Anda di halaman 1dari 9

Makalah Ronde Keperawatan

Mata Kuliah Manajemen Keperawatan


Disusun oleh :
Parsito : 999896
Nurbentiana Br Rajagukguk : 779610
Jenny Mahda Purba : 913096
Dewi Sulistyningsih : 995411

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN
SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen adalah suatu upaya kegiatan untuk mengarahkan, mengkoordinasi,
mengarahkan dan mengawasi dalam mencapai tujuan bersama dalam sebuah organisasi.
Manajemen keperawatan adalah upaya staf keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada pasien, keluarga, serta masyarakat.
Manajemen sangat penting diterapkan di dalam ruangan agar semua kegiatan
tertata rapid an terarah, sehingga tujuan dapat dicapai bersama, yaitu menciptakan
suasana yang aman dan nyaman baik kepada sesama staf keperawatan maupun pasien.
Dalam pelaksanaan manajemen terdapat model praktikkeperawatan professional (
MPKP ) yang di dalamnya terdapat kegiatan ronde keperawatan. Ronde keperawatan
adalah suatu kegiatan dimana perawat primer dan perawat asosiet bekerja sama untuk
menyelesaikan masalah klien, dank lien dilibatkan secara langsung dalam proses
penyelesaian masalah tersebut.
Ronde keperawatan diperlukan agar masalah klien dapat teratasi dengan baik,
sehingga semua kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi.Perawat professional harus dapat
menerapkan ronde keperawatan, sehingga role play tentang ronde keperawatan ini sangat
perlu dilakukan agar mahasiswa paham mengenai ronde keperawatan dan dapat
mengaplikasikannya kelak saat bekerja.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Management Keperawatan.
2. Tujuan Khusus:
Adapaun tujuan yang dicapai setelah penyampaian materi tentang Ronde
Keperawatan diharapkan mahasiswa mampu:
a. Mengetahui dan memahami pengertian ronde keperawatan
b. Mengetahui dan memahami karakteristik ronde keperawatan
c. Mengetahui tujuan ronde keperawatan
d. Mengetahui manfaat ronde keperawatan
e. Mengetahui dan memahami tipe-tipe ronde keperawatan
f. Mengetahui dan memahami tahapan ronde keperawatan
g. Mengetahui hal-hal yang harus dipersiapkan dalam ronde keperawatan
h. Mengetahui komponen yang terlibat dalam ronde keperawatan

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Ronde Keperawatan


Ronde Keperawatan (Nursing Rounds) adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien yang akan dilaksanakan oleh perawat disamping
melibatkan klien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus
tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan /atau perawat konselor, kepala ruangan,
perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam,
2002).
Beberapa ahli mengungkapkan pengertian dari rondekeperawatan. Chambliss
(1996), ronde keperawatan adalah pertemuan antara staff yang usai kerja melaporkan
pada staf yang mulai kerja tentang kondisi pasien, dengan staf menjelaskan apa yang
telah dilakukan dan mengapa dilakukan yang membawa setiap kasus ke dalam kerangka
kerja berfikir staf, dan secara sistematis menegakkan kemampuan sistem untuk
menangani masalah medis.
Didalam ronde keperawatan terjadi proses interaksi antara perawat dengan
perawat, perawat dengan pasien. Kozier et al. (2004) menyatakan bahwa ronde
keperawatan merupakan prosedur dimana dua atau lebih perawat mengunjungi pasien
untuk mendapatkan informasi yang akan membantu dalam merencanakan pelayanan
keperawatan dan memberikan kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan masalah
keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima pasien.
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau
siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh
teacher nurse atau head nurs dengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman yang
jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien (Clement, 2011).
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan untuk mengatasi keperawatan klien
yang dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan pasien untuk membahas &
melaksanakan asuhan keperawatan, yang dilakukan oleh Perawat Primer dan atau
konsuler, kepala ruang, dan Perawat pelaksana, serta melibatkan seluruh anggota tim.
Rondekeperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang
memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke
dalam peraktik keperawatan secara langsung.

B. Karakteristik RondeKeperawatan
Ronde keperawatan mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut ini:
1. Klien dilibatkan secara langsung
2. Klien merupakan fokus kegiatan
3. Perawat asosiet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
4. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet dan perawat primer
untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.

