Anda di halaman 1dari 92

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa


Universitas Indonesia 2011
( PEMIRA IKM UI 2011)
“Karena Suaramu Begitu Berarti”

UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2011
Muhammad Arief Rakhman

"Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah
dunia."
(Ir. Soekarno)
I. Pendahuluan
Segala Puji bagi Allah atas karunia berupa kekuatan dan kasih sayang berupa
petunjuk sehingga Pemira IKM UI 2011 dapat selesai hingga akhir dengan lancar.
Pemira merupakan salah satu event terbesar yang digelar di Universitas Indonesia,
suatu perjalanan panjang sebagai suatu sarana suksesi lembaga tinggi
kemahasiswaan tingkat universitas meliputi Dewan Perwakilan Mahasiswa, Badan
Eksekutif Mahasiswa dan Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa, yang akhirnya
melahirkan para pemimpin baru bagi mahasiswa-mahasiswa UI. Semoga pemimpin-
pemimpin baru lembaga mahasiswa tersebut dapat melakukan tugas dan
tanggungjawabnya secara maksimal. Dan tidak melupakan konstituen yang telah
memberikan kepercayaannya melalui Pemira.
Di sisi lain Pemira memberikan tantangan yang begitu besar kepada beberapa
orang yang mau berkorban, yaitu para panitia, yang dengan semangat tinggi dan
kerja keras mau melaksanakan kegiatan ini tanpa pamrih, namun banyak hal yang
didapat dan mungkin tak bisa diperoleh dimanapun, terutama pembelajaran.Pemira
bukan hasil kerja dari satu atau dua orang, namun hasil kerja sama dari berbagai
pihak, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-
tingginya kepada:
1. Dr. Kamarudin selaku direktur kemahasiswaan Universitas Indonesia dan
Arman Nevi, MM selaku Kasubbag K2N dan pengembangan Minat dan Bakat
yang telah memberikan dukungan penuh untuk terselenggaranya acara ini.
2. Kepada kedua orang tua saya yang memberikan dukungan materiil maupun
non materiil.
3. Rekan rekan panitia yang telah memberikan pengorbanan yang luar biasa
besarnya, untuk menyelenggarakan Pemira IKM UI
4. Para anggota DPM dan strukturnya, Bang Eko, Mba Septi, Heliana, Kak
Emon, Denny, Kak Fitri, Kak Rizka dll, yang turut memberikan bantuan dan
dukungan kepada panitia
5. Staff kemahasiswaan UI Pak Deni, Mas Kahar, Pak Gunawan, Bang Nanda,
Pak Budi yang sudah membantu memperlancar birokrasi untuk pemira.
6. Komite Pengawas Pemira yang telah berusaha mengawasi panitia agar tetap
berjalan di jalur yang tepat.
7. Para Koordinator Fakultas yang telah membantu panitia menyelenggarakan
kegiatan pemira UI di fakultas
8. Para Peserta Pemira yang telah berusaha untuk bekerja sama yang baik
dengan panitia.
9. Kepada seluruh anggota IKM UI yang turut memberikan masukan, dukungan
dan partisipasinya untuk mensukseskan Pemira
10. Teman-teman yang telah memberikan bantuan materiil maupun non materiil
kepada saya pribadi.
Berakhirnya rangkaian kegiatan Pemira IKM UI 2011 berarti telah selesai juga
tugas saya selaku Project Officer Pemira IKM UI 2011, dengan ini saya akan
menjabarkan Laporan Pertanggungjawaban saya kepada publik atas apa saya
telah saya dan panitia lakukan dalam Pemira ini, sekaligus beberapa masukan
untuk pengurus Pemira selanjutnya.

II. Deskripsi Bidang (Job Description) dan Evaluasinya


Berdasarkan Pasal 20 Undang- Undang IKM UI Nomor 1 tahun 2011 tentang
Pemilihan Raya IKM UI
Ketua Panitia Pemira mempunyai tugas:
a. Memimpin rapat pleno dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan Panitia Pemira;
Rapat pleno merupakan rapat yang dihadiri oleh seluruh panitia. Rapat pleno
diadakan selama empat kali sepanjang kepengurusan, yaitu:
1. Pengenalan Pemira IKM UI 2011 kepada staff yang baru terpilih
2. Konsolidasi sebelum dilaksanakannya kampanye
3. Konsolidasi sebelum diadakannya debat publik
4. Konsolidasi sebelum diadakannya pelantikan BEM dan DPM UI 2012
Dari pleno-pleno yang diadakan semua dipimpin oleh PO, hanya saja kehadiran
panitia kurang maksimal, hal ini disebabkan karena banyaknya aktivitas diluar
Pemira, terutama para staf
b. Bertindak untuk dan atas nama Panitia Pemira ke luar dan ke dalam;
Project Officer merupakan representasi Panitia Pemira, dalam mengeluarkan
keputusan, peraturan, surat keluar dll. maka semuanya harus atas sepengetahuan
dan ijin PO, namun saat PO berhalangan maka dapat diwakilkan oleh Vice PO,
maupun BPH yang lain.
c. Memberikan keterangan resmi tentang kebijakan dan kegiatan Panitia Pemira.
Project Officer harus mampu memberikan keterangan tentang berbagai peraturan
serta kebijakan yang dikeluarkan. Baik kepada publik maupun kepada peserta
pemira. Keterangan resmi dapat dikeluarkan melalui forum-forum, pertemuan,
melalui media online dsb.

III. Struktur Kepengurusan dan Evaluasinya


a. Organizational Chart
Project Officer : Muhammad Arief Rakhman / Fakulas MIPA 2009
Wakil PO : Ahyana Rizky / Fakultas Teknik 2009
Sekretaris I : Debia Nur Epita / Fakultas Psikologi 2009
Sekretaris II : Hasna Zahidah / Vokasi 2010
Controller : Zayyidah Ahsanti / Fakultas Ilmu Budaya 2009
Treasurer : Nurrul Helen / Fakultas Teknik 2009
KoorBid I : Jodi Afila Ryandra / Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik 2009
PJ Verifikasi : Iftita Rahmi / Fakultas Psikologi 2009
PJ Pencontrengan: Zakiyyah Ahsanti / Fakultas Keperawatan 2009
Koorbid II : Nur Faizah / Fakultas Kesehatan Masyarakat 2009
PJ Debat Publik : Ryandy / Fakultas Ilmu Budaya 2010
PJ Kampanye : Ayunda Eka Pratama / Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik 2009
Koorbid III : Hafizh Abdul Aziz / Fakultas Ekonomi 2010
PJ HPD : Budi Harjo / Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik 2010
PJ Logistik : Tubagus R. Ramadhan / Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik 2010

b. Job Description
1. Project Officer
 Bertanggungjawab penuh terhadap kesuksesan seluruh rangkaian kegiatan
acara
 Mensupervisi langsung Koordinator bidang I, II, dan III
 Mengkoordinasikan seluruh panitia baik secara langsung maupun tidak
 Maintenance terhadap seluruh kepanitian Pemira
 Memimpin rapat pleno
2. Wakil Project Officer
 Melakukan perwakilan kerja terhadap Project Officer dalam melakukan kinerja
kepanitiaan, baik internal maupun eksternal
 Mensupervisi langsung Panitia Lokasi Depok dan Salemba
 Melakukan koordinasi bersama dengan Project Officer dalam menetapkan
kebijakan- kebijakan politis berkenaan dengan kegiatan Pemira
3. Penanggungjawab Lokasi
 Menunjuk koordinator-koordinator semua fakultas
 Mensupervisi langsung koordinator-koordinator fakultas
 Berkoordinasi dengan Panitia tingkat fakultas melalui Koordinator Fakultas
4. Sekretaris
 Membuat proposal kegiatan, sebagai awal kegiatan Pemira
 Membuat surat-surat yang diperlukan terkait dengan kegiatan Pemira IKM UI
 Melakukan korespondensi baik secara internal ataupun eksternal kepanitiaan,
dimana surat-surat yang masuk ataupun keluar menjadi arsip kepanitiaan dan
dipertanggungjawabkan
 Membuat notulensi rapat-rapat yang dilakukan sepanjang kegiatan Pemira IKM
UI
 Menjalankan fungsi absensi panitia
 Mengumpulkan dan menyusun laporan pertanggungjawaban kepanitian Pemira
IKM UI
5. Bendahara
 Memegang dana kepanitiaan
 Mengadakan pendanaan untuk panitia Pemira IKM UI
 Melakukan pencatatan arus pemasukan dan pengeluaran dana Pemira IKM UI
 Membuat Laporan Keuangan Berkala yang nantinya akan ditujukan sebagai
Laporan Pertanggungjawaban kepada rektorat
6. Koordinator Bidang I
 Bertanggungjawab atas keseluruhan proses pendaftaran kandidat dan pemilihan
(pencontrengan)
 Dalam struktur kepanitia Pemira IKM UI, KoorBid I merupakan perpanjangan
tangan Ketua Pelaksana terhadap dua bidang dibawahnya
 Menjalankan fungsi pengawasan terhadap Tim verifikasi dan Tim Pencontrengan
7. koordinator Bidang II
 Dalam struktur kepanitia Pemira IKM UI, KoorBid II merupakan perpanjangan
tangan Ketua Pelaksana terhadap dua bidang dibawahnya
 Menjalankan fungsi pengawasan terhadap Tim Debat Publik dan Tim Kampanye
 Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan yang melibatkan panitia dan Tim
Sukses tiap kandidat
8. Koordinator Bidang III
 Dalam struktur kepanitia Pemira IKM UI, KoorBid III merupakan perpanjangan
tangan Ketua Pelaksana terhadap tiga bidang dibawahnya
 Menjalankan fungsi pengawasan terhadap Tim Humas, Tim Publikasi
Dokumentasi, dan Tim Logistik
 Bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan teknis dan sosialisasi Pemira IKM UI
9. Tim Verifikasi
 Membuat peraturan perundangan, tata tertib, dan SOP terkait pelaksanaan
Pemira
 Membuat formulir-formulir serta kelengkapan pendaftaran kandidat
 Membuat tata cara pendaftaran kandidat
 Melaksanakan sidang verifikasi untuk menentukan kandidat Ketua / Wakil BEM
UI, MWA UM, DPM UI
 Melaksanakan sidang pelanggaran
10. Tim Pencontrengan
 Mempersiapkan segala perangkat Pencontrengan berkoordinasi dengan Tim
Logistik
 Mengawasi jalannya pencontrengan di setiap TPS
 Melaksanakan kegiatan perhitungan suara
 Membuat SOP pencontrengan
11. Tim Kampanye
 Melaksanakan Kampanye Pemira IKM UI, baik secara Lisan ataupun Media
 Meregistrasi Kampanye Media yang dikeluarkan oleh masing-masing kandidat
 Mencatat pelanggaran Kampanye yang dilakukan oleh kandidat atau Tim Sukses
 Berkoordinasi dengan tim sukses masing-masing kandidat untuk kegiatan
kampanye yang melibatkan Tim Sukses Kandidat
12. Tim Debat Publik
 Bertanggungjawab dalam pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan debat publik
kandidat
 Membuat tata cara pelaksanaan debat publik
13. Tim HPD
 Sebagai penyambung panitia Pemira IKM UI dengan pihak-pihak yang
berkepentingan
 Bersama-sama tim publikasi mencari Media partner untuk publikasi terintegrasi
 Berkoordinasi dengan tim fakultas untuk pembuatan posko pemira di tiap
Fakultas sebagai Information Center
 Mengelola Blog Pemira
 Mempublikasikan semua rangkaian kegiatan Pemira IKM UI kepada seluruh
Anggota Ikatan Keluarga Mahasiswa UI
 Mendokumentasikan semua rangkaian kegiatan Pemira IKM UI
 Berkoordinasi dengan Tim publikasi dan Dokumentasi tiap fakultas untuk
pelaksanaan publikasi dan dokumentasi di tingkat Fakultas
 Membuat segala sesuatu yang berhubungan dengan desain (ex: logo, maskot
dll)
14. Tim Logistik
 Bertanggungjawab atas pengadaan kelengkapan pencontrengan (ex : surat
suara, pulpen, kotak suara, segel dll)
 Bertanggungjawab atas penyediaan perlengkapan, transportasi, konsumsi, dan
keperluan lain dalam seluruh rangkaian kegiatan Pemira IKM UI
 Berkoordinasi dengan Tim Teknis tiap fakultas untuk pelaksanaan fungsi logistik
di tingkat Fakultas
15. Koordinator Fakultas
 Menjadi penanggungjawab pelaksanaan semua rangkaian Pemira di tingkat
Fakultas
 Membentuk Tim Panitia Fakultas untuk melaksanakan kegiatan Pemira di tingkat
Fakultas

c. Evaluasi Kepengurusan
1. Vice Project Officer
Kerja Vice PO cukup baik, dalam hal berkoordinasi dengan penanggungjawab
lokasi, serta koordinator fakultas, saat PO berada di luar kota selama seminggu
karena sedang ada kuliah lapang, vice PO bertugas menggantikan PO, saat itu
sedang masa kampanye. Vice PO juga sangat membantu PO dengan karakter yang
cenderung berbeda dengan PO, jadi bisa saling melengkapi. Saat PO kurang bisa
menghandel masalah kulturan vice PO mengambil peran yang baik disana. Namun
vice PO seharusnya lebih memahami lagi keseluruhan proses pemira IKM UI
dengan mempelajari UU dan LPJ sebelumnya.
2. Sekretaris
Peran Sekretaris memudahkan panitia terutama dalam hal birokrasi. Pengalaman
yang cukup membuat pekerjaan sekretaris sudah dapat membuat surat dan
notulensi dengan baik, hanya saja masih perlu pengetahuan tentang birokrasi
kampus yang lebih banyak lagi agar lebih cepat prosesnya. Keberadaan dua
sekretaris yang saling melengkapi, Debia seringkali pulang kampung namun Hasna
berdomisili di Depok, Debia kuliah pagi sedangkan Hasna kuliah siang sangat
membantu kerja sekretaris.
3. Bendahara
Bendahara sangat membantu baik dalam penyusunan anggaran, mendapatkan
anggaran, serta pemakaian anggaran. Walaupun jumlah dana yang turun jauh lebih
sedikit daripada yang diinginkan namun bendahara mampu mengatur keuangan
sehingga kegiatan bisa tetap berjalan. Walaupun sebelumnya tidak terlalu aktif di UI
namun bendahara cepat belajar, sehingga cukup membantu terutama dalam
mengurus birokrasi.
4. Legal Officer
Dengan adanya Legal Officer yang sangat kompeten dibidangnya, maka urusan
yang berbau masalah hukum dapat lebih cepat dan tepat diselesaikan. Walaupun
sempat beberapa kali ada kegiatan di luar pemira dan pengelolaan staf yang belum
maksimal, dengan kerja sama dengan beberapa pihak, kegiatan Pemira tetap
berjalan dengan lancar dan aman.
5. Penanggungjawab Lokasi Depok
Keberadaan Panlok Depok cukup membantu, terutama terkait masalah teknis
kegiatan yang dilakukan difakultas, seperti saat kampanye dan pemungutan suara.
Walaupun pembagian koordinasi dengan korfak beberapa kali blunder dengan vice
PO tetapi untuk masalah teknis sangat membantu.
6. Penanggungjawab Lokasi Salemba
Keberadaan panlok Salemba yang merupakan satu-satunya BPH yang berasal dari
kampus UI Salemba sangat membantu. Mengingat kampus salemba
keberadaannya cukup jauh dan budaya lokal yang berbeda, panlok Salemba
mampu memudahkan koordinasi dengan korfak di kampus salemba dan mengurus
segala keperluan untuk kegiatan di kampus ini.
7. Koodinator Bidang I
Keberadaan korbid 1 cukup membantu PO dalam hal mengawasi bidang verifikasi
dan bidang pemungutan suara. Dengan kemampuan memimpin yang cukup bagus,
kedua bidang ini dapat bekerja dengan cukup lancar, namun dalam beberapa hal
korbid 1 kurang bisa diandalkan sehingga terkadang PO cukup repot sendiri. Korbid
1 kurang bisa tampil didepan umum untuk bisa menjelaskan mengenai kebijakan
panitia.
8. Bidang verifikasi
Dengan jumlah SDM yang cukup banyak dan loyal, kinerja verifikasi cukup baik.
Karena beberapa kali mengalami perpanjangan pendaftaran, maka cukup banyak
pekerjaan bidang verifikasi. Namun karena PJ verifikasi tidak memiliki basic hukum
beberapa hal sangat perlu bantuan dari Korbid 1, legal officer maupun PO. PJ juga
kurang mampu mempersiapkan beberapa persiapan dengan baik.
9. Bidang Pemungutan Suara
Bidang pemungutan suara sudah sangat baik dalam melakukan kerjanya, walaupun
perencanaan kurang matang. PJ mampu menyelesaikan permasalahan teknis yang
ada di lapangan dengan baik. Walaupun beberapa staff tidak perform namun
dengan bantuan panitia bidang lain pemungutan suara dapat dilaksanakan dengan
lancar.
10. Koordinator Bidang II
Peran koordinator bidang II cukup membantu PO karena rajin. Namun kemampuan
dalam memimpin dan berkomunikasikurang sehingga beberapa kali terjadi miss
kominikasi di bidang II. Kurangnya inisiatif dan kemampuan menangani
permasalahan teknis juga beberapa kali korbid yang seharusnya dapat mengambil
peran untuk menggantikan PJ dibawahnya yang berhalangan juga kurang maksimal
11. Bidang Kampanye
Walaupun sangat sibuk dengan aktivitas diluar yang seringkali menyebabkan miss
komunikasi, namun secara umum kinerja bidang ini cukup bagus dengan
pembagian kerja staff yang optimal walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak dan pj
yang kompeten dibidangnya. Namun karena padatnya jadwal kampanye beberapa
kampanye pelaksanaannya kurang optimal.
12. Bisang Debat Publik
Walaupun jumlah staff sangat terbatas, namun kinerja debat publik sangat bagus.
Selain karena pjnya yang sangat inisiatif dan kerja keras, staff yang ada juga dapat
diberdayakan dengan baik.
13. Koordinator Bidang III
Peran koordinator bidang III yang sudah berpengalaman di pemira sebelumnya
dibidang logistik cukup membantu PO, ditambah lagi karena satu tempat tinggal
bersama PJ logistik. Namun korbid III kurang bisa memimpin bidang HPD, sehingga
hal ini seringkali PO harus turun langsung dalam menangani bidang ini termasuk
untuk masalah teknis.
14. Bidang HPD
Dengan jumlah sumberdaya yang banyak ternyata kinerja HPD belum bisa
maksimal, selain karena pjnya banyak aktivitas diluar dan kurang inisiatif, staf-staf
yang ada juga kurang diberdayakan dengan baik, terlalu banyaknya sumberdaya
untuk LO, padahal sebenarnya tidak perlu banyak orang, kurangnya maintain media
online dan kurangnya sumberdaya untuk mengurusi media cetak menyebabkan
pemira belum bisa terpublikasikan dengan baik.
15. Bidang Logistik
Peran penanggungjawab Logistik sangat membantu, karena pengalaman yang
dimilikinya serta koordinasi dengan korbid III maupun dengan panitia lain
menjadikan penyediaan peralatan menjadi mudah.

d. Evaluasi parameter keberhasilan kepengurusan


Target keberhasilan Pemira 2011 adalah tercapainya jumlah pemilih sebanyak
18.000, namun ternyata pemilih pada tahun ini masih sangat jauh dari target, yaitu
sebanyak 12.611 pemilih, walaupun panitia sudah berusaha menggencarkan pemira dan
menarik massa dengan:
1. Media cetak, media cetak berupa banner di tiap halte dan baliho distasiun UI
untuk memberikan sosialisasi kepada para mahasiswa UI tentang pemira. Namun
dengan terbatasnya sumberdaya dan sumberdana yang dimiliki panitia ternyata
media cetak belum bisa maksimal.
2. Media Online, berupa sosialisasi lewat tumbrl, twitter, dan facebook, dengan
memberikan informasi secara berulang-ulang. Karena tidak cukupnya panitia yang
secara khusus bertugas memaintanin media online maka pemanfaatan media ini
belum maksimal.
3. Menyamakan waktu dengan pemira fakultas, ini dilakukan dengan fakultas
FMIPA, FKM, FIK, FT, FISIP, FH, dan FK, cara ini cukup bagus mengingat passion
untuk memilih tingkat fakultas lebih tinggi daripada memilih lembaga UI, jadi sejak
awal panitia pemira harus berkoordinasi dengan panitia fakultas untuk
melaksanakan pemira secara bersamaan.
4. Membuat mascott untuk hari H pencontrengan, pembuatan ascott yang
menarik perhatian ternyata belum mampu menarik minat massa untuk memilih
5. Membagi-bagikan snack kepada beberapa pemilih, antusiasme mahasiswa
dengan pembagian ini cukup meningkat, namun dengan keterbatasan snack yang
dimiliki panitia, maka belum bisa maksimal dengan cara ini.
6. Jarkom, jarkom sangat efektif mengingat dengan jarkom maka informasi
langsung masuk ke semua handphone mahasiswa-mahasiswa UI, jarkom dilakukan
sesuai dengan budaya tiap fakultas, panitia pemira harus tahu alur jarkom
difakultas. Dibeberapa fakultas seperti FK, media BBM dan milist merupakan sarana
informasi primer, jadi panitia juga harus memanfaatkannya.
7. Target keberhasilan berdasarkan jumlah angka pemilih tidak terlalu cocok
sepertinya, mengingat salah satu faktor yang sangat berpengaruh adalah
ketertarikan dengan kandidat, jadi kandidat yang maju dan kampanye yang
dilakukan sangat mempengaruhi jumlah pemilih.

IV. Analisa SWOT


Strenght
1. Sumberdaya panitia dengan kemampuan yang cukup baik di posisi masing-masing
2. Jumlah sumber daya yang cukup banyak
3. Panitia yang solid, semangat, militan dan kekeluargaan sejak awal sampai akhir
4. Panitia berani mengorbankan dana, tenaga, waktu, dan pikiran dengan total
5. Telah siapnya dana yang cukup untuk menalangi biaya sebelum dana rektorat turun
6. Budaya saling membantu antar panitia antar bidang
Weakness
1. Peran PO yang kurang maksimal dalam memaintain panitia.
2. PJ kurang bisa memaksimalkan peran staf-staf
3. Perbedaan karakter antar panitia sering menyebabkan mispersepsi.
4. Seringkali panitia terlalu reaktif
5. Kurangnya kemampuan panitia dalam membagi waktu dengan kegiatan lain
Opportunity
1. Sangat cukupnya waktu yang disediakan DPM untuk menyiapkan pemira
2. Tersedianya fasilitas yang cukup lengkap di sekretariat DPM
3. Peran KP dan DPM yang sangat kooperatif
4. Pihak direktorat yang sangat mempermudah birokrasi untuk panitia pemira
5. Luasnya jaringan yang dimiliki panitia
6. Pelaksanaan pemungutan suara berbarengan dengan fakultas-fakultas

Threat
1. Adanya beberapa keberatan dari segelintir orang terkait kebijakan panitia seperti
peraturan, hasil verifikasi, waktu kampanye, dan saat pemungutan suara.
2. Pihak direktorat keuangan yang kurang kooperatif dalam menyediakan dana
maupun saat pencairan dana.

V. Rekomendasi untuk kepengurusan di masa mendatang.

1. PO diusahakan mengambil kuliah dengan jadwal yang tidak terlalu padat.


2. Diperlukan pemimpin dengan kepemimpinan yang kuat mengingat begitu tingginya
tekanan, banyaknya keputusan yang harus diambil dan soliditas tim yang tinggi.
3. Persiapan panitia untuk pemira harus sudah matang sebelum pemira dimulai.
4. Rasa kekeluargaan antar panitia harus kuat dan harus saling membantu antar
bidang.
5. Semua panitia, terutama BPH, harus sangat paham tentang pemira dengan banyak
mempelajari LPJ, peraturan dan berdiskusi dengan panitia sebelum-sebelumnya
6. Panitia laki-laki jumlahnya banyak mengingat seringkali panitia kerja sampai malam,
dan banyaknya kerja teknis.
7. Keberadaan BPH di kampus salemba harus diadakan, agar kegiatan di salemba
dapat ter-handle dengan baik
8. Adanya panitia dengan pengalaman jurnalistik yang bagus di bidang HPD untuk
pemberitaan kegiatan pemira melalui media online.
9. Panitia harus memiliki pemahaman tentang birokrasi dan mengenal pejabat-pejabat
kampus untuk memudahkan birokrasi.
10. Tetap dipertahankannya sistem konvensional vote, mengingat sistem ini yang paling
aman, teruji, mudah, murah, dan terpercaya.
11. Masa kampanye diperpanjang sehingga tidak ada jadwal kampanye dalam satu
hari, mengingat publik biasanya menginginkan waktu yang panjang untuk
kampanye, dan stamina kandidat yang terbatas.
12. Disediakannya dana awal kepanitiaan, mengingat uang dari rektorat biasanya turun
dalam waktu yang cukup lama.
13. Cukupnya panitia yang memiliki motor dan adanya panitia yang memiliki mobil untuk
transportasi.
14. Keberadaan koordinator yang statusnya berbeda dengan panitia terkadang
menulitkan sehingga korfak harus dimaintain dengan baik dan dijelaskan dengan
baik perannya sejak awal, jika ada kekhawatiran akan “hilang-hilangan” maka korfak
bisa diganti statusnya menjadi panitia Pemira, hanya saja fokus tugasnya di
fakultas.

I. Pendahuluan
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Segala puji bagi Allah rabb semesta alam, yang hingga saat ini Dia masih
memberikan kita kesempatan untuk bernafas, kesempatan untuk memperbaiki hidup
kita, dan kesempatan untuk bertaubat. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada
Rasul akhir zaman, yang dengan sentuhan tangannya, pada akhirnya hingga saat ini
diinul islam beserta semua nilai dan hikmah yang terkandung di dalamnya telah sampai
dan telah kita rasakan manfaatnya meskipun kita tinggal di kota yang sangat jauh dari
jazirah arab, yaitu di Indonesia kita tercinta.
Izinkan saya kembali berucap syukur dahulu sebelum memulai menulis laporan
ini, karena dengan dibuatnya laporan pertanggung jawaban ini, maka secara de jure
berarti amanah yang saya emban sebagai Vice Project Officer Pemira IKM UI 2011 akan
berakhir. Rasanya saya tidak bisa membayangkan sebelumnya kepanitiaan ini akan
berakhir, mengingat panjang lama dan beratnya saat-saat pemira waktu itu. Pada saat
masa-masa yang sulit, seakan-akan ingin segera mengakhiri ini semua, ingin segera
lepas dari pemira dan ingin segera kembali ke kehidupan normal. Tapi rasanya, ketika
semua itu telah dilewati, rasanya seru juga jika saya mengulang kembali masa-masa
seperti itu, masa-masa tidak kuliah karena agenda pemira, masa-masa ditekan oleh
berbagai pihak, serta masa-masa dimana seakan-akan kita dihimpit oleh berbagai
kepentingan yang ada di UI. Tapi air yang mengalir tak akan tersentuh dua kali, begitu
juga waktu yang telah terlewati, tak akan bisa dialami kembali. Maka kali ini izinkan saya
menorehkan sebagian cerita indah ini, dengan harapan akan bisa digunakan oleh panitia
selanjutnya guna mewujudkan proses regenerasi lembaga tingkat UI dengan sehat dan
demokratis.

Deskripsi Bidang (Job Description)


Berdasarkan sosialisasi dari saudara M. Arief Rakhman selaku PO Pemira IKM UI 2011,
job description saya sebagai Vice Project Officer adalah sebagai berikut:
 Melakukan perwakilan kerja terhadap Project Officer dalam melakukan kinerja
kepanitiaan, baik internal maupun eksternal
 Mensupervisi langsung Panitia Lokasi Depok dan Salemba
 Melakukan koordinasi bersama dengan Project Officer dalam menetapkan kebijakan-
kebijakan politis berkenaan dengan kegiatan Pemira

II. Evaluasi
# Evaluasi secara umum
Bertindak sebagai seorang vipo, saya berusaha untuk terus mengikuti job
description yang telah diamanahkan pada saya. Saya sering menjadi orang yang diajak
bicara dulu oleh PO, sebelum memutuskan sebuah kebijakan, walaupun tidak pada
semua kebijakan. Saya sendiri berprinsip, akan berusaha untuk selalu menutup lubang
yang lupa ditutup oleh PO, maksudnya, disini saya sering bertindak untuk mengisi
kekosongan dari PO. Saat sang PO disibukkan oleh urusan-urusan eksternal di
kepanitiaan yang bersinggungan dengan lembaga-lembaga tinggi di tingkat UI, maka
saya memilih untuk turun merakyat ke dalam internal kepanitiaan. Harapan saya, panitia
pemira ini harus tetap solid, siapapun pihak yang mengancam eksistensi dari
kepanitiaan pemira ini. Dengan sikap solid pula, kita sesama panitia bisa saling
menguatkan dikala ada suatu bidang yang sedang pusing dan tertekan karena
agendanya, maka dengan adanya sikap solid seperti ini diharapkan bidang tersebut
terbantu atau seminimal-minimalnya bebannya terkurangi dengan terhibur oleh adanya
kehadiran kita disana. Pada awalnya, saya dan arif juga memiliki kesepakatan, yaitu
saya akan menjadi tamengnya arif disaat ada pihak-pihak eksternal panitia yang
memiliki suatu kepentingan mengancam kepanitiaan ini seperti yang terjadi pada tahun
sebelumnya. Namun alhamdulillah Allah berkehendak lain, ternyata pada tahun ini
kondisi kepanitiaannya lebih aman daripada tahun lalu, maksudnya aman disini adalah
tidak terjadi tindak kekerasan kepada panitia berupa vokal ataupun secara fisik yang
dilakukan di pusgiwa di luar jam kerja panitia. Mengingat di kepanitiaan ini banyak
perempuannya, saya pribadi sangat bersyukur tidak terjadi hal-hal kekerasan pada
pemira tahun 2011 ini.
Mengenai supervisi dengan panitia lokasi, dalam hal ini adalah Kemal yang
merupakan panlok Depok dan Meilisa yang merupakan panlok salemba, keduanya
menunjukan respon positif dan mau bekerjasama dengan baik dengan saya. Dengan
kemal, saya bersama-sama membagi tugas untuk mencari, melobi dan memfiksasi
koordinator fakultas serta semua acara yang ada di kampus depok, dan alhamdulillah
meskipun ada sedikit hambatan dan masalah namun kami tetap mampu melewatinya
dengan baik disertai dengan komunikasi yang lancar dari kemal dan kerjasama yang
baik pula. Dengan meilisa pun begitu, saya berkoordinasi dengannya terkait dengan
koordinator fakultas kedokteran dan kedokteran gigi, meskipun terjadi sedikit masalah
dengan koordinator fakultas kedokteran, namun meilisa menutup miskoordinasi itu
dengan koordinasi di fakultas kedokteran gigi yang sangat sempurna, bahkan boleh
dibilang saya tidak pernah turun langsung berkoordinasi dengan pihak FKG sama sekali,
karena semua itu sudah dihandle penuh oleh meilisa yang merupakan mahasiswa FKG
juga. Overall, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kedua
panitia lokasi ini, yang sudah banyak memberikan kontribusi dan sudah bersedia
dipusingkan mengenai masalah koordinasi dengan fakultas yang paling menjadi
masalah utama di pemira ini.

