UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2011
Muhammad Arief Rakhman
"Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah
dunia."
(Ir. Soekarno)
I. Pendahuluan
Segala Puji bagi Allah atas karunia berupa kekuatan dan kasih sayang berupa
petunjuk sehingga Pemira IKM UI 2011 dapat selesai hingga akhir dengan lancar.
Pemira merupakan salah satu event terbesar yang digelar di Universitas Indonesia,
suatu perjalanan panjang sebagai suatu sarana suksesi lembaga tinggi
kemahasiswaan tingkat universitas meliputi Dewan Perwakilan Mahasiswa, Badan
Eksekutif Mahasiswa dan Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa, yang akhirnya
melahirkan para pemimpin baru bagi mahasiswa-mahasiswa UI. Semoga pemimpin-
pemimpin baru lembaga mahasiswa tersebut dapat melakukan tugas dan
tanggungjawabnya secara maksimal. Dan tidak melupakan konstituen yang telah
memberikan kepercayaannya melalui Pemira.
Di sisi lain Pemira memberikan tantangan yang begitu besar kepada beberapa
orang yang mau berkorban, yaitu para panitia, yang dengan semangat tinggi dan
kerja keras mau melaksanakan kegiatan ini tanpa pamrih, namun banyak hal yang
didapat dan mungkin tak bisa diperoleh dimanapun, terutama pembelajaran.Pemira
bukan hasil kerja dari satu atau dua orang, namun hasil kerja sama dari berbagai
pihak, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-
tingginya kepada:
1. Dr. Kamarudin selaku direktur kemahasiswaan Universitas Indonesia dan
Arman Nevi, MM selaku Kasubbag K2N dan pengembangan Minat dan Bakat
yang telah memberikan dukungan penuh untuk terselenggaranya acara ini.
2. Kepada kedua orang tua saya yang memberikan dukungan materiil maupun
non materiil.
3. Rekan rekan panitia yang telah memberikan pengorbanan yang luar biasa
besarnya, untuk menyelenggarakan Pemira IKM UI
4. Para anggota DPM dan strukturnya, Bang Eko, Mba Septi, Heliana, Kak
Emon, Denny, Kak Fitri, Kak Rizka dll, yang turut memberikan bantuan dan
dukungan kepada panitia
5. Staff kemahasiswaan UI Pak Deni, Mas Kahar, Pak Gunawan, Bang Nanda,
Pak Budi yang sudah membantu memperlancar birokrasi untuk pemira.
6. Komite Pengawas Pemira yang telah berusaha mengawasi panitia agar tetap
berjalan di jalur yang tepat.
7. Para Koordinator Fakultas yang telah membantu panitia menyelenggarakan
kegiatan pemira UI di fakultas
8. Para Peserta Pemira yang telah berusaha untuk bekerja sama yang baik
dengan panitia.
9. Kepada seluruh anggota IKM UI yang turut memberikan masukan, dukungan
dan partisipasinya untuk mensukseskan Pemira
10. Teman-teman yang telah memberikan bantuan materiil maupun non materiil
kepada saya pribadi.
Berakhirnya rangkaian kegiatan Pemira IKM UI 2011 berarti telah selesai juga
tugas saya selaku Project Officer Pemira IKM UI 2011, dengan ini saya akan
menjabarkan Laporan Pertanggungjawaban saya kepada publik atas apa saya
telah saya dan panitia lakukan dalam Pemira ini, sekaligus beberapa masukan
untuk pengurus Pemira selanjutnya.
b. Job Description
1. Project Officer
Bertanggungjawab penuh terhadap kesuksesan seluruh rangkaian kegiatan
acara
Mensupervisi langsung Koordinator bidang I, II, dan III
Mengkoordinasikan seluruh panitia baik secara langsung maupun tidak
Maintenance terhadap seluruh kepanitian Pemira
Memimpin rapat pleno
2. Wakil Project Officer
Melakukan perwakilan kerja terhadap Project Officer dalam melakukan kinerja
kepanitiaan, baik internal maupun eksternal
Mensupervisi langsung Panitia Lokasi Depok dan Salemba
Melakukan koordinasi bersama dengan Project Officer dalam menetapkan
kebijakan- kebijakan politis berkenaan dengan kegiatan Pemira
3. Penanggungjawab Lokasi
Menunjuk koordinator-koordinator semua fakultas
Mensupervisi langsung koordinator-koordinator fakultas
Berkoordinasi dengan Panitia tingkat fakultas melalui Koordinator Fakultas
4. Sekretaris
Membuat proposal kegiatan, sebagai awal kegiatan Pemira
Membuat surat-surat yang diperlukan terkait dengan kegiatan Pemira IKM UI
Melakukan korespondensi baik secara internal ataupun eksternal kepanitiaan,
dimana surat-surat yang masuk ataupun keluar menjadi arsip kepanitiaan dan
dipertanggungjawabkan
Membuat notulensi rapat-rapat yang dilakukan sepanjang kegiatan Pemira IKM
UI
Menjalankan fungsi absensi panitia
Mengumpulkan dan menyusun laporan pertanggungjawaban kepanitian Pemira
IKM UI
5. Bendahara
Memegang dana kepanitiaan
Mengadakan pendanaan untuk panitia Pemira IKM UI
Melakukan pencatatan arus pemasukan dan pengeluaran dana Pemira IKM UI
Membuat Laporan Keuangan Berkala yang nantinya akan ditujukan sebagai
Laporan Pertanggungjawaban kepada rektorat
6. Koordinator Bidang I
Bertanggungjawab atas keseluruhan proses pendaftaran kandidat dan pemilihan
(pencontrengan)
Dalam struktur kepanitia Pemira IKM UI, KoorBid I merupakan perpanjangan
tangan Ketua Pelaksana terhadap dua bidang dibawahnya
Menjalankan fungsi pengawasan terhadap Tim verifikasi dan Tim Pencontrengan
7. koordinator Bidang II
Dalam struktur kepanitia Pemira IKM UI, KoorBid II merupakan perpanjangan
tangan Ketua Pelaksana terhadap dua bidang dibawahnya
Menjalankan fungsi pengawasan terhadap Tim Debat Publik dan Tim Kampanye
Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan yang melibatkan panitia dan Tim
Sukses tiap kandidat
8. Koordinator Bidang III
Dalam struktur kepanitia Pemira IKM UI, KoorBid III merupakan perpanjangan
tangan Ketua Pelaksana terhadap tiga bidang dibawahnya
Menjalankan fungsi pengawasan terhadap Tim Humas, Tim Publikasi
Dokumentasi, dan Tim Logistik
Bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan teknis dan sosialisasi Pemira IKM UI
9. Tim Verifikasi
Membuat peraturan perundangan, tata tertib, dan SOP terkait pelaksanaan
Pemira
Membuat formulir-formulir serta kelengkapan pendaftaran kandidat
Membuat tata cara pendaftaran kandidat
Melaksanakan sidang verifikasi untuk menentukan kandidat Ketua / Wakil BEM
UI, MWA UM, DPM UI
Melaksanakan sidang pelanggaran
10. Tim Pencontrengan
Mempersiapkan segala perangkat Pencontrengan berkoordinasi dengan Tim
Logistik
Mengawasi jalannya pencontrengan di setiap TPS
Melaksanakan kegiatan perhitungan suara
Membuat SOP pencontrengan
11. Tim Kampanye
Melaksanakan Kampanye Pemira IKM UI, baik secara Lisan ataupun Media
Meregistrasi Kampanye Media yang dikeluarkan oleh masing-masing kandidat
Mencatat pelanggaran Kampanye yang dilakukan oleh kandidat atau Tim Sukses
Berkoordinasi dengan tim sukses masing-masing kandidat untuk kegiatan
kampanye yang melibatkan Tim Sukses Kandidat
12. Tim Debat Publik
Bertanggungjawab dalam pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan debat publik
kandidat
Membuat tata cara pelaksanaan debat publik
13. Tim HPD
Sebagai penyambung panitia Pemira IKM UI dengan pihak-pihak yang
berkepentingan
Bersama-sama tim publikasi mencari Media partner untuk publikasi terintegrasi
Berkoordinasi dengan tim fakultas untuk pembuatan posko pemira di tiap
Fakultas sebagai Information Center
Mengelola Blog Pemira
Mempublikasikan semua rangkaian kegiatan Pemira IKM UI kepada seluruh
Anggota Ikatan Keluarga Mahasiswa UI
Mendokumentasikan semua rangkaian kegiatan Pemira IKM UI
Berkoordinasi dengan Tim publikasi dan Dokumentasi tiap fakultas untuk
pelaksanaan publikasi dan dokumentasi di tingkat Fakultas
Membuat segala sesuatu yang berhubungan dengan desain (ex: logo, maskot
dll)
14. Tim Logistik
Bertanggungjawab atas pengadaan kelengkapan pencontrengan (ex : surat
suara, pulpen, kotak suara, segel dll)
Bertanggungjawab atas penyediaan perlengkapan, transportasi, konsumsi, dan
keperluan lain dalam seluruh rangkaian kegiatan Pemira IKM UI
Berkoordinasi dengan Tim Teknis tiap fakultas untuk pelaksanaan fungsi logistik
di tingkat Fakultas
15. Koordinator Fakultas
Menjadi penanggungjawab pelaksanaan semua rangkaian Pemira di tingkat
Fakultas
Membentuk Tim Panitia Fakultas untuk melaksanakan kegiatan Pemira di tingkat
Fakultas
c. Evaluasi Kepengurusan
1. Vice Project Officer
Kerja Vice PO cukup baik, dalam hal berkoordinasi dengan penanggungjawab
lokasi, serta koordinator fakultas, saat PO berada di luar kota selama seminggu
karena sedang ada kuliah lapang, vice PO bertugas menggantikan PO, saat itu
sedang masa kampanye. Vice PO juga sangat membantu PO dengan karakter yang
cenderung berbeda dengan PO, jadi bisa saling melengkapi. Saat PO kurang bisa
menghandel masalah kulturan vice PO mengambil peran yang baik disana. Namun
vice PO seharusnya lebih memahami lagi keseluruhan proses pemira IKM UI
dengan mempelajari UU dan LPJ sebelumnya.
2. Sekretaris
Peran Sekretaris memudahkan panitia terutama dalam hal birokrasi. Pengalaman
yang cukup membuat pekerjaan sekretaris sudah dapat membuat surat dan
notulensi dengan baik, hanya saja masih perlu pengetahuan tentang birokrasi
kampus yang lebih banyak lagi agar lebih cepat prosesnya. Keberadaan dua
sekretaris yang saling melengkapi, Debia seringkali pulang kampung namun Hasna
berdomisili di Depok, Debia kuliah pagi sedangkan Hasna kuliah siang sangat
membantu kerja sekretaris.
3. Bendahara
Bendahara sangat membantu baik dalam penyusunan anggaran, mendapatkan
anggaran, serta pemakaian anggaran. Walaupun jumlah dana yang turun jauh lebih
sedikit daripada yang diinginkan namun bendahara mampu mengatur keuangan
sehingga kegiatan bisa tetap berjalan. Walaupun sebelumnya tidak terlalu aktif di UI
namun bendahara cepat belajar, sehingga cukup membantu terutama dalam
mengurus birokrasi.
4. Legal Officer
Dengan adanya Legal Officer yang sangat kompeten dibidangnya, maka urusan
yang berbau masalah hukum dapat lebih cepat dan tepat diselesaikan. Walaupun
sempat beberapa kali ada kegiatan di luar pemira dan pengelolaan staf yang belum
maksimal, dengan kerja sama dengan beberapa pihak, kegiatan Pemira tetap
berjalan dengan lancar dan aman.
5. Penanggungjawab Lokasi Depok
Keberadaan Panlok Depok cukup membantu, terutama terkait masalah teknis
kegiatan yang dilakukan difakultas, seperti saat kampanye dan pemungutan suara.
Walaupun pembagian koordinasi dengan korfak beberapa kali blunder dengan vice
PO tetapi untuk masalah teknis sangat membantu.
6. Penanggungjawab Lokasi Salemba
Keberadaan panlok Salemba yang merupakan satu-satunya BPH yang berasal dari
kampus UI Salemba sangat membantu. Mengingat kampus salemba
keberadaannya cukup jauh dan budaya lokal yang berbeda, panlok Salemba
mampu memudahkan koordinasi dengan korfak di kampus salemba dan mengurus
segala keperluan untuk kegiatan di kampus ini.
7. Koodinator Bidang I
Keberadaan korbid 1 cukup membantu PO dalam hal mengawasi bidang verifikasi
dan bidang pemungutan suara. Dengan kemampuan memimpin yang cukup bagus,
kedua bidang ini dapat bekerja dengan cukup lancar, namun dalam beberapa hal
korbid 1 kurang bisa diandalkan sehingga terkadang PO cukup repot sendiri. Korbid
1 kurang bisa tampil didepan umum untuk bisa menjelaskan mengenai kebijakan
panitia.
8. Bidang verifikasi
Dengan jumlah SDM yang cukup banyak dan loyal, kinerja verifikasi cukup baik.
Karena beberapa kali mengalami perpanjangan pendaftaran, maka cukup banyak
pekerjaan bidang verifikasi. Namun karena PJ verifikasi tidak memiliki basic hukum
beberapa hal sangat perlu bantuan dari Korbid 1, legal officer maupun PO. PJ juga
kurang mampu mempersiapkan beberapa persiapan dengan baik.
9. Bidang Pemungutan Suara
Bidang pemungutan suara sudah sangat baik dalam melakukan kerjanya, walaupun
perencanaan kurang matang. PJ mampu menyelesaikan permasalahan teknis yang
ada di lapangan dengan baik. Walaupun beberapa staff tidak perform namun
dengan bantuan panitia bidang lain pemungutan suara dapat dilaksanakan dengan
lancar.
10. Koordinator Bidang II
Peran koordinator bidang II cukup membantu PO karena rajin. Namun kemampuan
dalam memimpin dan berkomunikasikurang sehingga beberapa kali terjadi miss
kominikasi di bidang II. Kurangnya inisiatif dan kemampuan menangani
permasalahan teknis juga beberapa kali korbid yang seharusnya dapat mengambil
peran untuk menggantikan PJ dibawahnya yang berhalangan juga kurang maksimal
11. Bidang Kampanye
Walaupun sangat sibuk dengan aktivitas diluar yang seringkali menyebabkan miss
komunikasi, namun secara umum kinerja bidang ini cukup bagus dengan
pembagian kerja staff yang optimal walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak dan pj
yang kompeten dibidangnya. Namun karena padatnya jadwal kampanye beberapa
kampanye pelaksanaannya kurang optimal.
