Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Metode Fungsional,


Team,Primer (Modifikasi) ”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
Dosen Pengampu : Ns. Siti Nuryanti, S.Kep., M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 14
1. Selvy Lazuarti
2. Sulistyawati
3. Sundari Rizky Yusniar

PRODI D-III KEPERAWATAN KELAS BALIKPAPAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR
TAHUN AJARAN
2019/2020

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu. Selain itu kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan yang telah
memberikan tugas dan membimbing kami. Kami membuat makalah ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, yang berjudul
“Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Metode Fungsional, Team,Primer (Modifikasi)
”Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka kami berharap
kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca
dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan kita
semua.

Balikpapan,10 Januari 2020

Kelompok 6

1
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................................5
BAB II..............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. Defenisi, Contoh Penerapan, Keuntungan, dan Kelemahan Metode Fungsional.................6
B. Defenisi, Contoh Penerapan, Keuntungan, dan Kelemahan Metode Team..........................8
C. Defenisi, Contoh Penerapan, Keuntungan, dan Kelemahan Metode Primer......................10
D. Defenisi, Contoh Penerapan, Keuntungan, dan Kelemahan Metode Primer
Modifikasi...................................................................................................................................12
BAB III..........................................................................................................................................15
PENUTUP......................................................................................................................................15
A. Kesimpulan.........................................................................................................................15
B. Saran....................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan profesionalisme keperawatan di Indonesia dimulai sejak


diterima dan diakuinya keperawatan sebagai profesi pada Lokakarya Nasional
Keperawatan (1983). Sejak saat itu, berbagai upaya telah dilakukan oleh
Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Kesehatan dan organisasi profesi,
diantaranya adalah dengan membuka pendidikan pada tingkat sarjana,
mengembangkan Kurikulum Diploma III keperawatan, mengadakan pelatihan
bagi tenaga keperawatan, serta mengembangkan standar praktik keperawatan.
Upaya penting lainnya adalah dibentuknya Direktorat Keperawatan di
Departemen Kesehatan di Indonesia. Semua upaya tersebut bertujuan untuk
meningkatkan profesionalisme keperawatan agar mutu asuhan keperawatan dapat
ditingkatkan.
Walaupun sudah banyak hal positif yang telah dicapai di bidang
pendidikan keperawatan, tetapi gambaran pengelolaan layanan keperawatan
belum memuaskan. Layanan keperawatan masih sering mendapat keluhan
masyarakat, terutama tentang sikap dan kemampuan perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada klien atau keluarga.
Layanan keperawatan yang ada di Rumah Sakit masih bersifat okupasi.
Artinya, tindakan keperawatan yang dilakukan hanya pada pelaksanaan prosedur,
pelaksanaan tugas berdasarkan instruksi dokter. Pelaksanaan tugas tidak
didasarkan pada tanggung jawab moral serta tidak adanya analisis dan sintesis
yang mandiri tentang asuhan keperawatan.
Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan restrakturing,
reengineering, dan redesigning system pemberian asuhan keperawatan melalui
pengembangan Model Metode Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) yang
akan dibahas dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Apa defenisi, contoh penerapan, keuntungan, dan kelemahan metode
fungsional ?
2. Apa defenisi, contoh penerapan, keuntungan, dan kelemahan metode team?
3. Apa defenisi, contoh penerapan, keuntungan, dan kelemahan metode primer ?
4. Apa defenisi, contoh penerapan, keuntungan, dan kelemahan metode primer-
modifikasi ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui defenisi, contoh penerapan, keuntungan, dan kelemahan
metode fungsional
2. Untuk mengetahui defenisi, contoh penerapan, keuntungan, dan kelemahan
metode team
3. Untuk mengetahui defenisi, contoh penerapan, keuntungan, dan kelemahan
metode primer
4. Untuk mengetahui defenisi, contoh penerapan, keuntungan, dan kelemahan
metode primer-modifikasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi, Contoh Penerapan, Keuntungan, dan Kelemahan Metode Fungsional


1. Definisi Metode Fungsional
Metode fungsional merupakan metode yang berdasarkan orientasi
tugas dari filosofi keperawatan yang merupakan pengorganisasian tugas
pelayanan keperawatan yang didasarkan kepada pembagian tugas menurut
jenis pekerjaan yang dilakukan.
Metode fungsional dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan
asuhan keperawatan sebagai pilihan utama (ada saat perang dunia kedua).
Pada saat itu karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat maka
setiap perawat hanya melakukan berbagai jenis intervensi (misalnya merawat
luka) keperawatan, mengukur tekanan darah, memberikan obat,mengganti
seprai, dan memandikan semua pasien yang ada di bangsal.

