KELOMPOK
Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala inayah dan
kenikmatan yang senantiasa dicurahkan-Nya pada penulis berupa kesehatan,
kekuatan, serta kesempatan sehingga makalah ini dapat selesai dengan semestinya.
sebagai bahan bacaan, semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Dalam
makalah ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisannya. Oleh
karena itu, mohon kiranya kritik dan saran yang bersifat membangun dari
Balikpapan
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................................................. 17
A. Latar Belakang
Peningkatan profesionalisme keperawatan di Indonesia dimulai sejak
Keperawatan (1983). Sejak saat itu, berbagai upaya telah dilakukan oleh
didasarkan pada tanggung jawab moral serta tidak adanya analisis dan sintesis
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut:
fungsional ?
modifikasi ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
metode fungsional
metode kasus
metode primer
5. Untuk mengetahui defenisi, contoh penerapan, keuntungan, dan kelemahan
metode primer-modifikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsional
1. Defenisi metode fungsional
saat itu karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat maka setiap
Kepala Ruang
3.
Pasien / klien
Contoh:
Seorang perawat dapat melakukan dua jenis tugas atau lebih untuk semua klien
yang ada di unit tersebut. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian
tugas tersebut dan menerima laporan tentang semua pasien serta menjawab
e. Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staff atau peserta didik yang
keperawatan
keterampilan saja
d. Kebutuhan pasien secara individu sering terabaikan
f. Pelayanan terputus-putus
klien.
Metode team adalah metode yang berdasarkan kelompok pada filosofi
Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda
profesional, teknikal, dan pembantu dalam satu kelompok kecil yang saling
membantu
2. Contoh penerapan metode team
Kepala Ruang
a. Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi
tanggung jawabnya
b. Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim
atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.
keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat
bertugas atau jaga selama periode waktu tertentu sampai klien pulang. Kepala
laporan tentang pelayanan keperawatan klien. Dalam metode ini staf perawat
ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi asuhan langsung kepada pasien
yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi dan ICU.
akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift dan tidak ada
jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya.
Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien untuk satu perawat,
Kepala Ruang
b. Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang
sama
yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus menerus antara pasien dan
perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan
terhadap semua aspek asuhan keperawatan dari hasil pengkajian kondisi pasien
untuk mengkoordinir asuhan keperawatan.
penuh selma 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien
ada kejelasan antara pembuat rencana suhan dan pelasksana. Metode primer ini
ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus anatar pasien dan
Perawat primer
Pasien/ klien
keperawatan.
Modifikasi
1. Defenisi metode primer modifikasi
Disamping itu, karena saat ini perawat yang ada di rumah sakit sebagain
besar adalah lulusan SPK, maka akan mendapat bimbingan dari perawat
asosiasi terdiri atas lulusan D3 Keperawatan ( 3orang) dan SPK (18 orang).
Dokter
PA PA PA PA
PA PA PA PA
PA PA PA PA
pengembangan diri
a. Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi
tanggung jawabnya
b. Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim
atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan di atas, yaitu sebagai berikut:
1. Metode Fungsional adalah setiap perawat mendapat tugas yang berbeda dalam
merawat setiap pasien
2. Metode Tim adalah perawat degan latar belakang pendidikan yang berbeda
bertanggung jawab terhadap sekelompok pasien
3. Metode Primer adalah seorang perawat profesional bertanggung jawab memberi
perawatan secara menyeluruh selama 24 jam pada 4-6 pasien dalam satu unit
sejak pasien masuk sampai pulang
4. Metode Kasus adalah satu perawat merawat satu pasien (total patient care)
5. Metode Primer-modifikasi adalah gabungan metode tim dan metode primer.
B. Saran
Adapun saran penulis terhadap pembaca, yaitu agar memahami perbedaan
Ali, Zaidin. 2001. Dasar – Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta : Widya Medika.
Nursalam. 2012. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.