RONDE KEPERAWATAN
Di Susun Oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
kasih dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal Ronde
Keperawatan. Pembuatan proposal ini sangatlah jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Dosen Penguji
Kepaniteraan Umum (PANUM) demi kesempurnaan proposal ini dan untuk memenuhi
kebutuhan dalam bidang keperawatan.
Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan Terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam penyusunan proposal ini.
Kiranya segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan oleh semua pihak selama
penyusunan proposal ini dapat diterima bagi kita sekalian.
Kelompok V
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
B. KARAKTERISTIK
C. TUJUAN
D. MANFAAT
E. KRITERIA PASIEN
F. METODE
G. ALAT BANTU
J. KRITERIA EVALUASI
A. TUJUAN
B. SASARAN
C. METODE
D. MEDIA
F. KRITERIA EVALUASI
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat
dan perkembangan iptek maka perlu pengembangan dan pelaksanaan suatu model
asuhan keperawatan profesional yang efektif dan efisien (Nursalam, 2014).
Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian
pelayanan keperawatan di mana salah satu kegiatannya adalah ronde keperawatan,
yaitu suatu metode untuk menggali dan membahas secara mendalam masalah
keperawatan yang terjadi pada pasien dan kebutuhan pasien akan keperawatan yang
dilakukan oleh perawat primer/associate, konselor, kepala ruangan, dan seluruh tim
keperawatan dengan melibatkan pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan
(Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk membahas
lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu proses belajar
bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif,
dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan
terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori ke
dalam praktik keperawatan (Nursalam, 2014).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka menjadi penting untuk menyusun
makalah tentang ronde keperawatan untuk mengetahui lebih dalam tentang
manajemen ronde keperawatan. Sehingga perawat mampu menghadapi masalah
klien dengan baik dan semua kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi. Serta adanya
role play tentang ronde keperawatan ini sangat perlu dilakukan agar mahasiswa
paham mengenai ronde keperawatan dan dapat mengaplikasikannya kelak saat
bekerja
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan ronde keperawatan diharapkan mahasiswa dapat mengetahui
konsep Ronde Keperawatan
2. Tujuan Khusus
Diharapkan Mahasiswa mampu :
1. Untuk mengetahui definisi dari ronde keperawatan.
2. Untuk mengetahui karakteristik dari ronde keperawatan.
3. Untuk mengetahui tujuan dari ronde keperawatan.
4. Untuk mengetahui manfaat dari ronde keperawatan.
5. Untuk mengetahui kriteria pasien dari ronde keperawatan.
6. Untuk mengetahui peran dari ronde keperawatan.
7. Untuk mengetahui langkah-langkah dari ronde keperawatan.
8. Untuk mengetahui kriteria evaluasi dari ronde keperawatan.
9. Untuk mengetahui rencana kegiatan dari ronde keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
C. Tujuan
Menurut Nursalam (2002), tujuan dari ronde keperawatan yaitu :
1. Menumbuhkan cara berfikir secara kritis.
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari
masalah klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.
7. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
D. Manfaat
1. Masalah pasien dapat teratasi.
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional.
4. Terjalinnya kerja sama antartim kesehatan.
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar.
E. Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang
memiliki kriteria sbb:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka.
F. Metode
1. Diskusi
G. Alat Bantu
1. Sarana diskusi: buku, pulpen.
2. Status/dokumentasi keperawatan pasien
3. Materi yang disampaikan secara lisan
H. Langkah – Langkah Kegiatan Ronde
Keterangan :
a. Pra ronde
- Menentukan kasus dan topic ( masalah yang tidak teratasi dan masalah yang
langka)
- Menentukan tim ronde kep
- Mencari sumber dan literature
- Membuat proposal
- Mempersiapkan klien : informed consent dan pengkajian
- Diskusi : apa diagnose keperawatan , apa yang mendukung, bagaimana
intervensi yang sudah dilakukan selama perawatan
b. Pelaksanaan Ronde
- Penjelasan tentang klien oleh PP dif okuskan pada masalah keperawatan dan
rencana tindakan yang akan dan atau / telah dilaksanakan serta memilih
prioritas yang perlu didiskusikan
- Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah klien
- Meningkatkan kemempuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
- Meningkatkan kemempuan justifikasi
- Meningkatkan kemempuan menilai hasil kerja
I. Peran – Peran Anggota Tim
a. Peran Ketua Tim dan Anggota Tim
- Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
- Menjelaskan masalah keperawata utama.
- Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
- Menjelaskan tindakan selanjutnya.
- Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
b. Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor
- Memberikan justifikasi
- Memberikan reinforcement.
- Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan
yang rasional.
- Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan
yang rasional.
- Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan
yang rasional.
J. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
- Persyaratan administratif (informed consent, alat, dan lainnya)
- Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
- Persiapan dilakukan sebelumnya
b. Proses
- Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
- Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
c. Hasil
- Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
- Masalah pasien dapat teratasi
- Perawat dapat :
Menumbuhkan cara berpikir yang kritis
Meningkatkan cara berpikir yang sistematis
Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien
Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
Meningkatkan kemampuan justifikasi
Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
BAB III
RENCANA KEGIATAN
A. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi yaitu nyeri akut pada Ny.
D.
2. Tujuan Khusus:
a. Mengidentifikasi masalah pasien yang belum teratasi.
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim
kesehatan lainnya.
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien.
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien.
B. Sasaran
Pasien Ny.D umur 22 tahun yang dirawat di kelas II kamar 19 Ruang
Perawatan 2 di RS. Labuang Baji.
C. Metode
Diskusi
D. Media
1. Dokumen / status pasien.
2. Sarana diskusi: Kertas, Bulpen.
3. Materi yang disampaikan secara lisan.
Kegiatan
Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Tempat
Pasien
1 hari Pra- Pra-Ronde.
sebelum Ronde 1. Menentukan kasus dan topic.
ronde 2. Menentukan tim ronde.
3. Menentukan literature.
4. Membuat proposal.
5. Mempersiapkan pasien.
6. Diskusi pelaksanaan.
5 menit Ronde Pembukaan. Kepala - Nurse
1. Salam pembuka. Ruang Station
2. Memperkenalkan tim ronde. (Karu)
3. Menyampaikan identitas dan
masalah pasien.
4. Menjelaskan tujuan ronde.
15 Penyajian Masalah. Nurse
menit 1. Memberi salam dan Mendengar Station
memperkenalkan pasien dan kan
keluarga kepada tim ronde.
2. Menjelaskan riwayat penyakit
dan keperawatan pasien.
3. Menjelaskan masalah pasien dan
rencana tindakan yang telah
dilaksanakan dan serta
menetapkan prioritas yang perlu
didiskusikan.
Validasi data
1. Mencocokkan dan menjelaskan Memberika R.
kembali data yang telah n respon Perawatan
disampaikan. dan
2. Diskusi antar anggota tim dan menjawab
pasien tentang masalah pertanyaan
keperawatan tersebut.
3. Pemberian justifikasi oleh
perawat primer atau konselor
atau kepala ruang tentang
masalah pasien serta rencana
tindakan yang akan dilakukan.
4. Menentukan tindakan
keperawatan pada masalah Karu
prioritas yang telah ditetapkan.
10 Pasca- 1. Evaluasi dan rekomendasi Karu, - Nurse
menit Ronde intervensi keperawatan. Supervisior, Station
2. Penutup. Perawat
Konselor.
F. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Perawatan 2 di
RS.Labuang Baji.
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde keperawatan sesuai peran
yang telah ditentukan.
3. Hasil
a. Pasien puas dengan kegiatan.
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berfikir yang kritis dan sistematis.
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
4) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien.
5) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN RONDE KEPERAWATAN
Makassar,
Perawat yang menerangkan Penanggung Jawab
………………………… ……………………….
PP mendatangi kantor kepala ruangan untuk konsultasi masalah pasien Ny.D kelas II.
Diruang Kepala Ruangan…
PP 1 : Assalamu’alaikum, permisi bu…
KARU 1 : Wa’alaikumsalam, silahkan masuk dan silahkan duduk.
PP 1,2,3 : Terima kasih bu.
KARU : Ada apa Ners.risdaniar?
PP 1 : Begini bu, saya ingin mengkonsultasikan masalah pasien Ny.D dan ingin
meminta saran dari ibu.
KARU 1 : Ya silahkan, apakah ada masalah dengan pasien tersebut?
PP 1 : Ya bu, pasien Ny.D datang dengan keluhan nyeri dan diagnose medis yang
ditemukan adalah Infeksi Saluran Kemih. Setelah dirawat selama 5 hari dan
sudah diberi tindakan keperawatan dan tindakan medis ternyata nyeri yang
dialami Ny.D masih belum berkurang. Maka dengan ini kami meminta ijin
kepada ners untuk mengadakan ronde keperawatan.
KARU 1 : Oh iya, terus apa kamu sudah menyiapkan siapa-siapa saja yang akan kamu
ajak untuk menjadi tim ronde keperawatan dan menetapkan waktu
pelaksanaanya ?
PP 2 : Sudah bu, rencananya besok akan dilakukan ronde keperawatan kemudian
saya mengajak Ners.Nurfadillah dan Dr.Nurain sebagai Konselor.
KARU 1 : Baiklah kalau memang sudah siap silahkan kamu lanjutkan dan persiapkan
yang perlu dipersiapkan.
Setelah validasi data dari pasien, tim ronde kembali ke ners station untuk menindak
lanjuti dan membahas masalah yang ada.
Dinurse station...
PASCARONDE
Menyampaikan hasil ronde keperawatan pada KARU dan SUPERVISOR serta PP dan
PA Dinurse station..
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ronde keperawatan merupakan suatu sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat
associate untuk membahas masalah keperawatan dengan melibatkan klien dan seluruh tim
keperawatan termasuk konsultan keperawatan. Ronde keperawatan juga merupakan suatu proses
belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu
transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori secara langsung pada kasus nyata.
Karakteristik dari ronde adalah :
1. Klien dilibatkan secara langsung
2. Klien merupakan fokus kegiatan
3. Perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
4. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet, perawat primer untuk
meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.
Tujuan dari ronde keperawatan :
1. Menumbuhkan cara berpikir secara kritis.
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi
4. Jakarta: Salemba Medika.
Saleh, Z. (2012). Pengaruh Ronde Keperawatan Terhadap Tingkat Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana
Di Ruang Rawat Inap RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Universitas Indonesia, 1-180.