Tanihatu MKes
iwan.tanihatu@gmail..com
• Suatu fenomena dimana terjadi peningkatan dan penurunan dimensi
terhadap suatu nilai dasar secara berulang-ulang dalam satu-satuan waktu.
• Dimensinya adalah jarak, kecepatan dan akselerasi (pecepatan).
• Meningkat-nya pemakaian alat2 mekanik bertenaga listrik dan alat
transportasi serta alat2 berat lain-nya, paparan (pajanan) terhadap vibrasi
meningkat sebanding dengan kemajuan tehnologi tersebut.
• Vibrasi di-transmisi-kan kepada pekerja melalui 3–axis tubuh, yaitu:
Pengaruh Getaran:
1. Gangguan kenikmatan/kenyamanan dalam
bekerja
2. Cepat terasa lelah
3. Gangguan kesehatan:
mabuk, pusing, mual s/d muntah
gangguan penglihatan
Raynaud‟s Phenomen
kelainan sendi dan tulang (osteo-arthritis)
EFEK VIBRASI pada FREQUENSI SANGAT RENDAH (1,5 Hz)
~ stimulasi alat keseimbangan dan mempengaruhi susunan syaraf pusat
(Nervus Cranialis VIII, Stato-Acusticus) mengakibatkan:
• Mabuk
• Mual
• Muntah
• Pucat
• Keringat dingin
Contoh : kendaraan angkutan, bus, dsb
EFEK VIBRASI FREQUENSI RENDAH (1,5 Hz – 15 Hz)
~ mempengaruhi organ2 dalam manusia gangguan pada:
• Tulang dan per-Sendi-an
• Jantung, Paru-paru, Liver, Hati dsb
• Keseimbangan yang berkurang
• Reflex menurun
• Kesalahan Interpretasi (missed interpretation)
Contoh : alat industri, alat berat (heavy equipment), kereta, chopper, dsb
EFEK VIBRASI FREQUENSI TINGGI ( 20 Hz)
Kerusakan pada system „skeletal‟ ( ± 40 Hz)
Contoh: Pekerja dgn „penumatic drill‟
Bahu : 4 – 5 Hz
Back (belakang) Chest wall
(dinding dada): 10 – 12 Hz
MENCEGAH VIBRASI:
o Lengkapi ruang kerja dengan peredam vibrasi
o Memperbaiki dan memelihara sistem penahan vibrasi
o Mengurangi vibrasi pada sumber-nya Memberikan bantalan
o Batasi waktu paparan/pajanan sesuaikan dgn tabel
o Menggunakan sarung tangan sarung tangan anti-vibrasi
Tingkat getaran maksimal untuk kenyamanan dan kesehatan
karyawan, harus memenuhi syarat sebagai berikut :
(Kep-Menkes RI Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002)