian materiil yaitu
penurunan penghasilan yang didapat sang pencipta karena karyanya dibajak
sehingga konsumen lebih memilih karya dalam bentuk bajakan dibanding
original yang harganya jauh lebih mahal dari versi bajakannya. Sedangkan
kerugian dalam bentuk immaterial adalah merusak citra produk atau pemilik
secara umum, dan beresiko meningkatkan taraf penyalahgunaan produk.

Anda mungkin juga menyukai