#Memilih koordinator fakultas


Berikut ini adalah pembagian jobdes saya dan kedua panlok untuk mencari korfak:
Ariz : FT, Fpsi, FE, FIK, Fasilkom, Vokasi
Kemal : Fmipa, FKM, FIB, FH, FISIP
Meilisa : FK dan FKG
Pengalaman mencari korfak merupakan pengalaman yang cukup menarik,
pasalnya, banyak sekali hal yang harus dilakukan ketika kita akan memilih seorang
korfak. Maka, untuk itu, saya membuat sebuah aturan untuk panlok bahwa kita akan
memilih korfak pertama-tama berdasarkan dari rekomendasi MPM/DPM/BPM fakultas
tersebut. Jika ia memberi nama, maka alhamdulillah, inilah yang diharapkan sehingga
kinerja kami terbaantu, namun ternyata, ada beberapa fakultas yang menolak
memberikan rekomendasi nama untuk dijadikan korfak, entah kekurangan kenalan atau
bagaimana, pokoknya kami disuruh mencari korfak sendiri tanpa ada campur tangan
dari lembaga legislatif tersebut. Saya ucapkan terima kasih kepada FT, Fpsi, FE, FIK,
Fmipa dan FKM karena mempermudah urusan panitia karena membantu kami
mengirimkan nama yang pada akhirnya menjadi korfak di fakultasnya masing-masing.
Dan terbukti, koordinasi ke fakultas-fakultas ini jauh lebih baik dibanding fakultas yang
tidak merekomendasikan nama(Kecuali FKG karena dihandle langsung oleh meilisa dan
FH yang korfaknya sangat super!). fakultas lainnya seperti FIB dan FISIP, sempat
mengalami masalah serius dimana sempat ada kekosongan korfak disana, padahal saat
itu koordinasi dengan korfak merupakan hal vital yang harus segera dilakukan. Akhirnya,
dari FIB kami dapat anak 2011, namun memiliki semangat dan komitmen yang tinggi.
Sayangnya, pada awal masa-masa pemira ternyata koordinasi kami terganggu hal
teknis yaitu nomor handphonenya dia salah di handphone kami, sehingga baru bisa on
fire lagi setelah masa-masa pertengahan menuju akhir pemira. Sedangkan FISIP,
kebalikannya, pada awal-awal on fire, namun pada akhirnya benar-benar menghilang
sama sekali. Very lost coordination. Alhamdulillah pemira kali ini banyak anak FISIPnya,
sehingga saat-saat darurat dapat dilewati dengan memanfaatkan SDM FISIP yang ada
di kepanitiaan pemira ini. Untuk vokasi, kebetulan saat itu belum keluar kepanitiaannya,
sehingga mendapat nama korfaknya pun agak terlambat, akan tetapi keterlambatan di
vokasi ini tidak menghambat rangkaian acara pemira ui di fakultas ini. Pertama-tama
sempat PO Pemira vokasinya yang setuju untuk menempati posisi korfak untuk vokasi,
namun pada saat mrndekati masa pemungutan akhirnya Po pemira vokasi mengirimkan
nama staffnya untuk menggantikannya menjadi korfak vokasi, namun sekali lagi,
alhamdulillah hal ini tidak menghambat jalannya rangkaian kegiatan kami. Intinya,
evaluasi dari berhubungan dengan korfak ialah terus menjaga hubungan baik dan
usahakan selalu tampil tersenyum serta jangan pernah seakan-akan kita memberikan
suatu beban ke mereka, karena mereka akan eneg ketika mereka sadar akan betapa
sulitnya kerja mereka. Tapi bangunlah hubungan yang baik, saran saya jika
memungkinkan konsolidasi dulu sebelum dimulai kerjanya. Dengan begitu, korfak tidak
akan merasa cuma direpotkan saja, akan tetapi juga diperhatikan keadaannya dan
dihargai. Jika perlu juga, setiap hari kirimkan sms-sms semangat sehingga mereka
merasa terikat hatinya dengan kita, jadi mereka tidak kabur-kaburan apalagi sampai
berkhianat dengan kita. Oh iya, ada masalah yang berpotensi akan terulang kembali
tahun depan, yaitu masalah korfak FK. Tahun ini, masalah di FK adalah tidak ikhlasnya
sang korfak FK jika panitia pemira jarang menampakkan diri di salemba. Hal ini saya
simpulkan setelah mendengarkan penjelasan dari sang korfak tersebut, intinya mereka
ingin melihat kita sebagai panitia memiliki effort lebih dan mau berkorban lebih untuk
menyelenggarakan acara di salemba, bahasa teknisnya, mereka mau ketika kita
menyuruh sesuatu kepada mereka, kita menyampaikannya tidak via telepon apalagi sms
atau bbm, tapi yang mereka harapkan adalah kita datang langsung kesana dan
berbicara langsung, katanya sih untuk membuktikan keseriusan kita dalam
menyelenggarakan pemira ini. Namun saya jadi berpikir, apa gunanya korfak jika setiap
ada keperluan kita harus pergi ke salemba? Dalam pandangan saya, korfak adalah
tangan kita di fakultas, sehingga kita tidak perlu turun langsung menangani masalah
teknis yang ada di fakultas seperti pinjam ruangan, dll. Mohon koreksinya jika
pandangan saya salah. Berikut ini adalah nama rekan-rekan koordinator fakultas yang
telah berjasa dalam pelaksanaan Pemira IKM UI 2011 :
1. Pandu Lesmana Putra / FK / 085692898022
2. Istiara Bakti / FKG / 085694972921
3. Wahyu Noor Ichwan / FMIPA / 085325050280
4. Dewanto Rahman Hartono / FT / 085716451236
5. Wahyu Woliyono / FH / 085777891753; 081245711099
6. Noto / FE / 085285080831
7. R. Praditya Andika Putra / FISIP / 085732418895
8. Ajimas / FIB / 085697831386
9. Febrina Ayu Rahmasari / Fpsiko / 085649070994
10. Ery Setiawan / FKM / 081908143424
11. Faiqa Himma Emalia / FIK / 085258441111
12. Ahmad Faruq Waqfi / Fasilkom / 087878881993

III. Evaluasi Parameter Keberhasilan Pengurusan


Kesolidan, rasa saling memiliki dan rasa rela berkorban adalah hal utama yang
diperlukan untuk menjalankan kepanitiaan pemira, karena saya yakin bahwa, bebean
dan amanah dari pemira ini tidak bisa ditanggung seorang diri. Saya jadi ingat ketika
kepanitiaan pemira tahun lalu bahkan Project Officer dari pemira sempat dirawat di
rumah sakit karena mengalami tipes. Bahkan ketika ada masalah saat ia sakit, ia
sempat mencabut infus dan melarikan diri dari rumah sakit untuk menangani masalah
tersebut. Bukankah hal ini cukup untuk menunjukan bahwa sebenarnya, beban dari
pemira ini sangat berat, jika tidak ada rasa kesolidan, saling memiliki dan rela
berkorban?
Untuk tahun ini, alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kepada Allah, kami tim
Pemira IKM UI 2011, mendapatkan banyak SDM yang robust dan kompeten. Sehingga,
tidak (terlalu) banyak masalah yang timbul dalam tim kami, juga dalam masalah interaksi
dengan publik dan para peserta pemira. Berbagai masalah yang timbul pada saat
verifikasi, kampanye dan pemungutan bisa diatasi dengan baik. Hal yang menjadi salah
satu perhatian saya adalah kepanitiaan ini cenderung menurun SDMnya dari satu tahap
ke tahap lainnya. Mulai dari verifikasi, yang mana banyak staff dan banyak panitia lain
yang membantu masa-masa verifikasi ini, lalu berlanjut ke kampanye, jumlah staff yang
ikut sudah mulai berkurang, sampai akhirnya pada masa pemungutan, dimana staff dan
panitia lain yang ikut sudah sangat sedikit, sehingga kami menemukan banyak kesulitan
untuk menjaga stand pemungutan di setiap fakultas. Sampai-sampai ada beberapa di
antara kami yang merelakan waktu kuliahnya selama sepekan. Artinya, dalam waktu
sepekan itu, mereka sama sekali tidak masuk kuliah. Bukannya mereka malas dan tidak
mau kuliah, tapi hal ini mereka lakukan untuk semata-mata memastikan bahwa
pemungutan di setiap fakultas berjalan lancar. Walhasil, pengorbanan yang mereka
lakukan ini bukan tidak ada hasilnya. Akhirnya, sampai akhir masa pemira, tidak ada
masalah yang berarti di pemungutan, dalam pikiran saya, bisa jadi kami tidak terlibat
dalam masalah pada masa pemungutan suara karena memang ada beberapa orang
yang konsern dan bertanggung jawab atas hari-hari masa pemungutan suara. Sehingga
masa-masa pemungutan berjalan dengan lancar. Meskipun tahun ini kami tidak
mencapai target jumlah pemilih, bahkan jauh dari targetnya (12.611/18.000). Namun
pada tahun ini kamu berhasil menghasilkan suatu prestasi, yaitu tidak adanya konflik
yang berarti pada pemira tahun ini, setelah pemira tahun lalu berhasil dihancurkan dan
menimbulkan konflik yang sangat besar dan berkepanjangan. Maka dari itu, saya
katakan bahwa pemira tahun ini cukup berhasil dari segi kesehatan sistem demokrasi
yang ada di UI, karena kami berhasil meredam potensi konflik yang disu-isukan akan
lebih besar dan runyam daripada konflik yang terjadi pada pemira tahun lalu.

IV. Rekomendasi untuk Tahun Mendatang


Meskipun tahun ini kami mendapatkan suara yang lebih sedikit daripada tahun
lalu, yaitu 12.611 suara (masih kalah dengan tahun lalu yaitu 14.804 suara), namun
itulah deal yang harus didapatkan dari tidak adanya konflik, yaitu sarana untuk publikasi
pemira kali ini kurang terfasilitasi. Berbeda dengan jika terjadi suatu konflik, maka secara
sendirinya konflik itu akan menjadi sebuah sarana untuk publikasi dari adanya eksistensi
Pemira IKM UI ini. Orang-orang akan menjadi aware atas masalah yang timbul, lalu
mereka dengan sendirinya akan mencari tahu tentang informasi itu, sehingga eksistensi
dari pemira ini akan lebih banyak diketahui oleh orang lain. Intinya, terserah apakah
kepanitiaan tahun depan ingin ada konflik atau tidak. Namun yang pasti, ada nilai plus
dan minusnya dari setiap adanya konflik atau tidak.
Selanjutnya, keberadaan tim hukum yang handal adalah suatu keharusan untuk
meredam adanya konflik antara panitia dengan peserta. Dimana tim hukum ini
ditempatkan sebagai konsultan dalam memutuskan perkara apapun. Jadi ketika PO
ataupun Vice PO dihadapkan pada suatu masalah keputusan yang melibatkan dasar-
dasar hukum dan yang lainnya, maka wajib hukumnya untuk menghubungi tim hukum
terlebih dulu untuk meminta pertimbangannya, dan inilah salah satu rahasia tim kami
sehingga tahun ini terhindar dari konflik, yaitu kepala tim hukum kami berasal dari
Fakultas Hukum dan memiliki wawasan hukum yang handal, serta angkatan 2008. Jadi,
antara kepala tim hukum dan peserta pemira adalah dalam angkatan yang sama,
sehingga tidak ada tekanan mental yang bisa dilakukan oleh peserta kepada kepala tim
hukum kami. Maka dari itu, perlu dicari tim hukum yang agak tua, sehingga minimal
permainan mental dari peserta ke panitia dapat kita tangani.
Terakhir, selalu jalin hubungan baik dengan siapapun, baik sesama panitia
ataupun ke peserta. Meskipun terjadi konflik, namun harus kita pastikan bahwa di luar
kita harus tetap berteman dan memiliki visi yang sama, yaitu membangun UI dan
Indonesia yang lebih baik. Sekian dari saya, maaf jika ada kata yang salah.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Vice Project Officer Pemira IKM UI 2011

Ahyana Rizky Pratama


I. Pendahuluan
Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga
PEMIRA IKM UI dapat berjalan dengan baik dan lancar. Alhamdulillah tidak terasa
kepanitiaan Pemira ini sudah sampai diujung alias sudah selesai. Kepanitiaan ini
merupakan kepanitiaan terlama yang pernah saya ikuti dan kepanitiaan yang
memberikan rasa kehangatan dan keakraban ketika terjun di dalamnya. Saya kira
kepanitiaan ini merupakan kepanitiaan yang dapat menunujukkan eksistensialismenya di
kancah UI.
Tak ada gading yang tak retak, kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata
dan manusia hanya mampu berusaha untuk melakukan yang terbaik. Saya selaku
Sekretaris I memohon maaf apabila kinerja saya sebagai Sekretaris I belum mampu
memberikan kinerja yang terbaik. Namun dengan segala keterbatasan, saya berusaha
menyelesaikan tugas-tugas kestari dengan baik. Semoga dengan adanya laporan
pertanggungjawaban ini dapat menjadi awal pembelajaran untuk kepanitiaan berikutnya.

II. Deskripsi Bidang (Job Description)


b. Job Description
Secara umum deskripsi kerja-kerja teknis yang dilakukan oleh sekretaris adalah
sebagai berikut;
 Membuat proposal kegiatan, sebagai awal kegiatan Pemira
 Membuat surat-surat yang diperlukan terkait dengan kegiatan Pemira IKM UI
 Melakukan korespondensi baik secara internal ataupun eksternal kepanitiaan,
dimana surat-surat yang masuk ataupun keluar menjadi arsip kepanitiaan dan
dipertanggungjawabkan
 Membuat notulensi rapat-rapat yang dilakukan sepanjang kegiatan Pemira IKM
UI
 Menjalankan fungsi absensi panitia
 Mengumpulkan dan menyusun laporan pertanggungjawaban kepanitian Pemira
IKM UI
Untuk menjalankan tugas-tugas diatas, struktur kepanitiaan Pemira terdapat 2
orang sekretaris yaitu saya sendiri Debia Nur Epita sebagai sekretaris satu dan Hasna
sebagai sekretaris 2. Dengan adanya dua sekretaris dalam kepanitiaan sebesar pemira
sebenarnya pada awalnya saya cukup ragu. Akan tetapi dengan bantuan Hasna dan
teman-teman panitia pemira lainnya, alhamdulillah kinerja sekretaris dapat berjalan
dengan cukup baik.
Saya dan Hasna memiliki pembagian tugas sendiri-sendiri. Saya
bertanggungjawab mengurus surat menyurat baik itu surat masuk atau keluar,
sementara Hasna bertanggungjawab pada notulensi dan absensi. Namun, pada
kenyataannya kami pun mengerjakannya secara bergantian dan bersama-sama.
Adakalanya ketika saya tidak dapat membuat surat maka Hasna menggantikan saya,
begitupula dengan notulensi ataupun absensi.

III. Evaluasi Staf


Untuk menjalankan tugas sebagai sekretaris saya dibantu oleh Hasna Fakultas
Vokasi angkatan 2010. Dalam pemira ini saya tidak memiliki staf dalam artian saya dan
Hasna memiliki posisi yang setara. Hasna merupakan orang yang bertanggungjawab,
mudah dihubungi dan senantiasa memiliki kemauan untuk belajar. Ada beberapa
kelebihan yang dimiliki Hasna yang sangat membantu kinerja sekretaris. Jam kuliah
hasna yang kebanyak sore hari sangat membantu saya, terutama ketika saya sibuk
kuliah di pagi hingga siang hari. Selain itu Hasna yang membawa sepeda motor turut
memperlancar mobilisasi sekretaris.

IV. Analisa SWOT


a. Streght :
 Sedikit banyak sekretaris pernah menjadi kestari di kepanitian sebelumnya
sehingga tidak banyak mendapatkan kesulitan untuk mengerjakan tugas-tugas
kesekretariatan.
 Terdiri dari 2 orang yang beda angkatan dan beda fakultas sehingga kesibukan
kuliah ada perbedaan jadwal dan mudah bagi jadwal untuk keduanya.
 Birokrasi yang sederhana dan tidak rumit sehingga mempermudah pekerjaan
sekretaris
 Tersedianya perlengkapan yang memperlancar tugas sekretaris seperti sepeda
motor, laptop dan printer
 Adanya pembagian tugas yang jelas antar sekretaris 1 dan 2
c. Weakness :
 Jadwal kuliah yang padat di antara kami berdua sehingga tidak bisa selalu
standby di pusgiwa,namun masalah surat yang dibutuhkan oleh panitia lain bisa
dihandle.
 Ada beberapa waktu saya sibuk dengan tugas kuliah yang mengharuskan saya
keluar kampus, lalu pekerjaan sekretaris dialihkan ke Hasna
 Rektorat yang terkadang birokrasinya mempersulit kinerja sekretaris
 Sekretaris sering kali tidak bisa datang dua-duanya ketika rapat sehingga banyak
notulensi yang terlewat
 Notulensi banyak yang tercecer karena beberapa hanya ditulis di kertas
d. Opportunity:
 Banyak kakak-kakak yang bisa ditanyai jika tidak mengerti akan suatu hal
 Panitia Pemira yang lain turut membantu sekretaris terutama dalam
pendistribusian surat.
e. Threats :
 Jadwal kuliah yang padat dan beberapa agenda lain sehingga sering tidak bisa
ikut rangkaian pemira terutama roadshow sehingga masalah notulensi dan
absensi dititipkan ke panitia lain. Karena banyak aktivitas juga dari panitia lain
yang dititipi sering kelupaan untuk melakukan dua tugas tersebut.
 Beberapa panitia yang terkadang sering meminta surat secara mendadak
sehingga menghambat kinerja sekretaris dan membuat panik
V. Evaluasi Bidang
Pada pelaksanaan pemira, tugas sebagai sekretaris pemira IKM UI 2011, hal-hal
yang dilakukan oleh sekretaris dalam kegiatan pemira sesuai dengan job description
adalah sebagai berikut:
a. Membuat proposal kegiatan, sebagai awal kegiatan Pemira
Pembuatan proposal dilakukan diawal kegiatan dengan banyak mendapatkan
bantuan dari panitia lain untuk penyusunan proposal dan tugas sekretaris lebih banyak
untuk penyusunannya sesuai dengan SOP untuk kemudian diberikan kepada pihak
rektorat. Saat diberikan ke rektorat, surat izin kegiatan dari rektorat sempat mengalami
keterlambatan karena pada awalnya proposal dan surat izin diserahkan pada Pak kamar
secara langsung yang ternyata tidak sesuai dengan prosedur rektorat. Sekretaris
sempat ditegur oleh rektorat dan pada akhirnya kami pun membuat proposal dan surat
izin kegiatan serta surat permohonan dana untuk kedua kalinya dan langsung
menyerahkannya pada bagian kemahasiswaan. Karena kejadian ini surat izin kegiatan
sempat tertunda akan tetapi tidak mengganggu jalannya kegiatan pemira.
b. Membuat surat-surat yang diperlukan terkait dengan kegiatan Pemira IKM UI
Pembuatan surat-surat memang secara penuh pembagian tugasnya merupakan
tanggung jawab saya sebagai sekretaris 1, tetapi juga mendapatkan banyak bantuan
dari sekretaris 2 dalam pembuatan surat jika sekretaris 1 berhalangan untuk membuat
surat. Secara garis besar pembuatan surat-surat untuk kegiatan pemira sudah berjalan
lancar dan cukup baik, pendistribusian juga cukup baik. Untuk kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan fakultas pendistribusian surat diberikan kepada korfak melalui
wakil PO dan untuk yang terkait bidang langsung diberikan kepada bidangnya dan juga
langsung diberikan kepada pihak yang dituju seperti kepada UPT PLK untuk masalah
izin pemasangan baliho ataupun izin kegiatan.
c. Melakukan korespondensi baik secara internal ataupun eksternal kepanitiaan,
dimana surat-surat yang masuk ataupun keluar menjadi arsip kepanitiaan dan
dipertanggungjawabkan
Untuk masalah pengarsipan surat-surat terutama surat keluar sudah dilakukan
oleh sekretaris, namun untuk surat yang masuk tidak dapat terkontrol dengan baik
karena ada beberapa panitia yang tidak melaporkannya pada sekretaris.
d. Membuat notulensi rapat-rapat yang dilakukan sepanjang kegiatan Pemira IKM
UI
Notulensi rapat secara pembagian tugas merupakan tanggung jawab sekretaris
2, tetapi jika sekretaris 2 berhalangan hadir menjadi tanggung jawab oleh sekretaris 1
dan kami saling melengkapi untuk pembagian tugas tersebut. Notulensi yang dilakukan
tidak terbatas pada notulensi rapat saja, tetapi juga notulensi kegiatan. Namun, dalam
pelaksanaan kegiatan ada beberapa kegiatan yang tidak kami notulensikan seperti
ketika roadshow, tidak semua roadshow bisa kami notulensikan karena kami berdua
tidak bisa mengikuti semua kegiatan roadshow dan berusaha untuk nitip kepada panitia
yang anda di sana khususnya pada tim kampanye tetapi juga tidak bisa menjamin bisa
semua kegiatan dinotulensikan.
b. Menjalankan fungsi absensi panitia
Sesuai dengan pembagian tugas di awal antara sekretaris 1 dan 2, fungsi
absensi menjadi tanggung jawab sekretaris 2, tetapi ini tak mutlak menjadi tanggung
jawab dia saja. Hal ini terjadi karena seperti apa yang sudah dijelaskan di awal bahwa
kami saling kerjasama jika sekretaris 2 tidak bisa hadir, fungsi absensi digantikan oleh
saya dan begitu sebaliknya. Selain itu, jika kami berdua tidak bisa hadir kami sering
meminta tolong kepada panitia lain yang hadir untuk mengisi daftar hadir dengan
memberikan form absensi.
c. Mengumpulkan dan menyusun laporan pertanggungjawaban kepanitian Pemira
IKM UI
Pengumpulan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban menjadi tanggung
jawab kami berdua dan saling bekerja sama untuk mengumpulkan dan menyusun
laporan pertanggungjawaban. Jujur laporan pertanggungjawaban ini amat sangat
terlambat dan saya pun mohon maaf sebesar-besarnya. Pada awalnya setelah selesai
kepanitiaan pemira, saya langsung meminta tiap bidang untuk mengirim laporan
pertanggungjawaban. Namun, ada empat bidang yang sampai saat ini belum juga
mengirim laporan pertanggungjawabannya dan saya pun sudah mengingatkannya
berulang kali. Mungkin dikarenakan kesibukan yang lain maka laporan
pertanggungjawaban ini tidak dapat mereka selesaikan. Selain itu kesibukan saya baik
itu kuliah maupun organisasi turut menyita waktu saya sehingga laporan
pertanggungjawaban ini baru selesai saat ini.

VI.Rekomendasi
Rekomendasi untuk sekretaris PEMIRA IKM UI selanjutnya:
 Komposisi sekretaris yang berjumlah 2 orang tetap dipertahankan dengan
pembagian tugas yang jelas sehingga bisa bekerja dengan baik
 Me-list surat-surat dan hal-hal yang akan diperlukan dalam kepanitian pemira
sejak awal-awal kepanitian
 Patuhi SOP yang telah dibuat dan mempublikasikannya ke semua panitia
sehingga bisa berjalan beriringan
 Siapkan tim sekretaris yang cekatan mengingat dinamikan pemira yang sangat
cepat sehingga diperlukan sekretaris yang cekatan dalam mengerjakan tugas-
tugasnya.
 Penyusunan laporan pertanggungjawaban harus dipersiapkan bahkan jauh hari
sebelum pemira berakhir dan sekretaris harus galak dan tegas ketika meminta
laporan pertanggungjawaban dari tiap bidang agar tidak melebihi deadline.

VII. Penutup
Akhirnya sampai juga pada paragraph terakhir di LPJ ini. Semoga LPJ ini bisa
menjadi sesuatu yang bermanfaat buat ke depannya untuk kepanitian Pemira yang lebih
baik. Terima kasih buat semua keluarga besar panitia pemira ikm ui 2011 yang telah
berkontribusi banyak dan telah memberikan warna dalam hidup saya. Saya mohon maaf
juga pada semua panitia atas tertundanya LPJ ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Debia Nur Epita


Sekretaris 1
Pendahuluan

Alhamdulillah segala puji kehadirat Allah SWT yang tak henti melimpahkan rahmat,
kasih sayang, serta nikmat yang tiada terhingga. Awalnya, saya adalah mahasiswa
apatis di kampus ini. Tidak peduli apapun kecuali grafik IPK di SiakNG. Namun, suatu
ketika dunia saya yang tenang seakan berubah saat Arief, yang saat itu berniat
mencalonkan diri menjadi PO PEMIRA IKM UI 2011, mengajak saya untuk bergabung
dengan kepanitiaan bergengsi ini sebagai Finance Controller, suatu amanah yang
kelihatannya mudah, tapi ternyata memiliki kompleksitas yang cukup tinggi. Ini event se-
UI men! Dan saya tadinya bukan siapa-siapa, kini berhadapan dengan padatnya
rutinitas sebagai bagian dari keluarga besar kepanitiaan PEMIRA IKM UI 2011.

Bendahara PEMIRA IKM UI 2011 terdiri dari 1 orang controller dan 1 orang treasurer
yang memiliki fungsi kerja yang berbeda. Controller berperan mengontrol arus kas
keluar dan masuk serta melakukan pencatatan seluruh aktivitas keuangan di dalam
internal kepanitiaan, sedangkan treasurer memiliki peran sebagai orang yang membantu
controller memegang dana kepanitiaan, serta melakukan aktivitas pemasukan dan
pengeluaran uang dari kas kepanitiaan. Untuk proses seleksi anggaran bidang,
pembuatan anggaran proposal, serta pembuatan laporan pertanggungjawaban
dilakukan bersama-sama oleh controller dan treasurer. Pembagian ini dilakukan untuk
mempermudah dan mempercepat kerja bendahara. Di dalam kepanitiaan ini, saya
dibantu oleh Nurrul Helen (Teknik Arsitektur ‘09) sebagai treasurer.

Deskripsi Kerja

Controller memiliki tugas sebagai berikut:

1. Mengadakan pendanaan untuk panitia PEMIRA IKM UI 2011


2. Melakukan pencatatan arus pemasukan dan pengeluaran dana PEMIRA IKM UI
2011
3. Membuat laporan keuangan yang nantinya akan ditujkan sebagai Laporan
Pertanggungjawaban kepada rektorat dan Badan Audit Kemahasiswaan (BAK) UI.

Treasurer memiliki tugas sebagai berikut:

1. Memegang dana PEMIRA IKM UI 2011


2. Melakukan aktivitas masuk dan keluar kas PEMIRA IKM UI 2011
Strategi

Controller

1. Mengadakan pendanaan untuk panitia PEMIRA IKM UI 2011


a. Menciptakan hubungan baik dengan bagian kemahasiswaan rektorat dan
keuangan rektorat agar proses pencairan dana lebih cepat dan mudah
b. Bersinergis dengan treasurer dalam membuat laporan pertanggungjawaban
keuangan dalam 3 tahap yang sesuai ketentuan untuk prasyarat pengajuan
permohonan dana kepada bagian keuangan rektorat sehingga pencairan
dana tidak memiliki hambatan yang berarti
c. Bergerak cepat dan tanggap dalam aktivitas pencairan dana 3 tahap ke
rektorat
d. Membuat timeline pengeluaran dana setiap minggu pada setiap bulan per
kegiatan per bidang agar proses pengeluaran dana dari kas dapat
berlangsung rapi dan teratur.
2. Melakukan pencatatan arus pemasukan dan pengeluaran dana PEMIRA IKM UI
2011
a. Membuat SOP (Standard Operational Procedures) Keuangan yang mengatur
mengenai seluruh aktivitas keuangan panitia PEMIRA IKM UI 2011 dan
berusaha selalu bersikap konsisten dengan SOP yang telah dibuat
b. Mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran sedetail mungkin dengan rapi
dan berurutan
c. Menjaga hubungan baik dengan seluruh panitia PEMIRA IKM UI 2011 agar
dapat selalu memantau kegiatan setiap bidang yang memerlukan dana.
3. Membuat laporan keuangan yang nantinya akan ditujkan sebagai laporan
pertanggungjawaban kepada rektorat dan Badan Audit Kemahasiswaan (BAK)
UI.
a. Melakukan pencatatan secara berkala pada setiap pemasukan dan
pengeluaran yang ada. Pencatatan ini juga disertai dengan pengumpulan
bukti transaksi secara sistematis berdasarkan tanggal dilakukannya
transaksi.

Treasurer
1. Memegang dana PEMIRA IKM UI 2011
a. Membuat rekening bank khusus kepanitiaan PEMIRA IKM UI 2011
2. Melakukan aktivitas masuk dan keluar kas PEMIRA IKM UI 2011
a. Berusaha selalu ada di basecamp panitia atau paling tidak selalu standby
agar panitia yang membutuhkan dana dapat meminta bendahara
mengeluarkan dana dari kas sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
b. Melakukan pencatatan laporan arus masuk keluar kas milik teasurer dengan
rapi agar mengetahui setiap saat posisi keuangan panitia PEMIRA IKM UI
2011.

Pelaksanaan

Controller
1. Mengadakan pendanaan untuk panitia PEMIRA IKM UI 2011
a. Controller berhasil menciptakan hubungan baik dengan bagian
kemahasiswaan rektorat, yaitu Pak Arman Nefi dan bagian keuangan rektorat
yang bertugas mengeluarkan dana kemahawasiswaan, yaitu mbak Maria.
Hal ini dilakukan dengan secara intensif mengunjungi pihak-pihak tersebut
untuk berdidkusi mengenai pendanaan dan pencairan dana PEMIRA IKM UI
2011. Dalam pencairan dana sebanyak 3 tahap, yaitu bulan Oktober
Rp5.000.000,00, bulan Desember Rp5.000.000,00, dan bulan Januari
sebesar Rp5.000.000,00 controller tidak mendapatkan hambatan yang berarti
dari pihak-pihak tersebut karena telah menjalin hubungan yang cukup baik
demi kelancaran pendanaan dan pencairan dana.
b. Dalam pelaksanaannya, treasurer telah cukup membantu controller dalam
hal pembuatan LPJ dana per tahap untuk pencairan dana tahap berikutnya
sehingga kinerja controller dan treasurer dalam hal ini telah dilakukan dengan
sinergis.
c. Controller cukup cepat melakukan pencairan dana ke rektorat. Sebenarnya,
pada awalnya, dana kemahasiswaan dari rektorat akan turun 3 tahap, yaitu
tahap 1 bulan Oktober, tahap 2 bulan November, dan tahap 3 bulan
Desember. Namun, pada kenyataannya, karena beberapa hal pencairan
tersebut dilakukan terlambat, yaitu pada bulan November, Desember, dan
Januari sehingga panitia terpaksa mengeluarkan uang pribadi untuk
menutupi kekurangan dana akibat dana rektorat yang turun terlambat. Oleh
karenanya, walaupun telah dibuat timeline pengeluaran dana per bidang,
kepanitiaan ini keuangannya mayoritas melakukan sistem reimbursement.
d. Seluruh bidang telah membuat timeline kegiatan beserta estimasi dana yang
akan dikeluarakan per kegiatan per bidang. Pelaksanaannya, sebenarnya
timeline ini telah dibuat dan telah disusun dengan rapi oleh setiap bidang,
namun tetap saja pencairan dana akhirnya terjadi secara acak, tidak
berurutan per bulan dikeluarkan sesuai rencana awal.
2. Melakukan pencatatan arus pemasukan dan pengeluaran dana PEMIRA IKM UI
2011
a. Controller telah membuat SOP (Standard Operational Procedures) Keuangan
dengan rapi, namun pada pelaksanaannya masih banyak yang menyalahi
aturan SOP Keuangan. Hal ini disebabkan oleh tidak tersosialisasinya SOP
Keuangan dengan baik kepada seluruh panitia. Controller telah
menyelesaikan SOP Keuangan tepat waktu dan telah diserahkan kepada
project officer, namun hanya beberapa panitia saja yang memiliki SOP
Keuangan tersebut.
b. Controller melakukan pencatatan arus masuk dan keluar kas sekecil mungkin
pada buku besar milik controller. Jika ada item pemasukan atau pengeluaran
yang terlewat tidak tercatat, controller segera memperbaiki pencatatan
tersebut. Controller dan treasurer selalu bertemu secara berkala untuk
melakukan rekonsiliasi (saling mencocokan) pencatatan keuangan setiap
seminggu sekali. Bukti-bukti transaksi terkumpul dengan lengkap dan rapi.
c. Controller berusaha membangun kedekatan personal dengan seluruh panitia
PEMIRA IKM UI 2011 agar komunikasi tetap berjalan lancar dan dapat selalu
memantau setiap kegiatan yang memerlukan dana.
3. Membuat laporan keuangan yang nantinya akan ditujkan sebagai Laporan
Pertanggungjawaban kepada rektorat dan Badan Audit Kemahasiswaan (BAK)
UI.
a. Laporan keuangan yang diserahkan ke rektorat dibagi menjadi 3 tahap,
sedangkan laporan keuangan yang diserahkan ke Badan Audit
Kemahasiswaan (BAK) UI hanya satu kali yaitu di akhir kepengurusan
sebagai laporan keuangan panitia PEMIRA IKM UI 2011. Controller telah
membuat seluruh laporan keuangan tersebut dengan bukti transaksi yang
telah lengkap. Namun, ada sedikit hambatan yaitu pada saat menyusun bukti
transaksi untuk laporan keuangan panitia PEMIRA IKM UI 2011 kepada BAK,
bukti transaksi pengeluaran dana tahap I tidak ada salinannya, yaitu
pengeluaran dana pada bulan September dan Oktober dikarenakan bukti
transaksi asli bulan September dan Oktober yang telah diberikan ke rektorat,
belum di-copy dan tidak dapat diambil kembali. Pada akhirnya, controller
dibantu oleh treasurer mengumpulkan kembali bukti transaksi bulan
September dan Oktober tersebut dari awal.
Treasurer
1. Memegang dana PEMIRA IKM UI 2011
a. Di awal kepanitiaan terbentuk, treasurer membuat rekening bank yang
digunakan khusus untuk keperluan keuangan panitia PEMIRA IKM UI 2011.
Nomor rekening tersebut didaftarkan atas nama Nurrul Helen (treasurer) dan
digunakan untuk menyimpan dana yang telah turun dari rektorat dan dana
lainnya. Treasurer memegang kartu ATM agar lebih praktis dalam proses
pengeluaran dana jika dibutuhkan oleh panita, sedangkan controller
memegang buku tabungan untuk mengecek setiap saat transaksi yang
dilakukan oleh treasurer. Selain itu, treasurer memegang petty cash
maksimal Rp500.000,00.
3. Melakukan aktivitas masuk dan keluar kas PEMIRA IKM UI 2011
a. Akibat padatnya jadwal akademik treasurer sebagai mahasiswi teknik
arsitektur, Nurrul Helen tidak dapat banyak berada di basecamp panitia.
Namun, ia cukup available apabila dihubungi lewat telepon. Controller lebih
sering bersama panitia di banyak rangkaian acara PEMIRA IKM UI 2011
sehingga dalam proses masuk dan keluar kas seringkali di-handle oleh
controller karena treasurer berhalangan.
b. Catatan aktivitas masuk dan keluar kas milik Nurrul Helen cukup rapi dan
teratur sehingga jika ada item yang saya catat terlewat dan sebaliknya, saya
memanfaatkan waktu 1 minggu sekali untuk bertemu Nurrul Helen guna
mencocokan catatan keuangan kami dan kemudian memperbaiki catatan
saya.