12. Bisang Debat Publik
Walaupun jumlah staff sangat terbatas, namun kinerja debat publik sangat bagus.
Selain karena pjnya yang sangat inisiatif dan kerja keras, staff yang ada juga dapat
diberdayakan dengan baik.
13. Koordinator Bidang III
Peran koordinator bidang III yang sudah berpengalaman di pemira sebelumnya
dibidang logistik cukup membantu PO, ditambah lagi karena satu tempat tinggal
bersama PJ logistik. Namun korbid III kurang bisa memimpin bidang HPD, sehingga
hal ini seringkali PO harus turun langsung dalam menangani bidang ini termasuk
untuk masalah teknis.
14. Bidang HPD
Dengan jumlah sumberdaya yang banyak ternyata kinerja HPD belum bisa
maksimal, selain karena pjnya banyak aktivitas diluar dan kurang inisiatif, staf-staf
yang ada juga kurang diberdayakan dengan baik, terlalu banyaknya sumberdaya
untuk LO, padahal sebenarnya tidak perlu banyak orang, kurangnya maintain media
online dan kurangnya sumberdaya untuk mengurusi media cetak menyebabkan
pemira belum bisa terpublikasikan dengan baik.
15. Bidang Logistik
Peran penanggungjawab Logistik sangat membantu, karena pengalaman yang
dimilikinya serta koordinasi dengan korbid III maupun dengan panitia lain
menjadikan penyediaan peralatan menjadi mudah.
Threat
1. Adanya beberapa keberatan dari segelintir orang terkait kebijakan panitia seperti
peraturan, hasil verifikasi, waktu kampanye, dan saat pemungutan suara.
2. Pihak direktorat keuangan yang kurang kooperatif dalam menyediakan dana
maupun saat pencairan dana.
I. Pendahuluan
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Segala puji bagi Allah rabb semesta alam, yang hingga saat ini Dia masih
memberikan kita kesempatan untuk bernafas, kesempatan untuk memperbaiki hidup
kita, dan kesempatan untuk bertaubat. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada
Rasul akhir zaman, yang dengan sentuhan tangannya, pada akhirnya hingga saat ini
diinul islam beserta semua nilai dan hikmah yang terkandung di dalamnya telah sampai
dan telah kita rasakan manfaatnya meskipun kita tinggal di kota yang sangat jauh dari
jazirah arab, yaitu di Indonesia kita tercinta.
Izinkan saya kembali berucap syukur dahulu sebelum memulai menulis laporan
ini, karena dengan dibuatnya laporan pertanggung jawaban ini, maka secara de jure
berarti amanah yang saya emban sebagai Vice Project Officer Pemira IKM UI 2011 akan
berakhir. Rasanya saya tidak bisa membayangkan sebelumnya kepanitiaan ini akan
berakhir, mengingat panjang lama dan beratnya saat-saat pemira waktu itu. Pada saat
masa-masa yang sulit, seakan-akan ingin segera mengakhiri ini semua, ingin segera
lepas dari pemira dan ingin segera kembali ke kehidupan normal. Tapi rasanya, ketika
semua itu telah dilewati, rasanya seru juga jika saya mengulang kembali masa-masa
seperti itu, masa-masa tidak kuliah karena agenda pemira, masa-masa ditekan oleh
berbagai pihak, serta masa-masa dimana seakan-akan kita dihimpit oleh berbagai
kepentingan yang ada di UI. Tapi air yang mengalir tak akan tersentuh dua kali, begitu
juga waktu yang telah terlewati, tak akan bisa dialami kembali. Maka kali ini izinkan saya
menorehkan sebagian cerita indah ini, dengan harapan akan bisa digunakan oleh panitia
selanjutnya guna mewujudkan proses regenerasi lembaga tingkat UI dengan sehat dan
demokratis.
II. Evaluasi
# Evaluasi secara umum
Bertindak sebagai seorang vipo, saya berusaha untuk terus mengikuti job
description yang telah diamanahkan pada saya. Saya sering menjadi orang yang diajak
bicara dulu oleh PO, sebelum memutuskan sebuah kebijakan, walaupun tidak pada
semua kebijakan. Saya sendiri berprinsip, akan berusaha untuk selalu menutup lubang
yang lupa ditutup oleh PO, maksudnya, disini saya sering bertindak untuk mengisi
kekosongan dari PO. Saat sang PO disibukkan oleh urusan-urusan eksternal di
kepanitiaan yang bersinggungan dengan lembaga-lembaga tinggi di tingkat UI, maka
saya memilih untuk turun merakyat ke dalam internal kepanitiaan. Harapan saya, panitia
pemira ini harus tetap solid, siapapun pihak yang mengancam eksistensi dari
kepanitiaan pemira ini. Dengan sikap solid pula, kita sesama panitia bisa saling
menguatkan dikala ada suatu bidang yang sedang pusing dan tertekan karena
agendanya, maka dengan adanya sikap solid seperti ini diharapkan bidang tersebut
terbantu atau seminimal-minimalnya bebannya terkurangi dengan terhibur oleh adanya
kehadiran kita disana. Pada awalnya, saya dan arif juga memiliki kesepakatan, yaitu
saya akan menjadi tamengnya arif disaat ada pihak-pihak eksternal panitia yang
memiliki suatu kepentingan mengancam kepanitiaan ini seperti yang terjadi pada tahun
sebelumnya. Namun alhamdulillah Allah berkehendak lain, ternyata pada tahun ini
kondisi kepanitiaannya lebih aman daripada tahun lalu, maksudnya aman disini adalah
tidak terjadi tindak kekerasan kepada panitia berupa vokal ataupun secara fisik yang
dilakukan di pusgiwa di luar jam kerja panitia. Mengingat di kepanitiaan ini banyak
perempuannya, saya pribadi sangat bersyukur tidak terjadi hal-hal kekerasan pada
pemira tahun 2011 ini.
Mengenai supervisi dengan panitia lokasi, dalam hal ini adalah Kemal yang
merupakan panlok Depok dan Meilisa yang merupakan panlok salemba, keduanya
menunjukan respon positif dan mau bekerjasama dengan baik dengan saya. Dengan
kemal, saya bersama-sama membagi tugas untuk mencari, melobi dan memfiksasi
koordinator fakultas serta semua acara yang ada di kampus depok, dan alhamdulillah
meskipun ada sedikit hambatan dan masalah namun kami tetap mampu melewatinya
dengan baik disertai dengan komunikasi yang lancar dari kemal dan kerjasama yang
baik pula. Dengan meilisa pun begitu, saya berkoordinasi dengannya terkait dengan
koordinator fakultas kedokteran dan kedokteran gigi, meskipun terjadi sedikit masalah
dengan koordinator fakultas kedokteran, namun meilisa menutup miskoordinasi itu
dengan koordinasi di fakultas kedokteran gigi yang sangat sempurna, bahkan boleh
dibilang saya tidak pernah turun langsung berkoordinasi dengan pihak FKG sama sekali,
karena semua itu sudah dihandle penuh oleh meilisa yang merupakan mahasiswa FKG
juga. Overall, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kedua
panitia lokasi ini, yang sudah banyak memberikan kontribusi dan sudah bersedia
dipusingkan mengenai masalah koordinasi dengan fakultas yang paling menjadi
masalah utama di pemira ini.
VI.Rekomendasi
Rekomendasi untuk sekretaris PEMIRA IKM UI selanjutnya:
Komposisi sekretaris yang berjumlah 2 orang tetap dipertahankan dengan
pembagian tugas yang jelas sehingga bisa bekerja dengan baik
Me-list surat-surat dan hal-hal yang akan diperlukan dalam kepanitian pemira
sejak awal-awal kepanitian
Patuhi SOP yang telah dibuat dan mempublikasikannya ke semua panitia
sehingga bisa berjalan beriringan
Siapkan tim sekretaris yang cekatan mengingat dinamikan pemira yang sangat
cepat sehingga diperlukan sekretaris yang cekatan dalam mengerjakan tugas-
tugasnya.
Penyusunan laporan pertanggungjawaban harus dipersiapkan bahkan jauh hari
sebelum pemira berakhir dan sekretaris harus galak dan tegas ketika meminta
laporan pertanggungjawaban dari tiap bidang agar tidak melebihi deadline.
VII. Penutup
Akhirnya sampai juga pada paragraph terakhir di LPJ ini. Semoga LPJ ini bisa
menjadi sesuatu yang bermanfaat buat ke depannya untuk kepanitian Pemira yang lebih
baik. Terima kasih buat semua keluarga besar panitia pemira ikm ui 2011 yang telah
berkontribusi banyak dan telah memberikan warna dalam hidup saya. Saya mohon maaf
juga pada semua panitia atas tertundanya LPJ ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Alhamdulillah segala puji kehadirat Allah SWT yang tak henti melimpahkan rahmat,
kasih sayang, serta nikmat yang tiada terhingga. Awalnya, saya adalah mahasiswa
apatis di kampus ini. Tidak peduli apapun kecuali grafik IPK di SiakNG. Namun, suatu
ketika dunia saya yang tenang seakan berubah saat Arief, yang saat itu berniat
mencalonkan diri menjadi PO PEMIRA IKM UI 2011, mengajak saya untuk bergabung
dengan kepanitiaan bergengsi ini sebagai Finance Controller, suatu amanah yang
kelihatannya mudah, tapi ternyata memiliki kompleksitas yang cukup tinggi. Ini event se-
UI men! Dan saya tadinya bukan siapa-siapa, kini berhadapan dengan padatnya
rutinitas sebagai bagian dari keluarga besar kepanitiaan PEMIRA IKM UI 2011.
Bendahara PEMIRA IKM UI 2011 terdiri dari 1 orang controller dan 1 orang treasurer
yang memiliki fungsi kerja yang berbeda. Controller berperan mengontrol arus kas
keluar dan masuk serta melakukan pencatatan seluruh aktivitas keuangan di dalam
internal kepanitiaan, sedangkan treasurer memiliki peran sebagai orang yang membantu
controller memegang dana kepanitiaan, serta melakukan aktivitas pemasukan dan
pengeluaran uang dari kas kepanitiaan. Untuk proses seleksi anggaran bidang,
pembuatan anggaran proposal, serta pembuatan laporan pertanggungjawaban
dilakukan bersama-sama oleh controller dan treasurer. Pembagian ini dilakukan untuk
mempermudah dan mempercepat kerja bendahara. Di dalam kepanitiaan ini, saya
dibantu oleh Nurrul Helen (Teknik Arsitektur ‘09) sebagai treasurer.
Deskripsi Kerja
Controller
Treasurer
1. Memegang dana PEMIRA IKM UI 2011
a. Membuat rekening bank khusus kepanitiaan PEMIRA IKM UI 2011
2. Melakukan aktivitas masuk dan keluar kas PEMIRA IKM UI 2011
a. Berusaha selalu ada di basecamp panitia atau paling tidak selalu standby
agar panitia yang membutuhkan dana dapat meminta bendahara
mengeluarkan dana dari kas sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
b. Melakukan pencatatan laporan arus masuk keluar kas milik teasurer dengan
rapi agar mengetahui setiap saat posisi keuangan panitia PEMIRA IKM UI
2011.
Pelaksanaan
Controller
1. Mengadakan pendanaan untuk panitia PEMIRA IKM UI 2011
a. Controller berhasil menciptakan hubungan baik dengan bagian
kemahasiswaan rektorat, yaitu Pak Arman Nefi dan bagian keuangan rektorat
yang bertugas mengeluarkan dana kemahawasiswaan, yaitu mbak Maria.
Hal ini dilakukan dengan secara intensif mengunjungi pihak-pihak tersebut
untuk berdidkusi mengenai pendanaan dan pencairan dana PEMIRA IKM UI
2011. Dalam pencairan dana sebanyak 3 tahap, yaitu bulan Oktober
Rp5.000.000,00, bulan Desember Rp5.000.000,00, dan bulan Januari
sebesar Rp5.000.000,00 controller tidak mendapatkan hambatan yang berarti
dari pihak-pihak tersebut karena telah menjalin hubungan yang cukup baik
demi kelancaran pendanaan dan pencairan dana.
b. Dalam pelaksanaannya, treasurer telah cukup membantu controller dalam
hal pembuatan LPJ dana per tahap untuk pencairan dana tahap berikutnya
sehingga kinerja controller dan treasurer dalam hal ini telah dilakukan dengan
sinergis.
c. Controller cukup cepat melakukan pencairan dana ke rektorat. Sebenarnya,
pada awalnya, dana kemahasiswaan dari rektorat akan turun 3 tahap, yaitu
tahap 1 bulan Oktober, tahap 2 bulan November, dan tahap 3 bulan
Desember. Namun, pada kenyataannya, karena beberapa hal pencairan
tersebut dilakukan terlambat, yaitu pada bulan November, Desember, dan
Januari sehingga panitia terpaksa mengeluarkan uang pribadi untuk
menutupi kekurangan dana akibat dana rektorat yang turun terlambat. Oleh
karenanya, walaupun telah dibuat timeline pengeluaran dana per bidang,
kepanitiaan ini keuangannya mayoritas melakukan sistem reimbursement.
d. Seluruh bidang telah membuat timeline kegiatan beserta estimasi dana yang
akan dikeluarakan per kegiatan per bidang. Pelaksanaannya, sebenarnya
timeline ini telah dibuat dan telah disusun dengan rapi oleh setiap bidang,
namun tetap saja pencairan dana akhirnya terjadi secara acak, tidak
berurutan per bulan dikeluarkan sesuai rencana awal.
2. Melakukan pencatatan arus pemasukan dan pengeluaran dana PEMIRA IKM UI
2011
a. Controller telah membuat SOP (Standard Operational Procedures) Keuangan
dengan rapi, namun pada pelaksanaannya masih banyak yang menyalahi
aturan SOP Keuangan. Hal ini disebabkan oleh tidak tersosialisasinya SOP
Keuangan dengan baik kepada seluruh panitia. Controller telah
menyelesaikan SOP Keuangan tepat waktu dan telah diserahkan kepada
project officer, namun hanya beberapa panitia saja yang memiliki SOP
Keuangan tersebut.
b. Controller melakukan pencatatan arus masuk dan keluar kas sekecil mungkin
pada buku besar milik controller. Jika ada item pemasukan atau pengeluaran
yang terlewat tidak tercatat, controller segera memperbaiki pencatatan
tersebut. Controller dan treasurer selalu bertemu secara berkala untuk
melakukan rekonsiliasi (saling mencocokan) pencatatan keuangan setiap
seminggu sekali. Bukti-bukti transaksi terkumpul dengan lengkap dan rapi.
c. Controller berusaha membangun kedekatan personal dengan seluruh panitia
PEMIRA IKM UI 2011 agar komunikasi tetap berjalan lancar dan dapat selalu
memantau setiap kegiatan yang memerlukan dana.
3. Membuat laporan keuangan yang nantinya akan ditujkan sebagai Laporan
Pertanggungjawaban kepada rektorat dan Badan Audit Kemahasiswaan (BAK)
UI.
a. Laporan keuangan yang diserahkan ke rektorat dibagi menjadi 3 tahap,
sedangkan laporan keuangan yang diserahkan ke Badan Audit
Kemahasiswaan (BAK) UI hanya satu kali yaitu di akhir kepengurusan
sebagai laporan keuangan panitia PEMIRA IKM UI 2011. Controller telah
membuat seluruh laporan keuangan tersebut dengan bukti transaksi yang
telah lengkap. Namun, ada sedikit hambatan yaitu pada saat menyusun bukti
transaksi untuk laporan keuangan panitia PEMIRA IKM UI 2011 kepada BAK,
bukti transaksi pengeluaran dana tahap I tidak ada salinannya, yaitu
pengeluaran dana pada bulan September dan Oktober dikarenakan bukti
transaksi asli bulan September dan Oktober yang telah diberikan ke rektorat,
belum di-copy dan tidak dapat diambil kembali. Pada akhirnya, controller
dibantu oleh treasurer mengumpulkan kembali bukti transaksi bulan
September dan Oktober tersebut dari awal.
Treasurer
1. Memegang dana PEMIRA IKM UI 2011
a. Di awal kepanitiaan terbentuk, treasurer membuat rekening bank yang
digunakan khusus untuk keperluan keuangan panitia PEMIRA IKM UI 2011.
Nomor rekening tersebut didaftarkan atas nama Nurrul Helen (treasurer) dan
digunakan untuk menyimpan dana yang telah turun dari rektorat dan dana
lainnya. Treasurer memegang kartu ATM agar lebih praktis dalam proses
pengeluaran dana jika dibutuhkan oleh panita, sedangkan controller
memegang buku tabungan untuk mengecek setiap saat transaksi yang
dilakukan oleh treasurer. Selain itu, treasurer memegang petty cash
maksimal Rp500.000,00.
3. Melakukan aktivitas masuk dan keluar kas PEMIRA IKM UI 2011
a. Akibat padatnya jadwal akademik treasurer sebagai mahasiswi teknik
arsitektur, Nurrul Helen tidak dapat banyak berada di basecamp panitia.
Namun, ia cukup available apabila dihubungi lewat telepon. Controller lebih
sering bersama panitia di banyak rangkaian acara PEMIRA IKM UI 2011
sehingga dalam proses masuk dan keluar kas seringkali di-handle oleh
controller karena treasurer berhalangan.
b. Catatan aktivitas masuk dan keluar kas milik Nurrul Helen cukup rapi dan
teratur sehingga jika ada item yang saya catat terlewat dan sebaliknya, saya
memanfaatkan waktu 1 minggu sekali untuk bertemu Nurrul Helen guna
mencocokan catatan keuangan kami dan kemudian memperbaiki catatan
saya.
Koordinasi
1. Tim Bendahara
Koordinasi antara controller dan treasurer berjalan dengan cukup baik. Hal ini
disebabkan fakultas controller berdekatan dengan fakultas treasurer (FIB-FT)
sehingga jika ada koordinasi mendadak, controller dan treasurer akan saling
menghubungi dan bertemu. Intensitas pertemuan dengan treasurer juga
termasuk banyak dalam 1 bulan di luar pertemuan rutin satu minggu sekali untuk
pencocokan pencatatan keuangan. Koordinasi internal tim bendahara lancar
karena adanya sinergisitas yang dibangun dan terus diperbaharui sehingga
budaya komunikasi dan apresiasi satu sama lain terjalin dengan baik.
2. Panitia
Intensitas controller bertemu panitia lebih banyak dibandingkan intensitas
treasurer bertemu dengan panitia. Koordinasi dengan panitia dapat dikatakan
baik karena controller maupun treasurer sangat available apabila ada panitia
yang memerlukan dana. Controller berusaha hadir di setiap rangkaian kegiatan
PEMIRA IKM UI 2011 agar dapat terus memantau dan siap siaga apabila panitia
membutuhkan dana. Koordinasi dengan panitia sangat baik.
3. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)
DPM cukup membimbing bendahara dalam hal keuangan, namun koordinasi
antara bendahara PEMIRA IKM UI 2011 dan bendahara DPM tidak ada sama
sekali, terutama saat DPM meminta LPJ dana dari bendahara PEMIRA IKM UI
2011 sehingga banyak sekali kebingungan dalam menyesuaikan LPJ dana
dengan format yang seharusnya. Namun, kak Eko (ketua DPM UI saat itu) dan
kak Septi terus membimbing dengan aktif sehingga semua kebingungan
mengenai keuangan dapat teratasi.
4. Rektorat
Koordinasi bendahara PEMIRA IKM UI 2011 dengan rektorat cukup baik.
Persyaratan pencairan dana setiap tahap dilakukan dengan menyerahkan LPJ
dana tahap sebelumnya dan cukup lancar karena adanya hubungan yang baik
antara bendahara dan bagian keuangan rektorat, yaitu mbak Maria. Namun,
kendala yang berarti adalah saat penentuan jumlah dana yang akan diberikan
kepada panitia PEMIRA IKM UI 2011. Awalnya, di dalam RKAT tercantum
Rp25.000.000,00 akan diberikan untuk mendanai kegiatan ini, namun setelah
panitia bermaksud mencairkan dana tersebut dengan membuat surat
permohonan pencairan dana, jumlah tersebut dicoret menjadi Rp15.000.000,00.
Bendahara sempat mengajukan banding beberapa kali, namun pihak rektorat
keuangan menjawab bahwa jumlah yang tertera di RKAT bisa saja berubah
melihat kondisi. Akhirnya, melalui diskusi yang cukup panjang dan berlarut-larut
dengan bagian kemahasiswaan rektorat, yaitu Pak Arman Nefi, dan bagian
keuangan rektorat, sementara panitia sudah membutuhkan dana untuk
berkegiatan, kami menyetujui jumlah dana Rp15.000.000,00 tersebut. Hal ini
menyebabkan bendahara harus lebih ketat dalam melakukan pengeluaran
keuangan karena harus menjaga keuangan panitia tidak defisit dengan uang
Rp15.000.000,00 tersebut padahal total biaya yang dianggarkan adalah
Rp25.000.000,00.
5. Badan Audit Kemahasiswaan (BAK)
Tidak ada komunikasi langsung bendahara PEMIRA IKM UI 2011 dengan Badan
Audit Kemahasiswaan (BAK), kecuali saat bertanya masalah format LPJ dana.
BAK menjawab tidak ada hubungan koordinasi langsung antara bendahara
PEMIRA IKM UI 2011 dengan BAK karena PEMIRA IKM UI 2011 merupakan
salah satu program kerja DPM sehingga pertanyaan mengenai format LPJ dana
disesuikan dengan format DPM, yang tidak disosialisasikan oleh DPM
sebelumnya kepada bendahara PEMIRA IKM UI 2011.
6. Komisi Pengawas (KP)
Dalam rangkaian kegiatan PEMIRA IKM UI 2011, koordinasi bendahara dan KP
lancar-lancar saja, tidak memiliki hambatan yang cukup berarti. Namun, saya
baru mengetahui di pertengahan kepanitiaan bahwa dana KP termasuk di dalam
dana kepanitiaan yang saya pegang. Hal ini menurut saya bukan salah
koordinasi bendahara dan KP sepenuhnya, tetapi lebih ke bagaimana kebijakan
mengenai hal tersebut diatur dengang jelas dan disosialisasikan dengan baik
oleh si pembuat kebijakan. Karena jujur saja, hal ini sempat mengganggu
jalannya pengelolaan keuangan panitia yang telah rapi tersusun. Oleh karena
anggaran dana KP tidak diserahkan ke bendahara bersama anggaran bidang
lainnya, bendahara tidak dapat begitu saja mengeluarkan dana kepanitiaan
sesuai dengan jumlah yang diminta oleh KP. Di akhir setelah penghitungan,
kepanitiaan mengalami surplus dan sebagian surplus tersebut akhirnya saya
serahkan ke KP untuk me-reimburse dana KP yang telah terpakai.
Analisis SWOT
Strength:
Hubungan antara controller dan treasurer yang sinergis dapat menjadi suatu kekuatan
bagi tim bendahara. Koordinasi saya dengan Nurrul Helen cukup lancar. Kemudian,
pembagian kerja antara controller dan treasurer berjalan cukup efektif, dimana
berdasarkan fungsi kerjanya, saya melakukan pencatatan dan memegang otorisasi atas
dana, sedangkan Nurrul Helen memegang dana dan melakukan pengeluaran dan dari
kas. Kami saling membantu, namun tidak tumpang tindih. Kekuatan lainnya dari tim
bendahara, saya pernah mempelajari bagaimana membuat laporan keuangan
sederhana dan mencatat dalam bentuk jurnal pencatatan sehingga ilmunya cukup
teraplikasikan di dalam kepanitiaan ini. Selain itu, sifat galak dan pelit dalam hal ini juga
merupakan sebuah kekuatan di tim bendahara, karena sifat galak dan pelit inilah yang
mengantarkan tim bendahara pada pencapaian stabilitas keuangan yang baik dan target
surplus di akhir kepanitiaan.
Weakness:
Controller dan treasurer, keduanya bukan orang-orang yang cukup rapi dan teliti
sehingga pencatatan keuangannya, walaupun lengkap dan detail, agak berantakan.
Kelemahan yang sangat berarti adalah kedua sumber daya manusia di bendahara,
controller dan treasurer, memiliki banyak kesibukan lainnya di luar kepanitiaan sehingga
untuk tuntutan selalu standby ketika ada panitia yang membutuhkan dana secara
mendadak tidak dapat dipenuhi. Selain itu, event ini adalah event tingkat UI, padahal
kedua SDM bendahara ini belum begitu familiar dengan medan UI, terkait kebijakan,
prosedur, dan sebagainya, karena terbiasa hanya bermain di fakultas masing-masing.
Kemudian, tim bendahara terlalu santai dalam menerapkan peraturan mengenai
keuangan, yang tertuang di dalam SOP Keuangan.
Opportunity:
Semua pihak mendukung keuangan. Hal ini merupakan suatu opportunity yang bagus
saat semua pihak menyadari bahwa keuangan adalah suatu hal di kepanitiaan ini yang
harus dijaga dengan hati-hati. Adanya dukungan PO beserta BPH, bidang-bidang yang
tahu diri dalam meminta dana, KP yang tidak rewel meminta dana, DPM yang selalu
membimbing, serta pihak-pihak eksternal lainnya, seperti bagian kemahasiswaan
rektorat yang mendukung dan bagian keuangan rektorat yang sedikit menyusahkan,
namun cukup cepat dalam mencairkan dana.
Threaten:
Hambatan yang paling berarti adalah uang yang tadinya akan diturunkan
Rp25.000.000,00 menjadi hanya Rp15.000.000,00 disertai birokrasi yang rumit dan
berbelit-belit dalam pengajuan banding. Selain itu, ada saja bidang yang terkadang
bertindak seenaknya, melakukan transaksi keuangan tanpa sepengetahuan bendahara
dan tidak ada di dalam anggaran sebelumnya sehingga dana yang tadinya direncanakan
akan dialokasikan untuk hal lainnya, menjadi terganggu.
Rekomendasi
Kesimpulan
Menjaga keuangan kepanitiaan ini agar tetap stabil sungguh merupakan pekerjaan yang
tidak mudah. Ketika dana yang dianggarkan melebihi jumlah dana yang ada, tugas
bendahara menjadi sangat dilematis. Di satu sisi, ia harus terus menyediakan dana bagi
keberlangsungan rangkaian kegiatan, namun di sisi lain, ia juga harus menjaga agar
dana ini cukup bagi terselenggaranya kegiatan ini hingga selesai. Lalu muncullah
sebutan untuk saya, “controller pelit dan galak” karena pada akhirnya jalan tengah yang
saya ambil adalah menghemat. Sungguh, bukan tugas mudah. Sesuai anggaran yang
telah disusun, panitia membutuhkan Rp25.000.000,00 untuk ‘bertahan hidup’. Namun,
apalah daya, dana yang ada tidak sampai ke jumlah Rp17.000.000,00 (Rp15.000.000,00
adalah dana kemahasiswaan dari rektorat, sedangkan sisanya adalah dana verifikasi
dan denda peserta). Maka, kepelitan dan kegalakan saya selama ini semata-mata untuk
tujuan baik ini, menjaga keuangan kepanitiaan tetap stabil sehingga walaupun awalnya
tidak mungkin, saya memiliki target untuk surplus tahun ini. Dan ah ya, kita surplus,
teman-teman. Sekitar Rp400.000,00-an dengan Rp300.000,00 akan saya berikan untuk
reimburse teman-teman Komisi Pengawas dan sisanya untuk kepentingan LPJ PEMIRA
IKM UI 2011. Jaya terus kepelitan dan kegalakan bendahara!
Penutup
Zayyidah Ahsanti, SE
“ Kita menilai diri kita dengan mengukur dari apa yang kita rasa mampu untuk kerjakan,
orang lain menilai diri kita dengan mengukur dari apa yang telah kita lakukan”
I. Pendahuluan
Tidak ada satu pun kata yang pantas diucapkan selain ungkapan rasa syukur
yang tidak bertepi kepada Allah SWT, Sang pemilik hidup dan kehidupan ini yang
senantiasa “memeluk” saya dalam naungan rahmat dan nikmatNya. Dengan limpahan
rahmat tidak terhitung pulalah,pada akhirnya rangkaian Pemilihan Raya Universitas
Indonesia Tahun 2011 diselenggarakan. Saya berani bersumpah bahwa
penyelenggaraan Pemira 2011 tentulah kosong makna tanpa membicarakan aktor-aktor
yang berada dibelakangnya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih dan rasa
sayang yang amat sangat kepada “my new family” pada kepanitiaan Pemira 2011, baik
itu teman-teman BPH dan teman-teman staff. Bergabungnya saya pada kepanitiaan ini
sebagai Legal Officer (LO) merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya, dan saya
pastikan saya akan menyesal apabila saya memilih menolak untuk bergabung dengan
keluarga yang luar biasa ini.
Kalau boleh berkata jujur, pada awal saya ditawari oleh seorang teman untuk
bergabung dalam kepanitiaan Pemira, saya menjawab tawaran tersebut dengan senang
hati dan perasaan yang berbahagia. Pasalnya, merujuk pada sedikit pengalaman saya
pada kepanitiaan dua tahun yang lalu (2009), Pemira merupakan event yang cukup
besar dan menantang. Dengan waktu kerja yang relatif panjang, tentunya beban kerja
akan berat dan semuanya tidak akan gampang. Akan tetapi, justru bagian itulah yang
membuat saya tertarik bergabung dalam kepanitiaan, selain ingin mendulang teman dan
pengalaman, juga berbagi ilmu yang diperoleh selama kuliah di UI.
Keinginan itu seolah sejalan dengan posisi yang ditawarkan kepada saya, yaitu
Legal Officer (LO). Dari istilah saja secara kasat sudah bisa ditebak bahwa bidang kerja
saya nantinya akan berhubungan dengan persoalan legal (hukum). Ini semakin
membuat saya tertantang karena berhubungan juga dengan status saya sebagai
seorang mahasiswi Fakultas Hukum (Angkatan 2008). Disamping praktik “sederhana”
tentang teori-teori yang saya telah pelajari di kampus, sebaliknya saya akan belajar
banyak pula dari kepanitiaan ini dan Pemira secara keseluruhan. Baik mengenai politik
kampus, gerakan kemahasiswaan, dan banyak hal lainnya yang mungkin tidak terduga
sebelumnya oleh saya.
Seiring dengan bergeraknya waktu dari hari ke hari, hingga penyelenggaraan
Pemira sampai pada titik “selesai”, ternyata saya dihadapkan pada banyak kenyataan
yang menarik di lapangan. Bukan hanya menjadi bahan koreksi kedepannya, tetapi juga
menambah wawasan dan pengalaman saya secara personal. Oleh sebab itu, laporan
pertanggungjawaban ini saya harapkan menjadi tulisan berarti bagi banyak pihak,
khususnya bagi teman-teman yang kelak akan bergabung dalam kepanitiaan (lebih
khusus pada bidang LO).
Sebelumnya, izinkan saya sekali lagi mengucapkan terimakasih kepada teman-
teman Panitia Pemira 2011 dibawah “komandan” Arief, untuk teman-teman BPH Pemira
(you’re rock Guys ), khususnya untuk ahsanti bersaudara (zayy dan zaki) yang selalu
menjadi tempat saya untuk berkeluh kesah dan berbagi kegalauan, Iftita Rahmi (orang
yang pertama kali mengajak saya bergabung dengan tim super ini), Hafizh “Big Hafizh”,
Ariz “Manusia Panda”, TB “Tebe”, Jodi “si cerewet”, Lia Gunawan (staff tunggal saya)
dan teman-teman staff Pemira lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu demi satu.
Terakhir, untuk sebuah nama yang tidak bisa saya sebutkan disini, yang tanpa sadar
telah mewarnai hari-hari saya di Pemira dengan segala nasihat dan konflik yang dia
timbulkan (but I’m so thankful).
Seperti ungkapan “tak ada gading yang tak retak”, maka tidak ada manusia
tanpa kesilapan, atas segala khilaf dan sengaja yang saya buat, saya memohon maaf
kepada seluruh Panitia Pemira 2011.
Selamat membaca…
Rekomendasi
- LO harusnya berbentuk satu divisi atau bidang tersendiri, nantinya ada chief dan para
staff seperti divisi lainnya. Dimana, LO akan menjadi law center dalam kepanitiaan
Pemira. Law Center dalam artian bidang yang secara khusus mengurusi masalah
hukum Pemira. Mulai dari perancangan produk hukum sampai dengan pihak yang
bertanggung jawab untuk pengarsipan segala data terkait dengan produk hukum
tersebut dan publikasi produk hukum. Dengan demikian, akan muncul ketertiban kerja
dan kesamaan pandangan terhadap setiap produk hukum Panitia.
- Jalinan komunikasi yang intens dan berkualitas dengan Ketua Panitia dan para staff
adalah hal yang sangat diperlukan dalam menunjang lancarnya pelaksanaan fungsi
dan kerja LO khusunya.
Evaluasi
Dalam pelaksanaan tugas ini terdapat beberapa permasalahan dan hambatan,
yaitu:
Peraturan Panitia merupakan peraturan pelaksana dari UU Pemira. Dimana UU
Pemira sendiri merupakan produk hukum dari DPM UI. Hal mana yang menjadi
masalah ketika UU Pemira disahkan dalam jangka waktu yang sangat dekat
dengan dimulainya rangkaian kegiatan Pemira. Dengan keadaan yang demikian,
peraturan Panitia pun harus tertunda pembuatannya dalam jangka waktu yang
cukup lama. Idealnya, peraturan tersebut sudah harus matang sebelum
rangkaian kegiatan dimulai.
Tidak dilibatkannya Panitia secara intens dalam penyusunan UU Pemira
menimbulkan kesulitan tersendiri bagi Panitia dalam merumuskan peraturan.
Karena, terdapat beberapa hal yang keliru dalam UU Pemira. Sementara itu,
peraturan Panitia setidaknya hanyalah sebagai corong bagi pelaksanaan UU
Pemira.
Kurangnya sosialisasi internal dan eksternal terhadap peraturan Panitia membuat
Panitia sendiri terkadang mempunyai multi interpretasi terhadap peraturan. Hal
ini tentunya akan menimbulkan ketidakpastian pengaturan, yang pada titik
terburuk berdampak pada kacaunya pelaksanaan Pemira.
Rekomendasi
Sebuah peraturan pada dasarnya adalah seni untuk mengatasi masalah.
Sebelum benar-benar merancang peraturan dalam suatu rancangan peraturan,
hendaknya setiap bidang sudah punya daftar permasalahan yang menjadi pokok-pokok
pengaturan dalam peraturan. Sebaiknya bidang-bidang yang memerlukan peraturan
untuk kerja mereka harus membicarakan secara internal terkait dengan masalah-
masalah yang akan diatur. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kesamaan pandangan
terhadap masalah.
Sebelum rangkaian Pemira dimulai, sebaiknya LO secara intents berkomunikasi
dengan DPM UI untuk membahas mengenai UU Pemira. Tanpa maksud untuk
mengambil alih tugas DPM UI sebagai lembaga legislatif, tetapi hanya untuk
mempermudah pemahaman Panitia terkait dengan UU Pemira, dan menciptakan
keselarasan antara UU Pemira sebagai dasar hukum pelaksanaan Pemira dan
Peraturan Panitia sebagai ketentuan Pelaksana.
Pada saat sosialisasi peraturan dengan Peserta Pemira dan pihak
berkepentingan lainnya, Panitia harus mempunyai daya tawar yang kuat. Artinya, Panitia
harus bisa memainkan peran sebagai wasit dari sebuah pertarungan (pertarungan
kepentingan), sehingga Panitia jangan mudah terpengaruh oleh kepentingan para pihak,
yang tentunya bukan berarti Panitia menutup diri dari masukan yang membangun. Oleh
sebab itu lah, kematangan konsep dalam peraturan sangat diutamakan.
III. Penutup
Pada akhirnya, rangkaian kegiatan Pemira telah terselenggara dengan segala
kelebihan dan kekurangan penyelenggaraannya. Namun, tidak ada kata terlambat untuk
memperbaiki kekurangan itu kedepannya. Sesungguhnya, kepanitiaan ini membuat saya
belajar tentang banyak hal.
Sukses selalu teman-teman Panitia…
A. Pendahuluan
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
“Jangan tanyakan apa yang negara berikan padamu, namun apa yang kamu
berikan untuk negara ini” (John F. Kennedy).
Sebuah kutipan dari salah satu tokoh idola saya, yaitu John F. Kennedy yang
mengawali sekaligus menjadi niat penuh semangat bagi saya pribadi untuk mau
menjalani satu dari sekian kepanitiaan yang diikuti paling penting semenjak
mengenakan status sebagai mahasiswa Universitas Indonesia, yaitu Pemira IKM UI
2011. Akhirnya rangkaian acara yang panjang, seru, dan juga menyenangkan ini usai
sudah. Sejujurnya, saya sendiri bingung mau memberikan tanggapan apa dalam laporan
pertanggungjawaban saya selaku Koordinator Bidang I yang membawahi bidang
Verifikasi dan Pemungutan Suara. Yah, pada intinya ini merupakan salah satu rangkaian
proses dari pembelajaran hidup yang akan selalu saya kenang hingga sejauh-jauhnya.
Mengapa demikian? Karena kegiatan inilah yang membuat saya mengenal arti dari
sebuah keluarga, kawan, pertemanan, dan nilai moral lainnya.
Diawali melalui evaluasi atas pelaksanaan Pemira IKM UI 2010 sebelumnya
yang menurut saya masih sangat memiliki kekurangan ditambah sering sekali saya
memberikan tanggapan negative serta membuat sebuah tulisan provokatif atas
pelaksanaan salah satu pesta demokrasi inilah yang membuat saya menjadi begitu
tertarik untuk mengikuti rangkaian di dalamnya sebagai panitia aktif. Niat untuk
memperbaiki sekaligus memberikan bakti untuk negara kedua saya, yaitu IKM UI
(hehehe) plus adanya tawaran dari sang PO yang menurut saya begitu sabar dan tabah,
yaitu M Arief Rakhman. Tawaran tersebut tanpa pikir terlalu panjang, cukup dua hari
sepertinya langsung saya iyakan. Namun ternyata tawaran tersebut membawa saya
mendalami petualangan politik, sosial, maupun apapun dengan rekan-rekan kepanitiaan
sekalian.
Menjadi sebuah BPH Inti, khususnya Koordinator Bidang I bahkan merupakan
tantangan tersendiri bagi saya secara pribadi. Bidang I yang katanya Arief sendiri
merupakan bidang rusuh *ups, tidak menjadi halangan bagi saya karena selain
menyukai tantangan, saya juga berharap bisa berpartisipasi secara aktif di kepanitiaan
ini. Sejujurnya banyak sekali tanggapan dan saran dari teman-teman saya yang
menyatakan bahwa kepanitiaan Pemira IKM UI merupakan yang paling berat. Namun
tanggapan dan saran tersebut justru semakin menguatkan saya bahwa proses ini mesti
dilaksanakan dan diperbaiki untuk menghasilkan demokrasi yang berkualitas di UI ini
sendiri.
Saat pertemuan pertama kali dengan BPH inti (saya lupa kapan, maaf yak :p)
bagian pekerjaan pengabdian yang saya lakukan kurang lebih sebagai berikut:
1. Bertanggungjawab atas keseluruhan proses pendaftaran kandidiat dan pemilihan
(pencontrengan).
2. Merupakan perpanjangan tangan dari PO terhadap dua bidang dibawahnya, yaitu
Verifikasi dan Pemungutan Suara.
3. Menjalankan fungsi pengawasan terhadap bidang Verifikasi dan Pemungutan Suara.
Namun seiring perjalanan waktu (ceileh kayak puisi aja :p), ternyata peran dari
seorang Koordinator Bidang (Koorbid) I ini menjalar kemana-mana. Salah satu contoh
Koorbid I harus membantu eksplorasi kandidat di beberapa fakultas, menyebarkan
informasi mengenai Pemira IKM UI, dan segala macamnya. Walaupun tidak sesuai
dengan pekerjaan yang semestinya, namun hal tersebut bukan merupakan tantangan
yang berat bagi saya sendiri. Mengapa? Ya karena kepanitiaan ini sudah merupakan
keluarga dan saudara kandung bahkan bagi saya. Selain Arief (PO), saya berkenalan
dan dekat sekali dengan Ariz yang tenang dan menghanyutkan (WaPO), Aya yang ceria
dan sangat telaten (Legal Officer), Debia dan Hasna yang sabar dalam susun surat
(Sekretaris), Helen (makasih udah mau buatin logo, mending dipatenin deh tuh :D) dan
mbak galak, namun sangat perhatian kakakku Zayy :p (Bendahara), Kemal yang sangat
semangat TINGKAT DEWA dan Meilisa (Panlok Depok dan Salemba), Faiz yang tenang
dan semangat senyumnya hehehe (Koorbid II) yang membawahi Lela (nama aslinya sih
Ryandy) yang akhirnya jadi ketua IKSI FIB UI (selamat GUYS) dan Ayunda, dan masbro
saya yang ganteng Hafizh (Koorbid III) yang membawahi TeBe (suara berTOA) dan Budi
Harjo.
Eh lupa, saya juga dekat pula dengan mbak-mbakku yang tangguh, militant, dan
juga berdedikasi sangat tinggi yaitu tanpa lain dan bukan Iftita Rahmi (PJ Verifikasi) dan
Zakiyah Ahsanti (PJ Pemungutan Suara). Karena saya Koorbid I ya saya menjelaskan
LPJ Cuma bidang I saja. Yak tanpa banyak basa basi, Verifikasi dan Pemungutan Suara
memiliki dua tim yang saya sebutkan sebagai SUPER TEAM, antara lain:
Bidang Verifikasi, yaitu:
1. Dodi Fikri Andrikha (Fakultas Teknik/2009)
2. Anissa Septi (Fakultas Teknik/2010)
3. Syukur Sakban Wicaksono (Fakultas MIPA/2011)
4. Anbar Jayadi (Fakultas Hukum/2010)
5. Dita Liliansa (Fakultas Hukum/2010)
6. Desitriana (Fakultas Ilmu Budaya/2008)
7. Marlina (Fakultas Ilmu Budaya/2011)
8. Hanna Marthatya Hakim (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/2010)
9. Eny Budi Lestari (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/2010)
10. Dian Setiawati (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/2009)
11. Vania Putri Piani (Fakultas Kesehatan Masyarakat/2011)\
B. Evaluasi Staf
Kinerja dari staf Pemira IKM UI umumnya saya berikan nilai 80 alias A- dalam
segala macam pelaksanaannya walaupun masih ada beberapa kekurangan dalam hal
koordinasi, namun untuk Bidang I ini saya berani memberikan nilai 90 atas militansi dan
kesabaran mereka dalam prosesi pemilihan suara ini. Pada bagian Verifikasi sendiri
kinerja mereka sangat rapi dalam segala macam pelaksanaannya, walaupun masih ada
kekurangan terutama dalam menyiapkan formulir pendaftaran yang molor hingga
beberapa jam. Masa pendaftaran dan verifikasi berlangsung pada tanggal 13-21
oktober 2011 dimana terdapat beberapa kali perpanjangan sehingga pada akhirnya
calon yang mendaftar untuk DPM UI, yaitu:
1. Achmad Firmansyah / FKM / 0806335454
2. Nadia Humaira / FKM / 0906628602
3. Denny Irawan / FE / 0906630582
4. Anindini Winda A. / FIK / 0906510634
5. Rahma Budi Widiasih / FMIPA / 0906530876
6. Badzlina Amalia / FMIPA / 0806453081
7. Rizki Rianda Silva / FISIP / 1006763312
8. Annisa Nurjanah Irawan / FIB / 1006716682
9. Brian Dahniel / VOKASI / 1006730491
10. Arianisti Zulhanita / VOKASI / 1006721215
Dan yang terakhir, kembali saya tekankan kepada Panitia Pemira IKM UI 2011 ini
untuk tetap saling komitmen dan jaga silaturahmi. Arief (tolong perbaiki kelemahan
pribadinya ya rip dan moga amanah di SALAMnya), Ariz (makasih udah mau pinjemin
mobilnya dan diskusi plus sukses di FUSI FTUInya), Debia (sabar-sabar ya dengan saya
di BK MWA UI UM tahun ini haha), Hasna (ditunggu lulusnya dan senyumnya :p), Helen
(makasih udah mau disusahin saya yaa dan sukses terus jadi calon arsitek), Kakak Zayy
(kalau yang ini sih pokoknya GREAT buat kakak hehe), Aya (maaf atas segala
kesalahan dan ditunggu wisudaannya ya kakak plus sabar dan tenang plus juga
ditunggu curhatannya ), Kemal (keep going GAN dan Semangat ngajarnya), Meilisa
(sukses buat KSMnya tahun ini amiin), Tita (sukses untuk BEM UInya), Zaki (makasih
udah mau sabar, jadi militant, dan didatengin kostannya malem-malem sama anak-anak
hehe), Faiz (ayo faiz berani bertindak!!), Lela (eh Ryandy) (semoga amanah brow jadi
ketua IKSI FIB UInya), Ayunda (Ditunggu ketawaannya dan ngobrolnya hehe), Hafizh
(semangat bro buat SIMAK UInya lagi), TeBe (kapan kita bikin wacana baru lagi? Haha),
dan Budi (sukses bud di BPM FISIPnya). Akhir kata, walaupun LPJ ini terkesan tidak
serius, namun saya hanya ingin tekankan bahwa Pemira IKM UI ini adalah panitia yang
pasti semua mata tertuju padamu dan dituntut keseriusannya. SEMANGAT SEMUA
KELUARGAKU!!! LOVE YOU ALL .. PEMIRA IKM UI 2011!!!! KARENA SUARAMU
BEGITU BERARTI!!!!
Wassalam
I. PENDAHULUAN
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam. Dengan dibuatnya Laporan
pertanggung jawaban ini maka berakhirlah tugas saya sebagai Penanggung Jawab
divisi Verifikasi pada Pemira IKM UI 2011. Lega sekali rasanya telah menyelesaikan
amanah yang sungguh sangat berat ini. Verifikasi merupakan pintu masuk kedalam
rumah Pemira IKM UI 2011. Setiap peserta yang ingin mengikuti rangkaian kegiatan
Pemira IKM UI 2011 harus melewati proses verifikasi terlebih dahulu. Proses verifikasi
sendiri dilakukan sebelum diadakannya Grand Opening rangkaian kegiatan Pemira itu
sendiri.
1. Membuat SOP tentang tata cara pendaftaran, verifikasi dan sidang verifikasi
2. Membuat formulir kelengkapan pendaftaran bagi calon peserta PEMIRA IKM UI
2010
3. Membuka pendaftaran (pengambilan dan pengembalian formulir) bagi calon
peserta PEMIRA IKM UI 2010
4. Melakukan pengecekan kelengkapan dan keabsahan berkas calon peserta
PEMIRA IKM UI 2010
5. Melakukan sidang verifikasi untuk menentukan kandidat Ketua / Wakil BEM UI,
MWA UM, DPM UI
6. Menetapkan peserta yang lolos sidang verifikasi
7. Melaksanakan sidang pelanggaran atas pelanggaran peraturan pemira IKM UI
2011
8. Melaksanakan pelantikan pemenang Pemira IKM UI 2011
1. Formulir pendaftaran
2. Satu lembar dukungan bercap asli Pemira
3. Surat pernyataan penunjukkan Manajer Kampanye
4. Surat pernyataan bukan pengurus partai politik
5. Surat pernyataan keterangan sumber dana kampanye
6. Surat pernyataan bersedia mematuhi tata tertib Pemira IKM UI 2010
7. Surat pernyataan bahwa Esai dibuat sendiri oleh Calon dan bukan merupakan hasil
plagiat
8. Surat pernyataan tentang kesediaan melepaskan semua jabatan struktural di
lembaga kemahasiswaan baik di tingkat fakultas maupun universitas saat lolos
Verifikasi
9. Surat pernyataan tentang kesediaan menjalankan amanah dengan sungguh-
sungguh apabila terpilih
Pendaftaran dibuka mulai dari pukul 13.00-19.00 setiap harinya termasuk hari
sabtu dan minggu kecuali hari pertama dimana seharusnya pendaftaran dibuka mulai
pukul 17.00-19.00 namun karena ada kesalahan dalam berkas, pendaftaran baru bisa
dibuka pada pukul 18.30-19.00.
Pada masa pendaftaran tanggal 13-21 Oktober ini terdapat 9 orang anggota
DPM yang mendaftarkan diri yaitu:
Sidang verifikasi untuk sembilan orang calon anggota independen DPM ini
dilakukan di ruang Mahkamah Mahasiswa pada tanggal 22 Oktober 2011 pukul 09.00.
Hasil verifikasi dan sidang verifikasi berupa Keputusan Nomor
001/KEP/PEMIRAIKMUI/X/2011 tentang Penetapan Hasil Verifikasi Calon Anggota
Independen Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia Tahun 2012 yang
menyatakan bahwa hanya terdapat 2 orang yang memenuhi seluruh syarat dan lulus
verifikasi yaitu Ares Albirru Amsal / FE / 0806465094 dan Siska Ayu Tiara Dewi / FISIP/
0806463712. Untuk itu dibuka kembali perpanjangan pendaftaran untuk anggota
independen DPM UI, Anggota MWA UI UM, dan Ketua dan Wakil Ketua BEM UI karena
tidak memenuhi kuota untuk dilaksanakannya PEMIRA yang terdapat pada keputusan
Nomor 002/KEP/PEMIRAIKMUI/X/2011 tentang Masa Perpanjangan Pendaftaran Calon
Anggota Independen Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia, Anggota
Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Unsur Mahasiswa, dan Ketua Umum dan
Wakil Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia.
Masa pengajuan keberatan ini dibuka dari tanggal 24-28 oktober 2011. Pada
masa pengajuan keberatan ini dua calon yang sebelumnya mengajukan keberatan atas
hasil sidang verifikasi mencabut tuntutan mereka sedangkan enam orang calon anggota
independen DPM UI lainnya mengajukan keberatan atas hasil sidang verifikasi yang
tidak meluluskan mereka dan satu orang tidak menjukan tuntutan. Pada tanggal 29
Oktober 2011 diadakan sidang permohonan keberatan atas tuntutan calon peserta
PEMIRA untuk Anggota Independen DPM UI pada pukul 09.00 di ruang Mahkamah
Mahasiswa. Pada sidang tersebut diputuskan bahwa Majelis Sidang menolak
permohonan keberatan yang diajukan oleh Ahmad Firmansyah / FKM / 0806335454,
Nadia Humaira / FKM / 0906628602, dan Badzlina Amalia / FMIPA / 0806453081.
Sedangkan permohonan keberatan oleh Denny Irawan / FE / 0906630582, Rizki Rianda
Silva / FISIP / 1006763312, dan Anindini Winda A. / FIK / 0906510634 tidak diproses
karena tidak memenuhi syarat permohonan keberatan. Hasil keputusan sidang
pemohonan keberatan ini terdapat dalam Keputusan Nomor
005/KEP/PEMIRAIKMUI/X/2011.
Pada tanggal 29 Oktober 2011 pukul 13.00 juga berlangsung sidang verifikasi
calon peserta PEMIRA untuk Ketua dan Wakil Ketua BEM UI. Sidang verifikasi tersebut
menghasilkan keputusan Nomor 004/KEP/PEMIRAIKMUI/X/2011 yang meluluskan dua
pasang peserta PEMIRA untuk Ketua dan Wakil Ketua BEM UI yaitu pasangan Faldo
Maldini (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam / 0806326001) dan Rosidi
Rizkiandi (Fakultas Ilmu Budaya / 0806462376), dan pasangan Kartini Laras Makmur
(Fakultas Hukum / 0806342485) dan Ryan Pradipta Putra (Fakulas Ilmu Komputer /
0806460111).
Pada tanggal 5 November 2011 diadakan sidang verifikasi kedua untuk calon
peserta PEMIRA untuk Anggota Independen DPM UI. Sidang dilaksanakan di ruang
Magkamah Mahasiswa pada pukul 09.00. Hasil sidang tersebut berupa keputusan
Nomor 007/KEP/PEMIRAIKMUI/X/2011 yang menyatakan bahwa terdapat 10 orang
calon peserta yang berhasil jadi peserta PEMIRA untuk calon Anggota Independen DPM
UI, nama-namanya adalah:
Dengan adanya keputusan ini maka jumlah peserta PEMIRA untuk Anggota
Independen DPM UI ada 12 orang. Dan peserta untuk Ketua dan Wakil Ketua BEM UI
ada 2 pasang.
Sidang pelanggaran ini hanya dapat terlaksana jika Komite Pengawasa PEMIRA
mengajukan laporan pelanggaran atas peraturan PEMIRA. Oleh karena itu, panitia
tidak dapat mengadakan sidang jika tidak ada pengaduan pelanggaran kepada KP
PEMIRA. Selama masa Kampanye panitia mangadaka tiga kali sidang pelanggaran
yaitu pada tanggal 28 November 2011 yang menyidang 2 orang peserta pemira yaitu
Denny Irawan (FE / 0906630582) dan Ares Albirru Amsal (FE / 0806465094), pada
tanggal 30 November 2011 yang menyidang peserta PEMIRA pasangan Kartini Laras
Makmur (Fakultas Hukum / 0806342485) dan Ryan Pradipta Putra (Fakulas Ilmu
Komputer / 0806460111), dan pada tanggal 10 Desember 2011 yang menyidang
peserte PEMIRA pasangan Faldo Maldini (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun
Alam / 0806326001) dan Rosidi Rizkiandi (Fakultas Ilmu Budaya / 0806462376),
pasangan Kartini Laras Makmur (Fakultas Hukum / 0806342485) dan Ryan Pradipta
Putra (Fakulas Ilmu Komputer / 0806460111), dan Annisa Nurjanah Irawan (FIB /
1006716682).
Sebenarnya pelanggaran yang terjadi selama masa PEMIRA tidak hanya yang
disidangkan dalam sidang pelanggaran ini, banyak pelanggaran lain yang dilakukan
oleh peserta lainnya. namun karena yang dilaporkan kepada KP PEMIRA hanya yang
tertera diatas, maka yang disidangkan juga hanya yang tertera diatas.
Maka berakhirlah tugas divisi verifikasi. But, ternyata masih banyak cuy >’<
Dari hasil sidang verifikasi diatas, maka selanjutnya untuk MWA yang calonnya
hanya ada satu orang diserahkan kepada mekanisme DPM. Namun ternyata
mekanisme DPM memutuskan untuk memperpanjang lagi pendaftaran bagi MWA.
Pada masa perpanjangan ini calon peserta Ryan pradipta Putra / Fasilkom /
080806460111 melengkapi persyaratan yang masih kuran dan berhasil lolos sebagai
peserta PEMIRA untuk anggota MWA UI UM pada sidang verifikasi tanggal 7 Januari
2012 (Keputusan Nomor 025/KEP/PEMIRAIKMUI/X/2011). Untuk peserta PEMIRA
untuk Anggota MWA UI UM ini proses PEMIRA dilakukan oleh DPM yang baru dilantik.
a. Strengths
b. Weaknesses
c. Opportunities
d. Threats
Masih ada anggota divisi verifikasi yang belum memahami peraturan pemira
Banyaknya tuntutan dari berbagai pihak agar panitia verifikasi melonggarkan
peraturan dalam hal memverifikasi berkas calon peserta.
Kerja divisi verifikasi terlihat sangat baik pada masa pendaftaran dan verifikasi
berkas. Pada masa ini secara umum seluruh anggota divisi verifikasi bekerja dengan
baik meskipun ada sebagian kecil yang cukup sulit dihubungi dan sibuk dengan kegiatan
kuliah. Dalam hal menjaga stand pendaftaran divisi verifikasi bekerja sama dengan baik
dan mematuhi jadwal penjagaan stand yang telah dibuat sebelumnya. Meskipun ada
beberapa yang mendadak berhalangan menjaga stand dan mengkomunikasikannya
pada hari H sehingga agak sulit bagi penanggung jawab untuk mencari penggantinya.
Beruntung divisi lain bersedia membantu dalam manjaga stand pendaftaran dan
memverifikasi berkas sehingga hal ini dapat berjalan dengan lancar. Anggota divisi yang
berasal dari fakultas dan angkatan yang berbeda-beda menguntungkan divisi verifikasi
karena jadwal harian anggota yang berbeda-beda.
Secara keseluruhan divisi verifikasi bekerja dengan tertib dan tepat waktu.
Jadwal piket penjagaan stand pendaftaran dilaksanakan dengan baik, pembukaan dan
penutupan hampir tidak pernah terlambat kecuali pada hari pertama. Untuk pengarsipan
berkas pendaftaran dan sidang, divisi ini terbantu dengan dipinjamkannya salah satu laci
di ruang DPM untuk menyimpan berkas sehingga tidak ada berkas yang tercecer.