C. Tujuan Ronde Keperawatan


Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan terbagi menjadi 2 yaitu: tujuan bagi
perawat dan tujuan bagi pasien. Tujuan ronde keperawatan bagi perawat menurut Armola
et al. (2010) adalah:
1) Melihat kemampuan staf dalam managemen pasien
2) Mendukung pengembangan profesional dan peluang pertumbuhan
3) Meningkatkan pengetahuan perawat dengan menyajikan dalam format studi kasus
4) Menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk belajar meningkatkan penilaian
keterampilan klinis
5) Membangun kerjasama dan rasa hormat, serta
6) Meningkatkan retensi perawat berpengalaman dan mempromosikan kebanggaan dalam
profesi keperawatan

Ronde keperawatan selain berguna bagi perawat juga berguna bagi pasien. Hal ini
dijelaskan oleh Clement (2011) mengenai tujuan pelaksanaan ronde keperawatan bagi
pasien, yaitu:
1) Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan hari ke hari
2) Untuk mengamati pekerjaan staff
3) Untuk membuat pengamatan khusus bagi pasien dan memberikan laporan kepada dokter
mengenai, missal: luka, drainasi, perdarahan, dsb.
4) Untuk memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya
5) Untuk melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien
6) Untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasan pasien
7) Untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang diberikan kepada pasien
8) Untuk memeriksakan kondisi pasien sehingga dapat dicegah, seperti ulcus decubitus,
foot drop, dsb
9) Untuk membandingkan manifestasi klinis penyakit pada pasien sehingga perawat
memperoleh wawasan yang lebih baik
10) Untuk memodifikasi tindakan keperawatan yang diberikan

D. Manfaat Ronde Keperawatan


Banyak manfaat dengan dilakukannya ronde keperawatan oleh perawat,
diantaranya:
1) Ronde keperawatan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pada perawat.
Clement (2011) menyebutkan manfaat ronde keperawatan adalah membantu
mengembangkan keterampilan keperawatan, selain itu menurut Wolak et al. (2008)
dengan adanya ronde keperawatan akan menguji pengetahuan perawat. Peningkatan ini
bukan hanya keterampilan dan pengetahuan keperawatan saja, tetapi juga peningkatan
secara menyeluruh. Hal ini dijelaskan oleh Wolak et al. (2008) peninkatan kemampuan
perawat bukan hanya keterampilan keperawatan tetapi juga memberikan kesempatan
pada perawat untuk tumbuh dan berkembang secara profisonal.
2) Melalui kegiatan ronde keperwatan, perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah
diberikan pada pasien berhasil atau tidak. Clement (2011) melalui ronde keperawatan,
evaluasi kegiatan,rintangan yang dihadapi oelh perawat atau keberhasilan dalam asuhan
keperawatan dapat dinilai. Hal ini juga ditegaskan oleh O’connor (2006) pasien sebagai
alat untuk menggambarkan parameter penilaian atau teknik intervensi.
3) Ronde keperawatan merupakan sarana belajar bagi perawat dan mahasiswa perawat.
Ronde keperawatan merupakan studi percontohan yang menyediakan sarana untuk
menilai pelaksanaan keperawatan yang dilakukan oleh perawat (Wolak et al, 2008).
Sedangkan bagi mahasiswa perawat dengan ronde keperawatan akan mendapat
pengalaman secara nyata dilapangan (Clement, 2011).
4) Manfaat ronde keperawatan yang lain adalah membanu mengorientasikan perawat baru
pada pasien. Banyak perawat yang baru masuk tidak mengetahui mengenai pasien yang
dirawat di ruangan. Dengan ronde keperawatan hal ini bisa dicegah, ronde keperwatan
membantu mengorientasikan perawat baru pada pasien (Clement, 2011).
5) Ronde keperawatan juga meningkatkan kepuasan pasien. Penelitian Febriana (2009)
ronde keperwatan meningkatkan kepuasan pasien lima kali dibanding tidak lakukan
ronde keperawatan. Chaboyer et al. (2009) dengan tindakan ronde keperawatan
menurunkan angka insiden pada pasien yang dirawat.
E. Tipe-tipe Ronde Keperawatan
Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi kepustakaan.
Diantaranya adalah menurut Close dan Castledine (2005) ada empat tipe ronde yaitu
matrons’ rounds, nurse management rounds, patient comfort rounds dan teaching nurse.
1) Matron nurse menurut Close dan Castledine (2005) seorang perawat berkeliling ke
ruangan-ruangan, menanyakan kondisi pasien sesuai jadwal rondenya. Yang dilakukan
perawat ronde ini adalah memeriksa standart pelayanan, kebersihan dan kerapihan, dan
menilai penampilan dan kemajuan perawat dalam memberikan pelayanan pada pasien.
2) Nurse management rounds menurut Close dan Castledine (2005) ronde ini adalah ronde
manajerial yang melihat pada rencana pengobatan dan implementasi pada sekelompok
pasien. Untuk melihat prioritas tindakan yang telah dilakukan serta melibatkan pasien dan
keluarga pada proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi proses pembelajaran antara
perawat dan head nurse.
3) Patient comport nurse menurut Close dan Castledine (2005) ronde disini berfokus pada
kebutuhan utama yang diperlukan pasien di rumah sakit. Fungsi perawat dalam ronde ini
adalah memenuhi semua kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde dilakukan dimalam
hari, perawat menyiapkan tempat tidur untuk pasien tidur.
4) Teaching rounds menurut Close dan Castledine (2005) dilakukan antara teacher nurse
dengan perawat atau mahasiswa perawat, dimana terjadi proses pembelajaran. Teknik
ronde ini biasa dilakukan oleh perawat atau mahasiswa perawat.Dengan pembelajaran
langsung. Perawat atau mahasiswa dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat
langsung pada pasien.
Daniel (2004) walking round yang terdiri dari nursing round, physician-nurse
rounds atau interdisciplinary rounds. Nursing rounds adalah ronde yang dilakukan antara
perawat dengan perawat. Physician-nurse adalah ronde pada pasien yang dilakukan oleh
dokter dengan perawat, sedangkan interdisciplinary rounds adalah ronde pada pasien
yang dilakukan oleh berbagai macam tenaga kesehatan meliputi dokter, perawat, ahli gizi
serta fisioterapi, dsb.

