OLEH
KELOMPOK III
Indah Mayasari Ridwan Irma Yanti
Irmayanti Jafiruddin
Jusman Kezia Yunitasari Kusuma
Krisdianty Wedilen La Ode Firlan Fadil
Linda Rangan Lisminarti Bunga Allo
Lisna Sumarni Malon Fijai Ukwatu
Mardiana Soleman Mardianto
Maria Danata Karolina Masharyono
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, kasih
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal Ronde Keperawatan.
Pembuatan proposal ini sangatlah jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Dosen Pembimbing demi kesempurnaan
makalah ini dan untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang keperawatan.
Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan Terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Kiranya segala bantuan
dan bimbingan yang telah diberikan oleh semua pihak selama penyusunan makalah ini dapat
diterima bagi kita sekalian.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
Kelompok III
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. LATAR BELAKANG 4
B. TUJUAN PEMBELAJARAN 5
B. KARAKTERISTIK 6
C. TUJUAN 7
D. MANFAAT 8
E. TIPE-TIPE 8
F. TAHAPAN 9
G. LANGKAH-LANGKAH 10
H. MEKANISME 11
K. KOMPONEN TERLIBAT 13
L. KRITERIA HASIL 16
A. PENGORGANISASIAN 18
B. TUJUAN 18
C. SASARAN 18
E. KRITERIA HASIL 25
BAB IV PENUTUP 32
3
KESIMPULAN 32
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen adalah suatu upaya kegiatan untuk mengarahkan, mengkoordinasi,
mengarahkan dan mengawasi dalam mencapai tujuan bersama dalam sebuah organisasi.
Manajemen keperawatan adalah upaya staf keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada pasien, keluarga, serta masyarakat.
Manajemen sangat penting diterapkan di dalam ruangan agar semua kegiatan tertata rapid
dan terarah, sehingga tujuan dapat dicapai bersama, yaitu menciptakan suasana yang aman dan
nyaman baik kepada sesama staf keperawatan maupun pasien.
Dalam pelaksanaan manajemen terdapat model praktik keperawatan professional ( MPKP )
yang di dalamnya terdapat kegiatan ronde keperawatan. Ronde keperawatan adalah suatu
kegiatan dimana perawat primer dan perawat asosiet bekerja sama untuk menyelesaikan
masalah klien, dan klien dilibatkan secara langsung dalam proses penyelesaian masalah
tersebut.
Ronde Keperawatan (Nursing Rounds) adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang akan dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan klien
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan
oleh perawat primer dan atau perawat konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu
juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2002).
Di dalam ronde keperawtaan terjadi proses interaksi antara perawat dengan perawat,
perawat dengan pasien. Ronde keperawatan merupakan prosedur diman dua atau lebih perawat
mengunjungi pasien untuk mendapatkan informasi yang akan membantu dalam merencanakan
pelayanan keperawatan dan memberikan kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan
masalah keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima
pasien. (Kozier et al, 2004)
Ronde keperawatan diperlukan agar masalah klien dapat teratasi dengan baik, sehingga
semua kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi.Perawat professional harus dapat menerapkan
ronde keperawatan, sehingga role play tentang ronde keperawatan ini sangat perlu dilakukan
agar mahasiswa paham mengenai ronde keperawatan dan dapat mengaplikasikannya kelak
saat bekerja.
Berdasarkan data diatas kelompok ingin menulis laporan makalah tentang konsep Ronde
keperawatan yang dapat bermanfaat untuk pembaca.
4
B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus:
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi ronde keperawatan
Ronde keperawatan adalah suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan
peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis kedalam praktik
keperawatan secara langsung (Nursalam, 2009).
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan pasien untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilaksanakan
oleh perawat primer dan konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2002).
Ronde keperawatan adalah pertemuan antara staff yang usai kerja melaporkan pada staf
yang mulai kerja tentang kondisi pasien, dengan staf menjelaskan apa yang telah dilakukan
dan mengapa dilakukan yang membawa setiap kasus ke dalam kerangka kerja berfikir staf,
dan secara sistematis menegakkan kemampuan sistem untuk menangani masalah medis
(Chambliss, 1996).
Ronde keperawatan merupakan prosedur dimana dua atau lebih perawat mengunjungi
pasien untuk mendapatkan informasi yang akan membantu dalam merencanakan pelayanan
keperawatan dan memberikan kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan masalah
keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima pasien
(Kozier et al, 2004)
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau siswa
perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh teacher
nurse atau head nurs dengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas
tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien (Clement, 2011).