Alur Kegiatan Bendahara


1. Berkenalan dengan Nurrul Helen (treasurer), membangun sinergisitas (Agustus,
2011)
2. Membuat SOP Keuangan (Agustus, 2011)
3. Mengecek anggaran keuangan setiap bidang untuk dimasukkan ke proposal
(Agustus, 2011)
4. Merapikan timeline anggaran per bidang per bulan (Agustus, 2011)
5. Berkunjung ke direktorat kemahasiswaan untuk melobi jumlah dana (September,
2011)
6. Melakukan pencairan dana tahap I (November, 2011)
7. Menyimpan dan mengelola dana tahap I (November, 2011)
8. Membuat LPJ dana tahap I (November, 2011)
9. Melakukan pencairan dana tahap II (Desember, 2011)
10. Menyimpan dan mengelola dana tahap II (Desember, 2011)
11. Membuat LPJ dana tahap II (Desember, 2011)
12. Melakukan pencairan dana tahap III (Januari, 2012)
13. Menyimpan dan mengelola dana tahap III (Januari, 2011)
14. Membuat LPJ dana tahap III (Januari, 2012)
15. Membuat kaos panitia dan emblem panitia (Januari, 2012)
16. Membuat LPJ dana untuk diaudit oleh BAK (Februari, 2012)
17. Membuat LPJ tertulis (Februari, 2012)

Koordinasi

1. Tim Bendahara
Koordinasi antara controller dan treasurer berjalan dengan cukup baik. Hal ini
disebabkan fakultas controller berdekatan dengan fakultas treasurer (FIB-FT)
sehingga jika ada koordinasi mendadak, controller dan treasurer akan saling
menghubungi dan bertemu. Intensitas pertemuan dengan treasurer juga
termasuk banyak dalam 1 bulan di luar pertemuan rutin satu minggu sekali untuk
pencocokan pencatatan keuangan. Koordinasi internal tim bendahara lancar
karena adanya sinergisitas yang dibangun dan terus diperbaharui sehingga
budaya komunikasi dan apresiasi satu sama lain terjalin dengan baik.
2. Panitia
Intensitas controller bertemu panitia lebih banyak dibandingkan intensitas
treasurer bertemu dengan panitia. Koordinasi dengan panitia dapat dikatakan
baik karena controller maupun treasurer sangat available apabila ada panitia
yang memerlukan dana. Controller berusaha hadir di setiap rangkaian kegiatan
PEMIRA IKM UI 2011 agar dapat terus memantau dan siap siaga apabila panitia
membutuhkan dana. Koordinasi dengan panitia sangat baik.
3. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)
DPM cukup membimbing bendahara dalam hal keuangan, namun koordinasi
antara bendahara PEMIRA IKM UI 2011 dan bendahara DPM tidak ada sama
sekali, terutama saat DPM meminta LPJ dana dari bendahara PEMIRA IKM UI
2011 sehingga banyak sekali kebingungan dalam menyesuaikan LPJ dana
dengan format yang seharusnya. Namun, kak Eko (ketua DPM UI saat itu) dan
kak Septi terus membimbing dengan aktif sehingga semua kebingungan
mengenai keuangan dapat teratasi.
4. Rektorat
Koordinasi bendahara PEMIRA IKM UI 2011 dengan rektorat cukup baik.
Persyaratan pencairan dana setiap tahap dilakukan dengan menyerahkan LPJ
dana tahap sebelumnya dan cukup lancar karena adanya hubungan yang baik
antara bendahara dan bagian keuangan rektorat, yaitu mbak Maria. Namun,
kendala yang berarti adalah saat penentuan jumlah dana yang akan diberikan
kepada panitia PEMIRA IKM UI 2011. Awalnya, di dalam RKAT tercantum
Rp25.000.000,00 akan diberikan untuk mendanai kegiatan ini, namun setelah
panitia bermaksud mencairkan dana tersebut dengan membuat surat
permohonan pencairan dana, jumlah tersebut dicoret menjadi Rp15.000.000,00.
Bendahara sempat mengajukan banding beberapa kali, namun pihak rektorat
keuangan menjawab bahwa jumlah yang tertera di RKAT bisa saja berubah
melihat kondisi. Akhirnya, melalui diskusi yang cukup panjang dan berlarut-larut
dengan bagian kemahasiswaan rektorat, yaitu Pak Arman Nefi, dan bagian
keuangan rektorat, sementara panitia sudah membutuhkan dana untuk
berkegiatan, kami menyetujui jumlah dana Rp15.000.000,00 tersebut. Hal ini
menyebabkan bendahara harus lebih ketat dalam melakukan pengeluaran
keuangan karena harus menjaga keuangan panitia tidak defisit dengan uang
Rp15.000.000,00 tersebut padahal total biaya yang dianggarkan adalah
Rp25.000.000,00.
5. Badan Audit Kemahasiswaan (BAK)
Tidak ada komunikasi langsung bendahara PEMIRA IKM UI 2011 dengan Badan
Audit Kemahasiswaan (BAK), kecuali saat bertanya masalah format LPJ dana.
BAK menjawab tidak ada hubungan koordinasi langsung antara bendahara
PEMIRA IKM UI 2011 dengan BAK karena PEMIRA IKM UI 2011 merupakan
salah satu program kerja DPM sehingga pertanyaan mengenai format LPJ dana
disesuikan dengan format DPM, yang tidak disosialisasikan oleh DPM
sebelumnya kepada bendahara PEMIRA IKM UI 2011.
6. Komisi Pengawas (KP)
Dalam rangkaian kegiatan PEMIRA IKM UI 2011, koordinasi bendahara dan KP
lancar-lancar saja, tidak memiliki hambatan yang cukup berarti. Namun, saya
baru mengetahui di pertengahan kepanitiaan bahwa dana KP termasuk di dalam
dana kepanitiaan yang saya pegang. Hal ini menurut saya bukan salah
koordinasi bendahara dan KP sepenuhnya, tetapi lebih ke bagaimana kebijakan
mengenai hal tersebut diatur dengang jelas dan disosialisasikan dengan baik
oleh si pembuat kebijakan. Karena jujur saja, hal ini sempat mengganggu
jalannya pengelolaan keuangan panitia yang telah rapi tersusun. Oleh karena
anggaran dana KP tidak diserahkan ke bendahara bersama anggaran bidang
lainnya, bendahara tidak dapat begitu saja mengeluarkan dana kepanitiaan
sesuai dengan jumlah yang diminta oleh KP. Di akhir setelah penghitungan,
kepanitiaan mengalami surplus dan sebagian surplus tersebut akhirnya saya
serahkan ke KP untuk me-reimburse dana KP yang telah terpakai.

Analisis SWOT
Strength:

Hubungan antara controller dan treasurer yang sinergis dapat menjadi suatu kekuatan
bagi tim bendahara. Koordinasi saya dengan Nurrul Helen cukup lancar. Kemudian,
pembagian kerja antara controller dan treasurer berjalan cukup efektif, dimana
berdasarkan fungsi kerjanya, saya melakukan pencatatan dan memegang otorisasi atas
dana, sedangkan Nurrul Helen memegang dana dan melakukan pengeluaran dan dari
kas. Kami saling membantu, namun tidak tumpang tindih. Kekuatan lainnya dari tim
bendahara, saya pernah mempelajari bagaimana membuat laporan keuangan
sederhana dan mencatat dalam bentuk jurnal pencatatan sehingga ilmunya cukup
teraplikasikan di dalam kepanitiaan ini. Selain itu, sifat galak dan pelit dalam hal ini juga
merupakan sebuah kekuatan di tim bendahara, karena sifat galak dan pelit inilah yang
mengantarkan tim bendahara pada pencapaian stabilitas keuangan yang baik dan target
surplus di akhir kepanitiaan.

Weakness:

Controller dan treasurer, keduanya bukan orang-orang yang cukup rapi dan teliti
sehingga pencatatan keuangannya, walaupun lengkap dan detail, agak berantakan.
Kelemahan yang sangat berarti adalah kedua sumber daya manusia di bendahara,
controller dan treasurer, memiliki banyak kesibukan lainnya di luar kepanitiaan sehingga
untuk tuntutan selalu standby ketika ada panitia yang membutuhkan dana secara
mendadak tidak dapat dipenuhi. Selain itu, event ini adalah event tingkat UI, padahal
kedua SDM bendahara ini belum begitu familiar dengan medan UI, terkait kebijakan,
prosedur, dan sebagainya, karena terbiasa hanya bermain di fakultas masing-masing.
Kemudian, tim bendahara terlalu santai dalam menerapkan peraturan mengenai
keuangan, yang tertuang di dalam SOP Keuangan.

Opportunity:

Semua pihak mendukung keuangan. Hal ini merupakan suatu opportunity yang bagus
saat semua pihak menyadari bahwa keuangan adalah suatu hal di kepanitiaan ini yang
harus dijaga dengan hati-hati. Adanya dukungan PO beserta BPH, bidang-bidang yang
tahu diri dalam meminta dana, KP yang tidak rewel meminta dana, DPM yang selalu
membimbing, serta pihak-pihak eksternal lainnya, seperti bagian kemahasiswaan
rektorat yang mendukung dan bagian keuangan rektorat yang sedikit menyusahkan,
namun cukup cepat dalam mencairkan dana.

Threaten:

Hambatan yang paling berarti adalah uang yang tadinya akan diturunkan
Rp25.000.000,00 menjadi hanya Rp15.000.000,00 disertai birokrasi yang rumit dan
berbelit-belit dalam pengajuan banding. Selain itu, ada saja bidang yang terkadang
bertindak seenaknya, melakukan transaksi keuangan tanpa sepengetahuan bendahara
dan tidak ada di dalam anggaran sebelumnya sehingga dana yang tadinya direncanakan
akan dialokasikan untuk hal lainnya, menjadi terganggu.
Rekomendasi

 Bendahara merekomendasikan kepada DPM di kepanitiaan PEMIRA IKM UI


selanjutnya agar jelas dalam membuat kebijakan yang mengatur keuangan
PEMIRA IKM UI dan juga mensosialisasikan ke seluruh elemen yang terkait
keuangan dengan efektif. Selain itu, bendahara DPM diharapkan aktif
membimbing bendahara PEMIRA IKM UI mengenai prosedur dan format-format
yang berkaitan dengan keuangan agar semuanya dapat rapi dan teratur.
 Untuk Project Officer direkmendasikan membaca seluruh LPJ tahun sebelumnya,
termasuk LPJ bagian keuangan, agar dapat memahami apa yang sebaiknya
dilakukan kedepan untuk mengatasi masalah keuangan yang ada di kepanitiaan
PEMIRA IKM UI berdasarkan pembelajaran dari kepanitiaan sebelumnya.
 Untuk setiap bidang, yang terpenting adalah komuikasi yang baik dengan
bendahara dan konsistensi dalam penggunaan dana yang telah dianggarkan di
awal.
 Untuk bendahara kepanitiaan selanjutnya, pembagian kerja controller dan
treasurer harus benar-benar jelas, jangan sampai ada tumpang tindih peran dan
fungsi, tetapi harus tetap saling membantu dan sinergis. Selalu galak dan
pelitlah, selalu cepat dan tanggaplah, serta selalu bersemangatlah! Bangunlah
hubungan yang baik dengan berbagai pihak.

Kesimpulan

Menjaga keuangan kepanitiaan ini agar tetap stabil sungguh merupakan pekerjaan yang
tidak mudah. Ketika dana yang dianggarkan melebihi jumlah dana yang ada, tugas
bendahara menjadi sangat dilematis. Di satu sisi, ia harus terus menyediakan dana bagi
keberlangsungan rangkaian kegiatan, namun di sisi lain, ia juga harus menjaga agar
dana ini cukup bagi terselenggaranya kegiatan ini hingga selesai. Lalu muncullah
sebutan untuk saya, “controller pelit dan galak” karena pada akhirnya jalan tengah yang
saya ambil adalah menghemat. Sungguh, bukan tugas mudah. Sesuai anggaran yang
telah disusun, panitia membutuhkan Rp25.000.000,00 untuk ‘bertahan hidup’. Namun,
apalah daya, dana yang ada tidak sampai ke jumlah Rp17.000.000,00 (Rp15.000.000,00
adalah dana kemahasiswaan dari rektorat, sedangkan sisanya adalah dana verifikasi
dan denda peserta). Maka, kepelitan dan kegalakan saya selama ini semata-mata untuk
tujuan baik ini, menjaga keuangan kepanitiaan tetap stabil sehingga walaupun awalnya
tidak mungkin, saya memiliki target untuk surplus tahun ini. Dan ah ya, kita surplus,
teman-teman. Sekitar Rp400.000,00-an dengan Rp300.000,00 akan saya berikan untuk
reimburse teman-teman Komisi Pengawas dan sisanya untuk kepentingan LPJ PEMIRA
IKM UI 2011. Jaya terus kepelitan dan kegalakan bendahara!

Penutup

Alhamdulillah, bersama selesainya laporan pertanggungjawaban bendahara yang telah


saya tulis dengan sebenar-benarnya ini, berakhir pula kegiatan PEMIRA IKM UI 2011.
Antara bahagia, sedih, bercampur haru telah memiliki kenangan indah di UI bersama
kepanitiaan super ini sekaligus harus mengakhirinya. Sungguh, pengalaman kurang
lebih 6 bulan bersama kepanitiaan ini adalah pengalaman yang sangat berharga yang
tidak dapat tergantikan dengan apapun. Terima kasih banyak BPH PEMIRA IKM UI 2011
(Helen rekan treasurer yang selalu saya repotkan, Arief Pak PO yang sabar dan
seringkali saya berusaha kudeta (peace Arif! :D) juga Arisa WaPO si anak panda yang
selalu menyediakan transport buat kakakmu ini. Debia dan Hasna yang sabar
menunggu LPJ yang lama ditulisnya ini, Aya, guru kehidupan tempat segala luapan hati,
adikku Jodi, Faiz, adikku Hafizh, Zaki adik kandungku /cih/ haha, Tita beserta kamarnya
untuk menggalau, Yunda, Ryandi Lela, adikku Tebe, Budi koala, Melisa dan Kemal) yang
telah menjadi keluarga baru untuk saya di UI, juga rekan-rekan dan adik-adik staf yang
selalu menghibur hati. Untuk DPM (bang Eko makasih ya kakak ketemu di Eropa kita
dan Kak Septi semangat kak semoga cepet nikah ya :D) dan juga KP (Komisi
Pengawas), terutama kakakku Kak Alvin, si alien nyolot, yang telah menjadi bagian dari
keluarga besar ini. Mohon maaf jika telah banyak kekhilafan yang dilakukan oleh tim
bendahara kepada semua elemen yang berkaitan dengan kegiatan PEMIRA IKM UI
2011. Semoga kita bisa selalu menebar kebermanfaatan dimanapun kita berada, sekecil
apapun peran kita. Satu kata, bermanfaat!

Hidup Bendahara Pelit dan Galak!

Finance Controller PEMIRA IKM UI 2011

Zayyidah Ahsanti, SE

(Bahasa dan Kebudayaan Korea FIB UI 2009)

“ Kita menilai diri kita dengan mengukur dari apa yang kita rasa mampu untuk kerjakan,
orang lain menilai diri kita dengan mengukur dari apa yang telah kita lakukan”

(Henry Wadsworth Longfellow)

I. Pendahuluan
Tidak ada satu pun kata yang pantas diucapkan selain ungkapan rasa syukur
yang tidak bertepi kepada Allah SWT, Sang pemilik hidup dan kehidupan ini yang
senantiasa “memeluk” saya dalam naungan rahmat dan nikmatNya. Dengan limpahan
rahmat tidak terhitung pulalah,pada akhirnya rangkaian Pemilihan Raya Universitas
Indonesia Tahun 2011 diselenggarakan. Saya berani bersumpah bahwa
penyelenggaraan Pemira 2011 tentulah kosong makna tanpa membicarakan aktor-aktor
yang berada dibelakangnya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih dan rasa
sayang yang amat sangat kepada “my new family” pada kepanitiaan Pemira 2011, baik
itu teman-teman BPH dan teman-teman staff. Bergabungnya saya pada kepanitiaan ini
sebagai Legal Officer (LO) merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya, dan saya
pastikan saya akan menyesal apabila saya memilih menolak untuk bergabung dengan
keluarga yang luar biasa ini.
Kalau boleh berkata jujur, pada awal saya ditawari oleh seorang teman untuk
bergabung dalam kepanitiaan Pemira, saya menjawab tawaran tersebut dengan senang
hati dan perasaan yang berbahagia. Pasalnya, merujuk pada sedikit pengalaman saya
pada kepanitiaan dua tahun yang lalu (2009), Pemira merupakan event yang cukup
besar dan menantang. Dengan waktu kerja yang relatif panjang, tentunya beban kerja
akan berat dan semuanya tidak akan gampang. Akan tetapi, justru bagian itulah yang
membuat saya tertarik bergabung dalam kepanitiaan, selain ingin mendulang teman dan
pengalaman, juga berbagi ilmu yang diperoleh selama kuliah di UI.
Keinginan itu seolah sejalan dengan posisi yang ditawarkan kepada saya, yaitu
Legal Officer (LO). Dari istilah saja secara kasat sudah bisa ditebak bahwa bidang kerja
saya nantinya akan berhubungan dengan persoalan legal (hukum). Ini semakin
membuat saya tertantang karena berhubungan juga dengan status saya sebagai
seorang mahasiswi Fakultas Hukum (Angkatan 2008). Disamping praktik “sederhana”
tentang teori-teori yang saya telah pelajari di kampus, sebaliknya saya akan belajar
banyak pula dari kepanitiaan ini dan Pemira secara keseluruhan. Baik mengenai politik
kampus, gerakan kemahasiswaan, dan banyak hal lainnya yang mungkin tidak terduga
sebelumnya oleh saya.
Seiring dengan bergeraknya waktu dari hari ke hari, hingga penyelenggaraan
Pemira sampai pada titik “selesai”, ternyata saya dihadapkan pada banyak kenyataan
yang menarik di lapangan. Bukan hanya menjadi bahan koreksi kedepannya, tetapi juga
menambah wawasan dan pengalaman saya secara personal. Oleh sebab itu, laporan
pertanggungjawaban ini saya harapkan menjadi tulisan berarti bagi banyak pihak,
khususnya bagi teman-teman yang kelak akan bergabung dalam kepanitiaan (lebih
khusus pada bidang LO).
Sebelumnya, izinkan saya sekali lagi mengucapkan terimakasih kepada teman-
teman Panitia Pemira 2011 dibawah “komandan” Arief, untuk teman-teman BPH Pemira
(you’re rock Guys ), khususnya untuk ahsanti bersaudara (zayy dan zaki) yang selalu
menjadi tempat saya untuk berkeluh kesah dan berbagi kegalauan, Iftita Rahmi (orang
yang pertama kali mengajak saya bergabung dengan tim super ini), Hafizh “Big Hafizh”,
Ariz “Manusia Panda”, TB “Tebe”, Jodi “si cerewet”, Lia Gunawan (staff tunggal saya)
dan teman-teman staff Pemira lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu demi satu.
Terakhir, untuk sebuah nama yang tidak bisa saya sebutkan disini, yang tanpa sadar
telah mewarnai hari-hari saya di Pemira dengan segala nasihat dan konflik yang dia
timbulkan (but I’m so thankful).
Seperti ungkapan “tak ada gading yang tak retak”, maka tidak ada manusia
tanpa kesilapan, atas segala khilaf dan sengaja yang saya buat, saya memohon maaf
kepada seluruh Panitia Pemira 2011.
Selamat membaca…

II. Deskripsi Bidang (Job Description)


Dalam struktur kepanitiaan Pemira 2011, LO memiliki garis koordinasi dan
tanggung jawab secara langsung kepada Ketua Panitia. Garis koordinasi dan tanggung
jawab tersebut menggambarkan bahwa LO tidak memiliki divisi (satuan kerja) tersendiri,
dengan deskripsi kerja sebagai berikut :
- Menjadi perwakilan (kuasa) dari Ketua Panitia dalam kaitannya dengan
permasalahan hukum dalam penyelenggaraan Pemira;
- Merancang Peraturan Panitia Pemira yang merupakan peraturan pelaksana
dari Undang-Undang IKM UI Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pemira IKM UI;
- Melakukan pengkajian terhadap pelbagai keputusan Panitia dan Standar
Operational Procedure (SOP) masing-masing bidang di kepanitiaan.
Deskripsi kerja tersebut merupakan deskripsi kerja yang sedari awal telah
disepakati bersama antara saya dan Ketua Panitia. Akan tetapi, pada tataran
pelaksanaan dari tugas-tugas tersebut, terdapat beberapa permasalahan atau
hambatan. Sebelumnya, berikut ini akan saya jelaskan pelaksanaan serta evaluasi dari
masing-masing tugas tersebut:

1. Tugas point pertama


Dalam pelaksanaan tugas poin pertama ini, saya selalu berkoordinasi secara
langsung maupun tidak langsung (bergantung pada situasi dan kondisi) dengan Ketua
Panitia. Hal ini dikarenakan, tidak sedikit permasalahan yang muncul selama
penyelenggaraan Pemira yang berkaitan dengan hukum. Artinya, permasalahan tersebut
berkaitan dengan produk hukum dari Panitia. Baik itu peraturan Panitia, Keputusan,
SOP, dan masalah-masalah terkait lainnya. Pada umumnya, pihak pertama yang
mengetahui permasalahan tersebut adalah Ketua Panitia, karena beliau yang selalu
berkomunikasi dengan teman-teman staff. Setelah itu, barulah Ketua Panitia
memberitahukan kepada saya tentang permasalahan tersebut.Permasalahan-
permasalahan hukum yang muncul selama penyelenggaraan Pemira lebih didominasi
oleh complain Peserta Pemira atau Tim Sukses mereka terhadap produk hukum panitia
ataupun proses penyelenggaraan Pemira secara keseluruhan. Adapun permasalahan-
permasalahan hukum yang terjadi sepanjang penyelenggaraan adalah sebagai berikut:
 Terdapat beberapa Calon Peserta Pemira yang dinyatakan tidak lulus tahap
verifikasi pada sidang penetapan hasil verifikasi pertama, mereka mengajukan
complain kepada Panitia karena menganggap standardisasi yang ditetapkan oleh
Panitia dianggap berlebihan. Selain itu, Panitia tidak menyediakan upaya hukum
keberatan dalam Peraturan Panitia No 01 Tahun 2011 tentang verifikasi bagi
mereka yang dinyatakan tidak lulus.
 Penyelenggaraan sidang verifikasi pertama dinilai cacat hukum oleh Komite
Pengawas Pemira (KP) karena terdapat beberapa hal yang dilanggar oleh
Panitia. Oleh karena itu, dua hari setelah penyelenggaraan sidang verifikasi
pertama tersebut, KP memberikan rekomendasi kepada DPM dan Panitia untuk
menyelenggarakan sidang verifikasi ulang.
 Proses verifikasi MWA UI UM (MWA) yang sempat “mengambang” dan
bermasalah. Pada awalnya verifikasi (pendaftaran) MWA dilaksanakan
bersamaan dengan verifikasi BEM UI dan Anggota Independen DPM UI. Karena
pada tahap pendaftaran tersebut tidak ada satupun anggota IKM UI yang
mendaftarkan diri, maka sesuai dengan amanat UU Pemira, pendaftaran untuk
MWA diperpanjang atau memasuki tahap perpanjangan. Pada tahap
perpanjangan tersebut, di tubuh MWA UI sendiri timbul banyak persoalan internal
khususnya status keberadaan MWA UI. Tentunya ketidakjelasan status MWA UI
tersebut membawa implikasi terhadap status MWA UI UM. Dimana terdapat
kesamaran antara ada dan tiadanya MWA UI UM. Hal ini mengakibatkan
ditangguhkannya perpanjangan pendaftaran untuk MWA UI UM sampai dengan
jelasnya status MWA UI. Penangguhan ini ditetapkan oleh Panitia melalui
Keputusan Panitia. Pada saat penyelenggaraan Pemira sudah memasuki tahap
penghitungan suara, Panitia mengeluarkan Keputusan Panitia yang mencabut
penangguhan perpanjangan pendaftaran untuk MWA UI UM. Pada tahap ini,
terdapat 2 (dua) anggota IKM UI yang mendaftarkan diri sebagai calon Peserta
Pemira untuk MWA UI UM. Selanjutnya, verifikasi terhadap dua calon tersebut
dilaksanakan dan hasil dari verifikasi tersebut adalah hanya satu calon yang lulus
dan menjadi Peserta Pemira untuk MWA UI UM. Namun, justru disinilah muncul
permasalahan hukum yang agak pelik. Pasalnya, beberapa anggota IKM UI dan
juga tim sukses calon yang tidak lulus verifikasi tersebut mempertanyakan
legalitas dari keseluruhan proses Pemira untuk MWA UI UM tersebut. Mereka
mendalilkan bahwa terdapat kekeliruan hukum yang nyata, karena sudah lewat
waktu perpanjangan pendaftaran untuk MWA UI UM dan seharusnya proses
tersebut sudah diserahkan pada mekanisme Forma. Disamping itu, terdapat
ketidakkonsistenan penggunaan istilah pada Keputusan Panitia dengan publikasi
kepada umum.
Evaluasi
Berbagai permasalahan yang muncul di atas, secara jamak muncul karena
kurang terlalu baiknya komunikasi antara saya dan Ketua Panitia. Pola kerja yang
terjalin selama penyelenggaraan Pemira adala hubungan kerja yang tidak utuh. Artinya,
tidak jarang terjadi kesalahpahaman diantara kami. Misalnya, setiap kali saya
merancang suatu Peraturan ataupun Keputusan Panitia, hasil akhirnya selalu saya
laporkan kepada beliau. Tetapi, tidak jarang terdapat perbedaan penafsiran atas produk-
produk hukum tersebut. Hal ini terjadi disebabkan juga karena kedudukan dan posisi
saya yang langsung berhubungan dengan dia. Seolah-olah terlihat bahwa posisi saya
bukan bagian dari Kepanitiaan, tetapi justru berada di luar struktur kepanitiaan.

Rekomendasi
- LO harusnya berbentuk satu divisi atau bidang tersendiri, nantinya ada chief dan para
staff seperti divisi lainnya. Dimana, LO akan menjadi law center dalam kepanitiaan
Pemira. Law Center dalam artian bidang yang secara khusus mengurusi masalah
hukum Pemira. Mulai dari perancangan produk hukum sampai dengan pihak yang
bertanggung jawab untuk pengarsipan segala data terkait dengan produk hukum
tersebut dan publikasi produk hukum. Dengan demikian, akan muncul ketertiban kerja
dan kesamaan pandangan terhadap setiap produk hukum Panitia.
- Jalinan komunikasi yang intens dan berkualitas dengan Ketua Panitia dan para staff
adalah hal yang sangat diperlukan dalam menunjang lancarnya pelaksanaan fungsi
dan kerja LO khusunya.

2. Tugas point kedua


Dalam pelaksanaan tugas point kedua ini, saya selalu berkoordinasi dengan
bidang-bidang terkait menyangkut peraturan yang akan dibuat. Adapun peraturan-
peraturan Panitia selama penyelenggaraan Pemira adalah sebagai berikut:
 Peraturan Panitia Pemira Nomor 01 Tahun 2011 tentang Verifikasi
 Peraturan Panitia Pemira Nomor 02 Tahun 2011 tentang perubahan atas
Peraturan Panitia Pemira Nomor 01 Tahun 2011 tentang verifikasi
 Peraturan Panitia Pemira Nomor 03 Tahun 2011 tentang Kampanye
 Peraturan Panitia Pemira Nomor 04 Tahun 2011 tentang Pemungutan Suara
 Peraturan Panitia Pemira Nomor 05 Tahun 2011 tentang perubahan atas
Peraturan Panitia Pemira Nomor 04 Tahun 2011 tentang Pemungutan Suara
Dalam merancang peraturan-peraturan di atas, langkah-langkah yang saya
lakukan adalah sebagai berikut:
 Melakukan riset terhadap permasalahan yang akan dituangkan dalam sebuah
peraturan. Misalnya, ketika akan merancang peraturan tentang pemungutan
suara, maka saya membandingkan peraturan Panitia Pemira dua tahun
berturut-turut sebelumnya dan pengaturan secara positif di Indonesia.
 Mengumpulkan DIM (Daftar Inventarisasi Masalah) dari masing-masing
bidang. DIM tersebut berisikan masalah-masalah apa saja yang perlu diatur
dan tidak diatur dalam peraturan.
 Membuat rancangan peraturan dan membagikan kepada seluruh BPH Panitia
untuk meminta masukan terhadap rumusan peraturan tersebut.
 Membahas rancangan yang telah diberikan masukan oleh keseluruhan BPH
Panitia dengan koordinator bidang terkait untuk melakukan fiksasi terhadap
rancangan peraturan terkait.
 Menyerahkan kepada Ketua Panitia untuk disahkan menjadi Peraturan Panitia
untuk kemudian dipublikasikan kepada umum.
 Sosialisasi Peraturan Panitia kepada peserta dan pihak berkepentingan
lainnya.

Evaluasi
Dalam pelaksanaan tugas ini terdapat beberapa permasalahan dan hambatan,
yaitu:
 Peraturan Panitia merupakan peraturan pelaksana dari UU Pemira. Dimana UU
Pemira sendiri merupakan produk hukum dari DPM UI. Hal mana yang menjadi
masalah ketika UU Pemira disahkan dalam jangka waktu yang sangat dekat
dengan dimulainya rangkaian kegiatan Pemira. Dengan keadaan yang demikian,
peraturan Panitia pun harus tertunda pembuatannya dalam jangka waktu yang
cukup lama. Idealnya, peraturan tersebut sudah harus matang sebelum
rangkaian kegiatan dimulai.
 Tidak dilibatkannya Panitia secara intens dalam penyusunan UU Pemira
menimbulkan kesulitan tersendiri bagi Panitia dalam merumuskan peraturan.
Karena, terdapat beberapa hal yang keliru dalam UU Pemira. Sementara itu,
peraturan Panitia setidaknya hanyalah sebagai corong bagi pelaksanaan UU
Pemira.
 Kurangnya sosialisasi internal dan eksternal terhadap peraturan Panitia membuat
Panitia sendiri terkadang mempunyai multi interpretasi terhadap peraturan. Hal
ini tentunya akan menimbulkan ketidakpastian pengaturan, yang pada titik
terburuk berdampak pada kacaunya pelaksanaan Pemira.

Rekomendasi
Sebuah peraturan pada dasarnya adalah seni untuk mengatasi masalah.
Sebelum benar-benar merancang peraturan dalam suatu rancangan peraturan,
hendaknya setiap bidang sudah punya daftar permasalahan yang menjadi pokok-pokok
pengaturan dalam peraturan. Sebaiknya bidang-bidang yang memerlukan peraturan
untuk kerja mereka harus membicarakan secara internal terkait dengan masalah-
masalah yang akan diatur. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kesamaan pandangan
terhadap masalah.
Sebelum rangkaian Pemira dimulai, sebaiknya LO secara intents berkomunikasi
dengan DPM UI untuk membahas mengenai UU Pemira. Tanpa maksud untuk
mengambil alih tugas DPM UI sebagai lembaga legislatif, tetapi hanya untuk
mempermudah pemahaman Panitia terkait dengan UU Pemira, dan menciptakan
keselarasan antara UU Pemira sebagai dasar hukum pelaksanaan Pemira dan
Peraturan Panitia sebagai ketentuan Pelaksana.
Pada saat sosialisasi peraturan dengan Peserta Pemira dan pihak
berkepentingan lainnya, Panitia harus mempunyai daya tawar yang kuat. Artinya, Panitia
harus bisa memainkan peran sebagai wasit dari sebuah pertarungan (pertarungan
kepentingan), sehingga Panitia jangan mudah terpengaruh oleh kepentingan para pihak,
yang tentunya bukan berarti Panitia menutup diri dari masukan yang membangun. Oleh
sebab itu lah, kematangan konsep dalam peraturan sangat diutamakan.

3. Tugas point ketiga


Dalam pelaksanaan tugas ini, saya hanya memeriksa kembali setiap keputusan
Panitia yang telah dibuat oleh Bidang I sebelum disahkan Ketua Panitia.
Evaluasi
Tidak terdapat masalah yang berarti dalam pelaksanaan tugas ini, hanya saja
muncul sedikit masalah dalam hal pengarsipan dokumen. Artinya, setiap keputusan
yang telah ditandantangani serta di cap oleh Ketua Panitia tidak rapi penyimpanannya.
Menjadi masalah ketika dokumen asli tersebut tidak ditemukan, walaupun banyak sekali
terdapat file nya di komputer. Tetapi, dokumen asli tersebut sangat diperlukan sebagai
bukti apabila keputusan itu dipermasalahkan di kemudian hari.
Rekomendasi
Apabila LO dikonsep sebagai law center dalam kepanitiaan Pemira, maka sudah
menjadi tugas LO untuk membuat draft Keputusan, melakukan pengarsipan dokumen
asli, bahkan sampai dengan mempublikasikan Keputusan tersebut.

III. Penutup
Pada akhirnya, rangkaian kegiatan Pemira telah terselenggara dengan segala
kelebihan dan kekurangan penyelenggaraannya. Namun, tidak ada kata terlambat untuk
memperbaiki kekurangan itu kedepannya. Sesungguhnya, kepanitiaan ini membuat saya
belajar tentang banyak hal.
Sukses selalu teman-teman Panitia…

Jodi Afila Ryandra

Kriminologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2009

jodi.afila@gmail.com atau mr_jodi_afila@yahoo.com

A. Pendahuluan
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

“Jangan tanyakan apa yang negara berikan padamu, namun apa yang kamu
berikan untuk negara ini” (John F. Kennedy).

Sebuah kutipan dari salah satu tokoh idola saya, yaitu John F. Kennedy yang
mengawali sekaligus menjadi niat penuh semangat bagi saya pribadi untuk mau
menjalani satu dari sekian kepanitiaan yang diikuti paling penting semenjak
mengenakan status sebagai mahasiswa Universitas Indonesia, yaitu Pemira IKM UI
2011. Akhirnya rangkaian acara yang panjang, seru, dan juga menyenangkan ini usai
sudah. Sejujurnya, saya sendiri bingung mau memberikan tanggapan apa dalam laporan
pertanggungjawaban saya selaku Koordinator Bidang I yang membawahi bidang
Verifikasi dan Pemungutan Suara. Yah, pada intinya ini merupakan salah satu rangkaian
proses dari pembelajaran hidup yang akan selalu saya kenang hingga sejauh-jauhnya.
Mengapa demikian? Karena kegiatan inilah yang membuat saya mengenal arti dari
sebuah keluarga, kawan, pertemanan, dan nilai moral lainnya.
Diawali melalui evaluasi atas pelaksanaan Pemira IKM UI 2010 sebelumnya
yang menurut saya masih sangat memiliki kekurangan ditambah sering sekali saya
memberikan tanggapan negative serta membuat sebuah tulisan provokatif atas
pelaksanaan salah satu pesta demokrasi inilah yang membuat saya menjadi begitu
tertarik untuk mengikuti rangkaian di dalamnya sebagai panitia aktif. Niat untuk
memperbaiki sekaligus memberikan bakti untuk negara kedua saya, yaitu IKM UI
(hehehe) plus adanya tawaran dari sang PO yang menurut saya begitu sabar dan tabah,
yaitu M Arief Rakhman. Tawaran tersebut tanpa pikir terlalu panjang, cukup dua hari
sepertinya langsung saya iyakan. Namun ternyata tawaran tersebut membawa saya
mendalami petualangan politik, sosial, maupun apapun dengan rekan-rekan kepanitiaan
sekalian.
Menjadi sebuah BPH Inti, khususnya Koordinator Bidang I bahkan merupakan
tantangan tersendiri bagi saya secara pribadi. Bidang I yang katanya Arief sendiri
merupakan bidang rusuh *ups, tidak menjadi halangan bagi saya karena selain
menyukai tantangan, saya juga berharap bisa berpartisipasi secara aktif di kepanitiaan
ini. Sejujurnya banyak sekali tanggapan dan saran dari teman-teman saya yang
menyatakan bahwa kepanitiaan Pemira IKM UI merupakan yang paling berat. Namun
tanggapan dan saran tersebut justru semakin menguatkan saya bahwa proses ini mesti
dilaksanakan dan diperbaiki untuk menghasilkan demokrasi yang berkualitas di UI ini
sendiri.
Saat pertemuan pertama kali dengan BPH inti (saya lupa kapan, maaf yak :p)
bagian pekerjaan pengabdian yang saya lakukan kurang lebih sebagai berikut:
1. Bertanggungjawab atas keseluruhan proses pendaftaran kandidiat dan pemilihan
(pencontrengan).
2. Merupakan perpanjangan tangan dari PO terhadap dua bidang dibawahnya, yaitu
Verifikasi dan Pemungutan Suara.
3. Menjalankan fungsi pengawasan terhadap bidang Verifikasi dan Pemungutan Suara.
Namun seiring perjalanan waktu (ceileh kayak puisi aja :p), ternyata peran dari
seorang Koordinator Bidang (Koorbid) I ini menjalar kemana-mana. Salah satu contoh
Koorbid I harus membantu eksplorasi kandidat di beberapa fakultas, menyebarkan
informasi mengenai Pemira IKM UI, dan segala macamnya. Walaupun tidak sesuai
dengan pekerjaan yang semestinya, namun hal tersebut bukan merupakan tantangan
yang berat bagi saya sendiri. Mengapa? Ya karena kepanitiaan ini sudah merupakan
keluarga dan saudara kandung bahkan bagi saya. Selain Arief (PO), saya berkenalan
dan dekat sekali dengan Ariz yang tenang dan menghanyutkan (WaPO), Aya yang ceria
dan sangat telaten (Legal Officer), Debia dan Hasna yang sabar dalam susun surat
(Sekretaris), Helen (makasih udah mau buatin logo, mending dipatenin deh tuh :D) dan
mbak galak, namun sangat perhatian kakakku Zayy :p (Bendahara), Kemal yang sangat
semangat TINGKAT DEWA dan Meilisa (Panlok Depok dan Salemba), Faiz yang tenang
dan semangat senyumnya hehehe (Koorbid II) yang membawahi Lela (nama aslinya sih
Ryandy) yang akhirnya jadi ketua IKSI FIB UI (selamat GUYS) dan Ayunda, dan masbro
saya yang ganteng Hafizh (Koorbid III) yang membawahi TeBe (suara berTOA) dan Budi
Harjo.
Eh lupa, saya juga dekat pula dengan mbak-mbakku yang tangguh, militant, dan
juga berdedikasi sangat tinggi yaitu tanpa lain dan bukan Iftita Rahmi (PJ Verifikasi) dan
Zakiyah Ahsanti (PJ Pemungutan Suara). Karena saya Koorbid I ya saya menjelaskan
LPJ Cuma bidang I saja. Yak tanpa banyak basa basi, Verifikasi dan Pemungutan Suara
memiliki dua tim yang saya sebutkan sebagai SUPER TEAM, antara lain:
Bidang Verifikasi, yaitu:
1. Dodi Fikri Andrikha (Fakultas Teknik/2009)
2. Anissa Septi (Fakultas Teknik/2010)
3. Syukur Sakban Wicaksono (Fakultas MIPA/2011)
4. Anbar Jayadi (Fakultas Hukum/2010)
5. Dita Liliansa (Fakultas Hukum/2010)
6. Desitriana (Fakultas Ilmu Budaya/2008)
7. Marlina (Fakultas Ilmu Budaya/2011)
8. Hanna Marthatya Hakim (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/2010)
9. Eny Budi Lestari (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/2010)
10. Dian Setiawati (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/2009)
11. Vania Putri Piani (Fakultas Kesehatan Masyarakat/2011)\

Dan Bidang Pemungutan Suara, yaitu:


1. Ferdi Alfarizka (FSLKM 2009),
2. M Kautsar (FPSI 2009),
3. Firmansyah (FT 2010),
4. Gery Respati (FIB 2009),
5. Anisatu (2010),
6. Maratul Husna (FIB 2008),
7. Sri Lestari (FIB 2008),
8. Maygita Suci Brilian (FKM 2010),
9. Mona Yulinda (Vokasi 2009)
Bagi Tita dan Zaki, sejujurnya saya sangat berterimakasih kepada kalian berdua
secara khususnya karena berhasil dalam mengembangkan dua SUPER TEAM tersebut
menjadi bagian yang sangat menunjang pelaksanaan Pemira IKM UI ini. Bagi tita dan
zaki, jujur saja saya masih belum terlalu mengenal kalian sebelumnya, walaupun dulu
zaki adalah satu angkatan dalam SMP sekalipun dan bahkan saya juga sempat berkoar-
koar untuk dapat menjadikan kalian berdua bersama tim sebagai individu yang militant
dan memiliki tanggungjawab yang besar. Entah apakah itu berhasil atau tidak, saya
meyakini kalian berdua yang mengetahui hasilnya mengingat kalian adalah ibu dari
anak-anak kalian hehehe.
Tita yang pendiam dan Zaki yang sangat-sangat atraktif sangat mewarnai
perjalanan Pemira IKM UI ini. Selain itu, staf-staf bidang I yang saya kenal sangat
mendalam semuanya, saya juga mengucapkan banyak-banyak terima kasih dan
memohon maaf apabila selama ini saya sering sekali memberikan pengaruh buruk
kepada kalian semua khususnya control emosi dan gaya berbicara saya yang masih
belum bias diperbaiki. Selebihnya saya sangat-sangat berterimakasih kepada kalian.
Oiya, panitia Pemira IKM UI ini juga unik dimana banyak sekali terjadi dinamika
kedepannya, yaitu saya harus jaga-jaga absensi kuliah dengan teliti (INI PENTING LHO
CALON KOORBID I) plus ada panitia yang mau berhenti tapi gak jadi (SIAPA YAA?? :p)
yah terlepas dari kekurangannya, saya hanya mengucapkan terimakasih kepada
semuanya, termasuk Tuhanku Allah SWT yang justru menambah rasa rajinku dan
mengingatkanku karena HP saya sempat hilang (hati-hati ya Guys) akibat Pemira IKM
UI ini. Oiya satu lagi terima kasih untuk DPM UI 2011, dimana ada bang Eko, Mbak
Septi, Mbak Heliana, Mbak Emon, dll yang membantu selama pelaksanaannya dan
terkadang membantu kelancaran acara kami ini. Terima kasih Ya Rabb karena engkau
memperkenalkan saya dengan keluarga baru ini. :D
HIDUP MAHASISWA!!!
UI!! Kepal Jari Jadi Tinju!! UI UI Kampusku!! Bersatu Almamaterku!! UI!!!
Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

B. Evaluasi Staf
Kinerja dari staf Pemira IKM UI umumnya saya berikan nilai 80 alias A- dalam
segala macam pelaksanaannya walaupun masih ada beberapa kekurangan dalam hal
koordinasi, namun untuk Bidang I ini saya berani memberikan nilai 90 atas militansi dan
kesabaran mereka dalam prosesi pemilihan suara ini. Pada bagian Verifikasi sendiri
kinerja mereka sangat rapi dalam segala macam pelaksanaannya, walaupun masih ada
kekurangan terutama dalam menyiapkan formulir pendaftaran yang molor hingga
beberapa jam. Masa pendaftaran dan verifikasi berlangsung pada tanggal 13-21
oktober 2011 dimana terdapat beberapa kali perpanjangan sehingga pada akhirnya
calon yang mendaftar untuk DPM UI, yaitu:
1. Achmad Firmansyah / FKM / 0806335454
2. Nadia Humaira / FKM / 0906628602
3. Denny Irawan / FE / 0906630582
4. Anindini Winda A. / FIK / 0906510634
5. Rahma Budi Widiasih / FMIPA / 0906530876
6. Badzlina Amalia / FMIPA / 0806453081
7. Rizki Rianda Silva / FISIP / 1006763312
8. Annisa Nurjanah Irawan / FIB / 1006716682
9. Brian Dahniel / VOKASI / 1006730491
10. Arianisti Zulhanita / VOKASI / 1006721215

Untuk BEM UI, yaitu:


1. Faldo Maldini (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam /
0806326001) dan Rosidi Rizkiandi (Fakultas Ilmu Budaya / 0806462376).
2. Kartini Laras Makmur (Fakultas Hukum / 0806342485) dan Ryan Pradipta
Putra (Fakulas Ilmu Komputer / 0806460111)
Namun untuk MWA UI UM tidak ada, yang pada akhirnya diadakan kembali
namun dengan menggunakan mekanisme FPT dari DPM UI 2012 yang terpilih. Evaluasi
khusus pada bagian verifikasi ini lebih kepada penjadwalan dan tersedianya staf yang
hadir dalam setiap pelaksanaan verifikasi, sidang-sidang baik penetapan maupun
pelanggaran, hingga pelantikan. Banyak sekali teman-teman Verifikasi yang tidak hadir
sehingga sedikit menyulitkan kinerja dalam Bidang I secara keseluruhan. Namun
terlepas dari itu semua saya yakin kalian telah mengeluarkan segala macam daya
maupun upaya hingga mengorbankan waktu kuliah dan tidur diimana dapat
mempengaruhi kekuatan dan semangat dari kalian semua rekan-rekan verifikasi.
Bagi bidang Pemungutan Suara, tugasnya sendiri sangat penting juga. Karena
berkaitan dengan fakultas, khususnya dengan Koordinator Fakultas dalam menyediakan
tempat, lalu dengan Bidang III, khusus di Logistik dalam menyediakan sarana dan
prasarana terkait kelengkapan pelaksanaan Pemira IKM UI, dan lain-lainnya. Evaluasi
khusus mengenai staf verifikasi sepertinya tidak ada, namun sangat menuntut ketelitian
dalam melaksanakan tugas serta bersedia untuk mengorbankan kuliah. Namun dalam
hal ini bidang Pemungutan Suara, saya menginginkan juga adanya kesungguhan dalam
menjalankan tugasnya sendiri, khususnya yang berjaga di Salemba yang ternyata justru
sang PO dan saya sendiri yang berjaga disana.
Yak pada intinya jumlah suara yang kami kumpulkan mencapai 12.611 suara
dimana masih dibawah target kami yang menginginkan 18.000 suara karena juga
berharap bisa untuk E-VOTE. Namun karena gagalnya E-Vote tidak menjadi factor
determinan utama terkait dengan tidak tercapainya target dari suara ini. Ohya , untuk
mbak Aya yang tetap setia dalam menjalankan tugasnya walaupun terjadi berbagai
macam dinamikanya, evaluasi untuk mbak aya sih ya sabar dan tabah dalam
menghadapi saya CMIIW. Dan maaf juga karena gak hadir saat pembuatan aturan
hukum mengenai peninjauan kembali dikarenakan saya harus ikut Konferensi
Mahasiswa Indonesia. Intinya semua dari staf maupun semua bidang yang
berkoordinasi dengan BIDANG I ARE PERFECT :D

C. Evaluasi Kerja Bidang


Yak seperti yang saya sebutkan sebelumnya, bahwa job description Koorbid I
lebih kepada supervisi dan pembantu umum *loh dari PO di Verifikasi dan Pemungutan
Suara. Sejujurnya apa ya yang mau saya ucapkan buat bidang ini selain kata
SEMPURNA?? Bagaimana tidak sempurna? Mereka semua bekerja hingga mati-matian
sampai kurang tidur, banyak absennya, tugas terbengkalai (hati-hati juga ya yang ini),
plus bisa jadi putus kalo pacaran (sepengetahuan saya nggak ada deh di Pemira IKM UI
ini). Namun dibalik kekuatan, yang namanya manusia tentu memiliki kelemahan.
Kelemahan yang saya lihat dalam Bidang I ini adalah ketidakjelasan jadwal absen yang
menjaga PUSGIWA, administrasi surat hingga berkas yang kemana-mana, kurangnya
komitmen yang teguh dalam Bidang I untuk mau membantu temannya yang mengalami
kesulitan, dan apa lagi ya? Hmmm.. ketidaksabaran dalam menghadapi kegilaan saya
(becanda). Namun dibalik kelemahan, tentu menghasilkan sebuah solusi yang insya
Allah konkrit namun fun setelah saya menuliskan pada bagian ini.
D. Saran dan Rekomendasi untuk PANITIA PEMIRA IKM UI 2012
1. STAF DIPERBANYAK!!!!
2. SOLID dalam kepanitiaan. Penting dan Fardhu Ain hukumnya.
3. Ada Juru Bicara Panita, jangan PO mulu bosen :p
4. Punya Legal Officer yang TANGGUH, kalau bisa yang seperti Della Sri
Wahyuni (FH 08) hehe
5. Punya garis koordinasi yang jelas dan KOMUNIKASI dengan seluruh bidang
apabila ingin mengambil jatah pekerjaan bidang lainnya.
6. Baik-baiklah kalian nak dengan Komite Pengawas Pemira IKM UI, untungnya
tahun ini Komite Pengawasnya Gokil dan Kocak macam bang Alvin
Prasetyadi (FIB 08) hehe.
7. SABAR dan Tetap Teguh dalam menjalankan tanggungjawab amanah ini.
Insya Allah, tuhan akan selalu membantu kita.
8. JADIKAN PANITIA dan DPM UI sebagai KELUARGA baru kalian. Curhat aja
kalau perlu :p
9. Cari Jaringan di Kampus. Berguna lho untuk tahu masalah-masalah Pemira
IKM UI.
10. Bingung isi apa. Yaudahlah yang penting genap. Ohya, selamat bekerja. Bagi
Koorbid I yang terpilih bisa hubungi saya, Jodi Afila R (FISIP 09):
085710060996. Mungkin saja jika butuh konsultasi dan pertanyaan, insya
allah saya siap beri bantuan.

Dan yang terakhir, kembali saya tekankan kepada Panitia Pemira IKM UI 2011 ini
untuk tetap saling komitmen dan jaga silaturahmi. Arief (tolong perbaiki kelemahan
pribadinya ya rip dan moga amanah di SALAMnya), Ariz (makasih udah mau pinjemin
mobilnya dan diskusi plus sukses di FUSI FTUInya), Debia (sabar-sabar ya dengan saya
di BK MWA UI UM tahun ini haha), Hasna (ditunggu lulusnya dan senyumnya :p), Helen
(makasih udah mau disusahin saya yaa dan sukses terus jadi calon arsitek), Kakak Zayy
(kalau yang ini sih pokoknya GREAT buat kakak hehe), Aya (maaf atas segala
kesalahan dan ditunggu wisudaannya ya kakak plus sabar dan tenang plus juga
ditunggu curhatannya ), Kemal (keep going GAN dan Semangat ngajarnya), Meilisa
(sukses buat KSMnya tahun ini amiin), Tita (sukses untuk BEM UInya), Zaki (makasih
udah mau sabar, jadi militant, dan didatengin kostannya malem-malem sama anak-anak
hehe), Faiz (ayo faiz berani bertindak!!), Lela (eh Ryandy) (semoga amanah brow jadi
ketua IKSI FIB UInya), Ayunda (Ditunggu ketawaannya dan ngobrolnya hehe), Hafizh
(semangat bro buat SIMAK UInya lagi), TeBe (kapan kita bikin wacana baru lagi? Haha),
dan Budi (sukses bud di BPM FISIPnya). Akhir kata, walaupun LPJ ini terkesan tidak
serius, namun saya hanya ingin tekankan bahwa Pemira IKM UI ini adalah panitia yang
pasti semua mata tertuju padamu dan dituntut keseriusannya. SEMANGAT SEMUA
KELUARGAKU!!! LOVE YOU ALL .. PEMIRA IKM UI 2011!!!! KARENA SUARAMU
BEGITU BERARTI!!!!

Wassalam

“Jadilah Kalian Siddiq (berbuat benar tanpa takut salah), Amanah


(tanggungjawab untuk diri sendiri dan orang lain), Tabligh (sampaikan dan
berkomunikasilah dengan orang lain), Fathonah (Cerdas dan lihai dalam menghadapi
permasalahan)”
“Jangan Pernah Takut Untuk Berjuang Sekuat Tenaga Demi Nusa dan
Bangsamu Sendiri”
Jodi Afila R, Kalibata, 17 Maret 2012 21:57 WIB.

JODI AFILA RYANDRA


FISIP UI 2009
Koordinator Bidang I
PEMIRA IKM UI 2011

I. PENDAHULUAN

Assalamu‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam. Dengan dibuatnya Laporan
pertanggung jawaban ini maka berakhirlah tugas saya sebagai Penanggung Jawab
divisi Verifikasi pada Pemira IKM UI 2011. Lega sekali rasanya telah menyelesaikan
amanah yang sungguh sangat berat ini. Verifikasi merupakan pintu masuk kedalam
rumah Pemira IKM UI 2011. Setiap peserta yang ingin mengikuti rangkaian kegiatan
Pemira IKM UI 2011 harus melewati proses verifikasi terlebih dahulu. Proses verifikasi
sendiri dilakukan sebelum diadakannya Grand Opening rangkaian kegiatan Pemira itu
sendiri.

II. DESKRIPSI TUGAS

Dalam struktur kepanitiaan PEMIRA IKM UI 2011 Divisi Verifikasi berada di


bawah bidang I yang dikoordinatori oleh Jodi Afila Ryandra (Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik/ 2009), bersama Divisi Pencontrengan. Deskripsi tugas dari Divisi Verifikasi
adalah :

1. Membuat SOP tentang tata cara pendaftaran, verifikasi dan sidang verifikasi
2. Membuat formulir kelengkapan pendaftaran bagi calon peserta PEMIRA IKM UI
2010
3. Membuka pendaftaran (pengambilan dan pengembalian formulir) bagi calon
peserta PEMIRA IKM UI 2010
4. Melakukan pengecekan kelengkapan dan keabsahan berkas calon peserta
PEMIRA IKM UI 2010
5. Melakukan sidang verifikasi untuk menentukan kandidat Ketua / Wakil BEM UI,
MWA UM, DPM UI
6. Menetapkan peserta yang lolos sidang verifikasi
7. Melaksanakan sidang pelanggaran atas pelanggaran peraturan pemira IKM UI
2011
8. Melaksanakan pelantikan pemenang Pemira IKM UI 2011

Dalam menjalankan tugas verifikasi penanggungjawab dibantu oleh 11 orang


anggota yang terdiri atas :

1. Dodi Fikri Andrikha (Fakultas Teknik/2009)


2. Anissa Septi (Fakultas Teknik/2010)
3. Syukur Sakban Wicaksono (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam/2011)
4. Anbar Jayadi (Fakultas Hukum/2010)
5. Dita Liliansa (Fakultas Hukum/2010)
6. Desitriana (Fakultas Ilmu Budaya/2008)
7. Marlina (Fakultas Ilmu Budaya/2011)
8. Hanna Marthatya Hakim (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/2010)
9. Eny Budi Lestari (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/2010)
10. Dian Setiawati (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/2009)
11. Vania Putri Piani (Fakultas Kesehatan Masyarakat/2011)

Dalam melaksanakan tugas diatas, keanekaragaman fakultas dari anggota


bidang verifikasi sangat membantu. Meskipun sebagian besar tugas bidang verifikasi
berkaitan dengan hukum hal tersebut tidak menghalangi anggota lain yang tdak berasal
dari fakutas hukum untuk tetap mengerjakan tugas-tugasnya, meskipun tetap saja ada
yang mengeluh tidak mengerti dengan tugas-tugas tersebut. Namun tidak dipungkiri
peran mahasiswa dari fakultas Hukum memang sangat dibutuhkan dalam bidang ini.
Saya sendiri sebagai penanggung jawab verifikasi merasa masih kurang pengetahuan
tentang hukum dan mempelajari semuanya seiring berjalannya proses Pemira.

Dalam menjalankan tugas pertama yaitu membuat peraturan perundang-


undangan, tata tertib dan SOP terkait pelaksanaan PEMIRA divisi verifikasi merasa
sangat terbantu oleh Legal Officer dan staffnya. Memang tidak semua anggota divisi
verifikasi yang terlibat dalam pembuatan peraturan dan tata tertib ini. Hal ini dikarenakan
pembuatan peraturan terkait verifikasi dilakukan dalam waktu yang singkat dan agak
sulit untuk mengumpulkan seluruh divisi verifikasi untuk ikut serta dalam pembuatan
peraturan. Dalam membuat peraturan ini, hanya melibatkan LO, PJ verifikasi dan 1
orang anggota divisi verifikasi. Meskipun dalam divisi verifikasi terdapat 2 orang anggota
yang berasal dari fakultas hukum, hanya 1 orang yang dapat bekerja sampai akhir
kepengurusan karena 1 orang lagi yaitu Dita Liliansa mengundurkan diri dari kepanitiaan
karena mengikuti suatu kompetisi yang mengharuskannya mencurahkan lebih banyak
perhatian pada kompetisi tersebut. Perauran yang dibuat oleh divisi verifikasi hanya
peraturan yang berhubungan dengan kerja divisi verifikasi. Sedangkan peraturan yeng
berhubungan dengan bidang lain dibuat oleh bidang yang bersangkutan yang juga
bekerja sama dengan LO.

Tugas membuat kelengkapan pendaftaran dilakukan oleh PJ verifikasi yang pada


akhirnya dikoreksi oleh beberapa staff karena terdapat beberapa kesalahan dalam
pengetikan. Disini ditemukan beberapa kendalan karena tidak adanya printer di ruang
DPM sehingga panitia harus bolak-balik pusgiwa dan tempat fotocopy dalam melengkapi
berkas yang salah atau kurang karena kekurangtelitian divisi verifikasi dalam memeriksa
berkas pendaftaran. Hal ini juga membuat panitia akhirnya menunda pembukaan
pendaftaran peserta yang seharusnya dibuka pada pukul 17.00 tanggal 13 oktober 2011.
Namun karena adanya kerjasama yang cukup baik dalam bidang verifikasi sehingga
masalah ini dapat ditangani tanpa harus menunda pembukaan pendaftaran pada hari
berikutnya. Adapun berkas-berkas yang terdapat dalam formulir pendaftaran adalah:

1. Formulir pendaftaran
2. Satu lembar dukungan bercap asli Pemira
3. Surat pernyataan penunjukkan Manajer Kampanye
4. Surat pernyataan bukan pengurus partai politik
5. Surat pernyataan keterangan sumber dana kampanye
6. Surat pernyataan bersedia mematuhi tata tertib Pemira IKM UI 2010
7. Surat pernyataan bahwa Esai dibuat sendiri oleh Calon dan bukan merupakan hasil
plagiat
8. Surat pernyataan tentang kesediaan melepaskan semua jabatan struktural di
lembaga kemahasiswaan baik di tingkat fakultas maupun universitas saat lolos
Verifikasi
9. Surat pernyataan tentang kesediaan menjalankan amanah dengan sungguh-
sungguh apabila terpilih

Setelah mempersiapkan berkas-berkas pendaftaran peserta PEMIRA, tugas


divisi verifikasi berikutnya adalah menjaga stand pendaftaran. Masa pendaftaran peserta
PEMIRA ini berlangsung dari tanggal 13-21 oktober 2011. Pendaftaran dilakukan di
ruang DPM UI, di pusgiwa. Selama masa pendaftaran ini anggota divisi verifikasi
menjaga stand secara bergantian sesuai jadwal yang tertera dibawah ini. Namun
kadang ada dalam satu hari tidak ada satupun anggota divisi yang dapat menjaga stand
sehingga dibutuhkan bantuan dari bidang lain untuk menjaga stand pendaftaran.

Jadwal penjagaan stand adalah sebagai berikut:

Kamis Jum'at Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at


13 Okt 14 Okt 15 Okt 16 Okt 17 Okt 18 Okt 19 Okt 20 Okt 21 Okt
Semua Dian Dita Marlina Septi Dodi Syukur Anbar Hanna
Eny Desi Tita Syukur Vania Eny Dodi Vania
Anbar Septi Hanna Dian Desi Dita Desi Syukur
Vania Dodi Eny Anbar Tita Hanna Dian

Pendaftaran dibuka mulai dari pukul 13.00-19.00 setiap harinya termasuk hari
sabtu dan minggu kecuali hari pertama dimana seharusnya pendaftaran dibuka mulai
pukul 17.00-19.00 namun karena ada kesalahan dalam berkas, pendaftaran baru bisa
dibuka pada pukul 18.30-19.00.
Pada masa pendaftaran tanggal 13-21 Oktober ini terdapat 9 orang anggota
DPM yang mendaftarkan diri yaitu:

1. Ahmad Firmansyah / FKM / 0806335454


2. Nadia Humaira / FKM / 0906628602
3. Ares Albirru Amsal / FE / 0806465094
4. Denny Irawan / FE / 0906630582
5. Rizki Rianda Silva / FISIP / 1006763312
6. Siska Ayu Tiara / FISIP/ 0806463712
7. Badzlina Amalia / FMIPA / 0806453081
8. Cendy Adam / FH / 1006687253
9. Anindini Winda A. / FIK / 0906510634

Sidang verifikasi untuk sembilan orang calon anggota independen DPM ini
dilakukan di ruang Mahkamah Mahasiswa pada tanggal 22 Oktober 2011 pukul 09.00.
Hasil verifikasi dan sidang verifikasi berupa Keputusan Nomor
001/KEP/PEMIRAIKMUI/X/2011 tentang Penetapan Hasil Verifikasi Calon Anggota
Independen Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia Tahun 2012 yang
menyatakan bahwa hanya terdapat 2 orang yang memenuhi seluruh syarat dan lulus
verifikasi yaitu Ares Albirru Amsal / FE / 0806465094 dan Siska Ayu Tiara Dewi / FISIP/
0806463712. Untuk itu dibuka kembali perpanjangan pendaftaran untuk anggota
independen DPM UI, Anggota MWA UI UM, dan Ketua dan Wakil Ketua BEM UI karena
tidak memenuhi kuota untuk dilaksanakannya PEMIRA yang terdapat pada keputusan
Nomor 002/KEP/PEMIRAIKMUI/X/2011 tentang Masa Perpanjangan Pendaftaran Calon
Anggota Independen Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia, Anggota
Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Unsur Mahasiswa, dan Ketua Umum dan
Wakil Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia.

Perpanjangan yang dilakukan untuk DPM menimbulkan masalah karena terdapat


dua orang calon anggota indepeden yang mengajukan keberatan atas kelulusan mereka
dan ketidaklulusan mereka atas sidang verifikasi sebelumnya. Mereka juga keberatan
dengan verifikasi yang dinilai terlalu strick. Setelah diadakannya rapat jejak pendapat
antara panitia Pemira, DPM UI, dan KP PEMIRA akhirnya dibuka masa pengajuan
keberatan bagi calon Anggota Independen DPM UI yang tidak lulus verifikasi dan
keluarlah keputusan Nomor 003/KEP/PEMIRAIKMUI/X/2011 tentang Perubahan Atas
Keputusan Nomor 002/KEP/PEMIRAIKMUI/X/2011 tentang Masa Perpanjangan
Pendaftaran Calon Anggota Independen Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas
Indonesia, Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Unsur Mahasiswa, dan
Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas
Indonesia. Dari keputusan ini dinyaakan bahwa dibuka masa pengajuan keberatan bagi
calon Anggota Independen DPM UI yang tidak lulus verifikasi, penangguhan
perpanjangan untuk MWA masih karena masih menunggu hasil rapat paripurna MWA UI.
Sedangkan perpanjangan untuk Ketua dan Wakil Ketua BEM UI tetap berlangsung.

Masa pengajuan keberatan ini dibuka dari tanggal 24-28 oktober 2011. Pada
masa pengajuan keberatan ini dua calon yang sebelumnya mengajukan keberatan atas
hasil sidang verifikasi mencabut tuntutan mereka sedangkan enam orang calon anggota
independen DPM UI lainnya mengajukan keberatan atas hasil sidang verifikasi yang
tidak meluluskan mereka dan satu orang tidak menjukan tuntutan. Pada tanggal 29
Oktober 2011 diadakan sidang permohonan keberatan atas tuntutan calon peserta
PEMIRA untuk Anggota Independen DPM UI pada pukul 09.00 di ruang Mahkamah
Mahasiswa. Pada sidang tersebut diputuskan bahwa Majelis Sidang menolak
permohonan keberatan yang diajukan oleh Ahmad Firmansyah / FKM / 0806335454,
Nadia Humaira / FKM / 0906628602, dan Badzlina Amalia / FMIPA / 0806453081.
Sedangkan permohonan keberatan oleh Denny Irawan / FE / 0906630582, Rizki Rianda
Silva / FISIP / 1006763312, dan Anindini Winda A. / FIK / 0906510634 tidak diproses
karena tidak memenuhi syarat permohonan keberatan. Hasil keputusan sidang
pemohonan keberatan ini terdapat dalam Keputusan Nomor
005/KEP/PEMIRAIKMUI/X/2011.

Pada tanggal 29 Oktober 2011 pukul 13.00 juga berlangsung sidang verifikasi
calon peserta PEMIRA untuk Ketua dan Wakil Ketua BEM UI. Sidang verifikasi tersebut
menghasilkan keputusan Nomor 004/KEP/PEMIRAIKMUI/X/2011 yang meluluskan dua
pasang peserta PEMIRA untuk Ketua dan Wakil Ketua BEM UI yaitu pasangan Faldo
Maldini (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam / 0806326001) dan Rosidi
Rizkiandi (Fakultas Ilmu Budaya / 0806462376), dan pasangan Kartini Laras Makmur
(Fakultas Hukum / 0806342485) dan Ryan Pradipta Putra (Fakulas Ilmu Komputer /
0806460111).

Dengan adanya hasil sidang permohonan keberatan pada tanggal 29 Oktober


2011 tersebut maka dibuka kembali masa perpanjangan untuk calon peserta PEMIRA
untuk Anggota Independen DPM UI (Keputusan Nomor 006/KEP/PEMIRAIKMUI/X/2011)
pada tanggal 31 Oktober – 4 November 2011 yang membuat divisieline PEMIRA jadi
bergeser satu minggu dari divisieline yang telah ditentukan sebelumnya. Dari masa
perpanjangan tersebut terdapat 6 orang calon peserta PEMIRA untuk Anggota
Independen DPM UI yang memperbaruhi berkasnya dan 4 orang yang pendaftar baru.

Pada tanggal 5 November 2011 diadakan sidang verifikasi kedua untuk calon
peserta PEMIRA untuk Anggota Independen DPM UI. Sidang dilaksanakan di ruang
Magkamah Mahasiswa pada pukul 09.00. Hasil sidang tersebut berupa keputusan
Nomor 007/KEP/PEMIRAIKMUI/X/2011 yang menyatakan bahwa terdapat 10 orang
calon peserta yang berhasil jadi peserta PEMIRA untuk calon Anggota Independen DPM
UI, nama-namanya adalah:

1. Achmad Firmansyah / FKM / 0806335454


2. Nadia Humaira / FKM / 0906628602
3. Denny Irawan / FE / 0906630582
4. Anindini Winda A. / FIK / 0906510634
5. Rahma Budi Widiasih / FMIPA / 0906530876
6. Badzlina Amalia / FMIPA / 0806453081
7. Rizki Rianda Silva / FISIP / 1006763312
8. Annisa Nurjanah Irawan / FIB / 1006716682
9. Brian Dahniel / VOKASI / 1006730491
10. Arianisti Zulhanita / VOKASI / 1006721215

Dengan adanya keputusan ini maka jumlah peserta PEMIRA untuk Anggota
Independen DPM UI ada 12 orang. Dan peserta untuk Ketua dan Wakil Ketua BEM UI
ada 2 pasang.

Setelah masa verifikasi, tugas divisi verifikasi selanjutnya adalah melaksanakan


sidang pelanggaran. Mengenai tugas ini PJ sempat bingung karena PO mengatakan
bahwa sidang pelanggaran ini akan di handle olehnya dan divisi kampanye, sedangkan
pada jobdesk di proposal tugas tersebut dilakukan oleh divisi verifikasi. Sebenarnya hal
ini tidak menjadi masalah bagi divisi verifikasi karena kerjaannya berkurang. Namun
hampir tiba pada waktu palaksanaan sidang tidak ada bidang yang merasa
bertanggung jawab terhadap tugas ini, dan sang PO juga tidak sedang berada di
tempat maka divisi verifikasi sesuai ketentuan awal mengambil alih tugas ini.

Sidang pelanggaran ini hanya dapat terlaksana jika Komite Pengawasa PEMIRA
mengajukan laporan pelanggaran atas peraturan PEMIRA. Oleh karena itu, panitia
tidak dapat mengadakan sidang jika tidak ada pengaduan pelanggaran kepada KP
PEMIRA. Selama masa Kampanye panitia mangadaka tiga kali sidang pelanggaran
yaitu pada tanggal 28 November 2011 yang menyidang 2 orang peserta pemira yaitu
Denny Irawan (FE / 0906630582) dan Ares Albirru Amsal (FE / 0806465094), pada
tanggal 30 November 2011 yang menyidang peserta PEMIRA pasangan Kartini Laras
Makmur (Fakultas Hukum / 0806342485) dan Ryan Pradipta Putra (Fakulas Ilmu
Komputer / 0806460111), dan pada tanggal 10 Desember 2011 yang menyidang
peserte PEMIRA pasangan Faldo Maldini (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun
Alam / 0806326001) dan Rosidi Rizkiandi (Fakultas Ilmu Budaya / 0806462376),
pasangan Kartini Laras Makmur (Fakultas Hukum / 0806342485) dan Ryan Pradipta
Putra (Fakulas Ilmu Komputer / 0806460111), dan Annisa Nurjanah Irawan (FIB /
1006716682).

Sebenarnya pelanggaran yang terjadi selama masa PEMIRA tidak hanya yang
disidangkan dalam sidang pelanggaran ini, banyak pelanggaran lain yang dilakukan
oleh peserta lainnya. namun karena yang dilaporkan kepada KP PEMIRA hanya yang
tertera diatas, maka yang disidangkan juga hanya yang tertera diatas.

Maka berakhirlah tugas divisi verifikasi. But, ternyata masih banyak cuy >’<

Tugas divisi verifikasi berikutnya adalah pelantikan peserta PEMIRA terpilih.


Namun sebelum pelantikan peserta terpilih keluar Surat Keputusan dari DPM untuk
membuka kembali perpanjangan untuk Calon peserta PEMIRA untuk Anggota MWA UI
UM. Perpanjangan pendaftaran untuk MWA UI dibuka pada tanggal 21-29 Desember
2011 (Keputusan Nomor 023/KEP/PEMIRAIKMUI/X/2011) . Pada masa perpanjangan
ini terdapat dua orang pendaftar yaitu Jahidin / FIK / 0806457092 dan Ryan pradipta
Putra / Fasilkom / 080806460111. Sidang verifikasi dilakukan pada tanggal 31
Desember 2011. Pada sidang ini dinyatakan hanya satu calon yang berhasil lolos
menjadi peserta PEMIRA untuk anggota MWA UI UM yaitu Jahidin / FIK / 0806457092 ,
sedangkan Ryan pradipta Putra / Fasilkom / 080806460111 tidak lulus verifikasi karena
tidak memenuhi syarat dukung dari setiap fakultas sesuai dengan jumlah yang telah
ditentukan dalam Undang-undang no.1 tahun 2011 DPM UI tentang PEMIRA.

Dari hasil sidang verifikasi diatas, maka selanjutnya untuk MWA yang calonnya
hanya ada satu orang diserahkan kepada mekanisme DPM. Namun ternyata
mekanisme DPM memutuskan untuk memperpanjang lagi pendaftaran bagi MWA.
Pada masa perpanjangan ini calon peserta Ryan pradipta Putra / Fasilkom /
080806460111 melengkapi persyaratan yang masih kuran dan berhasil lolos sebagai
peserta PEMIRA untuk anggota MWA UI UM pada sidang verifikasi tanggal 7 Januari
2012 (Keputusan Nomor 025/KEP/PEMIRAIKMUI/X/2011). Untuk peserta PEMIRA
untuk Anggota MWA UI UM ini proses PEMIRA dilakukan oleh DPM yang baru dilantik.

Pelantikan peserta PEMIRA terpilih dilakukan pada tanggal 5 Januari 2012


bertempat di Aula Gedung M FISIP pada pukul 13.00-16.30. Persiapan pelantikan ini
tergolong singkat dan tergesa-gesa. Selain itu sedikitknya SDM dalam pelaksanaan
pelantikan karena kebanyakan panitia PEMIRA sedang menghadapi Ujian Akhir
Semester. Namun, secara keseluruhan pelantikan berjalan lancar meskipun terdapat
beberapa kendalan di perlengkapan berupa tidak adanya in focus untuk menampilkan
Laporan Pertanggungjawaban dari pejabat lama, sound yang kurang memadai, dan Air
Conditioner ruangan yang tidak bekerja maksimal.

III. ANALISIS SWOT DIVISI VERIFIKASI

a. Strengths

 Anggota divisi terdiri dari beragam fakultas sehingga mempermudah


pembagian jadwal
 Sebagian besar anggota divisi masuk dalam kepanitiaan melalui oprec
sehingga memang memiliki niat untuk berkontribusi

b. Weaknesses

 Hampir seluruh anggota divisi adalah wanita, sehingga agak mempersulit


dalam proses verifikasi berkas peserta
 Padatnya kegiatan lain di luar Pemira baik penanggungjawab maupun
anggota sehingga sedikit menghambat proses verifikasi
 Koordinasi yang kurang antar sesama anggota divisi verifikasi
 Ketersediaan SDM yang terbatas untuk urusan mobile yang membutuhkan
gerak cepat sehingga harus minta tolong kepada panitia yang lain.

c. Opportunities

 Tersedia komputer dan koneksi internet di ruang DPM sehingga membantu


dalam penyebaran informasi maupun pengiriman email kepada peserta
 Bantuan dari para panitia dari divisi lain yang dengan senang hati
berpartisipasi dalam kegiatan verifikasi.
 Para kandidat yang bersedia kooperatif selama masa verifikasi

d. Threats

 Masih ada anggota divisi verifikasi yang belum memahami peraturan pemira
 Banyaknya tuntutan dari berbagai pihak agar panitia verifikasi melonggarkan
peraturan dalam hal memverifikasi berkas calon peserta.

IV. EVALUASI STAF

Kerja divisi verifikasi terlihat sangat baik pada masa pendaftaran dan verifikasi
berkas. Pada masa ini secara umum seluruh anggota divisi verifikasi bekerja dengan
baik meskipun ada sebagian kecil yang cukup sulit dihubungi dan sibuk dengan kegiatan
kuliah. Dalam hal menjaga stand pendaftaran divisi verifikasi bekerja sama dengan baik
dan mematuhi jadwal penjagaan stand yang telah dibuat sebelumnya. Meskipun ada
beberapa yang mendadak berhalangan menjaga stand dan mengkomunikasikannya
pada hari H sehingga agak sulit bagi penanggung jawab untuk mencari penggantinya.
Beruntung divisi lain bersedia membantu dalam manjaga stand pendaftaran dan
memverifikasi berkas sehingga hal ini dapat berjalan dengan lancar. Anggota divisi yang
berasal dari fakultas dan angkatan yang berbeda-beda menguntungkan divisi verifikasi
karena jadwal harian anggota yang berbeda-beda.

Pada masa perpanjangan penanggung jawab mulai kesusahan menangani


jadwal penjagaan stand pendaftaran karena memasuki masa Ujian Tengah Semester
dan mulai banyak anggota divisi verifikasi yang berhalangan menjaga stand pendaftaran
sehingga penanggung jawab mulai kesusahan mencari penggantinya. Ditambah lagi ada
anggota yang mengundurkan diri karena mengikuti kegiatan lain yang
mengharuskannya focus dan mencurahkan lebih banyak perhatian dan waktu untuk
kegiatan tersebut. Dan ada pulan mencalonkan diri menjadi wakil jurusan di DPM
fakultas sehingga tidak bisa mengikuti kegiatan PEMIRA sampai akhir.

Memasuki masa kampanye anggota divisi verifikasi mulai menghilang dari


peredaran PEMIRA. Meskipun tetap diingatkan melalui jarkom-jarkom pemira untuk
tetap hadir di roadshow di setiap fakultas namun tetap sedikit yang dapat hadir. Begitu
juga untuk sidang pelanggaran. Pada masa pemungutan suara anggota divisi verifikasi
cukup aktif membantu menjaga TPS di fakultas masing-masing. Meskipun agak sulit
menangani beberapa anggota divisi verifikasi, namun tetap ada beberapa yang setia
sampai berakhirnya rangkaian seluruh rangkaian kegiatan PEMIRA. Pada umumnya
anggota divisi verifikasi merupakan orang-orang yang mudah bergaul dan open-minded.
Kekurangterlibatan dalam kegiatan PEMIRA lebih dikarenakan kesibukan diluar
PEMIRA.

No. Nama Staff Evaluasi Kerja


1 Dodi Fikri Andrikha Pada awalnya sepertinya cukup bersemangat
mengikuti kegiatan PEMIRA, namun jadwal kuliah
yang sangat padat membuatnya kurang aktif dalam
kegiatan-kegiatan PEMIRA, ditambah lagi dia
mengajukan diri menjadi wakil Jurusannya untuk
(dodi) / FT09
DPM fakultas sehingga tidak dapat lagi mengikuti
seluruh kegiatan PEMIRA. Ditengah kepengurusan
PJ memutihkan Dodi karena dirasa tidak terbantu
dengan adanya Dodi di kepanitiaan ini.
Memiliki keingintahuan yang tinggi dan bertanggung
jawab dalam menjalankan setiap tugasnya.
Anissa Septi (septi) /
2 Meskipun sering terbentur dangan jadwal kuliah
FT10
yang padat dan banyak praktikum, septi tetap dapat
mengatur jadwal untuk kegiatan PEMIRA.
Meskipun agak sering sakit, dan masih mengikuti
Syukur Sakban kegiatan ospek fakultas, namun masih tetap aktif
3 Wicaksono (syukur) / dan bersemangat mengikuti kegiatan PEMIRA.
FMIPA11 Syukur cukup bertanggung jawab dengan tugas-
tugasnya.
Banyak membantu dalan pembuatan peraturan dan
keputusan dalam PEMIRA, bertanggung jawab
Anbar Jayadi (oneng) /
4 dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Selain itu
FH10
Oneng juga disiplin dan mematuhi jadwal yang telah
dibuat sebelumnya.
Meskipun merupakan mahasiswa dari fakultas
hukum, namun kurang banyak membantu dalam
pembuatan peraturan dan keputusan. Selain itu
Dita Liliansa (dita) / juga terlibat dalam kegiatan lain sehingga yang
5
FH10 menyita waktunya sehingga ditengah kegiatan
meminta untuk keluar dari kepanitiaan ini karena
ingin fokus pada kegiatan yang dilakukannya di
fakultas.
Pada awalnya bersemangat untuk mengikuti
rangkaian kegiatan PEMIRA, namun semakin lama
semakin sudah dihubungi dan sangat jarang
Desitriana (desi) /
6 mengikuti kegiatan PEMIRA. Sering kali
FIB08
berbenturan dengan kegiatan di jurusan, selain itu
desi juga kurang bergaul dengan anggota verifikasi
yang lain.
7 Marlina (marlin) / FIB11 Marlin merupakan salah satu anggota yang loyal
dan bertanggung jawab. Juga memiliki sense of
belonging yang tinggi terhadap kepanitiaan ini.
Merupakan satu dari sedikit panitia yang tetap
bekerja samapai akhir kepanitiaan. Selain itu dia
juga kritis dan banyak membantu dalam mengambil
keputusan.
Termasuk anggota yang loyal , disiplin dan
bersemangat. Cukup mudah bergaul dan bisa
Hanna Marthatya
diandalkan dalam saat-saat genting. Banyak
8 Hakim (hanna) /
membantu dalam menyiapkan berkas-berkas
FISIP10
pendaftaran. Namun diakhir masa PEMIRA cukup
susah untuk mengikuti rangkaian kegiatan PEMIRA
Anggota divisi yang loyal dan bersemangat. Namun
diakhir masa PEMIRA cukup susah untuk mengikuti
Eny Budi Lestari
9 rangkaian kegiatan PEMIRA karena jadwal yang
(eny) / FISIP10
berbenturan dengan kegiatannya di fakultas
sebagai salah satu anggota sekjend di BPM FISIP.
Termasuk anggota yang disiplin, bersemangat dan
bisa diandalkan. Banyak membantu dalam
Dian Setiawati (dian) /
10 menyiapkan berkas-berkas pendaftaran. Namun
FISIP09
diakhir masa PEMIRA cukup susah untuk mengikuti
rangkaian kegiatan PEMIRA
Mahasiswa ankatan 2011 yang banyak aktif di
kegiatan-kegiatan fakulas dan UI sehingga sulit
Vania Putri Piani membagi waktu untuk kegiatan yang dilakukannya.
11
(vania) / FKM11 Agak susah untuk datang rapat. Meskipun begitu
memiliki keingintahuan yang tinggi dan cukup
bertanggung jawab.

V. EVALUASI KERJA DIVISI

Secara keseluruhan divisi verifikasi bekerja dengan tertib dan tepat waktu.
Jadwal piket penjagaan stand pendaftaran dilaksanakan dengan baik, pembukaan dan
penutupan hampir tidak pernah terlambat kecuali pada hari pertama. Untuk pengarsipan
berkas pendaftaran dan sidang, divisi ini terbantu dengan dipinjamkannya salah satu laci
di ruang DPM untuk menyimpan berkas sehingga tidak ada berkas yang tercecer.
Sebenarnya agak meragukan kerahasiaan laci di ruang DPM mengingat tidak adanya
kunci dan setiap orang bebas keluar masuk ruang DPM. Berkas mulai terpisah-pisah
dan berantakan pada saat kampanye karena ada beberapa berkas peserta yang diambil
untuk kepentingan roadshow. Sebenarnya hal tersebut tidak akan menjadi masalah jika
berkas yang diambil untuk kepetingan kampanye dikembalikan kembali ketempatnya.
Namun akibat beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab, divisi vrifikasi kehilangan
beberapa berkas pendaftaran seperti CV dan Esai peserta.

Evaluasi untuk divisi ini adalah kurangnya sumber daya manusia terutama laki-
laki. Hampir keseluruhan anggota divisi (termasuk penanggungjawab) adalah wanita,
dan pastinya tidak dapat menginap diruang DPM untuk memverifikasi berkas. Selain itu
anggota divisi verifikasi juga hanya sedikit yang mobile, sehingga membutuhkan waktu
yang lama dalam memperbanyak berkas pendaftaran mauoun tugas lainnya yang
membutuhkan gerak lebih cepat. Verifikasi berkas dilakukan sampai larut malam dan
tidak jarang para anggota divisi verifikasi harus pulang lewat dari tengah malam. Dalam
hal ini divisi verifikasi sangat terbantu oleh kesediaan dari panitia Pemira lainnya yang
bersedia untuk membantu proses verifikasi berkas sehingga proses verifiksi dapat lebih
selesai lebih cepat dengan banyaknya tenaga yang membantu.

Banyaknya anggota divisi verifikasi dirasa kurang membantu karena masing-


masing disibukkan oleh kegiatan lain selain PEMIRA sehingga hanya sebagian anggota
yang bekerja sampai akhir. Namun begitu semua tugas tetap dapat dilaksanakan
dengan baik. Selain itu hanya terdapat 2 orang anggota yang berasal dari fakultas
hukum dan hanya 1 yang bekerja maksimal padahal hampir sebagian besar pekerjaan
divisi verifikasi membutuhkan keahlian dalam bidang hukum. Untuk penanggung jawab
sendiri merawa kewalahan karena meskipun merupakan anggota divisi verifikasi pada
tahun sebelumnya, namun memiliki pengetahuan yang minin tentang pembuatan
peraturan dan keputusan sehingga harus belajar lebih keras untuk memahami
pembuatan Keputusan dalam PEMIRA.

Dalam kepanitiaan PEMIRA ini hampir tidak pernah diadakan rapat divisi
verifikasi kecuali di awal sebelum pembukaan stand pendaftaran. Pembagian tugas lebih
banyak dilakukan melalui sms dan email. Rapat divisi yang tidak pernah ada lebih
karena tidak sulit mengumpulkan anggota divisi secara keseluruhan karena jawdal
kuliah yang sangat bervariasi. Selain itu di dalam divisi verifikasi sendiri penanggung
jawab merasa pembagian tugas tidak terdistribusi dengan baik, ada anggota
mendapatkan tugas yang lebih banyak dari yang lain dan ada yang lebih sedikit. Hal ini
dikarenakan sulit dihubungi dan susah sekali membelas sms sehingga PJ merasa
kurang dapat mempercayakan tugas divisi yang cukup banyak kepada anggota tersebut.

Mengenai jobdesk pelantikan, PJ merasa hal ini bukanlah kompetensi dari divisi
verifikasi. Selain itu PJ juga merasa pembagian jobdesk dalam kepanitiaan ini kurang
merata. Jobdek yang diberikan untuk divisi verifikasi terlalu banyak dari awal pemira
yaitu membuka pendaftaran dan memverifikasi berkas, di tengah PEMIRA berupa
sidang pelanggaran, hingga di akhir berupa pelantikan peserta terpilih. Meskipun begitu
PJ menilai divisi verifikasi tetap menjalankan tugasnya dengan baik dan bersemangat
meskipun hanya sebagian yang bekerja.

VI. REKOMENDASI UNTUK KEPANITIAAN DI MASA MENDATANG

A. Verifikasi
1. Tingkatkan kesolidan dan sense of belonging anggota terutama internal divisi
verifikasi, agar semua anggota divisi bekerja hingga akhir masa tugas.
2. Pertahankan keragaman fakultas dalam divisi verifikasi agar lebih mudah dalam
penyusunan jadwal penjagaan stand pendaftaran.
3. Tingkatkan keragaman anggota divisi terutama anggota laki-laki agar lebih
mobile dan mengingat tugas verifikasi dalam masa verifikasi berkas
membutuhkan waktu semalaman dan tidak menutup kemungkinan untuk
menginap demi menyelesaikan verifikasi berkas.
4. Dalam menyiapkan berkas pendaftaran diharapkan lebih teliti sehingga tidak
terdapat kesalahan-kesalahan kecil seperti kesalahan pengetikan yang berkibat
besar berupa pengetikan penduplikasian kembali berkas yan memakan banyak
dana.
5. Pada masa verifikasi berkas, diharapkan pemeriksaan tidak hanya
terkonsentrasi pada lembar dukungan saja. Semua berkas harus diperiksa
keabsahannya, seperti kesesuaian isian di formulir dengan fakta, keaslian
lembar DNS, kesesuaian format esai dll.
6. Dalam melaksanakan sidang pelanggaran diharapkan kerjasama yang lebih
baik dengan Komite Pengawan PEMIRA agar proses sodang dapat berjalan
dengan lancar. Selain itu diharapkan agar tiak ada panitia yang menjadi pelapor
pada saat sidang pelanggaran karena hal tersebut kurang menjaga
independensi panitia sebagai pelaksana PEMIRA.
7. Memisahkan fungsi mengadakan pelantikan peserta terpilih dari divisi verifikasi.
Hal ini dirasa tidak sesuai dengan kompetensi divisi verifikasi.

B. PEMIRA
1. Tingkatkan kesolidan, kepercayaan antar sesama pantia, serta sense of
belonging terhadap kegiatan PEMIRA itu sendiri sehingga divisi lain yang telah
selesai mengerjakan tugasnya dapat membantu divisi lain. Selain itu, hal ini juga
membantu jika terdapat masalah yang melibatkan Panitia, kesolidan internal
dapat menjadi obat pelipur lara karena ada teman yang selalu mendukung dalam
menyelesaikan setiap masalah.
2. Pembagian kerja tiap divisi sesuai dengan kompetensi divisi. Jangan hanya
karena tidak ada divisi yang mengerjakan maka dilimpahkan pada divisi yang
pada timeline tidak memiliki tugas pada tanggal aka diadakannya kegiatan
tertentu.
3. Melakukan briefing secara mendalam kepada seluruh panitia tentang Undang-
undang dan Peraturan PEMIRA serta konsekuensinya jika melanggar.
4. Diharapkan agar PEMIRA memiliki bidang tersendiri yang mengurus masalah
hukum mulai dari membuat peraturan, keputusan, dan mengadakan sidang
sehingga semua hal yang behubungan dengan hukum bersifat terpusat.
Sehingga setiap bidang dapat fokus dalam mengerjakan tugasnya sesuai
dengan kompetensi masing-masing.

VII. PENUTUP

what kind of thing have happened today?


Looks like tomorrow will end safely too.
No matter what happens or doesn't happen,
the sky will keep going on.
EVERLASTING _ B'z

Alhamdulillah, berjalannya proses verifikasi ini tidak terlepas dari pertolongan


dan izin Allah. Saya selaku penanggung jawab divisi verifikasi mengucapkan terima
kasih kepada semua panitia yang telah membantu jalannya verifikasi terutama kepada
perempuan-perempuan tangguh di PEMIRA, yang rela pulang ke rumah lewat tengah
malam, yang terpaksa harus menginap dikontrakan saya karena pintu kosannya yang
susah digembok, yang selalu menjadi penyemangat saya jika sedang gundah dan
bosan. Dan juga kepada para peserta PEMIRA IKM UI 2012 yang telah bekerjasama
hingga berjalannya proses pemira ini dengan damai.
Selain itu saya menyadari bahwa proses verifikasi ini berjalan dengan banyak
kekurangan dialamnya untuk itu saya minta maaf kepada semua pihak yang merasa
telah dirugikan dengan segala keputusan yang telah diambil. Karena menjalani ini
semua sungguh tidaklah mudah.Setiap hal yang terjadi disini bagian dari pendewasaan
diri saya. Saya percaya bahwa amanah tidak akan datang kepada orang yang salah,
dan jika dalam menjalankannya timbul masalah, maka orang yang diberi amanahlah
yang telah melakukan kesalahan. wallahu’alam.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Depok, 11 Februari 2012

PJ Verifikasi Pemira IKM UI 2011

“Karena Suaramu Begitu Berarti”

Iftita Rahmi

Fakultas Psikologi, 2009

I. Pendahuluan
Bismillahirrahmanirrahim..
Allah memberimu kelapangan agak kamu tak selalu dalam kesempitan
Allah memberimu kesempitan agar kamu tak hanyut di waktu lapang
Allah melepaskan kamu dari keduanya agar kamu tidak menggantungkan diri kecuali
pada Allah semata....
Ibnu Atha’ilah
Pemira IKM UI merupakan sarana berdemokrasi yang ada di Universitas
Indonesia. Dengan memberikan suaranya melalui mekanisme yang ada, maka proses
demokrasi itu dapat berlangsung. Mekanisme yang penting tersebut adalah pemungutan
suara, inti dari pemira, inti dari demokrasi masyarakat UI. Tidak terkecuali di pemira IKM
UI 2011 ini, proses pemungutan suara yang lebih dikenal dengan sebutan pemungutan
suara, dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat IKM UI
untuk menggunakan hak pilihnya. Inti dari proses pemira adalah pemungutan suara,
sebab rangkaian acara sebelum pemungutan suara ini merupakan kegiatan untuk
membangun kesadaran dan membentuk perilaku memilih dari seluruh civitas akademika
UI.
Alhamdulillahirabbil’alamin saya ucapkan terus menerus ketika saya menyelesaikan
LPJ pemungutan suara ini. Karena dengan rampungnya tulisan ini, selesailah
serangkaian amanah di akhir semester lalu yang harus saya jalankan. Amanah yang
banyak menyita waktu dan perhatian saya semester lalu. Yang membuat saya berulang
kali membolos dan berulang kali membuat saya pulang larut malam. Rasanya sedih
ketika harus berada dalam masa-masa seperti itu, tapi mungkin nnti masa-masa seperti
inilah ang akan saya rindukan.
Menjadi penanggung Jawab pemungutan Suara PEMIRA IKM UI 2011 adalah
pengalaman yang mungkin akan jadi sekali dalam hidup saya. Akan tetapi, banyak
sekali pelajaran yang bisa saya dapatkan disini. Pelajaran bagaimana menjadi seorang
pemimpin, tentang bagaimana mengkordinasikan sebuah sistem, serta bagaimana cara
menjaga agar sistem tersebut dapat berjalan dengan seimbang. Semuanya itu bisa saya
dapatkan disini, pelajaran yang belum tentu bisa orang lain dapatkan. Bisa mengenal
orang-orang yang hebat, belajar dan mengambil manfaat dari mereka semua. Dan
memiliki kesempatan untuk bertukar pikiran serta mengembangkan pribadi saya. Hanya
di PEMIRA IKM UI inilah saya bisa dapatkan semua.
Akhirnya, saya merasa sangat bersyukur bisa berada ditengah orang-orang hebat
yang datang dari berbagai fakultas di UI. Saya sangat berterima kasih kepada teman-
teman semua, karena dari merekalah saya banyak mendapatkan manfaat dan pelajaran.
Sekali lagi saya ucapkan terima kasih.
II. Deskripsi Bidang
 Job description PJ pemungutan suara adalah sebagai berikut:
 Mempersiapkan segala perangkat pemungutan suara dan perhitungan suara,
seperti SOP pemungutan suara dan SOP perhitungan suara
 Berkoordinasi dengan Tim Logistik untuk perangkat pemungutan suara seperti
kotak suara, surat suara, segel, spidol, dll.
 Berkoordinasi dengan koordinator fakultas di 13 fakultas sebelum dan saat
proses pemungutan suara
 Melaksanakan SOP pemungutan suara dan mengawasi jalannya pemungutan
suara di setiap TPS
 Melaksanakan kegiatan perhitungan suara
 Waktu pemungutan suara: 12 s.d 16 Desember 2011
 Pukul : 09.00—19.00 WIB
 Waktu perhitungan suara : - 1 jam setelah tutupnya TPS untuk
anggota independen DPM UI (16 Desember
2011)
- 1x24 jam setelah tutupnya TPS untuk
BEM UI (17 Desember 2011)

Bersama tim pemungutan suara lainnya yaitu, Ferdi Alfarizka (FSLKM 2009), M
Kautsar (FPSI 2009), Firmansyah (FT 2010), Gery (FIB 2009), Anisatu (2010), Nina (FIB
2008), tari (FIB 2008), Maygita (FKM 2010),telah menjalankan serangkaian tugas dari
pemungutan suara. Saya selaku PJ Pemungutan Suara sangat bersyukur atas
kelancaran proses pemungutan suara selama 1 minggu penuh ini. Meskipun banyak
kekurangan di sana-sini, hal tersebut hendaknya bisa dimaklumi, mengingat jumlah
SDM di pemungutan suara sangat kekurangan. Kami telah berusaha menjalankan tugas
dengan semaksimal mungkin selama satu minggu masa pemungutan. Saya sangat
mengapresiasi kinerja dari tim pemungutan suara Pemira IKM UI 2011. Karena tanpa
mereka, saya tidak akan bisa menjalankan tugas-tugas saya dengan baik. Serta
kekompakan dari tim pemungutan suara yang membuat pelaksanaan masa pemungutan
lebih mudah dan terkordinasi. Kesulitan dalam melaksanakan tugas adalah kurangnya
koordinasi dengan koordinator fakultas. Hal ini disebabkan karena sulitnya mencari
Korfak, sehingga ada beberpa fakultas yang korfaknya baru ada ketika pemungutan
segera dimulai. Dan pada akhirnya, tidak ada kordinasi dan kejelasan tentang teknis
pemungutan di fakultas tersebut. Walaupun, kami berusaha dalam waktu yang singkat
berkoordinasi dengan semua korfak meskipun dalam kondisi sibuk dengan kuliahnya
masing-masing. Keterlambatan mendapatkan korfak terjadi di 4 fakultas, yaitu FT, FISIP,
FE, dan Vokasi. Sehingga pada saat pemungutan hari pertama, kami agak sulit untuk
membuka TPS di keempat fakultas tersebut. Akan tetapi, pada akhirnya kami tetap bisa
membuka TPS di keempat fakultas tersebut walaupun terlambat satu jam di FE (ini
keterlambatan yang paling parah). Kinerja pemungutan sangat teknis, langsung di
lapangan, oleh karena itu, dengan SDM yang ada perlu ada pengorbanan yang lebih.
Namun, Alhamdulillah, dengan bantuan teman-teman panitia selain pemungutan, proses
pemungutan ini tetap berjalan, meskipun masih terdapat kekurangan.
Proses panjang pemira IKM UI ini harus diakhiri dengan sebuah hal yang berat:
pertanggungjawaban. Bukan hanya sekedar tertulis, namun juga menjadi pertanggung
jawaban kami terhadap civitas akademika UI, karena kami milik publik, dan juga
pertanggungjawaban atas amanah ini di akhirat kelak. Harapannya, dari LPJ ini, bisa
menggambarkan proses real pemungutan suara dari persiapan, kondisi dilapangan,
sampai perhitungan suara sejelas-jelasnya, agar dapat diperbaiki kekurangannya di
tahun yang akan datang.
Terakhir, saya ingin mengucapkan syukur sebesar-besarnya kepada Allah SWT,
yang selalu ada dikala yang lain tidak ada, yang telah memberikan kesempatan untuk
saya pribadi meng-upgrade diri menjadi lebih baik lagi. Terutama untuk tim pemungutan
suara: Ferdi Alfarizka, M.Kautsar, Firmansyah, Gery, Tari, Nina, Anisa, dan Mey . Teman-
teman bidang I, Zayyidah Ahsanti, saudara seperguruan dan orang yang selalu ada
ketika masa pemungutan suara, M Arief Rakhman selaku PO yang telah membantu
berjaga di TPS FK dan FKG yang terletak di Salemba selama satu minggu masa
pemungutan, Korbid 1 Jodil Afila Riandra yang telah banyak mengingatkan segala
keselahan saya ketika saya lupa, Ahyana Rizky Pratama yang telah menyediakan
waktunya untuk mendistribusikan kotak suara selama satu minggu masa pemungutan,
Tubagus Ramadhan selaku Logistik yang setia, Hafidz yang senantiasa standby 24 jam
untuk pemungutan dan teman-teman verifikasi yang benar-benar menjadi satu tim
tanpa ada sekat perbedaan jobdesc dalam membantu pemungutan suara marlin, juga
eva, dini, putri, andin, Titta, faiz, amy, dan juga Korfak Se UI yang telah berperan dengan
sangat baik selama masa pemungutan suara ini, I Love U :D. Serta teman-temanku
semua keluarga pemira IKM UI, yang semuanya turun saat pemungutan suara, atas
semangat dan kekeluargaan yang terjalin karena hectic nya pemungutan suara.

III. EVALUASI KERJA STAF


Staf bidang pemungutan suara hanya terdiri dari 8 orang, yaitu:
1. Ferdi Alfarizka (FSLKM 2009),
2. M Kautsar (FPSI 2009),
3. Firmansyah (FT 2010),
4. Gery Respati (FIB 2009),
5. Anisatu (2010),
6. Maratul Husna (FIB 2008),
7. Sri Lestari (FIB 2008),
8. Maygita Suci Brilian (FKM 2010),
9. Mona Yulinda (Vokasi 2009)
Adapun kinerja mereka berdelapan, sungguh semuanya bekerja keras membantu
mulai dari persiapan sampai perhitungan suara. Kami bersepuluh memiliki kekompakan
pada saat datang rapat dan persiapan di hari sebelum masa pemungutan suara.
Namun, karena kesibukan salah satu staff, maka kesibukannya itu mengharuskan dia
mengundurkan diri dari staff pemungutan, Mona Yulinda (Vokasi 2009). Nah kedelapan
staff tersebut sudah cukup bekerja dengan baik. Sistem kerja yang diberlakukan adalah
pembagian tugas dan tanggung jawab. Terdiridari 2 peran Controller dan supervisor
fakultas.
Tugas Controller adalah bertanggung jawab terhadap atas penyediaan
kebutuhan di TPS selama proses pemungutan dan membantu PJ. Pemungutan
berkoordinasi dengan korfak untuk memastikan jalannya pemungutan suara berjalan
dengan lancar. Selain supervisor di setiap kelompok fakultas juga ada supervisor
fakultas satu orang memegang satu fakultas. Supervisor fakultas terdiri dari masing-
masing panitia pemungutan yang memiliki satu tanggung jawab fakultas. Untuk
memudahkan Supervisor fakultas ini adalah panitia yang berasal dari fakultas yang
sama. Tugas Supervisor fakultas adalah bertanggung jawab atas berita acara
pemungutan dan juga mengawasi jalannya pemungutan (pengawasan berlapis
supervisor dan controller). PJ. Pemungutan suara sendiri selama pemungutan suara
menempatkan diri untuk mengkoordinasi logistik dan semua SDM yang ada, serta juga
menjalankan fungsi pengawasan ke semua fakultas yang ada di Depok dan Salemba.

IV. EVALUASI KERJA BIDANG


a. Pemungutan suara
Persiapan
Persiapan pemungutan suara dilakukan H-1 minggu sebelum pemungutan suara.
Seharusnya persiapan dilakukan lebih lama lagi. Kendalanya adalah karena korfak
masih disibukkan dengan rangkaian roadshow dan kampanye. Strategi yang dilakukan
adalah dengan membuat juknis pra pemungutan suara. Dimana juknis tersebut berisi,
hal-yang yang harus dikerjakan oleh bidang pemungutan suara dan bidang lain yang
terkait pemungutan suara seperti logistik dan publikasi.
Yang harus dipersiapkan tim pemungutan suara berkoordinasi dengan
korordinator fakultas sebelum hari H adalah:
 memastikan kebutuhan di tiap TPS, koordinasi dengan korfak untuk pengadaannya
 mempersiapkan DPT (daftar pemilih tetap). Kendala di DPT, ternyata DPT yang telah
di Print oleh Rektorat tidak lengkap, padahal data soft yang diberikan sudah sangat
lengkap. hal ini benar-benar di luar kehendak panitia.
 memastikan jadwal SDM yang fix di setiap fakultas
 membuat konsep tempat pemungutan suara sekreatif mungkin. Konsep yang
terpikirkan dari panitia pusat yaitu TPS ceria. Memberikan sebuah semacam
doorprize, namun karena keterbatasan dana, maka Dorprize ditiadakan. Serta bagi
seluruh TPS di setiap fakultas untuk memperindah TPS yang ada di fakultasnya
sesuai dengan ciri khas fakultas masing-masing (dapat dilihat dari hasil assesman).
Para penyontreng akan diundang dengan TOA. Panitia PEMIRA UI akan
memberikan sebuah penghargaan bagi ide TPS yang paling kreatif. Pada TPS ini
pun akan dibagikan permen ataupun “Beng-beng” bagi mahasiswa yang berhasil
mengajak 3 temannya. Hal ini berlangsung pada hari pertama sampai hari kelima.
Pada TPS ini juga akan games kecil dari panitia untuk mdanya perlombaan untuk
menghisa TPS untuk menarik perhatian mahasiswa. Selain itu, juga dengan ide ice
cream party, dimana ada eskrim gratis untuk sejumlah penyontreng pertama. Untuk
eskrim, pada pelaksanaannya sulit dilakukan, maka diganti dengan makanan ringan
saja untuk menarik pemilih.
Yang harus dipersiapkan PJ Pemungutan suara dalam pra pemungutan suara adalah:
 membuat SOP pemungutan suara
 mereminder jobdesc korfak
 mensosialisasikan SOP ke korfak
 membuat konten publikasi pemungutan suara untuk diserahkan ke pubdok
 memastikan SDM supervisor dan controller yang fix untuk setiap fakultas
 melakukan briefing pemungutan suara ke peserta pemira IKM UI 20101
Yang harus dilakukan tim pemungutan suara berkoordinasi dengan tim pubdok dan
humas:
 design surat suara, publikasi pemungutan suara, dan segel, serta memastikan sudah
dicetak jauh-jauh hari sebelum pemungutan suara
 memastikan humas berkoordinasi dengan tim sukses peserta untuk memfixkan saksi
dalam pembukaan dan penutupan TPS di setiap fakultas. Untuk saksi jadi kendala
karena tim dari peserta terlambat memberikan nama untuk saksi. Sehingga kesulitan
di hari pertama. Hari berikutnya, banyak saksi tidak tepat waktu hadir di pembukaan
dan penutupan TPS.
Yang harus dilakukan tim pemungutan suara berkoordinasi dengan tim logistik:
 menyediakan kebutuhan kotak suara, surat suara, spidol warna, dan segel
 memastikan SDM yang fix untuk mendistribusikan logistik ke semua fakultas setiap
harinya

Mekanisme Pelaksanaan
Pemungutan suara dilakukan selama 5 hari dari senin sampai jumat pada
tanggal 12 Desember — 16 Desember 2011, dibuka pukul 09.00--19.00. sehari sebelum
pemungutan suara seharusnya logistik sudah diantarkan ke semua fakultas (kotak
suara) agar pagi pada hari pertama pemungutan suara hanya tinggal mengkoordinir
SDM.Namun karena terkendala SDM yang mengantarkan kotak, maka kota baru di kirim
pagi sebelum pemungutan.
Sosialisasi SOP sudah dilakukan, meskipun begitu masih ada beberapa korfak
yang belum paham. Keterlambatan jam buka TPS di hari pertama dan penutupan TPS
lebih cepat terjadi di hampir semua fakultas. Hal terjadi karena beberapa hal:
 SDM untuk mendistribusikan logistik sangat sedikit. Hal ini handle dengan kotak
suara dahulu yang diantarkan ke fakultas meskipun korfak belum hadir di
fakultas. Baru kemudian surat suara harus diserahkan langsung kepada korfak.
Karena hanya ada satu mobil dan sedikit sekali SDM yang bisa mengantarkan
kotak ke Fakultas.
 Ketidakjelasan saksi dan banyak saksi yang terlambat hadir di saat pembukaan
TPS. Hal ini berdampak panjang pada proses pemira.
 Beberapa TPS yang terintegrasi dengan fakultas mengalami beberapa kendala.
misalkan fakultas MIPA, pemira fakultas MIPA bermasalah dengan sistem e-vote,
sehingga TPS pada hari pertama baru bisa dibuka siang hari. Hal tersebut
berdampak kepada tidak dibukanya juga TPS pemira UI karena tim pemira UI di
fakultas MIPA sama dengan tim pemira di fakultas MIPA. Kendala tersebut tidak
diantisipasi dengan baik, kendala lainnya menyebabkan panitia pusat tidak dapat
turun langsung ke FMIPA untuk membuka TPS MIPA. Dibukanya TPS pemira
fakultas dengan UI, disepakati terintegrasi, dengan kesepakatan dan
pertimbangan pihak UI dan fakultas. Pertimbangan tetap dibuka bersamaan
adalah karena kultur mahasiswa di fakultas MIPA, jika tidak secara bersamaan
justru akan mengurangi jumlah orang yang mencontreng. Namun pada akhirnya
software bisa dibetulkan dan TPS di FMIPA dapat segera di buka, walaupun tidak
tepat pada waktunya.
 Terjadi keterlambatan pembukaan TPS di FE, FISIP, dan Vokasi. Hal ini terjadi
karena kurangnya kordinasi dengan kordinator fakultas. Sehingga TPS di
fakultas tersebut belum disiapkan dan yang paling parah adalah surat perizinan
di FE belum di sampaikan kepada Manajer Ventura, sehingga keterlambatan
terparah terjadi di FE. Namun itu hanya terjadi pada hari pertama, karena pada
hari selanjutnya kami terus berusaha untuk melakukan perbaikan.
Kendala-kendala dihari pertama dapat dijadikan pelajaran untuk diperbaiki di
hari-hari kedepannya. Hari berikutnya, panitia dan tim di fakultas sudah cukup paham
dengan mekanisme pemungutan suara, serta ketersediaan surat suara sudah mulai
normal. Namun, kendala-kendala umum di hari berikutnya adalah saksi yang terlambat
atau bahkan tidak adanya saksi dari peserta saat pembukaan atau penutupan.
Dalam pelaksanaannya, konsep TPS tidak sesuai dengan yang telah ditentukan,
yaitu TPS ceria, dengan menghias TPS untuk menarik pemilih. Sayang sekali memang,
tetapi semua dikembalikan lagi kepada korfak dan tim. Namun, usaha untuk
memberikan yang terbaik tetap dilakukan seperti adanya hadiah untuk 100 pemilih
pertama dan meramaikan TPS dengan meyuarakan dengan TOA. Berdasarkan tata
tertib panitia pemira TPS dibuka selama 10 jam (09.00-19.00). adanya kendala saat
pembukaan pada akhirnya membuat TPS dibuka lebih lama sesuai dengan
keterlambatan jam buka di beberapa fakultas. Jam TPS tersebut tidak sama dengan
fakultas yang berada di salemba. Jam buka dan tutup TPS disesuaikan dengan kondisi
di fakultas masing-masing (FK, FKG, dan vokasi kedokteran). Pertimbangan tersebut
diambil karena jadwal kuliah mahasiswa di salemba tidak seperti di Depok.Sistem TPS
berdasarkan wilayah, yaitu ada di setiap fakultas termasuk di Vokasi yang telah memiliki
gedung yang baru di Depok.
Berita acara pemungutan suara (BAP) seluruhnya dapat dikoordinir dengan baik.
semua dikembalikan ke panitia pusat. BAP berisi informasi penting yaitu jumlah surat
suara setiap harinya, jumlah pemilih, dan kondisi kotak suara. BAP tersebut diberikan ke
semua fakultas 1 rangkap setiap harinya, dan dikembalikan pada hari itu juga setelah
tutup TPS sebagai bahan evaluasi pemungutan suara selanjutnya. Pemungutan suara
merupakan hal yang sangat teknis. Oleh karena itu, meskipun sudah diatur di dalam tata
tertib panitia dan juga SOP pasti ada hal-hal yang diluar dugaan terjadi. Seperti
mekanisme saksi, solusi yang dilakukan adalah dengan mengadakan kesepakatan
dengan peserta. Masalah lainnya adalah lamanya pembukaan TPS, untuk mencapai
target yang diinginkan yaitu 17.000 suara, solusi yang dilakukan dari panitia adalah
apabila ada keterlambatan saat pembukaan TPS, maka pada hari itu juga, penutupan
TPS diperpanjang sesuai waktu yang terambil Karena keterlambatan tersebut. Dan
tidak ada mekanisme perpanjangan waktu buka TPS di hari terakhir.
Berikut ini jam buka dan jam tutup TPS berdasarkan BAP

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat


Fakultas

Buka tutup Buka tutup buka tutup Buka tutup buka tutup
FK 09.30 18.50 09.37 17.58 08.55 15.06 09.37 17.01 10.59 18.53
FKG 08.00 19.00 09.51 15.15 10.55 16.02 10.20 14.18 07.28 15.25
FMIPA 10.17 19.50 09.13 19.00 09.11 19.51 09.30 19.30 09.03 19.00
FT 09.14 19.11 09.08 19.20 09.19 19.20 09.26 19.26 09.23 19.58
FH 09.00 19.15 09.15 19.30 09.15 19.15 09.10 19.25 09.05 19.00
FE* 11.10 21.40 09.18 19.18 09.10 19.10 09.20 19.30 09.11 19.11
FIB* 09.30 19.30 09.20 19.17 09.00 19.00 09.05 19.05 09.10 19.10
FISIP* 09.00 20.13 09.15 19.15 09.00 19.16 09.14 19.15 09.10 19.21
Fpsi 09.00 19.00 08.57 19.00 09.13 19.20 09.00 19.00 09.15 19.15
FKM 09.48 19.38 09.00 18.20 09.00 20.00 09.25 18.25 08.40 20.06
FIK 09.00 19.00 09.05 19.00 09.03 19.03 09.35 19.50 09.27 19.45
Fasilkom 09.04 19.07 09.00 19.00 09.00 19.00 09.02 19.00 09.00 19.00
Vokasi 09.42 19.00 09.42 20.08 09.30 19.00 09.37 19.37 09.00 19.38

b. Perhitungan suara
Persiapan
Perhitungan suara harus dilakukan 1 x 24 jam untuk anggota independen DPM
UI dan 2 x 24 jam untuk BEM UI. Panitia memutuskan melaksanakan perhitungan
sesuai dengan tata tertib dan undang-undang IKM yang berlaku. Hal-hal yang harus
dilakukan sebelum perhitungan suara dilaksanakan adalah:
 Membuat SOP perhitungan suara dan juknis perhitungan suara
 Berkoordinasi dengan korfak untuk perhitungan suara DPM. Perhitungan suara
DPM dilakukan di fakultas masing-masing. Oleh karena itu perlu dipersiapkan
tempat, whiteboard, dan peralatan lain, serta memastikan saksi independen dari
fakultas tersebut.
 Melakukan briefing dengan peserta sebelum perhitungan suara dan memastikan
saksi yang harus hadir dalam perhitungan suara.
Mekanisme Pelaksanaan
Pelaksanaan perhitungan suara untuk anggota Independen DPM UI dilakukan di
fakultas masing-masing maksimal 1 x 24 jam setelah penutupan TPS hari terakhir.
Secara umum, perhitungan suara DPM UI berjalan dengan lancar. Sesuai dengan SOP
pemungutan suara, apabila saksi dari peserta tidak ada, maka waktu perhitungan suara
akan diundur 2 x 15 menit untuk menunggu saksi. Alhamdulillah, seluruh fakultas dapat
menjalankan perhitungan DPM UI dengan lancar, karena peserta Calon Anggota DPM
UI cukup Kooperatif dengan panitia.Berikut pelaksanaan perhitungan suara anggota
Independen DPM UI:
1. Fakultas Kesehatam masyarakat (FKM)
Tempat : BKM lt.1 FKM
Waktu : 21.00-selesai
Jumlah sah : 1,313
Jumlah suara tidak sah : 57
Jumlah suara abstain : 37
Total suara : 1,407
2. Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK)
Tempat : Loby Gd B
Waktu : 20.00-selesai
Jumlah sah : 441
Jumlah suara tidak sah : 34
Jumlah suara abstain : 157
Total suara : 632
3. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Tempat : DPR MIPA
Waktu : 21.00-selesai
Jumlah sah : 1,818
Jumlah suara tidak sah : 76
Jumlah suara abstain : 93
Total suara : 1,987
4. Fakultas Ekonomi (FE)
Tempat : ruang DPM FE
Waktu : 20.00-selesai
Jumlah sah : 785
Jumlah suara tidak sah : 34
Jumlah suara abstain : 12
Total suara : 831
5. Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP)
Tempat : Selasar MRC
Waktu : 20.00-selesai
Jumlah sah : 967
Jumlah suara tidak sah : 63
Jumlah suara abstain : 22
Total suara : 1,052
6. VOKASI
Tempat : Loby Gd Vokasi
Waktu : 20.00-selesai
Jumlah sah : 880
Jumlah suara tidak sah : 38
Jumlah suara abstain : 27
Total suara : 945

Pelaksanaan perhitungan suara BEM UI tidak kalah hectic nya dengan


pemungutan suara. Dengan persiapan super cepat akhirnya perhitungan suara
dilakukan di 4 titik di pusgiwa pada pukul 08.00. sesuai 1 x 24 jam setelah penutupan
TPS hari terakhir. Tidak ada kendala saat perhitungan, karena seluruh peserta Pemira
UI sangat kooperatif dalam memainkan perannya masing-masing.
Jika terdapat perbedaan antara jumlah surat suara yang ada di dalam kotak
dengan jumlah total pemilih di beberapa fakultas. Sesuai dengan SOP, maka jika
terdapat perbedaan kurang dari 20 jumlah yang digunakan dan dipercaya adalah yang
ada di dalam kotak, sedangkan jika lebih dari 20 maka akan dilakukan musyawarah
antara saksi, panitia, dan KP pemira. Alhamdulillah, sedikit fakultas yang terdapat selisih
jumlah suara ini, dan selisih tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Pelaksanaan perhitungan suara adalah sebagai berikut:
1. Pos I
Tempat : ruang BEM UI, pusgiwa
Waktu : Sabtu 17 Desember 2011 pk 08.00-selesai
PJ : Nina, Arif
2. Pos II
Tempat : ruang MWA , Pusgiwa
Waktu : Sabtu 17 Desember 2011 pk 08.00-selesai
PJ : Jodi, marlin
3. Pos III
Tempat : ruang KSM UI, pusgiwa
Waktu : Sabtu 17 Desember 2011 pk 08.00-selesai
PJ : Zayyidah Ahsanti, Ajimas, dan Fahmi
4. Pos IV
Tempat : Lantai 1 bawah tangga, pusgiwa
Waktu : Sabtu 17 Desember 2011 pk 08.00-selesai
PJ : Zakiyyah Ahsanti, Ahyana Rizky Pratama

Hasil Perhitungan Suara Ketua dan Wakil Ketua BEM UI 2012


TDK
NO FAKULTAS CALON 1 CALON 2 SAH SAH ABSTAIN SELISIH
1 FK 267 148 415 23 1 4
2 FKG 227 74 301 53 14 3
3 FMIPA 1808 130 1938 70 15 6
4 FT 1172 367 1539 82 8 8
5 FH 278 974 1252 34 28 6
6 FIB 648 189 837 46 9 18
7 VOKASI 626 281 907 43 6 15
8 FE 476 299 775 29 7 3
9 FPSI 317 86 403 23 3 0
10 FKM 933 418 1351 47 19 15
11 FSLKM 232 374 606 18 3 19
12 FIK 531 86 617 18 8 4
13 FISIP 632 362 994 58 11 5
TOTAL 8147 3788 11935 544 132 106

Jadi, tahun ini ada 12611 Suara, untuk kedepannya perlu ditingkatkan kembali jumlah
pemilih di UI

V. SARAN DAN REKOMENDASI


Berdasarkan kendala dan permasalahan selama pemungutan suara dan
perhitungan suara maka perlu dilakukan perbaikan untuk pemira kedepannya. Saran
dan rekomendasi yang diajukan yaitu:
 Koordinator fakultas perlu lebih ditekankan jobdesc keseluruhannya sejak awal,
yaitu roadshow, kampanye, pemungutan suara, dan lainnya. karena beberapa
kali korfak tidak tau jobdesc nya, sehingga perlu dijelaskan berulang kali.
 Kesolidan tim merupakan hal yang paling penting, sebab dengan kendala
kurangnya SDM, hal tersebut dapat ditutupi dengan tim yang solid.
 SOP dibuat sedetail mungkin, juga memperhatikan hal-hal yang kira-kira akan
akan terjadi sehingga tidak panik jika ada hal-hal yang tidak sesuai dengan yang
diinginkan. Misalnya hal yang menyangkut saksi, perpanjangan jam buka TPS,
dan penambahan hari pemungutan suara. Semua hal yang dilakukan panitia
pemira harus sesuai dengan peraturan atau dasar hukum yang ada sehingga
tidak ada masalah lebih lanjut. Sehingga penjabaran detail di SOP penting agar
hal-hal yang tidak diinginkan tersebut sudah diatur dalam SOP
 Tidak dapat dipungkiri, hal teknis dilapangan tidak selalu sesuai dengan apa
yang sudah diatur, hal tersebut dapat diselesaikan dengan adanya kesepakatan
antara semua pihak untuk mendukung kelancaran jalannya pemungutan suara
(panitia dan seluruh peserta), akan tetapi lebih baik semua kesepakatan itu
dibuat dalam bentuk tertulis agar tidak ada masalah ke depannya
 Koordinasi dengan tim logistik harus dari jauh-jauh hari mengingat kedua bidang
tersebut sangat berkaitan
 Yang paling perlu diperhatikan adalah pemungutan suara hari pertama. Hari
pertama harus dipastikan benar berjalan sesuai dengan SOP, karena menjadi
kunci jalannya pemungutan suara ke depannya.
 TPS harus dipastikan ada daerah steril (dapat di buat dengan tali mengelilingi
TPS, hal tersebut agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan, adanya pihak luar
yang mengganggu jalannya pemungutan suara
 Publikasi pemungutan suara harus dilakukan semenarik mungkin
 Lebih baik tetap adanya cluster fakultas untuk memudahkan pendistribusian
logistik dan pengawasan. Juga adanya supervisor dan controller untuk
pengawasan berlapis

VI. PENUTUP
Alhamdulillah, kelancaran proses pemungutan suara dan perhitungan suara ini tidak
terlepas dari pertolongan dan izin-Nya. Alhamdulillah karena amanah ini telah selesai
dijalani dan istigfar sebanyak-banyaknya karena kekurangan disana-sini. Saya selaku
PJ. Pemungutan suara ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
semua panitia yang telah membantu jalannya pemungutan suara, terutama kepada
wanita-wanita tangguh *karena panitia laki-lakinya sedikit* dipemira, yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu, yang selalu ada sampai akhir. Juga kepada korfak dan tim,
kerja yang luar biasa, tanpa mereka pemungutan suara tidak akan berjalan sama sekali.
Selain itu, tidak lupa meminta maaf sebesar-besarnya jika banyak kekurangan, agar
semua pihak yang merasa dirugikan dapat memaklumi kekurangan tersebut.
Bagi saya, apa yang sudah dijalani merupakan usaha terbaik dan sesuai dengan
peraturan yang benar, sebab apapun yang saya dan teman-teman panitia lain lakukan
juga akan dikritik, kitapun akan dikritik jika tidak melakukannya. Kesempatan untuk
sukses dalam menyelesaikan masalah yang ada bagi saya selalu dapat diukur dengan
seberapa besar kepercayaan anda dengan diri sendiri dan tim. Sangat bersyukur
menjalani ini semua bersama teman-teman yang luar biasa..
Wassalamualaykum wr.wb.

Zakiyyah Ahsanti R
FIK 2009

PENDAHULUAN

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Swt. yang masih memberi kesempatan pada
hambaNya untuk bisa mengevaluasi perjalanan yang telah berlalu dengan catatan hitam
putih yang menghiasi prosesnya. Suka maupun duka merupakan hal biasa dalam
menjalani hidup, yang menjadikannya luar biasa adalah hikmah dari setiap peristiwa
dan pengalaman yang diperoleh. Semoga laporan pertanggung jawaban ini dengan
segala kekurangan didalamnya dapat menjadi tapak tangga menuju hal yang luar biasa,
serta dapat menjadi bahan pelajaran bagi generasi penerus setelah ini, Pemira IKM UI
2012.

I'll tell you one thing, it's always better when we're together
(Jack Johnson_Better Together)

Sebuah perjuangan telah berakhir di penghujung desember, meskipun sorak


kisruhnya masih terdengar beriringan dengan sambutan tahun baru. Waktu yang selalu
mengejar saya untuk bergerak cepat, kini kembali seirama. Tenaga yang terkuras
melemahkan sistem pertahanan tubuh, kini kembali rileks, mengumpulkan semua energi
terbaik untuk hidup. Begitupun dengan hal lain yang jelas tak mampu disebutkan dengan
kata lagi karena kesetiaannya menemani kepanitiaan ini. Bagi saya kebersamaan lah
yang membuat perjuangan ini terasa manis. Mungkin otak saya yang telah menyimpan
memori kebersamaan ini akan terhapus di waktu yang telah ditetapkan oleh-Nya. Akan
tetapi lewat tulisan inilah, ia akan menjadi saksi kebersamaan di atas perjuangan dalam
sebuah kepanitiaan yang butuh lebih dari sekedar kata ‘komitmen’.
Tahukah kawan? Bahwa kebersamaan ini bukan terbentuk karena kami telah
saling mengenal satu sama lain. Akan tetapi, tekanan, dorongan, bahkan ancaman yang
membuat kami menguatkan simpul ikatan kami. Bahwasannya kami ikrarkan, konflik
yang datang adalah konflik bersama. Disadari atau tidak, setiap kami menghapus semua
kata “egois” dalam hati-hati kami. Tinggallah rasa memiliki sesama yang membuat kami
tetap berjalan ditengah banyaknya pihak yang berusaha menjatuhkan. Yakinkan, “you’re
not alone, to, together we stand *lagunya Avril”.
Mengawali sebuah kalimat pertanggungjawaban bukanlah hal yang mudah.
Merasakan bahwa setiap manusia akan dimintai pertanggungjawabannya, dan
menyadari bahwa banyak kekurangan diri selama menjalankan amanah, adalah suatu
hal yang menyadarkan saya bahwa tidak ada manusia yang sempurna, begitupun saya
yang juga hidup dengan kelemahan diri.
Sebuah pesan singkat mendarat di layar HP saya pada tanggal 16 Juni 2011
pukul 19.11 WIB dari seseorang yang baru saya kenal lewat pertemuan singkat, Tita (PJ
Verifikasi). Dalam pertemuan itu, Tita menawarkan saya untuk mengisi posisi sebagai
korbid II di kepanitiaan pemira UI, akan tetapi saya belum bisa memberinya sebuah
jawaban. Adapun isi pesan yang Tita kirimkan kurang lebih meminta kepastian jawaban
saya dan menawarkan untuk bertemu dengannya. Saya pun tidak sama sekali
membalas SMS nya. Saat itu, saya masih bimbang untuk menerimanya dengan
beberapa pertimbangan tentunya. Satu jam kemudian, sebuah pesan kembali datang
dengan nomer yang tak dikenal oleh phonebook HP saya. Isinya kurang lebih seperti ini:
Assalamu’alaykum.
Faiz, sy Arif dr FMIPA09, bakal caPO PEMIRA UI,
waktu itu Iftita udah nawarin kamu jadi korbid II kan?
Kr2 keputusan bisa tidaknya kapan ya?
Minggu ini bisa nggak? Terima kasih.
(20:43:20 WIB, 16 Juni 2011)
Jangan tanya perasaan saya saat membaca sms tersebut. Galau. Bagaimanapun, SMS
itu membuat saya bergetar membacanya, membayangkan amanah itu kedepannya,
merasakan getirnya dua tahun yang lalu saat saya bergabung dikepanitiaan yang sama
sebelumnya. Akhirnya saya hanya bisa membalas dengan pernyataan bahwa saya
belum bisa memutuskan dan meminta waktu untuk berpikir.
Beberapa hari yang tersedia, saya sempatkan untuk berpikir dan memastikan
bahwa saya memutuskan hal tersebut dalam kondisi baik dan sehat secara hati dan juga
akal. Selama masa-masa itu, saya melakukan sharing dengan korbid II tahun 2010 dan
mendapat masukan banyak dari korbid I tahun 2009. Saya baru berkesempatan bertemu
dengan korbid II tahun 2009 setelah awal kepanitiaan berjalan karena terhalang jarak
untuk bertemu pada saat tersebut.
Setelah menyita waktu untuk berpikir, akhirnya saya memutuskan untuk
menerima tawaran tersebut. Apapun keputusan yang diambil, pasti akan mempengaruhi
jalan hidup saya. Saya sadar bahwa tidak ada keputusan yang terbaik, tapi selalu ada
keputusan yang lebih baik.

