“Metode Fungsional, Metode Team, Metode Kasus, Metode Primer, dan Metode
Primer Modifikasi“
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
1 TEDDY SAPUTRA
2 HAYAT MAULANA
3 ANDIKA PRANATA
4 BAMBANG IRAWAN
5 NETI YULIANA
6 SOSYA MONA SEPRIANTI
7 MEIL SANDY
8 YUDA PRATAMA
9 LINGGA ARI PERMANA
10 YULINA DEWI
FAKULTAS KESEHATAN
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala inayah dan
kenikmatan yang senantiasa dicurahkan-Nya pada penulis berupa kesehatan,
kekuatan, serta kesempatan sehingga makalah ini dapat selesai dengan semestinya.
Tidak lupa penulis kirimkan shalawat dan salam beriringan dengan ucapan terima
kasih yang tiada terhingga kepada Baginda Rasulullah SAW karena atas segala
pengorbanan yang telah dilakukannya beserta para sahabat, sehingga kini kita mampu
mengkaji alam ini lebih tinggi dari gunung tertinggi, lebih dalam dari lautan terdalam,
serta lebih jauh dari batas pandangan mata.
Metode Kasus, Metode Primer, dan Metode Primer Modifikasi“ yang bertujuan
sebagai bahan bacaan, semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Dalam
makalah ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisannya. Oleh
karena itu, mohon kiranya kritik dan saran yang bersifat membangun dari
penulis selanjutnya.
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
Fungsional
Modifikasi
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
Fungsional
Pasien / klien
Contoh:
Perawat A bertugas menyutik, perawat B tugasnya mengukur suhu badan klien.
Seorang perawat dapat melakukan dua jenis tugas atau lebih untuk semua klien
yang ada di unit tersebut. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian
tugas tersebut dan menerima laporan tentang semua pasien serta menjawab
semua pertanyaan tentang pasien.
f. Pelayanan terputus-putus
a. Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi
tanggung jawabnya
b. Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim
ditiadakan atau terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan kimunikasi dan
koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga kelancaran tugas terhambat
Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien untuk satu perawat, umumnya
dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk perawatan khusus
seperti: isolasi, intesive care.
b. Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang
sama
d. Beban kerja tinggi terutama jika jumlah pasien banyak sehingga tugas rutin
yang sederhana terlewatkan
Dokter
Perawat primer
Pasien/ klien
PA PA PA PA
PA PA PA PA
PA PA PA PA
a. Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi
tanggung jawabnya
b. Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim
ditiadakan atau terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan kimunikasi dan
koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga kelancaran tugas terhambat
Berikut ini adalah jurnal perbandingan metode tim dan metode primer :
http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=72487&lokasi=lokal
https://doi.org/10.34008/jurhesti.v6i2.246
Abstrak
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus maju khususnya di bidang kesehatan
menuntut adanya perubahan dalam hal pelayanan sehingga dalam memberikan pelayanan yang lebih
profesional di rumah sakit, asuhan keperawatan harus berkualitas. Undang-Undang Keperawatan
Nomor 38 Tahun 2014 Pasal 3B menyebutkan bahwa penyelenggaraan keperawatan bertujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, oleh karena itu pemberian pelayanan keperawatan yang
berkualitas menjadi penting dalam pelayanan kesehatan saat ini. Model asuhan keperawatan
profesional dibagi menjadi beberapa model yaitu keperawatan primer, tim dan kasus. Berdasarkan hasil
survey jurnal penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa belum ada penelitian yang membandingkan
model asuhan keperawatan profesional dengan keperawatan primer dalam meningkatkan mutu asuhan
keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penggunaan model tim asuhan
keperawatan profesional dengan model keperawatan primer dalam meningkatkan mutu asuhan
keperawatan. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain
komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di Rumah Sakit Rawat Inap tempat
penelitian dilakukan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive
sampling. Pengumpulan data mutu asuhan keperawatan menggunakan instrumen quality scale patient
assessment versi acute care (PAQS-ACV). Instrumen ini dikembangkan untuk menilai kualitas asuhan
keperawatan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan independent t-test. uji normalitas
menggunakan uji Kolmorogov-Smirnov dengan nilai signifikansi (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa mutu asuhan keperawatan dengan model asuhan keperawatan primer memiliki nilai mutu
asuhan keperawatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan model asuhan keperawatan kelompok
dengan metode tim. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan rumah sakit dapat menerapkan model
praktik keperawatan profesional khususnya model keperawatan primer untuk lebih meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan yang diberikan.
Kata kunci
keperawatan tim, keperawatan primer, kualitas asuhan keperawatan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Metode Tim adalah perawat degan latar belakang pendidikan yang berbeda
bertanggung jawab terhadap sekelompok pasien
3. Metode Primer adalah seorang perawat profesional bertanggung jawab memberi
perawatan secara menyeluruh selama 24 jam pada 4-6 pasien dalam satu unit
sejak pasien masuk sampai pulang
4. Metode Kasus adalah satu perawat merawat satu pasien (total patient care)
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zaidin. 2001. Dasar – Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta : Widya Medika.
Nursalam. 2012. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.