Anda di halaman 1dari 18

Tugas : Transkip Ronde Keperawatan

Dosen : Ns. Indah Restika., S.Kep., M.Kep

MANAJEMEN KEPERAWATAN

(RONDE KEPERAWATAN)

OLEH KELOMPOK VI

Febrianty (NH0117038) Febryani Mahadjani (NH0117040)

Hania (NH0117048) Fitri S. Ningsih (NH0117043)

Eli Nurcahyani (NH01160) Achilles (NH01160)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKES NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT.Karena dengan rahmat dan
hidayah serta karunia-Nya, sehingga kami masih diberi kesempatan untuk bekerja
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Ronde Keperawatan”, makalah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan.
Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar kami ibu
Ns. Indah Restika, S.Kep., M.Kep dan teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak kami harapkan.

Makassar, Desember 2020

Kelompok IV

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 4

A. LATAR BELAKANG 4
B. TUJUAN 4

BAB II PEMBAHASAN 5

A. PENGERTIAN RONDE KEPERAWATAN 5

B. KARAKTERISTIK 5
C. TUJUAN 5
D. MANFAAT 6
E. KRITERIA PASIEN 6
F. PERAN 6
G. LANGKAH-LANGKAH 7
H. KRITERIA HASIL 8

BAB III RENCANA KEGIATAN 10

A. PENGORGANISASIAN 10

B. TUJUAN 10
C. SASARAN 10
D. KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN 11
E. KRITERIA HASIL 12
F. LAMPIRAN 13
G. NASKAH RONDE KEPERAWATAN 14

BAB IV PENUTUP 17

KESIMPULAN 17

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN
Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan
perkembangan iptek maka perlu pengembangan dan pelaksanaan suatu model
asuhan keperawatan profesional yang efektif dan efisien (Nursalam, 2014).
Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian pelayanan
keperawatan di mana salah satu kegiatannya adalah ronde keperawatan, yaitu suatu
metode untuk menggali dan membahas secara mendalam masalah keperawatan yang
terjadi pada pasien dan kebutuhan pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat primer/associate, konselor, kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan
dengan melibatkan pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan (Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk membahas
lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu proses belajar
bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih
melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori ke dalam
praktik keperawatan (Nursalam, 2014).
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dari ronde keperawatan.
2. Untuk mengetahui karakteristik dari ronde keperawatan.
3. Untuk mengetahui tujuan dari ronde keperawatan.
4. Untuk mengetahui manfaat dari ronde keperawatan.
5. Untuk mengetahui kriteria pasien dari ronde keperawatan.
6. Untuk mengetahui peran dari ronde keperawatan.
7. Untuk mengetahui langkah-langkah dari ronde keperawatan.
8. Untuk mengetahui kriteria evaluasi dari ronde keperawatan.
9. Untuk mengetahui rencana kegiatan dari ronde keperawatan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI RONDE KEPERAWATAN


Ronde Keperawatan adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh perawat, di
samping klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan
akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan atau
konselor, kepala ruangan, perawat assosciate, dan perlu juga melibatkan seluruh
anggota tim (Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat
atau siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan
dilakukan oleh teacher nurse atau head nurs dengan anggota stafnya atau siswa
untuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap
pasien (Saleh, 2012).
B. KARAKTERISTIK
Menurut Nursalam (2002), karakteristik ronde keperawatan sebagai berikut :
1. Klien dilibatkan secara langsung.
2. Klien merupakan fokus kegiatan.
3. Perawat assosciate, perawat primer, dan konsuler melakukan diskusi bersama.
4. Konselor memfasilitasi kreatifitas.
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan perawat assosciate, perawat
primer untuk meningkatkan kemampuan dala mengatasi masalah. (Nursalam,
2014).
C. TUJUAN
Menurut Nursalam (2002), tujuan dari ronde keperawatan yaitu :
1. Menumbuhkan cara berfikir secara kritis.
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari
masalah klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja. (Nursalam, 2014).
6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan

5
7. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan. (Nursalam,
2014).
D. MANFAAT
1. Masalah pasien dapat teratasi.
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional.
4. Terjalinnya kerja sama antartim kesehatan.
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar.
(Nursalam, 2014).
E. KRITERIA PASIEN
Menurut Nursalam (2014), mengatakan Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde
keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sbb:
a. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
b. Pasien dengan kasus baru atau langkah (Nursalam, 2014).
F. PERAN
Menurut Nursalam (2002), dalam ronde keperawatan setiap perawat memiliki peran
masing-masing diantaranya :
1. Perawat Primer Dan Perawat Assosciate
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan, antara lain:
a. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
b. Menjelaskan masalah keperawatan utama.
c. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
d. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
e. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2. Perawat Primer Lain Atau Konsuler
a. Memberikan justifikasi.
b. Memberikan reinforcement.
c. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional.
d. Mengarahkan dan koreksi.

6
e. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari. (Nursalam, 2014).
G. LANGKAH-LANGKAH
Langkah-langkah yang diperlukan dalam ronde keperawatan adalah sebagai berikut:

Tahap Pra
PP

Penepatan pasien

2. Persiapan pasien :
Informed concent
Hasil pengkajian/ validasi data

Apa diagnosis keperawatan?


Apa data yang mendukung?
3. Penyajian Masalah Bagaimana intervensi yang sudah
dilakukan?
Tahap Apa hambatan yang ditemukan?

Pelaksanaan
4. Validasi data di Bed Pasien
di Nurse Station
Diskusi PP-PP,
konselor, KARU

Tahap Pelaksanaan
6. Kesimpulan dan
rekomendasi solusi 5. Lanjutan diskusi di
di kamar pasien masalah nurse station

Pascaronde

(nurse station) /
kamar pasien

Keterangan :

1. Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
b. Menentukan tim ronde.
c. Mencari sumber atau literature.

7
d. Membuat proposal.
e. Pemberian informed consent dan pengkajian kepada klien/keluarga.
f. Diskusi : Apa diagnosis keperawatan?, Apa data yang mendukung?,
Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?, dan Apa hambatan yang
ditemukan selama perawatan?.
2. Pelaksanaan ronde
a. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau
telah dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor/kepala ruangan
tentang masalah klien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan.
3. Pasca ronde
a. Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.
b. Evaluasi, revisi dan perbaikan.
c. Kesimpulan dan rekomendasikan penegakan diagnosis, intervensi
keperawatan selanjutnya. (Nursalam, 2014).
H. KRITERIA HASIL
Menurut Nursalam (2014), kriteria evalusi yang dapat diambil yaitu :
1. Struktur
a. Persyaratan administratif (informed consent, alat, dan lainnya).
b. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan.

8
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
2) Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
3) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
6) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
7) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
8) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja. (Nursalam, 2014).

9
BAB III
RENCANA KEGIATAN

RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. H


DENGAN MASALAH KEPERAWATAN ANSIETAS (DI RUANG INTERNA RSUP
WAHIDIN)

Topik : Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Masalah Keperawatan


Ansietas pada Diagnosis Medis Anemia.

Sasaran : Pasien Ny. H/50 tahun.

Hari/tanggal : Selasa/01 Desember 2020

Waktu : 20 menit (Pkl. 09.00–09.20 Wita).

A. PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan : Eli Nurcahyani
PP : Febryani Mahadjani
PA : Fitri S. Ningsih
Paisen : Hania
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi
2. Tujuan Khusus
a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi.
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim
kesehatan lain.
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien.

C. SASARAN
Pasien Ny. H umur 50 tahun yang dirawat di kelas II no. tempat tidur 1 Ruang
Interna RSUP WAHIDIN.

10
D. KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN

Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Kegiatan Tempat


pasien
1 hari Pra Praronde
sebelum ronde 1. Menentukan kasus dan topik PP, PA, - Nurse
ronde 2. Menentukan tim ronde dan KR Station
3. Menetukan literature
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan pasien PP dan PA P dan K Ruang
memberi Interna
6. Diskusi pelaksanaan
respon RSUP
7. Melakukan persetujuan untuk
menandatangani informed WAHID

concent IN

8. Mengkaji keadaan pasien


6 menit Ronde Pembukaan Karu, PP, - Ruangan
(Nurse 1. Salam pembukaan PA Pasien
St/Ruan 2. Memperkenalkan diri
ng 3. Menyampaikan identitas dan
Pasien) masalah pasien
4. Validasi data (bed pasien)
5. Mencocokkan data pasien
6. Menanyakan kabar dan keluhan
pasien
8 menit Lanjutan diskusi Karu, PP, - Ruangan
1. Pemberian justifikasi oleh PA Pasien
perawat primer atau konselor
atau kepala ruang tentang
masalah atau keluhan pasien
serta rencana yang akan
dilakukan
2. Menentukan tindakan
keperawatan pada masalah

11
prioritas yang telah ditetapkan
6 menit Pasca 1. Melanjutkan diskusi dan Karu, PP, - Nurse
ronde masukan dari tim PA Station
2. Menyimpulkan untuk
menentukan tindakan
keperawatan pada masalah
prioritas yang telah ditetapkan.
3. Evaluasi dan rekomendasi
intervensi keperawatan
4. Penutup

E. KRITERIA HASIL
1. Struktur:
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Interna RS Y.
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses:
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
3. Hasil:
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan.
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis.
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

12
F. LAMPIRAN

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN

RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : …………………………..

Umur : ……………………..........

Alamat : ……………………..........

Adalah suami/ istri/ orang tua/ anak dari pasien :

Nama : ……………………………

Umur : ……………………………

Alamat : ……………………………

Ruang : …………………………..

No RM : …………………………..

Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Makassar …..,…..,….

Perawat yang menerangkan Penanggung Jawab

13
………………………………… ……………………………………

Saksi - saksi Tanda tangan

……………………. …………………………

……………………. …………………………

G. NASKAH RONDE KEPERAWATAN


Pra Ronde
1. Menentukan 1 klien, minimal 1 hari sebelumnya
2. Melakukan informed conset

Pelaksanaan Ronde (Ruangan Klien)

Perawat Primer: “ Assalamu’alaikum, ibu perkenalkan nama saya Ners


Febryani, dan ini rekan saya Ners Eli dan Ners Fitri, jadi kami disini akan
melakukan ronde keperawatan, Baik sebelumnya ibu bisa memperkenalkan
Namanya, umur, dan tempat tanggal lahirnya ?”

Pasien; “Waalaik’salam, iya ners nama saya Hania, umur 50 tahun, kelahiran
Gorontalo 17 agustus 1970”

Perawat Primer: “Oke baik ibu jadi ibu Hania ini adalah pasien yang akan kita
rondekan hari ini atau kita diskusikan Tindakan keperawatan beliau, ibu Hania
masuk IGD hari Sabtu, 28 November 2020 dan masuk di ruangan perawatan kita
di hari yang sama, dengan diagnose medis saat ini anemia. Ibu bagaimana
kabarnya hari ini ? apakah ada keluhan yang di rasakan ?”

14
Pasien: “Saya masih pusing ners, masih lemas juga, padahal sudah selesai
tranfusi darah, ini pertama kalinya saya masuk rumah sakit, jadi saya agak
cemas sampai susah tidur”

Perawat Assosciate: “Apakah ibu bisa mengungkapkan rasa cemas yang di


rasakan ?”

Pasien: “Iya ners saya kepikiran anak dan suami saya ketika saya di rawat di
rumah sakit seperti ini siapa yang mengurus mereka di rumah ? Dan bagaimana
pekerjaan saya yang tertunda karena saya sakit”

Perawat Assosciate: Ibu apakah sudah tau bagaimana caranya mengatasi cemas
tersebut ?”

Pasien: “Belum tau ners, emang ada ya ?”

Perawat Primer: “Iya ibu jadi ada beberapa tehnik relaksasi yang bisa ibu
lakukan untuk mengurangi kecemasan yang ibu rasakan”

Kepala Ruangan: “Jadi intervensi keperawatannya, tindakan apa yang akan di


lakukan ?”

Perawat Primer: “Jadi berdasarkan data, keluhan yang di sampaikan oleh


pasien kita bisa mengangkat diagnosa ansietas atau kecemasan serta tindakan
prioritas yang akan di lakukan adalah menjelaskan manfaat, jenis relaksasi yang
tersedia, serta mengajarkan tehnik relaksasi untuk mengurangi kecemasan yang
dirasakan pasien”

Kepala Ruangan: Baik jika tidak ada lagi yang di sampaikan ke pasien kita
akhir ronde keperawatan ini, terima kasih bu Hania, semoga ibu bisa cepat
sembuh dan beraktivitas seperti sedia kala, kami sekalian pamit ibu, terima
kasih, Assalamu’alaikum.”

Pasca Ronde (Nurse Statuon)

Kepala Ruangan: Baik, adalagi yang ingin di diskusikan terkait


intervensinya ?”

15
Perawat Primer: “Iya, jadi saya rasa ketika di lakukan Tindaka pengajaran
tekhink relaksasi kita akan melibatkan keluarga bu Hania, jadi keluarganya nanti
bisa di ajak”

Kepala Ruangan: “Baik, Setelah kita lakukan ronde keperawatan, kita bisa
menyimpulkan pasien dengan diagnosa anemia ini nanti akan di berikan
Tindakan berupa pengajaran tekhnik relaksasi guna mengurangi kecemasan yang
dirasakan pasien”

Perawat Primer: “Iya bu, saya rasa demikian kegiatan ronde keperawatan kita
kali ini, terima kasih kepada rekan ners sekalian, kita ucapkan dengan hamdalah,
Alhamdulillah Hirabbal Allamin, ronde keperawatan kali ini kita tutup.”

Langkah Selanjutnya mendokumentasikan hasil ronde keperawatan

BAB IV

PENUTUP

16
KESIMPULAN

Ronde kepearwatan merupakan kegiatan yng bertujuan untuk mengatasi masalahh


keperawatan yang berfokus pada pasien dan dilakukan oleh perawat. Dalam hal ini
pasien dilibatkan secara langsung dan pasien yang dipilih memeiliki kriteria pasien
dengan kasus baru atau langka, serta pasien yang mempunyai masalah keperawatan
yang belum teratasi meskipun sudah dilakuakan tindakan keperawatan. Ronde
keperawatan akan meninhkatkan keterampilan dan pengetahuan pada perawat, selain
perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien berhasil atau
tidak. Melalui ronde keperawatan, evaluasi kegiatan, rintangan yang dihadapi oleh
perawat atau keberhasilan dalam asuhan keperawatan dapat dinilai.

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.

17
Saleh, Z. (2012). Pengaruh Ronde Keperawatan Terhadap Tingkat Kepuasan Kerja
Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda. Universitas Indonesia, 1-180.

18

Anda mungkin juga menyukai