Job Description
Seseorang berkata : mereka yang bekerja sekedar untuk memenuhi tuntutan jobdesc
belaka, hanya akan sampai kepada pencapaian rata-rata tanpa keunggulan apa-apa.
Di kepanitian pemira inilah banyak ladang amal yang butuh untuk dikerjakan.
Semua kapasitas tinggi akan terdayagunakan karena akan ada pekerjaan baru setiap
harinya, dan jangan pernah takut jika melakukan kesalahan. Saya pun pernah
melakukan kesalahan, yang terpenting adalah belajar dari kesalahan tersebut.
Adapun jobdesc koordinator bidang II masih sama dengan tahun lalu:
 Dalam struktur kepanitia Pemira IKM UI, KoorBid II merupakan perpanjangan
tangan Ketua Pelaksana terhadap dua tim dibawahnya
 Menjalankan fungsi pengawasan terhadap Tim Debat Publik dan Tim Kampanye
 Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan yang melibatkan panitia dan Tim
Sukses tiap kandidat

Dalam menjalankan amanah, saya dibantu oleh dua orang penanggungjawab, yaitu:
1. PJ Kampanye (Ayunda Eka Pratama - Komunikasi/Fisip/2009)
Ayunda dibantu oleh 5 orang staf, diantaranya Andina Novitasari (FKM/2010),
Aulia Khairani (FKM/2011), Putri Hapsari (FKM/2010), Ratu Dini Nurasih
(FKM/2011), dan Azizah (Fisip/2010).
Tim kampanye memiliki empat mata acara, yaitu: Grand Opening (GO)
Kampanye, Roadshow Fakultas, Hari Kandidat, dan Kampanye Media
2. PJ Debat Publik (Ryandy Dwian Suchendar – Sastra Indonesia/Fib/2010)
Ryan dibantu oleh 3 orang staf, diantaranya Dede Satria (Fisip/2010), Rianda
Febrianti (Fpsi/2010), dan Lastiti (FIK/2010).
Tim debat publik bertanggung jawab atas kelangsungan acara debat kandidat
calon ketua dan wakil ketua BEM UI 2012.

EVALUASI STAF

Ada sepuluh pejuang pemira yang bergerak dalam dibidang II meliputi kampanye
dan debat publik. Dua diantaranya adalah penanggungjawab dan sisanya adalah staf
dengan rincian lima staf untuk kampanye dan tiga staf untuk debat publik. Akan tetapi,
dalam laporan pertanggungjawaban ini, saya selaku koordinator bidang II hanya akan
mengevaluasi kinerja penanggung jawab didua bidang dalam bidang II. Adapun evaluasi
staf akan dijelaskan secara rinci oleh masing-masing penanggung jawab dalam LPJ-
nya.

1. Ayunda Eka Pratama (Komunikasi/FISIP/2009)


- Karakter
Saya sudah mengenal Yunda sejak menjadi mahasiswa baru, saat dimana
kita bertemu pada kepanitiaan yang sama Pemira IKM UI 2009. Yunda adalah
orang yang supel, paling suka bercerita, santai dan menjadikan masalah
mudah untuk dijalani, dan tenang dalam menanggapi masalah sehingga
mampu mengontrol emosi di depan publik. Selain itu, yunda juga memiliki ide-
ide yang luar biasa. Pengalamannya di RTC UI dan kapabilitasnya di
komunikasi membuatnya menjadi speaker yang baik. Akan tetapi
kesibukannya di luar pemira membuat Yunda susah untuk dihubungi dan
sempat membuat komunikasi terhambat karena kurang bisa juga untuk
ditemui.
- Kinerja dalam kepanitiaan (di luar jobdesc)
Selama kepanitiaan berlangsung, Yunda jarang terlibat dalam pertemuan
panitia. Hal ini dikarenakan waktu yang berbenturan dengan jadwal
mengajarnya. Selain itu, agendanya yang begitu sibuk dengan kegiatan
lainnya yang meliputi organisasi dikampus maupun luar kampus membuatnya
kurang begitu intens dalam rangkaian pemira. Intensitas berkumpul dengan
tim juga terhitung cukup rendah diantara para BPH. Meskipun demikian,
Yunda bisa memberikan ide-ide untuk jalannya kepanitiaan ini.
- Kinerja sebagai Penanggung Jawab (PJ)
Sebagai penanggung jawab Yunda kurang bisa meluangkan waktu untuk staf
nya, sehingga banyak staf yang tertinggal informasi karena telat mendapat
jarkoman (kurang komunikasi antara PJ dan staf) dan banyak staf yang
menanyakan hal terkait pemira kepada saya karena Yunda kurang
memberikan pencerdasan kepada staf-staf nya. Baiknya, staf kampanye
adalah staf yang mau belajar dan berkomitmen tinggi di pemira. Sehingga
siap bekerja kapan saja, hanya butuh arahan yang jelas pada jobdesc nya.
Yunda juga kurang mendetail dalam beberapa hal, khususnya yang bersifat
teknis sehingga butuh pengingatan.

2. Ryandy Dwian Suchendar (Sastra Indonesia/FIB/2010)


- Karakter
Ryan memiliki karakter sistematis, detail, dan perfeksionis. Konsep dan teknis
Debat Kandidat disiapkannya sedemikian rupa. Ryan juga orang yang
bertanggung jawab dengan tugas yang diberikannya dan memiliki komitmen
yang tinggi. Selain itu sifat humorisnya membuat Ryan mudah bergaul dengan
panitia. Ia juga merupakan pembelajar yang baik dan mau belajar (menyerap
ilmu) dari PJ sebelumnya.
- Kinerja dalam kepanitiaan (di luar jobdesc)
Ryan merupakan panitia yang humoris dan bisa menghidupkan suasana.
Selain itu, ryan selalu meng-update info-info tentang pemira. Komitmennya di
Pemira cukup baik sehingga Ryan dapat hadir dalam pertemuan panitia
dengan tingkat absen yang rendah. Sifatnya yang mau menolong,
membuatnya berusaha terlibat di hampir semua kegiatan pemira dari awal,
walaupun setelah masa kampanye ryan sudah jarang terlibat karena kembali
membagi waktu untuk kegiatan-kegiatan di fakultasnya.
- Kinerja sebagai Penanggung Jawab (PJ)
Secara pribadi saya begitu mengapresiasi kinerja Ryan selama pemira.
Sifatnya yang bertanggung jawab membuatnya mampu mengorganisir pikiran,
tenaga, dan waktunya untuk merencanakan dan menyukseskan debat
kandidat.
Ryan adalah seorang yang sistematis dan detail dalam membuat
perencanaan, baik dalam pelaksanaan rapat bidang maupun dalam
pelaksanaan acara.
Selain itu, Ryan mampu menjaga kekompakan tim dengan rajin melakukan
rapat bidang sehingga timnya selalu ternuansakan dengan pemira.
Penilaian yang saya berikan adalah menurut sudut pandang saya sebagai koordinator
bidang II selama bekerja di Pemira IKM UI 2011. Adapun kesalahan dalam penilaian
mungkin terjadi mengingat ketidaksempurnaan diri saya sebagai makhluk yang rentan
salah dan jauh dari sempurna

EVALUASI BIDANG

Berdasarkan pada proposal Pemira IKM UI 2011, bidang II bertanggung jawab terhadap
lima rangkaian acara selama Pemira berlangsung dalam masa kampanye, diantaranya:
Grand Opening (GO) Kampanye, Roadshow Fakultas, Hari Kandidat, Kampanye media,
dan Debat Kandidat. Akan tetapi, pada kenyataannya, rangkaian acara tersebut, tidak
akan lepas dari bantuan seluruh Panitia Pemira.
Adapun analisis SWOT secara keseluruhan dalam rangkaian acara bidang II adalah:
1. Strength
o PJ yang satu mampu melengkapi kekurangan PJ yang lainnya
o Tim terdiri dari orang-orang yang mau untuk bekerja dan berkomitmen
o Masalah-masalah yang dihadapi masih bersifat wajar, karena pemira tahun ini
cenderung aman dari permasalahan yang serius.
o SDM dalam jumlah yang tidak terlalu banyak sehingga mudah untuk
melakukan pengontrolan dan penjagaan

2. Weakness
o Kesibukan salah satu penanggung jawab yang membuat komunikasi hilang
arah (miss communication) dan kurangnya koordinasi yang tersampaikan.
o SDM yang jumlahnya terbatas untuk rangkaian acara bidang II sehingga
menimbulkan peran ganda pada staf-staf dan mengharuskan untuk menguras
SDM dari bidang I dan III, begitu juga PO dan waPO serta korfak.
o Kurangnya pemahaman akan hukum
o Koordinasi pada salah satu penanggung jawab yang kurang
o Beberapa tim yang menjadi korlap dalam rangkaian acara adalah mahasiswa
baru, yang notabene nya belum begitu paham dan butuh arahan lebih

3. Oportunity
o Partisipasi dari PI, BPH, dan bidang lain yang sangat membantu dalam
kegiatan-kegiatan bidang II.
o Dukungan dari luar panitia, seperti DPM UI’11 dan Komite Pengawas, yang
telah berkontribusi menyukseskan rangkain acara selama masa kampanye.
o Para Peserta Pemira yang bersedia sportif dan kooperatif selama rangkaian
kampanye, termasuk debat kandidat di dalamnya.
o Kerja sama dan koordinasi yang cukup baik dari koordinator fakultas (korfak),
terutama pada kebutuhan dan perlengkapan acara roadshow ke fakultas
tersebut.
o Sikap kooperatif berbagai lembaga kemahasiswaan tingkat UI maupun
fakultas melalui partisipasinya menghadiri acara-acara Pemira dan kesediaan
menjadi panelis
o Panitia pemira fakultas yang mau diajak bekerja sama dalam penentuan
korfak dan publikasi setiap rangkaian acara pemira.

4. Threat
o Bentroknya agenda selama masa kampanye, (terutama yang perlu
dipertimbangkan lebih: roadshow) dengan agenda kegiatan di fakultas yang
bersangkutan.
o SOP roadshow ke fakultas yang sering dipertanyakan keadilannnya, terutama
mengenai perpanjangan waktu
o Jadwal roadshow yang sering berubah-ubah
o Ada dua kali roadshow dalam satu hari untuk kandidat calon ketua dan wakil
ketua BEM UI 2012 sehingga menimbulkan masalah yang cukup runyam di
fakultas yang bersangkutan
o Publikasi kegiatan yang kurang sampai, khusunya yang perlu sekali adalah
pada mahasiswa yang masih apatis terhadap Pemira.

REKOMENDASI UNTUK KEPANITIAAN MENDATANG

 Carilah PJ yang mau berkomitmen dan bersedia meluangkan waktunya lebih


untuk kepanitiaan ini, terutama untuk bidang kampanye yang rangkaian
kegiatannya berurutan secara terus menerus selama masa kampanye sampai
pada masa tenang. Pastikan komunikasi berjalan, baik pertemuan langsung
maupun dengan media elektronik. Mintalah PJ yang bersedia komitmen untuk
selalu hadir sebelum dan sesudah kerja bidang II selesai, karena masa
kampanye berhubungan dengan terselenggaranya verifikasi dan pemungutan
suara, demi antisipasi masalah yang akan timbul baik pra kampanye maupun
pasca kampanye.
 Bidang II adalah bidang yang bertanggung jawab dalam rangkaian acara pemira.
Oleh karena itu, butuh SDM yang lebih agar kerja bidang II lebih efektif dan
efisien. Selain itu, akan lebih mudah untuk melakukan pengorganisasian kerja.
Meskipun dalam rangkaian acara bidang II banyak dibantu oleh semua panitia
pemira, DPM UI, maupun KP, akan tetapi ketersediaan SDM membuat tanggung
jawab yang tidak pindah tangan akibat keterbatasan SDM sehingga bidang II
mampu mempertanggungjawabkan rangkaian acara dengan konsentrasi yang
baik karena fokus pembagian kerja yang tidak ganda.
 Dalam kasus di lapangan, banyak terjadi pergeseran jadwal, khusunya jadwal
roadshow. Oleh karena itu, perlu perencanaan sebaik mungkin agar terhindar
dari kecaman publik dan kita mampu memberikan pelayanan yang baik terhadap
publik, karena Pemira adalah milik publik.
 Bidang II adalah bidang yang selalu beririsan dengan Peserta Pemira, CM, TS,
dan para simpatisan karena pada saat itulah masa kampanye berlangsung. Oleh
karena itu, ciptakan kerja sama yang baik agar tercipta iklim sportif.
 Buatlah suasana kekeluargaan yang nyaman agar tim solid dan saling
menguatkan satu sama lain.

PENUTUP

Alhamdulillah, akhirnya dengan izin Allah kita semua terkhusus saya dapat
menjalankan amanah ini yang didalamnya sarat dengan pelajaran berharga. Ucapan
terima kasih terbesar dan selama-lamanya hanya untuk Allah Yang Maha Besar dan
Maha Penolong. Semua yang saya kerjakan semata-mata mencari ridho-Nya, dan
semoga pengorbanan ini berbuah pahala dihadapan-Nya.
Dalam memegang amanah ini saya merasa kurang dari sempurna, oleh karena
itu saya atas nama pribadi memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala
kesalahan yang menghiasi rangkaian kampanye maupun debat kandidat dan juga
seluruh rangakaian kegiatan dari awal sampai akhir.
Saya juga ucapkan terima kasih untuk seluruh BPH yang telah menjadikan
pusgiwa tempat singgah, letih dan lelah menjadi teman setiap waktu, dan pikirannya
sebagai lahan ide. Satu hal yang pasti, semua pengorbanan kalian akan terbayar disaat
yang tepat yang telah ditentukanNya.
- Untuk Arief yang menerima kekurangan saya dalam kepanitiaan ini dan untuk
pengorbanannya yang sulit untuk saya gambarkan karena begitu besarnya
- Untuk Ariz, tempat saya menampung masalah, hehee *maaf. Dan untuk kesediannya
mengantar jemput kami.
- Untuk Yunda & Ryan. Kalian adalah partner terbaik saya dalam mengurus kegiatan
bidang II. Terima kasih atas segalanya.
- Untuk Debia yang lucu dan unik di mata saya, dipertemukan kembali di pemira ini
setelah sebelumnya menjadi teman maba di Salam.
- Untuk Hasna yang selalu menawarkan bantuannya di setiap acara bidang II
- Untuk Zayy, karakter yang sangat ingin saya miliki, tegas. Sosok yang terlihat “galak”
padahal sangat penuh perhatian dan penyayang
- Untuk Helen, yang selalu memotivasi saya bahkan sering menguatkan saya
- Untuk Kak Aya yang saya segani, yang paling mengerti hukum, yang rela
menyisihkan waktunya untuk menyelesaikan masalah kampanye.
- Untuk Kemal yang jika berbicara, kata-katanya tersusun rapi, makasih bersedia
mendesign beberapa publikasi acara bidang II.
- Untuk Meilissa, walaupun jarang bisa dipertemukan, tapi kata semangatnya tak
pernah lupa menyemangati saya.
- Untuk Jodi, manusia cerdas dan solutif yang pernah saya temui, makasih telah
menjadi penasehat yang baik selama kepanitiaan.
- Untuk Hafiz yang selalu siap mengorbankan yang dia miliki demi terselenggaranya
acara.
- Untuk Tita, wanita yang selalu semangat dan pandai menyemangati. Terima kasih
untuk perhatiannya
- Untuk Zaki, teman yang selalu mendengarkan semua keluh kesah saya, tempat
berlabuhnya semua penat. Makasih atas waktu yang dikorbankan untuk menemani
saya.
- Untuk Tebe yang selalu saya ingat dengan kata “modus” nya. Pandai mengungkap
masalah dan pinter ngomong.
- Untuk Budi yang saya ingat dengan suara emasnya (maksudnya lebih cocok nyanyi
dangdut daripada rock. hee), makasih atas kerja sama nya.

Saya juga ucapkan terima kasih untuk,


1. Orang tua & keluarga yang meyakinkan dan mempercayai saya sepenuhnya, juga
untuk doa yang tak terdengar tapi tersampaikan.
2. DPM UI 2011yang mendampingi saya & teman2 panitia selalu selama bekerja.
3. KP Pemira atas kerja sama nya yang baik.
4. Kakak2 panitia pemira 2009 maupun 2010 yang sudah menjadi tempat sharing.
5. Teman-teman etoser yang senantiasa menghibur dan menguatkan
6. Teman-teman FKM yang setia mengingatkan akademik saya yang kadang
terlewatkan karena kesibukan di pemira
7. Mba Rini yang dengan setia menjemput saya tengah malam walau tantangannya
berat, terima kasih banyak karena telah menemukan hobi saya yang baru, naik motor
tengah malem :D
8. dan semua pihak yang telah membantu berlangsungnya acara ini, baik yang telah
mengorbankan waktu, tenaga, maupun sebagian hartanya demi terlaksananya acara
ini.

Semoga semua pengorbanannya menjadi suatu amalan yang memiliki nilai lebih
dimata Allah SWT. Dan menjadi inspirasi bagi generasi sesudahnya bahwa pengorbanan
adalah harga mati untuk sang pejuang .
A. Pendahuluan
Assalamualaikum wr wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin. Acara Pemira UI 2011 telah usai. Rangkaian acara


yang sangat menyita waktu, tenaga, dan pikiran panitia Debat kandidat Calon Ketua
BEM UI 2012 selama bulan September 2011 sampai bulan Januari 2012 telah
mewujudkan masyarakat UI untuk memiliki pemimpin-pemimpin yang akan memimpin
masyarakat UI, khususnya mahasiswa, selama tahun 2012. Pemimpin-pemimpin
tersebut adalah Ketua BEM UI 2012, Anggota-anggota Independen DPM UI 2012, dan
Anggota MWA UI Unsur Mahasiswa.
Acara Debat kandidat adalah acara yang diadakan khusus bagi kandidat-
kandidat Calon ketua BEM UI 2012 serta wakilnya untuk berdebat dan menguji
pengetahuan mereka baik mengenai isu kampus dan nasional. Acara debat tersebut
juga bisa digunakan untuk menggali informasi mengenai kecakapan mereka
berkomunikasi, tanya jawab mengenai program kerja mereka, dan sebagai sarana
kampanye terakhir sebelum kampanye mereka selesai. Sekian pendahuluan dari saya,
pendahuluan tidak perlu banyak-banyak. Bosan bacanya nanti. Mari baca inti curahan
hati saya selama mengikuti kepanitiaan Pemira UI ini. Tidak usah serius-serius amat.
Selamat membaca.

B. Deskripsi Kerja Debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012


Saya dipilih sebagai Penanggung Jawab Debat kandidat Calon Ketua BEM UI
2012 pada pertengahan bulan September tahun 2012 oleh Kak Nur Faizah (FKM UI
2009). Dengan sepenuh hati saya terima jabatan sebagai penanggung jawab acara
Debat Kandidat Calon Ketua BEM UI 2012, Pemira UI 2012, untuk mencari pengalaman
kepanitiaan tingkat Universitas di Universitas Indonesia. Deskripsi kerja divisi debat
kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 PEMIRA UI 2012 adalah sebagai berikut:
1. Memfasilitasi acara debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 Pemira UI 2011
2. Membantu divisi lain secara sporadis untuk menyukseskan rangkaian acara
Pemira UI 2011.
Saya sebagai penanggung jawab Debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012
Pemira UI 2011 hanya melaksanakan dua program kerja. Sebenarnya saya hanya
diberi tanggung jawab untuk menangani Debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 saja,
tetapi karena alasan pelaksanaan acara Debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012
yang masih akan dilaksanakan pada akhir kepanitiaan, saya dan beberapa staf
membantu divisi lain supaya tugas kami lebih banyak.
1. Debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012
Persiapan acara Debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 adalah sekitar 3 bulan,
yaitu sejak bulan Oktober sampai Desember 2011. Waktu yang sangat lengang sekali
untuk mempersiapkan konsep acara debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012.
Persiapan awal yang dilakukan adalah membaca seluruh LPJ Pemira UI tahun 2009 dan
2010, khususnya bagian debat kandidat. Setelah membaca seluruh LPJ, saya mulai
memikirkan dan membuat draft konsep debat kandidat. Sebenarnya setelah membaca
LPJ debat kandidat tersebut, saya bingung dalam membuat draft konsep acara. Untuk
mempermudah dan supaya lebih paham mengenai debat kandidat, saya mengajak
ketemuan Bang Big Zaman (PJ Debat kandidat Calon Ketua BEM UI Pemira UI 2009).
Sekitar bulan Oktober saya bertemu beliau dan bertanya-tanya mengenai debat
kandidat Pemira UI tahun 2009. Secara umum beliau bercerita jika persiapan debat
kandidat harus benar-benar matang dan jangan ada celah bagi kandidat Pemira UI atau
Tim Sukses mereka untuk melakukan protes atau keributan terhadap konsep acara atau
peraturan yang dibuat oleh panitia. Beliau menjelaskan mengenai konten-konten yang
ada dlam acara debat publik.
Setelah berjumpa dan berdiskusi dengan Bang Big Zaman, saya memutuskan
untuk membuat draft konsep acara dengan memakai sistem debat yang diaplikasikan
oleh Bang Big zaman ketika bertanggung jawab sebagai PJ debat kandidat tahun 2009.
Namun, dari konsep yang saya ambil dari Bang Big tersebut, ada beberapa bagian yang
saya modifikasi untuk mengembangkan atau memanaskan perdebatan acara Debat
Kandidat Calon Ketua BEM UI 2012. Berikut adalah draft konsep acara yang sudah
dirapihkan dan dipakai saat acara Debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012
terselenggarakan.

Sesi 1 : terdapat 1 pertanyaan yang sama tentang “Leadership” yang


ditujukan kepada kedua kandidat. Kandidat menjawab secara bergantian
dimulai dari Kandidat 1 dalam bahasa Inggris.
 Moderator membacakan aturan sesi 1 dan pertanyaan selama 5 menit
 Masing-masing kandidat menjawab dalam 5 menit
- Sesi 2 : Kedua kandidat memilih pertanyaan yang telah disediakan oleh
panitia yang ditayangkan di LCD tentang Isu UI. Terdapat 8 kotak dimana
masing-masing kotak pada layar berisi 1 pertanyaan. Setiap kandidat akan
memilih 3 kotak yang berisi pertanyaan, tapi tidak dalam satu waktu.
Pemilihan bertahap ketika kedua kandidat telah menyelesaikan jawaban soal
di kotak sebelumnya. Setiap sesi menjawab dengan rincian sebagai berikut :
 Moderator memberi pertanyaan : 1 menit
 Kandidat A menjawab : 4 menit
 Kandidat B memberi sanggahan : 2 menit
 Kandidat A menjawab sanggahan : 3 menit
 Kandidat B memberi sanggahan kembali akan jawaban : 1 menit
 Kandidat A memberi closing statement : 1 menit.
- Sesi 3 : bertema “Isu Nasional”. Tanya jawab oleh kandidat sendiri.
Teknisnya sebagai berikut :
 Kandidat B memberi pertanyaan kepada kandidat A selama 1 menit.
 Kandidat A menjawab dalam waktu 5 menit,
 Kandidat B memberi sanggahan selama 2 menit,
 Kandidat A menjawab sanggahan selama 2 menit.
 Kandidat B memberi sanggahan kembali akan jawaban selama 1 menit.
 Diakhiri kandidat A memberi closing statement selama 1 menit.
 Kemudian bergantian.
Total waktu 1 kandidat menjawab pertanyaan dari kandidat lawan adalah 12
menit.
- Sesi 4 : Tanya jawab dengan audience. Disini masing-masing kandidat diberi
waktu 15 menit untuk bertanya jawab dengan kandidat, diakhiri 5 menit
komentar dari kandidat lain. Pertanyaan audience awal merupakan
pertanyaan pemicu, sanggahan-sanggahan dari audience berikutnya tidak
harus dari audience yang member pertanyaan awal. Yang penting
pertanyaan, sanggahan, dan jawaban selama 15 menit.
- Sesi 5 : Kandidat diberi kesempatan meyakinkan audience memilihnya untuk
yang terakhir kalinya. Masing-masing kandidat diberi waktu 5 menit.

Konsep di atas adalah konsep akhir saat acara debat kandidat Calon Ketua BEM UI
2012 dimulai.

A. Pra Acara Debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012


Ketika saya sudah memiliki staf, saya dan beberapa staf saya, yaitu Rianda, Titi,
dan Dede, telah melakukan diskusi untuk membuat konsep acara. Saya
mengadakan rapat bidang rutin dengan staf setiap hari Jumat mulai dari akhir
september sampai saat acara debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012
berlangsung, yaitu 7 Desember 2011. Kendala saat pra-acara adalah kadang ada
staf yang tidak hadir karena tidak ijin terlebih dahulu, misalnya Dede. Dede
seringkali tidak ikut rapat rutin, padahal dia adalah sosok yang cerdas dalam
memberikan ide-ide konsep acara debat kandidat. Selain masalah SDM yang sedikit
bermasalah, laptop saya yang berisi konsep matang acara debat kandidat Calon
Ketua BEM UI 2012 dicuri oleh maling di kontrakan saya dan menyebabkan masalah
baru sebelum acara debat kandidat. Namun, berkat kegigihan staf saya, saya
mampu menyusun lagi konsep yang sama seperti konsep yang telah raib, justru
konsep yang baru dibuat lebih baik dari konsep yang raib.
Setelah konsep acara debat matang, masalah publikasi acara timbul seminggu
sebelum acara debat kandidat diselenggarakan. Karena divisi publikasi kurang
mampu bekerja maksimal dalam Pemira UI 2011, saya dan beberapa staf membuat
baliho publikasi acara debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 serta terjun teknis
secara langsung dalam mempublikasikan acara tersebut. Selain dibantu oleh staf,
saya juga dibantu oleh Koordinator Fakultas Pemira UI, Muhammad Kemal Pasha,
dalam membuat desain baliho acara debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2011.
Ketika H-7 acara debat kandidat, Kemal sudah mam menyelesaikan dan
memberikan desain publikasi baliho acara debat kandidat Calon Ketua BEM UI
2012, tetapi desain baliho tersebut baru bisa dicetak dan dipublikasikan ke
masyarakat UI saat H-4 acara debat publik. Alasannya adalah karena waktu proses
mempublikasikan baliho dan poster terhalang oleh kesibukan masing-masing staf
pada hari Jumat, serta di hari libur Sabtu dan Minggu. Muhammad Arief Rakhman
(P.O acara Pemira UI), Dede Satria (Staf saya), Muhammad Kemal Pasha (Koord.
Fakultas), dan saya mempublikasikan acara dengan memasang baliho di setiap
Halte Bikun UI dan memberikan poster ke fakultas-fakultas di UI Depok serta
menempelkan poster tersebut di papan publikasi setiap Halte Bikun UI.
Beberapa rekan kerja dari divisi lain juga turut membantu mempublikasikan
acara debat Kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 melalui dunia maya seperti Twitter
dan Facebook. Fitri Sulami (Psikologi 2009) selaku penanggung Jawab Humas
Pemira telah membantu menggembor-gemborkan acara debat kandidat Calon Ketua
BEM UI 2012 di Twitter dan Facebook. Sangat membanggakan sekali memiliki rekan
kerja yang mau mendukung dan membantu mempublikasikan acara Debat kandidat
Calon Ketua BEM UI 2012 sebelum hari-H acara debat publik.
Hal di atas telah menjelaskan mengenai persiapan dalam hal konsep dan
publikasi acara, tetapi sebenarnya ada masalah lagi yang terjadi sebelum acara
debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 dimulai, yaitu tempat atau gedung yang
akan digunakan sebagai debat kandidat pemira UI dan waktunya belum fix ketka H-
10 sebelum acara dimulai. Saat mendekati akhir bulan November 2011, tim debat
kandidat telah memastikan jika acara akan dilaksanakan di Audit Psikologi gedung H
lantai 4 pada tanggal 9 November 2011. Namun karena pada tanggal tersebut Audit
Psikologi digunakan untuk acara fakultas, acara debat kandidat Calon Ketua BEM UI
2012 diundur menjadi tanggal 7 November 2011. Ada saran dari beberapa BPH
untuk memindhkan lokasi debat. Hal tersebut membuat saya galau sejenak. Namun,
meskipun mengagetkan dan membuat saya khawatir, alhamdulillah saya tetap
melakasanakan acara debat kandidat di audit psikologi. Dengan rasa syukur yang
sangat tinggi terhadap Allah SWT, acara debat publik berlangsung dengan sukses
dan lancar.
Tidak lupa saya ingin menjelaskan mengenai pemilihan moderator sebelum
acara debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 dimulai. Moderator saat acara
tersebut adalah Avina Nadhila Widarsa (Hubungan Internasional FISIP UI 2008).
Saya memilih Kak Avina untuk menjadi moderator dalam acara debat kandidat Calon
Ketua BEM UI 2012 pemira UI 2011 karena atas saran Koordinator Bidang satu,
Jody AfRianda. Menurut Jodi, seorang moderator harus memiliki intelektual yang
tinggi, mampu berkomunikasi dengan baik dan memahami kondisi perpolitikan
kampus. Atas penjelasan dan keterangan serta saran dari Jodi, saya memilih Kak
Avina sebagai moderator dalam acara debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012
pemira UI 2011. Menurut saya dengan melihat CV dari beliau (Kak Avina) saya yakin
beliau mampu menjadi seorang moderator yang handal. Saya memilih dan
berkomunikasi dengan beliau sekitar H-3 minggu sebelum acara supaya acara debat
kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 lancar dan persiapannya tidak dadakan.

B. Hari-H Acara Debat Kandidat Calon Ketua BEM UI 2012


Tanggal 7 Desember 2011 yang bertepatan dengan hari Rabu, saya memulai
mengatur acara debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 sejak pukul 13.00 WIB.
Saya mewajibkan seluruh staf saya serta banyak panitia pemira dari divisi lain untuk
datang tepat waktu pukul 13.00 WIB di audit gedung H Fakultas Psikologi. Kami baru
bisa mempersiapkan acara debat publik sekitar Pukul 14.30 WIB karena realitanya
audit tersebut dipakai untuk kuliah umum mahasiswa Psikologi. Setelah kuliah umum
di audit tersebut selesai, panitia mempersiapkan acara debat publik seperti;
memasang baliho sebagai background panggung; mengatur letak kursi; memasang
mic; memasang proyektor dan LCD; dan menyusun meja tamu untuk tanda tangan
tamu dan snack di luar audit gedung H Fakultas Psikologi lantai 4.
Acara debat publik baru mulai diselenggarakan pada pukul 16.15 WIB. Molor dari
rundown acara debat publik yang dibuat oleh Lastiti yang seharusnya dimulai pada
pukul 16.00 WIB.
Tiga staf saya, Dede, Titi dan Rianda telah saya beri tugas yang berbeda.
Rianda sebagai Korlap, Dede sebagai operator dalam mengendalikan laptop, dan
Titi yang membantu Rianda dalam mengatur acara. Sebetulnya saya bingung dalam
menempatkan Titi sebagai ‘apa’ saat acara debat kandidat Calon Ketua BEM UI
2012 dimulai karena menurut saya Titi telah capek karena kontribusinya dalam
mempersiapkan acara debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 sangat banyak. Titi
semalam telah membantu membuat Kick Card untuk moderator dan
mempersiapkan penempelan kertas berbentuk jejak kaki di area Psikologi saat siang
hari hari-H. Terima kasih saya ucapkan kepada Titi karena telah berkontribusi
banyak dalam acara debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012.
Acara yang dimulai pada pukul 16.15 WIB tersebut dibuka dengan pertunjukkkan
musik accoustic yang dibawakan oleh beberapa mahasiswa dari FMIPA UI. Sebelum
penampilan accoustic tersebut, seorang hidden voice, Ami, telah membuka acara
debat publik ke penonton yang hadir di audit psikologi. Setelah pertunjukkan
Accoustic dimulai, moderator membuka acara dan beliau langsung memperkenalkan
diri serta mempersilakan dua Calon Ketua BEM UI 2012 serta wakilnya untuk duduk
di kursi yang telah dipersiapkan oleh panitia. Wakil calon Ketua BEM UI dari
pasangan Kartini, yaitu Rian Pradipta belum hadir di acara ini karena beliau masih
dalam perjalanan dari rumah sakit ke UI Depok. Saat itu, berdasarkan keterangan
Kartini, Rian sempat drop dan harus diperiksa sebelum mengikuti acara Debat
kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 karena sebelumnya telah capek mengikuti
rangkaian acara Pemira UI.
Sesi pertama acara debat publik dilaksanakan tanpa hadirnya Rian Pradipta
sebagai calon wakil ketua BEM UI 2012 dari pihak Kartini. Pada sesi 1, setiap
kandidat ditanya mengenai definisi kepemimpinan, mereka menjawab dengan
menggunakan bahasa Inggris. Ketika sesi tersebut berlangsung, tidak ada panitia
atau peserta serta penonton yang ricuh karena belum datangnya Ryan Pradipta.
Setelah sesi 1 selesai, sesi kedua dimulai dengan setiap calon masing-masing
mendapatkan 3 pertanyaan yang disediakan oleh panitia mengenai isu di kampus
UI. Diadakan jeda acara setelah azan maghrib dikumandangkan tepat saat sesi 2
berlangsung dan acara sementara dihentikan sambil menunggu Rian Pradipta hadir.
Acara dijeda saat pukul 17.45 dan dilanjutkan kembali pada pukul 18.30.
Setelah istirahat dan shalat maghrib usai, acara debat kandidat sesi kedua Calon
Ketua BEM UI 2012 dilanjutkan kembali. Alhamdulillah Rian Pradipta telah tiba di
lokasi acara dan dapat mendampingi kartini dalam acara ini. Tepat pukul 18.30,
acara dimulai kembali. Setelah sesi kedua selesai pada pukul 19.00 WIB, sesi tiga
dimulai dengan acara masing-masing kandidat Ketua BEM UI serta wakilnya
memberikan pertanyaan kepada kandidat lawan terkait isu nasional. Tema
pertanyaan dibuat oleh panitia debat kandidat. Dalam sesi ketiga dan kedua tidak
ada yang ricuh baik dari kandidat, panitia, maupun penonton pada acara debat.
Dalam sesi ketiga ini para kandidat saling debat dengan atmosfir panas, apalagi
dengan wktu yang singkat yang mewajibkan mereka untuk berpikir keras dalam
merangkai kata yang jelas dan bermakna padat.
Setelah sesi ketiga selesai, sesi keempat dimulai pada pukul 19.58 WIB. Ketika
sesi keempat dimulai, sesi ini mengalami pengubahan konsep, masing-masing
kandidat sebelumnya diberi waktu 15 menit untuk diberi pertanyaan oleh penonton.
Namun, karena waktu yang tersedia ternyata masih banyak, maka masing-masing
kandidat diberi waktu 30 menit untuk diberi pertanyaan. Jauh dari perkiraan panitia,
waktu yang diberikan panitia selama 30 menit bagi masing-masing kandidat ternyata
masih kurang bagi penonton. Penonton menghendaki waktu ditambah 15 menit lagi.
Dengan dasar keinginan penonton tersebut, panitia mempersilakan moderator untuk
menambah waktu perdebatan yang pada nantinya jadwal usai acara debat mundur
dari pukul 21.00 WIB menjadi pukul 22.40 WIB. Setelah sesi keempat, sesi kelima
dimulai. Sesi kelima adalah sesi penutup bagi kandidat dalam mengkampanyekan
dirinya untuk mampu menjadi Ketua BEM UI 2012.
Acara Debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 berlangsung lancar dan sukses.
Saya bangga karena seluruh divisi kepanitiaan Pemira UI saling bekerjasama dalam
mempersiapkan acara ini. Tidak ada penonton yang ricuh meskipun jumlah
penontonnya cukup atau tidak terlalu banyak. Penonton yang datang sekitar 300
orang masyarakat UI (khususnya adalah mahasiswa dan alumnni UI).

C. Pasca Acara debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012


Setelah acara Debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 usai, saya dan
beberapa staf tidak begitu lepas dari bertugas dalam kepanitiaan Pemira UI 2011.
Saya, Titi, Dede, dan Rianda ikut membantu dalam pencontrengan dan
penghitungan suara dalam pemilihan calon Ketua BEM UI 2012 dan calon anggota
independen DPM UI 2012. Sebenarnya masih ada rangkaian acara Pemira UI lagi,
yaitu pemilihan Calon Anggota MWA Unsur Mahasiswa 2012. Saat acara pemilihan
calon anggota MWA unsur mahasiswa 2012 dimulai, saya kurang aktif dalam acara
tersebut sehingga kurang mengetahui perkembangan acaranya seperti apa. Saya
mengikuti acara jurusan untuk menjadi ketua himpunan jurusan di program studi
Indonesia FIB UI. Staf sayalah, Rianda Febrianti (Fak. Psikololgi 2010), yang aktif
dalam acara pemilihan anggota MWA UI unsur mahasiswa tersebut. Terima kasih
Rianda karena telah mewakili tim debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 dalam
membantu acara pemilihan dan pemublikasian acara pemilihan calon anggota MWA
Unsur Mahasiwa UI 2012.

D. Kendala Tim Debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012.


1. Kinerja divisi Publikasi Pemira UI 2011 yang kurang maksimal memaksa tim
debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 membuat desain publikasi dan
memasang publikasi sendiri di spot-spot tempat publikasi di lingkungan UI
Depok.
2. Kemampuan manajerial SDM saya yang masih kurang telah menyebabkan
penugasan atau jobdesk masing-masing staf tidak menentu.
3. Konsep Debat yang hilang saat mempersiapkan acara Debat kandidat Calon
Ketua BEM UI 2012.
4. Pembuatan Standar Operasional Prosedur yang sering berganti-ganti telah
membuat saya panik dan kadang kehilangan konsentrasi dalam memikirkan
rencana acara debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 yang lain.

E. Evaluasi Staf Debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 Pemira UI 2011 (Skala angka, 0-
100)
No Nama Nilai Alasan
1. Rianda Febrianti 89 Sangat aktif dalam membantu membuat
(Fakultas konsep debat kandidat Calon Ketua BEM
Psikologi UI 2010) UI 2012. Mampu menempatkan diri dalam
suasana rapat, jika kondisinya
memungkinkan untuk serius dia serius dan
bahkan tegas. Jika kondisinya
memungkinkan untuk bercanda dia
bercanda dan kadang kocak abis.
Anda juga mampu bertugas dengan baik
dalam mengurus peminjaman audit
Psikologi gedung H lantai 4.
Anda, panggilan untuk wanita berjilbab ini,
aktif juga saat mumpublikasikan Calon
anggota MWA unsur mahasiswa 2012.
Sifat yang saya segani dari dia sebagai
staf adalah Anda selalu tegas dalam
mengungkapkan sesuatu. Ide-ide dia juga
begitu cemerlang.
2. Lastiti (FIK UI 88 Titi adalah sosok wanita yang pekerja
2010) keras. Kemauannya dalam membantu
setiap acara Pemira UI 2012 dari grand
launching pemira UI sampai acara
pencontrengan dan pemungutan suara
diikutinya dengan kesabaran dan keuletan
yang tinggi.
Titi turut ikut andil dalam menyusun
konsep debat kandidat Calon Ketua BEM
UI 2012. Tidak berebeda dengan Anda, Titi
memberikan pemikirannya mengenai
konsep acara debat kandidat Calon Ketua
BEM UI 2012.
Kerja keras dan disiplin waktu adalah
contoh positif yang saya ambil dari Lastiti.
3. Dede Satria 81 Dede sama halnya juga dengan Anda dan
(Komunikasi Lastiti, dia membantu memikirkan konsep
FISIP UI 2010) acara Debat kandidat Calon Ketua BEM UI
2012. Dede adalah orang yang memikirkan
dan menyusun pertanyaan pada sesi 2 dan
3 pada debat kandidat Calon Ketua BEM
UI 2012 2012.
Kadang kala Dede tidak ikut rapat rutin
divisi debat kandidat Calon Ketua BEM UI
2012. Dia juga tidak ijin jika berhalangan
hadir. Hal tersebut kadang membuat saya
sedih karena pemikiran dia yang biasanya
hebat dan menguntungkan untuk konsep
acara menjadi terasa berkurang
pemodifikasian konsepnya jika dia tidak
hadir dalam rapat.

F. Rekomendasi bagi Penanggung Jawab Debat kandidat Calon Ketua BEM UI


Selanjutnya.
1. Dalam mancari staf, pilihlah staf yang pekerja keras, memiliki pengetahuan
tentang debat kandidat Calon Ketua BEM UI, memiliki banyak koneksi di
hampir semua fakultas di UI dan paham kondisi perpolitikan kampus. Kriteria
staf yang seperti saya sebutkan tadi merupakan kriteria staf yang saya miliki.
Tidak ada kendala yang besar dalam acara Debat kandidat Calon Ketua BEM
UI 2012 karena staf saya memiliki kriteria-kriteria tersebut.
2. Persiapkan Konsep acara paling lambat dua bulan sebelum acara dimulai.
Kenapa harus 2 bulan? Karena konsep tersebut harus benar-benar matang
dan didiskusikan dengan seluruh staf serta selanjutnya didiskusikan dengan
BPH Pemira UI. Kesalahan kecil dalam menentukan acara terkadang akan
menimbulkan kegaduhan dalam teknis acaranya saat acara tersebut
diselenggarakan. Jadi, perlu keseriusan dan persiapan yang matang.
3. Adakan team building bersama staf. Hal tersebut perlu diadakan supaya
divisi debat kandidat Calon Ketua BEM UI semakin akrab satu sama lain dan
juga bisa mengetahui sifat atau kriteria dari staf yang dimiliki.
4. Jangan terlalu serius saat rapat karena dimungkinkan akan terjadi
kebosanan.
5. Jangan datang telat jika rapat akan dilaksanakan, baik rapat BPH atau rapat
divisi debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012. Jika Telat, harga diri Anda
akan berkurang di depan orang lain karena Anda tidak menghargai orang
yang datang tepat waktu. Jika memungkinkan untuk telat, ijinlah terlebih
dahulu.
6. Sering-sering bertanyalah kepada orang yang mengerti tentang debat
kandidat Calon Ketua BEM UI sebelum Anda membuat konsep acara debat
kandidat Calon Ketua BEM UI. Acara Pemira adalah acara yang sensitif.
Acara ini termasuk ke dalam acara perpolitikan Kampus Universitas
Indonesia.
7. Sebelum memulai mengerjakan tugas di dalam divisi debat kandidat Calon
Ketua BEM UI, alangkah baiknya jika mulai mengatur waktu dengan baik
antara jadwal kuliah dengan jadwal dalam bertugas di kepanitiaan pemira UI.
Di dalam kegiatan Pemira UI, waktu Anda akan banyak dipergunakan
mengurus acara tersebut.
8.
G. Penutup
Saya sangat bangga sekali bisa bergabung dalam kepanitiaan Pemira UI
2011. Terima kasih saya ucapkan kepada Kak Faiz (FKM 2009), Kak Aya (FH
2008), Arif (FMIPA 2009), Kemal (FMIPA 2009), dan Tita (Psikologi 2009) serta
beberapa BPH Pemira UI yang lain. Bekerjasama dengan banyak BPH yang
memiliki latar belakang budaya, kepribadian, ilmu, dan kecerdasan berbeda telah
memperkaya diri saya mengenai pengetahuan akan banyak hal. Terima kasih
pula saya ucapkan bagi Rianda, Dede, dan Lastiti yang sudah bersedia
membantu saya dalam divisi Debat kandidat Calon Ketua BEM UI 2012 Pemira
UI 2011.
Saya tidak pandai membuat kata-kata yang indah karena saya bukan
penyair. Saya hanya penaggung jawab debat kandidat yang hanya memiliki
keterbatasan dalam berpikir, keterbatasan dalam biaya, dan keterbatasan dalam
berbahagia. Namun, keterbatasan itu terasa tiada jika teman-teman baik dari staf
maupun BPH selalu mendampingi saya dalam bertugas di kepanitiaan Pemira UI
2011. Sekian saja laporan pertanggung jawaban yang bisa saya buat. Untuk
penanggung jawab Divisi Debat selanjutnya, semoga memiliki staf yang hebat
dan mampu membuat konsep lebih bagus dan matang.
Wassalamualaikum wr. wb.

Penanggung Jawab Debat Kandidat Pemira UI 2011

Ryandy Dwian Suchendar (Prodi Indonesia FIB UI 2010)


NPM 1006699581
A. Fakultas Kedokteran Gigi
I) Grand Opening Kampanye Pemira IKM UI 2011 di Salemba
Nama Kegiatan :Grand Opening Kampanye Pemira IKM UI 2011 di Salemba
Latar Belakang : Pentingnya mensosialisasikan acara Pemira UI dan calon-calon
ketua organisasi tingkat UI
Tujuan : - Mempublikasikan acara Pemira IKM UI 2011
- Mensosialisasikan para kandidat ketua dan wakil ketua
BEM UI dan calon MWA UI
Penjabaran :
Kegiatan GO Kampanye Pemira IKM UI di FKG
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi
Planning Mensosialisasikan Mensosialisasikan Acara ini
acara Pemira IKM UI acara Pemira IKM UI merupakan
2011 dan 2011 dan acara yang
mengenalkan para mengenalkan para dilakukan setiap
kandidat Ketua dan kandidat Ketua dan tahun ketika
Wakil Ketua BEM dan Wakil Ketua BEM dan pergantian masa
MWA UI MWA UI jabatan
pemimpin BEM
dan MWA UI

Organizing Panitia Pemira IKM UI Panitia Pemira IKM UI Panitia FKG


di FKG di FKG menjalankan
tugasnya
dengan baik
sesuai dengan
jobdescnya
masing-masing
- Mensosialisasikan
rangkaian acara
Pemira IKM UI - Mensosialisasikan Acara berjalan
Actuating Deskripsi 2011 rangkaian acara dengan lancar
Kegiatan - Mengenalkan para Pemira IKM UI 2011 walaupun civitas
kandidat ketua dan - Mengenalkan para yang datang
wakil ketua BEM kandidat ketua dan untuk
dan MWA UI wakil ketua BEM menyaksikan
berserta visi misi dan MWA UI GO tidak terlalu
yang mereka berserta visi misi banyak karena
tawarkan yang mereka acara dimulai
tawarkan pukul 3 sore.
Waktu 14 November 2011 Acara dapat
terlaksana
dengan baik
namun karena
14 November acara dimulai
2011 pukul 3 sore,
massa FKG
yang datang
tidak terlalu
banyak

Tempat Lapangan Bulu Tempat cukup


Lapangan Bulu Tangkis FKGUI untuk memuat
Tangkis FKG UI massa FKG,
panitia pemira
dari Depok dan
para kandidat.

Controlling Meilisa Rachmawati Meilisa Rachmawati Controlling baik


Istiara Bakti Istiara Bakti

Kesimpulan : Kegiatan GO Pemira IKM UI 2011 di salemba sudah berjalan baik


namun karena waktu dimulainya acara sudah cukup sore menyebabkan massa FKG
berkurang.
Saran : Sebaiknya pihak panitia mempersiapkan untuk memulai acara GO di
salemba lebih awal karena biasanya jam kuliah tidak lebih dari jam 2 siang.

II. Roadshow Pemira IKM UI 2010


Nama Kegiatan : Roadshow Pemira IKM UI 2011
Latar Belakang : Perlunya sosialisasi lebih lanjut bagi para kandidat kepada warga
FKG UI
Tujuan : - Penjabaran visi-misi kandidat Ketua dan Wakil Ketua BEM dan MWA
UI
Eksplorasi para kandidat
Penjabaran :
Pogram Kerja Roadshow Pemira IKM UI 2010
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi
Planning Pemaparan lebih Pemaparan lebih Acara dapat
lanjut mengenai visi- lanjut mengenai visi- berlangsung
misi para kandidat misi para kandidat sesuai rencana
dan eksplorasi para dan eksplorasi para
kandidat. kandidat.
Organizing Panitia Pemira IKM Panitia Pemira IKM Seluruh Panitia
UI di FKG UI di FKG FKG menjalankan
tugasnya dengan
baik sesuai
dengan
jobdescnya
masing-masing

Panitia pemira di fkg


mengkoordinasikan Panitia pemira di fkg Baik panitia dari
Actuating Deskripsi acara dengan panitia mengkoordinasikan depok maupun
Kegiatan pemira pusat, acara dengan panitia dari fkg
memfasilitasi pemira pusat, melaksanakan
kegiatan roadshow, memfasilitasi tugasnya dengan
dan menyiapkan kegiatan roadshow, baik walaupun
panelis untuk sesi dan menyiapkan sempat ada
eksplorasi para panelis untuk sesi keterlambatan
kandidat. eksplorasi para acara dan
kandidat. publikasi untuk
mahasiswa klinik
kurang optimal.

Waktu 23November 2011 Waktu


pelaksanaan
23November sesuai dengan
2011 rencana dan tidak
dijadikan satu
hari dengan FK

Tempat Aula FKG UI Tempat cukup


untuk memuat
Aula FKG UI
massa FKG,
panitia pemira
dari Depok dan
para kandidat.

Controlling Meilisa Rachmawati Meilisa Rachmawati Controlling baik


Istiara Bakti Istiara Bakti
a. Kesimpulan : Koordinasi panitia sudah berjalan baik namun
karena satu dan lain hal publikasi khususnya untuk mahasiswa klini kurang optimal
dan sempat terjadi keterlambatan dimulainya acara.
b. Saran : Panitia harus lebih optimal mengadakan publikasi terutama
di salemba agar tidak terjadi protes dari beberapa kalangan mahasiswa FKG.

III.Pencontrengan Pemira IKM UI 2011


Nama Kegiatan : Pencontrengan Pemira IKM UI 2011
Latar Belakang: Puncak acara dari rangkaian kegiatan pemira
Tujuan : Mengetahui suara yang diperoleh masing-masing kandidat
Penjabaran :
Program Pencontrengan Pemira IKM UI 2010
Kerja Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi
Planning Menerima Menerima Pencotrengan
kotak kotak suara berjalan sesuai
suara dan dan DPT dengan
DPT dari dari pusat, rencana awal
pusat, membuka
membuka TPS di FKG
TPS di
FKG
Organizing Panitia Panitia Seluruh Panitia
Pemira Pemira IKM FKG
IKM UI di UI di FKG menjalankan
FKG tugasnya
dengan baik
sesuai dengan
jobdescnya
masing-masing
Actuating
Deskripsi - Menerima kotak - Menerima kotak Banyak terjadi
Kegiatan suara, surat suara, segel, DPT ketidaksesuaian
suara, segel, dan spidol setiap jadwal antara
DPT dan spidol hari selama masa yang
setiap hari pencontrengan direncanakan
selama masa - Membuka dan dengan realita.
pencontrengan menjaga TPS Karena mobile
- Membuka dan setiap hari TPS ternyata
menjaga TPS selama masa sulit dijalankan
setiap hari pencontrengan
selama masa
pencontrengan

Waktu - 29 November-3 - 29 November-3 Masa


Desember 2011 Desember 2011 pencontrengan
sesuai rencana
Tempat - Mobile TPS Mobile TPS Mobile TPS
- kurang efektif
untuk
pemungutan
suara dari
seluruh civitas
terdaftar.
Controlling - Meilisa Meilisa Controlling baik
Rachmawati, Rachmawati,
Istiara Bakti Istiara Bakti

c. Kesimpulan : Kegiatan pencontrengan berjalan dengan baik, tetapi mekanisme


menggunakan mobile TPS dirasa kurang efektif.
d. Saran : Sebaiknya publikasi tentang masa pencontrengan dibuat lebih
awal dan didistribusikan dengan cepat ke fakultas-fakultas dan sebaiknya tidak
menggunakan mobile TPS.

B. Fakultas Kedokteran

I. Grand Opening Kampanye Pemira IKM UI 2011 di FK Salemba


Latar Belakang : Pentingnya mensosialisasikan acara Pemira UI dan calon-calon ketua
organisasi tingkat UI
Tujuan : - Mempublikasikan acara Pemira IKM UI 2011
- Mensosialisasikan para kandidat ketua dan wakil ketua BEM UI dan
calon MWA UI
Analisis Kegiatan :
Kegiatan dijadwalkan pada tanggal 14 November 2011 dengan format
pengenalan kandidat dan pembacaan visi-misi kandidat secara singkat di Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Kegiatan Grand Opening diadakan di lapangan multifungsi FKUI. Koordinasi
yang kurang baik antara panitia pemira dengan koordinator fakultas menyebabkan
minimnya massa yang datang pada GO pemira 2011, selain itu di hari yang sama
lapangan tersebut juga sedang digunakan untuk pertandingan sepak bola internal FKUI,
sehingga situasi kurang kondusif. Penunjukkan koordinator fakultas yang mendadak
membuat koordinasi dengan panitia pemira menjadi kurang terkoordinasi.
a. Evaluasi:
− Diperlukannya koordinasi yang jauh lebih baik antara panitia pemira pusat dan
panitia pemira lokal.
b. Saran :
− Pemilihan korfak sebaiknya dikoordinasikan dengan pihak BPM FK sebagai SC
panitia pemira lokal, agar koordinasi kegiatan menjadi lebih baik.

II. Roadshow Pemira IKM UI 2011


Nama Kegiatan : Roadshow Pemira IKM UI 2011
Latar Belakang : Perlunya sosialisasi lebih lanjut bagi para kandidat kepada warga FKUI
Tujuan : - Penjabaran visi-misi kandidat Ketua dan Wakil Ketua BEM dan MWA
UI
- Eksplorasi para kandidat
Analisis Kegiatan :
Kegiatan diadakan pada tanggal 30 November 2011 di lobi bawah FKUI untuk
calon ketua dan wakil ketua BEM.
Kegiatan sempat mengalami keterlambatan karena salah seorang panelis
mendadak harus mengikuti ujian, selain itu karena pelaksanaan kegiatan dimulai pukul 5
sore, massa yang datang sedikit. Namun pada akhirnya kegiatan tetap dilaksanakan
dengan cukup baik.
a. Evaluasi :
- Kurangnya publikasi mengenai kegiatan pada hari-hari sebelumnya
menyebabkan massa tidak mencapai harapan
b. Saran :
- Diadakan media publikasi beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan.

III. Pencontrengan Pemira IKM UI 2011


Nama Kegiatan : Pencontrengan Pemira IKM UI 2011
Latar Belakang : Puncak acara dari rangkaian kegiatan pemira
Tujuan : Mengetahui suara yang diperoleh masing-masing kandidat
Analisis Kegiatan :
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 29 November 2011—3 Desember 2011.
Pencontrengan setiap harinya dimulai dengan pembukaan TPS dan diakhiri dengan
penutupan TPS oleh panitia pemira pusat, korfak/panitia pemira lokal, dan TS dari setiap
kandidat. TPS dibuka dan ditutup sesuai dengan waktu yang telah disepakati
sebelumnya. Mekanisme TPS yang digunakan di FK adalah TPS keliling dan jika
memungkinkan TPS tetap yang bertempat di depan perpus bawah FK UI. Pemungutan
suara di FK UI dibarengi dengan masa kampanye Calon Ketua SM IKM FKUI 2011,
sehingga kebanyakan suara terjaring pada sore hari ketika waktu kampanye berakhir
pada setiap waktu kampanye angkatan.
Panitia lokal menemukan kendala pada masa pemungutan suara dikarenakan
padatnya jadwal akademis mahasiswa/i FK.
a. Evaluasi :
Koordinasi panitia pemira pusat dengan panitia lokal tidak berjalan dengan baik.
b. Saran:
Koordinasi yang intensif antara panitia pemira pusat dengan panitia lokal
I. Pendahuluan
“Karena kontribusimu begitu berarti”
Alhamdulillah saya ucapkan atas ridho dari Allah azza wa jalla atas terlaksananya
PEMIRA IKM UI 2011 ini. Perjalanan selama beberapa bulan ke belakang yang berujung
kepada terpilihnya Faldo Maldini dan Rosidi Rizkiandi sebagai ketua dan wakil ketua
BEM UI 2012 juga masing-masing anggota DPM perwakilan fakultas masing-masing
tidak terlalui dengan sia-sia. Sungguh, waktu yang tersita, peluh yang menetes, bahkan
kantung yang terkuras bukanlah apa-apa dibanding perasaan haru dan kelegaan teramat
sangat saat seluruh proses ini terlewati.
Penetapan job description di awalpun hampir tidak berarti karena di lapangan,
siapapun diharapkan mampu saling membantu demi kelancaran berjalannya acara. Setiap
panitia adalah pekerja teknis. Setiap panitia adalah pelipat surat. Setiap panitia adalah
pengantar kotak suara. Bahkan, bisa saja ekstrim dikatakan, setiap BPH adalah staf,
setiap staf adalah BPH. Karena di kepanitiaan ini, setiap dari kita, (panitia, pemilih dan
kandidat) diharapkan kontribusi maksimalnya demi masa depan lembaga kemahasiswaan
setahun mendatang,

II. Deskripsi Bidang(Job Description)


Berikut ini adalah job description dari PanLok (Penanggung Jawab Lokasi) yang
telah disepakati bersama M. Arief Rakhman dan Ahyana Rizky :
a. Menunjuk koordinator-koordinator semua fakultas
b. Mensupervisi langsung koordinator-koordinator fakultas
c. Berkoordinasi dengan Panitia tingkat fakultas melalui Koordinator Fakultas

III. Evaluasi
Seperti yang disebutkan pada pendahuluan, job description yang ditetapkan di
awal hampir tidak berarti saat masa kampanye sudah dimulai. Peran Penanggung Jawab
Lokasi Depok terpinggirkan dengan peran lain sebagai desainer poster dadakan,
pembantu umum perlengkapan, penasihat tata cara sidang jadi-jadian, mesin pelipat surat
suara, teknisi e-vote gadungan, tukang antar-jemput 24 jam, pemasang spanduk stasiun,
dan peran-peran lain yang tidak ada di job description.
Namun, bukan berarti job description tidak dilakukan. Meskipun, memang
mengoptimalkan Penanggung Jawab Lokasi yang ada untuk pertama kalinya dalam
kepanitiaan ini bukanlah hal yang mudah.
Sempat ada kebingungan dalam pembagian peran dengan Vice PO di awal.
Siapa mengerjakan apa menjadi pertanyaan yang sering muncul. Apakah PanLok akan
dengan mandiri memilih Koordinator Fakultas pada masing-masing Fakultas yang
keseluruhannya berjumlah tiga belas? Apakah PanLok akan dengan serta merta
mengambil alih peran Vice PO dalam melakukan koordinasi dengan Koordinator Fakultas
ataukah Vice PO yang lebih berperan? Pertanyaan-pertanyaan ini selalu muncul saat masa
kerja awal.
Namun akhirnya, dengan berbagai pertimbangan, terutama dikarenakan
PanLok adalah bidang baru, PanLok Depok mengambil peran penyokong Vice PO,
dimana PanLok lebih terkesan berperan sebagai asisten dari Vice PO.
Pra-Kampanye

#Memilih Koordinator Fakultas (Korfak) dan supervisi


Korfak mempunyai peran penting terutama saat proses Grand launching, Masa
Kampanye, dan masa Penconterengan (menyediakan Daftar Pemilih Tetap (DPT)). Saya
menyadari akan pentingnya ini, dan tentu saja, untuk korfak lebih baik orang yang
mengerti medan di fakultasnya. Untuk itu, saya dan Ariz meminta korfak dari
rekomendasi BPM fakultas, baik sekali jika PO PEMIRA fakultas langusng mau menjadi
korfak. Namun, ada beberapa BPM yang meminta kita untuk independent dan menunjuk
orangnya. Karena kekurangan informasi dan kurang kenal juga dengan fakultas ini,
beberapa fakultas tidak punya korfak, sehingga terpaksa PJ atau staf PEMIRA kami
jadikan Korfak di fakultasnya. Alhamdulillah, ini sangat membantu. Dan proses PEMIRA
tetap berjalan. Masing-masing korfak ini, biasanya mempunyai tim yang akan membantu
korfak dan merupakan bagian dari Panitia. Minimal 5 orang yang pastinya sangat
membantu jalannya proses pemira, baik berupa publikasi, PJ perlengkapan untuk
menyediakan sound system di fakultasnya.
Koordinasi dengan korfak ternyata lebih mudah daripada memilih korfak.
Korfak FIK, Psikologi, FMIPA, FISIP dan beberapa korfak lainnya bekerjasama dengan
sangat baik. Beberapa bahkan bekerja dengan luar biasa seperti Korfak FH dan FIB.
Walaupun ada beberapa fakultas juga yang sulit berkoordinasi dengan baik seperti FT.

#Masa Kampanye
Pada masa kampanye, saya lebih banyak membantu pekerjaan teman-teman
yang lain. Hal ini dikarenakan, selain memang panitia sangat perlu bantuan tenaga di
sana-sini, memang koordinasi dengan korfak tidak perlu terlalu intens mengingat korfak
sudah dari jauh-jauh hari mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
kampanye. Mulai dari perijinan tempat, moderator dan panelis. Namun, memang ada
miss disini terkait publikasi. Terjadi beberapa kekurangan dalam hal publikasi mengenai
waktu dan tempat debat eksplorasi pada awal-awal masa kampanye yang setiap harinya
terus diperbaiki.

#Masa Pencontrengan
Masa penconterengan merupakan masa yang memerlukan banyak Sumber
Daya Manusia (SDM). Namun, yang terjadi adalah sedikitnya SDM di panitia pusat.
Maksimal yang bolak-balik sekitar 5-7 orang. Kondisinya, banyak yang kuliah dan tak
bisa bolos lagi dan membantu teman-teman di TPS fakultas.
Saya sendiri berada di MIPA selama 5 hari pencontrengan. Hal ini lebih
dikarenakan hanya saya dan Anisatu dari panitia pusat yang bisa menjaga di TPS, dan
rekan-rekan panitia fakultas masih belum bekerja maksimal pada 3 hari pertama
penghitungan suara. Namun, perjuangan 5 hari tidaklah sia-sia karena dari MIPA tercatat
lebih dari 2000 mahasiswa hadir ke TPS untuk mencontreng.

Rekomendasi untuk tahun mendatang


Perjelas kembali peran dari Penanggung Jawab Lokasi dan pembagian
perannya dengan Vice PO. Perjelas juga alur komunikasi dan alur pengambilan
keputusan. Sayang sekali kalau PanLok hanya berperan sebagai tenaga tambahan yang
tidak berbeda dengan peran staff.
Jangan juga terpaku pada jobdesc. Banyak peran yang bisa diambil, banyak
pekerjaan yang bisa dikerjakan. Berikan kontribusi semaksimal mungkin karena
kontribusimu begitu berarti.

Penanggung Jawab
Lokasi PEMIRA

Muhammad Kemal

Anda mungkin juga menyukai