Sebenarnya agak meragukan kerahasiaan laci di ruang DPM mengingat tidak adanya
kunci dan setiap orang bebas keluar masuk ruang DPM. Berkas mulai terpisah-pisah
dan berantakan pada saat kampanye karena ada beberapa berkas peserta yang diambil
untuk kepentingan roadshow. Sebenarnya hal tersebut tidak akan menjadi masalah jika
berkas yang diambil untuk kepetingan kampanye dikembalikan kembali ketempatnya.
Namun akibat beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab, divisi vrifikasi kehilangan
beberapa berkas pendaftaran seperti CV dan Esai peserta.
Evaluasi untuk divisi ini adalah kurangnya sumber daya manusia terutama laki-
laki. Hampir keseluruhan anggota divisi (termasuk penanggungjawab) adalah wanita,
dan pastinya tidak dapat menginap diruang DPM untuk memverifikasi berkas. Selain itu
anggota divisi verifikasi juga hanya sedikit yang mobile, sehingga membutuhkan waktu
yang lama dalam memperbanyak berkas pendaftaran mauoun tugas lainnya yang
membutuhkan gerak lebih cepat. Verifikasi berkas dilakukan sampai larut malam dan
tidak jarang para anggota divisi verifikasi harus pulang lewat dari tengah malam. Dalam
hal ini divisi verifikasi sangat terbantu oleh kesediaan dari panitia Pemira lainnya yang
bersedia untuk membantu proses verifikasi berkas sehingga proses verifiksi dapat lebih
selesai lebih cepat dengan banyaknya tenaga yang membantu.
Dalam kepanitiaan PEMIRA ini hampir tidak pernah diadakan rapat divisi
verifikasi kecuali di awal sebelum pembukaan stand pendaftaran. Pembagian tugas lebih
banyak dilakukan melalui sms dan email. Rapat divisi yang tidak pernah ada lebih
karena tidak sulit mengumpulkan anggota divisi secara keseluruhan karena jawdal
kuliah yang sangat bervariasi. Selain itu di dalam divisi verifikasi sendiri penanggung
jawab merasa pembagian tugas tidak terdistribusi dengan baik, ada anggota
mendapatkan tugas yang lebih banyak dari yang lain dan ada yang lebih sedikit. Hal ini
dikarenakan sulit dihubungi dan susah sekali membelas sms sehingga PJ merasa
kurang dapat mempercayakan tugas divisi yang cukup banyak kepada anggota tersebut.
Mengenai jobdesk pelantikan, PJ merasa hal ini bukanlah kompetensi dari divisi
verifikasi. Selain itu PJ juga merasa pembagian jobdesk dalam kepanitiaan ini kurang
merata. Jobdek yang diberikan untuk divisi verifikasi terlalu banyak dari awal pemira
yaitu membuka pendaftaran dan memverifikasi berkas, di tengah PEMIRA berupa
sidang pelanggaran, hingga di akhir berupa pelantikan peserta terpilih. Meskipun begitu
PJ menilai divisi verifikasi tetap menjalankan tugasnya dengan baik dan bersemangat
meskipun hanya sebagian yang bekerja.
A. Verifikasi
1. Tingkatkan kesolidan dan sense of belonging anggota terutama internal divisi
verifikasi, agar semua anggota divisi bekerja hingga akhir masa tugas.
2. Pertahankan keragaman fakultas dalam divisi verifikasi agar lebih mudah dalam
penyusunan jadwal penjagaan stand pendaftaran.
3. Tingkatkan keragaman anggota divisi terutama anggota laki-laki agar lebih
mobile dan mengingat tugas verifikasi dalam masa verifikasi berkas
membutuhkan waktu semalaman dan tidak menutup kemungkinan untuk
menginap demi menyelesaikan verifikasi berkas.
4. Dalam menyiapkan berkas pendaftaran diharapkan lebih teliti sehingga tidak
terdapat kesalahan-kesalahan kecil seperti kesalahan pengetikan yang berkibat
besar berupa pengetikan penduplikasian kembali berkas yan memakan banyak
dana.
5. Pada masa verifikasi berkas, diharapkan pemeriksaan tidak hanya
terkonsentrasi pada lembar dukungan saja. Semua berkas harus diperiksa
keabsahannya, seperti kesesuaian isian di formulir dengan fakta, keaslian
lembar DNS, kesesuaian format esai dll.
6. Dalam melaksanakan sidang pelanggaran diharapkan kerjasama yang lebih
baik dengan Komite Pengawan PEMIRA agar proses sodang dapat berjalan
dengan lancar. Selain itu diharapkan agar tiak ada panitia yang menjadi pelapor
pada saat sidang pelanggaran karena hal tersebut kurang menjaga
independensi panitia sebagai pelaksana PEMIRA.
7. Memisahkan fungsi mengadakan pelantikan peserta terpilih dari divisi verifikasi.
Hal ini dirasa tidak sesuai dengan kompetensi divisi verifikasi.
B. PEMIRA
1. Tingkatkan kesolidan, kepercayaan antar sesama pantia, serta sense of
belonging terhadap kegiatan PEMIRA itu sendiri sehingga divisi lain yang telah
selesai mengerjakan tugasnya dapat membantu divisi lain. Selain itu, hal ini juga
membantu jika terdapat masalah yang melibatkan Panitia, kesolidan internal
dapat menjadi obat pelipur lara karena ada teman yang selalu mendukung dalam
menyelesaikan setiap masalah.
2. Pembagian kerja tiap divisi sesuai dengan kompetensi divisi. Jangan hanya
karena tidak ada divisi yang mengerjakan maka dilimpahkan pada divisi yang
pada timeline tidak memiliki tugas pada tanggal aka diadakannya kegiatan
tertentu.
3. Melakukan briefing secara mendalam kepada seluruh panitia tentang Undang-
undang dan Peraturan PEMIRA serta konsekuensinya jika melanggar.
4. Diharapkan agar PEMIRA memiliki bidang tersendiri yang mengurus masalah
hukum mulai dari membuat peraturan, keputusan, dan mengadakan sidang
sehingga semua hal yang behubungan dengan hukum bersifat terpusat.
Sehingga setiap bidang dapat fokus dalam mengerjakan tugasnya sesuai
dengan kompetensi masing-masing.
VII. PENUTUP
Iftita Rahmi
I. Pendahuluan
Bismillahirrahmanirrahim..
Allah memberimu kelapangan agak kamu tak selalu dalam kesempitan
Allah memberimu kesempitan agar kamu tak hanyut di waktu lapang
Allah melepaskan kamu dari keduanya agar kamu tidak menggantungkan diri kecuali
pada Allah semata....
Ibnu Atha’ilah
Pemira IKM UI merupakan sarana berdemokrasi yang ada di Universitas
Indonesia. Dengan memberikan suaranya melalui mekanisme yang ada, maka proses
demokrasi itu dapat berlangsung. Mekanisme yang penting tersebut adalah pemungutan
suara, inti dari pemira, inti dari demokrasi masyarakat UI. Tidak terkecuali di pemira IKM
UI 2011 ini, proses pemungutan suara yang lebih dikenal dengan sebutan pemungutan
suara, dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat IKM UI
untuk menggunakan hak pilihnya. Inti dari proses pemira adalah pemungutan suara,
sebab rangkaian acara sebelum pemungutan suara ini merupakan kegiatan untuk
membangun kesadaran dan membentuk perilaku memilih dari seluruh civitas akademika
UI.
Alhamdulillahirabbil’alamin saya ucapkan terus menerus ketika saya menyelesaikan
LPJ pemungutan suara ini. Karena dengan rampungnya tulisan ini, selesailah
serangkaian amanah di akhir semester lalu yang harus saya jalankan. Amanah yang
banyak menyita waktu dan perhatian saya semester lalu. Yang membuat saya berulang
kali membolos dan berulang kali membuat saya pulang larut malam. Rasanya sedih
ketika harus berada dalam masa-masa seperti itu, tapi mungkin nnti masa-masa seperti
inilah ang akan saya rindukan.
Menjadi penanggung Jawab pemungutan Suara PEMIRA IKM UI 2011 adalah
pengalaman yang mungkin akan jadi sekali dalam hidup saya. Akan tetapi, banyak
sekali pelajaran yang bisa saya dapatkan disini. Pelajaran bagaimana menjadi seorang
pemimpin, tentang bagaimana mengkordinasikan sebuah sistem, serta bagaimana cara
menjaga agar sistem tersebut dapat berjalan dengan seimbang. Semuanya itu bisa saya
dapatkan disini, pelajaran yang belum tentu bisa orang lain dapatkan. Bisa mengenal
orang-orang yang hebat, belajar dan mengambil manfaat dari mereka semua. Dan
memiliki kesempatan untuk bertukar pikiran serta mengembangkan pribadi saya. Hanya
di PEMIRA IKM UI inilah saya bisa dapatkan semua.
Akhirnya, saya merasa sangat bersyukur bisa berada ditengah orang-orang hebat
yang datang dari berbagai fakultas di UI. Saya sangat berterima kasih kepada teman-
teman semua, karena dari merekalah saya banyak mendapatkan manfaat dan pelajaran.
Sekali lagi saya ucapkan terima kasih.
II. Deskripsi Bidang
Job description PJ pemungutan suara adalah sebagai berikut:
Mempersiapkan segala perangkat pemungutan suara dan perhitungan suara,
seperti SOP pemungutan suara dan SOP perhitungan suara
Berkoordinasi dengan Tim Logistik untuk perangkat pemungutan suara seperti
kotak suara, surat suara, segel, spidol, dll.
Berkoordinasi dengan koordinator fakultas di 13 fakultas sebelum dan saat
proses pemungutan suara
Melaksanakan SOP pemungutan suara dan mengawasi jalannya pemungutan
suara di setiap TPS
Melaksanakan kegiatan perhitungan suara
Waktu pemungutan suara: 12 s.d 16 Desember 2011
Pukul : 09.00—19.00 WIB
Waktu perhitungan suara : - 1 jam setelah tutupnya TPS untuk
anggota independen DPM UI (16 Desember
2011)
- 1x24 jam setelah tutupnya TPS untuk
BEM UI (17 Desember 2011)
Bersama tim pemungutan suara lainnya yaitu, Ferdi Alfarizka (FSLKM 2009), M
Kautsar (FPSI 2009), Firmansyah (FT 2010), Gery (FIB 2009), Anisatu (2010), Nina (FIB
2008), tari (FIB 2008), Maygita (FKM 2010),telah menjalankan serangkaian tugas dari
pemungutan suara. Saya selaku PJ Pemungutan Suara sangat bersyukur atas
kelancaran proses pemungutan suara selama 1 minggu penuh ini. Meskipun banyak
kekurangan di sana-sini, hal tersebut hendaknya bisa dimaklumi, mengingat jumlah
SDM di pemungutan suara sangat kekurangan. Kami telah berusaha menjalankan tugas
dengan semaksimal mungkin selama satu minggu masa pemungutan. Saya sangat
mengapresiasi kinerja dari tim pemungutan suara Pemira IKM UI 2011. Karena tanpa
mereka, saya tidak akan bisa menjalankan tugas-tugas saya dengan baik. Serta
kekompakan dari tim pemungutan suara yang membuat pelaksanaan masa pemungutan
lebih mudah dan terkordinasi. Kesulitan dalam melaksanakan tugas adalah kurangnya
koordinasi dengan koordinator fakultas. Hal ini disebabkan karena sulitnya mencari
Korfak, sehingga ada beberpa fakultas yang korfaknya baru ada ketika pemungutan
segera dimulai. Dan pada akhirnya, tidak ada kordinasi dan kejelasan tentang teknis
pemungutan di fakultas tersebut. Walaupun, kami berusaha dalam waktu yang singkat
berkoordinasi dengan semua korfak meskipun dalam kondisi sibuk dengan kuliahnya
masing-masing. Keterlambatan mendapatkan korfak terjadi di 4 fakultas, yaitu FT, FISIP,
FE, dan Vokasi. Sehingga pada saat pemungutan hari pertama, kami agak sulit untuk
membuka TPS di keempat fakultas tersebut. Akan tetapi, pada akhirnya kami tetap bisa
membuka TPS di keempat fakultas tersebut walaupun terlambat satu jam di FE (ini
keterlambatan yang paling parah). Kinerja pemungutan sangat teknis, langsung di
lapangan, oleh karena itu, dengan SDM yang ada perlu ada pengorbanan yang lebih.
Namun, Alhamdulillah, dengan bantuan teman-teman panitia selain pemungutan, proses
pemungutan ini tetap berjalan, meskipun masih terdapat kekurangan.
Proses panjang pemira IKM UI ini harus diakhiri dengan sebuah hal yang berat:
pertanggungjawaban. Bukan hanya sekedar tertulis, namun juga menjadi pertanggung
jawaban kami terhadap civitas akademika UI, karena kami milik publik, dan juga
pertanggungjawaban atas amanah ini di akhirat kelak. Harapannya, dari LPJ ini, bisa
menggambarkan proses real pemungutan suara dari persiapan, kondisi dilapangan,
sampai perhitungan suara sejelas-jelasnya, agar dapat diperbaiki kekurangannya di
tahun yang akan datang.
Terakhir, saya ingin mengucapkan syukur sebesar-besarnya kepada Allah SWT,
yang selalu ada dikala yang lain tidak ada, yang telah memberikan kesempatan untuk
saya pribadi meng-upgrade diri menjadi lebih baik lagi. Terutama untuk tim pemungutan
suara: Ferdi Alfarizka, M.Kautsar, Firmansyah, Gery, Tari, Nina, Anisa, dan Mey . Teman-
teman bidang I, Zayyidah Ahsanti, saudara seperguruan dan orang yang selalu ada
ketika masa pemungutan suara, M Arief Rakhman selaku PO yang telah membantu
berjaga di TPS FK dan FKG yang terletak di Salemba selama satu minggu masa
pemungutan, Korbid 1 Jodil Afila Riandra yang telah banyak mengingatkan segala
keselahan saya ketika saya lupa, Ahyana Rizky Pratama yang telah menyediakan
waktunya untuk mendistribusikan kotak suara selama satu minggu masa pemungutan,
Tubagus Ramadhan selaku Logistik yang setia, Hafidz yang senantiasa standby 24 jam
untuk pemungutan dan teman-teman verifikasi yang benar-benar menjadi satu tim
tanpa ada sekat perbedaan jobdesc dalam membantu pemungutan suara marlin, juga
eva, dini, putri, andin, Titta, faiz, amy, dan juga Korfak Se UI yang telah berperan dengan
sangat baik selama masa pemungutan suara ini, I Love U :D. Serta teman-temanku
semua keluarga pemira IKM UI, yang semuanya turun saat pemungutan suara, atas
semangat dan kekeluargaan yang terjalin karena hectic nya pemungutan suara.
Mekanisme Pelaksanaan
Pemungutan suara dilakukan selama 5 hari dari senin sampai jumat pada
tanggal 12 Desember — 16 Desember 2011, dibuka pukul 09.00--19.00. sehari sebelum
pemungutan suara seharusnya logistik sudah diantarkan ke semua fakultas (kotak
suara) agar pagi pada hari pertama pemungutan suara hanya tinggal mengkoordinir
SDM.Namun karena terkendala SDM yang mengantarkan kotak, maka kota baru di kirim
pagi sebelum pemungutan.
Sosialisasi SOP sudah dilakukan, meskipun begitu masih ada beberapa korfak
yang belum paham. Keterlambatan jam buka TPS di hari pertama dan penutupan TPS
lebih cepat terjadi di hampir semua fakultas. Hal terjadi karena beberapa hal:
SDM untuk mendistribusikan logistik sangat sedikit. Hal ini handle dengan kotak
suara dahulu yang diantarkan ke fakultas meskipun korfak belum hadir di
fakultas. Baru kemudian surat suara harus diserahkan langsung kepada korfak.
Karena hanya ada satu mobil dan sedikit sekali SDM yang bisa mengantarkan
kotak ke Fakultas.
Ketidakjelasan saksi dan banyak saksi yang terlambat hadir di saat pembukaan
TPS. Hal ini berdampak panjang pada proses pemira.
Beberapa TPS yang terintegrasi dengan fakultas mengalami beberapa kendala.
misalkan fakultas MIPA, pemira fakultas MIPA bermasalah dengan sistem e-vote,
sehingga TPS pada hari pertama baru bisa dibuka siang hari. Hal tersebut
berdampak kepada tidak dibukanya juga TPS pemira UI karena tim pemira UI di
fakultas MIPA sama dengan tim pemira di fakultas MIPA. Kendala tersebut tidak
diantisipasi dengan baik, kendala lainnya menyebabkan panitia pusat tidak dapat
turun langsung ke FMIPA untuk membuka TPS MIPA. Dibukanya TPS pemira
fakultas dengan UI, disepakati terintegrasi, dengan kesepakatan dan
pertimbangan pihak UI dan fakultas. Pertimbangan tetap dibuka bersamaan
adalah karena kultur mahasiswa di fakultas MIPA, jika tidak secara bersamaan
justru akan mengurangi jumlah orang yang mencontreng. Namun pada akhirnya
software bisa dibetulkan dan TPS di FMIPA dapat segera di buka, walaupun tidak
tepat pada waktunya.
Terjadi keterlambatan pembukaan TPS di FE, FISIP, dan Vokasi. Hal ini terjadi
karena kurangnya kordinasi dengan kordinator fakultas. Sehingga TPS di
fakultas tersebut belum disiapkan dan yang paling parah adalah surat perizinan
di FE belum di sampaikan kepada Manajer Ventura, sehingga keterlambatan
terparah terjadi di FE. Namun itu hanya terjadi pada hari pertama, karena pada
hari selanjutnya kami terus berusaha untuk melakukan perbaikan.
Kendala-kendala dihari pertama dapat dijadikan pelajaran untuk diperbaiki di
hari-hari kedepannya. Hari berikutnya, panitia dan tim di fakultas sudah cukup paham
dengan mekanisme pemungutan suara, serta ketersediaan surat suara sudah mulai
normal. Namun, kendala-kendala umum di hari berikutnya adalah saksi yang terlambat
atau bahkan tidak adanya saksi dari peserta saat pembukaan atau penutupan.
Dalam pelaksanaannya, konsep TPS tidak sesuai dengan yang telah ditentukan,
yaitu TPS ceria, dengan menghias TPS untuk menarik pemilih. Sayang sekali memang,
tetapi semua dikembalikan lagi kepada korfak dan tim. Namun, usaha untuk
memberikan yang terbaik tetap dilakukan seperti adanya hadiah untuk 100 pemilih
pertama dan meramaikan TPS dengan meyuarakan dengan TOA. Berdasarkan tata
tertib panitia pemira TPS dibuka selama 10 jam (09.00-19.00). adanya kendala saat
pembukaan pada akhirnya membuat TPS dibuka lebih lama sesuai dengan
keterlambatan jam buka di beberapa fakultas. Jam TPS tersebut tidak sama dengan
fakultas yang berada di salemba. Jam buka dan tutup TPS disesuaikan dengan kondisi
di fakultas masing-masing (FK, FKG, dan vokasi kedokteran). Pertimbangan tersebut
diambil karena jadwal kuliah mahasiswa di salemba tidak seperti di Depok.Sistem TPS
berdasarkan wilayah, yaitu ada di setiap fakultas termasuk di Vokasi yang telah memiliki
gedung yang baru di Depok.
Berita acara pemungutan suara (BAP) seluruhnya dapat dikoordinir dengan baik.
semua dikembalikan ke panitia pusat. BAP berisi informasi penting yaitu jumlah surat
suara setiap harinya, jumlah pemilih, dan kondisi kotak suara. BAP tersebut diberikan ke
semua fakultas 1 rangkap setiap harinya, dan dikembalikan pada hari itu juga setelah
tutup TPS sebagai bahan evaluasi pemungutan suara selanjutnya. Pemungutan suara
merupakan hal yang sangat teknis. Oleh karena itu, meskipun sudah diatur di dalam tata
tertib panitia dan juga SOP pasti ada hal-hal yang diluar dugaan terjadi. Seperti
mekanisme saksi, solusi yang dilakukan adalah dengan mengadakan kesepakatan
dengan peserta. Masalah lainnya adalah lamanya pembukaan TPS, untuk mencapai
target yang diinginkan yaitu 17.000 suara, solusi yang dilakukan dari panitia adalah
apabila ada keterlambatan saat pembukaan TPS, maka pada hari itu juga, penutupan
TPS diperpanjang sesuai waktu yang terambil Karena keterlambatan tersebut. Dan
tidak ada mekanisme perpanjangan waktu buka TPS di hari terakhir.
Berikut ini jam buka dan jam tutup TPS berdasarkan BAP
Buka tutup Buka tutup buka tutup Buka tutup buka tutup
FK 09.30 18.50 09.37 17.58 08.55 15.06 09.37 17.01 10.59 18.53
FKG 08.00 19.00 09.51 15.15 10.55 16.02 10.20 14.18 07.28 15.25
FMIPA 10.17 19.50 09.13 19.00 09.11 19.51 09.30 19.30 09.03 19.00
FT 09.14 19.11 09.08 19.20 09.19 19.20 09.26 19.26 09.23 19.58
FH 09.00 19.15 09.15 19.30 09.15 19.15 09.10 19.25 09.05 19.00
FE* 11.10 21.40 09.18 19.18 09.10 19.10 09.20 19.30 09.11 19.11
FIB* 09.30 19.30 09.20 19.17 09.00 19.00 09.05 19.05 09.10 19.10
FISIP* 09.00 20.13 09.15 19.15 09.00 19.16 09.14 19.15 09.10 19.21
Fpsi 09.00 19.00 08.57 19.00 09.13 19.20 09.00 19.00 09.15 19.15
FKM 09.48 19.38 09.00 18.20 09.00 20.00 09.25 18.25 08.40 20.06
FIK 09.00 19.00 09.05 19.00 09.03 19.03 09.35 19.50 09.27 19.45
Fasilkom 09.04 19.07 09.00 19.00 09.00 19.00 09.02 19.00 09.00 19.00
Vokasi 09.42 19.00 09.42 20.08 09.30 19.00 09.37 19.37 09.00 19.38
b. Perhitungan suara
Persiapan
Perhitungan suara harus dilakukan 1 x 24 jam untuk anggota independen DPM
UI dan 2 x 24 jam untuk BEM UI. Panitia memutuskan melaksanakan perhitungan
sesuai dengan tata tertib dan undang-undang IKM yang berlaku. Hal-hal yang harus
dilakukan sebelum perhitungan suara dilaksanakan adalah:
Membuat SOP perhitungan suara dan juknis perhitungan suara
Berkoordinasi dengan korfak untuk perhitungan suara DPM. Perhitungan suara
DPM dilakukan di fakultas masing-masing. Oleh karena itu perlu dipersiapkan
tempat, whiteboard, dan peralatan lain, serta memastikan saksi independen dari
fakultas tersebut.
Melakukan briefing dengan peserta sebelum perhitungan suara dan memastikan
saksi yang harus hadir dalam perhitungan suara.
Mekanisme Pelaksanaan
Pelaksanaan perhitungan suara untuk anggota Independen DPM UI dilakukan di
fakultas masing-masing maksimal 1 x 24 jam setelah penutupan TPS hari terakhir.
Secara umum, perhitungan suara DPM UI berjalan dengan lancar. Sesuai dengan SOP
pemungutan suara, apabila saksi dari peserta tidak ada, maka waktu perhitungan suara
akan diundur 2 x 15 menit untuk menunggu saksi. Alhamdulillah, seluruh fakultas dapat
menjalankan perhitungan DPM UI dengan lancar, karena peserta Calon Anggota DPM
UI cukup Kooperatif dengan panitia.Berikut pelaksanaan perhitungan suara anggota
Independen DPM UI:
1. Fakultas Kesehatam masyarakat (FKM)
Tempat : BKM lt.1 FKM
Waktu : 21.00-selesai
Jumlah sah : 1,313
Jumlah suara tidak sah : 57
Jumlah suara abstain : 37
Total suara : 1,407
2. Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK)
Tempat : Loby Gd B
Waktu : 20.00-selesai
Jumlah sah : 441
Jumlah suara tidak sah : 34
Jumlah suara abstain : 157
Total suara : 632
3. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Tempat : DPR MIPA
Waktu : 21.00-selesai
Jumlah sah : 1,818
Jumlah suara tidak sah : 76
Jumlah suara abstain : 93
Total suara : 1,987
4. Fakultas Ekonomi (FE)
Tempat : ruang DPM FE
Waktu : 20.00-selesai
Jumlah sah : 785
Jumlah suara tidak sah : 34
Jumlah suara abstain : 12
Total suara : 831
5. Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP)
Tempat : Selasar MRC
Waktu : 20.00-selesai
Jumlah sah : 967
Jumlah suara tidak sah : 63
Jumlah suara abstain : 22
Total suara : 1,052
6. VOKASI
Tempat : Loby Gd Vokasi
Waktu : 20.00-selesai
Jumlah sah : 880
Jumlah suara tidak sah : 38
Jumlah suara abstain : 27
Total suara : 945
Jadi, tahun ini ada 12611 Suara, untuk kedepannya perlu ditingkatkan kembali jumlah
pemilih di UI
VI. PENUTUP
Alhamdulillah, kelancaran proses pemungutan suara dan perhitungan suara ini tidak
terlepas dari pertolongan dan izin-Nya. Alhamdulillah karena amanah ini telah selesai
dijalani dan istigfar sebanyak-banyaknya karena kekurangan disana-sini. Saya selaku
PJ. Pemungutan suara ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
semua panitia yang telah membantu jalannya pemungutan suara, terutama kepada
wanita-wanita tangguh *karena panitia laki-lakinya sedikit* dipemira, yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu, yang selalu ada sampai akhir. Juga kepada korfak dan tim,
kerja yang luar biasa, tanpa mereka pemungutan suara tidak akan berjalan sama sekali.
Selain itu, tidak lupa meminta maaf sebesar-besarnya jika banyak kekurangan, agar
semua pihak yang merasa dirugikan dapat memaklumi kekurangan tersebut.
Bagi saya, apa yang sudah dijalani merupakan usaha terbaik dan sesuai dengan
peraturan yang benar, sebab apapun yang saya dan teman-teman panitia lain lakukan
juga akan dikritik, kitapun akan dikritik jika tidak melakukannya. Kesempatan untuk
sukses dalam menyelesaikan masalah yang ada bagi saya selalu dapat diukur dengan
seberapa besar kepercayaan anda dengan diri sendiri dan tim. Sangat bersyukur
menjalani ini semua bersama teman-teman yang luar biasa..
Wassalamualaykum wr.wb.
Zakiyyah Ahsanti R
FIK 2009
PENDAHULUAN
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Swt. yang masih memberi kesempatan pada
hambaNya untuk bisa mengevaluasi perjalanan yang telah berlalu dengan catatan hitam
putih yang menghiasi prosesnya. Suka maupun duka merupakan hal biasa dalam
menjalani hidup, yang menjadikannya luar biasa adalah hikmah dari setiap peristiwa
dan pengalaman yang diperoleh. Semoga laporan pertanggung jawaban ini dengan
segala kekurangan didalamnya dapat menjadi tapak tangga menuju hal yang luar biasa,
serta dapat menjadi bahan pelajaran bagi generasi penerus setelah ini, Pemira IKM UI
2012.
I'll tell you one thing, it's always better when we're together
(Jack Johnson_Better Together)
Job Description
Seseorang berkata : mereka yang bekerja sekedar untuk memenuhi tuntutan jobdesc
belaka, hanya akan sampai kepada pencapaian rata-rata tanpa keunggulan apa-apa.
Di kepanitian pemira inilah banyak ladang amal yang butuh untuk dikerjakan.
Semua kapasitas tinggi akan terdayagunakan karena akan ada pekerjaan baru setiap
harinya, dan jangan pernah takut jika melakukan kesalahan. Saya pun pernah
melakukan kesalahan, yang terpenting adalah belajar dari kesalahan tersebut.
Adapun jobdesc koordinator bidang II masih sama dengan tahun lalu:
Dalam struktur kepanitia Pemira IKM UI, KoorBid II merupakan perpanjangan
tangan Ketua Pelaksana terhadap dua tim dibawahnya
Menjalankan fungsi pengawasan terhadap Tim Debat Publik dan Tim Kampanye
Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan yang melibatkan panitia dan Tim
Sukses tiap kandidat
Dalam menjalankan amanah, saya dibantu oleh dua orang penanggungjawab, yaitu:
1. PJ Kampanye (Ayunda Eka Pratama - Komunikasi/Fisip/2009)
Ayunda dibantu oleh 5 orang staf, diantaranya Andina Novitasari (FKM/2010),
Aulia Khairani (FKM/2011), Putri Hapsari (FKM/2010), Ratu Dini Nurasih
(FKM/2011), dan Azizah (Fisip/2010).
Tim kampanye memiliki empat mata acara, yaitu: Grand Opening (GO)
Kampanye, Roadshow Fakultas, Hari Kandidat, dan Kampanye Media
2. PJ Debat Publik (Ryandy Dwian Suchendar – Sastra Indonesia/Fib/2010)
Ryan dibantu oleh 3 orang staf, diantaranya Dede Satria (Fisip/2010), Rianda
Febrianti (Fpsi/2010), dan Lastiti (FIK/2010).
Tim debat publik bertanggung jawab atas kelangsungan acara debat kandidat
calon ketua dan wakil ketua BEM UI 2012.
EVALUASI STAF
Ada sepuluh pejuang pemira yang bergerak dalam dibidang II meliputi kampanye
dan debat publik. Dua diantaranya adalah penanggungjawab dan sisanya adalah staf
dengan rincian lima staf untuk kampanye dan tiga staf untuk debat publik. Akan tetapi,
dalam laporan pertanggungjawaban ini, saya selaku koordinator bidang II hanya akan
mengevaluasi kinerja penanggung jawab didua bidang dalam bidang II. Adapun evaluasi
staf akan dijelaskan secara rinci oleh masing-masing penanggung jawab dalam LPJ-
nya.
EVALUASI BIDANG
Berdasarkan pada proposal Pemira IKM UI 2011, bidang II bertanggung jawab terhadap
lima rangkaian acara selama Pemira berlangsung dalam masa kampanye, diantaranya:
Grand Opening (GO) Kampanye, Roadshow Fakultas, Hari Kandidat, Kampanye media,
dan Debat Kandidat. Akan tetapi, pada kenyataannya, rangkaian acara tersebut, tidak
akan lepas dari bantuan seluruh Panitia Pemira.
Adapun analisis SWOT secara keseluruhan dalam rangkaian acara bidang II adalah:
1. Strength
o PJ yang satu mampu melengkapi kekurangan PJ yang lainnya
o Tim terdiri dari orang-orang yang mau untuk bekerja dan berkomitmen
o Masalah-masalah yang dihadapi masih bersifat wajar, karena pemira tahun ini
cenderung aman dari permasalahan yang serius.
o SDM dalam jumlah yang tidak terlalu banyak sehingga mudah untuk
melakukan pengontrolan dan penjagaan
2. Weakness
o Kesibukan salah satu penanggung jawab yang membuat komunikasi hilang
arah (miss communication) dan kurangnya koordinasi yang tersampaikan.
o SDM yang jumlahnya terbatas untuk rangkaian acara bidang II sehingga
menimbulkan peran ganda pada staf-staf dan mengharuskan untuk menguras
SDM dari bidang I dan III, begitu juga PO dan waPO serta korfak.
o Kurangnya pemahaman akan hukum
o Koordinasi pada salah satu penanggung jawab yang kurang
o Beberapa tim yang menjadi korlap dalam rangkaian acara adalah mahasiswa
baru, yang notabene nya belum begitu paham dan butuh arahan lebih
3. Oportunity
o Partisipasi dari PI, BPH, dan bidang lain yang sangat membantu dalam
kegiatan-kegiatan bidang II.
o Dukungan dari luar panitia, seperti DPM UI’11 dan Komite Pengawas, yang
telah berkontribusi menyukseskan rangkain acara selama masa kampanye.
o Para Peserta Pemira yang bersedia sportif dan kooperatif selama rangkaian
kampanye, termasuk debat kandidat di dalamnya.
o Kerja sama dan koordinasi yang cukup baik dari koordinator fakultas (korfak),
terutama pada kebutuhan dan perlengkapan acara roadshow ke fakultas
tersebut.
o Sikap kooperatif berbagai lembaga kemahasiswaan tingkat UI maupun
fakultas melalui partisipasinya menghadiri acara-acara Pemira dan kesediaan
menjadi panelis
o Panitia pemira fakultas yang mau diajak bekerja sama dalam penentuan
korfak dan publikasi setiap rangkaian acara pemira.
4. Threat
o Bentroknya agenda selama masa kampanye, (terutama yang perlu
dipertimbangkan lebih: roadshow) dengan agenda kegiatan di fakultas yang
bersangkutan.
o SOP roadshow ke fakultas yang sering dipertanyakan keadilannnya, terutama
mengenai perpanjangan waktu
o Jadwal roadshow yang sering berubah-ubah
o Ada dua kali roadshow dalam satu hari untuk kandidat calon ketua dan wakil
ketua BEM UI 2012 sehingga menimbulkan masalah yang cukup runyam di
fakultas yang bersangkutan
o Publikasi kegiatan yang kurang sampai, khusunya yang perlu sekali adalah
pada mahasiswa yang masih apatis terhadap Pemira.
PENUTUP
Alhamdulillah, akhirnya dengan izin Allah kita semua terkhusus saya dapat
menjalankan amanah ini yang didalamnya sarat dengan pelajaran berharga. Ucapan
terima kasih terbesar dan selama-lamanya hanya untuk Allah Yang Maha Besar dan
Maha Penolong. Semua yang saya kerjakan semata-mata mencari ridho-Nya, dan
semoga pengorbanan ini berbuah pahala dihadapan-Nya.
Dalam memegang amanah ini saya merasa kurang dari sempurna, oleh karena
itu saya atas nama pribadi memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala
kesalahan yang menghiasi rangkaian kampanye maupun debat kandidat dan juga
seluruh rangakaian kegiatan dari awal sampai akhir.
Saya juga ucapkan terima kasih untuk seluruh BPH yang telah menjadikan
pusgiwa tempat singgah, letih dan lelah menjadi teman setiap waktu, dan pikirannya
sebagai lahan ide. Satu hal yang pasti, semua pengorbanan kalian akan terbayar disaat
yang tepat yang telah ditentukanNya.
- Untuk Arief yang menerima kekurangan saya dalam kepanitiaan ini dan untuk
pengorbanannya yang sulit untuk saya gambarkan karena begitu besarnya
- Untuk Ariz, tempat saya menampung masalah, hehee *maaf. Dan untuk kesediannya
mengantar jemput kami.
- Untuk Yunda & Ryan. Kalian adalah partner terbaik saya dalam mengurus kegiatan
bidang II. Terima kasih atas segalanya.
- Untuk Debia yang lucu dan unik di mata saya, dipertemukan kembali di pemira ini
setelah sebelumnya menjadi teman maba di Salam.
- Untuk Hasna yang selalu menawarkan bantuannya di setiap acara bidang II
- Untuk Zayy, karakter yang sangat ingin saya miliki, tegas. Sosok yang terlihat “galak”
padahal sangat penuh perhatian dan penyayang
- Untuk Helen, yang selalu memotivasi saya bahkan sering menguatkan saya
- Untuk Kak Aya yang saya segani, yang paling mengerti hukum, yang rela
menyisihkan waktunya untuk menyelesaikan masalah kampanye.
- Untuk Kemal yang jika berbicara, kata-katanya tersusun rapi, makasih bersedia
mendesign beberapa publikasi acara bidang II.
- Untuk Meilissa, walaupun jarang bisa dipertemukan, tapi kata semangatnya tak
pernah lupa menyemangati saya.
- Untuk Jodi, manusia cerdas dan solutif yang pernah saya temui, makasih telah
menjadi penasehat yang baik selama kepanitiaan.
- Untuk Hafiz yang selalu siap mengorbankan yang dia miliki demi terselenggaranya
acara.
- Untuk Tita, wanita yang selalu semangat dan pandai menyemangati. Terima kasih
untuk perhatiannya
- Untuk Zaki, teman yang selalu mendengarkan semua keluh kesah saya, tempat
berlabuhnya semua penat. Makasih atas waktu yang dikorbankan untuk menemani
saya.
- Untuk Tebe yang selalu saya ingat dengan kata “modus” nya. Pandai mengungkap
masalah dan pinter ngomong.
- Untuk Budi yang saya ingat dengan suara emasnya (maksudnya lebih cocok nyanyi
dangdut daripada rock. hee), makasih atas kerja sama nya.
Semoga semua pengorbanannya menjadi suatu amalan yang memiliki nilai lebih
dimata Allah SWT. Dan menjadi inspirasi bagi generasi sesudahnya bahwa pengorbanan
adalah harga mati untuk sang pejuang .
A. Pendahuluan
Assalamualaikum wr wb.
Konsep di atas adalah konsep akhir saat acara debat kandidat Calon Ketua BEM UI
2012 dimulai.
E. Evaluasi Staf Debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 Pemira UI 2011 (Skala angka, 0-
100)
No Nama Nilai Alasan
1. Rianda Febrianti 89 Sangat aktif dalam membantu membuat
(Fakultas konsep debat kandidat Calon Ketua BEM
Psikologi UI 2010) UI 2012. Mampu menempatkan diri dalam
suasana rapat, jika kondisinya
memungkinkan untuk serius dia serius dan
bahkan tegas. Jika kondisinya
memungkinkan untuk bercanda dia
bercanda dan kadang kocak abis.
Anda juga mampu bertugas dengan baik
dalam mengurus peminjaman audit
Psikologi gedung H lantai 4.
Anda, panggilan untuk wanita berjilbab ini,
aktif juga saat mumpublikasikan Calon
anggota MWA unsur mahasiswa 2012.
Sifat yang saya segani dari dia sebagai
staf adalah Anda selalu tegas dalam
mengungkapkan sesuatu. Ide-ide dia juga
begitu cemerlang.
2. Lastiti (FIK UI 88 Titi adalah sosok wanita yang pekerja
2010) keras. Kemauannya dalam membantu
setiap acara Pemira UI 2012 dari grand
launching pemira UI sampai acara
pencontrengan dan pemungutan suara
diikutinya dengan kesabaran dan keuletan
yang tinggi.
Titi turut ikut andil dalam menyusun
konsep debat kandidat Calon Ketua BEM
UI 2012. Tidak berebeda dengan Anda, Titi
memberikan pemikirannya mengenai
konsep acara debat kandidat Calon Ketua
BEM UI 2012.
Kerja keras dan disiplin waktu adalah
contoh positif yang saya ambil dari Lastiti.
3. Dede Satria 81 Dede sama halnya juga dengan Anda dan
(Komunikasi Lastiti, dia membantu memikirkan konsep
FISIP UI 2010) acara Debat kandidat Calon Ketua BEM UI
2012. Dede adalah orang yang memikirkan
dan menyusun pertanyaan pada sesi 2 dan
3 pada debat kandidat Calon Ketua BEM
UI 2012 2012.
Kadang kala Dede tidak ikut rapat rutin
divisi debat kandidat Calon Ketua BEM UI
2012. Dia juga tidak ijin jika berhalangan
hadir. Hal tersebut kadang membuat saya
sedih karena pemikiran dia yang biasanya
hebat dan menguntungkan untuk konsep
acara menjadi terasa berkurang
pemodifikasian konsepnya jika dia tidak
hadir dalam rapat.
B. Fakultas Kedokteran
III. Evaluasi
Seperti yang disebutkan pada pendahuluan, job description yang ditetapkan di
awal hampir tidak berarti saat masa kampanye sudah dimulai. Peran Penanggung Jawab
Lokasi Depok terpinggirkan dengan peran lain sebagai desainer poster dadakan,
pembantu umum perlengkapan, penasihat tata cara sidang jadi-jadian, mesin pelipat surat
suara, teknisi e-vote gadungan, tukang antar-jemput 24 jam, pemasang spanduk stasiun,
dan peran-peran lain yang tidak ada di job description.
Namun, bukan berarti job description tidak dilakukan. Meskipun, memang
mengoptimalkan Penanggung Jawab Lokasi yang ada untuk pertama kalinya dalam
kepanitiaan ini bukanlah hal yang mudah.
Sempat ada kebingungan dalam pembagian peran dengan Vice PO di awal.
Siapa mengerjakan apa menjadi pertanyaan yang sering muncul. Apakah PanLok akan
dengan mandiri memilih Koordinator Fakultas pada masing-masing Fakultas yang
keseluruhannya berjumlah tiga belas? Apakah PanLok akan dengan serta merta
mengambil alih peran Vice PO dalam melakukan koordinasi dengan Koordinator Fakultas
ataukah Vice PO yang lebih berperan? Pertanyaan-pertanyaan ini selalu muncul saat masa
kerja awal.
Namun akhirnya, dengan berbagai pertimbangan, terutama dikarenakan
PanLok adalah bidang baru, PanLok Depok mengambil peran penyokong Vice PO,
dimana PanLok lebih terkesan berperan sebagai asisten dari Vice PO.
Pra-Kampanye
#Masa Kampanye
Pada masa kampanye, saya lebih banyak membantu pekerjaan teman-teman
yang lain. Hal ini dikarenakan, selain memang panitia sangat perlu bantuan tenaga di
sana-sini, memang koordinasi dengan korfak tidak perlu terlalu intens mengingat korfak
sudah dari jauh-jauh hari mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
kampanye. Mulai dari perijinan tempat, moderator dan panelis. Namun, memang ada
miss disini terkait publikasi. Terjadi beberapa kekurangan dalam hal publikasi mengenai
waktu dan tempat debat eksplorasi pada awal-awal masa kampanye yang setiap harinya
terus diperbaiki.
#Masa Pencontrengan
Masa penconterengan merupakan masa yang memerlukan banyak Sumber
Daya Manusia (SDM). Namun, yang terjadi adalah sedikitnya SDM di panitia pusat.
Maksimal yang bolak-balik sekitar 5-7 orang. Kondisinya, banyak yang kuliah dan tak
bisa bolos lagi dan membantu teman-teman di TPS fakultas.
Saya sendiri berada di MIPA selama 5 hari pencontrengan. Hal ini lebih
dikarenakan hanya saya dan Anisatu dari panitia pusat yang bisa menjaga di TPS, dan
rekan-rekan panitia fakultas masih belum bekerja maksimal pada 3 hari pertama
penghitungan suara. Namun, perjuangan 5 hari tidaklah sia-sia karena dari MIPA tercatat
lebih dari 2000 mahasiswa hadir ke TPS untuk mencontreng.
Penanggung Jawab
Lokasi PEMIRA
Muhammad Kemal