Selain hak pasien dan keluarga tentunya diperlukan pula kewajiban pasien
berdasarkan UU RI No.29 Pasal 53 tahun 2009 tentang praltil kedokteran
yaitu :
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatan
2. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter atau dokter gigi
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku disarana pelayanan kesehatan
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diberikan
5. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dib
uat
Berikut ini adalah beberapa alasan atau fungsi dan pentingnya penulisan
rencana asuhan :
6. Bagan -
Alir
8. Unit a. Klinik
Terkait b. Masyarakat
9. Rekam No Yang Isi Tanggal Mulai
Historis Diubah Perubahan diberlakukan
Perubaha
n
Petugas mempersilahkan
pasien mencuci tangan di
tempat yang telah di
sediakaan
Petugas memberikan
edukasi pentingnya
penggunaan masker dan
kewajiban memakai
masker Ketika berobat ke
Klinik kemudian
memberikan masker
apabila ada pasien yang
belum memakai masker
dari rumah
Tujuan:
Prosedur:
0. Subjective (Data Subjektif)
Berisikan keluhan yang dirasakan oleh pasien sekarang / saat ini.
1. Objective (Data Objektif)
Berisikan hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
2. Asessment (Pengkajian)
Kesimpulan dalam bentuk suatu diagnosis kerja, diagnosis
differensial, atau suatu penilaian keadaan berdasarkan hasil data
subjektif dan data objektif.
3. Plan (Rencana)
Tuliskan rencana diagnostik, rencana terapi atau tindakan,
rencana monitoring dan rencana edukasi, kolaborasi
Semua petugas kesehatan menulis SOAP lurus ke bawah
dikolom hasil pemeriksaan, analisis, rencana
penatalaksanaan pasien.
Kolom penatalaksanaan (SOAP) oleh tenaga kesehatan
adalah semua rencana tindakan yang dilakukan terhadap
pasien.
Konsul dilakukan oleh perawat, bidan dan petugas tenaga
kesehatan lainnya ke dokter umum ditulis dikolom instruksi
tenaga kesehatan di sebelah kanan.
Konsul dilakukan oleh dokter umum ke DPJP maka
instruksi DPJP tetap ditulis di kolom penatalaksanaan
sebagai bagian dari Plan (SOAP).
PELAYANAN PASIEN RESTRAIN
Rekam medis adalah bagian penting dari seluruh pelayanan kepada pasien
mulai saat kunjungan pertaman hingga kunjungan-kunjungan berikutnya.
Sebagai informasi tertulis tentang perawatan kesehatan pasien, rekam medis
digunakan dalam pengelolaan dan perencanaan fasilitas dan pelayanaan
kesehatan, juga digunakan untuk penelitian medis dan untuk kegiatan
statistik pelayanan kesehatan.
Rekam Medis adalah berkas yang beiisi catatan dan dokumen mengenai
identitas pasien, basil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
lainnya yang diterima pasien pada sarana kesebatan, baik rawat jalan maupun
rawat inap.
Ada dua kelompok data rekam medik rumah sakit di sebuah rumah sakit yaitu
kelompok data medik dan kelompok data umum (Permenkes, 1992: 28).
Data Medik
Petunjuk teknis rekam medik rumah sakit sudah tersusun tahun 1992 dan
diedarkan ke seluruh organisasi Rumah Sakit di Indonesia. Ada dua jenis
rekam medik rumah sakit (Permenkes, 1992: 28). Yaitu :
Hampir sama dengan isi rekam medis untuk pasien rawat jalan, kecuali
persetujuan pengobatan atau tindakan, catatan konsultasi, catatan perawatan
oleh perawat dan tenaga kesehatan lainnya, catatan observasi klinik, hasil
pengobatan, resume akhir, dan evaluasi pengobatan.
Selain dokter dan dokter gigi yang membuat/mengisi rekam medis, tenaga
kesehatan lain yang memberikan pelayanan langsung kepada pasien dapat
membuat/mengisi rekam medis atas perintah/ pendelegasian secara tertulis
dari dokter dan dokter gigi yang menjalankan praktik kedokteran.
Data Umum
Data umum dihasilkan oleh kelompok kegiatan non medik yang akan
mendukung kegiatan kelompok data medik di poliklinik. Beberapa
contoh kegiatan Poliklinik adalah kegiatan persalinan, kegiatan
radiologi, kegiatan perawatan, kegiatan pembedahan, kegiatan
laboratorium dan sebagainya. Data umum pendukung didapatkan dari
kegiatan pemakaian ambulans, kegiatan pemesanan makanan, kegiatan
kepegawaian, kegiatan keuangan dan sebagainya (Permenkes, 1992: 28).
Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis
Di dalam uraian ini terdapat dua pengertian yang sangat erat kaitannya yaitu :
1. Aspek Administrasi
2. Aspek Medis
3. Aspek Hukum
4. Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya mengandung
data / informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan.
5. Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya
menyangkut data / informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.
6. Aspek Pendidikan
7. Aspek Dokumentasi
Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran menegaskan bahwa dokter dan dokter
gigi wajib membuat rekam medis dalam menjalankan praktik kedokteran.
Setelah memberikan pelayanan praktik kedokteran kepada pasien, dokter dan
dokter gigi segera melengkapi rekam medis dengan mengisi atau menulis
semua pelayanan praktik kedokteran yang telah dilakukannya.Setiap catatan
dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan petugas
yang memberikan pelayanan atau tindakan. Apabila dalam pencatatan rekam
medis menggunakan teknlogi informasi elektronik, kewajiban membubuhi
tanda tangan dapat diganti dengan menggunakan nomor identitas
pribadi/personal identification number (PIN).Dalam hal terjadi kesalahan saat
melakukan pencatatan pada rekam medis, catatan dan berkas tidak boleh
dihilangkan atau dihapus dengan cara apapun. Perubahan catatan atas
kesalahan dalam rekam medis hanya dapat dilakukan dengan pencoretan dan
kemudian dibubuhi parafpetugas yang bersangkutan. Lebih lanjut penjelasan
tentang tata cara ini dapat dibaca pada Peraturan Menteri Kesehatan
tentang Rekam Medis dan pedoman pelaksanaannya.
Rekam medis harus disimpan dan dijaga kerahasiaan oleh dokter, dokter gigi
dan pimpinan sarana kesehatan. Batas waktu lama penyimpanan menurut
Peraturan Menteri Kesehatan paling lama 5 tahun dan resume rekam medis
paling sedikit 25 tahun.
13. Bagan -
Alir
14. Unit e. Klinik
Terkait f. Masyarakat
15. Reka No Yang Isi Tanggal Mulai
m Diubah Perubahan diberlakukan
Historis
Perubaha
n
8. Pelayanan Rujukan
PELAYANAN RUJUKAN
SOP No. :
Dokumen 008/001-SOP/KSM/
01/2022
No. Revisi :
Tanggal : 7 Januari 2023
Terbit
Halaman : 2 Halaman
KLINIK dr Melisa Septi
SUMARNO
Mawarini
MEDIKA
System rujukan adalah suatu system jaringan pelayanan
Kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan
tanggung jawab secara timbal balik atas masalah yang
timbul, baik secara horizontal (komunikasi antar unit yang
sederajat) ataupun secara vertikal ke fasilitas pelayanan yang
lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak dibatasi
wilayah administrasi.
1. Pengertian
- Rujukan internal adalah horizontal yang terjadi antar
unit pelayanan di dalam institusi tersebut.
Rujukan eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-
unit dalam jenjang pelayanan Kesehatan, baik horizontal
(dari klinik rawat jalan ke rumah sakit) maupun vertikal
1. Untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi
pelayanan Kesehatan secara terpadu
16. Bagan -
Alir
17. Unit A. Klinik
Terkait B. Masyarakat
18. Reka No Yang Isi Tanggal Mulai
m Diubah Perubahan diberlakukan
Historis
Perubaha
n
3. Kebijakan
4. Referensi Permenkes No. 269 Tahun 2008
a. Rekam medis pada sarana pelayanan Kesehatan non
rumah sakit (klinik) wajib disimpan sekurang-
kurangnya untuk jangka waktu 2 (dua) tahun
terhitung dari tanggal pasien terakhir pasien berobat
b. Setelah batas waktu yang ditentukan terlampaui,
rekam medis dapat di musnahkan
- Prosedur referensi status rekam medis :
Dilihat dari kunjungan terakhir
Setelah 2 (dua) tahun dari kunjungan terakhir
pasien tersebut tidak berkunjung ke klinik ,
berkas di ambil dari rekam medis yang masih
aktif, kemudian catat dalam buku retensi
rekam medis
Retensi dilakaukan satu tahun sekali
- Prosedur pemisahan status rekam medis dari aktif
menjadi inaktif
Dilihat dari kunjungan terakhir
Rekam medis yang tidak aktif selama 2 (dua)
5. Langka tahun terhitung dari kunjungan terakhir
pasien, berkas dipisahkan di ruang
h-langkah lain/terpisah dari status rekam medis aktif ,
kemudian catat di buku catatan rekam medis
in aktif
Status rekam medis inaktif di kelompokan
sesuai dengan tahun terakhir kunjungan
- Prosedur pemusnahan
Status rekam medis yang sudah memenuhi
syarat untuk di musnahkan di laporkan
kepada kepala Klinik
Kepala klinik membuat surat keputusan
tentang pemusnahan status rekam medis
Khusus untuk arsip status rekam medis yang
rusak atau tidak dapat di baca dapat
langsung di musnahkan dengan terlebih
dahulu di catat dalam buku catatan
pemusnahan
Pemusnahan di laksanakan dengan di bakar
biasa disaksikan oleh kepala klinik
6. Bagan -
Alir
7. Unit A. Klinik
Terkait B. Masyarakat
No Yang Isi Tanggal Mulai
8. Rekam
Diubah Perubahan diberlakukan
Historis
Perubahan