B. Karakteristik ronde keperawatan
Ronde keperawatan mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut ini:
1. Klien dilibatkan secara langsung
6
6. Perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.
Ronde keperawatan selain berguna bagi perawat juga berguna bagi pasien. Tujuan
pelaksanaan ronde keperawatan bagi pasien adalah :
1. Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan hari ke hari
2. Untuk mengamati pekerjaan staff
3. Untuk membuat pengamatan khusus bagi pasien dan memberikan laporan kepada
dokter mengenai, missal: luka, drainasi, perdarahan, dsb.
4. Untuk memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya
E. Tipe-tipe Ronde
Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi kepustakaan. Diantaranya
adalah menurut Close dan Castledine (2005) ada empat tipe ronde yaitu matrons’ rounds,
nurse management rounds, patient comfort rounds dan teaching nurse.
1. Matron nurse seorang perawat berkeliling ke ruangan-ruangan, menanyakan
kondisi pasien sesuai jadwal rondenya. Yang dilakukan perawat ronde ini adalah
memeriksa standart pelayanan, kebersihan dan kerapihan, dan menilai
penampilan dan kemajuan perawat dalam memberikan pelayanan pada pasien.
2. Nurse management rounds, ronde ini adalah ronde manajerial yang melihat pada
rencana pengobatan dan implementasi pada sekelompok pasien. Untuk melihat
prioritas tindakan yang telah dilakukan serta melibatkan pasien dan keluarga
pada proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi proses pembelajaran antara
perawat dan head nurse.
3. Patient comport nurse, ronde disini berfokus pada kebutuhan utama yang
diperlukan pasien di rumah sakit. Fungsi perawat dalam ronde ini adalah
memenuhi semua kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde dilakukan dimalam
hari, perawat menyiapkan tempat tidur untuk pasien tidur.
4. Teaching rounds dilakukan antara teacher nurse dengan perawat atau mahasiswa
perawat, dimana terjadi proses pembelajaran. Teknik ronde ini biasa dilakukan
oleh perawat atau mahasiswa perawat. Dengan pembelajaran langsung. Perawat
atau mahasiswa dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung
8
pada pasien.
Daniel (2004) walking round yang terdiri dari nursing round, physician-nurse rounds
atau interdisciplinary rounds. Nursing rounds adalah ronde yang dilakukan antara perawat
dengan perawat. Physician- nurse adalah ronde pada pasien yang dilakukan oleh dokter
dengan perawat, sedangkan interdisciplinary rounds adalah ronde pada pasien yang
dilakukan oleh berbagai macam tenaga kesehatan meliputi dokter, perawat, ahli gizi serta
fisioterapi.
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
a. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan/
telah dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3. Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
9
tindakan yang perlu dilakukan.
4. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
b. Proses
2. Seluruh perserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan.
c. Hasil
3. Perawat dapat :
10
preparation (persiapan), plenning (perencanaan),orientasion (orientasi) (2) rounds :
introduction(pendahuluan), interaction (interaksi), observation (pengamatan), instruction
(pengajaran), summarizing (kesimpulan) (3) post rounds : debriefing (Tanya jawab),
feedback (saran), refrection (refleksi), preparation (persiapan).
Bimbauner (2004) mengatakan bagaimana menyiapkan ronde keperawatan yaitu :
1. Before rounds meliputi :
11
2. Perawat menentukan pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan. Hal itu
disebut sitorus (2006) sebelumdilakukan ronde perawat primer (PP) menentukan
2-3 klien yang akan dironde dan ditentukan pasien yang akan dironde.
Sebaliknya dipilih klien yang perawatan khusus dengan masalah yang relative
lebih kompleks(sitorus 2006).
4) setiap diskusi sensitive perlu ditunda dan seluruh tim harus menyadari hal
ini.
12
4. Perkenalkan diri anda dan tim pada pasien meliputi :
4. Membuat proposal.
13
b. Menjelaskan masalah keperawata utama.
a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcement
14
L. Langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan
PENETAPAN PASIEN
PERSIAPAN PASIEN :
o Informed consent
o Hasil pengkajian/validasi data
VALIDASI DATA
15
Keterangan :
1. Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde
b. Menentukan tim ronde
c. Mencari sumber atau luterature
d. Membuat proposal
e. Pemberian informed consent dan pengkajian kepada klien/kelarga
f. Diskusi : Apa diagnosis keperawatan?, apa data yang mendukung?, bagaimana
intervensi yang sudah dilakukan?, dan Apa hambatan yang ditemukan selama
perawatan?.
2. Pelaksanaan ronde
a. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau
telah dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan
b. Diskusi antara anggota tim tentang kasus tersebut
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor/kepala ruangan
tentang masalah klien serta rencana tindakan yang akan dilakukan
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan
3. Pasca ronde
a. Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan
b. Evaluasi, revisi dan perbaikan
c. Kesimpulan dan rekomendasikan penegeakan diagnosis, intervensi
keperawatan selanjutnya.
M. KRITERIA HASIL
Kriteria evaluasi yang dapat diambil yaitu :
1. Struktur
a. Persyaratan administratif (informed consent, alat dan lainnya)
b. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
16
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat :
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis
2) Meningkatkan cara berpikir yang sistematis
3) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien
6) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
7) Meningkatkan kemampuan justifikasi
8) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
17
BAB III
RENCANA KEGIATAN
Topik : Asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah keperawatan HIV dengan
komplikasi TB Paru
Sasaran : Pasien Tn.A/26 tahuun
Hari/tanggal : Rabu, 05 Januari 2022
Waktu : 20 menit (pkl 09.00 – 09.20)
A. PENGORGANISASIAN
1. Kepala ruangan : Irma Yanti
2. PP 1 : Masharyono
3. PP 2 : Jusman
4. PA 1 : Kezia Yunitasari Kusuma
5. PA 2 : Lisminarti Bunga Allo
6. PA 3 : Krisdianty Wedilen
7. Ketua TIM : Indah Mayasari
8. Pasien : Jafiruddin
9. Keluarga Pasien (Ibu) : Mardiana Soleman
10. Keluarga Pasien (Ayah): La Ode Firlan Fadil
11. Keluarga Pasien (Adik): Linda Rangan
12. Dokter DPJP : Mardianto
13. Dokter Sp.Paru : Lisna Sumarni
14. Psikolog : Maria Danata Karolina
15. Ahli Gizi : Irmayanti
16. Narator : Malon Fijai Ukwatu
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi
18
2. Tujuan khusus
a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer dan tim kesehatan
lain.
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien
C. SASARAN
Pasien Tn.A umur 26 tahun yang dirawat di ruangan Melati, nomor tempat tidur 5, RSUP
Daya.
19
D. KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN
INFORMED CONSENT
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama...................................................................................................
Umur...................................................................................................
Alamat................................................................................................
Menyatakan SETUJU/TIDAK SETUJU
Untuk dilakukan ronde keperawatan terhadap diri saya sendiri/ suami/ istri/
orang tua/ anak/ ayah/ ibu/ nenek/ kakek, dengan :
Nama..................................................................................................
Umur...................................................................................................
Jenis Kelamin : .................................................................................
Alamat................................................................................................
Ruang..................................................................................................
No. RM..............................................................................................
Saksi-saksi :
…………………………….. (……………………)
20
21
Mekanisme kegiatan
Waktu Tahap Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan pasien Tempat
1 hari Pra ronde Praronde
sebelum 1. Menentukan kasus dan PA,KARU Nurse station
ronde topik
2. Menentukan tim ronde
3. Menentukan literature
4. Membuat proposal
KATIM, PP Ruang melati RSUD
5. Mempersiapkan pasien
Daya
6. Diskusi pelaksanaan
7. Melakukan persetujuan
untuk menandatangani
informed concent
8. Mengkaji keadaan pasien
6 menit Ronde Pembukaan Karu, PP, PA - Ruangan pasien
(nurse 1. Salam pembukaan
/Ruangan 2. Memperkenalkan diri
pasien) 3. Menyampaikan
identitas dan masalah
pasien
4. Validasi data (bed
pasien)
5. Mencocokkan data
pasien
6. Menanyakan kabar
dan keluhan pasien
8 menit Lanjutan diskusi Karu, Katim - Ruangan pasien
1. Pemberian justifikasi
oleh PP atau konselor
kepala ruangan tentang
masalah atau keluhan
pasien serta rencana
yang akan dilakukan
2. Menentukan tindakan
keperawatan pada
masalah prioritas yang
telah ditetapkan
6 menit Pasca 1. Melanjutkan diskusi Karu, PP, PA,Katim, - Nurse station
ronde dan masukan dari tim Dokter Sp.Paru, Ahli
2. Menyimpulkan untuk Gizi, Dokter DPJP,
menentukan tindakan Psikolog
keperawatan pada
masalah prioritas yang
telah ditetapkan
3. Evaluasi dan
rekomendasi intervensi
keperawatan
4. penutup
E. KRITERIA HASIL
1. Struktur :
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di ruang melati RS D
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses :
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan
3. Hasil :
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
25
F. NASKAH RONDE KEPERAWATAN
PRA RONDE
Disebuah Rumah Sakit yang berada di Kota Makassar, terdapat seorang pasien yang
bernama Tn.A (26 th) mengidap penyakit HIV. Virus yang menyerang sistem imun
pasien telah meyebar sehingga sistem pertahanan tubuh pasien lemah, akibatnya kondisi
pasien semakin memburuk dan mengalami komplikasi TB Paru.
