Anda di halaman 1dari 60

BAB III

PENYELENGGARAAN KESEHATAN
PERORANGAN
( PKP )
H. Mochamad Ismail

Lafkespri.org
Standar PKP – 1
Hak Pasien dan Keluarga
PELAYANAN KLINIK
Dasar :
 Nilai-nilai keunikan pada diri pasien dan keluarganya.
 EMPATI
Dalam memberikan asuhan :
 Contoh : Klinik melibatkan pasien dan keluarga dalam menentukan
keputusan dalam pemberian asuhan ( salah satu Hak Px & Klrga )
 Diatur dalam kebijkan  SK, SOP
Kerahasiaan pasien menjadi hal penting yang harus di pahami :
 Oleh PJ & seluruh staf.
 RM : Standar ? (bentuk fisik, pemanfaatan, ruang penyimpanan dll)  (SK,SOP)
Pasien dan keluarga berhak :
 Menyampaikan keluhan ttg pelayanan yang mereka terima.
 Menyediakan sarana & media  SK, SOP tim Pengelolaan Keluhan & TL
ELEMEN PENILAIAN
• Tersedia bukti klinik mensosialisasikan hak dan kewajiban pasien. (D,O)
• Tersedia bukti petugas menjelaskan tentang hak dan kewajiban pasien beserta keluarganya. (D,W)
• Pasien mengerti dan memahami hak dan kewajibannya (D,W)
• Ada pemenuhan hak pasien berkebutuhan khusus atau dalam kondisi khusus. (W,O)
• Tersedia petugas, media atau tempat untuk menyampaikan
• keluhan pelayanan bagi pasien atau keluarga. (W,O)
• Ada tindak lanjut keluhan oleh klinik dan dikomunikasikan dengan pasien atau keluarga. (D,W,O)
• Ada dokumentasi pengaduan dan tindak lanjut yang telah dilakukan (D,W)
Standar PKP – 2
Klinik Melibatkan Pasien & Keluarga Dalam
Proses Asuhan
Dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka PPA :
Melibatkan Px dan keluarga dalam proses asuhan pasien.
 SK, SOP
Maksud dan Tujuan
Px dan keluarga mengetahui dan menyetujui :
Asuhan dan pelayanan yang mereka terima di klinik.
 Bukti dokumen
Pasien dan keluarga diberitahu oleh PPA informasi tentang :
Rencana asuhan, proses asuhan & kemungkinan hasil asuhan yang diberikan
 Bukti dokumen
Persetujuan khusus untuk tindakan medik khusus dan resiko tinggi
( informed consent ).
 SK, SOP, Bukti dokumen
Klinik Melibatkan Pasien & Keluarga Dalam
Proses Asuhan ..lanjutan
Informed consent sedikitnya memuat informasi dan penjelasan :
• Nama/Identitas lengkap
• Tindakan apa,
• Resiko tindakan,
• Kemungkinan komplikasi,
• Tindakan alternative dan
• Hal-hal lain yang perlu dipersiapkan oleh pasien dan keluarga
ELEMEN PENILAIAN

1. Ada bukti pelaksanaan persetujuan tindakan kedokteran dan

terdokumentasi di rekam medik pasien (D)

2. Px / keluarga mengetahui rencana asuhan, diagnostik dan

kemungkinan hasil asuhan yang diberikan (D,W)


Standar PKP – 3
Penerimaan Pasien Klinik
Dalam Proses penerimaan pasien :
Klinik melakukan pendaftaran dan skrining.
 SK, SOP : Mengelola pendaft & skrining
Tujuan untuk :

Mengetahui kebutuhan pasien &


Menilai kemampuan klinik… bisa dilayani / rujuk
 Tersurat dalam SK, SOP
Maksud dan Tujuan

Metode skrining dapat diterapkan di klinik sesuai kebutuhan :


Skrining cepat dengan instrument sederhana,
Pengamatan atau visual,
Pemeriksaan fisik dan menggunakan metode triase pada klinik yang memiliki UGD da
SDM yang kompeten.
 Tersurat dalam SK
ELEMEN PENILAIAN

1. Ada prosedur pendaftaran yang ditetapkan (D)


2. Ada bukti pelaksanaan pendaftaran sesuai regulasi yang ditetapkan (W,O)
3. Ada prosedur skrining yang ditetapkan (D)
4. Ada bukti pelaksanaan skrining sesuai regulasi yang ditetapkan (W,O)
Standar PKP – 4
Pengkajian Pasien
Proses pengkajian dilakukan secara komprehensif, mencakup :
Berbagai kebutuhan dan harapan Px dan keluarga
SK, SOP
Maksud dan Tujuan
Proses kajian Px menentukan efektifitas asuhan yang akan dilakukan.
Ketika Px diterima di klinik untuk memperoleh Yanis perlu :
Dilakukan kajian awal oleh tenaga medis, keperawatan/
kebidanan dan tenaga pemberi asuhan lainnya
( Kajian klinis, keperawatan, kebidanan, gizi, san.dar dll )
 Diatur dalam SK, SOP
Standar PKP – 4
Pengkajian Pasien
Kajian Awal
Isi : minimal kajian awal :
Status fisik/klinis
Psikososial-spiritual
Riwayat kesehatan pasien
Riwayat penggunaan obat
Status gizi pasien 
 Tertuang dalam SK, SOP
Kajian ulang
Isi : perkembangan pasien dan dievaluasi secara berkala
dengan menggunakan form Catatan Perkembangan
Pasien Terintegrasi (CPPT).
 Tertuang dalam SK, SOP
ELEMEN PENILAIAN

1. Ada bukti dilakukan kajian pasien oleh PPA dalam penetapan diagnosis
yang dituangkan ke dalam rekam medis. (D,O)
2. Kajian awal sekurang kurangnya memuat data a) sampai e) (D)
3. Kajian ulang dibuat dalam bentuk CPPT dan terdokumentasi di Rekam
Medik (D)
Standar PKP – 5
Rencana Asuhan dan Pelaksnaan
Pelaksanaan asuhan :
• Harus sesuai dengan rencana asuhan.

Rencana asuhan menjelaskan :


• Asuhan dan pengobatan/tindakan yang diberikan kepada Px
Maksud dan Tujuan

Rencana asuhan :
Menjelaskan asuhan dan pengobatan/ tindakan yang diberikan
kepada seorang Px
Memuat satu paket tindakan yang dilakukan oleh dokter untuk
mendukung diagnosis yang ditegakkan melalui pengkajian.
Didokumentasikan dengan baik di RM Px
Tujuan utama rencana asuhan :
Memperoleh hasil klinis yang optimal
• Px mempunyai hak untuk mengambil keputusan terhadap asuhan yang akan diperoleh.
• Px berhak menolak atau menyetujui rencana asuhan setelah mendapat penjelasan dari dokter.
Maksud dan Tujuan
 Pemberian terapi gizi sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten
dengan asuhan klinis.
 Kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasien membutuhkan asupan
makanan dan gizi yang memadai, oleh karena itu :
makanan perlu disediakan secara regular,
sesuai dng rencana asuhan, umur, budaya.
 Pasien berperan serta dalam perencanaan dan seleksi makanan.
 Pemesanan dan pemberian makanan dilakukan sesuai dengan
status gizi dan kebutuhan pasien.
 Setiap pasien harus mengkonsumsi makanan sesuai dengan standar
angka kecukupan gizi.
 Terapi gizi pada Px rawat inap harus dicatat & didokumentasikan dgn baik.
 Keluarga Px dapat berpartisipasi dalam menyediakan makanan, bila:
Sesuai dan konsisten dengan kajian kebutuhan Px dan rencana asuhan, dengan
sepengetahuan dari petugas kesehatan yang berkompeten &
Disimpan dalam kondisi yang baik untuk mencegah kontaminasi.
• .
ELEMEN PENILAIAN
1. Ada bukti rencana asuhan  oleh PPA dan terdokumentasi di RM (D)
2. Ada bukti pelaksanaan asuhan dan terdokumentasi di RM pasien (D)
3. Ada bukti rencana asuhan dievaluasi secara berkala oleh pemberi asuhan (D)
4. Asuhan gizi  dilakukan oleh petugas yang berkompeten sesuai dengan aturan perundangan
(D)
5. Distribusi dan pemberian makanan dilakukan sesuai jadwal dan pemesanan dan di
dokumentasikan. (D,W)
6. Pasien dan/atau keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diet pasien dan keamanan atau
kebersihan makanan. (D,W)
7. Persagi : Rencana asuhan PPA
8. Ada formatnya dan dilakukan oleh Nutrisionis Dietisien
Standar PKP – 6
Pelayanan Promotif dan Preventif
Klinik menyediakan pelayanan ;
Kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Penyelenggaraan pelayanan promotif & preventif di klinik:
 Sesuai dengan kebutuhan pasien dan masyarakat serta
mendukung program prioritas nasional
 Dilakukan pemantauan secara berkesinambungan
Maksud dan Tujuan

Klinik menyelenggarakan pelayanan promotif dan preventif


sesuai dengan kebutuhan pasien & masyarakat serta

Mendukung program prioritas nasional seperti :


• Pemberian edukasi baik secara langsung ataupun
• Menggunakan media komunikasi : banner, leafleat & multi media.
• Kegiatan promotif & preventif dilakukan pemantauan kesinambungan.
ELEMEN PENILAIAN

Ada pelayanan promotif dan preventif yang dilakukan secara berkala (D,W).
Ada bukti pelaksanaan dan laporan pelaksanaan program promotif dan preventif
(D)
ELEMEN PENILAIAN

Klinik menetapkan :
• Regulasi pelayanan pasien risiko tinggi dan
• Penyediaan pelayanan risiko tinggi
Dasar : PPK / Panduan Praktik Klinis &
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Maksud dan Tujuan

Klinik menetapkan :
Regulasi / SK tentang pasien risiko tinggi yang mampu dilayani.
Pelayanan pasien resiko tinggi a.l :
Pasien emergensi
Pasien dengan penyakit menular
Pasien dialisis
Pasien dengan risiko bunuh diri
Populasi pasien rentan, lansia, anak-anak dan pasien berisiko tindak kekerasan atau
ditelantarkan.
Pelayanan risiko tinggi antara lain :
Pelayanan pasien dengan penyakit menular.
Pelayanan pasien yang menerima dialisis.
Pelayanan pasien yang menerima kemoterapi.
ELEMEN PENILAIAN

1. Ada pelayanan pasien risiko tinggi pada klinik (D)


2. Ada bukti pelaksanaan pemberian pelayanan pada pasien risiko tinggi dan
pelayanan risiko tinggi sesuai SPO yang ada (D, W)
Standar PKP – 8
Pelayanan Anestesi dan Bedah
Pelayanan anestesi dan bedah dilaksanakan :
1. Sesuai standar dan peraturan perundang- undangan yang berlaku,
2. Sesuai dengan perencanaan dan kajian secara komprehensif
Maksud dan Tujuan

Pelayanan anestesi di klinik dilaksanakan :


 Sesuai standar dan peraturan per UU yang berlaku.

Klinik pratama : hanya melakukan anestesi lokal,


Klinik utama :
Selain anestesi lokal dapat melakukan anestesi sedasi IV.

Dalam memberikan pelayanan anestesi, klinik menetapkan / SK :


Program mutu dan keselamatan pasien meliputi :
Kajian pra anestesi
Pemantauan intra anestesi
Pemantauan paska anestesi
Maksud dan Tujuan

Pelayanan bedah diberikan :


 Sesuai dengan perencanaan berdasarkan hasil kajian dan
 Dicatat dalam rekam medis pasien.
Klinik pratama :
Hanya melakukan bedah kecil (minor)
Tanpa anestesi umum dan/ atau spinal.
Klinik utama :
Dapat melakukan tindakan bedah kecuali
Bedah yang menggunakan anestesi umum dengan inhalasi/spinal,
Operasi sedang berisiko tinggi dan operasi besar.
Maksud dan Tujuan

Dalam memberikan pelayanan bedah :


Klinik menetapkan program mutu dan KP meliputi:
Kajian pra bedah
Penandaan lokasi operasi
Pelaksanaan surgical safety check list.
Pelayanan anestesi dan bedah dilaksanakan pada fasilitas kesehatan
yang memenuhi syarat :
-. Salah satunya adalah ruang bedah yang sesuai
dengan standar
ELEMEN PENILAIAN

1. Klinik menetapkan prosedur pelayanan anestesi dan bedah sesuai


kebutuhan. (R)
2. Pelayanan anestesi dan bedah dilakukan oleh tenaga medis yang
kompeten sesuai dengan per-UU yang berlaku. (D,O,W)
3. Jenis, dosis dan teknik anestesi dan pemantauan status fisiologi
pasien selama pemberian anestesi oleh petugas dicatat dalam rekam
medis pasien. (D,O,W)
4. Ada bukti pelaksanaan kajian pra bedah (D)
5. Ada bukti pelaksanaan kajian pra anestesi (D)
6. Ada bukti pemantauan dan evaluasi paska anestesi dan bedah (D)
Standar PKP – 10
Pemulangan dan Tindak Lanjut Perawatan

Pemulangan dan tindak lanjut pasien ber tujuan :


 Untuk kelangsungan layanan dipandu oleh
prosedur / SOP yang baku dan jelas.
Rujukan dilaksanakan :
 Apabila klinik tidak memiliki sarana dukung
pelayanan sesuai dengan kebutuhan Px
 Apabila klinik tidak memiliki kompetensi
penanganan yang sesuai dengan kebutuhan Px
Maksud dan Tujuan

Klinik dapat memberikan pelayanan rawat inap / ranap ;


• Paling lama 5 (lima) hari,
Apabila memerlukan ranap > 5 hari maka Px harus :
• Secara terencana dirujuk ke rumah sakit sesuai dengan perUU
Pemulangan pasien dilakukan berdasarkan
• kriteria pulang yang ditetapkan oleh PJ klinik dan
• didokumentasikan pada resume pasien pulang.
Diperlukan informasi yang diberikan kepada pasien/ keluarga pada saat pemulangan
atau rujukan.
• Agar pasien/keluarga memahami tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk
mencapai hasil pelayanan yang optimal
ELEMEN PENILAIAN

• Dokter melaksanakan pemulangan dan menyusun rencana tindak lanjut sesuai


dengan rencana yang disusun dan kriteria pemulangan. (D)

• Ada bukti ringkasan pulang pasien dalam rekam medis. (D,O,W)

• Ada bukti pemberian informasi kepada pasien saat pulang (D,W)


Standar PKP – 10
Pelayanan Rujukan
Pelayanan Rujukan dilaksanakan apabila klinik tidak memiliki :
Kompetensi penanganan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
.
Maksud dan Tujuan

Jika kebutuhan pasien terhadap pelayanan tidak


dapat dipenuhi oleh klinik, maka pasien harus
Di rujuk ke fasyankes yang mampu menyediakan
pelayanan yang berdasarkan :
• Kebutuhan Px & telah bekerja sama dengan klinik.
Proses rujukan harus diatur dengan :
• Kebijakan/SK dan prosedur/SOP sehingga pasien dijamin
memperoleh pelayanan yang dibutuhkan di tempat
rujukan pada saat yang tepat.
.
.
Maksud dan Tujuan

Px / keluarga Px mempunyai hak :


 Untuk memperoleh informasi tentang rencana rujukan.
Untuk memastikan kontinuitas pelayanan,
 Informasi tentang kondisi pasien :
Kondisi klinis pasien,
Prosedur dan pemeriksaan yang telah dilakukan dan
Kebutuhan pasien lebih lanjut
Dituangkan dalam surat rujukan dikirim bersama Px.
.
.
Maksud dan Tujuan

Klinik yang menyelenggarakan pelayanan ranap


menyediakan sarana transportasi rujukan pasien
(ambulance) yang memenuhi persyaratan sesuai
ketentuan perundang perundangan
Dalam hal klinik belum memiliki ambulans,
 Dapat dipenuhi melalui kerja sama dengan fasyankes lain.
.
ELEMEN PENILAIAN

1. Ada tata cara dan prosedur Rujukan Px (R)


2. Klinik yang merujuk Px memastikan bahwa fasyankes yang dituju
dapat memenuhi kebutuhan Px (D,W).
3. Px / keluarga Px memperoleh informasi rujukan dan memberi
persetujuan untuk dilakukan rujukan berdasarkan kebutuhan
pasien (D,W)
4. Ada sarana transportasi rujukan yang memenuhi syarat ( khusus
klinik yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap). (W,O)
5. Ditambah daftar jejaring rujukan (D)
.
.
Standar PKP – 12
Penyelenggaraan Rekam Medis
Klinik melakukan penyelenggaran pelayanan RM
Sesuai dengan peraturan per-UU RM di klinik
Dipelihara dan terdokumentasi dengan baik.
.
Maksud dan Tujuan

R.Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang :


 Identitas pasien,
 Pemeriksaan,
 Pengobatan,
 Tindakan dan
 Pelayanan lain yang telah diberikan kepada PX.

R.Medis elektronik adalah :


 R.Medis yang dibuat dan disimpan dalam bentuk elektronik
( PMK no.24/2022 ), paling lambat Desember 2023
.
Maksud dan Tujuan

Isi RM pada klinik disesuaikan dengan peraturan per-UU yaitu :


Isi RM untuk pasien rawat jalan pada fasyankes sekurang-kurangnya memuat:
Identitas pasien ; Tanggal dan waktu
Hasil Ax (sekurang2 nya keluhan & riwayat peny.) DIAGNOSI RENC TATA
S LAKS
Hasil pemeriks. fisik & penunjang medik
Pelayanan lain yang telah diberikan pada pasien Tx & /
TINDAKAN
Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik
Persetujuan tindakan bila diperlukan
.
Maksud dan Tujuan

Isi ringkasan pulang sekurang-kurangnya memuat:


Identitas Px
Dx masuk & Indikasi Px dirawat
Ringkasan hasil pemeriks.fisik & Jang.Med Dx akhir  Tx & TL
Nama & TT Dr / Drg yang memberikan pelayanan kesehatan

Dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran


Wajib membuat RM.
Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi :
 Nama – Waktu – TT Dr, Drg / Nakes tertentu yg beri layanan
.
Maksud dan Tujuan

Ketika terjadi kesalahan dalam pencatatan pada RM :


 Dapat dilakukan pembetulan, cara :
 Pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dan
 dibubuhi paraf Dr, Drg, Nakes tertentu yang bersangkutan.
 Bertanggung jawab atas catatan & dokumen yang dibuat pada RM
Efek obat, efek samping obat & kejadian alergi :
 Didokumentasikan dalam RM.
Klinik menyediakan fasilitas ruangan yang diperlukan dalam rangka :
 Penyelenggaraan RM dengan mempertimbangkan kerahasiaan Px.
Maksud dan Tujuan

Rekam Medis pada klinik, Penyimpanan :


Wajib disimpan sekurang-kurangnya dalam :
 Jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung dari tanggal terakhir Px berobat
 Setelah batas waktu dilampaui :
 RM dapat dimusnahkan.
Informasi tentang
Identitas – Dx – Riwayat peny & pemeriks. & Riwayat Tx pasien
 Harus dijaga kerahasiaannya oleh
 Dr , Drg, Na.Kes tertentu.
 Petugas pengelola dan penanggung jawab klinik
Maksud dan Tujuan

Penjelasan tentang isi RM :


Hanya boleh dilakukan oleh :
 Dr atau Drg yang merawat pasien
 Dengan izin tertulis pasien / berdasarkan peraturan per UU.
Penanggung jawab klinik :
Dapat menjelaskan isi RM secara tertulis / langsung kepada pemohon :
 Tanpa izin pasien berdasarkan per UU.
 Bertanggung jawab atas hilang, rusak, pemalsuan dan/atau
penggunaan oleh orang atau badan yang tidak berhak terhadap RM.
Maksud dan Tujuan

Penjelasan tentang isi RM :


Hanya boleh dilakukan oleh :
 Dr atau Drg yang merawat pasien
 Dengan izin tertulis pasien / berdasarkan peraturan per UU.
Penanggung jawab klinik :
Dapat menjelaskan isi RM secara tertulis / langsung kepada pemohon :
 Tanpa izin pasien berdasarkan per UU.
 Bertanggung jawab atas hilang, rusak, pemalsuan dan/atau
penggunaan oleh orang atau badan yang tidak berhak terhadap RM.
Elemen Penilaian

1. Ada bukti penyelenggaraan rekam medis (D)


2. Pengelolaan Rekam Medis dilakukan oleh tenaga yang berkompeten (D)
3. Ada bukti rekam medis diisi secara lengkap oleh Profesional Pemberi Asuhan
(PPA) (D)
4. Ada tata cara penyimpanan, peminjaman dan pemusnahan RM (R)
5. Ada bukti klinik menjaga kerahasiaan rekam medis pasien (D,O)
Standar PKP – 12
Pelayanan Laboratorium

Pelayanan laboratorium dikelola :


Sesuai dengan Kebijakan/SK & Prosedur/SOP yg ditetapkan
Klinik menetapkan jenis2 pelayanan laboratorium yang tersedia
Maksud dan Tujuan

Klinik yang menyelenggarakan pelayanan laboratorium  :


• Menetapkan jenis2 pelayanan & pemeriksaan laborat yang tersedia.
• Regulasi pelayanan laborat disusun sebagai acuan yang meliputi :
 Kebijakan/SK & Pedoman serta prosedur-prosedur/SOP yan laborat.
• Laboratorium di dalam klinik tersebut wajib :
 Melakukan Pemantapan Mutu Internal (PMI) dalam setiap siklus
pemeriksaan laboratorium dan
 Mengikuti program Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara
periodik yang diselenggarakan oleh institusi yang ditetapkan
oleh pemerintah.  
Maksud dan Tujuan

Penanggung jawab klinik perlu mentapkan jangka waktu yang


dibutuhkan untuk melaporkan hasil tes laboratorium.
Hasil pemeriksaan yang segera /urgent ( dari UGD )
 Diberikan perhatian khusus.
Reagensia & bahan2 lain yang harus ada untuk pelayanan laborat
 Harus diidentifikasi dan ditetapkan.
Semua reagensia disimpan sesuai :
 Pedoman dari produsen atau instruksi penyimpanan yang ada pada kemasan.
Sesuai dengan peralatan dan prosedur yang dilaksanakan di laborat :
Perlu ditetapkan rentang nilai normal dan rentang nilai rujukan
Maksud dan Tujuan

Sesuai dengan peralatan dan prosedur yang dilaksanakan di laborat :


 Perlu ditetapkan rentang nilai normal dan rentang nilai rujukan

Jika pemeriksaan dilaksanakan oleh laborat di luar klinik, maka :


 Laporan hasil pemeriksaan harus dilengkapi dengan rentang nilai
normal dan rentang nilai rujukan.
Ada prosedur/SOP rujukan spesimen & / pengguna layanan, jika
 Pemeriksaan laboratorium tidak dapat dilakukan oleh klinik.
Elemen Penilaian

1. Ada penetapan jenis-jenis pelayanan laboratorium  yang


disediakan (R).
2. Terdapat Penanggung Jawab Laboratorium sesuai per–UU yg
berlaku. (R)
3. Klinik menetap kan rentang nilai normal untuk setiap jenis
pemeriksaan yang disediakan (D)
4. Ada bukti reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai
dengan jenis pelayanan yang ditetapkan, pelabelan &
penyimpanannya (D, W)
5. Ada bukti pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan
Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara berkala (D,O,W)
Standar PKP – 13
Pelayanan Radio Diagnostik
 Pelayanan radiologi diagnostik disediakan utk
memenuhi kebutuhan Px.
 Pelayanan radiodiagnostik dikelola sesuai dengan
kebijakan / SK & prosedur / SK yang ditetapkan
Maksud dan Tujuan

Pelayanan radiologi diagnostik di klinik :


Disesuaikan dengan kebutuhan dan sesuai keamanan radiasi.
Klinik yang memiliki pelayanan radiodiagnostik :
Dipastikan memiliki manajemen keamanan radiasi yang meliputi :
Kepatuhan terhadap standar yang berlaku dan peraturan per UU.
Kepatuhan terhadap standar dari manajemen fasilitas, radiasi dan
program pencegahan dan pengendalian infeksi.
Tersedia APD sesuai pekerjaan dan bahaya yang dihadapi.
Orientasi bagi semua staf pelayanan radiologi tentang praktik dan
prosedur keselamatan
Elemen Penilaian

1. Klinik menerapkan prosedur pelayanan radio diagnostik (R)


2. Ada bukti pelayanan radiologi sesuai dengan prosedur yang ada termasuk
kepatuhan terhadap manajemen keamanan radiasi  (D)
Standar PKP – 14
Pelayanan Kefarmasian

Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan peraturan per-UU


Maksud dan Tujuan

Dalam menjalankan praktik kefarmasian di klinik,


 Apoteker harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian
 Sehingga pelayanan yang diberikan optimal dan bermutu,
 Mampu melindungi pasien dan masyarakat dari :
Penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka KP/PS
 Serta menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian.
Klinik melaksanakan ..
Pengelolaan sediaan farmasi dan
Alat kesehatan serta
Pelayanan farmasi klinik
sesuai standar pelayanan kefarmasian.
Klinik secara berkala, minimal satu kali dalam setahun
Menetapkan formularium yang mengacu pada Formularium Nasional
Maksud dan Tujuan

RESEP.
Pengkajian resep dilakukan oleh tenaga kefarmasian, meliputi :
Pengkajian administrative,
Farmasetik dan
Klinis.
Peresepan hanya dilakukan oleh :
Tenaga medis  dokter, dokter gigi dan dokter spesialis
Maksud dan Tujuan

OBAT
Obat yang perlu diwaspadai adalah :
 Obat yang mengandung risiko yang meningkat
bila salah menggunakan dan
dapat menimbulkan bahaya pada pasien.
Penyimpanan dan penggunaan obat narkotik dan psikotropika
 sesuai dengan aturan perundangan.
Penyimpanan dan penggunaan obat narkotik dan psikotropika
sesuai dengan aturan per-UU
Klinik memperhatikan penyediaan obat keadaan darurat medis
sehingga saat terjadi kegawatdaruratan pasien cepat mendapatkan akses terhadap obat keadaan darurat medis
sesuai per-UU
Maksud dan Tujuan

KLINIK RAWAT INAP


Penggunaan obat oleh pengguna layanan/pengobatan sendiri
 baik yang dibawa ke klinik atau yang diresepkan atau dipesan di klinik,
Diketahui dan dicatat dalam rekam medis dan
Dilakukan rekonsiliasi obat
Elemen Penilaian

1. Tersedia bukti pengelolaan dan pelayanan sediaan farmasi BMHP dan alat
kesehatan oleh tenaga kefarmasian sesuai dengan per-UU. (D,O,W)
2. Tersedia daftar formularium obat klinik (D)
3. Ada kebijakan dan atau prosedur pengadaan obat sesuai dengan
regulasi (D)
4. Tersedia bukti dilakukan pengkajian resep dan pemberian obat
dengan benar pada setiap pelayanan pemberian obat. (D,O,W)
5. Tersedia bukti pemberian informasi obat dan konseling oleh Apoteker. (D,O)
6. Tersedia bukti rekonsiliasi obat pada pelayanan rawat inap sesuai dengan per-UU.
(D,O,W)
7. Tersedia obat emergensi pada unit-unit dimana diperlukan, dan dapat diakses
untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau, dan diganti tepat
waktu setelah digunakan atau bila kadaluarsa. (D,O,W)
Elemen Penilaian

8. Tersedia bukti penyimpanan dan pelaporan obat narkotika serta psikotropika


sesuai dengan regulasi (D,O,W)
9. Tersedia bukti penyimpanan obat termasuk obat high alert yang baik, benar dan
aman sesuai regulasi (D,O,W)
10.Tersedia kebijakan dan atau prosedur penanganan obat kadaluarsa/rusak (D,W)
11.Terdapat pencatatan dan pelaporan MESO/Monitoring Efek Samping Obat (D,W)
12.Ada kebijakan dan atau prosedur pemantauan dan pelaporan medication error
(D,W)
13.Dalam hal klinik tidak memiliki apoteker, sebagai penanggung jawab pelayanan
kefarmasian, ada bukti bahwa klinik hanya mengelola obat darurat medis sesuai
peraturan perundang-undangan (D,O,W)
THANK YOU

Lafkespri.org

Anda mungkin juga menyukai