2. Contoh penerapan metode fungsional

Kepala Ruangan

Perawat yang Bagian


bertanggung jawab Administrasi
terhadap obat
Asisten
Keperawatan/
Perawat yang perawat Higienik
memberikan
Terapi

Klien /Pasien
Diagram 1. Sistem Asuhan Keperawatan “Fungsional Method Nursing”
Contoh:
Perawat A bertugas menyutik, perawat B tugasnya mengukur suhu badan klien.
Seorang perawat dapat melakukan dua jenis tugas atau lebih untuk semua klien
yang ada di unit tersebut. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian
tugas tersebut dan menerima laporan tentang semua pasien serta menjawab
semua pertanyaan tentang pasien.

3. Keuntungan metode fungsional


a. Manajemen klasik yang menekankan efisiensi, pembagian tugas yang jelas,
dan pengawasan yang baik
b. Sangat baik untuk rumah sakit yang kekurangan tenaga
c. Perawat senior diri dengan tugas manajerial, sedangkan perawat pasien
diserahkan kepada perawat junior dan/atau belum berpengalaman
d. Kekurangan tenaga ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang
berpengalaman untuk satu tugas yang sederhana.
e. Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staff atau peserta didik yang
praktek untuk ketrampilan tertentu.

4. Kelemahan metode fungsional


a. Tidak memberikan kepuasan pada pasien maupun perawat
b. Pelayanan keperawatan terpisah pisah, tidak dapat menerapkan proses
keperawatan
c. Persepsi perawat cenderung kepada tindakan yang berkaitan dengan
keterampilan saja
B. Defenisi, Contoh Penerapan, Keuntungan, dan Kelemahan Metode Team
1. Definisi Metode Team
Metode team adalah pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh
sekelompok perawat. Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah
dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya.
Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan oleh pemimpin
kelompok, selain itu pemimpin kelompok bertanggung jawab dalam
mengarahkan anggota tim. Sebelum tugas dan menerima laporan
kemajuan pelayanan keperawatan klien serta membantu anggota tim dalam
menyelesaikan tugas apabila mengalami kesulitan. Selanjutnya pemimpin
tim yang melaporkan kepada kepala ruangan tentang kemajuan pelayanan
atau asuhan keperawatan klien.
Metode team adalah metode yang berdasarkan kelompok pada
filosofi keperawatan. Terdapat sekitar 6-7 perawat profesional dan perawat
associate bekerja sebagai suatu tim, disupervisi oleh ketua tim.
Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang
berbeda beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap
sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/group yang
terdiri atas tenaga profesional, teknikal, dan pembantu dalam satu
kelompok kecil yang saling membantu.
2. Contoh penerapan metode team

Kepala Ruang

Ketua Tim Ketua Tim Ketua Tim

Staf Perawat Staf Perawat Staf Perawat

Pasien / klien Pasien / klien Pasien / klien

Diagram 2. Sistem Asuhan Keperawatan “Team Method Nursing”

3. Keuntungan metode team


a. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh
b. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
c. Memungkinkan komunikasi antar tim, sehinggah konflik mudah di atasi
dan memberikan kepuasaan pada anggota tim
d. Saling memberi pengalaman antar sesama tim
e. Pasien dilayani secara komfrehesif
f. Terciptanya kaderisasi kepemimpinan
g. Tercipta kerja sama yang baik
h. Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal
i. Memungkinkan menyatukan anggota tim yang berbeda-beda dengan aman
dan efektif.
4. Kelemahan metode team
a. Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi
tanggung jawabnya
b. Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim
ditiadakan atau terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan kimunikasi
dan koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga kelancaran tugas
terhambat
c. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu
tergantung atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua
tim.

C. Defenisi, Contoh Penerapan, Keuntungan, dan Kelemahan Metode Primer


1. Definisi Metode Primer
Metode primer adalah metode dalam pemberian asuhan keperawatan
yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus menerus antara pasien dan
perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan
mengkoordinasikan asuhan keperawatan selama pasien dirawat
Metode primer merupakan metode yang berdasarkan pada tindakan
yang komprehensif dari filosofi keperawatan. Perawat bertanggung jawab
terhadap semua aspek asuhan keperawatan dari hasil pengkajian kondisi
pasien untuk mengkoordinir asuhan keperawatan.
Metode penugasan di mana satu orang perawat bertanggung jawab
penuh selma 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien
masuk sampai keluar rumah sakit. Mendorong praktik kemandirian perawata,
ada kejelasan antara pembuat rencana suhan dan pelasksana. Metode primer
ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus anatar pasien
dan perawat yang ditugaskan untuk merancanakan, melakukan, koordinasi
asuhan keperawatan selama pasien dirawat.
2. Contoh penerapan metode primer

Dokter Kepala ruang Sarana RS

Perawat primer

Pasien/ klien

Perawat (Sore Perawat (Malam Perawat (sesuai


hari) hari) Kebutuhan)

Diagram 3. Sistem Asuhan Keperawatan “Primary Nursing”

3. Keuntungan metode primer


a. Bersifat kontunuitas dan komprehensif
b. Perawata primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil, dan
memungkinkan pengembangan diri
c. Mendorong kemandirian perawat
d. Ada keterikatan pasien dan perawat selama dirawat
e. Memberikan kepuasan kerja bagi perawat
f. Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan keperawatan.
Keuntungan yang dirasakan adalah pasien merasa di manusiawikan
karena terpenuhinya kebutuhan secara individu.

4. Kelemahan metode primer


a. Hanya dapat di lakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction,
kemampuan mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan
klinis, akuntabel, serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu
b. Perlu kualitas dan kuantitas tenaga perawat
c. Hanya dapat dilakukan oleh perawat professional
d. Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain.

D. Defenisi, Contoh Penerapan, Keuntungan, dan Kelemahan Metode Primer


Modifikasi
1. Definisi Metode Primer Modifikasi
Metode primer modifikasi adalah metode gabungan antara metode
penugasan tim dengan metode perawatan primer. Metode ini menugaskan
sekelompok perawat merawat pasien dari datang sampai pulang.
Pada model ini, digunakan secara kombinasi dari kedua sistem.
Menurut Ratna S.Sudarsono (2000), penerapan sistem model ini didasarkan
pada beberapa alasan :

a) Keperawatan primer tidak di gunakan secara murni, karena perawat


primer harus mempunyai latar belakang pendidikan S1 Keperawatan atau
setara.

b) Keperawatan tim tidak di gunakan secara murni, karena tanggung jawab


asuhan keperawatan pasien terfragmentasi pada berbagai tim
c) Melalui kombinasi kedua model tersebut di harapkan komunitas asuhan
keperawatan dan akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat pada primer.
Disamping itu, karena saat ini perawat yang ada di rumah sakit sebagain
besar adalah lulusan SPK, maka akan mendapat bimbingan dari perawat
primer/ ketua tim tentang asuhan keperawatan
d) Untuk ruang model ini di perlukan 26 perawat. Dengan menggunakan
model modifikasi keperawatan primer ini diperlukan 4 (empat) orang
perawat primer (PP) dengan kualifikasi Ners, di samping seorang kepala
ruang rawat, juga Ners, Perawat Associate(PA) 21 orang, kualifikasi
pendidikan perawat asosiasi terdiri atas lulusan D3 Keperawatan ( 3orang)
dan SPK (18 orang).

2. Contoh penerapan metode primer modifikasi

Dokter

PP1 PP2 PP3 PP4

PA PA PA PA

PA PA PA PA

PA PA PA PA

7-8 Pasien 7-8 Pasien 7-8 Pasien 7-8 Pasien


Diagram 4. Sistem Asuhan Keperawatan Primary Tim ( Modifikasi)
3. Keuntungan metode primer modifikasi
a. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh
b. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
c. Memungkinkan komunikasi antar tim, sehinggah konflik mudah di
atasi dan memberikan kepuasaan pada anggota tim
d. Saling memberi pengalaman antar sesama tim
e. Bersifat kontunuitas dan komprehensif
f. Mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil, dan
memungkinkan pengembangan diri
g. Mendorong kemandirian perawat
h. Ada keterikatan pasien dan perawat selama dirawat

4. Kelemahan metode primer modifikasi


a. Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan
menjadi tanggung jawabnya
b. Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim
ditiadakan atau terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan
kimunikasi dan koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga
kelancaran tugas terhambat
c. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu
tergantung atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau
ketua tim
d. Perlu kualitas dan kuantitas tenaga perawat
e. Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional
f. Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan di atas, yaitu sebagai berikut:
1. Metode Fungsional adalah setiap perawat mendapat tugas yang berbeda dalam
merawat setiap pasien
2. Metode Tim adalah perawat degan latar belakang pendidikan yang berbeda
bertanggung jawab terhadap sekelompok pasien
3. Metode Primer adalah seorang perawat profesional bertanggung jawab
memberi perawatan secara menyeluruh selama 24 jam pada 4-6 pasien dalam
satu unit sejak pasien masuk sampai pulang
4. Metode Kasus adalah satu perawat merawat satu pasien (total patient care)
5. Metode Primer-modifikasi adalah gabungan metode tim dan metode primer.

B. Saran

Adapun saran penulis terhadap pembaca, yaitu agar memahami perbedaan


kelima metode praktik keperawatan dan mampu mengaplikasikannya dengan sebaik
mungkin serta tidak menjadikan kelemahan-kelemahan metode untuk memberikan
pelayanan yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. 2001. Dasar – Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta : Widya


Medika.
Nursalam. 2012. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan
Profesional Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai