METODIK KHUSUS
DOSEN PENGAMPU :
ENNY SUSILOWATI, M.Keb
Di Susun Oleh:
TRI WAHYUNI
PAINI
ZULMAIDA INDARTA
NURWAHYUNI
IRMASARI PURBA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
merupakan Tugas dari Mata Kuliah Metodik Khusus Program studi DIV Kebidanan
terdapat kekurangan dan memerlukan penyempurnaan lebih lanjut untuk itulah kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak demi
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
Kelompok
ii
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................................14
B. Saran ...............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang mendidik yang perlu dimiliki pembimbing klinik dalam rangka penciptaan
mutu keberhasilan belajar mengajar. Perlu disadari bahwa setiap metode memiliki
kekuatan dan sekaligus kelemahan. Oleh karena itu, pemakaian metode harus
proses belajar-mengajar (Sudiana, 2003). Hal yang penting dalam metode ialah
bahwa setiap metode pembelajaran yang digunakan bertalian dengan tujuan belajar
yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran untuk mendidik mahasiswa agar sanggup
sesuai dengan kemampuan mengajarnya. Hal ini tidak berarti bahwa pembimbing
klinik harus menghindari strategi yang baru, tetapi dengan beberapa metode,
1
sebelum menggunakan suatu metode di lingkungan klinis. Seleksi metode
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
2
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
kelas.
2. Bagi Pendidikan
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. RONDE KEPERAWATAN
1. Pengertian
keperawatan. Pada kasus tertentu wajib dikerjakan karena perawat primer atau
Chambliss (1996), ronde keperawatan ialah pertemuan antara staff yg usai kerja
melaporkan pada staf yg semenjak kerja tentang keadaan pasien, dengan staf
membawa setiap kasus ke dalam kerangka kerja berfikir staf, dan secara
perawat, perawat dengan pasien. Kozier et al. (2004) menyatakan bahwa ronde
Ronde keperawatan adalah proses interaksi antara pengajar dan perawat atau
4
siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan
dikerjakan karena teacher nurse atau head nurs dengan anggota stafnya atau
siswa buat pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek perawatan buat
yang dikerjakan karena perawat dgn melibatkan pasien buat membahas dan
konsuler, kepala ruang, dan perawat pelaksana, serta melibatkan seluruh anggota
tim.
masalah klien
3. Peran
Dalam menjalankan pekerjaan perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk
5
2) Menjelaskan masalah keperawatan utama
1) Memberikan justifikasi
2) Memberikan reinforcement
tindakan yang rasional
Kelemahan metode ini adalah klien dan keluarga merasa kurang nyaman serta
privasinya terganggu.
Masalah yang biasanya terdapat dalam metode ini adalah sebagai berikut:
6
benar.
orientation (orientasi).
(kesimpulan).
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
1) Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan
didiskusikan.
4) Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan.
7
c. Pasca Ronde
d. Kriteria Evaluasi
berikut.
1) Struktur
keperawatan.
2) Proses
3) Hasil
c) Perawat mampu :
8
Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
9
BAB III
CONTOH PELAKSANAAN RONDE KEBIDANAN
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
masalah pasien.
telah dilakukan.
2. Sasaran
Klien Ny.M, Umur 28 tahun G2P1A0 hamil 8 minggu 4 hari dengan abortus
3. Materi
10
3) Masalah-masalah yang muncul pada pasien dengan Abortus Imminens
4. Media
5. Proses Ronde
11
dilaksanakan dan serta
menetapkan prioritas yang
perlu didiskusikan.
c. Validasi data
1) Mencocokkan dan
menjelaskan kembali data
yang telah disampaikan
2) Diskusi antar anggota tim dan
pasien tentang masalah
keperawatan tersebut
3) Pemberian justifikasi oleh
perawat primer atau konselor
atau kepala ruangan tentang
masalah pasien serta rencana
tindakan yang akan dilakukan
4) Menentukan tindakan
keperawatan pada masalah
prioritas yang telah
ditetapkan
6. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
12
2) Peserta ronde kebidanan hadir di tempat pelaksanaan ronde kebidanan
b. Proses
2) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai tugas yang telah
ditentukan
c. Hasil
2) Bidan dapat :
7. Pengorganisasian
a. Kepala ruangan :
b. Ketua Tim :
c. Bidan Pelaksana :
13
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
sesuai dengan kemampuan mengajarnya. Hal ini tidak berarti bahwa pembimbing
klinik harus menghindari strategi yang baru, tetapi dengan beberapa metode,
B. SARAN
1. Bagi mahasiswa
Lebih kreatif dalam melaksanakan kegiatan praktik klinik dengan ataupun tanpa
waktu dengan sebaik mungkin untuk mencapai perasat yang diharapkan, serta
meningkatkan keterampilan dengan belajar dan praktik yang baik sesuai standar
yang berlaku.
2. Bagi pendidikan
14
kemampuan mahasiswa dan mengevaluasi sejauh mana mahasiswa dapat
15
DAFTAR PUSTAKA
Griffin.2004.Manajemen. Airlangga:Jakarta.
Sitepu, I.P. (2013). Metode Pembelajaran Klinik Dan Hambatannya Pada Program
Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2012.
Medan : Usu Repository
Rohmah, Nikmatur., Hamid, Mohammad Ali. & Wahid, Saiful.(2014). Metode Belajar
Dalam Model Pembelajaran Klinik Keperawatan Terpadu.The Indonesian Journal
of Health Science Vol.4. 2
Orr, C., & Sonnadara, R. (2019). <p>Coaching by design: exploring a new approach to
faculty development in a competency-based medical education curriculum</p>.
Advances in Medical Education and Practice, Volume 10, 229–244.
https://doi.org/10.2147/amep.s191470
Rajeh, N., Grant, J., Farsi, J., & Tekian, A. (2020). Contextual Analysis of Stakeholder
Opinion on Management and Leadership Competencies for Undergraduate
Medical Education: Informing Course Design. Journal of Medical Education and
Curricular Development, 7, 238212052094886.
https://doi.org/10.1177/2382120520948866
Teaching, A., Resource, L., & Instructors, F. O. R. (2010). A Strategy for Enhancing,
9(1), 1–5.
16