PA 1 : Assalamualaikum bu
Katim : Waalaikumsalam, silahkan duduk
PA 1 : Permisi bu maaf mengganggu waktunya. Pasien saya di ruang melati
no 5 sudah 12 hari dirawat tapi kondisinya semakin parah. Diagnosa
medisnya HIV tapi setelah 5 hari dirawat pasien di diagnosa
mengalami TB Paru. Berat badan pasien turun drastis yang awalnya
65kg menjadi 45kg, pasien juga mengalami anoreksia, bagaimana
menurut ibu? Apa yang harus kita lakukan akan keadaan pasien yang
semakin parah?
Katim : Baiklah, mungkin sebaiknya dilakukan ronde keperawatan, tapi saya
akan bicarakan dulu masalah ini dengan karu.
PA 1 : Baiklah ibu, kalau begitu saya lanjutkan lagi pekerjaan saya.
Katim dan PP kembali keruangan, Katim pun memberitahu karu bahwa keluarga
pasien setuju dilakukan ronde keperawatan. Lalu karu menghubungi pihak-pihak terkait
yang akan diikutsertakan dalam ronde keperawatan.
RONDE
Keesokan paginya pada jam 09.00 WIB Tim ronde keperawatan yang sudah diundang
pun berkumpul diruangan.
Karu : Selamat pagi semuanya, terima kasih untuk bapak dan ibu yang sudah
meluangkan waktunya dalam ronde keperawatan hari ini, sebelum kita
memulai ronde keperawatan ini marilah kita berdoa menurut agama
dan keyakinan masing-masing, berdoa dimulai. Baiklah untuk ronde
keperawatan ini akan kita lakukan kurang lebih 15 menit. Sebelumnya
perkenalkan nama saya Irma Yanti sebagai karu diruangan ini. Selain
itu disini ada ibu Indah sebagai Katim, ners…. Sebagai PA, ners ……..
sebagai PP. tujuan kita melakukan ronde ini adalah untuk memecahkan
masalah mengenai tindakan yang akan dilakukan pada pasien yang
bernama Tn.A (26 th) dengan diagnosa medis HIV/ADIS sudah
dirawat 13 hari tapi perkembangannya semakin memburuk, mungkin
lebih jelasknya akan dilanjutkan oleh katim.
Katim : Baiklah, saya akan menjelaskan kondisi pasien saat ini. Pasien
mengalami penurunan BB secara drastis, mengalami anoreksia dan
malas makan sudah 2 hari, pasien juga mengeluh nyeri di bagian
abdomen. Pasien kehilangan harapan hidupnya setelah mengetahui
bahwa dia terkena HIV/AIDS dan komplikasi TB. Pasien mengatakan
susah tidur karena sering batuk. Untuk lebih lanjutnya mari kita
keruangan pasien untuk melihat kondisinya secara langsung.
28
Katim : Selamat Pagi bu, sesuai dengan janji kita kemarin bahwa kami akan
melakukan ronde keperawatan dan ini adalah orang-orang yang terlibat
di dalam tim kami.
KP (Ayah) : Ohiya silahkan
PA 2 : Bagaimana tidurnya semalam, bisa tidur tidak?
Pasien : (menggeleng)
PA 3 : Kalau makannya bagaimana dek sudah habis atau tidak?
KP (Adik) : Tadi makan hanya 2 sendok sus
Tim Pun melakukan pengkajian kepada pasien. PA 1 memeriksa TTV dan melakukan
pemeriksaan fisik kepada pasien.
Setelah selesai pengkajian…..
Katim : Baiklah kami selesai melakukan tindakan. Kalau begitu kami permisi
dulu ya
PA 2 : Semoga keadaan adik mengalami perkembangan yang baik, selamat
beristirahat
Setelah tim ronde selesai melakukan pengkajian, mereka pun kembali keruangan
untuk berdiskusi. Di ruangan…….
POST RONDE
Karu : Baiklah, tadi kita sudah melakukan ronde keperawatan. Bagaimana
dengan hasil pengkajiannya silahkan disampaikan mulai dari PA 1?
PA 1 : Setelah dilakukan TTV dan pemeriksaan fisik didapatkan TD :
150/100 mmHg, RR: 29x/mnt, HR: 120x/mnt, Suhu 38°C. mukosa
bibir kering, ada jamur dilidah, pasien terlihan kurang tidur dan lemas,
ada lingkaran hitam di kelopak matanya.
Karu : Bagaimana dengan ahli gizi untuk tindakan kolaborasi yang bisa
dilakukan?
Ahli Gizi : Tadi sudah dikaji makanan kesukaan pasien, ada beberapa yang bisa
diberikan nanti akan di resepkan oleh kami makanan pasien. Tadi
pasien benar-benar terlihat lemas karena kurang asupan nutrisi. Nanti
akan diberikan vitamin untuk menambah nafsu makan pasien dan akan
29
diberikan nutrisi yang lebih adekuat lagi.
Karu : Untuk Dokter DPJP bagaimana?
Dokter DPJP : Karena banyaknya jamur di lidah setelah ini akan dilakukan
pemasangan NGT, jadi untuk asupan nutrisinya bisa melalui NGT agar
nutrisi pasien juga lebih terpenuhi. Tetapi sebelumnya pasien diperiksa
dulu kebagian Endoskopi untuk melihat keadaan lambungnya
sekarang.
Karu : Kalau dari Doketr Sp. Paru bagaimana dok untuk tindakannya?
Dokter Sp.Paru : Untuk obatnya akan saya resepkan nanti saa akan bicarakan dengan
dokter DPJP setelah hasi endoskopinya selesai, karena untuk obat TB
ada beberapa yang nanti akan berpengaruh terhadap keadaan lambung
pasien, dan nanti untuk nanti ambil sampel dahak pasien ya untuk
diperiksa ulang. Tadi pasien juga sulit untuk bernafas karena sekret
yang menyumbat jalan napas nya jadi bisa dilakukan nebulizer, nanti
saya akan resepkan berapa kali harus dilakukan nebulizer.
Karu : baik dok, yang terakhir dari psikolog bagaimana untuk mengatasinya?
Silahkan
Psikolog : Baiklah, setelah saya kaji memang pasien mengalangi depresi berat
dan keputusanasaan akibat HIV yang dideritanya, dai menganggap
bahwa penyakitnya tidak akan sembuh dan masyarakat akan
mengucilkannya. Jadi saya akan membuat jadwal kunjungan terhadap
pasien untuk psikologisnya dan saya juga akan meminta bantuan
kepada komunitas orang-orang yang mengidap HIV yang telah bekerja
sama dengan RS ini untuk membantu pasien dalam menumbuhkan
kepercayaan dirinya, agar pasien tidak merasa bahwa HIV/AIDS
adalah akhir dari segalanya.
Karu : Baiklah kalau begitu semua laporan sudah diberikan. Kita langsung
ke katim untuk menyimpulkan intervensi keperawatan yang akan
dilakukan terhadap pasien.
Katim : Baik terima kasih untuk semua masukannya. Jadi, dapat disimpulkan
intervensi keperawatan yang akan dilakukan selanjutnta adalah
memantau pemasukan nutrisi. Mengantar pasien keruang endoskopi,
lalu memasangkan NGT, jadi asuan nutrisi pasien bisa diberikan
melalui NGT, selain itu pasien juga akan diberikan nebulizer sesuai
30
dengan saran dokter Sp.Paru dan psikolog akan mengatasi rasa putus
asa pasien dan mengembalikan kepercayaan dan harapan hidup pasien.
Selain itu perawatn juga akan melakukan kebersihan mulut. Mungkin
itu saja kesimpulan intervensi yang akan dilakukan pada ronde kali ini.
Karu : Baiklah, semoga ronde yang dilakukan ini berhasi yang mengalami
perkembangan yang baik. Sebelum mengakhiri ronde kali ini marilah
berdoa menurut kepercayaan masing-masing….. baiklah kalau begitu
mari kita kembai ke pekerjaan masing-masing
Katim dan yang lainnya pun keluar dari ruangan dan melanjutkan pekerjaannya
masing-masing.
31
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ronde keperawatan adalah suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta
didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis kedalam praktik keperawatan secara
langsung (Nursalam, 2009).
Ronde keperawatan mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut ini: Klien dilibatkan
secara langsung, klien merupakan fokus kegiatan, perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler
melakukan diskusi bersama.
Ramani (2003) menjelaskan tahapan ronde keperawatan adalah (1) pre rounds: preparation
(persiapan), plenning (perencanaan), orientasion (orientasi) (2) rounds : introduction
(pendahuluan), interaction (interaksi), observation (pengamatan), instruction (pengajaran),
summarizing (kesimpulan) (3) post rounds : debriefing (Tanya jawab), feedback (saran),
refrection (refleksi), preparation (persiapan).
32