Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA


PASIEN NY.A DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKD DAN ABSES
MANDIBULA

DI SUSUN OLEH

Kelompok V Kelompok VI

1. Mizan Farazli Iza, S.Kep 1. Ruth Jansen, S.Kep


2. M. Jabal Nur, S.Kep 2. Gloria Stevani, S.Kep
3. Muh. Chandra Adhitya 3. Grace Bura Patola, S.Kep
F, S.Kep 4. Yuyun Marsela, S.Kep
4. Mathilda Sandy, S.Kep

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
NANI HASANUDDIN
2023
KATA PENGANTAR
Segala Puja dan Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayahnya kepada penyusun makalah ini sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami menyusun proposal ini dengan maksud agar pembaca dapat memahami dan
mengerti serta menambah wawasan mengenai RONDE KEPERAWATAN, serta untuk
memenuhi tugas kami sebagai mahasiswa/I untuk menyelesaikan tugas kelompok dengan
menyusun proposal ini.
Kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan maaf sebesar – besarnya jika dalam
penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan yang diharapkan baik bagi para pembaca
maupun para pengajar.

Makassar, 31 Oktober 2023

penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen adalah suatu upaca kegiatan untuk mengarahkan, mengkoordinasi,


mengarahkan dan mengawasi dalam mencapai tujuan bersama dalam sebuah
organisasi. Manajemen keperawatan adalah upaya staf keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada pasien, keluarga,
serta masyarakat.

Manajemen sangat penting diterapkan di dalam ruangan agar semua kegiatan


tertata rapid an terarah, sehingga tujuan dapat dicapai bersama, yaitu menciptakan
suasana yang aman dan nyaman baik kepada sesama staf keperawatan maupun pasien.

Dalam pelaksanaan manajemen terdapat model praktik keperawatan


professional (MPKP)yang di dalamnya terdapat kegiatan ronde keperawatan. Ronde
keperawatan adalah suatu kegiatan dimana perawat primer dan perawat asosiet bekerja
sama untuk menyelesaikan masalah klien, dan klien dilibatkan secara langsung dalam
proses penyelesaian masalah tersebut.

Ronde keperawatan diperlukan agar masalah klien dapat teratasi dengan baik,
sehingga semua kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi. Perawat professional harus
dapat menerapkan ronde keperawatan, sehingga role play tentang ronde keperawatan
ini sangat perlu dilakukan agar mahasiswa paham mengenai ronde keperawatan dan
dapat mengaplikasikannya kelak saat bekerja.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum:
Penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Management Keperawatan.
2. Tujuan Khusus:
Adapaun tujun yang dicapai setelah penyampaian materi tentang Ronde
Keperwatan diharapkan mahasiswa mampu:
a. Mengetahui dan memahami pengertian ronde keperawatan
b. Mengetahui dan memahami karakteristik ronde keperawatan
c. Mengetahui tujuan ronde keperawatan
d. Mengetahui manfaat ronde keperawatan
e. Mengetahui dan memahami tipe-tipe ronde keperawatan
f. Mengetahui dan memahami tahapan ronde keperawatan
g. Mengetahui hal-hal yang harus dipersiapkan dalam ronde keperawatan
h. Mengetahui komponen yang terlibat dalam ronde keperawatan
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Ronde Keperawatan


Beberapa ahli mengungkapkan pengertian dari ronde keperawatan. Chambliss
(1996), ronde keperawatan adalah pertemuan antara staff yang usai kerja melaporkan
pada staf yang mulai kerja tentang kondisi pasien, dengan staf menjelaskan apa yang
telah dilakukan dan mengapa dilakukan yang membawa setiap kasus ke dalam kerangka
kerja berfikir staf, dan secara sistematis menegakkan kemampuan sistem untuk
menangani masalah medis.
Didalam ronde keperawatan terjadi proses interaksi antara perawat dengan perawat,
perawat dengan pasien. Kozier et al. (2004) menyatakan bahwa ronde keperawatan
merupakan prosedur dimana dua atau lebih perawat mengunjungi pasien untuk
mendapatkan informasi yang akan membantu dalam merencanakan pelayanan
keperawatan dan memberikan kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan masalah
keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima pasien.
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau
siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan
oleh teacher nurse atau head nurs dengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman
yang jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien (Clement, 2011).
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan untuk mengatasi keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan pasien untuk membahas & melaksanakan
asuhan keperawatan, yang dilakukan oleh Perawat Primer dan atau konsuler, kepala
ruang, dan Perawat pelaksana, serta melibatkan seluruh anggota tim.
Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang
memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke
dalam peraktik keperawatan secara langsung.

B. Karakteristik Ronde Keperawatan

Ronde keperawatan mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut ini:

1. Klien dilibatkan secara langsung


2. Klien merupakan fokus kegiatan
3. Perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
4. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet,
perawat
6. Primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.
C. Tujuan Ronde Keperawatan
Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan terbagi menjadi 2 yaitu: tujuan bagi
perawat dan tujuan bagi pasien. Tujuan ronde keperawatan bagi perawat menurut
Armola et al. (2010) adalah:
1. Melihat kemampuan staf dalam managemen pasien
2. Mendukung pengembangan profesional dan peluang pertumbuhan
3. Meningkatkan pengetahuan perawat dengan menyajikan dalam format studi kasus
4. Menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk belajar meningkatkan
penilaian keterampilan klinis
5. Membangun kerjasama dan rasa hormat, serta
6. Meningkatkan retensi perawat berpengalaman dan mempromosikan kebanggaan
dalam profesi keperawatan
Ronde keperawatan selain berguna bagi perawat juga berguna bagi pasien. Hal ini
dijelaskan oleh Clement (2011) mengenai tujuan pelaksanaan ronde keperawatan bagi
pasien, yaitu:
1. Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan hari ke hari.
2. Untuk mengamati pekerjaan staff.
3. Untuk membuat pengamatan khusus bagi pasien dan memberikan laporan kepada
dokter. mengenai, missal: luka, drainasi,perdarahan, dsb.
4. Untuk memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya.
5. Untuk melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien.
6. Untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasan pasien.
7. Untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang diberikan kepada pasien
8. Untuk memeriksakan kondisipasien sehingga dapat dicegah, sepertiulcus
decubitus, foot drop, dsb.
9. Untuk membandingkan manifestasi klinis penyakit pada pasien sehingga perawat
memperoleh wawasan yang lebih baik.
10. Untuk memodifikasi tindakan keperawatan yang diberikan.
D. Manfaat Ronde Keperawatan
Banyak manfaat dengan dilakukannya ronde keperawatan oleh perawat, diantaranya:

1. Ronde keperawatan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pada


perawat. Clement (2011) menyebutkan manfaat ronde keperawatan adalah
membantu mengembangkan keterampilan keperawatan, selain itu menurut Wolak
et al. (2008) denga adanya ronede keperawatan akan menguji pengetahuan perawat.
Peningkatan ini bukan hanya keterampilan dan pengetahuan keperawatan saja,
tetapi juga peningkatan secara menyeluruh. Hal ini dijelaskan oleh Wolak et al.
(2008) peninkatan kemampuan perawat bukan hanya keterampilan keperawatan
tetapi juga memberikan kesempatan pada perawat untuk tumbuh dan berkembang
secara profisonal.
2. Melalui kegiatan ronde keperwatan, perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang
telah diberikan pada pasien berhasil atau tidak. Clement (2011) melalui ronde
keperawatan, evaluasi kegiatan,rintangan yang dihadapi oelh perawat atau
keberhasilan dalam asuhan keperawatan dapat dinilai. Hal ini juga ditegaskan oleh
O’connor (2006) pasien sebagai alat untuk menggambarkan parameter penilaian
atau teknik intervensi.
3. Ronde keperawatan merupakan sarana belajar bagi perawat dan mahasiswa
perawat. Ronde keperawatan merupakan studi percontohan yang menyediakan
sarana untuk menilai pelaksanaan keperawatan yang dilakukan oleh perawat
(Wolak et al, 2008). Sedangkan bagi mahasiswa perawat dengan ronde
keperawatan akan mendapat pengalaman secara nyata dilapangan (Clement, 2011).

4. Manfaat ronde keperawatan yang lain adalah membanu mengorientasikan perawat


baru pada pasien. Banyak perawat yang baru masuk tidak mengetahui mengenai
pasien yang dirawat di ruangan. Dengan ronde keperawatan hal ini bisa dicegah,
ronde keperwatan membantu mengorientasikan perawat baru pada pasien
(Clement, 2011).

5. Ronde keperawatan juga meningkatkan kepuasan pasien. Penelitian Febriana


(2009) ronde keperwatan meningkatkan kepuasan pasien lima kali dibanding tidak
lakukan ronde keperawatan. Chaboyer et al. (2009) dengan tindakan ronde
keperawatan menurunkan angka insiden pada pasien yang dirawat.
E. Tipe-Tipe Ronde Keperawatan
Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi kepustakaan.
Diantaranya adalah menurut Close dan Castledine (2005) ada empat tipe ronde yaitu
matrons’ rounds, nurse management rounds, patient comfort rounds dan teaching
nurse.
1. Matron nurse menurut Close dan Castledine (2005) seorang perawat berkeliling ke
ruangan-ruangan, menanyakan kondisi pasien sesuai jadwal rondenya. Yang
dilakukan perawat ronde ini adalah memeriksa standart pelayanan, kebersihan dan
kerapihan, dan menilai penampilan dan kemajuan perawat dalam memberikan
pelayanan pada pasien.
2. Nurse management rounds menurut Close dan Castledine (2005) ronde ini adalah
ronde manajerial yang melihat pada rencana pengobatan dan implementasi pada
sekelompok pasien. Untuk melihat prioritas tindakan yang telah dilakukan serta
melibatkan pasien dan keluarga pada proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi
proses pembelajaran antara perawat dan head nurse.
3. Patient comport nurse menurut Close dan Castledine (2005) ronde disini berfokus
pada kebutuhan utama yang diperlukan pasien di rumah sakit. Fungsi perawat
dalam ronde ini adalah memenuhi semua kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde
dilakukan dimalam hari, perawat menyiapkan tempat tidur untuk pasien tidur.
4. Teaching rounds menurut Close dan Castledine (2005) dilakukan antara teacher
nurse dengan perawat atau mahasiswa perawat, dimana terjadi proses
pembelajaran. Teknik ronde ini biasa dilakukan oleh perawat atau mahasiswa
perawat. Dengan pembelajaran langsung. Perawat atau mahasiswa dapat langsung
mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung pada pasien.

Daniel (2004) walking round yang terdiri dari nursing round, physician-nurse
rounds atau interdisciplinary rounds. Nursing roundsadalah ronde yang dilakukan antara
perawat dengan perawat. Physician-nurse adalah ronde pada pasien yang dilakukan oleh
dokter dengan perawat, sedangkan interdisciplinary rounds adalah ronde pada pasien yang
dilakukan oleh berbagai macam tenaga kesehatan meliputi dokter, perawat, ahli gizi serta
fisioterapi, dsb.

F. Tahapan Ronde Keperawatan

Ramani (2003), tahapan ronde keperawatan adalah :

1. Pre-rounds, meliputi: preparation (persiapan), planning (perencanaan),


orientation (orientasi).
2. Rounds,meliputi: introduction (pendahuluan), interaction(interaksi),
observation (p engamatan), instruction (pengajaran),summarizing
(kesimpulan).
3. Postrounds, meliputi:debriefing(tanyajawab), feedback (saran),reflection
(refleksi),

preparation (persiapan).

Langkah-langkah Ronde Keperawatan adalah sebagai berikut:

1. Persiapan

1) Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.

2) Menentuka tim ronde.


3) Membuat proposal dan menentukan literature.

4) Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga.

5) Diskusi pelaksanaan.

2. Pelaksanaan

1) Salam pembuka dan memperkenalkan anggota tim ronde (karu)

2) Memberikan salam, memperkenalkan pasien dan keluarga kepada tim


ronde, menjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan/
telah dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.

3) Mencocokan dan menjelaskan kembali data yang telah di sampaikan (karu,


PP, perawat konselor)

4) Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut (karu, PP, perawat
konselor)

5) Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala


ruangan tentang masalah klien serta tindakan yang akan dilakukan.

6) Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan (karu)

3. Pasca Ronde

1) Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta


menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.

2) Penutup (karu, supervisor, perawat konselor, pembimbing)

4. Kriteria Evaluasi

Kriteria evaluasi pada pelaksanaan ronde keperawatan adalah sebagai berikut.

1) Struktur

a. Persyaratan administratif (informed consent, alat dan lainnya).

b. Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde keperawatan.

Persiapan dilakukan sebelumnya.

2) Proses

a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.


b. Seluruh perserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan.
3) Hasil

a. Klien merasa puas dengan hasil pelayanan.

b. Masalah klien dapat teratasi.

c. Perawat dapat :
 Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
 Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
 Meningkatkan kemampuan validitas data klien.
 Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
 Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah klien.
 Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
 Meningkatkan kemampuan justifikasi.
 Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
 Meningkatkan kemampuan justifikasi.
 Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
G. Hal Yang Dipersiapkan Dalam Ronde Keperawatan

Supaya ronde keperawatan yang dilakukan berhasil, maka bisa dilakukan persiapan
sebagai berikut:
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang
langka).
b. Menentukan tim ronde keperawatan.
c. Mencari sumber atau literatur.
d. Membuat proposal.
e. Mempersiapkan klien : informed consent dan pengkajian.
f. Diskusi : apa diagnosis keperawatan ?; Apa data yang mendukung ?;
Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?; Apa hambatan yang ditemukan
selama perawatan?
H. Komponen Terlibat Dalam Ronde Keperawatan

Komponen yang terlibat dalam kegiatan ronde keperawatan ini adalah perawat primer
dan perawat konselor, kepala ruangan, perawat associate, yang perlu juga melibatkan seluruh
anggota tim kesehatan lainnya.
a) Peran Ketua Tim dan Anggota Tim
1. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.

2.Menjelaskan masalah keperawata utama.

3.Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.

4.Menjelaskan tindakan selanjutnya.

5.Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.


b) Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor

 Perawat primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota tim)

Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :

1. Menjelaskan keadaan dan adta demografi klien

2. Menjelaskan masalah keperawatan utama

3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan

4. Menjelaskan tindakan selanjtunya

5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil


 Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler
1. Memberikan justifikasi
2. Memberikan reinforcement
3. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan
yang rasional
4. Mengarahkan dan koreksi

5. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari

Selain perawat, pasien juga dilibatkan dalam kegiatan ronde keperawatan ini untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.

Kriteria Pasien

Pasien yang dipilih untuk yang dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang
memiliki kriteria sebagai berikut :
3. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan
4. Pasien dengan kasus baru atau langka.
Sasaran : Ny. A umur 60 tahun yang di rawat di Ruang Interna RSUD Kota Makass

Materi :

1. Teori asuhan keperawatan dengan pasien ckd dan abses mandibula.

2. Masalah-masalah yang muncul pada pasien ckd dan abses mandibula serta
intervensi keperawatan yang tepat.
Metode : Diskusi

Media :

1. Dokumen pasien dan status pasien


2. Sarana diskusi: kertas, pulpen

3. Materi yang di sampaikan secara lisan


Pengorganisasian:

1. Kepala Ruangan : M.Jabal Nur, S.Kep


2. Ketua Tim : Mizan Farazli Iza, S.Kep

Perawat Pelaksana 1 : Ruth Jansen, S.Kep

Perawat Pelaksana 2 : Muh. Chandra Adhitya F, S.Kep

Perawat Pelaksana 3 : Yuyun Marsela, S.Kep

Perawat Pelaksana 4 : Gloria Stevani, S.Kep

Perawat Pelaksana 5 : Mathilda Sandy, S.Kep

Perawat Pelaksana 6 : Grace Bura Patola, S.Kep


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ronde keperawatan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien
dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada
kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan,
perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Ronde Keperwatan yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi
yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para
pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi kesempurnaan dalam penulisan dan penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan para
pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2011).Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika
Sitorus R. & Yulia. 2005. Model praktek keperawatan profesional di Rumah Sakit
Panduan Implementasi. Jakarta: EGC
Ratna Sitorus, 2005, Model Praktek Keperawatan Profesional di Rumah Sakit. Jakarta:EGC
Nursalam dan Ferry Efendi. 2009. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Kinchay, A. (2012, September).www.scribd.com. Retrieved Oktober 17,
2013, from http://www.scribd.com/doc/76643445/RONDE KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai