NIM : 202007008
PROGSUS B SI 2020
Berikut adalah hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk pemulangan pasien (WHO,
2005) :
3. Disebuah rawat inap RS Bina Sehat, kepala ruangan ingin mencoba memberikan
metode asuhan keperawatan professional. Di ruang tersebut terdapat 4 perawat
lulusan DIII keperawatan, 9 perawat lulusan SPK dan 3 orang POS ( pembantu
perawat). Kapasitas tempat tidur 25 dengan BOR 80%. Kepala ruangan ingin
menerapkan metode pemberian asuhan keperawatan yang sesuai dengan ruangan
tersebut. PERTANYAAN :
a. Tentukan metode pemberian asuhan keperawatan yang tepat dan berikan
alasan !
Jawab :
Metode Tim: Metode tim merupakan pemberian asuhan keperawatan, yaitu
seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok klien melalui upaya kooperatif
dan kolaboratif. Namun pada metode ini, kesinambungan asuhan keperawatan
belum optimal sehingga para pakar mengembangkan metode keperawatan primer
(Douglas,1992).
Tujuan pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan menurut Arwani &
Supriyatno (2005), adalah untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan objektif pasien sehingga pasien merasa puas. Selain itu, metode tim
dapat meningkatkan kerjasama dan koordinasi perawat dalam melaksanakan
tugas, memungkinkan adanya transfer of knowledge dan transfer of experiences di
antara perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dan meningkatkan
pengetahuan serta keterampilan dan motivasi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan.
b. Buat suatu struktur/ bagan MAKP sesuai situasi diatas !
Jawab
Kepala Ruangan
4. Jelaskan apa saja yang harus dipersiapkan untuk implementasi sentralisasi obat !
Jawab :
1. Persiapan
a. Prasarana yang disiapkan untuk penyimpanan obat disiapkan,
baik itu lemari obat, tempat obat, surat persetujuan dan lembar
obat.
DOKTER
PENDEKATAN PERAWAT
KELUARGA/ PASIEN
FARMASI/ APOTIK
KELUARGA/ PASIEN
SURAT PERSETUJUAN
PP / PERAWAT YANG
MENERIMA
PENGATURAN / PENGELOLAAN
OLEH PERAWAT
5. Jawab :
- Bedside handover merupakan pertukaran shift yang dilakukan
oleh perawat disamping tempat tidur pasien dimana perawat
melibatkan pasien dalam perawatan, supaya pasien dapat
mengajukan pertanyaan dan memberikan masukan untuk
perawatannya. Melalui bedside handover perawat dapat
meningkatkan keselamatan pasien yang mencakup lingkungan
pasien seperti posisi tempat tidur, dan alat-alat medis disamping
pasien berfungsi dengan baik. Manfaat bedside handover bagi
pasien yaitu pasien dapat terlibat dalam pengambilan keputusan
mengenai perawatannya, meningkatkan komunikasi antara pasien
dengan perawat, meningkatkan keamanan perawatan pasien dan
pasien dapat mengetahui perawat yang akan merawat pasien
untuk selanjutnya.
- Sedangkan traditional hand over adalah
a. Dilakukan hanya di meja perawat.
b. Menggunakan satu arah komunikasi sehingga tidak
memungkinkan munculnya pertanyaan atau diskusi.
c. Jika ada pengecekan ke pasien hanya sekedar memastikan
kondisi secara umum.
d. Tidak ada kontribusi atau feedback dari pasien dan keluarga,
sehingga proses informasi dibutuhkan oleh pasien terkait
status kesehatannya tidak up to date.