Anda di halaman 1dari 13

RONDE KEPERAWATAN

MATA KULIAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

DOSEN : ANA ZAKIYAH, S.KEP, NS, M.KEP

KELOMPOK II :

1. NUR WAHYUDIN
2. AULIA KARMILA
3. LAILATUS SHOLIHAH
4. SOLIKHATI
5. EVI FITRIANA

PROGRAM B S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas Berkat dan
Rahmatnya yang telah diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “RONDE KEPERAWATAN” ini dalam rangka memenuhi persyaratan mata kuliah
manajemen keperawatan. Dalam penyusunan makalah ini penyusun banyak mengalami
kesulitan dan hambatan, akan tetapi semuanya bisa dilalui berkat bantuan dari berbagai pihak.
Dalam penyusunan makalah ini penulis telah mendapatkan bantuan, dorongan dan bimbingan
dari berbagai pihak baik materil maupun moril. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua rekan kelompok yang telah terlibat

Mojokerto, 30 November 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manajemen adalah suatu upaya kegiatan untuk
mengarahkan,mengkoordinasi, mengarahkan dan mengawasi dalam mencapai
tujuan bersama dalam sebuah organisasi. Manajemen keperawatan adalah upaya
staf keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa
aman kepada pasien, keluarga, serta masyarakat.
Manajemen sangat penting diterapkan di dalam ruangan agar semua
kegiatan tertata rapid an terarah, sehingga tujuan dapat dicapai bersama, yaitu
menciptakan suasana yang aman dan nyaman baik kepada sesama staf
keperawatan maupun pasien.
Dalam pelaksanaan manajemen terdapat model praktik keperawatan yang
di dalamnya terdapat kegiatan ronde keperawatan. Ronde keperawatan adalah
suatu kegiatan dimana perawat primer dan perawat asosiet bekerja sama untuk
menyelesaikan masalah klien, dan klien dilibatkan secara langsung dalam proses
penyelesaian masalah tersebut.
Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat
dan perkembangan iptek maka perlu pengembangan dan pelaksanaan suatu
model asuhan keperawatan profesional yang efektif dan efisien (Nursalam,
2014).
Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian
pelayanan keperawatan di mana salah satu kegiatannya adalah ronde
keperawatan, yaitu suatu metode untuk menggali dan membahas secara
mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dan kebutuhan pasien
akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer/associate, konselor,
kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan dengan melibatkan pasien secara
langsung sebagai fokus kegiatan (Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk
membahas lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu
proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan
tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan
pengaplikasiankonsep teori ke dalam praktik keperawatan (Nursalam, 2014).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka menjadi penting untuk
menyusun makalah tentang ronde keperawatan untuk mengetahui lebih dalam
tentang manajemen ronde keperawatan. Sehingga perawat mampu mengahapi
masalah klien dengan baik dan semua kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi.
Serta adanya role play tentang ronde keperawatan ini sangat perlu dilakukan agar
mahasiswa paham mengenai ronde keperawatan dan dapat mengaplikasikannya
kelak saat bekerja.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa defenisi ronde keperawatan ?
2. Bagaimana karakteristik ronde keperawatan ?
3. Apa tujuan ronde keperawatan ?
4. Apa kriteria pasien ronde keperawatan ?
5. Apa manfaat ronde keperawatan ?
6. Apa tipe-tipe ronde keperawatan ?
7. Bagaimana tahapan ronde keperawatan ?
8. Bagaimana mekanisme ronde keperawatan ?
9. Apa komponen terlibat dalam ronde keperawatan ?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui defenisi ronde keperawatan
2. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik ronde keperawatan
3. Untuk mengetahui tujuan ronde keperawatan
4. Untuk mengetahui kriteria pasien ronde keperawatan
5. Untuk mengetahui manfaat ronde keperawatan
6. Untuk mengetahui tipe-tipe ronde keperawatan
7. Untuk mengetahui bagaimana tahapan ronde keperawatan
8. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme ronde keperawatan
9. Untuk mengetahui komponen terlibat dalam ronde keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI RONDE KEPERAWATAN


Ronde Keperawatan adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh perawat,
di samping klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer
dan atau konselor, kepala ruangan, perawat assosciate, dan perlu juga melibatkan
seluruh anggota tim (Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan
perawat atau siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde
keperawatan dilakukan oleh teacher nurse atau head nurs dengan anggota
stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek
perawatan untuk setiap pasien (Saleh, 2012).
Beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan ronde keperawatan
adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh perawat, di samping klien
dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan untuk
pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien.
Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang
memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan
teoritis ke dalam peraktik keperawatan secara langsung.

2.2 KARAKTERISTIK RONDE KEPERAWATAN


Menurut (Nursalam, 2002), karakteristik ronde keperawatan sebagai berikut :
1. Pasien dilibatkan secara langsung
2. Pasien merupakan fokus kegiatan.
3. Perawat associate, perawat primer, dan konselor melakukan diskusi bersama.
4. Konselor menfasilitasi kereativitas.
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA dan PP dalam
meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.

2.3 TUJUAN RONDE KEPERAWATAN


Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan bisa dibagi menjadi 2 yaitu bagi
keperawatan dan bagi pasien. Adapun menurut beberapa literartur sebagai
berikut:
1. Tujuan bagi keperawatan menurut (Clement, 2011)
a) Melihat kemampuan staf dalam manajemen pasien.
b) Mendukungan pengembangan profesional dan peluang pertumbuhan
c) Meningkatkan pengetahuan perawat dengan menyajikan dalam format studi
kasus.
d) Menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk belajar
meningkatkan penilaian keterampilan klinis.
e) Membangun kerjasama dan rasa hormat, serta Meningkatkan retensi
perawat berpengalaman dan mempromosikan kebanggaan dalam profesi
keperawatan.

2. Sedangkan tujuan bagi pasien menurut (Clement, 2011)


a) Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan hari ke hari
Untuk mengamati pekerjaan staf.
b) Untuk membuat pengamatan khusus pasien dan memberikan laporan ke
dokter, misalnya : luka, drainase, perdarahan, dsb.
c) Untuk memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya.
d) Untuk melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien.
e) Untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasaan pasien.
f) Untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang diberikan
pada Pasien.
g) Untuk memeriksa kondisi pasien sehingga dapat dicegah seperti ulcus
decubitus, foot drop, dsb. 
h) Untuk membandingkan manifestasi klinis penyakit pada apsien sehingga
perawat memperoleh wawasan yang lebih baik Untuk memodifikasi
tindakan keperawatan yang diberikan.

Sedangkan menurut (Nursalam, 2009) tujuan ronde keperawatan dibagi


menjadi:
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berfikir kritis.
2. Tujuan Khusus
a) Menumbuhkan cara berfikir kritis ( Problem-Based Learning PBL).
b) Menumbuhkan pemikiran bahwa tindakan keperawatan berasal dari
masalah klien.
c) Meningkatkan pola pikir sistematis.
d) Meningkatkan validitas data klien.
e) Menilai kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
f) Meningkatkan kemampuan membuat justifikasi, menilai hasil kerja,
dan memodifikasi rencana asuhan keperawatan (renpra)
2.4 KRITERIA PASIEN
Menurut (Nursalam, 2009) pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keprawatan
adalah pasien yang memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka

2.5 MANFAAT RONDE KEPERAWATAN


Banyak manfaat dengan dilakukannya ronde keperawatan oleh perawat,
diantaranya:
1. Ronde keperawatan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pada
perawat. Manfaat ronde keperawatan adalah membantu mengembangkan
keterampilan keperawatan, selain itu dengan adanya ronde keperawatan akan
menguji pengetahuan perawat. Peningkatan ini bukan hanya keterampilan
dan pengetahuan keperawatan saja, tetapi juga peningkatan secara
menyeluruh. Hal ini dijelaskan peningkatan kemampuan perawat bukan hanya
keterampilan keperawatan tetapi juga memberikan kesempatan pada
perawat untuk tumbuh dan berkembang secara profisonal. Melalui kegiatan
ronde keperwatan, perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan
pada pasien berhasil atau tidak. Melalui ronde keperawatan, evaluasi
kegiatan,rintangan yang dihadapi oelh perawat atau keberhasilan dalam
asuhan keperawatan dapat dinilai. Hal ini juga ditegaskan pasien sebagai alat
untuk menggambarkan parameter penilaian atau teknik intervensi.
2. Ronde keperawatan merupakan sarana belajar bagi perawat dan mahasiswa
perawat. Ronde keperawatan merupakan studi percontohan yang
menyediakan sarana untuk menilai pelaksanaan keperawatan yang dilakukan
oleh perawat. Sedangkan bagi mahasiswa perawat dengan ronde keperawatan
akan mendapat pengalaman secara nyata dilapangan.
3. Manfaat ronde keperawatan yang lain adalah membanu mengorientasikan
perawat baru pada pasien. Banyak perawat yang baru masuk tidak mengetahui
mengenai pasien yang dirawat di ruangan. Dengan ronde keperawatan hal
ini bisa dicegah, ronde keperwatan membantu mengorientasikan perawat baru
pada pasien.
4. Ronde keperawatan juga meningkatkan kepuasan pasien. Ronde keperwatan
meningkatkan kepuasan pasien lima kali dibanding tidak lakukan ronde
keperawatan. Dengan tindakan ronde keperawatan menurunkan angka insiden
pada pasien yang dirawat. (Clement, 2011).
2.6 TIPE-TIPE RONDE KEPERAWATAN
Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi kepustakaan.
Diantaranya adalah menurut (Close & Castledine, 2005) ada empat tipe ronde
yaitu matrons’rounds, nurse management rounds, patient comfort
rounds dan teaching rounds.
1. Matron rounds menurut (Close & Castledine, 2005)
seorang perawat  berkeliling ke ruangan-ruangan, menanyakan kondisi pasien
sesuai jadwal rondenya. Yang dilakukan perawat ronde ini adalah
memeriksa standar pelayanan, kebersihan dan kerapian, dan menilai
penampilan dan kemajuan perawat dalam memberikan pelayanan pada
pasien.
2. Nurse management rounds menurut (Close & Castledine, 2005)
ronde ini adalah ronde manajerial yang melihat pada rencana pengobatan dan
implementasi pada sekelompok pasien dan keluarga pada proses interaksi.
Pada ronde ini tidak terjadi proses pembelajaran antara perawat dengan head
nurse.
3. Patient comfort rounds menurut (Close & Castledine, 2005)
Ronde di sini berfokus pada kebutuhan utama yang diperlukan pasien di
rumah sakit. Fungsi perawat dalam ronde ini adalah memenuhi semua
kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde dilakukan malam hari, perawat
menyiapkan tempat tidur untuk pasien tidur.
4. Teaching rounds menurut (Close & Castledine, 2005)
Dilakukan antara teacher nursedengan perawat atau siswa perawat, dimana
terjad proses pembelajaran. Teknik ronde ini biasa dilakukan untuk
perawat atau siswa perawat. Dengan pembelajaran langsung perawat atau
siswa dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung pada
pasien.
Menurut (Clement, 2011) menyebutkan berbagai jenis word
round yang dilakukan oleh perawat meliputi rounds with the doctors, rounds
to discuss psychological problem of patients, social service rounds, medical
rounds for nurses, rounds with the physical therapits, dan nursing rounds.

2.7 TAHAPAN RONDE KEPERAWATAN


(Nursalam, 2014), tahapan ronde keperawatan adalah :
1. Pre-rounds, meliputi: preparation (persiapan), planning (perencanaan),
orientation (orientasi).
2. Rounds, meliputi: introduction (pendahuluan), interaction (interaksi),
observation (pengamatan), instruction (pengajaran), summarizing
(kesimpulan).
3. Post-rounds, meliputi: debriefing (tanya jawab), feedback (saran), reflection
(refleksi), preparation (persiapan).

Langkah-langkah Ronde Keperawatan adalah sebagai berikut:


1) Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
b. Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga
2) Pelaksanaan
a. Penjelasan tentang klien olehperawat primer dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan danrencana tindakayang
akan/telah dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala
ruangan tentang masalah klien serta tindakan yang akan dilakukan
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang
akan ditetapkan.
3) Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.
4) Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi pada pelaksanaan ronde keperawatan adalah
sebagai berikut :
a. Struktur
1) Persyaratan administratif (informed consent, alat dan lainnya).
2) Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
3) Persiapan dilakukan sebelumnya.
b. Proses
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
2) Seluruh perserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran
yang telah ditentukan.
c. Hasil
1) Klien merasa puas dengan hasil pelayanan.
2) Masalah klien dapat teratasi.
3) Perawat dapat :
 Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
 Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
 Meningkatkan kemampuan validitas data klien.
 Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
 Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah klien.
 Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana
asuhan keperawatan.
 Meningkatkan kemampuan justifikasi.
 Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

2.8 MEKANISME RONDE KEPERAWATAN


1. Perawat membaca laporan mengenai pasien melalui status pasien sebelum
melakukan ronde keperawatan. Hal ini dilanjutkan bahwa perawat sebaiknya
melihat laporan penilaian fisik dan psikososial pasien 2-3 menit. Selain
itu juga perawat menetapkan tujuan yang ingin dicapai ketika pelaksanaan
ronde keperawatan. Sebelum menemui asien, sebaiknya perawat membahas
tujuan yang ingin dicapai (Clement, 2011).
2. Perawat menentukan pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan. Hal itu
disebut sebelum dilakukan ronde perawat primer (PP) menentukan 2-3 klien
yang akan di ronde dan ditentukan pasien yang akan di ronde. Sebaliknya
dipilih klien yang membutuhkan perawatan khusus dengan masalah yang
relative lebih kompleks (Sitorus & Yulia, 2006).
3. Ronde keperawatan dilakukan pada pasien. Perawat melaporkan kondisi,
tindakan yang sudah dilakukan dan akan dilakukan, pengobatan, serta
rencana yang lain. (Clement, 2011) saat ronde keperawatan melaporkan
tentang kondisi pasien, asuhan keperawatan, perawat medis dan
prognosis.Selain itu juga menurut Annual review of nursing education dalam
ronde keperawatan perawat mendiskusikan diagnosis keperawatan yang
terkait, intervensi keperawatan, dan hasil. Mengenai masalah yang sensitive
hendaknya tidak boleh dibicarakan dihadapan pasien. Masalah yang sensitive
sebaiknya tidak didiskusikan dihadapan klien (Sitorus & Yulia, 2006).
4. Waktu pelaksanaan ronde bermacam-macam tergantung kondisi dan situasi
ruangan. (Sitorus & Yulia, 2006) menyebutkan waktu yang dilakukan untuk
melakukan keseluruhan ronde adalah setiap hari dengan waktu kurang lebih 1
jam ketika intensitas kegiatan di ruang rawat sudah relative tenang.

2.9 KOMPONEN TERLIBAT RONDE KEPERAWATAN


Menurut (Nursalam, 2002), dalam ronde keperawatan setiap perawat memiliki
peran masing-masing diantaranya :
1. Perawat primer dan perawat assosciate
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa
untuk memaksimalkan keberhasilan, antara lain:
a) Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
b) Menjelaskan masalah keperawatan utama.
c) Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
d) Menjelaskan tindakan selanjutnya.
e) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2.   Perawat primer lain atau konsuler
a) Memberikan justifikasi.
b) Memberikan reinforcement.
c) Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional.
d) Mengarahkan dan koreksi.
e) Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Ronde kepearwatan merupakan kegiatan yng bertujuan untuk mengatasi
masalahh keperawatan yang berfokus pada pasien dan dilakukan oleh
perawat. Dalam hal ini pasien dilibatkan secara langsung dan pasien yang
dipilih memeiliki kriteria pasien dengan kasus baru atau langka, serta
pasien yang mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi
meskipun sudah dilakuakan tindakan keperawatan. Ronde keperawatan
akan meninhkatkan keterampilan dan pengetahuan pada perawat, selain
perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien
berhasil atau tidak.
2. Melalui ronde keperawatan, evaluasi kegiatan, rintangan yang dihadapi
oleh perawat atau keberhasilan dalam asuhan keperawatan dapat dinilai.
3. Ada empat macam tipe ronde keperawatan yang dikenal yaitu
matrons’rounds, nurse management rounds, patient comfort rounds dan
teaching rounds. Sedangkan untuk langkah – langkah keperawatan dapat
dibagi menjadi pra ronde, pelaksanaan ronde, serta pasca ronde. Adapun
strategi ronde keperawatan yang efektif dapat dilakukan dengan
melakukan persiapan yang seksama, membuat perencanaan apa yg
akan dilakukan, orientasikan pada perawat tujuan yang ingin
dicapai, memprekenalkan diri pada tim, meninggalkan waktu untuk
pertanyaan, serta melakukan evaluasi pelaksnaan yang telah dilakukan.

3.2 SARAN
Diharapkan para pembaca memperbanyak literatur dalam pembuatan
makalah agar dapat membuat makalah yang baik dan benar. Terutama litelatur
yang berhubungan dengan penatalaksaan yang lebih efektif mengenai ronde
keperawatan karena di dalam makalah ini pelaksanaan masih banyak
kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA

Clement, I. (2011). Management nursing services and education. India.


Close, A., & Castledine, G. (2005). Clinical rounds part 1: matrons’
rounds. British  Journal of Nursing. 
Nursalam. (2002). Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2009). Manajemen Keperawatan : Aplikasi dan Praktik
Keperawatan Profesional, Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2014).  Manajemen Keperawatan: Aplikasi
Dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 4. Jakarta: Salemba
Medika.
Saleh, Z. (2012). Pengaruh Ronde Keperawatan Terhadap Tingkat
Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda. Universitas Indonesia.
Sitorus, R., & Yulia. (2006).  Model Praktik Keperawatan Profesional
di Rumah Sakit. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai