MANAJEMEN KEPERAWATAN
(RONDE KEPERAWATAN)
OLEH KELOMPOK VI
MAKASSAR
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT.Karena dengan rahmat dan
hidayah serta karunia-Nya, sehingga kami masih diberi kesempatan untuk bekerja
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Ronde Keperawatan”, makalah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan.
Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar kami ibu
Ns. Indah Restika, S.Kep., M.Kep dan teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak kami harapkan.
Kelompok IV
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 4
A. LATAR BELAKANG 4
B. TUJUAN 4
BAB II PEMBAHASAN 5
B. KARAKTERISTIK 5
C. TUJUAN 5
D. MANFAAT 6
E. KRITERIA PASIEN 6
F. PERAN 6
G. LANGKAH-LANGKAH 7
H. KRITERIA HASIL 8
A. PENGORGANISASIAN 10
B. TUJUAN 10
C. SASARAN 10
D. KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN 11
E. KRITERIA HASIL 12
F. LAMPIRAN 13
G. NASKAH RONDE KEPERAWATAN 14
BAB IV PENUTUP 17
KESIMPULAN 17
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan
perkembangan iptek maka perlu pengembangan dan pelaksanaan suatu model
asuhan keperawatan profesional yang efektif dan efisien (Nursalam, 2014).
Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian pelayanan
keperawatan di mana salah satu kegiatannya adalah ronde keperawatan, yaitu suatu
metode untuk menggali dan membahas secara mendalam masalah keperawatan yang
terjadi pada pasien dan kebutuhan pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat primer/associate, konselor, kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan
dengan melibatkan pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan (Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk membahas
lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu proses belajar
bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih
melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori ke dalam
praktik keperawatan (Nursalam, 2014).
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dari ronde keperawatan.
2. Untuk mengetahui karakteristik dari ronde keperawatan.
3. Untuk mengetahui tujuan dari ronde keperawatan.
4. Untuk mengetahui manfaat dari ronde keperawatan.
5. Untuk mengetahui kriteria pasien dari ronde keperawatan.
6. Untuk mengetahui peran dari ronde keperawatan.
7. Untuk mengetahui langkah-langkah dari ronde keperawatan.
8. Untuk mengetahui kriteria evaluasi dari ronde keperawatan.
9. Untuk mengetahui rencana kegiatan dari ronde keperawatan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
7. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan. (Nursalam,
2014).
D. MANFAAT
1. Masalah pasien dapat teratasi.
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional.
4. Terjalinnya kerja sama antartim kesehatan.
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar.
(Nursalam, 2014).
E. KRITERIA PASIEN
Menurut Nursalam (2014), mengatakan Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde
keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sbb:
a. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
b. Pasien dengan kasus baru atau langkah (Nursalam, 2014).
F. PERAN
Menurut Nursalam (2002), dalam ronde keperawatan setiap perawat memiliki peran
masing-masing diantaranya :
1. Perawat Primer Dan Perawat Assosciate
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan, antara lain:
a. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
b. Menjelaskan masalah keperawatan utama.
c. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
d. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
e. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2. Perawat Primer Lain Atau Konsuler
a. Memberikan justifikasi.
b. Memberikan reinforcement.
c. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional.
d. Mengarahkan dan koreksi.
6
e. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari. (Nursalam, 2014).
G. LANGKAH-LANGKAH
Langkah-langkah yang diperlukan dalam ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
Tahap Pra
PP
Penepatan pasien
2. Persiapan pasien :
Informed concent
Hasil pengkajian/ validasi data
Pelaksanaan
4. Validasi data di Bed Pasien
di Nurse Station
Diskusi PP-PP,
konselor, KARU
Tahap Pelaksanaan
6. Kesimpulan dan
rekomendasi solusi 5. Lanjutan diskusi di
di kamar pasien masalah nurse station
Pascaronde
(nurse station) /
kamar pasien
Keterangan :
1. Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
b. Menentukan tim ronde.
c. Mencari sumber atau literature.
7
d. Membuat proposal.
e. Pemberian informed consent dan pengkajian kepada klien/keluarga.
f. Diskusi : Apa diagnosis keperawatan?, Apa data yang mendukung?,
Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?, dan Apa hambatan yang
ditemukan selama perawatan?.
2. Pelaksanaan ronde
a. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau
telah dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor/kepala ruangan
tentang masalah klien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan.
3. Pasca ronde
a. Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.
b. Evaluasi, revisi dan perbaikan.
c. Kesimpulan dan rekomendasikan penegakan diagnosis, intervensi
keperawatan selanjutnya. (Nursalam, 2014).
H. KRITERIA HASIL
Menurut Nursalam (2014), kriteria evalusi yang dapat diambil yaitu :
1. Struktur
a. Persyaratan administratif (informed consent, alat, dan lainnya).
b. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan.
8
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
2) Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
3) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
6) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
7) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
8) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja. (Nursalam, 2014).
9
BAB III
RENCANA KEGIATAN
A. PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan : Eli Nurcahyani
PP : Febryani Mahadjani
PA : Fitri S. Ningsih
Paisen : Hania
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi
2. Tujuan Khusus
a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi.
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim
kesehatan lain.
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien.
C. SASARAN
Pasien Ny. H umur 50 tahun yang dirawat di kelas II no. tempat tidur 1 Ruang
Interna RSUP WAHIDIN.
10
D. KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN
concent IN
11
prioritas yang telah ditetapkan
6 menit Pasca 1. Melanjutkan diskusi dan Karu, PP, - Nurse
ronde masukan dari tim PA Station
2. Menyimpulkan untuk
menentukan tindakan
keperawatan pada masalah
prioritas yang telah ditetapkan.
3. Evaluasi dan rekomendasi
intervensi keperawatan
4. Penutup
E. KRITERIA HASIL
1. Struktur:
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Interna RS Y.
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses:
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
3. Hasil:
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan.
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis.
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
12
F. LAMPIRAN
RONDE KEPERAWATAN
Nama : …………………………..
Umur : ……………………..........
Alamat : ……………………..........
Nama : ……………………………
Umur : ……………………………
Alamat : ……………………………
Ruang : …………………………..
No RM : …………………………..
Makassar …..,…..,….
13
………………………………… ……………………………………
……………………. …………………………
……………………. …………………………
Pasien; “Waalaik’salam, iya ners nama saya Hania, umur 50 tahun, kelahiran
Gorontalo 17 agustus 1970”
Perawat Primer: “Oke baik ibu jadi ibu Hania ini adalah pasien yang akan kita
rondekan hari ini atau kita diskusikan Tindakan keperawatan beliau, ibu Hania
masuk IGD hari Sabtu, 28 November 2020 dan masuk di ruangan perawatan kita
di hari yang sama, dengan diagnose medis saat ini anemia. Ibu bagaimana
kabarnya hari ini ? apakah ada keluhan yang di rasakan ?”
14
Pasien: “Saya masih pusing ners, masih lemas juga, padahal sudah selesai
tranfusi darah, ini pertama kalinya saya masuk rumah sakit, jadi saya agak
cemas sampai susah tidur”
Pasien: “Iya ners saya kepikiran anak dan suami saya ketika saya di rawat di
rumah sakit seperti ini siapa yang mengurus mereka di rumah ? Dan bagaimana
pekerjaan saya yang tertunda karena saya sakit”
Perawat Assosciate: Ibu apakah sudah tau bagaimana caranya mengatasi cemas
tersebut ?”
Perawat Primer: “Iya ibu jadi ada beberapa tehnik relaksasi yang bisa ibu
lakukan untuk mengurangi kecemasan yang ibu rasakan”
Kepala Ruangan: Baik jika tidak ada lagi yang di sampaikan ke pasien kita
akhir ronde keperawatan ini, terima kasih bu Hania, semoga ibu bisa cepat
sembuh dan beraktivitas seperti sedia kala, kami sekalian pamit ibu, terima
kasih, Assalamu’alaikum.”
15
Perawat Primer: “Iya, jadi saya rasa ketika di lakukan Tindaka pengajaran
tekhink relaksasi kita akan melibatkan keluarga bu Hania, jadi keluarganya nanti
bisa di ajak”
Kepala Ruangan: “Baik, Setelah kita lakukan ronde keperawatan, kita bisa
menyimpulkan pasien dengan diagnosa anemia ini nanti akan di berikan
Tindakan berupa pengajaran tekhnik relaksasi guna mengurangi kecemasan yang
dirasakan pasien”
Perawat Primer: “Iya bu, saya rasa demikian kegiatan ronde keperawatan kita
kali ini, terima kasih kepada rekan ners sekalian, kita ucapkan dengan hamdalah,
Alhamdulillah Hirabbal Allamin, ronde keperawatan kali ini kita tutup.”
BAB IV
PENUTUP
16
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
17
Saleh, Z. (2012). Pengaruh Ronde Keperawatan Terhadap Tingkat Kepuasan Kerja
Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda. Universitas Indonesia, 1-180.
18