F. Tahapan Ronde Keperawatan


Ramani (2003), tahapan ronde keperawatan adalah :
1) Pre-rounds, meliputi: preparation (persiapan), planning (perencanaan), orientation
(orientasi).
2) Rounds, meliputi: introduction (pendahuluan), interaction (interaksi), observation
(pengamatan), instruction (pengajaran), summarizing (kesimpulan).
3) Post-rounds, meliputi: debriefing (tanya jawab), feedback (saran), reflection (refleksi),
preparation (persiapan).
Langkah-langkah Ronde Keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
b. Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga.
2. Pelaksanaan
a. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan difokuskan pada
masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan/ telah dilaksanakan dan memilih
prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan tentang
masalah klien serta tindakan yang akan dilakukan.
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan.
3. Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan.
4. Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi pada pelaksanaan ronde keperawatan adalah sebagai berikut.
A. Struktur
o Persyaratan administratif (informed consent, alat dan lainnya).
o Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde keperawatan.
o Persiapan dilakukan sebelumnya.
B. Proses
o Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
o Seluruh perserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah ditentukan.
C. Hasil
o Klien merasa puas dengan hasil pelayanan.
o Masalah klien dapat teratasi.
o Perawat dapat :
a. Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
b. Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
c. Meningkatkan kemampuan validitas data klien.
d. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
e. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah
klien.
f. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
g. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
h. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

G. Hal yang Dipersiapkan dalam RondeKeperawatan


Supaya ronde keperawatan yang dilakukan berhasil, maka bisa dilakukan
persiapan sebagai berikut:
1) Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langka).
2) Menentukan tim ronde keperawatan.
3) Mencari sumber atau literatur.
4) Membuat proposal.
5) Mempersiapkan klien : informed consent dan pengkajian.
6) Diskusi : apa diagnosis keperawatan ?; Apa data yang mendukung ?; Bagaimana
intervensi yang sudah dilakukan?; Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan?

H. Komponen Terlibat dalam RondeKeperawatan


Komponen yang terlibat dalam kegiatan ronde keperawatan ini adalah perawat
primer dan perawat konselor, kepala ruangan, perawat associate, yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim kesehatan lainnya.
1) Peran Ketua Tim dan Anggota Tim :
o Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
o Menjelaskan masalah keperawata utama.
o Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
o Menjelaskan tindakan selanjutnya.
o Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2) Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor
a. Perawat primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota tim)
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :
o Menjelaskan keadaan dan adta demografi klien
o Menjelaskan masalah keperawatan utama
o Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
o Menjelaskan tindakan selanjtunya
o Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
b. Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler
o Memberikan justifikasi
o Memberikan reinforcement
o Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang rasional
o Mengarahkan dan koreksi
o Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari
Selain perawat, pasien juga dilibatkan dalam kegiatan ronde keperawatan ini
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pasien yang dipilih untuk yang
dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sebagai berikut :

o Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan tindakan
keperawatan
o Pasien dengan kasus baru atau langka.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rondekeperawatan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu
harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate
yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Ronde Keperwatan yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi
yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca
yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
kesempurnaan dalam penulisan dan penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan para pembaca
yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2011).Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika
Sitorus R. & Yulia. 2005. Modelpraktek Keperawatan Profesional Di Rumah Sakit
Panduan Implementasi. Jakarta: EGC
Ratna Sitorus, 2005, Model Praktek Keperawatan Profesional Di Rumah Sakit.
Jakarta:EGC
Nursalam Dan Ferry Efendi. 2009. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika
Kinchay, A. (2012, September).Www.Scribd.Com. Retrieved Oktober 17, 2013, From
http://Www.Scribd.Com/Doc/76643445/RONDE-KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai